KEPERAWA
TAN
MEDIKAL
BEDAH
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah Tuhan yang Maha Esa,karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan sebagaimana mestinya.
Penulisan makalah ini adalah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ……. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada baginda kita, Rasulullah SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang Keperawatan Medikal Bedah
yang kami susun berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangsih
pemikiran kepada pembaca.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
24 Februari 2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................5
BAB 2. PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Pengertian Keperawatan Medikal Bedah..........................................................6
2.2 Tujuan proses Keperawatan Medikal Bedah.....................................................8
2.3 Tahap proses Keperawatan Medikal Bedah......................................................8
2.4 Penanganan kasus lazim yang terjadi di tatanan Home Care Keperawatan
Medikal Bedah...................................................................................................13
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Bagaimana Penanganan kasus lazim yang terjadi di tatanan Home Care
Keperawatan Medikal Bedah
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui Pengertian Keperawatan Medikal Bedah
2. Mengetahui Tujuan proses Keperawatan Medikal Bedah
3. Mengetahui Tahap proses Keperawatan Medikal Bedah
4. Mengetahui Penanganan kasus lazim yang terjadi di tatanan Home Care
Keperawatan Medikal Bedah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu
menyelesaikan masalah masyarakat yang terkait dengan keperawatan medikal
bedah.
b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan dan
mengelola sumber yang tersedia.
7
di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan serta memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.
9
keperawatan. Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA)
diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan/ proses kehidupan yang
aktual atau risiko. Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan
intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. Adapun
persyaratan dari diagnose keperawatan adalah perumusan harus jelas dan singkat
dari respons klien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi, spesifik dan akurat,
memberikan arahan pada asuhan keperawatan, dapat dilaksanakan oleh perawat
dan mencerminkan keadaan kesehatan klien.
3. TAHAPAN PERENCANAAN
Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan. Perencanaan
adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis
dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan
masalah. Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan
hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan
petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah,
menurunkan, atau mengeliminasi masalah kesehatan klien.
Langkah-langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi:
penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan,
menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan pengembangan rencana asuhan
keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat
menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas
diagnosa keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan kebutuhan klien.
Penetapan prioritas bertujuan untuk mengidentifikasi urutan intervensi
keperawatan yang sesuai dengan berbagai masalah klien. Penetapan prioritas
dilakukan karena tidak semua masalah dapat diatasi dalam waktu yang bersamaan.
Salah satu metode dalam menetapkan prioritas dengan mempergunakan hirarki
kebutuhan menurut Maslow. Prioritas dapat diklasifikasi menjadi tiga tingkatan,
antara lain high priority, intermediate priority, dan low priority. Dalam menetapkan
prioritas perawat juga harus memperhatikan nilai dan kepercayaan klien terhadap
kesehatan, prioritas klien, sumber yang tersedia untuk klien dan perawat,
pentingnya masalah kesehatan yang dihadapi, dan rencana pengobatan medis.
Diagnosa keperawatan klien dan penetapan prioritas membantu dalam
menentukan tujuan keperawatan. Tujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi
10
intervensi keperawatan dan kriteria hasil dalam mengevaluasi intervensi yang telah
diberikan. Evaluasi kritis perawat dalam menetapkan tujuan dan ukuran hasil yang
diharapkan ditekankan pada diagnosa, masalah yang mendesak, dan sumber-
sumber klien serta sistem pelayanan keperawatan.
4. TAHAP IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait
dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang
muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi
keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai
kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan
keterampilan dalam melakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien,
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi
implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi.
5. TAHAP EVALUASI
Meskipun proses keperawatan mempunyai tahap-tahap, namun evaluasi
berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan proses keperawatan. Tahap
evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam
keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah
ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan.
Menurut Craven dan Hirnle, evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari
efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah
ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil. Tujuan dari evaluasi antara
lain:
a. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.
b. Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan
keperawatan yang telah diberikan.
11
b. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
c. Mendapatkan umpan balik.
d. Sebagai tanggungjawab dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu
sama lain. Jika dari proses keperawatan langkah -langkah nya tidak dilaksanakan
secara keseluruhan maka proses keperawatan tidak akan berjalan dengan baik,
karena jika satu saja langkah atau tahap itu tidak dilakukan maka akan
mempengaruhi tahap yang lain karena mereka saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan.
Dalam merawat klien, Perawat Medikal Bedah tidak boleh menghakimi, tidak
bersikap diskriminatif, sensitif, dan harus menghormati budaya, usia, jenis
kelamin, dan orientasi seksual klien. Perawat Medikal Bedah berusaha keras untuk
memberikan perawatan holistik yang saling berkaitan dengan klien, orang lain,
alam, dan spiritualitas (Asosiasi Perawat Holistik Amerika & ANA, 2013). Perawat
Medikal Bedah siap untuk merawat klien pada semua fase penyakit yang diderita
12
melalui kemampuan untuk merumuskan secara individu rencana perawatan yang
akan diberikan.
2.4 Penanganan kasus lazim yang terjadi di tatanan Home Care Keperawatan
Medikal Bedah
Jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus-
kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang
dijumpai di komunitas. Salah satu yang sering terjadi di layanan homecare adalah pada
kasus diabetes. Umumnya pasien harusnya patuh dengan diet diabetes, dan jika ada
luka melakukan perawatan luka dengan benar. Hal ini masih banyak yang belum
memahami sehingga luka pada penderita diabetes berkembang menjadi gangrene
bahkan kematian. Adapun penanganan nya yaitu melakukan upaya promosi kesehatan
tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat mulai dari menjaga makanan, olahraga,
mekanisme koping individu. Selanjutnya jika ada luka atau dalam masa pengobatan,
dilakukan dengan pemantauan agar pasien dapat menjalankan pengobatan secara
teratur. Selanjutnya rehabilitasi yakni menjaga pola hidup sehat dan memulihkan
keadaan untuk kembali optimal. menunjukkan bahwa kualitas pelayanan home care
di tinjau dari 5 aspek yang meliputi kehandalan, jaminan, bukti langsung, empati
dan daya tanggap sangat berkaitan erat dengan kepuasan klien
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu :
1. Keperawatan medikal bedah merupakan salah satu cabang ilmu keperawatan yang
berhubungan dengan perawatan pasien dewasa yang menderita suatu penyakit pada
suatu system tubuh, melalui pengobatan atau intervensi pembedahan atau keduanya
yang bisa dilakukan melalui perawatan di rumah.
2. Tujuan dari spesialisasi Keperawatan Medikal Bedah yaitu untuk mempromosikan,
mempertahankan, dan memulihkan kesehatan klien secara optimal.
3. Keperawatan Medikal Bedah lebih menekankan bukti berbasis praktik, bersama
dengan keahlian klinis perawat dan preferensi klien untuk menilai, mendiagnosis,
merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi perawatan.
4. Jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus-
kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang
dijumpai di komunitas seperti luka akibat diabetes mellitus.
3.2 Saran
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami selaku
penulis memohon adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Dengan mempelajari makalah ini diharapkan agar pembaca khususnya
mahasiswa keperawatan dapat menerapkan praktik keperawatan medikal bedah sesuai
dengan konsep dan perspektif keperawatan medical bedah untuk ditingkatkan dalam
mengejar pencapaian indikator MDGs.
14
DAFTAR PUSTAKA
Asmi, A. S., & Husaeni, H. 2019. Keperawatan Home Care Pada Keluarga dengan
Masalah Kesehatan Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(2), 32-38.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.99
Asmi, A. S., & Husaeni, H. 2019. Nursing Home Care in Families with Problems
Hypertension Health. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 32–38.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.99
Butarbutar, dkk. 2022. Keperawatan Medikal Bedah. Medan : Yayasan Kita Menulis.
Hartman, et al. 2018. Scope and Standards of Medical-Surgical Nursing Practice 6 th
edition. Academy of Medical-Surgical Nurses.
Nurfallah, I., & Masyarakat, K. 2021. Penerapan Telenursing dalam meningkatkan
pelayanan keperawatan pada pasien Homecare dengan Stroke: Literatur review. Jurnal
Kesehatan Masyarakat , 11(02). https://doi.org/10.2196/medinform.908
15