Anda di halaman 1dari 22

0

Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

Revisis April 2021


ISBN 978-602-52133-1-1

Diterbitkan oleh:
Jl. Ki Ageng Giring Bansari Kepek Wonosari
Kabupaten Gunungkidul – Yogyakarta

Surel: www.staiyogyakarta.ac.id
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan
cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit

1
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini


berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Kementrian Agama

A. Konsonan Tunggal

Huruf Huruf
Arab Nama Latin N a m a

‫ا‬ Alif tidak tidak dilambangkan


‫ب‬ ba’ dilambangkan be
‫ت‬ ta’ b te
‫ث‬ sa’ t es (dengan titik di atas)
‫ج‬ jim s je
‫ح‬ ha j ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ kha’ h ka dan ha
‫د‬ dal kh de
‫ذ‬ zal d zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ ra’ z er
‫ز‬ zai r Zet ( z tanpa titik )
‫س‬ sin z es
‫ش‬ syin s es dan ye
‫ص‬ sad sy es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ dad s de (dengan titik di bawah)
‫ط‬ ta’ d te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ za’ t zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain z koma terbalik di atas
‫غ‬ gain ‘ ge
‫ف‬ fa’ g ef
‫ق‬ qaf f qi
‫ك‬ kaf q ka
‫ل‬ lam k `el
‫م‬ mim l `em
‫ن‬ nun m `en
‫و‬ waw n w
‫هـ‬ ha’ w ha
‫ء‬ hamza h apostrof
‫ي‬ h ’ ye
ya’ Y

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

Muta’addidah
‫متعدّ دة‬ ditulis ‘iddah
‫عدّ ة‬
ditulis

2
C. Ta’ marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h

Hikmah
‫حكمة‬ Ditulis h Jizyah
‫جزية‬
Ditulis h

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h

‫كرامة األولياء‬ Karamah al-auliya’


Ditulis h

3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah dan dammah
ditulis t
‫زكاة الفطر‬ Zakat al-fitr
ditulis

D. Vokal Pendek

___ fathah ditulis a


___ ditulis i
___ kasrah ditulis u
dammah

E. Vokal Panjang
1 Fathah + alif ditulis a
‫جاهلية‬ ditulis jahiliyyah
2 fathah + ya’ mati ditulis a
‫تنسى‬ ditulis tansa
3 kasrah + ya’ mati ditulis i
‫كـريم‬ ditulis karim
4 dammah + wawu mati ditulis u
‫فروض‬ ditulis furud

F. Vokal Rangkap
1 Fathah + ya’ mati ditulis ai
‫بينكم‬ ditulis bainakum
2 fathah + wawu mati ditulis au
‫قول‬ ditulis qaul

G. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

‫أ أ نتم‬ a’antum
ditulis u’iddat

3
la’in syakartum
‫أعد ت‬ ditulis

‫لئن شكرتم‬ ditulis

H. Kata Sandang Alif + Lam Bila diikuti huruf Qomariyyah

al-Qur’an
‫القرآن‬ ditulis al-Qiyas
‫القياس‬
ditulis

B. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah


yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el) nya.

as-Sama’
‫السّمآء‬ ditulis asy-Syams
ّ ‫ال‬
‫شمس‬
ditulis
J. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya dan menulis penulisannya.
‫ذوي الفروض‬ zawi al-furud
ditulis
‫أهل السنة‬ Ahlu as-sunnah

ditulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………… ii

BAB I. UMUM
A. Pengertian ……………………………………… 1
B. Tema dan penulisan skripsi ……………… 2

BAB II. SYARAT PROSEDUR PENETAPAN DAN SEMINAR


PROPOSAL SKRIPSI ……………………… 3
A. Syarat pengajuan proposal skripsi ……………… 3
B. Prosedur pengajuan dan penetapan prposal ……. 3
C. Seminar proposal skripsi ……………………… 4

BAB III. PEMBIMBING DAN PROSES BIMBINGAN …... 6


A. Syarat pembimbing skripsi……………………… 6
B. Tugas pembimbing dan pembantu pembimbing ... 6
C. Prosedur bimbingan ……………………… 6

BAB IV. MUNAQOSYAH SKRIPSI ……………………… 7


A. Seminar skripsi ……………………………… 7
B. Syarat-syarat munaqosyah ……………………… 7
C. Panitia ujian munaqosyah ……………………… 8
D. Pelaksanaan sidang munaqosyah ……………… 8
E. Munaqosyah ulang ……………………………… 9
F. Penyelesaian administrasi skripsi ……………… 9

BAB V. ISI SKRIPSI ……………………………………… 10


A. Bagian awal ……………………………… 10
B. Bagian utama ……………………………… 11
C. Bagian akhir ……………………………… 12

BAB VI. TEKNIK PENULISAN ……………………… 14


A. Cakupan tata tulis ……………………………… 14
B. Kertas, jenis dan warnanya……………………… 14
C. Ukuran kertas ……………………………… 14
D. Penggunaan huruf ……………………………… 14
E. Spasi dan batas tepi pengetikan ……………… 15
F. Pemberian nomor halaman ……………………… 16
G. Pemberian nomor tabel dan lampiran ……… 16
H. Penulisan sumber ……………………………… 16
I. Penulisan nama ……………………………… 17
J. Penulisan daftar pustaka ……………………… 17

BAB VII. PENUTUP ……………………………………………… 18

5
BAB I
UMUM

A. Pengertian.

1. Skripsi ialah suatu naskah ilmiah yang disusun atas dasar penelitian yang
dilakukan mahasiswa yang dibimbing seorang tenaga edukatif dalam rangka
penyelesaian studi program sarjana strata satu (S.1).

2. Pembimbing skripsi ialah tenaga edukatif tetap STAIYO dari asal program
studi mahasiswa yang membimbing mahasiswa dalam penyelesaian
skripsinya, minimal memiliki Jabatan Fungsional Asisten Ahli atau tenaga
edukatif STAIYO dari asal program studi mahasiswa yang mendapat surat
rekomendasi dari Ketua Program Studi.

3. Pembantu pembimbing skripsi ialah tenaga edukatif yang membantu


pembimbing skripsi dalam penyelesaian skripsi mahasiswa (apabila
mahasiswa menghendaki).

4. Sidang munaqosyah ialah suatu forum pelaksanaan ujian skripsi mahasiswa.

5. Penguji ialah dua orang yang melaksanakan ujian skripsi mahasiswa dalam
sidang munaqosyah. unsurnya yaitu pertama tenaga edukatif tetap STAIYO
dari asal program studi mahasiswa, bukan pembimbing skripsi, memiliki
Jabatan Fungsional Asisten Ahli atau jika tidak ada adalah tenaga edukatif
tetap STAIYO dari asal program studi mahasiswa yang diberikan mendapat
surat rekomendasi dari Ketua Program Studi, dan kedua, tenaga edukatif yang
mengajar di STAIYO.

6. Ketua sidang munaqosyah ialah tenaga edukatif yang diangkat untuk


memimpin sidang munaqosyah.

7. Sekretaris sidang munaqosyah ialah tenaga edukatif yang diangkat untuk


mempersiapkan dan mencatat proses pelaksanaan sidang munaqosyah.

8. Dewan penguji ialah anggota sidang yang bertugas menguji dan memberikan
penilaian hasil ujian munaqosyah yang terdiri dari ketua sidang, pembimbing
dan penguji.

B. Tema dalam penulisan skripsi.

1. Tema skripsi merupakan objek kajian dari keilmuan program studi Pendidikan
Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah atau rumpun keilmuan umum dari Ilmu Tarbiyah; objek kajian dari
keilmuan program studi Ahwal Syakhsiyyah (Hukum Kelurga Islam) atau
rumpun keilmuan umum dari Ilmu Syariah; objek kajian dari keilmuan
program studi Ekonomi Syariah atau rumpun keilmuan umum dari ilmu
Ekonomi Islam.

2. Bahan penyusunan skripsi diperoleh dari hasil penelitian, baik penelitian


lapangan (field research) maupun penelitian kepustakaan (library research).

3. Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia, atau bahasa lain atas persetujuan
ketua.

4. Skripsi disusun sendiri oleh mahasiswa atas bimbingan dosen pembimbing


dan jika sangat diperlukan dapat dibantu oleh seorang pembantu pembimbing.

6
BAB II

SYARAT, PROSEDUR PENGAJUAN JUDUL DAN SEMINAR


PROPOSAL JUDUL SKRIPSI
A. Syarat pengajuan judul skripsi.
1. Telah terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik dan semester
terakhir.
2. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 75 % dari seluruh beban SKS-
MKDU-MKDK-MKK (75 % x 164 SKS = 123 SKS).
3. Mempunyai indek prestasi komulatif rata-rata sekurang-kurangnya 2,00.
4. Prestasi yang bernilai D/E sebanyak-banyaknya 4 mata kuliah.
5. Telah memenuhi kewajiban / persyaratan administrasi / keuangan yang
ditetapkan.
B. Prosedur pengajuan dan penetapan judul skripsi.
1. Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik atau Ketua
Program Studi tentang thema kajian skripsi yang akan ditulis dan menyusun
draf proposal.
2. Mahasiswa mengajukan judul skripsi dilampiri proposal, keterangan verifikasi
kepustakaan, keterangan sebagai mahasiswa aktif dan bebas admnistrasi,
administrasi seminar proposal ke Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga
STAIYO.
3. Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga STAIYO, menyerahkan berkas
pengajuan judul skripsi mahasiswa kepada Ketua Program Studi terkait.
4. Ketua Program Studi bersama tenaga edukatif yang lain melakukan
musyawarah penunjukan pembimbing skripsi dan tim seminar proposal yang
terdiri dari Ketua, Sekretaris, Pembahas I dan Pembahas II, untuk
rekomendasi Surat Keputusan Pengangkatan oleh Ketua STAIYO.
5. Ketua STAIYO menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan Pembimbing
skripsi dan tim seminar proposal.
6. Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga STAIYO menyerahkan Surat
Keputusan pengangkatan Pembimbing skripsi dan tim seminar proposal
kepada Mahasiswa yang bersangkutan.
7. Proposal skripsi memuat :
a. Judul Skripsi
b. Latar belakang masalah.
c. Rumusan pokok masalah.
d. Tujuan dan kegunaan pembahasan atau penelitian.
e. Hepotesis (kalau ada).
f. Tinjauan pustaka
g. Kerangka teori
h. Metode penelitian dan pembahasan yang dipergunakan.
i. Sistematika penulisan skripsi.
j. Daftar Pustaka

C. Seminar proposal skripsi.


1. Mahasiswa mengajukan seminar Proposal skripsi ke Tata Usaha dan Rumah
Tangga STAIYO dan dilampiri 4 eksempalr proposal.
2. Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga STAIYO berkoordinasi dengan Ketua
Program Studi terkait untuk menentukan jadwal seminar proposal.
3. Seminar diikuti oleh mahasiswa yang bersangkutan dan 2 (dua) mahasiwa
dari asal program studi yang belum menulis skripsi.
4. Seminar proposal skripsi dipandu oleh tim seminar skripsi yang telah diangkat
oleh Ketua STAIYO.
5. Tujuan seminar ialah :
a. Memberikan masukan (input) kepada mahasiswa dalam melengkapi dan
menyempurnakan proposal skripsinya.

7
b. Memperluas kemampuan dan meningkatkan pengetahuan serta
penguasaan mahasiswa terhadap proposalnya..
6. Proposal yang telah diseminarkan, kemudian diperbaiki dan dilanjutkan
bimbingan dengan pembimbing skripsi.

BAB III
PEMBIMBING DAN PROSES BIMBINGAN

A. Syarat pembimbing skripsi.


1. Pembimbing skripsi adalah tenaga edukatif yang memiliki jabatan fungsional
sekurang-kurangnya Asisten Ahli dari asal program studi mahasiswa atau jika
tidak ada adalah tenaga edukatif STAIYO dari asal program studi mahasiswa
yang mendapat surat rekomendasi dari Ketua Program Studi.
2. Pembantu pembimbing skripsi adalah tenaga edukatif yang mengajar di
program studi dari asal mahasiswa.
3. Pembimbing dan pembantu pembimbing ditetapkan oleh ketua.

B. Tugas pembimbing dan pembantu pembimbing.


1. Tugas pokok pembimbing ialah memberikan bimbingan kepada mahasiswa
atas penyelesaian skripsinya, kemudian memberikan persetujuan bahwa
skripsi itu telah dapat dimunaqosyahkan.
2. Tugas pokok pembantu pembimbing ialah membantu pembimbing terutama
dalam tehnik penulisan skripsi.

C. Prosedur bimbingan.
1. Bimbingan skripsi diberikan paling lama 2 (dua) semester, terhitung sejak
dicantumkan dalam KRS.
2. Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud ayat
1 (satu) skripsi belum dapat dimunaqosyahkan, ketua dapat memberikan
dispensasi sepanjang waktu, selama tidak melampaui masa studi maksimal
mahasiswa, yaitu 14 (empat belas) semester.
3. Apabila karena sesuatu dan lain lain hal pembimbing tidak dapat
melaksanakan tugasnya, ia harus menyerahkan tugas itu kepada ketua dan
akan ditetapkan pembimbing yang baru.
4. Apabila karena sesuatu dan lain hal pembantu pembimbing tidak dapat
melaksanakan tugasnya ia harus melaporkan kepada ketua dan bimbingan
dilanjutkan oleh pembimbing.
5. Untuk memantau perkembangan dari proses penyelesaian skripsi maka
mahasiswa mengajukan kartu bimbingan agar diisi dan ditanda tangani
pembimbing.

8
BAB IV
MUNAQOSYAH SKRIPSI
A. Prosedur Monaqosyah.
1. Setelah mendapat persetujuan / ACC dari pembimbing, mahasiswa
menggandakan skripsinya sebanyak 4 (empat) eksemplar disertai nota
persetujuan yang ditanda tangani pembimbing.
2. Mendaftarkan kepada Tata Usaha dan Rumah Tangga untuk
dimunaqosyahkan dengan menyerahkan naskah skripsi sebanyak 3 (tiga)
exemplar.
3. Kepala Tata Usaha dan Rumah Tangga menyerahkan pendaftaran
munaqosyah kepada Ketua Program Studi untuk memperoleh rekomendasi
susunan majelis munaqosyah.
4. Ketua STAIYO menetapkan susunan majelis munaqosyah dan jadwal
pelaksanaan munaqosyah.
5. Munaqosyah dilaksanakan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari setelah
pendaftaran dan menyerahkan naskah skripsi.
6. Naskah skripsi disampaikan sekretariat sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
sebelum pelaksanaan munaqosyah.
7. Penguji yang berhalangan hadir pada sidang munaqosyah tugas dan naskah
skripsinya diserahkan kepada ketua sekurang-kurangnya 4 (empat) hari
sebelum pelaksanaan munaqosyah, kemudian ketua menunjuk pengganti
penguji.
B. Syarat-syarat munaqosyah.
Bagi mahasiswa yang akan maju dalam sidang munaqosyah diharuskan
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester saat munaqosyah
dilaksanakan.
2. Masih dalam batas waktu mempunyai hak penyelesaian studi 14 (empat belas)
semester.
3. Telah menempuh dan menyelesaikan semua beban SKS termasuk PPL dan
KKN.
4. Indek prestasi (komulatif) sekurang-kurangnya 2,80.
5. Tidak ada nilai D/E.
6. Telah menyelesaikan tugas-tugas PPL, KKN, dan tugas-tugas lain yang telah
ditetapkan.
7. Ada pemberitahuan/undangan ujian munaqosyah.
C. Majelis munaqosyah.
1. Majelis munaqosyah terdiri atas ketua, sekretaris, 2 (dua) tenaga edukatif
sebagai penguji yang diangkat oleh ketua STAIYO.
2. Tidak diperbolehkan perangkapan jabatan majelis munaqosyah.
3. Penguji ialah dua orang penguji yang melaksanakan ujian skripsi mahasiswa
dalam sidang munaqosyah. unsurnya yaitu pertama tenaga edukatif tetap
STAIYO dari asal program studi mahasiswa, bukan pembimbing skripsi,
memiliki Jabatan Fungsional Asisten Ahli atau jika tidak ada adalah tenaga
edukatif tetap STAIYO dari asal program studi mahasiswa yang diberikan
mendapat surat rekomendasi dari Ketua Program Studi, dan kedua, tenaga
edukatif yang mengajar di STAIYO.
4. Jika dalam keadaan terpaksa pembimbing tidak dapat hadir dalam sidang,
maka munaqosyah dapat dilangsungkan dengan syarat pembimbing
menyampaikan nilai skripsi mahasiswa yang bersangkutan berupa angka.
D. Pelaksanaan sidang munaqosyah.
1. Sebelum munaqosyah dimulai, sekretaris melaporkan kepada ketua panitia
ujian munaqosyah bahwa :
a. Syarat-syarat yang diperlukan telah lengkap.
b. Syarat-syarat yang diperlukan belum lengkap, oleh karena itu ujian
munaqosyah ditunda.

9
2. Ujian dilaksanakan oleh 2 (dua) orang penguji.
3. Ujian dilaksanakan selama 60 menit dengan ketentuan, dua penguji masing-
masing 20 menit, pembimbing 10 (sepuluh) menit, Yudisium 10 (sepuluh)
menit.
4. Setelah ujian dilaksanakan sekretaris mengumpulkan dan menjumlahkan nilai
yang diberikan pembimbing dan penguji, dalam bentuk angka dan kemudian
sekretaris menjumlahkan dan menyalinnya ke dalam nilai huruf.
5. Nilai skripsi digabung dengan nilai mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
selama studi termasuk KKN, sehingga menghasilkan IP lengkap (komulatif).
6. Setelah ujian dilaksanakan ketua majelis merekomendasikan kepada
mahasiswa untuk melakukan perbaikan sesuai catatan siding munaqosyah
kepada penguji dan pembimbing.
7. Ketua memanggil mahasiswa dan mengumumkan dalam sidang munaqosyah
hasil yang diperoleh mahasiswa dengan menyampaikan nilai skripsi.
8. Jika mahasiswa belum lulus ujian munaqosyah, ia dapat melaksanakan ujian
munaqosyah ulang, di bawah bimbingan 1 (satu) atau 2 (dua) pembimbing
dan penguji yang ditunjuk oleh ketua sidang.
E. Munaqosyah ulang.
1. Mahasiswa yang tidak lulus ujian munaqossah utama dapat mengikuti ujian
munaqossah ulang. Setelah mahasiswa memperbaiki skripsinya dan telah
memperoleh persetujuan dari pembimbing dan penguji, ia mendaftarkan
kembali pada bagian sekretariat untuk munaqosyah ulang.
2. Proses pelaksanaan munaqosyah ulang sebagaimana tersebut pada huruf A, B,
C BAB IV di atas.
F. Penyelesaian administrasi skripsi.
1. Setelah mahasiswa dinyatakan lulus munaqosyah dan setelah berkonsultasi
dengan pembimbing dan penguji serta telah diperbaiki dan mendapat
persetujuan/ ACC, ia menggandakan skripsinya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
exemplar.
2. Skripsi yang telah digandakan, kemudian dimintakan tandatangan secara urut
oleh pembimbing dan penguji, pembimbing, sekretaris dan ketua ujian
monaqosyah.
3. Setelah ditanda tangani sebagaimana tersebut pada ayat 2 (dua) skripsi dijilid
disyahkan oleh ketua, kemudian disampaikan sekretariat sebanyak 3 exemplar
untuk diserahkan :
a. Perpustakaan 1 (satu) exemplar.
b. Ketua sidang 1 (satu) exemplar.
c. yang bersangkutan 1 (satu) exemplar.

10
BAB V
ISI SKRIPSI

Isi skripsi terdiri atas 3 (tiga) bagian, dengan urutan sebagai berikut : a. Bagian awal ;
b. Bagian utama, c. Bagian akhir.

A. Bagian awal.
1. Bagian awal skripsi terdiri atas : a. halaman sampul luar ; b. halaman sampul
dalam ; c. halaman nota dinas ; d. halaman pengesahan ; e. halaman kata
pengantar ; f. daftar isi ; g. daftar tabel (kalau ada) ; h. daftar lampiran (kalau
ada) ; i. daftar lambang atau singkatan dan gambar (kalau ada).
2. Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka romawi kecil ( i, ii, iii dst.),
dimulai dari halaman sampul dalam.
3. Halaman sampul luar memuat :
a. Judul skripsi.
b. Lambang STAIYO.
c. Maksud skripsi.
d. Nama dan nomor induk mahasiswa.
e. Nama program studi.
f. STAIYO Wonosari.
g. Tahun penyelesaian skripsi.
4. Penjelasan ayat 3 (tiga) adalah sebagai berikut :
a. Judul skripsi berupa kalimat pendek yang mencerminkan masalah yang
dibahas dan dipecahkan.
b. Lambang STAIYO Wonosari Yogyakarta berdiameter 5,00 cm.
c. Maksud skripsi diberi kalimat sebagai berikut : skripsi diajukan kepada
Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta untuk memenuhi sebagian
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Pendidikan Agama
Islam, Ahwal Syakhsiyah, Pendidikan Bahasa Arab, Ekonomi Syari’ah
dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
d. Nama mahasiswa dicantumkan sesuai dengan nama yang terdapat pada
akte kelahiran atau sesuai dengan nama yang tercantum dalam ijazah yang
dimiliki sebelumnya. Nomor Induk Mahasiswa ditulis di bawah nama
mahasiswa yang bersangkutan.
e. Nama jurusan mahasiswa study.
f. Nama, tempat kedudukan (Sekolah 9 Tinggi Agama Islam Yogyakarta di
Wonosari).
g. Tahun penyelesaian skripsi, ditempatkan di bawah tempat kedudukan
Sekolah Tinggi.
5. Halaman sampul dalam berisi sama dengan halaman sampul luar.
6. Halaman pengesahan memuat nama dan nomor induk mahasiswa, hari dan
tanggal munaqosyah yang terakhir nama dan tanda tangan ketua sidang,
sekretaris sidang, pembimbing dan penguji serta ketua STAIYO Wonosari.
7. Kata pengantar berisi hamdalah, syahadat, sholawat dan salam) dalam tulisan
arab, kemudian uraian singkat tentang maksud skripsi, ucapan terima kasih
dan usahakan tidak lebih dari 1 (satu) halaman.
8. Daftar isi memuat Judul-judul bab dan sub bab serta halaman.

B. Bagian utama.
1. Bagian utama skripsi berisi :
a. Pendahuluan.
b. Hasil penelitian dan Analisis hasil penelitian
c. Kata penutup, kesimpulan dan saran-saran.
Ad. A. Pendahuluan berisi :
a. Judul Skripsi
b. Latar belakang masalah.
c. Rumusan pokok masalah.
d. Tujuan dan kegunaan pembahasan atau penelitian.

11
e. Hepotesis (kalau ada).
f. Tinjauan pustaka
g. Kerangka teori
h. Metode penelitian dan pembahasan yang dipergunakan.
i. Sistematika penulisan skripsi.

Ad. B. Hasil Penelitian dan analisis hasil penelitian:


a. Hasil penelitian atau gambaran umum penelitian
b. Analisis hasil penelitian.
C. Bagian akhir.
1. Bagian akhir memuat hal-hal yang penting dan relevan dengan penelitian
tetapi tidak perlu dimuat pada bagian utama, yang terdiri atas daftar pustaka
dan lampiran-lampirannya.
2. Daftar pustaka berupa karya tulis yang digunakan sebagai acuan baik pada
waktu mengadakan penelitian maupun waktu menulis skripsi yang berupa
buku, laporan penelitian, karangan dalam majalah, bulletin ilmiah, ensklopedi
dan sebagainya, perlu tata urutan alfabetis nama pengarangnya.
3. Lampiran berupa instrumen pengumpulan data, table kerja analisis statistik,
surat izin atau bukti pelaksanaan penelitian, kurikulum vitae, dan sebagainya.

12
BAB VI
TEKNIK PENULISAN

A. Cakupan tata tulis.


Tata tulis skripsi mencakup hal-hal : a. kertas dan ukurannya ; b. pengetikan ; c.
penomoran ; d. penulisan tabel dan gambar ; e. penulisan sumber ; f. penulisan
nama dan ; g. penulisan daftar pustaka.

B. Kertas jenis warnanya.


1. Naskah skripsi diketik di atas kertas HVS 80 gram berwarna putih tidak
timbal balik.
2. Sampul luar menggunakan kertas tebal atau karton yang dilapis plastik
bening.
3. Warna sampul luar disesuaikan dengan warna bendera STAIYO yaitu hijau.

C. Ukuran kertas.
1. Skripsi menggunakan kerta kuarto (21,5 x 28 cm).
2. Apabila menggunakan ukuran lain, hendaklah dilipat sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan ukuran kertas naskah.

D. Penggunaan huruf.
1. Naskah diketik huruf pica dengan pita berwarna hitam (huruf miring dan hurul
persegi tidak boleh digunakan).
2. Jika pengetikan dilakukan dengan komputer harus mempergunakan huruf
Daesy Wheel Letter Quality berwarna hitam.
3. Penulisan lambang, notasi, huruf-huruf yang tidak terdapat dalam mesin ketik
atau tidak terdapat dalam komputer digunakan tulisan tangan dengan tinta
hitam.
4. Traniterasi huruf Arab ke tulisan latin menggunakan ketentuan sebagaimana
diatur oleh surat keputusan menteri agama nomor 158 tahun 1989 dan surat
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 05436/U/1987.

E. Spasi dan batas tepi pengetikan.


1. Jarak antara baris dalam pengetikan skripsi adalah 2 (dua) spasi (termasuk
terjemahan).
2. Kutipan langsung kurang dari lima baris diketik 2 (dua) spasi dalam teks
dengan diberi tanda petik di awal dan di akhir kutipan. Kutipan langsung dan
atau terjemahan lima baris ke atas diketik 1 (satu) spasi dalam alenia
tersendiri, dan semua baris diketik pada ketentuan kelima dari margin kiri.
Sedangkan kutipan tidak langsung tidak diberi tanda kutip dan diketik seperti
ungkapan lain dalam naskah.
3. Pengetikan alenia baru dimulai setelah 5 ketukan dari tepi kiri.
4. Batas pengetikan naskah adalah sebagai berikut :
a. Tepi atas 4 cm.
b. Tepi bawah 3 cm.
c. Tepi kiri 4 cm.
d. Tepi kanan 3 cm.
5. Penggantian halaman dilakukan setelah penuh kecuali pada halaman akhir
bab, dan setiap bab dimulai dengan halaman baru.
6. Pengetikan bab, sub bab, dan anak sub bab, diatur sebagai berikut :
a. Nama bab diketik dengan huruf kapital, diatur secara simetris tanpa titik.
Nomor urut bab ditulis dengan angka romawi diletakkan setelah simetris
di atas nama bab dengan jarak tepi atas 4 (empat) cm.
b. Pengetikan sub bab dan nomor sub bab dimulai dari batas tepi kiri 4
(empat) cm, nomor urut ditulis dengan huruf kapital (A, B, C, D, dst).
Setiap awal kata dimulai dengan huruf kapital tanpa titik diakhirnya.

13
c. Pengetikan anak sub bab dan nomor anak sub bab dimulai tegak lurus di
bawah huruf pertama sub bab : nomor urut dituliskan dengan angka Arab,
setiap awal kata dimulai dengan huruf kapital tanpa tanda titik diakhirnya.
d. Jika masih diperlukan rincian nomor anak sub bab ditulis sebagai berikut :
lapisan pertama menggunakan huruf kecil
Lapisan kedua menggunakan angka Arab dengan tanda kurung tutup,
lapisan selanjutnya menggunakan huruf kecil dengan kurung tutup.
Daftar pustaka diketik dengan jarak 1 (satu) spasi, sedang antar sumber dengan
jarak 2 (dua) spasi.

F. Pemberian nomor halaman.


1. Nomor halaman skripsi berupa nomor halaman bagian awal, bagian utama,
maupun bagian akhir.
2. Nomor halaman bagian awal skripsi dituliskan dengan angka romawi kecil
dibagian bawah.
3. Nomor halaman bagian utama dituliskan dengan angka Arab. Untuk Awal bab
ditengah bagian bawah, untuk selanjutnya pada bagian kanan atas yang
diketik dengan jarak 3 (tiga) cm dari batas tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi
atas.
4. Nomor halaman bagian akhir dituliskan angka Arab yang diketik 1,5 cm dari
batas kiri bawah terletak ditengah-tengah.

G. Pemberian nomor tabel dan lampiran.


1. Nomor tabel, gambar dan grafik menggunakan angka Arab, secara berurutan
mulai pertama sampai akhir.
2. Nomor lampiran diberi nomor urut dengan angka romawi besar.

H. Penulisan sumber.
1. Penulisan sumber ada dua cara :
a. Sumber bacaan yang digunakan, ditempatkan pada akhir kutipan diantara
2 (dua) tanda kurung, dengan mencantumkan : nama pokok pengarang,
tahun penerbitan dan nomor halaman sumber yang dikutib.
b. Menggunakan model catatan kaki dengan merujuk kepada ketentuan yang
ditetapkan atau buku referensi yang ditunjuk. Menulis catatan kaki tidak
perlu selengkap-lengkapnya apabila telah pernah ditulis lengkap
sebelumnya, dengan menggunakan singkatan misalnya : Ibid, Op.cit,
Loc.cit. Ibid, kependekan dari Ibidem,artinya pada tempat yang sama.
Dipakai jika suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang
ditulis kan pada lembar sebelumnya.

Op.cit kependekan dari Opere Citato, artinya dalam karangan yang telah
disebut sebelumnya.
Digunakan untuk merujuk pada karangan atau buku yang telah dituliskan
sebelumnya lengkap pada halaman lain, serta telah diselingi dengan sumber-
sumber lain. Loc.cit, kependekan dari Loco Citato, yang berarti pada tempat
yang telah disebutkan. Gunanya untuk menunjuk pada halaman yang samadari
sumber yang yang sudah dituliskan sebelumnya.
2. Jika nama pengarang telah disebutkan dalam kutipan maka yang dicantumkan
diantara dua kurung adalah tahun penerbitan dan nomor halaman yang
dikutip.
3. Jika tidak ada tahun penerbitan, maka pada tempat yang seharusnya
dicantumkan tahun penerbitan itu di tulis [t.t.] yaitu singkatan dari “tanpa
tahun” diantara dua kurung persegi [ …. ].
Jika tidak ada penerbit ditulis [t.p], jika tidak ada nama kota tempat penerbitan
ditulis [t.k.].
4. Apabila mempergunakan model (1) a, maka penggunaan catatan kaki (foot
note) tidak diperkenankan.

14
I. Penulisan nama.
1. Nama pengarang yang disebut dalam uraian ditulis nama lengkap atau nama
belakangnya saja secara konsisten.
2. Nama pengarang yang terdiri dari dua penggal nama yang dihubungkan
dengan tanda penghubung harus ditulis lengkap.
3. Pengarang yang terdiri dari dua orang, kedua nama pengarang harus
dicantumkan.
4. Pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih, yang dicantumkan hanya
nama pengarang pertama dan yang diikuti dengan singakatan “dkk” atau et.al.
5. Nama yang diikuti dengan singakatan maka singkatan tersebut harus
dicantumkan sebagai bagian yang tidak terpisah dari nama tersebut.
6. Gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.

J. Penulisan daftar pustaka.


1. Penulisan daftar pustaka meliputi penulisan buku, artikel atau karangan dalam
majalah ilmiah dan penerbitan atau publikasi lain yang pantas dipergunakan
sebagai acuan di dalam penulisan skripsi.
2. Penulisan buku mengikuti urutan : nama pengarang pada baris pertama,
diteruskan pada baris kedua sebanyak lima ketukan dari batas tepi kekiri
meliputi tahun penerbitan, nama buku, tempat penerbitan dan nama penerbit.
Diantara tiap-tiap satuan tersebut digunakan tanda titik, kecuali dinatara
tempat penerbitan dan nama penerbitan digunakan tanda titik dua. Nama buku
diberi garis bawah.
3. Penulisan artikel mengikuti : nama pengarang pada baris pertama, diteruskan
pada baris kedua sebanyak lima ketukan dari batas tepi kekiri meliputi tahun
penerbitan, judul artikel, nama majalah, volume dan nomor halaman artikel itu
dimuat. Diantara tiap-tiap satuan itu digunakan tanda titik. Judul artikel diapit
oleh tanda kutib atau tanda petik dua (“ …….. “), nama majalah diberi garis
bawah.
4. Publikasi lain di dalam daftar pustaka menyesuaikan dengan ketentuan di atas.
5. Dalam daftar pustaka, nama pengarang yang terdiri dari dua penggal nama,
ditulis nama lengkap.
6. Daftar pustaka disusun berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor
urut.

15
BAB VII
PENUTUP

Demikianlah buku proses dan prosedur penyusunan skripsi di lingkungan Sekolah


Tinggi Agama Islam Yogyakarta ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa yang
akan menyusun skripsi dengan harapan dapat memberikan petunjuk dan arahan bagi
mahasiswa yang akan mengakhiri studinya guna mendapatkan gelar Sarjana Strata 1.

Hal-hal yang belum diatur dalam buku ini akan diatur dan ditentukan lebih lanjut
dalam ketentuan tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 1984.


ABSINDO Jawa Barat, Pembiayaan Bermasalah; Pencegahan & Penanganan, makalah tidak
diterbitkan, 2009.
Anshori, Abdul Ghofur, dkk, Kapita Selekta Perbankan Syari’ah di Indonesia, Yogyakarta: UII Press,
2008.
---------------------, Payung Hukum Perbankan Syariah (UU di Bidang Perbankan, Fatwa DSN-MUI
dan Peraturan Bank Indonesia), Yogyakarta: UII Press, 2008.
Ghazi, Muhammad Shidqi Bin Ahmad al-Burnu Abu al-Hadits al-, ”Mausuah al-Qawaid al-Fiqhiyah”,
Libanon: Beirut, V :315.
Haris, Irfan, “Manajemen Pembiayaan BMT Surya Amanah”, makalah disampaikan dalam acara
Diskusi Penyelesaian Angsuran Macet, diselenggarakan oleh Yayasan Griya Mandiri
Yogyakarta, 27 Juli 2007.
Hasyim, A. Muliany, “Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Syariah di Indonesia”, Tesis
Magister, Yogyakarta: UII, 2007.
Sulistiyono, Adi, ”Persoalan Kredit Macet dan Pengaturan Hukumnya”, Yustisia : Majalah Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 1991-Februari 1992.
Sumiyanto, Ahmad, Aksesibilitas masyarakat terhadap BMT kian tinggi. Diunduh dari
www.republika.co.id pada tanggal 13 Agustus 2010.
Washil, Nashr Farid Muhammad dan Abdul Aziz Muhammad Azzam, Qawa’id Fiqhiyyah, alih
bahasa Wahyu Setiawan, Jakarta: Amzah, 2009.
UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
Peraturan Mahkamah Agung RI No. 02 tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 18/DSN-MUI/IX/2000 tentang pencadangan penghapusan aktiva
produktif dalam lembaga keuangan syari'ah.
Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Wonosari.

16
CONTOH FOOTNOTE :
a. Footnote buku :
Muhammad Ridwan, Manajemenen Baitul Ma>l Wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press, 2004),
hlm.5.
b. Footnote buku terjemahan :
Nashr Farid Muhammad Washil dan Abdul Aziz Muhammad Azzam, Qawa’id Fiqhiyyah,
alih bahasa Wahyu Setiawan. (Jakarta: Amzah, 2009), hlm.57-58.
c. Footnote hasil unduhan :
Ahmad Sumiyanto, Aksesibilitas masyarakat terhadap BMT kian tinggi. Diunduh dari
www.republika.co.id pada tanggal 13 Agustus 2010
d. Footnote Skripsi / Tesis / Disertasi :
Muliany Hasyim, “Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Syariah di Indonesia”,
Tesis Magister, Yogyakarta: UII, 2007, hal. 77-130.
e. Footnote Jurnal :
Adi Sulistiyono, ”Persoalan Kredit Macet dan Pengaturan Hukumnya”, Yustisia : Majalah
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, (Desember 1991-Februari 1992), hlm.14.
f. Footnote makalah :
Irfan Haris, “Manajemen Pembiayaan BMT Surya Amanah”, makalah disampaikan dalam
acara Diskusi Penyelesaian Angsuran Macet, diselenggarakan oleh Yayasan Griya Mandiri
Yogyakarta, 27 Juli 2007.
g. Footnote al-Qur’an :
Al-Baqarah (2) : 280.
h. Footnote al-Hadis :
Abi Daud, Sunan Abi Daud, “Kitab at Talaq”, “35. Bab Man Ahaquq bi al-Walad” (Beirut : Dar al-
Fikr, 1990 M/1410 H) 1: 508. Hadis Nomor 2276. Hadis Sahih dari Abdillah Ibn Umar.
i. Footnote Ketentuan Regulasi :
Pasal 1 ayat (10) UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa.
j. Footnote penulisan Ibid dan Op Cit :
Jika footnote sama dengan atasnya maka Ibid (tanpa halaman jika halaman sama) dan
(disertai halaman jika berbeda halaman).
Ibid.
Ibid, hlm.

Jika footnote pernah disebut sebelumnya, tapi tidak diatasnya langsung maka ditulis Op Cit
(tanpa halaman jika halaman sama) dan (disertai halaman jika berbeda halaman).

Muhammad Ridwan, Op Cit.


Muhammad Ridwan, Op Cit, hlm.164

17
PROPOSAL SKRIPSI

PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM


DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DISPENSASI KAWIN
DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI

Diajukan kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO)


Guna pengajuan penulisan skripsi program studi Ahwal Syakhsiyyah (AS)

Disusun oleh :

Nur Aini
16030057

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIYYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YOGYAKARTA
WONOSARI
2020

18
PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM
DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DISPENSASI KAWIN
DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI

SKRIPSI
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO)
Guna memenuhi sebagian dari Persyaratan untuk memperoleh
Gelar Sarjana S.1 Sarjana Hukum (SH)

Disusun oleh :

Nur Aini
16030057

Di Bawah Bimbingan :
AGUS SUPRIANTO, SH., SHI., MSI

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIYYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YOGYAKARTA
WONOSARI
2020

19
Agus Suprianto, SH., SHI., MSI
Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO)
Di Wonosari
Nota Dinas Pembimbing

Hal : Skripsi Saudari Nur Aini Kepada Yth.


Lamp. : 4 Eksemplar Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta
Di Wonosari

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti dan mengadakan bimbingan perbaikan seperlunya, maka kami selaku
pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari :
Nama : Nur Aini
NIM : 16030057
Yang berjudul : PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN DISPENSASI KAWIN DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI.
Sudah dapat diajukan ke Sidang Munaqosyah sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH)
pada program studi Ahwal Syakhsiyyah.
Demikian nota dinas ini kami buat, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Wonosari, _____________________
Pembimbing

Agus Suprianto, SH., SHI., MSI

20
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi berjudul :
PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM
DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DISPENSASI KAWIN
DI PENGADILAN AGAMA WONOSARI

Yang disusun oleh :

Nur Aini
16030057

Telah dimunaqosyahkan di depan sidang munaqosyah pada tanggal 11


November 2020 dan dinyatakan telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) pada Program Studi Ahwal
Syakhsiyyah

Sidang Majelis Munaqosyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

______________________ _______________________
NIDN : NIDN :

Pembimbing Skripsi

_____________________________
NIDN :

Penguji I Penguji II

______________________ _______________________
NIDN : NIDN :

Wonosari, _______________
Ketua STAIYO Wonosari

Diyah Mintasih, S.Pd.I., M.Pd


NIDN : 2116038301

21

Anda mungkin juga menyukai