Anda di halaman 1dari 14

AL QURAN DAN HADITS SEBAGAI DASAR KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR

MAKALAH

OLEH : ABDUL MUN’IM

DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. BURHAN DJAMALUDDIN

MATA KULIAH :

AL QURAN DAN HADITS TENTANG MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia diciptakan Allah dengan berbagai potensi yang dimilikinya, tentu dengan alasan
yang sangat tepat potensi itu harus ada pada diri manusia, sebagaimana sudah diketahui manusia
diciptakan untuk menjadi khalifah1 Allah di Bumi.
Potensi yang dimiliki manusia tidak ada artinya kalau bukan karena bimbingan dan
hidayah Allah yang terhidang di alam ini. Namun manusia tidak pula begitu saja mampu menelan
mentah-mentah apa yang dia lihat, kecuali belajar dengan megerahkan segala tenaga yang dia
miliki untuk dapat memahami tanda-tanda yang ada dalam kehidupannya. Tidak hanya itu,
manusia setelah mengetahui wajib mengajarkan ilmunya agar fungsi kekhalifahan manusia tidak
terhenti pada satu masa saja, Dan semua itu sudah diatur oleh Allah SWT.

Mencari ilmu merupakan kewajiban dan kebutuhan manusia. Tanpa ilmu manusia akan
tersesat dari jalan kebenaran. Tanpa ilmu manusia tidak akan mampu merubah suatu peradaban.
Bahkan dirinyapun tidak bisa menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan belajar dan mengajar.
2) Mengapa mencari ilmu (belajar) sebagai kewajiban?
3) Bagaiamana kaitan Al Quran dan hadits dengan kewajiban belajar mengajar

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
1) Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan belajar dan mengajar
2) Ingin mengetahui mengapa mencari ilmu itu suatu kewajiban bagi muslim laki-laki
maupun perempuan.
3) Ingin mengetahui kapan proses belajar maupun mengajar dimulai
4) Ingin menambah wawasan atau pengetahuan mengenai hal ini.

D. Metode Penulisan

Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan makalah ini,
penulis menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi
dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan makalah ini sebagai dasar untuk
mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.

E. Ruang Lingkup

1
khalifah/kha·li·fah/ n 1 wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw. setelah Nabi wafat (dalam urusan negara dan
agama) yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam kehidupan negara; 2 (gelar) kepala agama dan raja di negara
Islam; 3 penguasa; pengelola: manusia diciptakan Allah sebagai -- di muka bumi; , https://kbbi.web.id/khalifah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang saya miliki serta sesuai rujukan
materi yang harus dibahas dalam makalah ini yang diberikan oleh bapak pengasuh mata kuliah
Al Quran dan Hadits tentang Manajemen Pendidikan yang juga sebagai pemberi tugas, maka
ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan Al Quran dan hadits sebagai dasar
kewajiban belajar dan mengajar.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar dan Mengajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
“Belajar”. Seringkali pula perumusan dan tafsiran berbeda satu sama lain. Belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (learning is defined as the
modification or trengthening of behavior through experiencing)2.

Menurut pengertian diatas, belajar adalah merupakan proses suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengiat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Ada juga yang mengatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, belajar adalah
latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya3.
Sedangkan pengertian mengajar lebih identik kepada upaya pendidik mengarahkan dan
membantu peserta didik dalam kegiatan belajar4. Didalam ilmu pendidikan islam adalah setiap
orang dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggung jawab atas pendidikan dirinya dan
orang lain. Atau konsekuensi dari pada pengetahuan yang didapat.

B. Alasan Mencari Ilmu (Belajar)

Islam adalah agama yang mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu. Kewajiban mencari
ilmu tidak hanya ditujukan kepada anak-anak saja melainkan juga kepada orang dewasa bahkan
kalangan yang sudah tua. Dalam sebuah kata mutiara5 dikatakan, “Tuntutlah ilmu dari buaian
hingga ke liang lahat”.

2
Oemar Hamalik (2005 : 27)
3
https://kbbi.web.id/ajar, diunduh pada 20-9-2019
4
Agus Suprijono,Isjoni (2010:14)
5
https://www.islamweb.net/ar/fatwa/60804/
Di era modern seperti saat ini, setiap orang yang ingin mendapatkan kesuksesan hidup, baik dunia
maupun akhirat maka dia harus memiliki ilmu. Karena ilmulah yang akan menjadi kunci
pembuka kesuksesan tersebut. Kalau seseorang mau melihat lebih jauh, dia tidak
akan menemukan satupun manusia yang mendapatkan kemenangan hidup tanpa berbekal ilmu.

Dalam pandangan Allah SWT, ilmu selain dapat membuat seseorang mampu meraih impiannya,
ia juga dapat meningkatkan derajat orang tersebut. Di dalam al-Quran disebutkan:

   


  
   
   

“Allah akan meningkatkan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa
derajat6”.

Melalui ayat ini dapat dipahami, bahwa Allah SWT sangat memuliakan orang yang berilmu, Dia
menyandingkan orang berilmu dengan orang yang beriman dan orang yang beriman adalah
tergolong orang yang mulia di sisi-Nya.

C. Literasi (kemampuan membaca7) adalah perintah yang pertama dalam Al Quran

Mengingat hal diatas, sangat tepat jika wahyu pertama turun kepada Nabi Muhammad
SAW mengisyaratkan tentang perintah membaca (mencari ilmu). Yakni Surat Al-Alaq ayat 1
    

Artinya
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”

Kata Iqra’ adalah bentuk perintah (fi’il Amr) terambil dari kata kerja Qara’a yang pada
mulanya berarti menghimpun8. Apabila kita merangkai huruf kemudian mengucapkan rangkaian
tersebut maka kita sudah menghimpunya berarti membacanya. Dengan demikinan, realisasi
perintah tersebut tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis sebagai objek bacaan, tidak pula
harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain. Karena dalam kamus-kamus ditemukan
aneka ragam arti dari kata tersebut adalah bisa menyampaikan, menela’ah, membaca, meneliti,
mendalami9.

Adapun Asbabun Nuzul ayat ini adalah Dalam hadis sahih riwayat Bukhari
dinyatakan bahkan Nabi SAW. datang ke gua Hira' suatu gua yang terletak di atas sebuah

6
QS. Al Mujadilah : 11
7
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Literasi
8
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur’an, (: lentera Hati, 2002. Volume 15) hal 392

9
https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/membaca/?c=Semua
bukit di pinggir kota Mekah untuk berkhalwat beberapa malam. Kemudian sekembali
beliau pulang mengambil bekal dari rumah istri beliau, Khadijah, datanglah jibril kepada
beliau dan menyuruhnya membaca.
Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca" Jibril merangkulnya sehingga Nabi
merasa sesak nafas. Jibril melepaskannya; sambil berkata: "Bacalah". Nabi menjawab:
"Aku tidak bisa membaca". Lalu. dirangkulnya lagi dan dilepaskannya sambil berkata:
"Bacalah". Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca" sehingga Nabi merasa payah,
maka Jibril membacakan ayat 1 sampai ayat 510.
D. Hadits-Hadits

Ilmu merupakan kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, baik persoalan


yang berhubungan dengan kehidupan beragama maupun persoalan yang berhubungan
dengan kehidupan duniawi. Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki
pungsi sebagai petunjuk kehidupan manusia, pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam
kegelapan.

Orang yang mempunyai ilmu mendapat kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya.
Banyak ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umatnya mau mencari ilmu, seperti yang
terdapat dalam QS : Al-Mujadalah ayat 11 :

    


  
    
 

Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Selain itu banyak hadits Nabi Saw yang mendorong agar umat Islam bersungguh-
sungguh dalam mencari ilmu. Di bawah ini terdapat hadits Nabi Saw yang berkenaan
dengan kewajiban mencari ilmu diantaranya:

a. Hadits tentang keharusan meniru orang yang banyak ilmu

: ‫سدَ ِإالَ ِفي اثْنَتَي ِْن‬ َ ‫ الَ َح‬: ‫بي صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫ قَا َل الن‬: ‫ع ْب ِد هللاِ ب ِْن َم ْسعُ ْو ٍد رضي هللا عنه قَا َل‬ َ ‫ع ْن‬
َ
‫ضى ِب َها َويُ َع ِل ُم َها (رواه‬ ْ
‫ق‬ ‫ي‬
ِ َ َُ ‫و‬ ‫ه‬ َ ‫ف‬ َ ‫ة‬ ‫م‬‫ك‬ْ ‫ح‬ ْ
‫ال‬ ‫هللا‬
ِ ُ ُ ‫ه‬ ‫ا‬َ ‫ت‬َ ‫أ‬ ٌ
‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫و‬
ُ َ َ ,ِ ‫حق‬ َ ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫ت‬
ِ ِ ِ َ َ‫ك‬َ ‫ل‬‫ه‬َ ‫لى‬‫ع‬ َ
‫ط‬ ‫ل‬‫س‬ِ َ ‫ف‬ ً ‫ال‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫هللا‬
َ ُ ُ ‫ه‬ ‫َا‬ ‫ت‬َ ‫أ‬ ٌ
‫ل‬ ‫ج‬
ُ ‫َر‬
(‫البجاري‬
Sebelum menterjemahkan secara keseluruhan hadits tersebut, marilah kita lihat terlebih
dahulu terjemahannya secara harfiyah (kata-perkata) berikut ini :

Arti Harfiah Cara Membaca Tulisan Arab


Janganlah hasud Laa hasada َ ‫الَ َح‬
َ‫سد‬

10
Sahih Bukhari, jilid 1 hal 7, bab permulaan turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW
kecuali seperti dua orang ini. Illa fitsnataini ‫إِالَ فِي اثْنَتَي ِْن‬
orang yang diberi Allah Rojulun ataahullohu ‫أَت َاهُ هللاُ َر ُج ٌل‬
kekayaan berlimpah Malaan ً‫َما ال‬
dan ia membelanjakannya Fasullitho َ ‫فَ ِسل‬
‫ط‬
Dengan benar Fil Haqqi ‫في الحق‬
Hikmah Al-Hikmata ‫ْال ِح ْكمة‬
ia berprilaku sesuai dengannya Fa Huwa Yaqdhi ‫ضى‬ ِ ‫فَ ُه َو يَ ْق‬
dan mengajarkannya Wayu’allimuha ‫َويُعَ ِل ُم َها‬
Artinya :
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin
seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah
kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi
Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang
lain (HR Bukhari)

Hadits di atas mengandung pokok materi yaitu seorang muslim harus merasa iri
dalam beberapa hal. Memang iri atau perbuatan hasud adalah perbuatan yang dilarang
dalam ajaran Islam, tetapi ada dua hasud yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu
pertama menginginkan banyak harta dan harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti
dengan berinfaq, shadaqah dan lainnya. Harta ini tidak digunakan untuk berbuat dosa dan
maksiat kepada Allah, kedua menginginkan ilmu seperti yang dimiliki orang lain,
kemudian ilmu itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, juga diajarkan kepada orang
lain dengan ikhlash.
b. Hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang mencari ilmu

Rasulullah bersabda tentang keutamaan mencari ilmu sebagai berikut :

(‫ِإلى اْل َجن ِة (رواه مسلم‬ َ ‫س فِ ْي ِه ِع ْل ًما‬


َ ُ‫سه َل هللاُ لَه‬
َ ‫ط ِر ْيقًا‬ ُ ‫ط ِريقًا َْيلت َِم‬
َ َ‫سلَك‬
َ ‫َمن‬
Perhatikan terjemahan secara harfiah dibawah ini :

Arti Harfiah Cara Membaca Tulisan Arab


Barang siapa yang menempuh Man salaka ‫سلَك‬ َ ‫َمن‬
suatu jalan Thoriiqon ً‫ط ِريقا‬ َ
Ilmu ‘ilman ‫ِع ْل ًما‬
Allah akan memudahkan Sahhalalloohu ُ‫سه َل هللا‬ َ
Baginya Lahu َُ‫له‬
Jalan menuju surga Thoriiqon ilal jannah ‫ِإلى اْل َجن ِة‬ َ
َ ‫ط ِر ْيقًا‬
Terjemah secara lengkap :
Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga (HR Muslim)
Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat.
Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan
ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang mencari
ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.

Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal
batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban mencari ilmu dapat
dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta’lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri,
penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja mesjid.

Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan
di dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih
halus. Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab
beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu
dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam
kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.

Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu
yang didasarkan atas iman akan diangkat derajatnya oleh Allah, sebagaimana firman-Nya
di atas dalam Q.S Al-Mujadalah : 11

Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia
ataupun di akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi :

‫ْاآلخ َرةِ فَعَلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم َو َم ْن أ َ َرادَ ُه َما فَعَلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم‬


ِ َ‫َم ْن أ َ َرادَ الدُّ ْنيَا فَعَلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم َو َم ْن أ َ َراد‬
(‫)رواه الطبراني‬
Artinya :
Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR.
Thabrani)

Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu
yang dimanfa’tkan. Manfa’at ilmu pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain :

1. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan membimbimg


manusia kepada jalan yang benar

2. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang
yang mulia beserta orang-orang yang beriman

3. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju


kesejahteraan, baik rohani maupun jasmani
4. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik
di dunia maupun di akhirat.

c. Hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang menuntut ilmu

Rasulullah bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu sebagai berikut :

(‫ِإلى اْل َجن ِة (رواه مسلم‬ َ ‫س فِ ْي ِه ِع ْل ًما‬


َ ُ‫سه َل هللاُ لَه‬
َ ‫ط ِر ْيقًا‬ ُ ‫ط ِريقًا َْيلت َِم‬
َ َ‫سلَك‬
َ ‫َمن‬

Perhatikan terjemahan secara harfiah dibawah ini :

Arti Harfiah Cara Membaca Tulisan Arab


Barang siapa yang menempuh Man salaka ‫سلَك‬
َ ‫َمن‬
suatu jalan Thoriiqon َ
‫ط ِريقًا‬
Ilmu ‘ilman ‫ِع ْل ًما‬
Allah akan memudahkan Sahhalalloohu ُ‫سه َل هللا‬
َ
Baginya Lahu ُ‫لَه‬
Jalan menuju surga Thoriiqon ilal jannah ‫ِإلى اْل َجن ِة‬ َ
َ ‫ط ِر ْيقًا‬

Terjemah secara lengkap :


Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga (HR Muslim)

Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat.
Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan
ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut
ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.

Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal
batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat
dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta’lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri,
penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja mesjid.

Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan
di dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih
halus. Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab
beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu
dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam
kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.

Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu
yang didasarkan atas iman akan diangkat derajatnya oleh Allah, sebagaimana firman-Nya
di atas dalam Q.S Al-Mujadalah : 11

Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia
ataupun di akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :

‫ْاآلخ َرةِ فَعَلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم َو َم ْن أ َ َرادَ ُه َما فَعَلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم‬


ِ َ‫َم ْن أ َ َرادَ الدُّ ْنيَا فَعَلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم َو َم ْن أ َ َراد‬
(‫)رواه الطبراني‬

Artinya :
Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR.
Thabrani)

Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu
yang dimanfa’tkan. Manfa’at ilmu pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain :
5. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan membimbimg
manusia kepada jalan yang benar

6. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang
yang mulia beserta orang-orang yang beriman

7. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju


kesejahteraan, baik rohani maupun jasmani

8. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik
di dunia maupun di akhirat.
d. Hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang menuntut ilmu

Rasulullah bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu sebagai berikut :

(‫ِإلى اْل َجن ِة (رواه مسلم‬ َ ‫س فِ ْي ِه ِع ْل ًما‬


َ ُ‫سه َل هللاُ لَه‬
َ ‫ط ِر ْيقًا‬ ُ ‫ط ِريقًا َْيلت َِم‬
َ َ‫سلَك‬
َ ‫َمن‬

Perhatikan terjemahan secara harfiah dibawah ini :

Arti Harfiah Cara Membaca Tulisan Arab


Barang siapa yang menempuh Man salaka ‫سلَك‬
َ ‫َمن‬
suatu jalan Thoriiqon َ
‫ط ِريقًا‬
Ilmu ‘ilman ‫ِع ْل ًما‬
Allah akan memudahkan Sahhalalloohu ُ‫سه َل هللا‬
َ
Baginya Lahu ُ‫لَه‬
Jalan menuju surga Thoriiqon ilal jannah ‫ِإلى اْل َجن ِة‬ َ
َ ‫ط ِر ْيقًا‬

Terjemah secara lengkap :


Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga (HR Muslim)
Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat.
Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan
ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut
ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.

Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal
batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat
dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta’lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri,
penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja masjid.

Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan
di dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih
halus. Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab
beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu
dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam
kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.

Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, sehingga orang yang berilmu
yang didasarkan atas iman akan diangkat derajatnya oleh Allah, sebagaimana firman-Nya
di atas dalam Q.S Al-Mujadalah : 11

Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan baik di dunia
ataupun di akhirat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :

‫ْاآلخ َرةِ فَ َعلَ ْي ِه ِباْل ِع ْل ِم َو َم ْن أ َ َرادَ ُه َما فَ َعلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم‬


ِ َ‫َم ْن أ َ َرادَ الدُّ ْن َيا فَ َعلَ ْي ِه ِباْل ِع ْل ِم َو َم ْن أ َ َراد‬
(‫)رواه الطبراني‬

Artinya :
Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR.
Thabrani)

Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu
yang dimanfa’tkan. Manfa’at ilmu pengetahun bagi kehidupan manusia, antara lain :

1. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, yang akan membimbimg


manusia kepada jalan yang benar

2. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya menjadi orang
yang mulia beserta orang-orang yang beriman

3. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju


kesejahteraan, baik rohani maupun jasmani

4. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, rahasia kesuksesan hidup baik
di dunia maupun di akhirat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar adalah merupakan proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya mengiat, akan tetapi lebih luas daripada itu,
yakni mengalami

Mengajar lebih identik kepada proses mengarahkan seseorang agar lebih


baik
Rangkuman Materi :
1. Seorang muslim dibolehkan merasa iri dalam hal pertama melihat orang yang
mempunyai harta kemudian menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan kedua,
orang yang mempunyai ilmu kemudian diamalkan dan diajarkan kepada orang
lain.
2. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan,
dari mulai sejak lahir sampai sebelum masuk kubur
3. Ilmu yang harus dicari adalah ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum yang
bermanfaat
4. Kewajiban orang yang memiliki ilmu adalah mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan mengajarkannya kepada orang lain

B. Saran

Demikianlah makalah dari kami, pembahasan tentang Al Quran dan Hadits


Sebagai Dasar Kewajiban Belajar dan Mengajar. Dan kami merasa bahwasanya masih
terdapat kekurangan dalam penyajian makalah kami ini. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran Dan Terjemahnya Disetai Asbabun Nuzul Depag, ditashih pada 12 April 2014

Nashiruddin al-Albani, Muhammad. Ringkasan Shahih Muslim Jakarta : Pustaka Azzam.

2003.

Solahudin, Muhammad; Agus Suyadi Ulumul Hadis. Bandung: Pustaka Setia. 2009.

Umar, Bukhari, M.Ag. Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta :

AMZAH Bumi Aksara. Cet 1 2012 Cet 2 2014


Yusuf al-Qardawi, Sunnah, Ilmu Pengetahuan dan Peradaban, terj. Abad Badruzzaman,

Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. 2001.

Tambahan :

Add Ins Al-Qur’an dan Terjemahan Microsoft Word 2010

Al Maktabah Asy Syamilah Ar Rasmiyyah

https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur’an, (: lentera
Hati, 2002. Volume 15) hal 392
Quraish Shihab, Wawasaan Al Quran : Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Ummat,
(Ebook PDF, Bab IV, Aspek-Aspek Kegiatan Manusia, hal : 426)

https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/membaca/?c=Semua

https://www.academia.edu/9743504/Hadits_Tarbawi_-
_Kewajiban_Belajar_and_Mengajar?auto=download

https://www.academia.edu/37991311/KEWAJIBAN_BELAJAR-
MENGAJAR_DALAM_AL-QURAN?auto=download

Anda mungkin juga menyukai