Diterbitkan oleh:
Jl. Ki Ageng Giring Bansari Kepek Wonosari
Kabupaten Gunungkidul – Yogyakarta
Surel: www.staiyogyakarta.ac.id
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan
cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit
1
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
A. Konsonan Tunggal
Huruf Huruf
Arab Nama Latin N a m a
Muta’addidah
متعدّ دة ditulis ‘iddah
عدّ ة
ditulis
2
C. Ta’ marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h
Hikmah
حكمة Ditulis h Jizyah
جزية
Ditulis h
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah dan dammah
ditulis t
زكاة الفطر Zakat al-fitr
ditulis
D. Vokal Pendek
E. Vokal Panjang
1 Fathah + alif ditulis a
جاهلية ditulis jahiliyyah
2 fathah + ya’ mati ditulis a
تنسى ditulis tansa
3 kasrah + ya’ mati ditulis i
كـريم ditulis karim
4 dammah + wawu mati ditulis u
فروض ditulis furud
F. Vokal Rangkap
1 Fathah + ya’ mati ditulis ai
بينكم ditulis bainakum
2 fathah + wawu mati ditulis au
قول ditulis qaul
G. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أ أ نتم a’antum
ditulis u’iddat
3
la’in syakartum
أعد ت ditulis
al-Qur’an
القرآن ditulis al-Qiyas
القياس
ditulis
as-Sama’
السّمآء ditulis asy-Syams
ّ ال
شمس
ditulis
J. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya dan menulis penulisannya.
ذوي الفروض zawi al-furud
ditulis
أهل السنة Ahlu as-sunnah
ditulis
4
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
A. Pengertian ……………………………………… 1
B. Tema dan penulisan skripsi ……………… 2
5
BAB I
UMUM
A. Pengertian.
1. Skripsi ialah suatu naskah ilmiah yang disusun atas dasar penelitian yang
dilakukan mahasiswa yang dibimbing seorang tenaga edukatif dalam rangka
penyelesaian studi program sarjana strata satu (S.1).
2. Pembimbing skripsi ialah tenaga edukatif tetap STAIYO dari asal program
studi mahasiswa yang membimbing mahasiswa dalam penyelesaian
skripsinya, minimal memiliki Jabatan Fungsional Asisten Ahli atau tenaga
edukatif STAIYO dari asal program studi mahasiswa yang mendapat surat
rekomendasi dari Ketua Program Studi.
5. Penguji ialah dua orang yang melaksanakan ujian skripsi mahasiswa dalam
sidang munaqosyah. unsurnya yaitu pertama tenaga edukatif tetap STAIYO
dari asal program studi mahasiswa, bukan pembimbing skripsi, memiliki
Jabatan Fungsional Asisten Ahli atau jika tidak ada adalah tenaga edukatif
tetap STAIYO dari asal program studi mahasiswa yang diberikan mendapat
surat rekomendasi dari Ketua Program Studi, dan kedua, tenaga edukatif yang
mengajar di STAIYO.
8. Dewan penguji ialah anggota sidang yang bertugas menguji dan memberikan
penilaian hasil ujian munaqosyah yang terdiri dari ketua sidang, pembimbing
dan penguji.
1. Tema skripsi merupakan objek kajian dari keilmuan program studi Pendidikan
Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah atau rumpun keilmuan umum dari Ilmu Tarbiyah; objek kajian dari
keilmuan program studi Ahwal Syakhsiyyah (Hukum Kelurga Islam) atau
rumpun keilmuan umum dari Ilmu Syariah; objek kajian dari keilmuan
program studi Ekonomi Syariah atau rumpun keilmuan umum dari ilmu
Ekonomi Islam.
3. Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia, atau bahasa lain atas persetujuan
ketua.
6
BAB II
7
b. Memperluas kemampuan dan meningkatkan pengetahuan serta
penguasaan mahasiswa terhadap proposalnya..
6. Proposal yang telah diseminarkan, kemudian diperbaiki dan dilanjutkan
bimbingan dengan pembimbing skripsi.
BAB III
PEMBIMBING DAN PROSES BIMBINGAN
C. Prosedur bimbingan.
1. Bimbingan skripsi diberikan paling lama 2 (dua) semester, terhitung sejak
dicantumkan dalam KRS.
2. Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud ayat
1 (satu) skripsi belum dapat dimunaqosyahkan, ketua dapat memberikan
dispensasi sepanjang waktu, selama tidak melampaui masa studi maksimal
mahasiswa, yaitu 14 (empat belas) semester.
3. Apabila karena sesuatu dan lain lain hal pembimbing tidak dapat
melaksanakan tugasnya, ia harus menyerahkan tugas itu kepada ketua dan
akan ditetapkan pembimbing yang baru.
4. Apabila karena sesuatu dan lain hal pembantu pembimbing tidak dapat
melaksanakan tugasnya ia harus melaporkan kepada ketua dan bimbingan
dilanjutkan oleh pembimbing.
5. Untuk memantau perkembangan dari proses penyelesaian skripsi maka
mahasiswa mengajukan kartu bimbingan agar diisi dan ditanda tangani
pembimbing.
8
BAB IV
MUNAQOSYAH SKRIPSI
A. Prosedur Monaqosyah.
1. Setelah mendapat persetujuan / ACC dari pembimbing, mahasiswa
menggandakan skripsinya sebanyak 4 (empat) eksemplar disertai nota
persetujuan yang ditanda tangani pembimbing.
2. Mendaftarkan kepada Tata Usaha dan Rumah Tangga untuk
dimunaqosyahkan dengan menyerahkan naskah skripsi sebanyak 3 (tiga)
exemplar.
3. Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga menyerahkan pendaftaran
munaqosyah kepada Ketua Program Studi untuk memperoleh rekomendasi
susunan majelis munaqosyah.
4. Ketua STAIYO menetapkan susunan majelis munaqosyah dan jadwal
pelaksanaan munaqosyah.
5. Munaqosyah dilaksanakan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari setelah
pendaftaran dan menyerahkan naskah skripsi.
6. Naskah skripsi disampaikan sekretariat sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
sebelum pelaksanaan munaqosyah.
7. Penguji yang berhalangan hadir pada sidang munaqosyah tugas dan naskah
skripsinya diserahkan kepada ketua sekurang-kurangnya 4 (empat) hari
sebelum pelaksanaan munaqosyah, kemudian ketua menunjuk pengganti
penguji.
B. Syarat-syarat munaqosyah.
Bagi mahasiswa yang akan maju dalam sidang munaqosyah diharuskan
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester saat munaqosyah
dilaksanakan.
2. Masih dalam batas waktu mempunyai hak penyelesaian studi 14 (empat belas)
semester.
3. Telah menempuh dan menyelesaikan semua beban SKS termasuk PPL dan
KKN.
4. Indek prestasi (komulatif) sekurang-kurangnya 2,80.
5. Tidak ada nilai D/E.
6. Telah menyelesaikan tugas-tugas PPL, KKN, dan tugas-tugas lain yang telah
ditetapkan.
7. Ada pemberitahuan/undangan ujian munaqosyah.
C. Majelis munaqosyah.
1. Majelis munaqosyah terdiri atas ketua, sekretaris, 2 (dua) tenaga edukatif
sebagai penguji yang diangkat oleh ketua STAIYO.
2. Tidak diperbolehkan perangkapan jabatan majelis munaqosyah.
3. Penguji ialah dua orang penguji yang melaksanakan ujian skripsi mahasiswa
dalam sidang munaqosyah. unsurnya yaitu pertama tenaga edukatif tetap
STAIYO dari asal program studi mahasiswa, bukan pembimbing skripsi,
memiliki Jabatan Fungsional Asisten Ahli atau jika tidak ada adalah tenaga
edukatif tetap STAIYO dari asal program studi mahasiswa yang diberikan
mendapat surat rekomendasi dari Ketua Program Studi, dan kedua, tenaga
edukatif yang mengajar di STAIYO.
4. Jika dalam keadaan terpaksa pembimbing tidak dapat hadir dalam sidang,
maka munaqosyah dapat dilangsungkan dengan syarat pembimbing
menyampaikan nilai skripsi mahasiswa yang bersangkutan berupa angka.
D. Pelaksanaan sidang munaqosyah.
1. Sebelum munaqosyah dimulai, sekretaris melaporkan kepada ketua panitia
ujian munaqosyah bahwa :
a. Syarat-syarat yang diperlukan telah lengkap.
b. Syarat-syarat yang diperlukan belum lengkap, oleh karena itu ujian
munaqosyah ditunda.
9
2. Ujian dilaksanakan oleh 2 (dua) orang penguji.
3. Ujian dilaksanakan selama 60 menit dengan ketentuan, dua penguji masing-
masing 20 menit, pembimbing 10 (sepuluh) menit, Yudisium 10 (sepuluh)
menit.
4. Setelah ujian dilaksanakan sekretaris mengumpulkan dan menjumlahkan nilai
yang diberikan pembimbing dan penguji, dalam bentuk angka dan kemudian
sekretaris menjumlahkan dan menyalinnya ke dalam nilai huruf.
5. Nilai skripsi digabung dengan nilai mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
selama studi termasuk KKN, sehingga menghasilkan IP lengkap (komulatif).
6. Setelah ujian dilaksanakan ketua majelis merekomendasikan kepada
mahasiswa untuk melakukan perbaikan sesuai catatan siding munaqosyah
kepada penguji dan pembimbing.
7. Ketua memanggil mahasiswa dan mengumumkan dalam sidang munaqosyah
hasil yang diperoleh mahasiswa dengan menyampaikan nilai skripsi.
8. Jika mahasiswa belum lulus ujian munaqosyah, ia dapat melaksanakan ujian
munaqosyah ulang, di bawah bimbingan 1 (satu) atau 2 (dua) pembimbing
dan penguji yang ditunjuk oleh ketua sidang.
E. Munaqosyah ulang.
1. Mahasiswa yang tidak lulus ujian munaqossah utama dapat mengikuti ujian
munaqossah ulang. Setelah mahasiswa memperbaiki skripsinya dan telah
memperoleh persetujuan dari pembimbing dan penguji, ia mendaftarkan
kembali pada bagian sekretariat untuk munaqosyah ulang.
2. Proses pelaksanaan munaqosyah ulang sebagaimana tersebut pada huruf A, B,
C BAB IV di atas.
F. Penyelesaian administrasi skripsi.
1. Setelah mahasiswa dinyatakan lulus munaqosyah dan setelah berkonsultasi
dengan pembimbing dan penguji serta telah diperbaiki dan mendapat
persetujuan/ ACC, ia menggandakan skripsinya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
exemplar.
2. Skripsi yang telah digandakan, kemudian dimintakan tandatangan secara urut
oleh pembimbing dan penguji, pembimbing, sekretaris dan ketua ujian
monaqosyah.
3. Setelah ditanda tangani sebagaimana tersebut pada ayat 2 (dua) skripsi dijilid
disyahkan oleh ketua, kemudian disampaikan sekretariat sebanyak 3 exemplar
untuk diserahkan :
a. Perpustakaan 1 (satu) exemplar.
b. Ketua sidang 1 (satu) exemplar.
c. yang bersangkutan 1 (satu) exemplar.
10
BAB V
ISI SKRIPSI
Isi skripsi terdiri atas 3 (tiga) bagian, dengan urutan sebagai berikut : a. Bagian awal ;
b. Bagian utama, c. Bagian akhir.
A. Bagian awal.
1. Bagian awal skripsi terdiri atas : a. halaman sampul luar ; b. halaman sampul
dalam ; c. halaman nota dinas ; d. halaman pengesahan ; e. halaman kata
pengantar ; f. daftar isi ; g. daftar tabel (kalau ada) ; h. daftar lampiran (kalau
ada) ; i. daftar lambang atau singkatan dan gambar (kalau ada).
2. Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka romawi kecil ( i, ii, iii dst.),
dimulai dari halaman sampul dalam.
3. Halaman sampul luar memuat :
a. Judul skripsi.
b. Lambang STAIYO.
c. Maksud skripsi.
d. Nama dan nomor induk mahasiswa.
e. Nama program studi.
f. STAIYO Wonosari.
g. Tahun penyelesaian skripsi.
4. Penjelasan ayat 3 (tiga) adalah sebagai berikut :
a. Judul skripsi berupa kalimat pendek yang mencerminkan masalah yang
dibahas dan dipecahkan.
b. Lambang STAIYO Wonosari Yogyakarta berdiameter 5,00 cm.
c. Maksud skripsi diberi kalimat sebagai berikut : skripsi diajukan kepada
Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta untuk memenuhi sebagian
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Pendidikan Agama
Islam, Ahwal Syakhsiyah, Pendidikan Bahasa Arab, Ekonomi Syari’ah
dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
d. Nama mahasiswa dicantumkan sesuai dengan nama yang terdapat pada
akte kelahiran atau sesuai dengan nama yang tercantum dalam ijazah yang
dimiliki sebelumnya. Nomor Induk Mahasiswa ditulis di bawah nama
mahasiswa yang bersangkutan.
e. Nama jurusan mahasiswa study.
f. Nama, tempat kedudukan (Sekolah 9 Tinggi Agama Islam Yogyakarta di
Wonosari).
g. Tahun penyelesaian skripsi, ditempatkan di bawah tempat kedudukan
Sekolah Tinggi.
5. Halaman sampul dalam berisi sama dengan halaman sampul luar.
6. Halaman pengesahan memuat nama dan nomor induk mahasiswa, hari dan
tanggal munaqosyah yang terakhir nama dan tanda tangan ketua sidang,
sekretaris sidang, pembimbing dan penguji serta ketua STAIYO Wonosari.
7. Kata pengantar berisi hamdalah, syahadat, sholawat dan salam) dalam tulisan
arab, kemudian uraian singkat tentang maksud skripsi, ucapan terima kasih
dan usahakan tidak lebih dari 1 (satu) halaman.
8. Daftar isi memuat Judul-judul bab dan sub bab serta halaman.
B. Bagian utama.
1. Bagian utama skripsi berisi :
a. Pendahuluan.
b. Hasil penelitian dan Analisis hasil penelitian
c. Kata penutup, kesimpulan dan saran-saran.
Ad. A. Pendahuluan berisi :
a. Judul Skripsi
b. Latar belakang masalah.
c. Rumusan pokok masalah.
d. Tujuan dan kegunaan pembahasan atau penelitian.
11
e. Hepotesis (kalau ada).
f. Tinjauan pustaka
g. Kerangka teori
h. Metode penelitian dan pembahasan yang dipergunakan.
i. Sistematika penulisan skripsi.
12
BAB VI
TEKNIK PENULISAN
C. Ukuran kertas.
1. Skripsi menggunakan kerta kuarto (21,5 x 28 cm).
2. Apabila menggunakan ukuran lain, hendaklah dilipat sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan ukuran kertas naskah.
D. Penggunaan huruf.
1. Naskah diketik huruf pica dengan pita berwarna hitam (huruf miring dan hurul
persegi tidak boleh digunakan).
2. Jika pengetikan dilakukan dengan komputer harus mempergunakan huruf
Daesy Wheel Letter Quality berwarna hitam.
3. Penulisan lambang, notasi, huruf-huruf yang tidak terdapat dalam mesin ketik
atau tidak terdapat dalam komputer digunakan tulisan tangan dengan tinta
hitam.
4. Traniterasi huruf Arab ke tulisan latin menggunakan ketentuan sebagaimana
diatur oleh surat keputusan menteri agama nomor 158 tahun 1989 dan surat
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 05436/U/1987.
13
c. Pengetikan anak sub bab dan nomor anak sub bab dimulai tegak lurus di
bawah huruf pertama sub bab : nomor urut dituliskan dengan angka Arab,
setiap awal kata dimulai dengan huruf kapital tanpa tanda titik diakhirnya.
d. Jika masih diperlukan rincian nomor anak sub bab ditulis sebagai berikut :
lapisan pertama menggunakan huruf kecil
Lapisan kedua menggunakan angka Arab dengan tanda kurung tutup,
lapisan selanjutnya menggunakan huruf kecil dengan kurung tutup.
Daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi, sedang antar sumber dengan
jarak 2 (dua) spasi.
H. Penulisan sumber.
1. Penulisan sumber ada dua cara :
a. Sumber bacaan yang digunakan, ditempatkan pada akhir kutipan diantara
2 (dua) tanda kurung, dengan mencantumkan : nama pokok pengarang,
tahun penerbitan dan nomor halaman sumber yang dikutib.
b. Menggunakan model catatan kaki dengan merujuk kepada ketentuan yang
ditetapkan atau buku referensi yang ditunjuk. Menulis catatan kaki tidak
perlu selengkap-lengkapnya apabila telah pernah ditulis lengkap
sebelumnya, dengan menggunakan singkatan misalnya : Ibid, Op.cit,
Loc.cit. Ibid, kependekan dari Ibidem,artinya pada tempat yang sama.
Dipakai jika suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang
ditulis kan pada lembar sebelumnya.
Op.cit kependekan dari Opere Citato, artinya dalam karangan yang telah
disebut sebelumnya.
Digunakan untuk merujuk pada karangan atau buku yang telah dituliskan
sebelumnya lengkap pada halaman lain, serta telah diselingi dengan sumber-
sumber lain. Loc.cit, kependekan dari Loco Citato, yang berarti pada tempat
yang telah disebutkan. Gunanya untuk menunjuk pada halaman yang samadari
sumber yang yang sudah dituliskan sebelumnya.
2. Jika nama pengarang telah disebutkan dalam kutipan maka yang dicantumkan
diantara dua kurung adalah tahun penerbitan dan nomor halaman yang
dikutip.
3. Jika tidak ada tahun penerbitan, maka pada tempat yang seharusnya
dicantumkan tahun penerbitan itu di tulis [t.t.] yaitu singkatan dari “tanpa
tahun” diantara dua kurung persegi [ …. ].
Jika tidak ada penerbit ditulis [t.p], jika tidak ada nama kota tempat penerbitan
ditulis [t.k.].
4. Apabila mempergunakan model (1) a, maka penggunaan catatan kaki (foot
note) tidak diperkenankan.
14
I. Penulisan nama.
1. Nama pengarang yang disebut dalam uraian ditulis nama lengkap atau nama
belakangnya saja secara konsisten.
2. Nama pengarang yang terdiri dari dua penggal nama yang dihubungkan
dengan tanda penghubung harus ditulis lengkap.
3. Pengarang yang terdiri dari dua orang, kedua nama pengarang harus
dicantumkan.
4. Pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih, yang dicantumkan hanya
nama pengarang pertama dan yang diikuti dengan singakatan “dkk” atau et.al.
5. Nama yang diikuti dengan singakatan maka singkatan tersebut harus
dicantumkan sebagai bagian yang tidak terpisah dari nama tersebut.
6. Gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.
15
BAB VII
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam buku ini akan diatur dan ditentukan lebih lanjut
dalam ketentuan tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
16
CONTOH FOOTNOTE :
a. Footnote buku :
Muhammad Ridwan, Manajemenen Baitul Ma>l Wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press, 2004),
hlm.5.
b. Footnote buku terjemahan :
Nashr Farid Muhammad Washil dan Abdul Aziz Muhammad Azzam, Qawa’id Fiqhiyyah,
alih bahasa Wahyu Setiawan. (Jakarta: Amzah, 2009), hlm.57-58.
c. Footnote hasil unduhan :
Ahmad Sumiyanto, Aksesibilitas masyarakat terhadap BMT kian tinggi. Diunduh dari
www.republika.co.id pada tanggal 13 Agustus 2010
d. Footnote Skripsi / Tesis / Disertasi :
Muliany Hasyim, “Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Syariah di Indonesia”,
Tesis Magister, Yogyakarta: UII, 2007, hal. 77-130.
e. Footnote Jurnal :
Adi Sulistiyono, ”Persoalan Kredit Macet dan Pengaturan Hukumnya”, Yustisia : Majalah
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, (Desember 1991-Februari 1992), hlm.14.
f. Footnote makalah :
Irfan Haris, “Manajemen Pembiayaan BMT Surya Amanah”, makalah disampaikan dalam
acara Diskusi Penyelesaian Angsuran Macet, diselenggarakan oleh Yayasan Griya Mandiri
Yogyakarta, 27 Juli 2007.
g. Footnote al-Qur’an :
Al-Baqarah (2) : 280.
h. Footnote al-Hadis :
Abi Daud, Sunan Abi Daud, “Kitab at Talaq”, “35. Bab Man Ahaquq bi al-Walad” (Beirut : Dar al-
Fikr, 1990 M/1410 H) 1: 508. Hadis Nomor 2276. Hadis Sahih dari Abdillah Ibn Umar.
i. Footnote Ketentuan Regulasi :
Pasal 1 ayat (10) UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa.
j. Footnote penulisan Ibid dan Op Cit :
Jika footnote sama dengan atasnya maka Ibid (tanpa halaman jika halaman sama) dan
(disertai halaman jika berbeda halaman).
Ibid.
Ibid, hlm.
Jika footnote pernah disebut sebelumnya, tapi tidak diatasnya langsung maka ditulis Op Cit
(tanpa halaman jika halaman sama) dan (disertai halaman jika berbeda halaman).
17
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
Nur Aini
16030057
18
PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM
DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DISPENSASI KAWIN
DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI
SKRIPSI
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO)
Guna memenuhi sebagian dari Persyaratan untuk memperoleh
Gelar Sarjana S.1 Sarjana Hukum (SH)
Disusun oleh :
Nur Aini
16030057
Di Bawah Bimbingan :
AGUS SUPRIANTO, SH., SHI., MSI
19
Agus Suprianto, SH., SHI., MSI
Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO)
Di Wonosari
Nota Dinas Pembimbing
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti dan mengadakan bimbingan perbaikan seperlunya, maka kami selaku
pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari :
Nama : Nur Aini
NIM : 16030057
Yang berjudul : PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN DISPENSASI KAWIN DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI.
Sudah dapat diajukan ke Sidang Munaqosyah sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH)
pada program studi Ahwal Syakhsiyyah.
Demikian nota dinas ini kami buat, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Wonosari, _____________________
Pembimbing
20
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi berjudul :
PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM
DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DISPENSASI KAWIN
DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI
Nur Aini
16030057
______________________ _______________________
NIDN : NIDN :
Pembimbing Skripsi
_____________________________
NIDN :
Penguji I Penguji II
______________________ _______________________
NIDN : NIDN :
Wonosari, _______________
Ketua STAIYO Wonosari
21