Kajian historis diajukan guna mememnuhi tugas ujian akhir semester genap pada mata kuliah
Penyususn
2020
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini berpedoman pada
Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
A. Konsonan Tunggal
Arab
ب Bā’ b be
ت Tā’ t te
ج Jīm j je
د Dāl d de
ر Rā’ r er
س sīn s es
غ gain g ge
ف fā’ f ef
ق qāf q qi
ك kāf k ka
ل lām l el
م mīm m em
ن nūn n en
و wāw w w
هـ hā’ h ha
ي yā’ Y Ye
C. Tā’ marbūṭah
Semua tā’ marbūtah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal ataupun
berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang “al”). Ketentuan
ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa indonesia, seperti
فعل
َ Fatḥah ditulis fa‘ala
E. Vokal Panjang
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal “al”
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah tersebut
سماء
ّ ال ditulis As-Samā’
ّ ال
شمس ditulis Asy-Syams
Perubahan adalah factor penting dalam kehidupan manusia, karena perubahan social
berkaitan dengan kualitas kehidupan mannusia. Tidak ada suatu masyarakat pun yang statis
secara absolut, karena perubahan itu sunnatullah. Setiap masyarakat akan mengalami
trasnformasi dalam arti waktu, sehingga tidak akan ada yang memiliki potret yang sama, apakah
masyarakat tradisional atau modern, meskipun dengan laju perkembangan yang bervariasi.
Jika di dunia barat ada Mary Wollstonecraft (1759-1797), yang merintis gerakan penyadaran
betapa pentingnya peran perempuan dalam kehidupan public, maka di Indonesia terdapat Kartini
yang dianggap sebagai pelopor emansipasi perempuan Indonesia. Hal ini beradasar pada
pernyataan George Mc. Turnan Kahin (1995) yang didalam bukunya Nasionalism and
berhasil dalam melakukan pembaruan pelaksanaan ajaran islam, karena sesungguhnya islam
tidak ada bentuk lain dalam kehidupannya kecuali dalam praktek amaliahnya. Salah satu orang
yang memliki andil besar dalam capaian kesuksesan ini adalah Ibu Siti Hajinah Mawardi pada
Siti Hajinah Mawardi merupakan tokoh perempuan islam Indonesia yang bergerak dibidang
da’wah melalui organisasi ‘Aisyiyah. Perannya dalam mengajarkan islam kepada kaum
perempuan, khususnya untuk anggota ‘Aisyiyah. Beliau memiliki wawasan ilmu pengetahuan
yang luas, sehingga ia mampu mengajarkan ilmu yang beliau miliki untuk khalayak umum.
Ibu Siti Hajinah Mawardi lahir di Kauman Yogyakarta pada tahun 1906 M. beliau berasal
dari keluarga pengusaha batik yang terkenal di Yogyakarta yaitu keluarga Haji Muhammad
Narju. Ibu Siti hajinah merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, beliau memliki dua
saurdara laki-laki yaitu Hasdi Narju dan Barum Narju1. Ibu Siti Hajinah memperoleh pendidikan
1
Salinan dokumen wawancara dengan ibu Uswatun Hasanah Ghazali, anggota ‘Aisyiyah, Di Kauman Yogyakarta,
tertanggal 07 Oktober 2016, pukul 09.00 wib. Di download dari link Academia.edu, akses pada 24 Juni 2020 pukul
08.00 wib.
diajarkan ilmu pengetahuan umum dan ilmu kerumahtanggaan seperti menjahit, memasak, dan
ilmu-ilmu lainyya2Semasa hidup, beliau pernah menjabat sebagai ketua redaksi majalah bulanan
Suara ‘Aisyiyah apada tahun 1938, 1941, 1942, dan 1952. Beliau juga yang mengusulkan
pengadaan perpustakaan bagi perempuan serta mengusul kan juga terbitnya surat kabar atau
Selain aktif di keanggotaan di ‘Aisyiyah, beliau juga menjadi tenaga pengajar di sekolah-
sekolah Belanda. Beliau juga salah satu perempuan yang menghadiri kongres perempuan
pertama Indonesia mewakili anggota ‘Aisyiyah. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua
Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada masa kemerdekaan selama lima periode yaitu pada tahun
Kajian penelitian ini merupakan penelitian historis yang membahas mengenai tokoh
perempuan islam local yang bertujuan untuk mendalami latar belakang Siti Hajinah Mawardi dan
kiprah beliau dalam pemberdayaan perempuan melalui organisasi Aisyiyah, serta menjelaskan
Melalui dakwah, kehadiran Ibu Siti Hajinah Mawardi di ‘Aisyiyah membawa pengaruh besar
bagi kemajuan kaum perempuan dalam bidang pendidikan dan ilmu pengertahuan agama,
sehingga kegiatannya di ‘Aisyiyah operlu ditulis untuk dijadikan teladan bagi kaum perempuan
maupun masyarakat luas. Selain itu, Ibu Siti Hajinah yang pandai dalam bidang tulis menulis di
berbagai majalah salah satunya seperti majalah Suara ‘Aisyiyah peran beliau perlu ditulis karena
beliau merupakan pelopor intelektual dalam organisasi ‘Aisyiyah bagi kaum perempuan.
Ibu Siti Hajinah dalam perjuangan dan potensinya di organisasi ‘Aisyiyah pernah menjabat
sebagai sekretaris umum pimpoinan pusat sejak tahun 1927 hingga 1945. Beliau juga pernah
2
Yunan Yusuf, dkk, Ensiklopedi Muhammadiyah, Jilid 3, hal 233
menjabat sebagai pimpinan majalah bulanan Suara ‘Aisyiyah selama kurang lebih 17 tahun,
menjabat sebagai bendahara serta pada zaman kemerdekaan selama kurang lebih lima periode
menjabat sebagai ketua umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yakni pada tahun 19846-1949, 1953-
1956, 1956-1959, 1959-1962, dan 1962-1965. Jabatan terakhir beliau (Ibu Siti Hajinah Mawardi)
Kiprah Ibu Siti hajinah selama hidup dalam memajukan, mengembangkan dan merintis
kegiatan baru di ‘Aisyiyah selama lima periode beliau memimpin ‘Aisyiyah dalam bidang
agama, bidang social, maupun bidang pendidikan. Dalam bidang agama, usaha yang dilakukan
mendirikan, memelihara, dan memberikan wakaf. Dibidang social, usaha yang dilakukan
‘Aisyiyah adalah menerbitkan atau memberi bantuan untuk penerbitan buku-buku, piagam-
piagam, brosur, dan surat kabar. Dalam bidang pendidikan, setelah adanya perubahan nama
menjadi Bustanul Athfal pengurus ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah mengambil keputusan untuk
mengubah nama menjadi Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal, atau disingkat
Kiprah Ibu Siti Hajinah selain didalam bidang agama, bidang social, dan bidang pendidikan,
yaitu dalam bidang agama ‘Aisyiyah mendirikan dan memelihara atau membantu tempat-tempat
ibadah seperti rumah wakaf dan musholla yang dipakai melaksanakan ibadah oleh kaum ibu,
mendidik anak-anak dan kaum perempuan supaya kelak menjadi istri yang baik.
Usaha-usaha diatas merupakan usaha yang dihasilkan Ibu Siti Hajinah Mawardi ketika
memimpin organisasi ‘Aisyiyah, yang mana dari usaha tersebut diharapkan ‘Aisyiyah mampu
bergerak maju sesuai dengan perkembangan zaman dan kegiatan yang diadakan di pusat hingga
ranting dapat bermanfaat bagi semua anggota ‘Aisyiyah maupun masyarakat luas.
Dukungan untuk kiprah Ibu Siti Hajinah mengakir begitu deras, namun tidak sedikit juga
hambatan yang dihadapi baik dari luar ataupun dari dalam ‘Aisyiyah. Adanya dukungan dari
keluarga maupun anggota ‘Aisyiyah menghidupkan semangat berjuag dan berdakwah Ibu Siti
Hajinah. Sedangkan, hambatan yang beliau peroleh dalam rangka memajukan ‘Aisyiah baik dari
dalam maupun luar ‘Aisyiyah tidak menghalangi beliau untuk tetap memperjuangkan agama
islam melalui organisasi ‘Aisyiyah yang selama ini menjadi bagian aktufitas beliau.
Ibu Siti Hajinah Mawardi merupakan sosok perempuan yang gigih dalam mencapai
keinginan. Sebagai seorang perempuan, pengabdiannya terhadap bangsa dan Negara telah
ditunjukkan dalam beberapa aktivitas yang dilakukan pada masa perjuangan maupun pada
setelah kemerdekaan. Beliau merupakan salah satu diantara perempuan Indonesia yang dapat
dijadikan contoh dan suri teladan bagi generasi muda masa kini.
Referensi :
Dan Perubahan Sosial Bagi Kaum Perempuan, Prosiding Kolokium Doktor dan Seminar
2. Dyah Siti Nura’ini, Corak Pemikiran Dan Gerakan Aktivis Perempuan (Melacak
Pandangan Keagamaan Aisyiyah Periode 1917-1945), Profetika, Jurnal Studi islam Vol
3. Zur’ah Rissa Ruskistiana Aulia, Siti Hajinah Mawardi Dalam Perjuangan Perempuan
4. Ika Setiya Wati, Peran Siti Walidah Dibidang Pendidikan Dan Sosial Dalam
7. Suratmin, dkk, Siti Hajinah Mawardi : Tokoh Aisyiyah Pada Kongres Perempuan
8. Rekam Jejak Perempuan Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia, Edisi 59,
September-Desember 2012
Link Internet :
1. http://www.aisyiyah.or.id/id/idea/siti-hajinah-perempuan-pendobrak-dari-
muhammadiyah.html
2. http://www.umm.ac.id/id/muhammadiyah/16365.html
3. https://khazanah.republika.co.id/berita/q1jkwu320/mengenal-siti-hajinah-mawardi-motor-
dakwah-aisyiyah
4. http://m.muhammadiyah.or.id/id/download-buku--referensi-dalam-pdf.html