STRATEGI PEMBELAJARAN di SD
Dosen Pengampu :
Duhita Savira Wardani, S.Pd., M.Pd.
Oleh :
Farhan Amymie
857460507
Referensi;
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar ( Diktat Kuliah ).
Bandung : FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Aditya, D. Y. (2016). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa. Jurnal SAP, 166.
Anitah, W. S. (2019). Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Slamaeto. (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta : Bumi
Aksara.
4. Sebagai guru SD yang baik, sebelum melaksanakan pembelajaran, tentunya kita harus
memahami terlebih dahulu bagaimana karakteristik perkembangan siswa SD. Uraikan
bagaimana perkembangan kognitif dan perkembangan sosial siswa SD secara umum menurut
anda! Kemudian berikan contoh secara empiris sesuai dengan pengalaman anda di kelas!
Jawaban:
a. Perkembangan kognitif perkembangan yang berkaitan dengan belajar, seperti anak memecahkan
masalah matematika, keberanian mengajukan pertanyaan. Perkembangan kognitif biasanya
dipengaruhi oleh gen atau pengalaman yang dimilikinya. Contoh perkembangan kognitif yang
dialami di kelas saya mengajar yaitu kelas 1 mengenai perkembangan kognitif diantaranya:
1) Siswa sudah mampu mengambil, memahami dan mempertimbangkan prespektif lain.
2) Siswa sudah memiliki kemampuan untuk berfikir melalui urutan sebab akibat dan mengenali
berbagai cara pemecahan masalah yang diahadapi.
3) Siswa dapat mempertimbangkan secara logis hasil dari sebuah kondisi atau situasi serta
beberapa aturan mengenai strategi berfikir. Seperti pada materi penjumlahan, pengurangan,
penggandaan, mengurutkan sesuatu, memahami operasi sebuah konsep.
4) Siswa dapat berfikir kompleks serta melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang
termasuk dalam psikologis yang berkaitan bagaimana siswa mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
Pada perkembangan kognitif peserta didik sebenarnya harus dipahami oleh semua pihak baik guru
maupun orang tua. Sehingga guru dan orang tua dapat mengetahui dan menerapkan ilmu yang
sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing siswa. Perkembangan kognitif dipengaruhi juga
oleh pola asuh dan lingkungan sekitar siswa.
b. Perkembangan sosial merupakan proses pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Biasanya
perkembangan sosial ditandai dengan perluasan hubungan atau interaksi ketika siswa belajar dikelas
atau ketika bermain diluar kelas. Selain dengan keluarga siswa juga dapat menjalin ikatan hubungan
sosial dengan teman sebayanya.
Contoh perkembangan sosial pada anak kelas 2 sekolah dasar:
1) Siswa sudah mulai berkelompok sesuai dengan jenis kelamin, terkadang ketika didalam
pembelajaran pun karena siswa sudah mulai bekelompok atau membuat gengnya. Maka pada
saat pembelajaran akan berkelompok pun tidak ingin dipisahkan dengan kelompoknya.
2) Siswa bermain bersama ketika di dalam dan diluar kelas
3) Siswa sudah mulai menemukan kosa kata baru atau bahasa gaul
4) Siswa sudah mulai berdebat dengan teman sebayanya
5) Siswa mulai belajar bersama dengan dengan orang lain
Perkembangan sosial pun dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan luar keluarga.
Perbedaan perkembangan sosial anak laki-laki dengan perempuan hanya pada kegiatannya yang
dilakukannya. Pada dasarnya siswa perempuan dan laki-laki sudah mulai mempunyai kelompoknya
atau gengnya sendiri.