OLEH KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul“Tafsir Ayat Alqur’an Tentang Kewajiban Belajar-Mengajar”.
PENULIS
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Belajar Dan mengajar
2. Ayat-ayat Al-Quran yang mengandung tentang kewajiban belajar
mengajar Dan penafsiran ayat tersebut oleh para ulama
3. Implementasi konsep belajar dalam proses pembelajaran di kelas
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pengertian Belajar Dan mengajar
2. Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Quran yang mengandung tentang
kewajiban belajar mengajar Dan penafsiran ayat tersebut oleh para
ulama
3. Untuk mengetahui Implementasi konsep belajar dalam proses
pembelajaran di kelas
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ayat ini kata iqra’ dapat berarti membaca atau mengkaji. Sebagai
aktivitas intelektual dalam arti yang luas, guna memperoleh berbagai
pemikiran dan pemahaman, tetapi segala pemikiran itu tidak boleh lepas
dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi rabbika.
Menurut Quraish Shihab,kata iqra’ terambil dari akar kata yang berarti
menghimpun, yang mana melahirkan makna lain seperti, menyampaikan,
menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik
teks yang tertulis maupun yang tidak. Wahyu pertama ini tidak
menjelaskan hal spesifik tentang apa yang harus dibaca, karena Al-Qur’an
menghendaki ummatnya membaca apa saja selama bacaan itu bismi
Rabbik, dalam artian bermanfaat bagi manusia.
Sementara kata al-qalam adalah simbol transformasi ilmu pengetahuan
dan teknologi, nilai dan keterampilan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Kata ini merupakan simbol abadi sejak manusia mengenal baca-
tulis hingga dewasa ini. Proses transfer budaya dan peradaban tidak akan
terjadi tanpa peran penting tradisi tulis–menulis yang dilambangkan
dengan al-qalam.
َك ۤا َّفًۗة ِلَيْنِفُرْو ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن َك اَن َو َم ا, َطۤا ِٕىَفٌة ِّم ْنُهْم ِفْر َقٍة ُك ِّل ِم ْن َنَفَر َفَلْو اَل
,,َيْح َذ ُرْو َن َلَع َّلُهْم ِاَلْيِهْم َر َج ُع ْٓو ا ِاَذ ا َقْو َم ُهْم َو ِلُيْنِذ ُرْو ا الِّدْيِن ِفى ِّلَيَتَفَّقُهْو ا
122. Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke
medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka
tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar
mereka dapat menjaga dirinya.
Tafsir Mufradat
= لوال: فلوال
Tafsir
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA