Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 1

STRATEGI PEMBELAJARAN di SD

Dosen Pengampu :
Duhita Savira Wardani, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Farhan Amymie
857460507

UPBJJ BANDUNG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
1. Buatlah analisis perbedaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran beserta
masing-masing contohnya dalam bentuk tabel!
Jawab:

No Istilah Pengertian Contoh


1. Pendekatan Pendekatan pembelajaran menurut T. Raka Pendekatan pembelajaran
dalam Joni, 1993. Diartikan sebagai cara umum diantaranya :
Pembelajaran dalam memandang permasalahan atau obyek 1. Pendekatan pembelajaran
kajian. Pendekatan pembelajaran juga konstruktivisme.
merupakan titik tolak atau cara pandang 2. Pendekatan pembelajaran
guru terhadap proses pembelajaran yang kontekstual ( contextual
berlangsung dan bersifat umum. Pendekatan teaching and learning CTL ).
pembelajaran dapat menguatkan dan 3. Pendekatan pembelajaran
melatari metode pembelajaran. pendekatan open – ended.
Pendekatan pembelajaran menurut Joni 4. Pendekatan sains, teknologi
( 1992/1993) pendekatan adalah cara umum dan masyarakat
dalam memandang permasalahan atau obyek 5. Pendekatan deduktif
kajian. 6. Pendekatan induktif
Pendekatan pembelajaran menurut Killen 7. Pendekatan konsep
(1998) pendekatan ada dua jenis yaitu 8. Pendekatan realistik
pendekatan utama dalam pembelajaran yang Contoh pendekatan pada
berpusat pada aktivitas guru ( teacher – pembelajaran:
centered ) dan pendekatan yang berpusat 1. Pendekatan sistem, guru
pada aktivitas siswa ( students – centered ). merancang dan melaksanakan
pembelajaran dengan
memperhatikan hubungan
antar komponen pembelajaran
untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Pendekatan siswa aktif,
mengembangkan pembelajaran
yang memunkingkan dapat
dijadikan wahana bagi siswa
untuk terlibat aktif dalam
memahami berbagai
kekompleksan dunia.
2 Strategi Strategi pembelajaran menurut Sanjaya, Jenis-jenis Strategi Pembelajaran:
dalam (2007) adalah pola umum perbuatan guru dibedakan atas 7 jenis yaitu :
Pembelajaran dan siswa di dalam mewujudkan kegiatan 1. Strategi Pembelajaran
belajar-mengajar sehingga strategi Ekspositori
menunjuk kepada karakteristik abstrak 2. Strategi Pembelajaran Inkuiri
rentetan perbuatan guru-siswa dalam 3. Strategi Pembelajaran Berbasis
peristiwa belajar-mengajar. Pada dasarnya Masalah
strategi masih bersifat konseptual mengenai 4. Strategi Pembelajaran
keputusan-keputusan yang akan diambil Peningkatan Kemampuan
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Berpikir
Strategi pembelajaran adalah langkah 5. Strategi Pembelajaran
setelah menentukan pendekatan Kooperatif
pembelajaran. Adapun menurut Semiawan 6. Strategi Pembelajaran
No Istilah Pengertian Contoh
dalam (Nasution, 2017:4) berpendapat Kontekstual
bahwa strategi pembelajaran jika ditinjau 7. Strategi Pembelajaran Afektif
dari segi proses pembelajaran strategi
mengajar merupakan proses bimbingan
terhadap peserta didik dengan menciptakan
kondisi belajar murid secara lebih aktif.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan keseluruhan pola umum kegiatan
pendidik dan peserta didik dalam
menciptakan pembembelajaran yang efektif
untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien yang tertuang atau terbentuk oleh
panduan urutan kegiatan, metode, media
pembelajaran yang digunakan, dan waktu
dalam kegiatan pembelajaran.
3 Metode Metode pembelajaran menurut slamento, Terdapat beberapa metode yang
dalam (2003) adalah cara yang harus dilalui di dapat digunakan untuk
Pembelajaran dalam mengajar. Metode juga dapat mengimplementasikan strategi
diartikan cara yang digunakan dalam rangka pembelajaran diantaranya metode:
mengimplementasikan rencana kegiatan 1. Ceramah
pembelajaran yang telah disusun untuk 2. Diskusi
mencapai tujuan pembelajaran yang 3. Demonstrasi
diharapkan. Metode memiliki arti cara. 4. Simulasi
Menurut Joni dalam (Anitah W, 2019) 5. Laboratorium
mengemukakan bahwa metode adalah cara 6. Pengalaman lapangan
yang digunakan guru dalam membelajarkan 7. Brainstorming
siswa. Sedangkan Sutikno dalam (Aditya, 8. Debat
2016:167) menyatakan bahwa metode 9. Symposium.
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan
materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran
pada diri siswa dalam upaya mencapai
tujuan. Bedasarkan pada pernyataan-
pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah
prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara
yang digunakan guru dalam pencapaian
tujuan pembelajaran atau dapat dikatakan
bahwa metode pembelajaran adalah cara
yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4 Teknik Menurut Gerlach dan Ely dalam (Hamzah B, Penggunaan metode ceramah pada
Pembelajaran 2009:2) teknik adalah jalan, alat atau media pada kelas dengan jumlah siswa
yang digunakan oleh guru untuk yang relatif banyak membutuhkan
No Istilah Pengertian Contoh
mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah teknik sendiri, yang tentunya
tujuan yang ingin dicapai. Adapun Menurut secara teknis akan berbeda dengan
Slameto menjelaskan bahwa teknik penggunaan metode ceramah pada
pembelajaran adalah suatu rencana tentang kelas yang jumlah siswa terbatas.
cara-cara pendayagunaan dan penggunaan Selain itu misalnya penggunaan
potensi dan sarana yang ada untuk metode diskusi pada setiap kelas
meningkatkan efektivitas dan efisien dapat berbeda-beda. Diskusi yang
pengajaran (Slamaeto, 1991: 90). dilakukan di kelas yang tergolong
Berdasarkan pandangan tersebut teknik siswanya aktif tidak akan sama
pembelajaran merupakan situasi peroses dengan diskusi di kelas yang
pembelajaran untuk menjelaskan cara, siswanya pasif.
tahapan, atau pendekatan yang dilakukan Berdasarkan hal tersebut maka
seorang guru untuk mencapai tujuan guru memilki kebebasan untuk
pembelajaran. dapat berganti-ganti teknik
pembelajaran meskipun dalam
koridor metode yang sama.

Referensi;
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar ( Diktat Kuliah ).
Bandung : FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Aditya, D. Y. (2016). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa. Jurnal SAP, 166.
Anitah, W. S. (2019). Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Slamaeto. (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta : Bumi
Aksara.

2. Bacalah cerita di bawah ini!


Di sebuah Sekolah Dasar daerah pedesaan, terlihat seorang guru yang sedih dan kesal karena
dalam pembelajaranya di kelas. Kelasnya sederhana, dengan sarana dan prasarana yang apa
adanya. Siswa tidak memperhatikan apa yang ia sampaikan dan merasa bosan. Bahkan mereka
sibuk mengobrol sendiri, dan ada pula yang lebih suka melihat keluar kelas. Padahal guru
tersebut merasa sudah maksimal dalam penyampaian materi tentang pentingnya menjaga
lingkungan. Ia telah mengajar dengan suara yang keras, lisan di papan pun terlihat dengan jelas.
Namun mereka tetap saja melakukan hal-hal lain di luar kegiatan proses belajar, oleh karena itu
guru tersebut sangat lelah dan merasa telah terkuras habis tenaganya karena telah
mengeluarkan semua kekuatanya untuk menjelaskan materi pelajaran kepada siswanya.
Jawablah pertanyaan berikut!
a. Masalah apakah yang timbul dalam pembelajaran tersebut?
Jawab:
1) Kondisi kelas sederhana
2) Siswa tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru
3) Sarana prasarana sekolah kurang mendukung
4) Guru merasa kesal dan sedih
5) Siswa merasa bosan dengan pembelajaran tersebut
6) Guru merasa lelah karena telah mengeluarkan segala kekuatannya untuk menjelaskan kepada
siswa
7) Siswa sibuk mengobrol sendiri
8) Siswa kurang fokus terhadap pembelajaran, sehingga sering melihat ataupun keluar kelas.
b. Bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam cerita tersebut?
Jawaban:
Berdasarkan penyampaian materi pembelajaran dari cerita tersebut maka strategi yang
digunakan adalah strategi pembelajaran Ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori menekankan
pada penyampaian informasi yang disampaikan sumber belajar kepada peserta pembelajaran.
Dalam kasus ini guru sebagai penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa,
sementara itu siswa tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran dan hanya sebagai pendengar,
penerima informasi atau materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu pada pembelajaran tersebut
jika ditinjau dari jumlah siswa juga termasuk kedalam strategi pembelajaran klasikal karena guru
mengajar dalam waktu yang sama, kegiatan yang dilakukan seluruh siswa pun sama dalam satu
kelas, selain itu pula guru mendominasi dalam pembelajaran.
c. Menurut pendapat Saudara, apakah strategi pembelajaran tersebut sudah tepat? Berikan alasan!
Jawaban:
Menurut pemahaman saya, strategi pembelajaran ekspositori yang digunakan guru tersebut
kurang tepat karena pembelajaran berpusat pada guru dan siswa tidak banyak dilibatkan dalam
proses pembelajaran. Adapun kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori menurut (Ariani,
2017: 21) adalah strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan karakter belajar setiap
individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat serta perbedaan gaya belajar.
Selain itu kelemahan strategi pembelajaran ekspositori adalah lebih banyak diberikan melalui
ceramah maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi
atau hubungan interpersonal antar siswa yang ada dilingkungan tersebut. Sehingga guru tersebut
menjadi lelah dan merasa energinya telah terkuras habis karena telah mengeluarkan semua
kekuatannya untuk menjelaskan materi pelajaran kepada siswa. Adapun Kelemahan dari pengunaan
strategi pembelajaran klasikal pada cerita tersebut adalah siswa menjadi bosan dan jenuh karena
tidak dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran sehingga kebanyakan siswa tidak
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
d. Bagaimana seharusnya strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam cerita di atas?
Jawaban:
Jika dianalisis permasalahan yang dihadapi guru pada cerita diatas adalah mengatasi
permasalahan karena guru merasa kelelahan dalam menyampaikan materi. Maka guru tersebut
dapat menggunakan strategi pembelajaran Heuristik yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Strategi
heuristik pun guru tidak berada di depan dan menarik siswa untuk mengikutinya melainkan siswa
lah yang berada di depan, guru mengarahkan, memberi dorongan dan mebantu siswa bila
mengalami kesulitan sehingga dapat membentuk sikap positif siswa seperti kreatif, inovatif,
percaya diri dan terbuka dan mandiri.
Dengan menggunakan strategi Heuristik guru juga dapat memilih strategi diskoveri
(discovery) dan Inkuiri (inquiry). Strategi diskoveri siswa akan memperoleh atau menemukan
pengetahuan sendiri dengan bantuan pedoman yang diberikan oleh guru contohnya adalah kegiatan
siswa mengamati suatu hal. Kemudian strategi inkuiri menekankan pada siswa memperoleh dan
menemukan sendiri pengetahuan tanpa pedoman atau panduan dari guru. Siswa benar-benar dilepas
tanpa disertai dengan panduan yang telah disiapkan oleh guru. Selain itu untuk menghilangkan rasa
jenuh siswa dengan menggunakan strategi klasikal maka hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil. Dengan hal tersebut selain siswa memiliki
suasana baru dalam pembelajaran juga memberikan kesempatan siswa untuk belajar bersosialisasi
dengan temannya, bekerjasama dan bertanggung jawab.
e. Berdasarkan cerita tersebut, sebutkan 3 faktor yang menentukan pemilihan strategi pembelajaran?
Jawaban
Berdasarkan cerita tersebut 3 faktor yang menjadi pertimbangan untuk memilih strategi
pembelajaran adalah:
1) Bahan Ajar atau Materi Pembelajaran
Bahan atau materi pembelajaran menjadi bahan pertimbangan karena pada cerita tersebut
materi yang disampaikan oleh guru adalah materi yang sebenarnya dekat dengan kehidupan
sehari-hari siswa maka sebenarnya guru dapat melakukan diskusi atau mengaktifkan siswa
dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengemukakan pendapat atau
pengetahuannya yang berkaitan dengan materi menjaga lingkungan. Seperti guru memberikan
stimulus sebelum melakukan pembelajaran coba buanglah sampah yang ada bawah meja atau
yang ada di dekat tempat duduk siswa ke tempat sampah. Kemudian setelah siswa melakukan
kegiatan tersebut guru memberikan pertanyaan sebagai umpan coba mengapa ibu menyuruh
untuk membuang sampah yang ada di dekat kalian ke tempat sampah? Maka dengan sendirinya
siswa akan menjawab dengan pengetahuan yang mereka ketahui. Sehingga tanpa siswa sadari
bahwa hal tersebut adalah salah satu contoh siswa telah menjaga lingkungan. Selain itu guru
juga dapat memberikan contoh masalah-masalah mengenai menjaga lingkungan mengenai hal
yang harus dilakukan dan akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga lingkungan. Dengan cara
seperti itu siswa juga belajar untuk menyelesaikan masalah.
2) Siswa
Faktor siswa merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi
pembelajaran karena pada strategi pembelajaran yang akan digunakan ada yang menuntut
pengetahuan dan kecekatan siswa. Adapun beberapa pertimbangan menurut (Sanjaya, 2006:
130) dilihat dari sudut siswa adalah sebagai berikut:
a) Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
b) Apakah strategi pembelajran sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi siswa?
c) Apakah strategi belajar sesuai dengan gaya belajar siswa?
Oleh karena itu guru harus mengetahui karakteristik dan kemampuan siswa di kelasnya. Jumlah
siswa yang hadir pun menjadi pertimbangan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
efektif.
3) Guru
Faktor kondisi guru perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran. Selain itu
dalam prakteknya dari cerita tersebut guru memberikan pembelajaran yang berpusat pada guru
sebagai sumber informasi dan kesulitan untuk memusatkan perhatian siswa dalam
pembelajaran. Oleh sebab itu sangat penting untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kemamuan guru. Adapun yang harus di perhatikan oleh guru dalam memilih strategi
pembelajaran diantaranya:
a) Faktor internal yang berasal dari dalam diri guru seperti kemampuan guru dalam
memahami gaya belajar dan karakteristik siswa, kemampuan memahami materi serta
kemampuan kreatifitas guru dalam memodifikasi strategi pembelejaran.
b) Faktor eksternal berasal dari luar diri guru seperti sarana dan prasarana pembelajaran,
lingkunga sekolah, pelatihan yang diselenggarakan sekolah atau pihak luar.
Sekain itu salah satu kunci dari kesuksesan pengajaran berada pada sumber daya pengajarnya
dan akan berdampak pada suksesnya pembelajaran yang dilakuan.
3. Buatlah rancangan 5 contoh kegiatan belajar dalam kegiatan inti yang dapat dilakukan siswa SD
kelas awal tema diri sendiri dengan tetap memperhatikan ranah pengetahuan, sikap, dan
keterampilan!
Jawaban:
Contoh 5 kegiatan belajar dalam kegiatan inti yang dilakukan siswa dengan Tema Diri Sendiri:
Kegiatan Inti 1(Identitas Diri):
a. Mewarnai gambar anak laki-laki atau perempuan
b. Menghitung teman laki-laki dan yang perempuan lalu dituliskan dengan angka
c. Menulis namanya sendiri sesuai dengan kartu nama
d. Menyebutkan nama panggilan diri sendiri
e. Memanggil nama panggilan temannya
Kegiatan Inti 2 (Nama Ayah dan Ibu):
a. Bercerita tentang penagalaman siswa berlibur bersama keluarga
b. Menulis panggilan nama ayah dan ibu
c. Membuat hadiah untuk ibu
d. Menyanyikan lagu ibu dan ayah
e. Menyebutkan identitas siswa dengan lengkap
Kegiatan Inti 3 (Ciri-Ciri Tubuh):
a. Menyebutkan ciri-ciri tubuhnya
b. Membedakan ciri-ciri tubuh dengan temannya
c. Menggambar bentuk orang dengan lengkap
d. Mengurutkan gambar anak dari ukuran kecil-besar
e. Melakukan gerakan tubuh
Kegiatan Inti 4 (Anggota Tubuhku):
a. Menyanyikan lagu “ Dua Mata Saya”
b. Menunjukan bagian-bagian tubuh yang sesuai dengan lagu “Dua Mata Saya”
c. Mengamati gambar anggota tubuh
d. Menyebutkan anggota tubuh
e. Menceritakan cara merawat anggota tubuh
Kegiatan Inti 5 (Panca Indra (Mata)):
a. Melengkapi gambar kacamata
b. Menghitung jumlah mata
c. Memasangkan gambar sesuai pasangannya
d. Membuat topeng kacamata dengan menggunakan karton
e. Menceritakan cara merawat mata

4. Sebagai guru SD yang baik, sebelum melaksanakan pembelajaran, tentunya kita harus
memahami terlebih dahulu bagaimana karakteristik perkembangan siswa SD. Uraikan
bagaimana perkembangan kognitif dan perkembangan sosial siswa SD secara umum menurut
anda! Kemudian berikan contoh secara empiris sesuai dengan pengalaman anda di kelas!
Jawaban:
a. Perkembangan kognitif perkembangan yang berkaitan dengan belajar, seperti anak memecahkan
masalah matematika, keberanian mengajukan pertanyaan. Perkembangan kognitif biasanya
dipengaruhi oleh gen atau pengalaman yang dimilikinya. Contoh perkembangan kognitif yang
dialami di kelas saya mengajar yaitu kelas 1 mengenai perkembangan kognitif diantaranya:
1) Siswa sudah mampu mengambil, memahami dan mempertimbangkan prespektif lain.
2) Siswa sudah memiliki kemampuan untuk berfikir melalui urutan sebab akibat dan mengenali
berbagai cara pemecahan masalah yang diahadapi.
3) Siswa dapat mempertimbangkan secara logis hasil dari sebuah kondisi atau situasi serta
beberapa aturan mengenai strategi berfikir. Seperti pada materi penjumlahan, pengurangan,
penggandaan, mengurutkan sesuatu, memahami operasi sebuah konsep.
4) Siswa dapat berfikir kompleks serta melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang
termasuk dalam psikologis yang berkaitan bagaimana siswa mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
Pada perkembangan kognitif peserta didik sebenarnya harus dipahami oleh semua pihak baik guru
maupun orang tua. Sehingga guru dan orang tua dapat mengetahui dan menerapkan ilmu yang
sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing siswa. Perkembangan kognitif dipengaruhi juga
oleh pola asuh dan lingkungan sekitar siswa.
b. Perkembangan sosial merupakan proses pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Biasanya
perkembangan sosial ditandai dengan perluasan hubungan atau interaksi ketika siswa belajar dikelas
atau ketika bermain diluar kelas. Selain dengan keluarga siswa juga dapat menjalin ikatan hubungan
sosial dengan teman sebayanya.
Contoh perkembangan sosial pada anak kelas 2 sekolah dasar:
1) Siswa sudah mulai berkelompok sesuai dengan jenis kelamin, terkadang ketika didalam
pembelajaran pun karena siswa sudah mulai bekelompok atau membuat gengnya. Maka pada
saat pembelajaran akan berkelompok pun tidak ingin dipisahkan dengan kelompoknya.
2) Siswa bermain bersama ketika di dalam dan diluar kelas
3) Siswa sudah mulai menemukan kosa kata baru atau bahasa gaul
4) Siswa sudah mulai berdebat dengan teman sebayanya
5) Siswa mulai belajar bersama dengan dengan orang lain
Perkembangan sosial pun dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan luar keluarga.
Perbedaan perkembangan sosial anak laki-laki dengan perempuan hanya pada kegiatannya yang
dilakukannya. Pada dasarnya siswa perempuan dan laki-laki sudah mulai mempunyai kelompoknya
atau gengnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai