OLEH
NIP. 1709171998032002
SEPTEMBER 2016
A. Pendahuluan
Makna belajar dari bahasa Arab adalah ﺗﻌﻠم ﯾﺗﻌﻠم ﺗﻌﻠم, asal kata dari ﻋﻠم,
artinya lmu pengetahuan. Belajar berarti upaya untuk memperoleh ilmu pengetahuan, agar
seseorang memiliki ilmu pengetahuan untuk melakukan sesuatu dengan benar. Dikaitkan
dengan definisi dari ahli, misalnya dapat diperhatikan dari definisi Oemar Hamalik, bahawa
belajar sederhana, maka dikemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus
dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti
pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indra. Sedangkan respon yaitu
reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakan.1
Belajar merupakan proses yang berlangsung terus menerus sepanjang kehidupan manusia.
Karena belajar sangat penting mendasari kelangsungan hidup seseorang. Dengan demikian, belajar
begi muslim merupakan suatu kewajiban.2 Dengan belajar seseorang akan memiliki ilmu
pengetahuan, apakah terkait dengan ilmu-ilmu untuk sesejahteraan duniawi dalam rangka untuk
menyokong kelangsunngan hidup manusia, ataupun ilmu-ilmu agama dalam rangka ibadah makhluk
Orang yang ingin melaksanakan ibadah dengan kualitas yang benar tentu ada ilmunya,
tanpa ilmu pengetahuan, maka seseorang tidak akan dapat melaksanakan suatu hal dengan
benar. Ilmu pengetahuan dalam Islam adalah hal yang sangat diperlukan. Banyak ayat yang
mengangkat tentang ilmu pengetahuan, dan Islam mendorong dengan berbagai motivasi
agar umatnya memiliki ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan seorang muslim
mampu melaksanakan suatu hal benar-benar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi muslim.Ini sebagaimana jg digambakan
dilaksanakan oleh guru, atau orang yang memiliki ilmu pengetahuan, atau dalam bahasa
Islam ﻋﺎﻟم, jamaknya ﻋﻠﻣﺎء. Dalam Islam ulama memiliki posisi dan martabat yang lebih
tinggi. Hal ini karena keilmuan yang mereka miliki dan upayanya untuk mengajarkan ilmu
sekarang ini. Kadang-kadang selain guru sebagai subyek pendidikan, orang dapat belajar
dengan berbagai sumber belajar lainnya. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Surah Al-Alaq,
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran meliputi kegiatan
yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan tindak
lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.4 Ini
sebagaimana pembelajaran yang dilaksanakan dalam suatu lembaga seperti sekolah atau
pembelajaran.
Hadits .ٍ "طَﻠَﺐُ اْﻟﻌِﻠْﻢْ ﻓَﺮِﺛْﻀَﺔٌ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞﱢ ﻣُﺴْﻠِﻢMenuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu
3
muslim." diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if
Sunan Ibnu Majah no. 224.
4 B. Suryabroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hal. 19.
Proses belajar mengajar tentu saja memiliki berbagai aktivitas yang mendukungnya
untuk mencapai ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Aktivitas tersebut adalah: 1)
Atau beberapa aktivitas sebagaimana menurut Paul B. Diedrich, bahwa aktivitas belajar
siswa dapat digolongkan menjadi 7, yaitu: 1) Visual activities, kegiatan belajar yang tergolong
pembelajaran menulis seperti, menulis cerita, karangan, atau juga menyalin. 5) Motor
activities, misalnya menaruh minat, bosan, gembira, bersemangat, berani, dan lain
sebagainya.6
Al-qur’an dalam ayat pertamanya memberinya sprit yang sangat luas kepada umatnya
agar selalu belajar untuk menggapai ilmu pengetahuan yang seluas-luasnya, bak ilmu
pengetahuan agama, maupun ilmu pengetahuan umum yang dapat menunjang kehidupan
manusia didunia dan sebagai bekal menuju akhirat dengan kualitas yang semaksimal
mungkn. Sebagaimana selalu disenandungkan umat Islam, agar bahagia dunia dan akhirat.
5
Oemar Hamalik, Proses …, h. 45
6
A.M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada), h. 100
Belajar mengajar adalah suatu keharusan yang menjadi perintah kepada umat muslim,
agar mereka menjadi orang yang berkualitas dalam keimanan, ketakwaan, dan dalam
kehidupan duniawi mereka, sehingga dapat menjadi tujuan untuk menuju kehidupan akhirat
Dalam makalah ini akan dibahas ayat-ayat yang menunjukkan kewajiban belajar dan
mengajar bagi umat muslimin, dan tafsir ayat dari beberapa buku tafsir yang dianggap kuat
B. Pembahasan Tafsir
Terjemah Ayat:
menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, 4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. 5) Dia mengajar kepada
Tafsir Ayat.
Surah Al-‘alaq merupakan ayat yang pertama diturunkan di gua Hira, salah satu bukit
yang terdapat di Mekkah. Jumlah ayatnya ada 17. Pada saat tu Rasul bertahannuts di Gua
Hira, kemudian daanglah Jibril yang membawa wahyu pertama surah Al-‘alaq ayat 1-5; Jibrl
tiba2 menyuruh rasul membaca dengan suruhan “bacalah!” Rasul menjajawab “ saya tidak
dapat membaca” kemudan Jibrl menyuruh rasul kedua kalinya dan menggoyangkan
tubuhnya, sehingga tampak upaya untuk membaca dari Rasul, namun beliau menjawab “ saya
tidak dapat membaca” Jibrl kemudian menyuruh Rsul membaca yang ketiga kali seraya
Setelah itu Rasul pulang ke rumah menemui istrinya dalam keadaan kondisi badan yang
gemetar beliau menceritakan apa yang dialami beliau di gua Hira, sehingga istri beliau
menyuruhnya berbarng dan menyelimutinya. Khadijah istri beliau menghibur Rasul, demi
Allah, Dia tidak akan membuatmu sedh, karena engkau telah menyambung silaturrahm.
Memberikan makan kepada para janda, membantu orang yang lemah dan memiliki beban.
Khadijah kemudian pergi kepada Waraqah ibn naufal ibn Asad Abd al uzza (anak paman
Khadija). Waraqah menjelaskan bahwa Jibril adalah malaikat yang turun juga kepada Nabi
Jadi permulaan ayat yang turun adalah awal rahmat Allah kepada hambaNya, dan
interaksi pertama yang diarahkan kepada Rasul saw. kemudian ayat berikutnya surah al-‘Alaq
turun ketika kebangkitan Rasul mulai tersiar, ketika Rasul sudah mengajak orang-orang
untuk membaca. “bacalah” awal ayat diarahkan kepada Rasul untuk memerintahkan
membaca, meskipun Rasul tidak mampu menulis pada saat itu, namun diperntahkan
membaca. Kata membaca ini diulang dua kali dalam ayat ini, agar upaya membaca dilakukan
dengan sungguh-sungguh dengan nama Tuhan, membaca semua yang diciptakan Allah, agar
Manusia harus memikirkan, dengan cara membaca dan diberikan pelajaran dengan
melalui kalam, agar mereka tahu bahawa Alllah menciptakan menusia dari derajat yang
rendah dan menjadkannya dengan derajat yang tingga. Mereka harus memikrkannya dan
tidak akan dapat berkembang dengan baik, dan kehidupan manusia dan bangsa di dunia tidak
HM. Quraisy shihab menjelaaskan dalam tafsir al-Misbah, bahwa ada beberapa
pendapat tentang pengulangan kata ‘ ”اﻗرا, adalah yang pertama ditujukan kepada diri
pribadi Nabi, sedangkan yang kedua ditujukan untuk umum. Kemudian berbeda lagi dengan
dengan baik dan lancar perlu pengulangan dan upaya untuk berlatih dan secara teratur.7
Dalam tafsir al-Wasth dijelaskan surah ni diturunkan pertama kali dengan perintah
membaca, karena dia adalah kunci ilmu pengetahuan, yang menjelaskan pencipta manusia
7 HM. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah Juz 15, Jakarta: Lentera hat, 2002, hal 398
8
Dari tafsir wasith:29.1-2093
Beberapa ayat yang diturunkan pertama kali sebagai wahyu pertama untuk mendasari
bahwa manusia harus membaca dan membaca itu sangat penting sekali untuk memiliki ilmu
pengetahuan, agar manusia dengan ilmu pengetahuan dapat mengagungkan Allah yang telah
menciptakannya dan menciptakan alam semesta ini. Karena sesungguhnya ilmu pengetahuan
yang dikehendaki bertujuan untuk menguatkan keyakinan dan keimanan manusia kepada
Allah dan semakin menguatkan ketaan beragamanya, atau menambah semakin bertakwa.
Selain membaca juga manusia disuruh untuk menulis dengan kalam. Ini adalah ni’mat
dan kebesaran Allah. Menulis adalah pengantara manusua untuk memahami, dan
menggambarkan isi pikiran dan hati mereka. Tanpa ada tulisan maka sangat sulit untuk
berkembangnya ilmu pengetahuan. Hal ini sebagaimana yang terjadi dalam perkembangan
dunia modern sekarang ini, orang dapat menyebarkan berbagai lmu pengetahuan menyebar
Banyak ahli dan pakar ilmu pengetahuan lain yang berkembang melalui berbagai
penelitian, dan itu melalui kalam atau tulisan. Begitu juga ilmu pengetahuan menyebar
dengan melalui tulisan. Islam berkembang dan menjadi jaya dengan penyebaran ilmu
pengetahuan melalui bacaan dan tulisan. Oleh karena itu, membaca dan menulis benar-benar
mengembangkan kualitas manusia, sehingga manusia perlu mensyukuri ni’mat Allah yang
Dalam tafsir al-Washit, tafsir ayat tentang kalam dijelaskan sebagai berikut;
9
Surat Al-Baqarah ayat 31: menjelaskan bahwa Allah mengajarkan segala sesuatu
kepada Nabi Adam, sehingga memiliki pengetahuan2 yanng membuat beliau memiliki
kelebihan dari Malaikat dan makhluk lainnya, dan untuk mengatasi persoalan kehidupan
manusia, di mana Nabi Adam dipersiapkan sebagai Khalifah di muka bumi.
َوَﻋَﻠﱠﻢَ آدَمَ اﻷَْﺳْﻤَﺎءَ ﻛُﻠﱠﮭَﺎ ﺛُﻢﱠ ﻋَﺮَﺿَﮭُﻢْ ﻋَﻠَﻰ اﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻓَﻘَﺎلَ أَﻧْﺒِﺌُﻮﻧِﻲ ﺑِﺄَﺳْﻤَﺎءِ ھَﺆُﻻَءِ إِنْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺻَﺎدِﻗِﯿﻦ
Artinya, “Dia mengajarkan Adam semua nama-nama (benda), kemudian menampilkan
semuanya di hadapan malaikat, lalu mengatakan, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama
semua benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar,’” (Surat Al-Baqarah ayat
31).
ﻗرا,
Dalam penjelasan tafsir al-Maraghi, اﻗﺮأdari kata ‘ ﯾﻘﺮأ jadilah orang yang
membacaﺑﺎﺳم رﺑك اﻟذي ﺧﻠق dengan kekuasaan Allah yang telah menciptakanmu. Karena
sebelumnya Rasul dijelaskan sebagai “ummi” tidak dapat membaca dan menulis. Ini adalah
perintah dari Allah, untuk membaca dan menulis. Upaya membaca dan menulis untuk
Untuk penjelasan dari tafsir al-Maraghi, terkait dengan ayat tersebut dapat
Terjemah Ayat
17. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, 18.
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? 19. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? 20.
Ayat ini memberikan perhatian kepada umat manusia agar memikirkan bagaimana
Allah menciptakan unta yang sangat unik dan banyak sekali manfaatnya kepada manusia,
dagingya dapat dimakan, tenaganya dapat dimanfaatkan dan sangat berguna membantu
Allah juga menggugah manusia bagaimana langit diciptakan tanpa tiang dan
Semua itu harus menjadi bahan pemikiran manusia, agar manusia mempelajarinya,
merenungkannya, lalu menjadi hamba yang bersyukur karena kebesaran Allah lah semuanya
diciptakan.
Seluruh ciptaan Allah terhadap makhlu-makhluk Allah dan alam di dunia ini menjadi
bahan agar manusia terus belajar, mempelajari alam ini, mempelajari seluruh makhluk di
bumi maupun di langit, dan mempelajari segala sesuatu. Dengan demikian, agar manusia
dapat memahami kebesaran Alla. Allah maha menciptakan, memberi rezeki dan menjaga
10
Juz 30 Al-Maraghi 135-137
Hal ini sebagaimana ditafirkan dalam tafsir al-Maraghi, juz 30 sebagaimana berikut:
3. ALI IMRAN/3:190-191:
Makna Mufradat:
()ﺟﻧوب
9 Memikirkan
()ﺗﻔﻛر ﯾﺗﻔﻛر
10 رﺑﻧﺎ Tuhan kami
11 َﻣﺎ ﺧﻠﻘت Tidak Engkau jadikan
12 ھذا ﺑﺎطﻼ Ini bathil (sia-sia)
13 ﺳﺑﺣﺎﻧك Maha Suci Engkau
14 ( ﻧﺎ+ ِ ق+ َﻓﻘﻧﺎ ) ف Maka jagalah kami
15 ﻋذاب اﻟﻧﺎر Siksa api neraka
Artinya: 190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Tafsir ayat:
Al-Wasith, hal.274-275.
Ayat ini menunjukkan adanya Allah SWT, yaitu dengan bagaimana penciptaan langit
yang dipenuhi dengan keindahan bulan, bintang, planet dan orbitnya kemudian bergantian
musim, silih berganti cahaya terang dan kegelaoan malam, peciptaan bumi yang menyimpan
banyak rezeki berupa hasil panen, pepohonan, sungai-sungan, bahan tambang, kemudian silih
berganti malam dan siang dengan teratur. Semua itu menunjukkan tanda-tanda kebesaran
Allah SWT. bagi orang yang berpikir, yang selalu memperhatikan segala penciptaan tersebut.
Tanda2 bagi orang yang selalu mengingat Allah, dalam setiap keadaan, berdiri, berduduk
dan berbaring. Semua yang diciptakan Allah tidaklah sia-sia, selalu ada manfat yang luar
biasa.
Hubungan ayat dengan kewajiabn belajar, di sini Allah menjelaskan dengan kata اوﻟﻰ
اﻷﻟﺒﺎب, yaitu orang yang berpikir. Ulil albab adalah tingkatan orang yang memiliki
pengetahuan tinggi. Oleh karena itu, untuk mencapainya harus berupaya untuk menuntut ilmu
pengetahuan tinggi yang dikehenndaki Allah haruslah belajar. Dalam Islam menuntut ilmu
4. AL-ANKABUT/29: 19-20
Makna Mufradat:
10 Mengulangi penciptaan
11 Maha kuasa
Artinya: 19. Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 20. Katakanlah: "Berjalanlah di
Tafsir ayat:
Al-Wasith, hal. 45
Allah memerintahkan manusia untuk memperhatikan bagaimana penciptaan manusia
benda serta manusia, kemudian membekali manusia untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dengan telinga, mata, serta hati dan pikiran, maka apakah manusia tidak
memanfaatkannya dan tidak menjadikan semua itu bahan renunngan untuk meningkatkan
Orang-rang yang mampu merenungi ayat-ayat Allah dan rahasia kejadian makhluk
Allah dan manusia di muka bumi, hanyalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan
pengalalaman. Oleh karena itu, wajib manusia belajar agar memiliki pengetahuan seluas-
luasnya untuk menjadikannya hamba yang berpikir, hamba yang bertakwa dan bersyukur
terhadap nikmat-nikman kejadian manusia dan alam ini serta hal-hal yang disiapkan Allah di
muka bumi untuk kesejahteraan manusia dan membekali manusia agar menjadi hamba Allah
- Makna Mufradat
2 Orang mukmi
4 Semua/seluruh
5 Hendaklah tidak
6 Pergi
7 Semua golongan
8 Golongan/kelompok
9 Memahami/mempelajari
10 اﻟدﯾنAgma
12 Kaum mereka
13 kembali
14 Semoha/mudah-mudahan
15 Menjaga diei
122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Tafsir Ayat:
Al wasith:
Betapa pentingnya keikut sertaan para sahabat dalam peperangan pada masa Rasul
dan sohabat dalam menyebarkan Islam untuk berjiha d melawan serangan kaum kafir dan
musyrik Makkah dan Madinah, sehingga berperang mendapatkan pahala jihad, namun
demikian Rasu juga tidak mengizinkan keseluruhan berperang, tetapi sebagian dipersiapkan
untuk mengaji ilmu pengetahuan. Hal ini agar, di antara kaum muslim terdapat orang yang
memahami ajaran Islam dan ilmu-ilmu pengetahuan untuk mengajarkannya kepada para
muslim dan mukmin lainnya. Oleh karena itu, penting sekali belajar, menuntut ilmu
pengetahuan dan mengajarkannya keapda orang lain.
Dalam sebuah Hadits Rasul memerintahkan kepada kaum mukim untuk mengajarkan
kepada orang lain walaupun hal-hal yang kecil, walaupun hanya satu ayat yang kitta ketahui..
dalam hal ini, agar penyebaran ilmu pengetahuan terus berkembang. Dalam hal ini Rasul
menunjukkan dan memberikan semangat untuk belajar dan mengajar kepada kaum muslimin.
Adapun hadits tersebut berbunyi sebagai berikut:
َ أَنﱠ اﻟﻧﱠﺑِﻲﱠ ﺻَﻠﱠﻰ ﷲﱠُ ﻋَﻠَﯾْﮫِ وَﺳَﻠﱠمَ ﻗَﺎل:ﻋَنْ ﻋَﺑْدِ ﷲﱠِ ﺑْنِ ﻋَﻣْرٍو
ْ وَﻣَن،َ وَﺣَدﱢﺛُوا ﻋَنْ ﺑَﻧِﻲ إِﺳْرَاﺋِﯾلَ وَﻻَ ﺣَرَج،ًﺑَﻠﱢﻐُوا ﻋَﻧﱢﻲ وَﻟَوْ آﯾَﺔ
(ﻛَذَبَ ﻋَﻠَﻲﱠ ﻣُﺗَﻌَﻣﱢدًا ﻓَﻠْﯾَﺗَﺑَوﱠأْ ﻣَﻘْﻌَدَهُ ﻣِنْ اﻟﻧﱠﺎرِ)رواه اﻟﺑﺧﺎري
Dari Abdullah ibn Amr: Bahwa Nabi bersabda: Sampaikan dariku sekalipun satu
ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar) dari Bani Isra’il dan itu tidak apa (dosa).Dan
barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiap-siaplah menempati
tempat duduknya di neraka.11
C. Simpulan
Dari beberapa ayat yang ditafsrkan di atas, dapat disimpulkan beberapa makna yang
diharapkan yaitu 1) bahwa belajar mengajar merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam,
agar mereka mampu mempelajari alam semesta ini. Dengan demikian, mereka menyadari
akan kebesara dan keagaungan Tuhannya yang menciptakannya. Dengan ilmu pengetahuan,
manusia akan menjadi umat yang berkualitas, menjadi hamba Allah yang beriman dan dan
bertambah ketakwaannya dengan kualitas hamba yang diharapkan dalam agama Islam.
Tanpa ilmu pengetahuan, tanpa belajar orang tidak mungkin menjadi orang yang
berkualitas baik, dan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu, ilmu
pengetahuan harus dipelajari oleh umat manusia, dan itu dilakukan dengan aktivitas membaca
dan menulis. Membaca dan menulis segala hal yang membuatnya mampu mennggerakkan
akal sehat untuk mengagungkan asma Allah yang Maha besar, dan Maha Mengetahui.
11
Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 3202
C. Simpulan
Dari beberapa ayat yang ditafsrkan di atas, dapat disimpulkan beberapa makna yang
diharapkan yaitu 1) bahwa belajar mengajar merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam,
agar mereka mampu mempelajari alam semesta ini. Dengan demikian, mereka menyadari
akan kebesara dan keagaungan Tuhannya yang menciptakannya. Dengan ilmu pengetahuan,
manusia akan menjadi umat yang berkualitas, menjadi hamba Allah yang beriman dan dan
bertambah ketakwaannya dengan kualitas hamba yang diharapkan dalam agama Islam.
Tanpa ilmu pengetahuan, tanpa belajar orang tidak mungkin menjadi orang yang
berkualitas baik, dan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu, ilmu
pengetahuan harus dipelajari oleh umat manusia, dan itu dilakukan dengan aktivitas membaca
dan menulis. Membaca dan menulis segala hal yang membuatnya mampu mennggerakkan
akal sehat untuk mengagungkan asma Allah yang Maha besar, dan Maha Mengetahui.
DAFTAR PUSTAKA