Anda di halaman 1dari 2

POIN INTI CERAMAH:

1. Teladan Nabi dalam Mencari dan Menyebarkan Ilmu


2. SIkap pelajar dalam mencari dan menyebarkan ilmu di era Modernisasi

Bismillahirrohmanirrohiim.

Assalamualaikum warrahamtullahi wabarokatuh

Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin,

Asyhadu anlaa-ilaha illallah, wa Asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warosuluh

Was-sholaatu wassalaamu 'alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa'ala alihi
wa'ashabihi aj'ma'iin, Amma ba'du.

Yang terhormat bapak Kepala Sekolah SMPN 2 Grati

Yang terhormat dewan juri Lomba Pildacil SMPN 2 Grati

Yang terhormat bapak-ibu dewan guru dan staf TU SMPN 2 Grati

Dan teman-teman yang berbahagia

Pertama – tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam
yang tak henti – hentinya telah memberikan hidayah dan nikmatnya sehingga kita semua dapat berkumpul
dalam acara ini tanpa halangan sedikitpun dan dalam kondisi sehat walafiat. Tak lupa marilah kita sanjungkan
shalawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke luar
dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang saat ini. Semoga kita diberikan syafaatnya pada
yaumil akhir kelak, Aamiin aamiin ya Rabbal Alamin.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT.

Dalam suasana memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini perkenankan saya menyampaikan suri
tauladan Nabi Muhammad SAW yang patut kita teladani pada era Modernisasi ini. Keteladanan tersebut
tentunya adalah usaha kita dalam rangka membuktikan cinta kita kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Suri
tauladan Nabi yang akan saya sampaikan pagi ini adalah teladan mencari ilmu dan menyampaikan ilmu kepada
saudara muslim kita yang lain.

Hadirin sekalian,

Akhlaq al-karimah merupakan prasyarat mutlak yang menentukan derajat seseorang. Akhlak berkaitan dengan
soal bagaimana seseorang menuntut ilmu-ilmu dan menerapkannya dalam kehidupan. Seorang Muslim yang
baik adalah yang mencintai ilmu tanpa harus bersikap sombong lantaran telah merasa lebih mengetahui.
Dalam konteks inilah, sosok Rasulullah SAW dapat dipandang sebagai figur yang paripurna.

Sejatinya, Ilmu adalah cahaya atau pelita bagi manusia. Tanpa ilmu, tidak ada peradaban. Manusia akan sulit
beraktivitas di muka bumi ini. Sebagai contoh, bagaimana cara agar kita sehat, kita harus belajar ilmu
kesehatan dan gizi makanan. Bagaimana agar kita bisa hidup dengan tenang dan damai sebagai manusia, kita
hendaknya belajar tentang ilmu sosial. Nah, mengingat pentingnya ilmu bagi manusia, Nabi telah
menjelaskannya dalam hadist berikut ini.

Tholabul 'ilmi faridhotan 'alaa kulli muslimin

Yang artinya "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."

Sebagai siswa, hendaknya kita tetap semangat dan meneladani hadist Nabi tersebut. Fasilitas kita sudah cukup
lengkap. Kita sudah dimudahkan untuk mengakses ilmu. Berbekal dengan adanya internet di smartphone kita,
kita bisa mencari berbagai macam informasi dan ilmu pengetahuan baru agar khazanah wawasan kita semakin
bertambah.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT.

Rasulullah tidak pernah menghalangi seseorang untuk menjumpai Beliau hanya lantaran status sosialnya.
Malahan, Rasulullah SAW memilih tempat-tempat yang strategis sebagai lokasi majelis ilmu. Rasulullah SAW
sempat memakai rumah seorang sahabatnya, al-Arqam, sebagai tempatnya mengajarkan Alquran ketika di
Makkah.

Dari teladan Nabi tersebut, kita bisa belajar bahwa dalam kondisi apapun dan dimana pun kita bisa
mensyiarkan ilmu. Seperti halnya kita, para siswa di era Globalisasi ini. Dengan adanya fasilitas Media Sosial
hendaknya kita mempergunakan media tersebut sebagai media syiar kita, berbagi ilmu pengetahuan yang kita
dapatkan. Bisa bisa saja membagikan

Anda mungkin juga menyukai