Anda di halaman 1dari 2

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillahil wahhidil qahhar, al azizil ghaffar, mukawwiril Laila ala nahar, washolatuwasal ala
rasulillah wa ala alihi wa shohbihi dzawil albabi wal’itibar.

Dewan juri yang alim dan bijaksana yang allah muliakan, serta seluruh sahabat yang sangat
berbahagia.

Sahabat aksaaaa?, daleeeemm

Dipagi yang cerah dan insyaallah dipenuhi barokah ini, pasti kalian bertanya tanya, mengapa saya kali
ini menggunakan busana yang sedikit berbeda dari sebelum sebelumnya, karena insyaallah tema
yang akan saya bawakan pada pagi hari ini adalah tema yang sangat luar biasa, dan sangat penting
bagi kita semua, tema yang akan saya bawakan pada pagi ini adalah DAKWAH DI ERA MILENIAL.

Menelisik Kembali sejarah dakwah islam dimasa lalu yang berawal dari era nabi nuh alaihi salam,
hingga masa kenabian rosulullah S.A.W., dakwah sevara aktif disampaikan billisan atau dengan
metode perkataan atau ucapan.

Hingga pada masanya, dakwah mulai beralih dengan teknologi tulisan. Selepas wafatnya Rasulullah
ditahun 632 M, tepatnya pada masa kepemimpinan khalifah utsman bin affan, beliau mulai
menjalankan dakwah yang disebut dakwah bil qolam atau dakwan dengan tulisan. Hingga hari
berganti hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun berganti tahun, hingga sampailah kita pada masa
sekarang ini yakni adalah masa milenial, atau yang sering kita sebut dengan zaman milenial.

Pesatnya akselerasi teknologi, membawa teknologi kedalam paradigma baru, kemajuan teknologi
yang sangat pesat membuat semuanya serba mudah, semuanya serba gampang, bahkan serba bi….?
saaa.

Hal tersebut tentu membuat perubahan yang signifikan terhadap dunia komunikasi dakwah, yang
dulunya terbatas oleh ruang dan waktu, kini dakwah bisa dilakukan dengan lebih mudah dan efektif.

Allah S.W.T. berfirman dlam alquran

Audzibillahiminassyaitanirajim ‫َو َم ْن َأْح َس ُن َق ْو اًل ِمَّمْن َد َع ا ِإَلى ِهَّللا َو َعِمَل َص اِلًح ا َو َقاَل ِإَّن ِني ِمَن اْلُمْس ِلِميَن‬

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan
mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”
Q.S. Fusshilat ayat 33,

Dalam kenyataanya, dizaman sekarang, teknologi sangat berkembang pesat didunia, beberpa
asarana media sosial juga turut menyertainya, seperti, Instagram, tiktok, youtube, twiter dan masih
banyak lagi, tentunya jika kita seorang muslim yang faham akan pentingnya ilmu agama, kita tidak
akan memposting hal negatif, kita tidak akan memosting hal yang berupa maksiat, namun seharusnya
kita menyebarkan kebaikan, kita mensyiarkan agama kita, yakni addinul islam.

Diluaran sana banyak yang menyebut dirinya sebagai orang isam, padahal didalam hatinya tak ada
rasa takut kepada allah, taka da rasa malu kepada allah, dirinya berbuat semena mena, dirinya
berbuat maksiat dan membanggakannya, dan pertanyaannya adalah apakah itu yang disebut dengan
islam?

Salah satu kewajiban kita sebagai santri yang dididik dan ditempa dipesantren, sala satunya adalah
berbuat amar ma’ruf nahi munkar, mengajak kepada kebenaran dan mencegah kepada
kemungkaran.
Rasulullah S.A.W, bersabda
‫َب ِّلُغ وا َع ِّن ى َو َلْو آَي ًة‬

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

sahabat aksaa, jika kita melihat suatu keburukan yang dilakukan oleh orang
lain, hendaknya kita menegurrr…?, nyaaa, karena insyaallah satu kebaikan
yang kita perbuat akan mendatangkan beribu pahala dan ampunan dari allah
S.W.T.

Dakwah di era milenial ini bisa kita lakukan dengan cara memanfaatkan apa
yang kita bisa, seperti internet, televisi, radio, media cetak, seni budaya, dll.
Dalam zaman milenial ini kita dituntut untuk menjadi kreatif dan produktif,
zaman yang srba canggih ini, harusnya bis akita manfaatkan sebagai wadah
dakwah kita dalam mensyiarkan agama islam.

Perlu dimengerti, dakwah tidak harus menggunakan jubah dan surban,


dakwah tidak harus berada ditempat yang ditentukan, melainkan dakwah tak
memandang sytyle atau gaya asalkan sopan, dakwah tak mengenal
dimanapun kalian berada, contohnya pada zaman milenial ini, dakwah dapat
dilakukan dimana saja bahkan kapan saja, yang terpenting ialah kita harus
saling menasehati dan mengingatkan satu sama lain, dakwah tak harus
menjelaskan materi yang berbobot, dakwah tak harus menjelaskan materi
yang Panjang lebar, cukup dengan mengingatkan sesama, beramar ma’ruf nahi
munkar, itu sudah cukup disebut dengan dakwah.

Bukan hanya itu, diantara keutamaan dakwah, salah satunya adalah Dengan
berdakwah, seseorang akan terpacu untuk senantiasa belajar, dan terpacu
untuk beramal shalih sebagaimana yang ia dakwahkan kepada orang lain.

Wallahulmuwafik ila akwaminthariq

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai