Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nur Sa’adah Daulay

Nim: 2000001156
Kelas: Ilmu Dakwah D

Menuntut Ilmu

Profesor boleh bangga dengan kepala botaknya


Presiden boleh bangga akan jabatannya
Amerika boleh bangga akan kecanggihannya akan tetapi agama islam harus bangga akan
salamnya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta\’inuhu wanastaghfiruh, wana\’udzu billahi min syururi
anfusina, wamin sayyiaati a\’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa
haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna
muhammadan \’abduhu warosuuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik \’ala sayyidina
muhammadin wa\’ala alihi washahbihi ajm\’in. amma ba’du.
Yang terhormat ibu pengampu mata kuliah ilmu dakwah
Yang sama-sama kita hormati….
Dan teman-teman seperjuangan yang saya banggakan
Pertama sekali, mari kita ucapkan Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada
Allah SWT.
Shalawat dan salam senantiasa kita ucapkan kepada junjungan umat, Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita mendapat syafaat beliau kelak di padang mahsyar.
Teman-teman sekalian yang berbahagia!
Pada pagi ini, saya akan menyampaikan pidato singkat dengan tema keutamaan menuntut ilmu
dalam Islam. Menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah yang sangat penting menurut ajaran
Islam. Dalam sabdanya, Rasulullah SAW mengatakan:
“Menuntut ilmu itu wajib bagi tiap-tiap Muslim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist shahih di atas memberi arahan pada kita akan wajibnya menuntut ilmu. Kewajiban ini
akan sangat berkaitan dengan kepentingan kita sebagai manusia dan derajatnya nanti di hadapan
Allah SWT. Setelah mengetahui hadist ini, jangan sampai kita masih malas dan mencari-cari
alasan dalam menuntut ilmu.
Pernah dengar cerita khalifah Umar bin Khattab ketika bertemu sekumpulan pemuda yang hanya
duduk tanpa melakukan apapun? Ketika itu, Khalifah Umar bin Khattab datang menghampiri
para pemuda itu. Beliau menegur dan memerintahkan mereka untuk segera melakukan sesuatu,
jangan hanya duduk-duduk saja dan membuang waktu.
Dari kisah tersebut, pelajaran yang bisa kita ambil adalah jangan sampai kita memiliki waktu
luang yang tidak diisi dengan kegiatan bermanfaat. Sebagai Muslim, hendaknya kita selalu
mengisi waktu kita dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan menuntut ilmu. Hal ini tidak
harus dilakukan di bangku sekolah, tetapi juga di luar, di lingkungan sekitar, di kehidupan nyata
sehari-hari.
Teman-teman yang berbahagia, demikianlah pidato singkat dari saya. Semoga ada hikmah dan
pelajaran yang dapat diambil agar kita sama-sama berkembang menjadi seorang Muslim yang
lebih baik.

Sebentar lagi musim nikahan,


Berbahagialah yang akan menikah.
Terima kasih dan cukup sekian,
Wasalamualaikum, selesai sudah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai