Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI KONSEP DASAR DAN LINGKUP KAJIAN

PENDIDIKAN ISLAM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir


Semester Mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen pengampu : H. Imam Sibaweh, M.Si

Di susun oleh :

Laila Mufida (211106310)

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI AL-AZHAR PEKANBARU 2022

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, Dengan mengucapkan terima kasih dan rasa syukur
kehadhirat Allah swt. Yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami telah
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Golongan Wahabi”. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah atas baginda Nabi Besar Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan
para pengikutnya hingga akhir zaman nanti.

Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Imam Sibaweh, M.Si
selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam dan juga Terimakasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Ini. Dalam
penyelesaian makalah ini penulis merasa masih sangat banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak/Ibu
Dosen dan para rekan-rekan sekalian agar kami dalam menyelesaikan makalah-makalah yang
selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi sekalian pembaca.

Kampar, 15 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
A. Pengertian Pendidikan Islam ................................................................................................... 2
B. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam .......................................................................................... 5
C. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam ................................................................................. 5
D. Fungsi Pendidikan Islam .......................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
B. Saran .......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 9

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah
nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang
kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan dan bersumber pada Al-Qur’an dan
hadist serta akal. Jika demikian, maka ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang
berdasarkan al-qur’an, hadist dan akal.
Uraian tersebut dapat dipahami bahwa Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk siswa
yang memiliki kepribadian muslim, menjadikan manusia yang berakhlak mulia, menjadikan
manusia sempurna dan terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi, pendidikan Islam di
sekolah diharapkan mampu membentuk atau merubah perilaku siswa, agar menjadi trampil,
berbuat luhur dan sekaligus menjadi umat yang taat beragama sesuai dengan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional di Negara kita yang mana harus bertitik tolak pada tujuan pendidikan
nasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu kiranya penulis untuk merumuskan masalah
mengenai Dasar-dasar dan ruang lingkup ilmu pendidikan Islam diantaranya adalah :

1. Apa pengertian Ilmu Pendidikan Islam ?

2. Bagaimana ruang lingkup ilmu pendidikan ?

3. Apa fungsi pendidikan islam?

C. Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang terdapat dalam rumusan masalah maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :

1. Mengetahui pengertian Ilmu Pendidikan Islam.

2. Bagaimana Dasar-dasar dan ruang lingkup dalam ilmu pendidikan Islam

1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
Memahami pendidikan Islam dapat ditelusuri melalui keseluruhan sejarah kemunculan
Islam itu sendiri. Tentu saja untuk memahaminya, tidaklah dipahami sebagai sebuah sistem
pendidikan yang sudah mapan dan sistematis, melainkan proses pendidikan lebih banyak
terjadi secara insidental bahkan mungkin lebih banyak yang bersifat jawaban dari berbagai
problematika yang berkembang pada masa itu.

Pendidikan dalam Islam, secara bahasa memiliki terma yang sangat varian. Perbedaan ini
tidak terlepas dari istilah yang muncul dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits—sebagai sumber
rujukan utama pendidikan Islam—yang menyebutkan kata (kalimah) yang memiliki konotasi
pendidikan atau pengajaran. Setidaknya, ada empat istilah yang digunakan untuk menyebutkan
makna pendidikan, misalnya tarbiyah, ta’dib, ta’lim dan riyadhah. Tiga dari empat istilah
tersebut pernah direkomendasikan oleh Konfrensi Internasional I tentang Pendidikan Islam di
Mekkah pada tahun 1977. Masing-masing terma tersebut, jelas memiliki aksentuasi dan
implikasi yang berbeda. Berikut akan dijelaskan masing-masing istilah tersebut.

1. Al-Tarbiyah

Menurut Abdurrahman Al-Nahlawi, kata tarbiyah secara bahasa merupakan kata yang
berasal tiga akar kata, yakni, pertama raba – yarbu, yang berarti bertambah atau bertumbuh.
Pengertian ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an, surat Al-Rum, ayat 39. Kedua, berasal dari
rabiya-yarba, yang berarti menjadi dasar, dan yang ketiga, rabba-yarubbu, yang berarti
memperbaiki, menguasai urusan, menuntut, menjaga dan memelihara. Pengertian ini dapat
dilihat pada Al-Qur’an, surat Al-Isra, ayat 24.

Sementara, menurut Naquib Al-Attas, kata tarbiyah mengandung konotasi mengasuh,


menanggung, memberi makan, mengembangkan, memelihara, menumbuhkan (membentuk)
dan juga menjadikannya lebih matang. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan Al-
Tarbiyah adalah proses mengasuh, membina, mengembangkan, memelihara serta menjadi
kematangan bagi suatu objek. Bahkan dalam hal ini, Imam Baidawi memperjelas makna
Tarbiyah dengan “Al Rabbu fi al Ashli bima’na al-Tarbiyah, wahiya al-Tabligh al-Syai’u ila
kamalihi syai’an fa syay’an (Al-Rabb asal katanya bermakna Tarbiyah, yakni menyampaikan
atau mengantarkan sesuatu menuju ke arah kesempurnaan sedikti demi sedikit).

2
2. Al-Ta’dib

Kata Ta’dib merupakan bentuk masdar dari kata addaba, yang berarti pengenalan dan
pengakuan yang secara bertahap ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat
dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke
arah pengenalan dan pengakuan Kekuasaan dan Keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan
keberadaannya.

Pengertian ini didasarkan pada Hadits Rasulullah saw. yang mengatakan “addabani rabbi
fa ahsana ta’dibi” (Tuhanku telah mendidikku, sehingga menjadikan baik pendidikanku). Kata
Ta’dib ini menurut Naquib Al-Attas merupakan istilah yang lebih mendekati pemahaman ilm.
Atau dengan kata lain Ta’dib dipahami sebagai istilah pendidikan yang lebih mengarah pada
proses pembelajaran, pengetahuan dan pengasuhan. Oleh karenanya, Naquib beranggapan
bahwa penggunaan istilah Ta’dib lebih proporsional ketimbang istilah Tarbiyah untuk
menyebut istilah Pendidikan Islam.

3. Al-Ta’lim

Menurut Abdul Fattah Jalal dalam buku Minal Ushul al-Tarbawiyah fi al-Islam, istilah
Ta’lim diartikan dengan proses yang terus menerus diusahakan manusia sejak lahir untuk
melakukan pembinaan pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman
amanah.[5] Batasan pengertian ini dipahami lebih luas cakupannya dibandingkan dengan
istilah Al-Tarbiyah, terutama dalam konteks sequency (cakupan dan wilayah) subjek atau objek
didiknya. Sementara menurut Athiyah Al-Abrasy, ta’lim diartikan dengan upaya menyiapkan
individu dengan mengacu pada aspek-aspek tertentu saja. Al-Ta’lim merupakan bagian kecil
dari al-tarbiyah alaqliyah, yang hanya mencakup domaik kognitif saja dan tidak menyentuh
aspek (domain) afektif dan psikomotorik.

4. Riyadhah

Istilah riyadhah merupakan istilah pendidikan yang digunakan dan dikembangkan oleh
Imam Al-Ghazali untuk menyebutkan istilah pelatihan terhadap pribadi individu pada fase
anak-anak, atau yang dikenal dengan riyadhatusshibyan Imam Al-Ghazali dalam mendidik

3
anak, lebih menekankan pada domain afektif dan psikomotor dibandingkan penguasan dan
pengisian domain kognitif (intelektual).

Dalam praksisnya, para pakar berbeda pendapat mengenai definisi pendidikan Islam itu
sendiri. Berikut beberapa pendapat para ahli pendidikan Islam dalam mendefinisikan istilah
Pendidikan Islam;

a. Muhammad Athiyah Al Abrasyi; “Pendidikan Islam (Al Tarbiyah Al Islamiyah) adalah


usaha untuk menyiapkan manusia agar hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah
air, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaan,
manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan.

b. D. Marimba; Pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan


hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam.

c. M. Yusuf Al Qardawi; pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan
hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karenanya pendidikan Islam
menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang dan
menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya serta
manis dan pahitnya.

d. Hasan Langgulung; Pendidikan Islam merupakan suatu proses penyiapan generasi muda
untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan
dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

e. Azyumardi Azra; Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek saja dari ajaran Islam secara
keseluruhan. Karenanya, tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia
dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa
kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan berbahagia di dunia dan akhirat.

f. Zakiyah Daradjat; Pendidikan Islam merupakan proses pembentukan kepribadian manusia


sebagai muslim.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pendidikan Islam
adalah proses bimbingan kepada manusia yang mencakup jasmani dan rohani yang berdasarkan

4
pada ajaran dan dogma agama (Islam) agar terbentuk kepribadian yang utama menurut aturan
Islam dalam kehidupannya sehingga kelak memperoleh kebahagiaan di akhirat nanti.

Pertanyaan yang muncul dan dapat didiskusikan adalah dari beberapa istilah tersebut
(tarbiyah, ta’dib, ta’lim dan riyadhah) manakah yang relevan untuk menyebutkan dan mewakili
istilah pendidikan Islam?, Pertanyaan lain yang dapat dimunculkan adalah “apakah pendidikan
Islam itu sama atau berbeda dengan pendidikan pada umumnya berkaitan dengan dasar
(sumber), orientasi serta nilai yang ditransfer”.

B. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam


Secara sederhana yang dimaksud dengan Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu yang
membahas dan memuat teori tentang pendidikan Islam. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan
apakah dalam Ilmu Pendidikan Islam, terdapat teori yang tidak berdasarkan Islam? Untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Ilmu Pendidikan Islam ini, maka akan
diulas terlebih dulu mengenai pengertian ilmu itu sendiri.

Menurut Ahmad Tafsir, Ilmu merupakan pengetahuan yang logis dan mempunyai bukti
empirik dan dilakukan dengan cara riset (penelitian). Singkatnya menurut Tafsir yang
dimaksud dengan ilmu haruslah memuat objek yang empiris serta dapat diterima dengan logis.
Lebih lanjut, Tafsir membuat matriks pengetahuan manusia sebagai berikut:

Berdasarkan pengertian dan matriks di atas, maka yang dimaksud dengan ilmu adalah
pengetahuan yang diperoleh manusia atas dasar riset, bersifat empiris dan dapat dilakukan
dengan menggunakan indera dan akal. Pertanyaannya kemudian, apakah Pendidikan Islam
sudah memenuhi aspek-aspek tentang Ilmu tersebut atau belum? Jika sudah maka Pendidikan
Islam dapat dikategorikan sebagai ilmu (science), akan tetapi jika salah satu syaratnya hilang,
maka Pendidikan Islam belum “layak” dikategorikan sebagai suatu ilmu (science).

Seperti disinggung dimuka, bahwa Ilmu Pendidikan Islam secara teoritikal merupakan
pengetahuan yang membahas tentang teori-toeri pendidikan yang berdasarkan atas Islam, yang
oleh karenanya pembahasan yang dimuat dalam Ilmu Pendidikan Islam adalah teori-teori yang
terkait dengan pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadits.

C. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam


Sebagaimana pengertiannya, maka lingkup bahasan yang menjadi kajian Ilmu Pendidikan
Islam ini adalah masalah-masalah pendidikan atas dasar ajaran Islam yang mencakup aspek
tujuan, pendidik, anak didik, bahan, metode, kurikulum, alat, evaluasi dan lembaga-lembaga
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan Islam.

5
Ilmu pendidikan islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, Karena didalamnya
banyak pihak-pihak yang ikut terlibat, baik secara Langsung ataupun tidak. Diantara objek atau
segi ilmu pendidikan islam dalam situasi ilmu pendidikan islam ialah :

1. Perbuatan Mendidik Sendiri

Sikap atau tindakan Menuntun, membimbing, memberikan pertolongan, dari seorang


pendidik kepada anak didik untuk menuju ke tujuan pendidikan islam.

2. Anak didik

Yaitu pihak yang Merupakan objek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan
perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk membawa anak
didik ke arah tujuan pendidikan islam yang di cita-citakan.

3. Dasar dan tujuan pendidikan islam

Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan islam
ini dilakukan. Maksudnya pelaksanaan pendidikan agama islam Yaitu arah kemana anak didik
akan dibawa.

4. Pendidikan

Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan islam. Pendidik ini mempunyai peran penting,
karena berpengaruh kepada baik atau tidaknya hasil pendidikan islam.

5. Materi pendidikan islam

Yaitu Bahan-bahan atau pengalaman- pengalaman belajar ilmu agama islam yang disusun
sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik. Metode pendidikan islam ialah cara yang
paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan islam
agar materi pendidikan islam tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak didik

7. Evaluasi pendidikan

Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil
belajar anak didik.

8. Alat-alat pendidikan islam

6
Yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan islam agar tujuan
pendidikan islam tersebut lebih berhasil.

9. Lingkungan sekitar

Yang dimaksud ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil
pendidikan islam.

D. Fungsi Pendidikan Islam


Secara sederhana, fungsi Pendidikan Islam adalah sarana untuk menyediakan fasilitas yang
dapat memungkinkan tugas pendidikan Islam dapat tercapai dan berjalan dengan lancar.
Menurut Kurshid Ahmad, fungsi pendidikan Islam adalah Alat untuk memelihara, memperluas
dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide
masyarakat dan nasional.

Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang secara garis besarnya
melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan dan melatih tenaga-tenaga manusia yang
produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.

7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebagaimana diuraikan, dapat di simpulkan bahwa:

1. Secara bahasa, Pendidikan secara bahasa dapat didefinisikan menjadi tarbiyah, ta’lim, dan
ta’dib. Secara istilah, Pendidikan dalam Islam adalah sebuah rangkaian proses pemberdayaan
manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan
fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan Khaliq-nya dan sebagai
‘pemelihara’ (khalifah) pada semesta.

2. Aspek-aspek pendidikan dari sisi-sisi individu adalah pendidikan akhlak atau budi
pekerti, pendidikan kecerdasan, pendidikan keindahan, pendidikan jasmani, dan pendidikan
agama.

3. Aspek-aspek pendidikan dari sisi-sisi sosial-budaya adalah pendidikan sosial atau


kemasyarakatan, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan kesejahteraan keluarga,
dan aspek politik dalam pendidian.

B. Saran

Pendidikan perlu dipahami semua pihak sebagai proses yang harus dilalui setiap individu
dalam memberdayakan dirinya sendiri yang akan bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak.
Pendidikan perlu dipahami sebagai kebutuhan setiap individu, untuk memaksimalkan
pemahamannya maka sebaiknya kita semua memahami aspek-aspek pendidikan dari sisi individu
serta sosial budaya, sehingga dalam proses pendidikan atau mendidik nanti kita bisa
memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, HM., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet.ke-5 Azra, Azyumardi,
Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: PT. Logos
Wacana Ilmu, 2000, cet.ke-2

Daradjat, Zakiah, et.al., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet. ke-4

Muhamin, et.al., Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar
Operasionalisasinya, Bandung: PT. Trigenda Karya, 1993,

Mulkhan, Abdul Munir, Nalar Spiritual Pendidikan; Solusi Problem Filosofis Pendidikan
Islam, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 2002, cet.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994,

Soebahar, H. Abd. Halim, Wawasan Baru Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002,
cet.ke-1

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2001,cet ke4

Anda mungkin juga menyukai