Pembelajaran
Lia Amelia.,S.Pd.,M.Pd
NIDN 2112079101
• Merupakan
kerangka
Model konseptual yang
melukiskan
pembelaj prosedur yang
aran sistematis dalam
mengorganisasikan
pengalaman belajar
untuk mencapai
tujuan belajar.
2
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
dan Permendibud Nomor 22 Tahun 2016
adalah model pembelajaran yang
menonjolkan aktivitas dan kreativitas,
menginspirasi, menyenangkan dan
berprakarsa, berpusat pada siswa,
otentik, kontekstual, dan bermakna bagi
kehidupan siswa sehari-hari
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
3
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
8
Pendekatan
Pendekatan
Pendidikan
Contekstual
Matematika
Pendekatan Berbasis Teaching and
Realistik
Genre (Genre Based Learning (CTL
(Realistic
Approach)
Mathematic
Education/RME)
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
9
Sudut
pandang
Mewadahi,
menginspir
asi,
Titik tolak Pendekatan menguatka
n, dan
Metode melatari
pembelajara
n dengan
cakupan
teoritis
tertentu 10
Pendekatan pembelajaran
merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses
pembelajaran yang di dalamnya,
mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu. 11
METODE
PEMBELAJARAN
Metode
Simulasi
Metode
Demonstrasi
Metode
Eksperimen
Metode
Diskusi
13
Berisi
metode Menca
Perencana dan Didesa pai
an rangkaia in tujuan
n
Strategi
14
Strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi
metode dan rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana
tindakan termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai
sumber atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan tertentu.
15
1. Cooperative
Learning
perkembang bersosialisasi,
an sosial bertoleransi,
emosional berpikir dan
dan kognitif menegluarkan
anak pendapat
1. Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif prinsipnya adalah bahwa
siswa dapat saling bertukar pikiran dan saling
membantu dalam kegiatan pembelajaran. Artinya,
dalam pembelajaran ini masing-masing peserta didik
lebih ditekankan untuk saling berkerja sama antara satu
dengan yang lain. Dalam kaitannya
dengan pendidikan anak usia dini, pembelajaran
kooperatif ini sangat membantu perkembangan sosial
emosional dan kognitif anak. Dengan kata lain, anak
akan belajar bersosialisasi, bertoleransi, dan berpikir,
serta mengungkapkan pendapatnya dengan baik 17
2. (CTL, Contextual Teaching
Learning)
Contextual Teaching Learning adalah konsep belajar
yang ditunjukan oleh guru dengan menghadirkan dunia
nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dalam konteks yang terbatas sedikit demi
sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai
18
3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education
23
Problem Terbuka (OE,
Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah)
terbuka artinya pembelajaran yang
menyajikan permasalahan dengan pemecahan
berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga
bisa beragam (multi jawab, fluency).
Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan
orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi,
kritis, komunikasi-interaksi, sharing, 24
Siswa dituntut untuk berimprovisasi
mengembangkan metode, cara, atau
pendekatan yang bervariasi dalam
memperoleh jawaban, jawaban siswa
beragam. Selanjutnya siswa juga diminta
untuk menjelaskan proses mencapai
jawaban tersebut. Dengan demikian model
pembelajaran ini lebih mementingkan proses
dari pada produk yang akan membentuk 25
SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran
yang menekankan bahwa belajar haruslah
memanfaatkan semua alat indra yang
dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah
kependekan dari: Somatic yang bermakna
gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di
mana belajar dengan mengalami dan 26
◂ Auditory yang bermakna bahwa belajar
haruslah dengan melaluui mendengarkan,
menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi,
mengemukakan penndepat, dan menanggapi;
Visualization yang bermakna belajar haruslah
menggunakan indra mata melalui mengamati,
menggambar, mendemonstrasikan, membaca,
menggunakan media dan alat peraga
27
Intellectualy yang bermakna bahwa
belajar haruslah menggunakan
kemampuan berpikir (minds-on)
belajar haruslah dengan konsentrasi
pikiran dan berlatih menggunakannya
melalui bernalar, menyelidiki,
mengidentifikasi, menemukan,
mencipta, mengkonstruksi, 28
TGT (Teams Games Tournament
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan
siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama
bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap
kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja
individual dan diskusi. Usahakan dinamika
kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa
kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman
dan menyenangkan seperti dalam kondisi
permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap
29
◂ Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
Jika waktunya memungkinkan TGT bisa
dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau
dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS
menjelang pembagian raport.
30
VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)
36
GI (Group Investigation)
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan, buat
kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan
pelaksanaan investigasi, tiap kelompok menginvestigasi
proyek tertentu (bisa di luar kelas, misal mengukur tinggi
pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam
sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah,
banyak guru dan staf sekolah), pengolahan data penyajian
data hasil investigasi, presentasi, kuis individual, buat skor
perkembangan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan 37
TS-TS (Two Stay – Two Stray)
Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya
adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain
dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima
dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke
kelompok asal, kerja kelompok, laporan kelompok.
38
CORE (Connecting, Organizing, Refleting,
Extending)
(C) koneksi informasi lama-baru dan antar konsep, (0) organisasi
ide untuk memahami materi, (R) memikirkan kembali,
mendalami, dan menggali, (E) mengembangkan, memperluas,
menggunakan, dan menemukan
39
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
41
SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite,
Review)
SQ4R adalah pengembangan dari SQ3R dengan menambahkan
unsur Reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan
bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan.
42
Role Playing
model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan skenario
pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari
skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian
kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang
telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang
dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan
kesimpulan dan refleksi
43
Talking Stick
pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan tongkat, sajian materi
pokok, siswa membaca materi lengkap pada wacana, guru
mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan
siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru,
tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan
pertanyaan lagi dan seterusnya, guru membimbing kesimpulan-
refleksi-evaluasi
44
Debate
◂ Debat adalah model pembalajaran dengan sisntaks: siswa
menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa
membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-
masing kelompok, sajian presentasi hasil bacaan oleh
perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh
kelompok lainnya begitu seterusnya secara bergantian, guru
membimbing membuat kesimpulan dan menambahkannya
biola perlu.
45
Picture and Picture
Sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar
kegiatan berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan
gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan
gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan
ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.
46
Take and Give
Model pembelajaran menerima dan memberi adalah dengan
sintaks, siapkan kartu dengan yang berisi nama siswa – bahan
belajar – dan nama yang diberi, informasikan kompetensi,
sajian materi, pada tahap pemantapan tiap siswa disuruh
berdiri dan mencari teman dan saling informasi tentang materi
atau pendalaman-perluasannya kepada siswa lain kemudian
mencatatnya pada kartu, dan seterusnya dengan siswa lain
secara bergantian, evaluasi dan refleksi
47
Make-A Match
Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan
kartu yang berisi jawabannya, setiap siswa mencari dan
mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya,
setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan
persoalannya siswa yang benar mendapat nilai-reward, kartu
dikumpul lagi dan dikocok, untuk babak berikutnya
pembelajaran seperti babak pertama, penyimpulan dan evaluasi,
refleksi
48
Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal
siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian
permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi
dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil
diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap
kelompok, evaluasi dan refleksi
49
Complette Sentence
52
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan
anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar
menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
53
Beberapa kelebihan metode ceramah
adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan
pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah
besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000)
54
2. Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan
bahwa metode diskusi adalah metode
mengajar yang sangat erat hubungannya
dengan memecahkan masalah (problem
solving). Metode ini lazim juga disebut
sebagai diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama
( socialized recitation )
55
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar
untuk :
a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara
bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk
memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan
pertimbangan yang seksama.
56
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang
lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
57
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut
:
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok
yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi
yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang
suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki
pendekatan yang lebih formal (Syaiful
58
3. Metode demontrasi ( Demonstration
method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang 59
Manfaat psikologis pedagogis dari metode
demonstrasi adalah :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada
materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa (Daradjat, 1985)
60
Kelebihan metode demonstrasi sebagai
berikut :
a. Membantu anak didik memahami
dengan jelas jalannya suatu proses atu
kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan
.
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari
hasil ceramah dapat diperbaiki melaui
pengamatan dan contoh konkret, drngan 61
Kelemahan metode demonstrasi sebagai
berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan
jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat
didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan
oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
62
4. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar
yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni
metode ceramah gabung dengan metode
lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan
tiga macam metode ceramah plus yaitu :
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
(CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan
antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian
tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar
tertib, yaitu : 63
Metode ceramah plus diskusi dan
tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib
sesuai dengan urutan
pengkombinasiannya, yaitu pertama
guru menguraikan materi pelajaran,
kemudian mengadakan diskusi, dan
akhirnya memberi tugas.
64
Metode ceramah plus
demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan
kombinasi antara kegiatan
menguraikan materi pelajaran
dengan kegiatan
memperagakan dan latihan
(drill)
65
Metode resitasi ( Recitation
method )
Metode resitasi adalah suatu
metode mengajar dimana siswa
diharuskan membuat resume
dengan kalimat sendiri
66
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar
sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan
keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan
berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak
didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau
bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa
pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
67
Metode percobaan ( Experimental method )
Metode percobaan adalah metode
pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan.
Syaiful Bahri Djamarah, (2000)
Metode percobaan adalah suatu metode
mengajar yang menggunakan tertentu dan
dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di
Laboratorium.
68
Kelebihan metode percobaan sebagai
berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada
hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap
untuk mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia
yang dapat membawa terobosan-terobosan 69
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap
anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang
lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan
pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-
bidang ilmu dan teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen
adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan
suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru. 70
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95)
adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan
sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri ,
mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu
hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses
yang dialaminya itu.
71
Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut :
Kelebihan metode eksperimen : (a) Membuat siswa
lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya. (b) dalam membina
siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia. (c) Hasil-hasil
percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.
72
Kekurangan metode eksperimen :
(a) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-
bidang sains dan teknologi. (b) metode ini
memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan
bahan yang tidak selalu mudah diperoleh
dan kadangkala mahal. (c) Metode ini
menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
(d) Setiap percobaan tidak selalu
memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada factor-faktor tertentu yang
berada di luar jangkauan kemampuan atau
pengendalian
73
Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode
mengajar yang dirancang terlebih dahulu
oleh pendidik dan diharapkan siswa
membuat laporan dan didiskusikan
bersama dengan peserta didik yang lain
serta didampingi oleh pendidik, yang
kemudian dibukukan
74
Kelebihan metode karyawisata sebagai
berikut :
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran
modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang
kreativitas anak.
75
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi
prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya
terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap
setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas
kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik,
terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
76
Metode latihan keterampilan ( Drill
method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu
metode mengajar , dimana siswa diajak ke
tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu,
bagaimana cara menggunakannya, untuk
apa dibuat, apa manfaatnya dan
sebagainya. Contoh latihan keterampilan
membuat tas dari mute/pernik-pernik.
77
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut
:
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris,
seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti
dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah
ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
78
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai
berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena
anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan
secara berulang-ulang merupakan hal yang
monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
79
Metode mengajar beregu ( Team teaching
method )
80
Metode mengajar sesama teman ( Peer
teaching method )
81
Metode pemecahan masalah
( Problem solving method )
82
Metode perancangan ( projeck
method )
yaitu suatu metode mengajar
dimana pendidik harus merancang
suatu proyek yang akan diteliti
sebagai obyek kajian
83
Kelebihan metode perancangan sebagai
berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari
yang sempit menjadi lebih luas dan
menyuluruh dalam memandang dan
memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina
dengan membiasakan menerapkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan
berguna dalam kehidupan sehari-hari 84
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara
vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan
metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan
pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian
khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan
untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai
kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-
sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat
mengaburkan pokok unit yang dibahas.
85
Metode Bagian ( Teileren method )
90
TERIMAKASIH
91