Dibuat Oleh;
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan yang menciptakan
alam semesta dan seisinya, karena berkat limpahan rahmat, taufik, serta inayah-Nya,
sehingga kami dari Kelompok 4 dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang
berjudul “
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah tidak lain untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Islam dan juga merupakan bentuk
tanggung jawab kami (Kelompok 4) pada tugas yang diberikan. Pada kesempatan ini,
kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak selaku dosen mata
Sejarah Pendidikan Islam
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan, kami sadar bahwasanya kami
hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT sehingga dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan senantiasa kami terima sebagai upaya evaluasi diri dan perbaikan ke
depan. Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa di balik tidak kesempurnaan
penyusunan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan suatu hal yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi kami selaku penyusun, bagi pembaca,
dan bagi seluruh mahasiswa Unisda Lamongan.
Penulis:
Kelompok 2
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belkang……………………………………………………………………..
B.Tujuan penulsan………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
a.Kesimpuan…………………………………………………………………………
b.Saran……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
I.PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan Allah dengan berbagai potensi yang dimilikinya, tentu dengan
alasan yang sangat tepat potensi itu harus ada pada diri manusia, sebagaimana sudah
diketahui manusia diciptakan untuk menjadi khalifatullah fil ardh. Manusia merupakan
makhluk Allah yang memiliki kelebihan dan keistimewaan dibanding makhluk Allah yang
lain.1 Manusia diberikan potensi berupa akal untuk berpikir. Dengan potensi itu
manusia diangkat sebagai khalifah Allah di muka bumi ini.2 Manusia dengan potensi
akalnya dapat
B.TUJAN PENULISAN
Makalah ini kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam dimana yang Insya
Allah akan dipresentasikan untuk bahan diskusi menjelang semester genap 2023/2024.
Ada pun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu kewajiban belajar mengajar
presepektif al qur an
II PEMBAHASAN
. QS. Al „Alaq ayat Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
Kata qara‟ di ayat pertama secara harfiah berarti menghimpun huruf-huruf dan
kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Menurut Al Maraghi, ayat
tersebut dapat diartikan “jadilah engkau seorang yang dapat membaca berkat
kekuasaan dan kehendak Allah yang telah menciptakanmu, walaupun
sebelumnya engkau tidak dapat melakukannya”. Pada ayat tersebut, Allah SWT
menyuruh Nabi Muhammad SAW agar membaca. Makna membaca secara
luas bisa diartikan membaca ayat-ayat Allah yang tertulis dalam Al Qur‟an
maupun yang tidak tertulis yang ada di jagat raya, dan pada diri manusia.
Membaca ayat-ayat Allah dalam Al Qur‟an dapat menghasilkan ilmu agama
Islam seperti Tauhid, Fiqih, Akhlak dan sebagainya. Membaca ayat-ayat Allah
yang ada di jagat raya menghasilkan sains, seperti fisika, biologi, kimia,
astronomi, botani, dan sebagainya. Dan membaca ayat-ayat Allah yang ada
dalam diri manusia dari segi fisiknya menghasilkan sains sepert ilmu
kedokteran dan ilmu tentang raga, dari segi tingkah laku manusia, dapat
menghasilkan ilmu ekonomi, politik, sosiologi dan sebagainya. Sedangkan dari
segi kejiwaannya menghasilkan ilmu jiwa. Dengan demikian ayat-ayat Allah
merupakan objek ontologi seluruh ilmu, sehingga pada hakikatnya ilmu adalah
milik Allah, yang dimanfaatkan oleh manusia dengan tujuan untuk mengenal
dan mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah. Jadi dapat disimpulkan ayat
pertama dari surat Al „Alaq terkait erat dengan objek, sasaran, dan tujuan
pendidikan. Selanjutnya menurut Al Maraghi di ayat kedua dijelaskan bahwa
Dialah (Allah) yang menjadikan manusia dari segumpal darah menjadi makhluk
yang paling mulia, dan selanjutnya Allah memberikan potensi (al qudrah) untuk
berasimilasi 4 dengan segala sesuatu yang ada di alam jagat raya yang
selanjutnya bergerak dengan kekuasaan-Nya, sehingga ia menjadi makhluk
yang sempurna, dan dapat menguasai bumi dengan segala isinya. Kekuasaan
Allah itu telah diperlihatkan ketika Dia memberikan kemampuan membaca
kepda Nabi Muhammad SAW, sekalipun sebelum itu Ia belum pernah belajar
membaca. Ayat ini memberikan informasi tentang pentingnya memahami asal-
usul dan proses kejadian manusia dengan segenap potensi yang ada dalam
dirinya. Pemahaman yang komprehensif tentang manusia ini disepakati oleh
para ahli didik sebagai hal yang amat penting dalam rangka merumuskan
berbagai kebijakan yang berkaitan dengan rumusan tujuan pendidikan, materi
pendidikan, dan metode pendidikan. Kata iqro‟ di ayat ketiga menurut Al
Maraghi didasarkan pada alasan bahwa membaca itu tidak akan membekas
dalam jiwa, kecuali dengan dengan diulang-ulang dan membiasakannya
sebagaimana berlaku dalam tradisi. Kata iqra‟ secara luas mengaandung arti
mengenali, mengidentifikasi, mengklasifikasi, membandingkan, menganalisa,
menyimpulkan, dan membuktikan. Pengertian ini terkait dengan proses
mendapatkan dan memindahkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian ayat ini
erat kaitannya dengan metode pendidikan. Terakhir, menurut Al Maraghi ayat
keempat dan kelima menjelaskan tentang bahwa Dia-lah Allah yang
menjadikan qalam sebagai media yang digunakan manusia untuk memahami
sesuatu, sebagaimana mereka memahaminya melalui ucapan. Dengan
bantuan al qalam manusia dapat memahami yang sulit. Pada perkembangan
selanjutnya, pengertian al qalam ini tidak terbatas hanya pada alat tulis, namun
secara substansial al qalam mengandung arti yang berkaitan dengan segala
sesuatu sebagai alat penyimpanan, perekam seperti kamera, alat perekam
berupa recording, penyimpan data seperti komputer, mikro film, dan video
compact disk (VCD). Sehingga ayat ini berkaitan dengan teknologi pendidikan
yang digunakan manusia untuk memahami ilmu pengetahuan.
c. QS. Al Imron ayat 190-191
PENUTUP
a . Kesimpulan
1. QS. Al „Alaq ayat 1-5, kewajiban untuk membaca dan mengkaji ilmu.
2. QS Ali Imran ayat 190-191, kewajiban untuk dzikir dan pikir, tawakkal
dan ridha, berserah dan mengakui kelemahan diri.
b.Saran
Abdullah, M. 2019. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2. Bogor: Pustaka Imam Asy-
Syafi‟i. Abdullah, M. 2019. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4. Bogor: Pustaka Imam
Asy-Syafi‟i. https://pecihitam.org/surah-al-ankabut-ayat-19-23-terjemahan-
dan-tafsir-al-quran Nata, Abuddin. 2017. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada