Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENELITIAN SEJARAH

SEJARAH SINGKAT PURA GIRI NATHA

KELAS X. 3

KELOMPOK 4 :

1. PUTRI VIRGIN TIMANG

2. VIRGINIA AURELI

3. CHEIZYA BRYNETA

4. LITANIA BRIGITHA

5. JOSHUA YOEL

6. DIRLY IMMANUEL

SMA KRISTEN ELIM MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa masih memberikan kita

kesehatan dan kekuatan dan tidak lupa juga kelompok kami ucapkan terimakasih

kepada para pengelola Pura Giri Natha, yang telah senantiasa bersabar dan terus

berusaha untuk memberikan informasi dalam penyusunan makalah ini. Semoga

makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi kami.

Amin.

Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

sebagaimana yang tercantum dalam Pancasila yaitu sila pertama. Dalam bunyi sila

pertama tersebut membuktikan bahwa negara Indonesia mengakui adanya Tuhan.

Pengakuan tersebut juga dapat dilihat dari bunyi isi pembukaan UUD 1945

dimana kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia tidak semata-mata karena

usaha rakyat belaka melainkan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Keyakinan

negara Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa telah membuka kesempatan dan

kemerdekaan bagi rakyat Indonesia untuk memilih salah satu agama yang telah di

akui secara sah oleh negara Indonesia seperti Islam, Hindu, Budha, Kristen

Katolik, Kristen Protestan dan Konghucu. Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dan Atman dalam penerapannya tidak terlepas dari keberadaan tempat suci

sebagai media untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti. Dalam menunjang

peningkatan Sradha dan Bhakti umat Hindu khususnya mempunyai tempat suci

yang disebut pura. Pura sebagai tempat yang suci dibangun dengan tujuan untuk

memohon kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dengan segala manifestasi-Nya

dengan melalui pemujaan. Penggunaan media seperti Pura, gambar, dan upacara

dalam mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Hindu

dikenal dalam konsep Ketuhanan Saguna Brahma yaitu Tuhan yang boleh
i
digambarkan atau Tuhan yang termanifestasikan (Anggraini, 2019). Pura juga

digunakan sebagai tempat untuk memuja roh suci leluhur. Hal ini didasari oleh

keyakinan dalam agama Hindu yang berpokok pangkal terhadap konsepsi

Ketuhanan dengan berbagai manifestasi atau prabhawa-Nya dan konsepsi Atman

manunggal dengan Brahman menyebabkan timbulnya pemujaan pada roh suci

leluhur. Oleh karena itu ada pura yang di Sungsung oleh seluruh lapisan

masyarakat dan ada pula yang di Sungsung oleh keluarga atau klen tertentu saja

(Mahardika, 2018). Pura Giri Natha adalah tempat peribadatan umat Hindu yang

berada di Makassar, Terletak Jl. Perintis Kemerdekaan No.162, Tamalanrea, Kec.

Tamalanrea, Kota Makassar,. Dibangun sejak tahun 1972, Pura Giri Natha masih

aktif sampai sekarang. Pembangunan Pura ini merupakan hasil kerja sama dan

sinergitas antara TNI – Polri, Aparat sipil, serta tokoh –tokoh Agama Hindu Di

Makassar. Pura ini merupakan pusat dari seluruh kegiatan keagamaan dan social

dari masyarakat penganut agama Hindu di Makassar dan Umumnya di Sulawesi

Selatan Dan Barat. Selain sebagai tempat peribadatan, Pura Giri Natha juga

sebagai sarana pendidikan umat Hindu Mulai Dari Pendidikan Anak Usia Dini

sampai Mahasiswa. Persembahyangan di pura ini sangat rutin dilakukan pada

setiap purnama, tilem serta kajeng kliwon. Selain daripada itu, persembahyangan

juga dilakukan pada hari-hari besar Hindu misalnya seperti Galungan, Kuningan

Selatan Dan Barat. Selain sebagai tempat peribadatan, Pura Giri Natha juga

sebagai sarana pendidikan umat Hindu Mulai Dari Pendidikan Anak Usia Dini

sampai Mahasiswa. Persembahyangan di pura ini sangat rutin dilakukan pada

setiap purnama, tilem serta kajeng kliwon. Selain daripada itu, persembahyangan

juga dilakukan pada hari-hari besar Hindu misalnya seperti Galungan, Kuningan

dan juga nyepi.

ii
Makassar, 02 Januari 2023

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................................2
1.4.1. Manfaat Teoritis.............................................................................................2
1.4.2. Manfaat Praktis..............................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................
2.1 Kajian Teori.............................................................................................................3
2.2 Kerangka Pikir.........................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................
3.1 Pemilihan Topik.......................................................................................................6
3.2 Heuristik..................................................................................................................6
3.2.1 Sumber Primer................................................................................................6
3.2.2 Sumber Sekunder............................................................................................6
3.3 Verifikasi/Kritik.......................................................................................................7
3.4 Interpretasi...............................................................................................................7
3.5 Historiografi.............................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................
4.1 Nama Pura Giri Natha..............................................................................................8
4.2 Pura Giri Natha Dibangun........................................................................................8
4.3 Maksud Dibalik Didirikannya Pura Giri Natha........................................................8
4.4 Alasan Pura Giri Natha Didirikan Disini..................................................................8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
5.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL NARASUMBER
LAMPIRAN FOTO

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap agama di dunia ini pasti mempunyai tempat suci untuk beribadah.

Banyak tempat beribadah di bangun untuk dibuat memuja Tuhan. Agama

Hindu merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia, tempat suci

agama Hindu untuk beribadah adalah Pura. Pura-pura di indonesia sangat

kental dengan kebudayaan Agama Hindu di Bali, salah satu Pura di Indonesia

terletak di kota Makassar yang mengacu pada kebudayaan Hindu Bali adalah

Pura Giri Natha.

Pura Giri Natha merupakan pura terbesar di Kota Makassar, Pura ini

ditempati oleh seluruh umat Hindu yang berada di wilayah Makassar untuk

sembahyang ataupun merayakan hari-hari penting agama Hindu. Namun,

belum ada yang mengkaji secara mendalam baik dari segi kesejarahannya.

Maka dari itu kelompok kami tertarik mengkaji lebih mendalam tentang pura

tersebut dalam bentuk sebuah kajian penelitian yang berjudul ”Sejarah

Singkat Pura Giri Natha”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1.2.1 Mengapa dinamakan pura giri natha?

1.2.2 Kapan pura ini dibangun?

1.2.3 Apakah ada maksud dibalik didirikannya pura giri natha?

1.2.4 Mengapa pura giri natha didirikan disini?

1
1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1.3.1 Dapat memahami sejarah singkat mengenai pura giri natha

1.3.2 Dapat mengerti makna dibangunnya pura giri natha

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah manfaat teoritis

dan manfaat praktis. Adapun uraian dari kedua manfaat tersebut adalah

sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

1.4.1.1. Dapat meningkatkan daya apresiasi terhadap karya-karya

1.4.1.2. Sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman baru sehingga dapat

memperluas dan menambah khasanah dalam berfikir.

1.4.1.3. Melalui penelitian ini, diharapkan agar peneliti memiliki wawasan

yang lebih luas dan dalam mengenai Pura Giri Natha.

1.4.2. Manfaat Praktis

1.4.2.1. Dapat dijadikan sebagai literatur tambahan atau pelengkap

1.4.2.2. Sebagai bahan masukan untuk menambah karya-karya ilmiah yang

digunakan sebagai literatur.

1.4.2.3. Sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Sejarah Singkat Pura Giri Natha ialah penelitian yang mengandung kata-kata

yang masing-masing dari suku kata tersebut bisa mengandung arti kata sendiri-

sendiri.

Secara etomologis perkataan ”sejarah” yang dalam bahasa arabnya disebut

tarikh, sirah, atau ’ilm tarikh, yang berarti ketentuan masa atau waktu, sedangkan

’ilm tarikh berarti ilmu yang mengandung atau membahas penyebutan peristiwa

atau kejadian, masa atau terjadinya peristiwa, sebab-sebab terjadinya peristiwa

tersebut. Dalam bahasa Inggris disebut history yang berarti uraian secara tertib

tentang kejadian kejadian masa lampau. Dan sejarah sebagai cabang ilmu

pengetahuan mengungkapkan peristiwa masa silam, baik peristiwa politik, sosial,

maupun ekonomi pada suatu negara atau bangsa, benua, atau dunia.

Sedangkan secara istilah sejarah diartikan sebagai sejumlah keadaan dan

peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu

dan masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan - kenyataan

alam dan manusia.

Sementara itu dalam bahasa Indonesia sejarah berarti silsilah, asal-usul

(keturunan), kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau,

sedangkan ilmu sejarah adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-

peristiwa dan kejadian- kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau.

3
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, pura dapat diartikan tempat

beribadat (bersembahyang) umat Hindu Dharma. Menurut pendapat Anak Agung

Oka Netra, Pura bagi umat Hindu adalah sebagai sarana untuk memuja Ida Sang

Hyang Widhi Wasa beserta seluruh manifestasinya dan juga sebagai tempat

memuja roh suci leluhur dengan berbagai macam tingkatannya. Sedangkan secara

khusus fungsi tempat suci merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas umat

manusia, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Secara individu

ini berfungsi untuk mengkomunikasikan Sang Hyang Atma yang ada pada diri

manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumbernya. Sedangkan secara

sosial berfungsi sebagai tempat sarana dan prasarana melakukan kegiatan sosial,

misalnya kegiatan bermusyawarah, pendidikan, melaksanakan sumpah janji suci

penikahan dan lain-lain.

Istilah Pura berasal dari bahasa sanskerta (pur, puri, pura, puram, pore) yang

artinya kota, benteng atau kota yang berbenteng atau istana. Pura berarti suatu

tempat khusus dipakai untuk dunia kesucian dengan di kelilingi oleh tembok.

Hampir semua Pura (tempat suci) di kelilingi tembok atau pagar untuk

memisahkan dengan dunia sekitarnya yang di anggapnya tidak suci.

Pura Giri Natha merupakan sebuah pura yang terletak diwilayah kota

Makassar, dan menjadi pura terbesar kota Makassar, serta biasanya bisa dijadikan

tempat wisata religi ataupun studi penelitian karena bukan hanya sebuah tempat

untuk sembahyang, tetapi juga mengandung unsur kesenian.

Kami dapat menyimpulkan bahwa definisi mengenai sejarah singkat pura giri

natha yaitu asal usul, kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa

lampau yang berhubungan dengan pura giri natha.

4
2.2 Kerangka Pikir

Bangunan Pura Giri Natha Stuktur tokoh agama hindu


Sejarah Singkat Pura
1. Patung 1. Dang Hyang Niratha
2. Ukiran & Ornamen
Giri Natha
2. Dang Hyang Astapaka
3. Tempat Sembahyang 3. Saras Dewi
4. Dyah Pitaloka
Citaresmi

Kebudayaan

Masyarakat

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pemilihan Topik


Tahap ini dilakukan dengan mencari hal-hal yang menarik pada sekitar,

didalam jangkauan kemampuan kami, memiliki sumber-sumber yang dapat

diperoleh, serta sekiranya dapat mecakupi batas waktu untuk menyelesaikan

penelitian, kemudian kami diarahkan untuk mengambil tentang satu-satunya pura

yang ada dikota Makassar.

3.2 Heuristik
Pada tahap ini dilakukan pencarian sumber-sumber tertulis berupa buku-buku

serta bentuk pustaka lain yang relevan dengan permasalahan penelitian. kami

melacak kebenaran sumber-sumber tertulis dengan cara membandingkan dengan

sumber-sumber lain yang memiliki kesamaan mengenai peristiwa yang dituliskan

dalam sumber-sumber tersebut. Kami juga berusaha mencari sumber-sumber yang

sezaman dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini digunakan

sumber data tertulis, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Pada tahap ini

peneliti mengumpulkan data berupa:

3.2.1 Sumber Primer


Sumber data primer yang dikumpulkan dengan metode observasi atau

terjuan dilapangan serta melakukan penelitian berupa wawancara pada para

pengelola Pura Giri Natha

6
3.2.2 Sumber Sekunder
Sumber data sekunder yang kami kumpulkan yaitu melalui studi

pustaka yang berada di Internet, seperti : ensiklopedia ; jurnal ilmiah; buku;

makalah seminar; dan karya-karya ilmiah.

3.3 Verifikasi/Kritik
Verifikasi/Kritik merupakan kegiatan untuk menyelidiki apakah data yang

diperoleh otentik dan dapat dipercaya atau tidak. Setelah data terkumpul, kami

melakukan pengklasifikasian terhadap data yang mendukung penelitian dan data

yang tidak mendukung penelitian.

3.4 Interpretasi
Kami melakukan interpretasi dengan cara membaca sumber- sumber yang

sesuai dengan tema penelitian, kemudian sumber tersebut dibandingkan dengan

sumber yang lain, sehingga kami dapat memilih sumber-sumber yang relevan.

Langkah selanjutnya, kami menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang

lain, sehinga dapat diketahui hubungan sebab-akibat antara peristiwa yang terjadi.

Langkah terakhir, kami melakukan penafsiran semua hasil sumber data,

menghubungkan sumber data, sehingga menjadi suatu fakta sejarah. Untuk

merekonstruksi peristiwa sejarah yang didasarkan pada hasil interpretasi sumber

data sejarah yang ada, juga perlu dilakukan eksplanasi. Eksplanasi dalam sejarah

adalah menjelaskan data-data sejarah yang ada sehingga didapat hubungan antara

data yang satu dengan data yang lain.

3.5 Historiografi
Dalam penelitian yang berjudul “Sejarah Singkat Pura Giri Natha”, kami

berusaha menggunakan bahasa yang baik dalam menyusun laporan penelitian,

7
diperkuat dengan bukti-bukti akurat yang diperoleh dari sumber primer maupun

sumber sekunder. Ketepatan pemilihan kata juga perlu digunakan untuk

merangkai fakta-fakta sejarah yang ada, sehingga dapat menghasilkan sebuah

karya ilmiah yang baik dan benar.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Nama Pura Giri Natha


Dinamakan Pura Giri Natha yang berasal dari arti Pura yaitu Benteng, Giri

yaitu Gunung, dan Natha yaitu tempat, yang berarti Benteng yang berada di

tempat tinggi.

4.2 Pura Giri Natha Dibangun


Pembangunan pura ini merupakan hasil kerja dari sinergitas antara TNI –

Polri, Aparat sipil, serta tokoh-tokoh Agama Hindu di Makassar. Pura Giri Natha

mulai dibangun pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1972 kemudian

diresmikan oleh walikota Makassar yaitu Daeng Patompo pada Tahun 2004.

4.3 Maksud Dibalik Didirikannya Pura Giri Natha

Awal mulanya, umat hindu di wilayah makassar masih sangatlah sedikit

apalagi pada tahun 70-an, seperti tentara ataupun polisi dari Bali yang terpaksa

bertugas di wilayah kota Makassar. Kemudian, segelintir orang Bali tersebut tidak

mempunyai tempat untuk sembahyang, karena tidak ada pura di Makassar.

Akhirnya mereka mengusulkannya ke wali kota, untuk dibangunkan pura untuk

memenuhi kebutuhan keimanan, pelestarian budaya, serta kegiatan sosial. Lalu

wali kota juga melindungi umat hindu yang segelintir ini dan dibangunlah Pura

Giri Natha.

4.4 Alasan Pura Giri Natha Didirikan Disini

Pura Giri Natha terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 162, Tamalanrea,

Kec. Tamalanrea, Kota Makassar. Pura ini sengaja didirikan didekat wilayah TNI

9
raider 700 agar aman dan tidak di ganggu oleh orang-orang sini, dan memang

pura ini aman sampai sekarang.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pura merupakan tempat suci bagi pemeluk agama Hindu yang berfungsi

sebagai tempat ibadah untuk mendekatkan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa,

Tuhan Yang Maha Esa. Selain sebagai tempat ibadah pura juga merupakan tempat

untuk berkumpul serta tempat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan

kebersamaan dengan sesama.

Kota Makassar merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di wilayah

provinsi Sulawesi Selatan dan penduduknya bukanlah bermayoritas pemeluk yang

beragama Hindu. Tetapi, di Kota Makassar juga tetap terdapat pemeluk agama

hindu walaupun tidak banyak, mereka sungguhpun membutuhkan tempat untuk

beribadah serta meningkatkan spiritual dan tempat pendidikan. Maka dari itu,

Pura Giri Natha kemudian dibangunlah untuk memenuhi kebutuhkan para umat

Hindu yang berada di Kota Makassar. Meskipun banyak melalui rintangan,

perjuangan tersebut tidak sia-sia sehingga pura ini dapat berdiri hingga sekarang

dan menjadi pura terbesar di Kota Makassar.

5.2 Saran
Dari penelitian ini adapun beberapa saran yang dapat dikemukakan:

1. Diharapkan kepada pemerintah agar dapat lebih memperhatikan lagi tentang

pembangunan tempat ibadah dengan mempertimbangkan rencana strategisnya.

10
2. Kepada tokoh masyarakat/agama, agar lebih mengintenskan kegiatan -

kegiatan keagamaan yang melibatkan tempat ibadah untuk kepentingan

mempererat hubungan antar sesama manusia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ketut Buahna Kerdiasa, Ketua Pasraman Widya Dharma Giri Natha, Pura Giri Natha

Makassar

Nawayan Ratnadi, Pandita, Pura Giri Natha Makassar

Skripsi Lisa Hardianti ”Kajian Bentuk, Makna, Dan Fungsi Ornamen Pura Giri

Natha Makassar” 2019. : https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13362-

Full_Text.pdf

Skripsi I Komang Krisna Yoga“ Identifikasi Peninggalan Tantrayana di Pura

Kebo Edan di Desa Pejeng, Gianyar,Bali dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar

Sejarah di SMA” 2020 : https://repo.undiksha.ac.id/4855/3/1614021009-BAB

%201%20PENDAHULUAN.pdf

Artikel Arif Santoso ”Pura Giri Natha, Secuil Khas Bali di Tengah Kota

Makassar” : https://travelingyuk.com/pura-giri-natha-makassar/302512/Skripsi

Ramli Teli “ Balantak Tahun 1964-2007 (Studi Sejarah Sosial Ekonomi).” 2016 :

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-87202-451408048-bab5-

14082012023710.pdf

Pengertian Pura menurut ensiklopedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Pura

Pengertian Pura menurut kbbi : https://kbbi.web.id/pura-3 Skripsi yang berjudul

"Nilai-Nilai Perjuangan Mangkunagara I dalam Pembelajaran Sejarah (Kajian

Babad Pakunagara)” 2022 :

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17946/3/T1_152017801_BAB

%20III.pdf
PROFIL NARASUMBER

Nama: Ketut Buana Kerdiasa

Umur: 25 Tahun lebih

Pekerjaan: Guru Kimia

Posisi: Ketua Pasraman Widya Dharma Giri Natha

Nama: Nawayan Ratnadu

Umur: 60 Tahun

Pekerjaan: Guru SMP

Posisi: Pandita Pura Giri Natha


LAMPIRAN FOTO

Foto Dokumentasi Penelitian

gambar 1. Pintu Keluar Madya Mandala gambar 2. Pintu Masuk Madya Mandala

gambar 3. Tempat penyimpanan & Pintu gambar 4. Pintu Utama Mandala

gambar 5. Balai Kul-Kul


gambar 6. Aula

gambar 7 Anggota Kelompok 4 Peneliti


"Sejarah Singkat Pura Gri Natha"

Anda mungkin juga menyukai