Anda di halaman 1dari 4

3 Kultum Singkat Tentang Menuntut Ilmu

(Mendorong Semangat Belajar)

Kultum Singkat Tentang


Menuntut Ilmu
Kultum Menuntut Ilmu 1:
Kewajiban Menuntut Ilmu Agama
Hadirin sekalian…

Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap kaum muslim. Tak peduli kaya atau
miskin, tua atau muda, kuat fisik ataupun lemah, pria atau wanita, semua diwajibkan
dengan kewajiban menuntut ilmu. Baginda tercinta Muhammad Saw. bersabda:
“Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.”(HR Ibnu Majah)

Dari hadits tersebut, sudah sangat jelas mengenai kewajiban menuntut ilmu. Yang
menjadi pertanyaan kita semua, ilmu apa yang sebenarnya wajib dipelajari? Apakah
semua bidang keilmuan atau hanya ilmu tertentu?

Hadirin sekalian…

Dalam kitab Ta’lim Muta’allim, disebutkan bahwa kewajiban menuntut ilmu bagi setiap
muslim ini tidak untuk sembarang ilmu, tapi terbatas pada ilmu agama, dan ilmu yang
menerangkan cara bertingkah laku untuk bermuamalah sesama manusia. 

Yang dimaksud ilmu agama adalah ilmu untuk mengerjakan setiap kewajiban agama.
Sebagai contoh, ketika seorang muslim diwajibkan untuk mendirikan sholat, maka dia
harus mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan shalat, seperti syarat sah shalat,
rukun shalat, wudlu, dsb. 

Hadirin sekalian…
Seorang muslim apabila dia hendak melakukan suatu perbuatan maka wajib baginya
untuk memiliki ilmu tentang perbuatan yang akan ia perbuat tersebut. Sebagai contoh, 
seorang pedagang  harus mengetahui tentang ilmu jual-beli sebelum ia terjun ke pasar,
hal ini dilakukan sebagai kehati-hatian agar tidak terjerumus kepada keharaman.

Hatta melakukan ibadah sekalipun, kita mesti mengetahui ilmunya terlebih dahulu.
Bagaimana mungkin kita beribadah kepada Allah tapi kita tidak paham ilmu yang
berkaitan dengan ibadah tersebut? Bukannya mendapatkan pahala, hal tersebut justru
akan mendatangkan dosa. 

Imam Al Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin berkata: “Bagaimana mungkin engkau beribadah kepada
Allah sedangkan engkau tidak memiliki pengetahuan tentangnya? Karenanya wajib bagimu untuk
memiliki ilmu tentang ibadah-ibadah yang disyariatkan, seperti bersuci, shalat, berpuasa, dan lainnya,
berikut dengan hukum serta syarat-syaratnya, agar engkau dapat beribadah dengan benar.”

Hadirin sekalian…

Karenanya di akhir kultum ini, saya mengajak hadirin semua untuk tetap semangat dalam mengkaji ilmu
agama. Sesibuk apapun kita, sudah selayaknya kita menyisihkan sedikit waktu kita untuk terus mengkaji
ilmu agama.

Kultum Menuntut Ilmu 2:


Keutamaan Orang Berilmu
Hadirin yang berbahagia…

Ilmu adalah barang yang sangat berharga. Ia bagaikan perhiasan atau permata bagi pemiliknya. Ia akan
menjadikan pemiliknya dihormati dan dimuliakan di dunia. Seorang professor disegani orang karena
keilmuannya. Seorang ulama didengar dan dimuliakan oleh ummat karena kedalaman ilmunya. Semakin
tinggi ilmu seseorang, maka dirinya akan semakin terhiasi dengan kemuliaan.

Selain mendapatkan kemuliaan di dunia, orang yang berilmu juga akan mendapatkan kemuliaan di
akhirat. Allah Swt. berfirman: “Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di
antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha teliti apa yang kamu
kerjakan.” (Al Mujadalah:11)

Dengan ilmu, seseorang akan bahagia di dunia dan akhirat. Rasulullah Saw. bersabda yang
artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan di dunia, maka harus dengan ilmu. Dan
barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan hidup di akhirat, maka harus dengan ilmu. Dan barangsiapa
yang menghendaki kebahagiaan di dunia dan akhirat, maka harus dengan ilmu.” (HR Bukhari)

Hadirin sekalian…
Manusia disebut sebagai makhluk paling mulia di alam semesta ini, bukan karena kekuatan fisiknya kalah
dengan gajah, dan bukan juga karena manusia diciptakan dari tanah. Akan tetapi manusia disebut sebagai
mahluk yang paling mulia karena manusia mempunyai ilmu, dimana dengan ilmu ini manusia bisa
manjadi kuat melebihi gajah.  Selain itu,  karena ilmu inilah para malaikat di perintahkan Allah untuk
bersujud kepada Nabi Adam As.

Ilmu juga adalah penuntun manusia untuk menjadi manusia seutuhnya, yaitu manusia yang mengetahui
bahwa dirinya adalah hamba Allah SWT. Hamba yang dengan suka cita beribadah kepada tuhannya.
Hamba yang mengetahui kelemahan dan ketakberdayaanya hingga tidak akan berlaku sombong dan
berbuat dosa.  Karenanya ilmulah yang akan menuntunnya ke gerbang pintu surga. Baginda Nabi
berkata : “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga.” (HR Muslim)

Hadirin sekalian…

Setelah kita mengetahui kemuliaan orang yang berilmu, masihkah kita bermalas-malasan dan enggan
untuk bersemangat dalam menuntut ilmu? Karenanya saya mengajak kepada hadirin sekalian, untuk
senantiasa giat dan semangat dalam menuntut ilmu. Meskipun mungkin diantara kita sudah ada yang
berusia tua, Ingat! Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu. 

Kultum Menuntut Ilmu 3: Bekal


Untuk Mencari Ilmu
Hadirin sekalian…

Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap insan. Setiap insan wajib menuntut ilmu dari mulai buaian
hingga liang lahat. Maksudnya adalah setiap manusia harus menuntut ilmu sepanjang hidupnya di dunia.

Menuntut ilmu, bukanlah sebuah perkara yang mudah. Banyak tantangan, rintangan, cobaan yang datang
menghampiri penuntunya. Karenanya agar setiap penuntut ilmu bisa menghadapi setiap masalah yang
datang, dibutuhkan perbekalan dalam mencari ilmu. 

Hadirin sekalian…

Menurut Imam Syafii, bekal mencari ilmu ada 6:

1. Cerdas

Artinya kemampuan untuk menangkap ilmu, bukan berarti IQ harus tinggi, walaupun dalam mencari ilmu
IQ yang tinggi sangat menentukan sekali. Selagi akalnya mampu menangkap ilmu maka ia berarti sudah
memiliki bekal yang pertama ini. Berbeda dengan orang gila yang memang akalnya sudah tidak bisa
menerima ilmu, maka sulitlah mereka  dalam meraih ilmu.

2. Semangat
Artinya bersungguh-sungguh dan tekun dalam mencari ilmu. Sebab tanpa kesemangatan dan ketekunan
ilmu tidak dapat didapatkan. Mau sepintar apapun orang, jika dia malas dan tidak semangat dalam belajar,
maka tidak akan berhasil dalam menuntut ilmu.

3. Sabar

Artinya tabah dalam menghadapi ujian dan cobaan  dalam mencari ilmu. Menuntut ilmu adalah sebuah
perjalanan yang penuh dengan onak dan duri. Karenanya akan selalu ada rintangan yang datang dari
berbagai sisi. Baik itu dari guru, teman maupun dari pelajaran yang sedang dikaji. Selain itu, termasuk
dari kesabaran adalah dengan sabar dari godaan dunia yang menghibur.

4. Biaya

Orang yang menuntut ilmu juga memerlukan bekal sebagai biaya. Hanya saja yang dimaksud biaya disini
bukan harus memiliki segepok uang. Biaya yang dimaksud dalah 

mencakup kebutuhan kita makan minum sandang dan papan secukupnya dan biaya tempat dimana kita
menimba ilmu.

5. Petunjuk Guru

Artinya orang yang menuntut ilmu harus memiliki guru. Sebab gurulah yang nanti akan menjadi penjelas
dan pembimbing dalam ilmu yang sedang dikaji. Dengan adanya guru, kita bisa meminimalisir kesalahan
dari ilmu yang sedang dipelajari. 

6. Panjangnya Waktu

Artinya adalah, menuntut ilmu membutuhkan waktu yang amat panjang dan mempunyai target, karena
tanpa target menuntut ilmu akan hampa dan malaslah kita belajar. Setelah kita menggapai apa yang kita
targetkan pun tak lantas berhenti. Karena semakin banyak ilmu yang dipahami maka akan lebih banyak
ilmu yang belum dipahami, itu artinya tidak ada kata berhenti belajar selama hayat masih di kandung
badan.

Hadirin sekalian…

Karena itulah, di akhir kultum ini izinkan saya menasihati diri dan hadirin sekalian, untuk senantiasa
semangat dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Insya Allah bagi siapapun yang bersungguh-
sungguh dalam menuntut ilmu, maka akan dimudahkan jalannya menuju surga.

Anda mungkin juga menyukai