Anda di halaman 1dari 91

Model – Model & Metode

Pembelajaran

Lia Amelia.,S.Pd.,M.Pd
NIDN 2112079101
• Merupakan
kerangka
Model konseptual yang
melukiskan
pembelaj prosedur yang
aran sistematis dalam
mengorganisasikan
pengalaman belajar
untuk mencapai
tujuan belajar. 
2
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
dan Permendibud Nomor 22 Tahun 2016
adalah model pembelajaran yang
menonjolkan aktivitas dan kreativitas,
menginspirasi, menyenangkan dan
berprakarsa, berpusat pada siswa,
otentik, kontekstual, dan bermakna bagi
kehidupan siswa sehari-hari

MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN

3
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Model Penyingkapan (Discovery learning)


Model Penemuan (Inquiry learning)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning)
Model Pembelajaran lain yang telah lama dikenal dan
digunakan seperti Jigsaw,
TPS (Think Pair Share), GI (Group Investigation), NHT
(Number Head Together), Picture and Pigture,  TSTS 4
(Naskah Model Pembelajaran Kajian Konstitusionalitas yang dikeluarkan
oleh Dit. PSMA, 2016).
Instructional
dan nurturant
principles effects yang
of reaction, support merupakan
social system,
menggamb hasil belajar
system, segala
syntax, arkan yang diperoleh
adalah sarana,
yaitu bagaimana langsung
suasana
langkah- seharusnya bahan, alat, berdasarkan
dan norma atau
langkah guru tujuan yang
yang
operasional memandan lingkungan ditetapkan
berlaku belajar
pembelajar g, (instructional
dalam yang
an, memperlak effects) dan
pembelajar
ukan, dan mendukung hasil belajar di
an
merespon pembelajar luar yang
siswa, an ditetapkan
(nurturant
5
effects)
Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Menengah, disebutkan bahwa pembelajaran
merupakan proses interaksi antar peserta didik
dan antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sedangkan pada permendikbud nomor 22 Tahun
2016 pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. 6
Berdasarkan dua Permendikbud tersebut, maka pembelajaran dapat
diartikan sebagai proses terjadinya interaksi siswa dengan guru, siswa
dengan siswa, dan siswa dengan sumber belajar untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Lingkungan belajar yang diharapkan
adalah berbasis aktivitas berdasarkan karakteristik
(1) interaktif dan inspiratif;
(2) menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif;
(3) kontekstual dan kolaboratif;
(4) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik; dan
(5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. 7
Model pembelajaran juga merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal hingga
akhir yang di sajikan secara khas oleh guru.
Model pembelajaran mencakup suatu
pendekatan pembelajaran yang luas dan
menyeluruh. Model pembelajaran memiliki
fungsi sebagai sarana komunikasi yang penting,
apakah yang dibicarakan tentang mengajar
dikelas atau praktek mengawasi siswa.

8
Pendekatan
Pendekatan
Pendidikan
Contekstual
Matematika
Pendekatan Berbasis Teaching and
Realistik
Genre (Genre Based Learning (CTL
(Realistic
Approach)
Mathematic
Education/RME)

PENDEKATAN
PEMBELAJARAN

9
Sudut
pandang
Mewadahi,
menginspir
asi,
Titik tolak Pendekatan menguatka
n, dan
Metode melatari
pembelajara
n dengan
cakupan
teoritis
tertentu 10
Pendekatan pembelajaran
merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses
pembelajaran yang di dalamnya,
mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu. 11
METODE
PEMBELAJARAN

Sebagai cara yang digunakan


untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan 12
METODE
PEMBELAJARAN

Metode
Simulasi

Metode
Demonstrasi
Metode
Eksperimen

Metode
Diskusi

13
Berisi
metode Menca
Perencana dan Didesa pai
an rangkaia in tujuan
n  

Strategi
14
Strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi
metode  dan rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana
tindakan termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai
sumber atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan tertentu.
15
1. Cooperative
Learning

perkembang bersosialisasi,
an sosial bertoleransi,
emosional berpikir dan
dan kognitif menegluarkan
anak pendapat
1. Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif prinsipnya adalah bahwa
siswa dapat saling bertukar pikiran dan saling
membantu dalam kegiatan pembelajaran. Artinya,
dalam pembelajaran ini masing-masing peserta didik
lebih ditekankan untuk saling berkerja sama antara satu
dengan yang lain. Dalam kaitannya
dengan pendidikan anak usia dini, pembelajaran
kooperatif ini sangat membantu perkembangan sosial
emosional dan kognitif anak. Dengan kata lain, anak
akan belajar bersosialisasi, bertoleransi, dan berpikir,
serta mengungkapkan pendapatnya dengan baik 17
2. (CTL, Contextual Teaching
Learning)
Contextual Teaching Learning adalah konsep belajar
yang ditunjukan oleh guru dengan menghadirkan dunia
nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan  dan
keterampilan dalam konteks yang terbatas sedikit demi
sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai
18
3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education

Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan


oleh Freud di Belanda dengan pola guided
reinventiondalam mengkontruksi konsep-aturan melalui
process of mathematization, yaitu matematika horizontal
(tools, fakta, konsep, prinsip, algoritma, aturan uantuk
digunakan dalam menyelesaikan persoalan, proses dunia
empirik) dan vertikal (reoorganisasi matematik melalui
proses dalam dunia rasio, pengemabngan mateastika). 19
Prinsip RME adalah aktivitas (doing)
konstruksivis, realitas (kebermaknaan
proses-aplikasi), pemahaman
(menemukan-informal daam konteks
melalui refleksi, informal ke formal), inter-
twinment (keterkaitan-intekoneksi antar
konsep), interaksi (pembelajaran sebagai
aktivitas sosial, sharing), dan bimbingan
(dari guru dalam penemuan).
20
4. Pembelajaran Langsung (DL,
Direct Learning)
Pengetahuan yang bersifat informasi dan
prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar
akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara
pembelajaran langsung. Maksudnya adalah
menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur,
latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan
evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode
ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi). 21
5. Pembelajaran Berbasis masalah
(PBL, Problem Based Learning)
Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual
siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah
suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis,
suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat
berpikir optimal.
Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif,
elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi,
22
Problem Solving
Problem solving adalah mencari atau menemukan cara
penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau algoritma).
Maksudnya sajikan permasalahan yang memenuhi kriteria di
atas, siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi
pola atau aturan yang disajikan, siswa mengidentifkasi,
mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan akhirnya
menemukan solusi.

23
Problem Terbuka (OE,
Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah)
terbuka artinya pembelajaran yang
menyajikan permasalahan dengan pemecahan
berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga
bisa beragam (multi jawab, fluency).
Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan
orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi,
kritis, komunikasi-interaksi, sharing, 24
Siswa dituntut untuk berimprovisasi
mengembangkan metode, cara, atau
pendekatan yang bervariasi dalam
memperoleh jawaban, jawaban siswa
beragam. Selanjutnya siswa juga diminta
untuk menjelaskan proses mencapai
jawaban tersebut. Dengan demikian model
pembelajaran ini lebih mementingkan proses
dari pada produk yang akan membentuk 25
 SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran
yang menekankan bahwa belajar haruslah
memanfaatkan semua alat indra yang
dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah
kependekan dari: Somatic yang bermakna
gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di
mana belajar dengan mengalami dan 26
◂ Auditory yang bermakna bahwa belajar
haruslah dengan melaluui mendengarkan,
menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi,
mengemukakan penndepat, dan menanggapi;
Visualization yang bermakna belajar haruslah
menggunakan indra mata melalui mengamati,
menggambar, mendemonstrasikan, membaca,
menggunakan media dan alat peraga

27
Intellectualy yang bermakna bahwa
belajar haruslah menggunakan
kemampuan berpikir (minds-on)
belajar haruslah dengan konsentrasi
pikiran dan berlatih menggunakannya
melalui bernalar, menyelidiki,
mengidentifikasi, menemukan,
mencipta, mengkonstruksi, 28
TGT (Teams Games Tournament
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan
siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama
bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap
kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja
individual dan diskusi. Usahakan dinamika
kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa
kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman
dan menyenangkan seperti dalam kondisi
permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap
29
◂ Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
Jika waktunya memungkinkan TGT bisa
dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau
dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS
menjelang pembagian raport.

30
VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)

Model pembelajaran ini menganggap


bahwa pembelajaran akan efektif dengan
memperhatikan ketiga hal tersebut di
atas, dengan perkataan lain
manfaatkanlah potensi siwa yang telah
dimilikinya dengan melatih,
mengembangkannya. Istilah tersebut
sama halnya dengan istilah pada SAVI, 31
AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)

Model pembelajaran ini mirip


dengan SAVI dan VAK, bedanya
hanyalah pada Repetisi yaitu
pengulangan yang bermakna
pendalaman, perluasan,
pemantapan dengan cara siswa
dilatih melalui pemberian tugas 32
STAD (Student Teams Achievement Division)
STAD adalah salah satu model pembelajaran
koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok
heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-
LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis
individual dan buat skor perkembangan tiap siswa
atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual
dan berikan reward.
33
NHT (Numbered Head Together)

NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan


pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki
nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk
tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai
dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat
tugas yang sama) kemudian bekerja kelompok, presentasi
kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas
masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual
dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis
34
Jigsaw

Model pembelajaran ini termasuk pembelajaran koperatif.


Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen,
berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian
sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota
kelompok bertugas membahas bagian tertentu, tiap
kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai
bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama
dan diskusi, kembali ke kelompok asal, pelaksanaan tutorial
pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli,
penyimpulan dan evaluasi, refleksi 35
TPS (Think Pairs Share)

Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif


dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal,
berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja
kelompok dengan cara berpasangan sebangku-
sebangku (think-pairs), presentasi kelompok
(share), kuis individual, buat skor perkembangan
tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward

36
GI (Group Investigation)
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan, buat
kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan
pelaksanaan investigasi, tiap kelompok menginvestigasi
proyek tertentu (bisa di luar kelas, misal mengukur tinggi
pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam
sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah,
banyak guru dan staf sekolah), pengolahan data penyajian
data hasil investigasi, presentasi, kuis individual, buat skor
perkembangan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan 37
TS-TS (Two Stay – Two Stray)
Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya
adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain
dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima
dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke
kelompok asal, kerja kelompok, laporan kelompok.

38
CORE (Connecting, Organizing, Refleting,
Extending)
(C) koneksi informasi lama-baru dan antar konsep, (0) organisasi
ide untuk memahami materi, (R) memikirkan kembali,
mendalami, dan menggali, (E) mengembangkan, memperluas,
menggunakan, dan menemukan

39
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

Pembelajaran ini adalah strategi


membaca yang dapat
mengembangkan meta kognitif
siswa, yaitu dengan menugaskan
siswa untuk membaca bahan
belajar secara seksama-cermat,
dengan sintaks: Survey dengan 40
Question dengan membuat pertanyaan
(mengapa-bagaimana,
  darimana) tentang bahan
bacaan (materi bahan ajar), Read dengan
membaca teks dan cari jawabanya, Recite
dengan pertimbangkan jawaban yang diberikan
(catat-bahas bersama), dan Review dengan cara
meninjau ulang menyeluruh

41
SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite,
Review)
SQ4R adalah pengembangan dari SQ3R dengan menambahkan
unsur Reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan
bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan.

42
Role Playing
model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan skenario
pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari
skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian
kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang
telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang
dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan
kesimpulan dan refleksi

43
Talking Stick
pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan tongkat, sajian materi
pokok, siswa membaca materi lengkap pada wacana, guru
mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan
siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru,
tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan
pertanyaan lagi dan seterusnya, guru membimbing kesimpulan-
refleksi-evaluasi

44
Debate
◂ Debat adalah model pembalajaran dengan sisntaks: siswa
menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa
membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh masing-
masing kelompok, sajian presentasi hasil bacaan oleh
perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh
kelompok lainnya begitu seterusnya secara bergantian, guru
membimbing membuat kesimpulan dan menambahkannya
biola perlu.

45
Picture and Picture
Sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar
kegiatan berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan
gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan
gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai materi bahan
ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.

46
Take and Give
Model pembelajaran menerima dan memberi adalah dengan
sintaks, siapkan kartu dengan yang berisi nama siswa – bahan
belajar – dan nama yang diberi, informasikan kompetensi,
sajian materi, pada tahap pemantapan tiap siswa disuruh
berdiri dan mencari teman dan saling informasi tentang materi
atau pendalaman-perluasannya kepada siswa lain kemudian
mencatatnya pada kartu, dan seterusnya dengan siswa lain
secara bergantian, evaluasi dan refleksi

47
Make-A Match
Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan
kartu yang berisi jawabannya, setiap siswa mencari dan
mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya,
setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan
persoalannya siswa yang benar mendapat nilai-reward, kartu
dikumpul lagi dan dikocok, untuk babak berikutnya
pembelajaran seperti babak pertama, penyimpulan dan evaluasi,
refleksi

48
Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal
siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian
permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi
dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil
diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap
kelompok, evaluasi dan refleksi

49
Complette Sentence

Pembelajaran dengan model melengkapi kalimat adalah


dengan sintaks: sisapkan blanko isian berupa paragraf
yang kalimatnya belum lengkap, sampaikan
kompetensi, siswa ditugaskan membaca wacana, guru
membentuk kelompok, LKS dibagikan berupa
paragraph yang kaliatnya belum lengkap, siswa
berkelompok melengkapi, presentasi
50
MACAM-MACAM
METODE
PEMBELAJARAN
51
1. Metode Ceramah (Preaching Method)

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar


dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan
saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah,
(2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai
satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang
sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham
siswa.

52
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan
anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar
menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

53
Beberapa kelebihan metode ceramah
adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan
pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah
besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000)

54
2. Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan
bahwa metode diskusi adalah metode
mengajar yang sangat erat hubungannya
dengan memecahkan masalah (problem
solving). Metode ini lazim juga disebut
sebagai diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama
( socialized recitation )

55
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar
untuk :
a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara
bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk
memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan
pertimbangan yang seksama.

56
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang
lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

57
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut
:
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok
yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi
yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang
suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki
pendekatan yang lebih formal (Syaiful
58
3. Metode demontrasi ( Demonstration
method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang 59
Manfaat psikologis pedagogis dari metode
demonstrasi adalah :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada
materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa (Daradjat, 1985)

60
Kelebihan metode demonstrasi sebagai
berikut :
a. Membantu anak didik memahami
dengan jelas jalannya suatu proses atu
kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan
.
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari
hasil ceramah dapat diperbaiki melaui
pengamatan dan contoh konkret, drngan 61
Kelemahan metode demonstrasi sebagai
berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan
jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat
didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan
oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
62
4. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar
yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni
metode ceramah gabung dengan metode
lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan
tiga macam metode ceramah plus yaitu :
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
(CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan
antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian
tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar
tertib, yaitu : 63
Metode ceramah plus diskusi dan
tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib
sesuai dengan urutan
pengkombinasiannya, yaitu pertama
guru menguraikan materi pelajaran,
kemudian mengadakan diskusi, dan
akhirnya memberi tugas.
64
Metode ceramah plus
demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan
kombinasi antara kegiatan
menguraikan materi pelajaran
dengan kegiatan
memperagakan dan latihan
(drill)

65
Metode resitasi ( Recitation
method )
Metode resitasi adalah suatu
metode mengajar dimana siswa
diharuskan membuat resume
dengan kalimat sendiri

66
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar
sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan
keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan
berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak
didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau
bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa
pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

67
Metode percobaan ( Experimental method )
Metode percobaan adalah metode
pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan.
Syaiful Bahri Djamarah, (2000)
Metode percobaan adalah suatu metode
mengajar yang menggunakan tertentu dan
dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di
Laboratorium.
68
Kelebihan metode percobaan sebagai
berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada
hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap
untuk mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia
yang dapat membawa terobosan-terobosan 69
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap
anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang
lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan
pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-
bidang ilmu dan teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen
adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan
suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru. 70
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95)
adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan
sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri ,
mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu
hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses
yang dialaminya itu.

71
Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut :
Kelebihan metode eksperimen : (a) Membuat siswa
lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya. (b) dalam membina
siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia. (c) Hasil-hasil
percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.

72
Kekurangan metode eksperimen :
(a) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-
bidang sains dan teknologi. (b) metode ini
memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan
bahan yang tidak selalu mudah diperoleh
dan kadangkala mahal. (c) Metode ini
menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
(d) Setiap percobaan tidak selalu
memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada factor-faktor tertentu yang
berada di luar jangkauan kemampuan atau
pengendalian
73
Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode
mengajar yang dirancang terlebih dahulu
oleh pendidik dan diharapkan siswa
membuat laporan dan didiskusikan
bersama dengan peserta didik yang lain
serta didampingi oleh pendidik, yang
kemudian dibukukan

74
Kelebihan metode karyawisata sebagai
berikut :
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran
modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang
kreativitas anak.
75
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi
prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya
terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap
setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas
kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik,
terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
76
Metode latihan keterampilan ( Drill
method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu
metode mengajar , dimana siswa diajak ke
tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu,
bagaimana cara menggunakannya, untuk
apa dibuat, apa manfaatnya dan
sebagainya. Contoh latihan keterampilan
membuat tas dari mute/pernik-pernik.
77
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut
:
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris,
seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti
dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah
ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

78
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai
berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena
anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan
secara berulang-ulang merupakan hal yang
monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.

79
Metode mengajar beregu ( Team teaching
method )

Metode mengajar beregu adalah suatu metode


mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang
yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya
salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal,
kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap
siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan
team pendidik tersebut.

80
Metode mengajar sesama teman ( Peer
teaching method )

Metode mengajar sesama teman adalah


suatu metode mengajar yang dibantu oleh
temannya sendiri

81
Metode pemecahan masalah
( Problem solving method )

Metode ini adalah suatu


metode mengajar yang mana
siswanya diberi soal-soal, lalu
diminta pemecahannya .

82
 Metode perancangan ( projeck
method )
yaitu suatu metode mengajar
dimana pendidik harus merancang
suatu proyek yang akan diteliti
sebagai obyek kajian

83
Kelebihan metode perancangan sebagai
berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari
yang sempit menjadi lebih luas dan
menyuluruh dalam memandang dan
memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina
dengan membiasakan menerapkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan
berguna dalam kehidupan sehari-hari 84
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara
vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan
metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan
pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian
khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan
untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai
kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-
sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat
mengaburkan pokok unit yang dibahas.

85
Metode Bagian ( Teileren method )

yaitu suatu metode mengajar dengan


menggunakan sebagian-sebagian,
misalnya ayat per ayat kemudian
disambung lagi dengan ayat lainnya
yang tentu saja berkaitan dengan
masalahnya
86
Metode Global (Ganze method )

yaitu suatu metode mengajar


dimana siswa disuruh membaca
keseluruhan materi, kemudian
siswa meresume apa yang dapat
mereka serap atau ambil intisari
dari materi tersebut
87
 Metode Discovery

Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini


banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah
maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan
karena metode discovery ini: (a) Merupakan suatu
cara untuk mengembangkan cara belajar siswa
aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan
tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah
dilupakan siswa
88
(c) Pengertian yang ditemukan sendiri
merupakan pengertian yang betul-betul
dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer
dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan
strategi penemuan, anak belajar menguasai
salah satu metode ilmiah yang akan dapat
dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode
penemuan ini juga, anak belajar berfikir
analisis dan mencoba memecahkan probela
yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan
ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat
89
Metode Discovery menurut
Suryosubroto (2002:192)
diartikan sebagai suatu
prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran
perseorangan, manipulasi
obyek dan lain-lain, sebelum
sampai kepada generalisasi.

90
TERIMAKASIH

91

Anda mungkin juga menyukai