Anda di halaman 1dari 5

9 / V / September 2023

PENTINGNYA MENUNTUT ILMU

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo generasi muslim smapa, Gimana nih kabar kalian


sekarang? Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan
dalam lindungan Allah SWT. Buletin Al Husna kembali lagi nih.
Kali ini kita akan membahas seputar pentingnya menuntut
ilmu. Nah, daripada bertanya tanya, langsung aja yuk, kita
bahas bersama sama.
Ilmu merupakan sebuah kunci akan segala kebaikan serta
pengetahuan. Ilmu menjadi sebuah sempurna akan keimanan
serta tak sempurna pula amal kecuali dengan keutamaan
sebuah ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya juga
hak Allah dijalankan, serta dengan ilmu pula agama-Nya
disebarkan.
Ilmu dunia berfungsi untuk memudahkan dalam hidup di
dunia, sedangkan untuk ilmu akhirat sendiri dicari agar
manusia dapat memiliki tuntutan serta tidak tersesat dalam
sebuah kebatilan. Karena dalam manusia sejatinya tujuan
Assyifa Zalfa Azzahra
Nabilla Balqis Azzahrab akhirnya yaitu akhirat, serta untuk bisa mendapatkan akhirat
Garin Permata Citra N. tentu perlu harus belajar dalam ilmu agama.
Suci Ramadhani
Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,
"Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya pada kepergianmu pagi
hari untuk dapat mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih
baik untuk mu dari pada kamu Shalat sebanyak seratus
rakaat. Dan sesungguhnya dalam kepergianmu pada pagi hari
untuk mempelajari satu bab dari sebuah ilmu, baik diamalkan
maupun tidak, itu akan lebih baik untukmu daripada shalat
seribu rakaat.”
Tidak sedikit ayat dalam Al Qur’an serta hadis Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam yang
mengutamakan wajibnya belajar. Bahkan dalam kedudukan orang yang sedang menuntut ilmu
disamakan dengan orang yang sedang berjihad. Coba perhatikan dalam wahyu pertama yang telah
diturunkan Allah Subhanahu wata’ala kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam yang
artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia juga yang telah
menciptakan antara manusia dari segumpal darah. Bacalah, seta Tuhanmulah Yang Mahamulia.
Yang mengajarkan (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya,” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5).
Dalam ayat tersebut, ada sejumlah kata yang menguatkan perintah dalam belajar serta
menuntut ilmu yaitu ‘Bacalah’, ‘Yang mengajar dengan pena’, serta ‘Mengajarkan apa yang tidak
diketahui’. Menuntut ilmu tidak akan dibatasi untuk para laki-laki saja, karena para wanita pun
memiliki hak yang sama dalam menuntut ilmu. Seluruh gender, memiliki hak serta kewajiban
karena sama-sama menjadi seorang khalifah maupun wakil Allah di muka bumi, sekaligus juga
menjadi seorang hamba yang taat.

Lalu sebenarnya apa keutamaan menuntut ilmu dalam Islam?


⦁ Menuntut Ilmu Adalah Kewajiban dalam Islam
Pertama, thalabul ilmu merupakan kewajiban dalam agama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam; “menuntut ilmu wajib atas setiap orang Islam”. Karena ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan wahyu adalah ayat tentang ilmu yakni Iqra
(bacalah). Membaca adalah bagian menuntut ilmu (baca, tulis, hafal, faham). Waktu SD diajarkan
cara membaca dengan metode CBSA (Cara belajar siswa aktif) salah satunya menggunakan buku
“Belajar Membaca dan Menulis” yang isinya ada kalimat Ini Budi, ini ibu Budi.
⦁ Menuntut Ilmu Dapat Mengangkat Derajat
Kedua, mengangkat derajat. Janji Allah subhanahu wata'ala bahwa orang-orang yang menuntut
ilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah subhanahu wata'ala yang artinya:

‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِق ْي َل َلُكْم َتَف َّس ُحْو ا ِفى اْلَم ٰجِلِس َف اْف َس ُحْو ا َيْف َس ِح ُهّٰللا َلُكْۚم َوِاَذ ا ِق ْي َل اْنُش ُزْو ا َف اْنُش ُزْو ا َيْر َف ِع ُهّٰللا اَّلِذْيَن‬
‫ٰا َم ُنْو ا ِم ْن ُكْۙم َواَّلِذْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َدَرٰجٍۗت َوُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخِبْيٌر‬

Kalau ada yang mengatakan, "Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kagak bekal mengubah nasib
loh." Jawablah dengan kata yang sopan "iya pendidikan tidak akan mengubah diri saya, tetapi
akan mengubah pemikiran saya, kalau pemikiran saya berubah maka semua yang ada pada diri
saya akan berubah." Termasuk titel yang diberikan setelah menyelesaikan pendidikan, jadikanlah
sebagai motivasi bahwa pendidikan yang saya raih adalah jerih payah menuju kesuksesan. Sukses
itu adalah bagian beberapa derajat yang ada dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

2
Kutipan ayat tersebut menerangkan bahwa betapa Allah akan mengangkat derajat mereka yang
menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi daripada yang tidak menuntut ilmu. Isyarat ini menandakan
bahwa dengan ilmu lah manusia bisa menjadi lebih mulia, tidak dengan hartanya apalagi nasabnya.
Dalam sebuah Hadis pun disebutkan tentang keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan dalam
Islam, Rasulullah SAW bersabda:

‫َوَم ْن َس َلَك َط ِريًق ا َيْلَتِم ُس ِفيِه ِع ْلًم ا َس َّه َل ُهَّللا َلُه ِبِه َط ِريًق ا ِإىَل اْلَجَّنِة‬

⦁ Ilmu Adalah Bekal


Ketiga, penuntut ilmu harus memiliki bekal/modal sebagaimana perkataan Imam Asy-Syafi’i
"lantanalul ilma illa bi sittatin; dzaka’in (cerdas), wa hirshin (semangat), wa ijtihadin (sungguh-
sungguh), wa bulghotin (biaya), wa irsyadi ustadzin (petunjuk guru), wa thulu zamanin (panjangnya
waktu)." Perkataan sang imam tentang bekal/modal menuntut ilmu harus dimiliki betul oleh para
penuntut ilmu, karena ilmu itu bagaikan cahaya. Seumpama cahaya lampu yang menyinari ruangan
bahkan sampai sebesar cahaya matahari yang menyinari seluruh alam.
Maka seseorang yang memiliki ilmu harus mampu menyinari orang-orang disekitarnya, jadilah
cahaya yang jernih yakni setiap perkataan dan ucapannya benar-benar dari hati nurani yang paling
dalam, cahaya yang suci bersih dari kata-kata kotor atau yang tidak enak di dengar, cahaya yang
tidak menyilaukan perkataannya tidak menyakitkan dan menyebalkan, cahaya yang menyejukkan
membuat di sekitar menjadi merasa aman dan damai.
Adapun beberapa adab yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu, antara lain:
1. Ikhlas dalam Menuntut Ilmu
Menjadi seseorang yang ikhlas juga sangat penting dan salah satu adab yang harus diterapkan
dalam menuntut ilmu. Ikhlas dalam menuntut ilmu, karena menjadi amalan yang bisa berbuah
ibadah.
Allah SWT bahkan berfirman:
‫َوَم ا ُأِم ُروا ِإاَّل ِلَيْع ُبُدوا َهَّللا ُم ْخِلِص يَن َلُه الِّديَن‬
"Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna."
Artinya: “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah (hanya) kepada Allah dengan
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya,” (Q.S. Al-Bayyinah: 5).

2. Tidak Bermalas-malasan
Bersungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan dalam menuntut ilmu juga salah satu adab
yang harus diterapkan.
Al-Qadhi Abu Yusuf berkata:
“Ilmu ini adalah sesuatu yang tidak akan memberikanmu separuh dari dirinya sampai engkau
memberikannya dirimu seluruhnya.”

3. Bertakwa Kepada Allah SWT


Bertaqwa dan senantiasa takut kepada Allah dalam menuntut ilmu. Allah SWT berfirman:
‫َلَٰٓم‬
‫ِإَّنَم ا َيْخَش ى ٱلَّلَه ِم ْن ِع َباِدِه ٱْلُع ُؤ۟اۗ ِإَّن ٱلَّلَه َع ِزيٌز َغ ُف وٌر‬
"Innamā yakhsyallāha min 'ibādihil-'ulamā`, innallāha 'azīzun gafụr."
Artinya: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah ulama.” (Q.S.
Fathir: 28).

3
Ibnu Abbas
Ibnu Abbas dikenal sebagai sahabat Nabi yang berpengetahuan luas yang juga memiliki
ketekunan dan rasa ingin tahu yang tinggi sehingga tak heran jika cukup banyak hadis shahih yang
diriwayatkan melalui Ibnu Abbas. Abdullah bin Abbas lahir setelah 10 tahun Nabi Muhammad
menjalankan dakwah untuk menyebarkan agama Islam.
Dalam buku berjudul Dahsyatnya Ibadah, Bisnis, dan Jihad Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya
karya Ustadz Imam Mubarok Bin Ali (2019:162) memaparkan bahwa Abdullah bin Abbas selalu
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini diketahui pada saat Nabi wafat. Meski ditinggal Nabi
dalam umur yang cukup dini yaitu umur 13 tahun, Abdullah bin Abbas tidak putus harapan untuk
terus menggali pengetahuan yang ingin diketahuinya.
Abdullah bin Abbas selalu mencoba mendatangi sahabat Nabi untuk menanyakan segala sesuatu
yang ingin diketahuinya, yaitu tentang ajaran Islam dan hal-hal yang berkenaan dengan Nabi
Muhammad SAW. segala kesempatan digunakannya dengan cermat hanya untuk mendapatkan ilmu
dari sahabat Nabi yang telah bersama Nabi lebih lama darinya.
Sifat rasa ingin tahu yang dimiliki Abdullah bin Abbas ini harus kita teladani karena dengan
semakin banyak ilmu yang kita ketahui maka semakin banyak juga hal-hal yang dapat kita kerjakan
seperti amalan-amalan berpahala. Tak hanya itu, pengetahuan tentang Islam juga wajib dicari
karena mencari ilmu merupakan kewajiban tiap-tiap umat islam. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi
pada hadis berikut ini:
‫ُكِّل ُم ْس ِلٍم‬ ‫َط َلُب اْلِع ْلِم َف ِريَض ٌة َع ىَل‬

Artinya: ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
Pemaparan mengenai kisah Abdullah bin Abbas dapat Anda jadikan sebagai nasihat dan juga
wawasan serta pengingat untuk terus menuntut ilmu hingga ajal menjemput.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

4
Tahukah kamu?

Ada fenomena unik yaitu air laut tidak menyatu. Ketika dua lautan ini bertemu, tetapi airnya
mempertahankan sifat individu seperti suhu, warna, dan kepadatan.

Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya
memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan
Samudra Atlantik. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran surah Ar-
Rahman ayat 19-20.

"Dia membiarkan dua lautan, yang keduanya kemudian bertemu [berdampingan]. Di antara
keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20).
Sumber :
https://gontor.ac.id/kewajiban-menuntut-ilmu-dalil-dari-al-quran-dan-hadits/
https://istiqlal.or.id/blog/detail/hikmah--keutamaan-menuntut-ilmu.html
https://www.gramedia.com/literasi/arti-menuntut-ilmu/

“Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-


ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.”
(Abu Hamid Al Ghazali)

Anda mungkin juga menyukai