Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................3
Rumusan masalah...................................................................................................................9
Tujuan......................................................................................................................................10
BAB II......................................................................................................................................10
PEMBAHASAN......................................................................................................................10
A. Arti dari dakwah..............................................................................................................10
B. Yang di maksud dakwah dengan medsos (media sosial).................................................10
C. Penyebab pentingnya dakwah dengan medsos di era milenial ini...................................11
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
Kesimpulan...........................................................................................................................12
SARAN-SARAN..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BIODATA PENULIS..............................................................................................................14

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah
menjadikan alamsemesta beserta seisinya dan menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-
baiknya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia
junjungan kita baginda Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah membawa risalahnya dari zaman
jahiliyah ke zaman yang penuh cahaya keilmuan.

Alhamdulillah paper penilitian tentang berdakwah dengan sosial media ini telah
rampung sebagai ujian akhir kami. Rasa Lelah, letih, penat pun hilang bercampur dengan rasa
Bahagia telah menyelesaikan tugas yang bisa di bilang masih jauh dari kata sempurna. Tetapi
kami sudah memberikan yang terbaik sebagai bentuk ketaatan kami menjalankan tugas daru
guru. Tentu, di balik semua proses yang kami lakukan ini, bertambahnya wawasan dan ilmu
pengetahuan yang cukup luas karena seringnya membuka serta mambaca kitab dan buku.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada murobbi ruhi pengasuh pondok pesantern
sidogir KH. FUAD NUR HASAN yang selalu mendoakan para santri agar menjadi hamba
allah yang ibadillah ash-sholihin, Kepala Madrasah Miftahul Ulum Aliyah Ust. Baihaqi Juri
yang telah mengajarkan kami tentang kedisiplinan, dan semua guru berbagai mata pelajaran
khususnya wali kelas 3-DKW B Aliyah Ust. Maliji ismail yang telah memberikan semangat
dan motivasi belajar bagi kami, begitu pula guru pembimbing dalan hal penelitian paper
Ust. Dr. Imron Rosidi Semoga beliau semua di beri umur yang Panjang dan barokah.

Dan tidak lupa kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan semangat, doa
restu, dukungan penuh baik dalam segi harta maupun kasih sayang yang takkan bisa
terbalaskan. Semoga kita semua di berikan umur yang Panjang dalam ketaatan kepada allah,
serta di beri ilmu yang manfaat dan barokah. Amin

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sebelum kita memahami apa maksud dari dakwah dengan medsos (media sosial) kita
harus tau ap aitu dakwah. Dakwah sendiri artinya mengajak, menyeru, menyampaikan nasihat
kepada manusia supaya taat kepada ALLAH SWT. Menyeru kepada kebenaran, kebaikan dan
meninggalkan larangan ALLAH SWT. Sesuai dengan firman allah yang berbunyi
‫ واولئك هم المفلحون‬.‫ولثكن منكم امة ىدعون الي االخير وىأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر‬.

Artinya:
“ dan hendaklah ad di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang
yang beruntung” (QS. Ali imron: 104)

Kegiatan dakwah adalah suatu tanggung jawab bagi setiap orang muslim, dan dakwah
juga di tujukan kepada siapa saja, yakni tak terlepas itu orang muslim atau bahkan non
muslim dengan tujuan agar mereka memahami tentang islam secara benar, sehingga pada
akhirnya dapat menerima islam sebagai pedoman hidup secara agamis. Sebagaiman firman
ALLAH SWT dalam surat al-nahl ayat 125:

‫ادعوا الى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجدلهم بالتي هي احسن‬
Artinya:
“serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik”

Ayat ini menunjukkan bahwa dakwah ahrus dilakukan dengan perencaan yang benar-
benar matang, tidak asal-asal bijaksana dalam semua tindakannya.

Ayat di atas juga menuntut para pendakwah atau yang kita kenal dengan sebutan da’i
untuk menyeru manusia ke arah kebaikan dengan cara hikmah atau bijaksana.

Yakni kebijaksanaan yang di ambil berdasarkan pertimbangan yang matang. Sesuai


dengan kondisi mad’u (sasaran dakwah) para da’i pun seharusnya mencari tau dan
mempelajari kondisi objektif mad’u secara keseluruhan, mulai dari kondisi lingkungan ,
profesi, kelompok sosial, kelompok seks dan lain sebagainya. Jadi hikmah dapat di pahami
dengan memilih cara atau metode yang tepat dan sesuai untuk mencapai suatu jalan atau
tujuan yang sudah di tetapkan oleh syari’at. Hal ini telah tercantum dalam Al-Qur’an dan

3
hadis Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang menjelaskan bagaimana dakwah ini perlu di lakukan
agar pesan yang di sampaikan dalam dakwah tersebut bisa tersampaikan dengan maksimal
dan bisa di terima oleh masyarakat. Entah itu berupa masyarakat kecil atau para pejabat
tingkat atas sekalipun, karenanya kita sebagai ummat muslim memiliki kewajiban untuk
melanjutkan dakwah tersebut dimanapun dan kapanpun sesuai dengan kemampuan kita
masing masing tanpa harus menghiraukan apakah dakwah yang kita sampaikan akan di
terima atau tidak oleh khalayak masyarakat.

Dalam dunia dkwah para da’i tidak hanya berdakwah secara musiman atau terikat
pada bulan-bulan tertentu saja, atau hanya bertepatan dengan hari-hari tertentu saja misalnya
hanya pada hari besar islam saja, di tempat-tempat tertentu saja atau kepada orang-orang
tertentu saja, melainkan menyeluruh kapanpun dan di manapun berada mengajak,
menegakkan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar. Oleh
karena itu kewajiban dalam berdakwah tidak hanya di bebankan kepada orang-orang tertentu
saja, melainkan kewajiban bagi setiap ummat muslim dari semua lapisan masyarakat.
Seorang ibu berkewajiban mendidik dan menanam benih keimanan kepada anaknya sejak
dari lahir sampai dewasa, demikiain juga seorang ayah. Yang telah di beri amanah menjadi
seorang pemimpin baik dalam lingkungan keluarga maupun sebuah organisasi atau instansi,
pemerintahan juga memiliki kewajian untuk berdakwah. Mereka berekwajiban untuk
menyampaikan, memimpin dan memberitahu para bawahannya, kariayawannya, atau
raktyatnya supaya taat kepada ALLAH SWT serta meninggalkan larangannya. Dan inilah
yang telah di perintahkan oleh ALLAH SWT kepada semua hambanya dari zaman nabi-nabi
terdahulu hingga sekarang ini supaya senatiasa menyeru kepada yang ma’ruf dan
menghindari segala yang munkar.
Di era milenial ini telah kita ketahui Bersama bawa dunia telah mangalami kemajuan
yang begitu pesat dalam semua bidang, banyaknya alat-alat alternative media penghubung
seperti handphond, televisi, radio dan lain sebagainya. Saking pesatnya tidak hanya orang
dewasa dan orang tua yang bisa menggunakan, anak kecil pun juga ikut andil dalam hal
tersebut, tetapi hal itu juga bisa di jadikan alasan untuk lari dari tanggung jawabyang telah di
amanahkan oleh ALLAH SWT dakwah li’ila’i kalimatillah.

Media sosial adalah sebuah alat khusus yang bisa mempercepat keinginan seseorang
terhubung dengan seseorang lain, bukan hanya antar kota atau provinsi bahkan antar negara
pun bisa di jangkau dengan cepat oleh media sosial ini baik itu via Wa, Instagram, Facebook,
Youtube dan lain sebagainya, Mirisnya banyak sekali pengguna Medsos (media sosial) ini
tidak arif, tidak terukur, dalam menggunakan alat alternative ini. Sehingga hanya
mengakibatkan kerusakan moral yang melanda pada anak bangsa ini. Namun tidak
mengartikan penggunaan medsos (media sosial) ini akan salah dalam menggunakan, sebab
bila medsos (media sosial) di lakukan oleh orang yang arif dan terukur dalam menggunakan,
maka bukan kemirisan yang di dapat melainkan akan bisa memepercepat membantu kita
dalam mengakses, berdakwah kepada orang yang kita tuju bukan hanya rakyat kecil yang
bisa di jangkau bahkan sampai pejabat pun bisa di jangkau dengan sangat cepat. Media sosial
merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia masa kini, karna hal itu media sosial
memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman tentang islam,

4
menyalurkan informasi teractual mengenai perkembangan yang ada serat memfokuskan
perhatian masyarakat tentang isu-isu tertentu yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
iniversal. Untuk menggerakkan peran media sosial tersebut secara maksimal, maka individu
dan masyarakat islam harus mampu menggunakan berbagai medi sosial secara professional
agar tidak mudah terpengaruhi oleh media yang di buat oleh medi-media yang kontra dengan
islam. Melalui media sosial semua informasi yang di butuhkan ummat islam dapata di
tuangkan oleh ummat islam itu sendiri sesuai keinginan, selama hal itu tidak bertentangan
dengan ajaran islam yang sudah tentu hal itu menjadi alternative tersendiri bagi ummat islam.

Di zaman globalisasi ini ada banyak sekali situs-situs atau portal dan blog yang
mengandung nilai islami yang di buat untuk mempermudah kegiatan dan menyebarkan ajaran
islam secara luas dan lebih cepat.

Bahkan melalui pendekatan inilah dakwah islamiah dapat tersebar luas ke seluruh
penjuru dunia yang hanya dengan menggunakan ujung jari saja. Inilah merupakan salah satu
bukti yang menunjukkan bahwa dalam dakwah tidak pernah ada akhirnya. Hal itu akan
berlangsung sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan pemikiran manusia.

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah:

1. untuk mengetahui isi konten keagamaan di medsos (media sosia) dalam penyebaran
dakwah islamiyah bagi pengguna medsos di indonesia.

2. untuk mengetahui metode-metode dakwah yang di gunakan dalam medsos dalam


menyebarkan dakwah islamiyah bagi pengguna medsos di indonesia.

Kegunaan penelitian

Sedangkan kegunaan dari penilitian ini adalah agar dapat bermanfaan dan
berguna bagi masyarakat islam secara luas dan terutama bagi penulis sendiri
khususnya. Namun secara rinci kegunaan dan pembahasan ini akan penulis paparkan
sebagai berikut:
1. dengan mengadakan penilitian ini, di harapkan dapat menambah pengetahuan cara
berpikir penulis secara pribadi terutama dalam melakukan dan mengadakan karya
ilmiah, di samping ilmu pengetahuan yang penulis peroleh selama belajar di MMU
pondok pesantren sidogiri

5
2. secara peraktis nilai penelitian ini untuk mewujudkan nilai tambah dalam keilmuan
tentang dakwah dan komunikasi dan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada
semua bangsa indonesia.
3.sebagai sumbangsih penulis kepada almamater tempat penulis mencari ilmu
pengetahuan dan kiranya berguna pula dalam menambah literature bacaan
perpustakaan pondok pesantren sidogiri kraton pasuruan.

Tinjauan pustaka
Dalam peneltian ini, peneliti meneliti tentang “analisis isi konten keagamaan di
medsos (media sosial) dalam menyebarkan dakwah islamiyah pada bangsa indonesia
umumnya pada pengguna medsos khususnya”. Namun, sebelum lebih lanjut peneliti merujuk
kepada salah satu penilitian terdahulu sebagai berikut:

Ahmad zarkasyi, 0320800 tahun 2005 dalam sekripsinya ”peran media televisi dalam
penyiaran dakwah islam DI ERA MODERN bagi perilaku keagamaan masyarakat di
kabupaten magelang jawa tengah” menyatakan bahwa dalam era modernisasi saat ini,
kemajuan teknologi semakin tak terbendung lagi mempengaruhi gaya hidup dan perilaku
keagamaan masyarakat di semua lapisan. Kemajuan teknologi berdampak positif dalam
menyajikan seiaran dakwah di televisi. Televisi sebagai media audio visual mampu menarik
semua perhatian masyarakat untuk menyaksikan acara-acara atau perogram yang ada di
televisi termasuk di dalamnya penyiaran dakwah islam.
Kerangka Teori
1. Komunikasi
Kita mulai dengan suatu asumsi dasar bahwa komunikasi berhubungan dengan
perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinterkasi dengan manusia-
manusia lainnya. Dan kebutuhan ini terpenuhi dengan melalui pertukaran pesan yang
berfungsi sebagai jembatan untuk menyatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi
akan ter isolasi. Pesan-pesan itu mengemukakan dengan perilaku. Ketika kita berbicara, kita
sebenarnya sedang berprilaku. Ketika kita melambaikan tangan, tersenyum, bermuka masam,
menganggukkan kepala, atau sedang memberi isyarat, kita juga sedang berprilaku. Sering
prilaku-prilaku ini merupakan pesan-pesan, pesan-pesan itu di gunakan untuk
mengkomunikasikan sesuatu kepada seseorang.

Sebelum prilaku tersebut dapat di buat pesan, prilaku itu harus memenuhi dua
syarat: pertama, perilaku harus di observasi oleh seseorang, dan kedua, prilaku harus
mengandung makna. Dengan kata lain, setiap prilaku yang dapat di artikan adalah suatu
pesan. Bila kita memeriksa pernyataan akhir tersebut, kita dapat menemukan beberapa
implikasi. Pertama, kata setiap menunjukkan kepada kita, baik prilaku verbal atau nonverbal
dapat berfungsi sebagai pesan.
Pesan verbal terdiri dari kata-kata terucap atau tertulis, sementara nonverbal
adalah seluruh perbendaharaan perilaku lainnya. Dengan konsep mengenai hubungan-
6
hubungan perilaku sadar-tak sadar dan sengaja-tak disengaja ini, sekarang kita siap
merumuskan suatu definis komunikasi. Di sini, komunikasi didenfinisikan sebagai apa yang
terjadi bila makna di berikan kepada suatu perilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku
kita dan memberikan makna, komunikasi telah terjadi selepas dari apakah kita menyadari
perilaku kita atau tidak dan mensengajanya atau tidak. Bila kita memikirkan hal ini, kita
harus menyadari bahwa tidak mungkin bagi kita untuk tidak berperilaku. Setiap perilaku
memiliki potensi komunikasi, dengan kata lain, kita tidak dapat berkomunikasi.

2. Komunikasi Massa
Komunikasi massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai di pergunakan pada tahu
1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus di desain untuk mencapai
masyarakat tang sangat luas. Dalam pembucaraan sehari-hari, istilah ini sering di singkat
menjadi media. Media adalh bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara.
Massa berasal dari bahasa inggris yaitu mass yang berarti kelompok atu kumpulan. Berarti,
pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang di gunakan oleh massa dalam
hubungannya antara satu sama yang lain.
Media merupakan perantara terpenting dalam menyampaikan sesuatu informasi
pesan, sementara medi massa pula adalah suatu alat atau instrumen terpenting yang di
gunakan untuk menyampaikan informasi, membangun persepsi dan tanggapan, dan
membentuk sifat masyarakat tentang informasi yang di sampaikan. Media massa atau media
untuk menyampaikan informasi bisa dalam berbagai bentuk. Bentuk media massa yang lazim
adalah media cetak seperti surat, koran, majalah atau buku, dan media elektronik seperti
radio, televise, komputer, hp dan teknologi informasi dan telekomunikasi yang lain.

3. Majalah
Beberapa ahli mendefinisikan majalah sebagai kelompok berita, artikel, cerita, iklan,
dan sebagainya, yang di cetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio dan di jilid
dalam bentuk buku, serta di terbitkan secara berkala, seperti seminggu sekali, dua minggu
sekali, atau sebulan sekali.

4. Pelajar
Menurut W.J.S poerwadaminta dalam kamus bahasa indonesia, pelajar adalah murid,
orang, atau anak yang sedang berguru atau belajar. Akan tetapi sebenarnya sebutan pelajar di
peruntukkan bagi setiap orang yang sedang menikmati pendidikan secara formal di bangku
sekolah, yaitu di mulai dari pendidikan tingkat dasar sampai tingkat tertinggi, dengan
perkataan lain adalah di mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah lanjutan
sampai perguruan tinggi (Universitas, akademik).

Sementara, menurut engr sayyid khaim husain naqawi yang di kutip oleh abuddin
nata, menyebutkan bahwa kata murid berasal dari bahasa arab, yaitu muriddun artinya orang

7
yang menginginkan (the willer). Menurut abuddin nata kata murid di artikan sebagai orang
yang menghendaki untuk mendpatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan
keperibadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia akhirat dengan jalan
belajar sungguh-sungguh.

5. Dakwah Islamiyah
Menurut enjang, tajiri hajir yang di kutip didi mudiono, dakwah dalm
implementasinya adalah kerja dan karya besar manusia, baik secara personal maupun sosial,
yang di persembahkan untuk tuhan dan sesamanya adalah kerja sadar dalam menegakkan
keadilan, meningkatkan kesejahteraan, menyuburkan persamaan, dan mencapai kebahagiaan
atas ridha ALLAH SWT. Secara sederhana kegiatan dakwah ini dilakukan dengan lisan atau
tulisan, juga bisa dengan perbuatan (dakwah bil hal) atau aksi sosial islam (bi ahsanil amal),
dan mengordanisir serta mengelolah kegiatan mengajak dalam bentuk lembaga islam sebagai
lembaga dakwah. Yang melakukan sistemisasi tindakan, kordinasi, sinkronisasi dan
intergrase program kegiatan dengan sumber daya dan waktu yang tersedia untuk mencapai
sasaran dan tujuan dakwah islam. Secara sederhana kegiatan ini dapar di lakukan dengan
lisan (bi ahsanil qaul) dan perbuatan (bi ahsanil amal).

G. Metode Penelitian
Untuk terwujudnya suatu kerangka ilmiah, penelitian di susun dengan menggunakan
metode penelitian sebagai berikut:
1. Objek penelitian
Objek penelitian dapat di kalsifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkat kealamiahan
(natural setting) objek yang teliti.
2. Jenis penelitian
Adapun jenis penelitian yang di lakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dan
field research atau penelitian lapangan. Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif.
3. Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer
dan data skunder.
4. Teknik pengumpulan data
5. Teknik analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah data field research dan di analisis
melalui penyajian secara deskriptif kualitatif.

8
Rumusan masalah
A. apa pengertian umum dakwah ?
B. apa yang di maksud dakwah dengan medsos (media sosial) ?
C. apa penyebab pentingnya dakwah media sosial di era milenial ini ?

Tujuan
A. mengetahui pengertian dakwah
B. mengetahui cara dakwah dengan medsos (media sosial)di era milenial ini
C. mengetahui penyebab pentingnya dakwah dengan medsos (media sosial)

9
BAB II

PEMBAHASAN
A. Arti dari dakwah
Dakwah merupakan kegiatan ajakan, baik dalam bentuk verbal (maqal wal-kitabah) maupun
non verbal (uswah hasanah), yang dilakukan secara sadar dalam upaya memberikan
pengertian, pemahaman, kesadaran, pengalaman dan penghayatan terhadap ajaran islam tanpa
ada unsur paksaan. Dakwah merupakan pedagogis, mendidik, menanam nilai-nilai, dan
menyadarkan orang lain secara berkelanjutan, agar agama di pahami dan di internalisasi
sehingga membentuk pola pikir, sikap dan prilaku setiap manusia yang kemudian menjadi
suatu kebudayaan dan peradaban, ketika nilai-nilai dan ajaran islam telah melembaga bahkan
mendarah daging di dalam jiwa masyarakat, maka dengan sendirinya akan membentuk
jaringan kebudayaan dan peradaban islami. Kebudayaan dan peradaban yang di bangun
masyarakat sebagai wujud dari semangat keagamaannya sudah tentu mendaoat pengaruh
langsung atau tidak langsung dari nilai-nilai islam yang telah internalized (mendarah daging).

B. Yang di maksud dakwah dengan medsos (media sosial)


iyalah sebuah ajakan yang menggunakan perantara untuk menggapai tujuan dakwah.
Sedangkan menurut syekh syakrani muntaha dalam karyanya ‫ وساءل الدعوة‬media dakwah
adalah:
‫ما يتوصل به الداعية الى تطبيق مناهج الدعوة من امور معنوية او مادية‬

Sedangkan perantara (media) dalam dakwah pada dasarnya sudah di gambarkan oleh
ALLAH SWT dalam Q.S AL-Ma’IDAH AYAT 35.
‫يا ايها الذين امنوا التقوا هللا وابتغوا الوسيلة‬

Dan ayat-ayat lain yang menjadi pendukung tentang media (perantara) seperti dalam
Q.S AL-ISRA’

C. Penyebab pentingnya dakwah dengan medsos di era milenial ini

Ahmad zarkasyi, 0320800 tahun 2005 dalam skripsinya “peran media televise dalam
penyiaran dakwah islam di era modern bagi prilaku keagamaan masyarakat di kabupaten
magelang” menyataka bahwa dalam era modenisasi saat ini, kemajuan teknologi semakin
tak terbendung lagi mempengaruhi gaya hidup dan perilaku keagamaan masyarakat di semua
lapisan. Kemajuan teknologi berdampak positif dalam menyajikan siaran dakwah di televisi.
Televisi sebagai media audio visual mampu menarik perhatian semua masyarakat untuk

10
untuk menyaksikan acara-acara atau program yang ada di televisi termasuk di dalamnya
penyiaran dakwah islam.

Sebab melihat zaman seperti inilah menjadi penting kiranya tentang adanya
pengawasan dalam penggunaan alat alternative tersebut. Oleh karenanya para da’i harus
menggunakan kesempatan emas tersebut dengan mengajak yang ma’ruf dan mencegah yang
munkar. Dan para pengguna sosmed pun tidak hanya larut dalam peropaganda media-media
barat.

11
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua paparan yang tersaji dapat di simpulkan bahwa:
dakwah merupakan kegiatan suci, maka sudah sepatutnya kegiatan dakwah di laksanakan
dengan sungguh-sungguh, terncana, sistematik, dan terarah. Dakwah bukan suatu pekerjaan
mudah yang dapat di lakukan asal-asalan, melainkan pekerjaan berat yang membutuhkan
perencanaan dan manajemen yang professional, guna mencapai tujuan besarnya, yakni
rahmatal lil ‘alamin.

Juga bisa di simpulkan bahwa dakwah di sebut sosial, karena berdakwah berarti
peduli terhadap orang lain. Di sebut media karena termasuk perantara ‫ وسائل‬untuk meraih apa
yang di tuju. Seperi ber dakwah dengan hp, televisi, radio dan lain sebagainya. Tidak ada lain
tujuannya semata hanya berdakwah untuk menggapai ridho ALLAH SWT.

SARAN-SARAN
1. di zaman gelobalisasi seperti ini para da’i harus terjun berdakwah di medsos
2. para da’i harus mengetahui. Mengetahui karakter mad’u baik ketika berdakwah
bermuwajhah (berhadap-hadapan) atau berdakwah di sosial media
3. tidak egois, tidak latah dalam berdakwah, mempunyai kereatifitas tersendiri untuk
mewujudkan tujuan yang di dakwahkan.
4. tidak gegabah, tidak asal-asalan dalam berdakwah.
5. para da’i juga harus mempunyai teori, taktik, manajemen, yang pas agar dakwahnya di
terima oleh semua kalangan.

12
DAFTAR PUSTAKA
1. departement agama republik indonesia, AL-QURAN dan terjemahan, (Bandung: 2009),
h.281
2. Asmat fikri, penyebaran dakwah melalui media di malaysia, (kuala lumpur: KUIZIM,
2013), h.3.
3. Sarlito wirawan sarwono, pergeseran norma perilaku seksual kaum remaja, (jakarta:
cv.rajawali,1991) h.33.
4. Abudin nata, filsafat pendidikan islam, (jakarta: logos wacana ilmu, 1997) h.49.
5. Sugiono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung: alfabeta, 2013) h.4.
6. burhan soehadi, media komunikasi massa dan perannya dalam pembentukan opini public
facultas hukum USU, (medan: usu, 1997), h.38.
7. muhammad sya’rani, media dakwah, (pasuruan: Giri Grafika tanpa tahun) h.2.

13
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah paper dakwah yang berjudul “Berdakwah dengan Sosial Media” ini disetujui
untuk diajukan sebagai materi mengikuti Ujian Imni (imtihan niha’i) di bidang metodologi
paper dakwah di kelas 3 Dakwah B Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Pondok Pesantren
Sidogiri Pasuruan tahun ajaran 1444/1445 H.

Disusun oleh:
M. Rofiq Hafifuddin
Kelas: 3 Dakwah B
Asuhan Ust. A. Maliji Isma’il
No. Absen: 52
ID PPS: 14351127

Disetujui pada __________, __ Jumadal-Ula 1445 H

KEPALA MMU ALIYAH PEMBIMBING PAPER

A. BAIHAQI JURI IMRON ROSIDI

14

Anda mungkin juga menyukai