Anda di halaman 1dari 21

DAKWAH MELALUI MEDIA DIGITAL

Dosen Pengampu: Wiwik Leala Mukromin, M. Pd.i

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia Media komunikasi dakwah

Disusun Oleh Kelompok VII:

Supradi 105271104020
Jidin Marinda 105271108620
Muhammad Fauzi Afif Rahmat 105271103620
Rahman Firdaus 105271104620
Rismustakim Aziz 105271108420
A.M Ikhkwanul Luthfie 105271104119

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah swt. atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah “MEDIA KOMUNIKASI DAKWAH” yang
berjudul DAKWAH MELALUI MEDIA SOSIAL. terselesaikannya makalah ini
tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Guru kami Ustadza Wiwik Leala Mukromin, M. Pd.i selaku dosen


pengampu yang telah memberikan kami kesempatan dalam pembuatan dan
penyelesaian makalah ini.

2. Kedua Orang Tua kami yang senantiasa mendukung, menuntun kami


dalam hidup ini dengan doa yang tulus.

3. Teman-teman mahasiswa yang selalu memberi semangat dan motivasi


untuk kami dalam penyelesaian Makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini teman-teman mahasiswa serta


pembaca bisa menambah pengetahuan dan semoga kedepannya kita bisa
menyelesaikan penulisan karya-karya tulis lain dengan lebih baik lagi.

Makassar,11 Januari 2023


28 Jumadil Akhir 1445 H

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I ................................................................................................................1

a. Latar belakang……………………………………………………..1

b. Rumusan masalah……………………………………………….....5

c. manfaat penelitian………………………………………………….5

BAB II………………………………………………………………..…6

a. Dakwah dalam islam…………………………………………...6

b. Metode Dakwah Menurut Islam…………………………..…....7

BAB III…………………………………………………………………16

a. Kesimpulan……………………………………………………...16

b. Saran…………………………………………………………..…16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….17

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Melalui

platform tersebut, kita bisa dengan mudah mencari dan menyebarkan

informasi. Beragam konten pun telah muncul di media sosial, mulai dari

yang bersifat menghibur, mendidik, informatif, sampai konten-konten

dakwah.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya

bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi

blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Berdasarkan laporan

terbaru We Are Social, pada tahun 2020 disebutkan bahwa ada 175,4 juta

pengguna internet di Indonesia. Dibandingkan tahun sebelumnya, ada

kenaikan 17% atau 25 juta pengguna internet di negeri ini. Berdasarkan total

populasi Indonesia yang berjumlah 272,1 juta jiwa, maka itu artinya 64%

setengah penduduk RI telah merasakan akses ke dunia maya.1

Adapun media sosial yang paling banyak digunakan oleh pengguna

internet Indonesia adalah YouTube. Disusul oleh WhatsApp, Facebook,

Instagram, Twitter, Line, Facebook Messenger, LinkedIn dan media sosial

lainnya. Melalui data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia

lebih senang akan audio-visual sehingga YouTube memiliki pengguna

1
Agus Tri Haryanto, ‘Riset: Ada 175, 2 Juta Pengguna Internet Di Indonesia’, Diakses
DariHttps://Inet. Detik. Com/Cyberlife/d-4907674/Risetada-1752-Juta-Pengguna-Internet-Di-
Indonesia, 2020.
terbanyak.

Kehadiran media sosial juga dimanfaatkan oleh para pendakwah

dewasa ini sebagai sarana menyiarkan syiar-syiar Islam. Tentu saja hal ini

sangatlah positif karena akan lebih menjangkau audien yang lebih masif

sehingga muatan-muatan dakwah diharapkan dapat tersampaikan kepada

umat. Dari sekian banyak platform media sosial, YouTube menjadi yang

paling favorit karena mudah digunakan dan penggunanya sudah sangat

banyak.

Dakwah sendiri secara bahasa adalah ajakan kepada Islam. Secara

etimologi, dakwah berasal dari bahasa Arab da’a, yad’u, da’watan yang

dapat diartikan sebagai ajakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dakwah

adalah mengajak atau menyeru umat manusia agar menempuh kehidupan di

jalan yang benar, yaitu di jalan yang diridhai oleh Allah berdasarkan Al-

Qur’an dan sunnah Nabi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Hal yang

disampaikan saat berdakwah adalah tentang amar ma’ruf nahi munkar,

akidah ahlak dsb. Perintah akan dakwah terdapat dalam Q.S. Ali Imran [3]:

104 yang berbunyi;

‫ٱَّللِ َعلَْي ُك ْم إِ ْذ ُكنتُ ْم‬


‫ت ه‬ ِ۟ ۟ ِ ِ‫صمو۟ا ِِبب ِل ه‬ ِ ْ‫و‬
َ ‫ٱَّلل ََج ًۭيعا َوََل تَ َف هرقُوا ۚ َوٱذْ ُك ُروا ن ْع َم‬ َْ ُ َ‫ٱعت‬ َ
ٍۢ
‫َصبَ ْحتُم بِنِ ْع َمتِ ِهٓۦ إِ ْخ ََٰو ًًۭن َوُكنتُ ْم َعلَ َٰى َش َفا ُح ْفَرة ِم َن ٱلنها ِر‬ ْ ‫ْي قُلُوبِ ُك ْم فَأ‬ َْ َ‫ف ب‬َ ‫أ َْع َدآ ًۭء فَأَله‬
‫ٱَّللُ لَ ُك ْم ءَايََٰتِ ِهۦ لَ َعله ُك ْم ََتْتَ ُدو َن‬
‫ْي ه‬ ُ َِ‫ك يُب‬ َ ِ‫فَأَن َق َذ ُكم ِمنْ َها ۗ َك ََٰذل‬
Terjemahnya;
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Saat ini, dakwah di media sosial sedang menjadi tren. Dakwah

melalui media sosial ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, media sosial tidak terikat waktu, siang ataupun malam.

Orang bisa mengaksesnya kapan pun dan di mana pun. Selain itu juga tidak

terikat ruang, pesannya bisa sampai ke berbagai penjuru negeri. Namun

kekurangannya terletak pada efektivitas pesan. Kendati bisa memberikan

komentar di fitur yang tersedia, namun tak jarang pertanyaan dari penonton

atau pengikut jarang dibalas karena durasi dan banyaknyapertanyaan.

Dari sekian ustad atau ulama-ulama yang berdakwa di media sosial,

salah satunya adalah Habib Husein Ja’far Al Hadar. Ia sangat aktif

menyampaikan syiar- syiar Islam melalui kanal Youtube-nya, Jeda Nulis.

Namun, kontennya tidak seperti para pendakwah lainnya yang rajin

menyampaikan ayat. Topik-topik yang diangkatnya kebanyakan adalah

terkait cerita-cerita ahlak mulia Rasulullah s.a.w. Dalam salah satu videonya

ia mengatakan, Islam seharusnya menampilkan sisi yang damai, dan hal

tersebut tercermin dari ahlak-ahlak Rasulullah s.a.w.

Hal ini menarik untuk dikaji secara dakwah dan komunikasi.

Sehingga penulis menyusun makalah ini dengan judul “Dakwah di Media

Sosial: Studi Kasus Komunikasi Dakwah Habib Ja’far di Youtube”.


Dakwah sendiri secara bahasa adalah ajakan kepada Islam. Secara

etimologi, dakwah berasal dari bahasa Arab da’a, yad’u, da’watan yang

dapat diartikan sebagai ajakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dakwah

adalah mengajak atau menyeru umat manusia agar menempuh kehidupan di

jalan yang benar, yaitu di jalan yang diridhai oleh Allah berdasarkan Al-

Qur’an dan sunnah Nabi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Hal yang

disampaikan saat berdakwah adalah tentang amar ma’ruf nahi munkar,

akidah ahlak dsb. Perintah akan dakwah terdapat dalam Q.S. Ali Imran [3]:

104 yang berbunyi:

ِ ‫ٱْل ِْي وَيْمرو َن بِٱلْمعر‬


ۚ ‫وف َويَْن َه ْو َن َع ِن ٱلْ ُمن َك ِر‬ ِ ِ
ُْ َ ُ ُ َ َ َْْ ‫َولَْت ُكن من ُك ْم أُهم ًۭة يَ ْد ُعو َن إ ََل‬

‫ك ُه ُم ٱلْ ُم ْفلِ ُحو َن‬ ۟


َ ِ‫َوأُولََٰٓئ‬

Terjemahnya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Saat ini, dakwah di media sosial sedang menjadi tren. Dakwah

melalui media sosial ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, media sosial tidak terikat waktu, siang ataupun malam.

Orang bisa mengaksesnya kapan pun dan di mana pun. Selain itu juga tidak

terikat ruang, pesannya bisa sampai ke berbagai penjuru negeri. Namun

kekurangannya terletak pada efektivitas pesan. Kendati bisa memberikan


komentar di fitur yang tersedia, namun tak jarang pertanyaan dari penonton

atau pengikut jarang dibalas karena durasi dan banyaknyapertanyaan.

Dari sekian ustaz atau ulama-ulama yang berdakwa di media sosial,

salah satunya adalah Habib Husein Ja’far Al Hadar. Ia sangat aktif

menyampaikan syiar- syiar Islam melalui kanal Youtube-nya, Jeda Nulis.

Namun, kontennya tidak seperti para pendakwah lainnya yang rajin

menyampaikan ayat. Topik-topik yang diangkatnya kebanyakan adalah

terkait cerita-cerita ahlak mulia Rasulullah s.a.w. Dalam salah satu videonya

ia mengatakan, Islam seharusnya menampilkan sisi yang damai, dan hal

tersebut tercermin dari ahlak-ahlak Rasulullah s.a.w.

Hal ini menarik untuk dikaji secara dakwah dan komunikasi.

Sehingga penulis menyusun makalah ini dengan judul “Dakwah di Media

Sosial, Studi Kasus Komunikasi Dakwah Habib Ja’far di Youtube”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana efektivitas dakwah di media sosial?

2. Bagaimana Habib Ja’far menyampaikan dakwahnya di media sosial?

3. Mengapa media sosial penting sebagai sarana dakwah di zaman sekarang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas dakwah di media sosial.

2. Untuk mengetahui bagaimana Habib Ja’far menyampaikan


dakwahnya di media sosial.
3. Untuk mengetahui mengapa media sosial penting sebagai sar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dakwah dalam Islam

Kata dakwah dalam bahasa Arab adalah fiil madi yang berarti

mengajak, memanggil, menyeru. Secara terminologi, dakwah yaitu suatu

kegiatan untuk menyampaikan dan mengajarkan serta mempraktikkan ajaran

Islam di dalam kehidupan sehari-hari. Perintah untuk berdakwah terdapat

dalam beberapa ayat di dalam Al-Quran, salah satunya dalam Q.S. Ali Imran

[3]: 104 yang berbunyi:

ِ ‫ٱْل ِْي وَيْمرو َن بِٱلْمعر‬


ۚ ‫وف َويَْن َه ْو َن َع ِن ٱلْ ُمن َك ِر‬ ِ ِ
ُْ َ ُ ُ َ َ َْْ ‫َولَْت ُكن من ُك ْم أُهم ًۭة يَ ْد ُعو َن إ ََل‬
‫ك ُه ُم ٱلْ ُم ْفلِ ُحو َن‬ ۟
َ ِ‫َوأُولََٰٓئ‬
Terjemahnya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Dakwah merupakan kewajiban bagi umat Islam sebagai upaya untuk

merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupan manusia. Untuk menghadapi

masalah dakwah yang semakin berat dan meningkat, penyelenggaraan

dakwah tidak akan efektif bila dilaksanakan secara individual, tetapi harus

diselenggarakan secara bersama-sama dalam kesatuan yang teratur dan rapi.

Hal tersebut harus dilakukan karena setiap upaya dakwah pada masa

sekarang akan menghadapi masyarakat yang semakin kompleks, sehingga

6
membutuhkan penanganan yang lebih serius danterorganisir.2

B. Metode Dakwah Menurut Islam

Dalam dakwah, terdapat banyak cara untuk menyampaikan isi pesan.

Metode ini penting untuk diketahui sebagai pondasi seorang da’i saat

berdakwah. Penjelasan tentang metode dakwah sendiri telah ada di dalam

Islam, yaitu terdapat pada Al-Quran dan Sunnah Nabi. Berikut ini adalah

ayat yang menjelaskan tentang metode dakwah (Q.S. An-Nahl ayat 125) ;

‫س نَةِ ۖ َو َج ادِ ْْلُ ْم‬ ِ ِ ِ ِ ِ َ ِ‫ادع إِ ََلَٰ س بِي ِل رب‬


َ َ‫ك ِب ْْل ْك َم ة َوا لْ َم ْوع ظَة ا ْْل‬ َ َ ُْ
ِِ ِ ِ َ ‫س ُن ۚ إِنه َربه‬ ِ
ُ‫ك هُ َو أَعْ لَمُ بَ ْن ضَ له عَ ْن َس ب يل ه ۖ َوهُ َو أَعْ لَ م‬ ْ ‫ِِب له ِِت ه َي أ‬
َ ‫َح‬
‫ِِب لْ ُم ْه تَدِ ي‬

Terjemahnya:

“Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang


baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl ayat 125)

Menurut ayat di atas, secara garis besar metode dakwah terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu hikmah, mauizhah hasanah, dan mujadalah billati

hiya ahsan.

1. Hikmah atau Bijaksana

Artinya segala ucapan dan tindakan yang dilakukan berdasarkan

ilmu yang benar karena didasarkan pada rasa keadilan serta pertimbangan

2
Muhammad Rosyid Ridla, ‘Perencanaan Dalam Dakwah Islam’, Jurnal
Dakwah, 9.2 (2008),149–61.

7
yang seksama sambil memperhatikan situasi dan kondisi medan serta

sasaran dalam mencapai tujuan. Kebijaksanaan diperlukan dalam

menghadapi perbedaan karakter atau lingkungan sosial tempat di mana

lokasi dakwah itu dilakukan. Artinya, seorang pendakwah harus pandai

menyesuaikan diri, tidak boleh disamaratakan metode dalam berdakwahnya.

Dalam hal ini tentu saja dia harus punya referensi karakteristik audien agar

pesan dakwahnya tepat sasaran.

2. Mauizhah Hasanah atau Nasehat yang Baik

Maksudnya adalah saat berdakwah, seorang da’i hendaknya bertutur

kata yang baik dalam mendidik dan memberikan nasehat. Dakwah dengan

cara ini merupakan dakwah yang paling mudah dilakukan dan sasarannya

juga mudah. Dakwah ini biasanya dilakukan di masjid-masjid, ceramah,

tablig penyuluhan dll. Memberi nasehat juga harus sesuai dengan

tempatnya. Manakala dalam kondisi sedih, rasa empati harus lebih

ditonjolkan.

3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan (Mendiskusikan)

Metode ini dilakukan dengan cara bertukar pikiran dengan baik.

Mengindahkan kesopanan atau kode etik bukan untuk mencari popularitas.

Bentuk-bentuknya dapat berupa panel diskusi, seminar, dialog, lokakarya

dll.3 Sasaran dakwah dalam metode ini tentu saja dilakukan kepada audiens

yang memiliki ilmu atau berpendidikan. Sehingga seorang dai’i harus punya

argumentasi yang baik pula untuk menjawab pertanyaan secara argumentatif

dan logis.

8
a. Komunikasi di Media Sosial

Kemajuan teknologi informasi membuat internet semakin

berkembang. Internet didefinisikan oleh Tom Kelleher sebagai jaringan

global yang dapat diakses oleh seluruh publik. Jaringan ini merupakan suatu

sistem yang menghubungkan berbagai komputer, kabel, dan perangkat kabel

serta nirkabel.3

Kini internet tidak hanya terbatas pada komputer dan kabel. Internet

sudah ada di mana-mana yang kemudian kita mengenalnya sebagai istilah

Internet of Things (IoT). Kemunculan internet ini tidak terpisahkan dengan

lahirnya media sosial sebagai wadah berinteraksi antarindividu di dunia

maya.

Menurut survei yang dilakukan oleh We Are Social yang bekerja

sama dengan Hootsuite, menyebutkan bahwa 130 juta orang Indonesia aktif

menggunakan media sosial. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa

tiga besar media sosial yang paling diminati di Indonesia, antara lain adalah

Angka tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memang lebih

tertarik dengan konte-konten audio-visual. Media sosial terbilang menjadi

salah satu media penyebaran informasi yang cukup efektif bagi banyak

kalangan. Oleh karena itu, diperlukan strategi berkomunikasi di media

sosial agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh

audiens. Strategi tersebut dapat dilakukan melalui pengolahan.

4
Tom Kelleher, Public Relations Online: Lasting Concepts for Changing Media (Sage,
2006).

9
pesan yang terstruktur, terkonsep, dan jelas tujuannya. Menurut J L

Thompson yang dikutip dari Oliver mendefinisikan strategi sebagai cara

untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan

sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk masingmasing aktivitas.

Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan dan

komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi

komunikasi ini dapat menentukan berhasil tidaknya kegiatan komunikasi

dilakukan secara efektif.

Dalam masalah ini, Wilbur Schramm mengajukan syarat syarat untuk

berhasilsuatu pesan yang dikutip oleh Anwar Arifin dalam bukunya Strategi

Komunikasi sebagai berikut:

1) Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa

sehingga pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.

2) Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada

pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua

pengertianitu bertemu.

3) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dari sasaran dan

menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.

4) Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan

yang layak bagi situasi kelompok di mana kesadaran pada saat

digerakkan untuk memberikan jawaban yang dikehendaki.

10
b. Dakwah Habib Ja’far di YouTube

Islam merupakan agama yang didasari cinta. Keyakinan itu yang

dimiliki Habib Husein Ja’far Al Hadar. Direktur Study of Philosophy

(Sophy) ini menjelaskan, Islam hendaknya dipahami tak hanya dari sisi

hukum, melainkan juga hakikat. Salah satu media tempat berdakwah Habib

adalah melalui YouTube Jeda Nulis.

Dalam sebuah wawancara dengan Republika, Habib mengatakan

bahwa umat Islam di Indonesia selama ini kerap mendengar dari para

pendakwah tentang aspek hukum dalam Islam. Begitu populernya aspek

hukum ini, sampai-sampai, fenomenolog agama di Barat--seperti Van der

Leeuw dan lain-lain--akhirnya cenderung menggolongkan Islam sebagai

“agama hukum.”

“Adapun aspek cinta dalam Islam kurang terdakwahkan. Padahal,

semuaaspek dalam Islam itu—latar belakang, penerapan, dan

orientasinya— adalah cinta.”

Habib mencoba mencontohkan suatu hal dalam akidah. Allah SWT

memperkenalkan Diri-Nya sebagai Yang Maha Cinta. Yakni, Ar-Rahman

(Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang). Bacaan

“Bismillahirrahmanirrahim” diucapkan sehari-hari, minimal dalam

shalatnya orang-orang Islam. dalam surah al-An’am ayat 54 pun

menegaskan, semua ketetapan-Nya penuh cinta

11
ِ ِ ِ ِ ِ
‫ب‬ َ ‫َوإ ذَ ا َج اءَ َك ا لهذ‬
َ َ‫ين يُ ْؤم نُو َن ِب ََي ت نَ ا فَ قُ لْ َس ََل م عَ لَيْ كُ ْم ۖ َك ت‬
‫ب‬ ِ ِ ِ ِِ
َ ‫َربُّكُ ْم عَ لَ َٰى نَ ْف س ه ال هر ْْحَةَ ۖ أَنههُ َم ْن عَ م لَ م نْ كُ ْم ُس وء ا ِبَ َه ا لَة ُثُه ََت‬
‫َص لَ َح فَأَنههُ غَ فُ ور َر ِح يم‬ ِِ ِ
ْ ‫م ْن بَ عْ د ه َوأ‬
Terjemahnya:

“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang


kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah
menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa
yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia
bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Rasulullah s.a.w. menurut Habib telah mendidik umat Islam agar


berakhlak dengan penuh cinta. Akhlak kebajikan hendaknya ditunjukkan,
sekalipun kepada orang-orang yang memusuhi agama ini. Hal itu yang ia
coba lakukan untukmenebarkan Islam cinta dalam dakwah-dakwahnya.

Dakwah Islam Cinta itulah yang saya yakini akan mendidik kita
menjadi pribadi Muslim yang bukan hanya taat ibadah, tapi penuh cinta.
Dengan cinta pula, semakin ibadah, maka kita semakin cinta sesama, alam,
dan semua makhluk-Nya.” (Sumber: Republika, 2020)

Membuat konten kreatif dengan isi bermutu yang lebih banyak, kata
Habib Husein, dibutuhkan sebuah komunitas dan manajemen, Habib
Husein merencanakan menggalang sejumlah ustaz muda untuk bergabung
dalam komunitas dakwah. Hal ini ditujukan agar dakwah lebih masif dan
terstruktur

"Salah satu kelemahan dakwah ustaz moderat adalah tidak dikelola


oleh manajemen dengan baik. Sehingga tampilan videonya kadang
serampangan. Butuh sebuah manajemen yang mengurus semua itu."
(Sumber: Detik.com) selain soal gaya bicara lembut, penampilannya juga
amat santai. Tak ada jubah yang melekat di badannya, juga tanpa jenggot
lebat menggantung di dagunya.

12
c. Hubungan Prinsip Komunikasi dengan Dakwah

Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.


Tanpa berkomunikasi, kita mungkin akan sulit berinteraksi dengan sesama
manusia. Bahkan dalam ilmu komunikasi itu ada yang disebut sebagai
komunikasi transendental, yaitu menjelaskan bagaimana kita melakukan
komunikasi dengan Yang Maha Kuasa lewat beribadah dan berdzikir.
Sehingga bisa dikatakan, pemanfaatan komunikasi itu amatlah luas. Kita
sebagai manusia sangat penting untuk mempelajari ilmu komunikasi ini.

Komunikasi itu bersifat omnipresent, artinya komunikasi ada di setiap


aspek kehidupan, ada di setiap segala tindak tanduk kita dalam beraktivitas.
Selain itu, mempelajari ilmu komunikasi, terutama di bidang psikologi
komunikasi, juga penting agar kita bisa memahami audiens. Sehingga pesan
yang kita sampaikan bisaditerima dengan baik oleh mereka.

Menurut Hovland, Janis dan Kelly (1953), komunikasi adalah proses


yang dilakukan oleh individu (sebagai komunikator) yang menyampaikan
stimulus (biasanya secara verbal), untuk memengaruhi perilaku seseorang
lain. Dengan demikian, komunikasi itu memiliki tujuan yaitu memengaruhi
orang lain.

d. Komunikasi dalam Perpektif Islam

Selain mempelajari komunikasi secara umum, kita sebagai muslim


juga harus mempelajari komunikasi dalam perpektif Islam. Apa itu
komunikasi secara Islam? Maksudnya adalah komunikasi yang kita lakukan
di dalamnya memiliki nilai-nilai islami yang tercermin dari bagaimana kita
berkomunikasi danberinteraksi di kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, aspek komunikasi itu sudah dijelaskan di dalam Al-


Qur'an dan dengan demikian, sudah dipraktikkan sejak zaman Rasulullah

13
s.a.w berdakwah. Apalagi di zaman dulu, tantangan berdakwah pastinya
lebih berat dan sulit karena dihadapkan pada masyarakat yang amat
beragam.

1. Prinsip Qaulan Sadidan

Qaulan sadidan artinya perkataan yang benar dan tepat. Prinsip ini
bisa digunakan oleh seorang komunikator untuk menyampaikan pesan
kepada nonmuslim atau orang bukan seiman dengan kita. Dengan
menyampaikan perkataan benar dan tepat, kita bisa menyebarkan ajaran
kebaikan sebagaimana yang dibawa oleh Rasulullah, sebuah Islam yang
rahmatan lilalamiin. Selain itu, dengan menggunakan teknik ini akan
membuat citra seorang muslim pun baik di mata orang lain. Prinsip qaulan
sadidan dijelaskan dalam Surat an-Nisa ayat 9 danurat al-Ahzab ayat 70

2. Prinsip Qaulan Baligha

Qaulan baligha artinya perkataan yang tepat pada tujuan. Kata


baligha (tepat) maksudnya adalah jelas maknanya. Penulis mencoba
menafsirkan qaulan baligha sebagai seorang komunikator yang
menyampaikan pesan dengan kata-kata yang efektif, tepat sasaran,
komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the
point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele.

Sehingga dengan prinsip komunikasi kedua ini, pesan yang


disampaikan dapat berbekas kepada lawan bicara. Penulis memahami teknik
ini sebagai teknik menyampaikan pesan yang menyentuh terhadap akal dan
logika orang lain. Komunikasi ini bisa juga disampaikan kepada orang yang
seiman untuk menambah keyakinan mereka. Hal ini sebagaimana terdapat
dalam Surat an-Nisa ayat 63.

3. Prinsip Qaulan Ma'rufan

Qaulan ma’rufan artinya perkataan yang baik. Maksudnya adalah


seorang komunikator mesti menyampaikan pesan yang pantas, bahasa yang

14
dipakai pun mesti santun, jangan sampai menyinggung perasaan orang lain.
Di sinilah berlaku etika dalam komunikasi. Kita harus bisa menyesuaikan
pesan kita dengan audiens.
Secara lebih luas, qaulan ma’rufa juga bermakna pembicaraan yang
bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat) kepada semua orang.
Bayangkan jika seorang komunikator bisa menerapkan komunikasi seperti
ini, audiens pun tentu saja akan sangat tertarik dan sangat memberikan
pengaruh kepada mereka.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan teknologi internet yang signifikan mempengaruhi segala

aspek kehidupan manusia khususnya dalam berdakwah, cara untuk mendapatkan

informasi sudah mengubah kebiasaan setiap masing-masing individu dalam

mengekspresikan keberagamaan termasuk pada dakwah. Maraknya video atau

konten-konten islami yang dilakukan oleh aktivitas dakwah membuat para aktivis

dakwah berkecimpung di dunia cyber religion. Kemajuan teknologi tidak dapat di

hindari karena perkembangan teknologi dan juga perkembangan media sosial

terus akan berlanjut. Seperti instagram dan tiktok sebagai wadah dalam

menyampaikan dakwah-dakwahnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, terdapat beberapa

saran sebagai berikut.

1. Sarana dakwah ataupun ceramah yang banyak di upload di media sosial

tidak menjadikan patokan sebagai kebiasaan. Baiknya perlu mendatangi

dan juga ikut serta dalam mendengarkan dakwah agama ataupun ceramah

di sebuah tempat seperti masjid, atau acara keagamaan yang dilangsung

disuatu tempat.

2. Tidak mengandalkan media sosial seperti instagram dan tiktok sebagai

tempat mendengarkan dakwah. Terdapat masih banyak media sosial .

3. Tidak hanya sebatas mendengarkan dakwah saja namun belajar dan juga

16
menerapkan serta ikut andil dalam share dakwah-dakwah yang disukai.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, Strategi Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas


(Bandung: CVArmico, 1994)

Haryanto, Agus Tri, ‘Riset: Ada 175, 2 Juta Pengguna Internet Di


Indonesia’, Diakses Dari Https://Inet. Detik. Com/Cyberlife/d-
4907674/Risetada-1752- Juta-Pengguna-Internet-Di-Indonesia,
2020

Kelleher, Tom, Public Relations Online: Lasting Concepts for Changing


Media

(Sage, 2006)

18

Anda mungkin juga menyukai