Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun proposal ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam proposal ini kami membahas mengenai ujian akhir semester mata kuliah
Kewirausahaan yang bermaksud untuk membuat kerajinan Lampu Hias

Proposal ini dibuat dengan berbagai bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan proposal ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada proposal ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Serang, 14 Januari 2016

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.i
DAFTAR ISI.......ii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.1
1.2 PERUMUSAN MASALAH.1
1.3 MANFAAT...1
1.4 TUJUAN PROGRAM..1
1.5 LANGKAH YANG AKAN DI LAKUKAN
1.6 SISTEMATIKA PROPOSAL.. 2
1.6.1 Latar Belakang Masalah . 2
1.6.2 Batasan Masalah . 3
1.6.3 Perumusan Masalah 3
1.6.4 Tujuan Penelitian 3
1.6.5 Manfaat Penelitian . 4
1.6.6 Kajian Pustaka / Landasan Teori 4
1.6.7 Metodologi Penelitian 4
1.6.8 Objek Penelitian . 4
1.6.9 Metode Pengumpulan Data 5
1.6.10 Metode Analisis Data 5
1.6.11 Hasil Penelitian yang diharapkan 6
1.6.12 Daftar Pustaka 6
BAB II LANDASAN TEORI. 7

2.1 KERAJINAN.. 7
2.2 KERAJIAN TANGAN 7
2.2.1 Fungsi pakai... 7
2.2.2 Fungsi hias. 7
2.3 LAMPU HIAS.. 8
2.4 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA... 8
2.5 PENGADAAN 8
2.6 Sumber daya manusia(SDM)... 8
BAB III PEMBAHASAN. 9
1.1 Alat dan Bahan 9
1.2 Alat... 9
1.3 Bahan.. 9

1.3.1 Cara kerja .. 9


BAB IV RINCIAN BIAYA 9 Modal dan
Keuntungan
1.1.1 RINCIAN BIAYA
1.2 ASPEK PEMASARAN
1.3 Strength atau Kekuatan
BAB IIANALISIS PELUANG USAHA.. 3
2.7 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 3
2.8 PENGADAAN.............................................................................................. 3
2.9 Sumber daya manusia(SDM) 4
2.10Modal dan Keuntungan.. 4
2.11ASPEK PEMASARAN. 4

3.1 Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA.. 76

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada era masa kini keindahan ornament sudah menjadi hal yang mulai diminati oleh
masyarakat. Sebagai contoh sebuah cafe atau restaurant akan memberikan nilai lebih apabila
ditunjang oleh segi ornament didalam restaurantnya. Hal ini untuk memicu nilai keindahan yang
terdapat pada suatu tempat tersebut.
Keindahan ruangan, merupakan aspek yang sangat di inginkan semua orang dengan
kerapihan ruangan dan hiasan yang ada pada ruangan tersebut, karena hal itulah saya merancang
sebuah hiasan untuk sebuah ruangan yang akan membuat ruangan tersebut akan lebih elegan dan
terasa indah.
Lampu ini di buat bukan semata harus memiliki modal yang besar karena sebagian besar
usaha ini memanfaatkan limbah .
Modal yang dibutuhkan untuk membuat suatu krajinan lampu hias Rp. 50.000,-untuk
pembelian bahan pokok dan alat.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Apakah usaha LAMPU HIAS RUANGAN merupakan usaha yang menguntungkan
2. Kapankah usaha LAMPU HIAS RUANG mencapai titik impas
3. Bagaimana saluran pemasaran usaha LAMPU HIAS RUANG

1.3 TUJUAN PROGRAM


Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
1. Memperoleh keuntungan
2. Memberikan kreasi keindahan ruangan yang sangat elegan
3. Meningkatkan rasa kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah
4. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada
di negeri ini

1.4 MANFAAT
1. Mendapatkan lingkungan yang bersih dari limbah
2. Memberikan keindahan ruangan dengan harga yang terjangkau
3. Menciptakan kreasi Mahasiswa dan lebih peduli dengan peluang usaha

1.5 LANGKAH YANG AKAN DI LAKUKAN


Mencari alat dan bahan
a. Bahan: tahap pertama yang akan di lakukan adalah mencari bahan dari limbah yang di
butuhkan, bila limbah yang di butuhkan tidak ada bisa membeli dengan modal yang ada
b. Alat: membeli alat yang di butuhkan
Perencanaan pembuatan dan proses yang tepat pada waktunya
Menghindari kerusakan pada alat dan bahan
Mempromosikan sebuah produk yang kita hasilkan

1.6 SISTEMATIKA PROPOSAL


1.6.1 Latar Belakang Masalah

Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan
secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju permasalahan yang
bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan
memaparkan variabel terikat (dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas
(independent) sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan
Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting
untuk diatasi dan menarik untuk diteliti.

Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :

a. Hal-hal yang ideal/normative/harapan


b. Actual-fenomena yang teramati
c. Adakah kesenjangan
d. Masalah utama
e. Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f. Dimana hal itu terjadi
g. Intervensi apa yang relevan

1.6.2 Batasan Masalah


Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas.
Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan
analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan dibahasnya. Pada
intinya seorang peneliti berwenang memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan
terselesaikannya sebuah proses penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada
proses generalisasi dari hasil penelitiannya.

Cara membatasi masalah antara lain:


a. Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang
sudah diidentifikasi)
b. Menegaskan pengertiannya
c. Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci

1.6.3 Perumusan Masalah


Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep untuk
menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan.
Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan
penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk pertanyaan.

1.6.4 Tujuan Penelitian


Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu
yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam
penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan
penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah penelitian saling terkait. Teknik
penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan
pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan penelitian
biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan khusus.
Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu menjawab masalah
penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yang akan dicapai untuk
memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam
penelitian.

1.6.5 Manfaat Penelitian


Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi kebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi, profesi
kebidanan dan kesehatan klien.

1.6.6 Kajian Pustaka / Landasan Teori


Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian
pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka
menguraikan teori, temuan dan bahan epenelitian lain yang diperoleh dari acuan pustaka, yang
dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka
dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan
pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.

1.6.7 Metodologi Penelitian


Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel
dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan
analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk mpenelitian yang menggunakan metode
kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis
informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.

1.6.8 Objek Penelitian


Objek penelitian adalah sifat keadaan ( attributes) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan,
yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat,
kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat,
pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa
pula berupa proses dan hasil proses (lembaga).

1.6.9 Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa cara,
diantaranya:
a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan yang bertujuan untuk
mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data
b. Diskusi kelompok,
c. Observasi, yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat menjadi data tambahan
peneliti kualitatif dalam mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik ini dipergunakan
dalam penelitian etnografi
d. Review dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen
tertulis
Sementara dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan
diantaranya:
a. Survey
b. Eksperimen
c. Interview

1.6.10 Metode Analisis Data


Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian kualitatif
terdapat beberapa jenis analisa data, diantaranya:

a. Descriptive summary
b. Descriptive statistic
c. Graphical representation

Sementara analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni:

a. Univariate, contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi


b. Bivariate, contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi silang, scatter gram atau penggunaan
asosiasi (lamba, gamma, beta dst)
c. Multivariate,contohnya terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentas

1.6.11 Hasil Penelitian yang diharapkan


Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.

1.6.12 Daftar Pustaka


Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk tentang itu.
Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan buku pedoman
tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi
dari penulisnya
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KERAJINAN
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan
barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat
biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni
maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat
barang-barang.
Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang barang bekas seperti botol bekas, kardus, dan plastik
makanan. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu :
2.1.1 Kerajinan bahan alam merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan
dasarnya bahan-bahan alam seperti: serat, bambu ,rotan.
2.1.2 Kerajinan bahan buatan merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti:
plastik, gips, sabun, lilin, dll.

2.2 KERAJIAN TANGAN

Pengertian dari kerajinan tangan yaitu membuat barang ataupun produk yang dilakukan secara
manual dengan menggunakan tangan yang memiliki keindahan dan daya jual. Kerajinan tangan
bisa saja dihargai dengan cukup mahal tergantung dari kualitas dan kerumitan kerajinan yang
dihasilkan. Dengan kreatifitas yang anda miliki untuk menciptakan kerajinan maka tanpa anda
sadari anda dapat menciptakan usaha baru. Usaha kerajinan ini dapat menjadi usaha yang
menjanjikan apabila anda ulet dalam menjalaninya.

Ada dua macam 2 fungsi kerajinan tangan:


2.2.1 Fungsi pakai
Yaitu kerajinan yang lebih mengutamakan nilai guna dari barang atau kerajinan tersebut dan agar
lebih menarik ditambah dengan keindahan yang sangat unik.

2.2.2 Fungsi hias


Yaitu jenis kerajinan ini adalah kerajinan yang tidak terlalu memperhatikan nilai gunanya
melainkan lebih menekankan pada keindahan barangnya saja. Contohnya kerajinan patung, dan
miniatur. Dua contoh tersebut sangat bagus dinikmati bagi yang melihatnya.

Bila dilihat dari bahan yang dilihat, maka kerajinan di bagi menjadi dua:
Kerajinan dari bahan keras
Kerajinan dari bahan lunak
Ciri khas kerajinan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Letak geografis
Budaya
Sumber daya alam
Tahap-tahap dalam membuat kerajinan tangan:
Membuat desain atau rancangannya
Mempersiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan
Memproduksi benda sesuai dengan desain yang telah dibuat
Tahap akhir atau finishing

2.3 LAMPU HIAS


Lampu hias merupakan suatu hiasan yang digunakan untuk memperindah suatu ruangan. Agar
ruangan tersebut terlihat lebih indah dan bernyawa.

2.4 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Usaha membuat lampu hias ini mempunyai tujuan memiliki ruangan yang elegan, dan
murah biaya karena memanfaatkan limbah lingkungan.Dilihat dari prospek usaha lampu hias
ruangan sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak
menghalangi proses belajar. Selain itu tugasnya untuk membantu mahasiswa serta menambah
pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan.Kelebihan usaha ini adalah mampu jam
operasional kegiatan usaha LAMPU HIAS RUANGAN bisa di lakukan dengan waktu yang
cukup singkat, yang jelas kita harus sudah mempunyai alat dan bahan, dan juga kita memiliki
ide-ide kreatif yang akan di hasilkan, sehingga tidak berkesanmembosankan.

2.5 PENGADAAN

Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah mencari sumber-sumber kreatif untuk


pemanfaatan limbah, sehingga hasil usaha yang akan kita lakuakan bisa berjalan normal. Tanpa
hambtan, dalam penyiapan alat dan bahan kita mempunyai banyak referensi.
a) Referensi
Orang yang berkreasi dalam bidang tersebut
Media internet
b) Dalam pemanfaatan limbah yang harus kita lakuakan adalah mencari limbah yang masih bisa
di gunakan, kebutuhan bahan yang dari limbah dalam pembuatan lampu hias berupa:
Botolbekas
Bambu
Mangkuk plastic
c) Bahan yang bersifat non limbah yang akan di gunakan dalam pembuatan lampu hias berupa:
Kabel
Lampu LED+ resitor
Lem
d) Alat yang kita gunakan dalam pembuatan lampu tersebut adalah :
Solder
Gunting

2.6 Sumber daya manusia(SDM)


Dalam pembuatan lampu hias ruangan yang menggunakan sebagian bahannyan dari
limbah merupakan sebuah kreasi untuk mencipatakan peluang usaha bagi semua orang yang
bersifat inovatif.Hal ini dapat di lakukan jika mendapat bimbingan usaha individual atau
kelompok, usaha ini bisa menciptakan sumber daya manusia dengan peluang-peluang yang
kreatif dan inovatif . Sumber daya ini akan di aplikasikan ke konsumen dengan hasil-hasil yang
bersifat ekonomis atau murah dan terjangkau, tanpa biaya yang besar kita mampu menciptakan
peluang usaha bagi diri sendiri maupun kelompok.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Gunting
Cutter
Lem tembak
Obeng
3.1.2 Bahan
Botol
Lem
Lampu
Kabel
Mulut dispenser ( bekas )
Stand lampu
Stopkontak
Balon
Benang jahit
3.2 Cara kerja
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat lampu hias
Tiup balon sampai besar, dan balutkan lem fox sampai merata menutupi seluruh balon dan
kemudian lilitkan benang jahit keseluruh balon sampai balon tertutup oleh benang jahit.
Lakukan secara berulang-ulang sampai beberapa kali hingga balon tertutup dengan benang
jahit dan lem fox.kemudian keringkan balon sampai balon kering.jangan di keringkan di atas
sinsr matahari dan di bawah lantai karena akan mengakibatkan balon menyusut.
Setelah kering potong bagian bawah balon hingga balon terambil hingga tersisa ranggka dari
benang tersebut.
Rangkai bagian lampu dengan obeng dan pasang kebel, di bagian mulut denpenser,
stopkontak agar lampu bisa menyala dengan bantuan arus listrik
Siapkan botol bekas yang berukuran 15cm, Lem bagian bawah mulut denspenser dengan
botol bekas dan satukan dengan kabel pastikan mulut denspenser dan botol bekas sudah
tertempel dengan kuat.
Lubangkan bagian bawah mulut denspenser untuk memasukan kabel dan rangkaian lampu
Kemudian pasang ranggka balon yang sudah jadi ke atas mulut denspenser.
Alirkan dengan menggunakan arus listik agar lampu dapat menyala dengan indah.
BAB IV
RINCIAN BIAYA

4.1 Modal dan Keuntungan


4.1.1 ASPEK BIAYA
Sumber dana untuk usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan kami ini adalah dari dana
pribadi. Karena usaha ini masih bersifat kelompok maka modal masih mutlak kelompok, dana ini
di jadikan modal usaha.

4.1.2 RINCIAN BIAYA


Biaya Modal Produksi (variable)
a. Pembelian bahan baku : Rp 20.000
b. Pembelian Alat : Rp. 5.000
Rekapitulasi Biaya
a. Biaya Modal Awal : Rp. 50.000
b. Biaya Operasional : Rp. 10.000
Total Pengeluaran : Rp. 60.000

4.2 ASPEK PEMASARAN


Kami melakukan pengamatan terhadap Mahasiswa dan konsumen yang berasal dari luar
Universitas Esa Unggul.
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sis0tematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness,
Opportunity, dan Threat.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
4.2.1 Strength atau Kekuatan
a. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar Kampus
b. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti
menggunakan SMS, BBM, dan bertemu secara langsung
c. Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan Kampus sehingga memancing rasa penasaran dan
keingintahuan calon pelanggan
d. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen orang lain.
e. Menawarkan harga yang terjangkau untuk konsumen
f. Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (sudah dimiliki sebelumnya
4.2.2 Weakness atau Kelemahan
a. Lampu hias ruangan merupakan produk yang sudah ada, namun demikian,jika mampu
merubah bentuk dan harga yang terjangkau , pasti kita mampu mendapatkan hasil yang maksimal
b. Bahan dari lampu hias ini yang tahan lama, selama perawatan dan penggunaan secara tepat
4.2.3 Opportunities atau Kesempatan
a. Dapat membuka cabang usaha di tempat lain jika usaha pembuatan lampu hias ini sudah
stabil
b. Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai bentuk seperti lampu hias
dengan botol
c. Memperluas pemasaran dengan area penjualan tidak hanya di Kampus tetapi bisa di tempat
lain (dengan sistem titip jual) dan segmentasi konsumen.
4.2.4 Threats atau Ancaman
Kebiasaan kelompok yang lebih dulu membeli produk kepada penjual yang telah mereka
kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli lampu hias.
Untuk mengatasi ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat tampilan yang menarik serta
menggunakan bahan yang sesuai permintaan konsumen.
Adanya pesaing yang menjual Lampu hias dengan harga yang lebih murah. Untuk
mengatasi ancaman tersebut, saya memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai kualitas
serta cara pembuatan lampu hias agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga
yang berbeda dari penjual lain
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari LAMPU
HIAS RUANGAN ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun
terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan
fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan lampu hias
ruangan ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar
Mahasiswa. Waktu pelaksanaannya pun dilaksanakan pada saat ujian praktik.
Akhir kata, besar pengharapan saya untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan Program
study kewirausahaan dalam kelas entrepreneur ini. Karena setelah dilakukan penghitungan,
ternyata keuntungan yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita
juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat
berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih belum memiliki
penghasilan sama sekali.

5.2 Saran
Sebaiknya membuat kerajinan tangan harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
membuat lampu hias.
Seharusnya waktu untuk membuat lampu hias harus tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA

http://rezahzulfikar.blogspot.co.id/2013/06/sistematika-penulisan-proposal.html
https://fajarwinarti21.wordpress.com/2014/09/01/pengertian-prakarya/
http://coloradocemeteryconservation.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-kerajinan-tangan.html

Anda mungkin juga menyukai