Dosen Pembimbing:
Umi Hani, S.Ag, M.Pd
Oleh:
Nama: NPM:
Fadil Sabilah 2203010772
Putra Aditya 2203010421
Kelas : F
Semester : 1 (Satu)
Banjarbaru, Oktober
2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 2
A. Makna Kata Al Islam.................................................................................
B. Metode Pembelajaran Dalam Islam...........................................................
C. Islam Dan Alam Semesta..........................................................................
D. Risalah Islam.............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di antara keistimewaan agama Islam adalah namanya. Berbeda
dengan agama lain, nama agama ini bukan berasal dari nama pendirinya atau
nama tempat penyebarannya. Tapi, nama Islam menunjukkan sikap dan sifat
pemeluknya terhadap Allah. Yang memberi nama Islam juga bukan
seseorang, bukan pula suatu masyarakat, tapi Allah Ta’ala, Pencipta alam
semesta dan segala isinya. Jadi, Islam sudah dikenal sejak sebelum
kedatangan Nabi Muhammad saw. dengan nama yang diberikan Allah.
Islam berasal dari kata salima yuslimu istislaam artinya tunduk atau
patuh selain yaslamu salaam yang berarti selamat, sejahtera, atau damai.
Menurut bahasa Arab, pecahan kata Islam mengandung pengertian: islamul
wajh (ikhlas menyerahkan diri kepada Allah), istislama (tunduk secara total
kepada Allah), salaamah atau saliim (suci dan bersih), salaam (selamat
sejahtera), dan silm (tenang dan damai). Semua pengertian itu digunakan
Alquran. Manusia yang menerima ajaran Islam disebut muslim. Seorang
muslim mengikuti ajaran Islam secara total dan perbuatannya membawa
perdamaian dan keselamatan bagi manusia. Dia terikat untuk mengimani,
menghayati, dan mengamalkan Alquran dan Sunnah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Makna Kata Al Islam.
2. Metode Mempelajari Islam.
3. Islam Dan Alam Semesta.
4. Risalah Islam.
C. Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam dan menambah pengetahuan serta wawasan
1
Mahasiswa tentang materi Al Islam terutama mengenai Makna Kata Al Islam
dan Prinsip-Prinsip Al Islam secara lebih baik dan detail lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Metode Pembelajaran Dalam Islam
Metode lebih penting daripada materi. Itulah ungkapan yang
menggambarkan betapa guru harus lebih mementingkan metode mengajar
ketimbang materi yang akan diajarkan. Apa yang diajar itu penting, tapi
bagaimana mengajar itu jauh lebih penting.
3
2. Metode Khitabah/Qoul
3. Metode Kitabah/Khat
Satu tingkat lebih tinggi dibanding berceramah adalah kitabah
(menulis). Sejarah mencatat, Nabi Muhammad pernah membebaskan
tawanan perang dan meminta mereka mengajar baca tulis kepada
sahabat yang saat itu belum mampu. Begitu pentingnya aktivitas baca
tulis. Metode menulis sendiri di lembaga-lembaga pendidikan Islam
diterapkan dengan berbagai teknik, seperti imla’ (dekte) atau khat
(kaligrafi).
4. Metode Hiwar
Hiwar (dialog) bagus diterapkan untuk mengunggah ide kreatif
siswa. Syaratnya, topik/materi yang dipelajari jelas batasannya dan
memiliki kegunaan tinggi. Metode ini juga efektif untuk melatih siswa
membaca peristiwa dan kejadian terbaru yang terjadi di lingkungan
sekitar.
5. Metode as’ilah wa ajwibah
Banyak yang bilang di lingkungan lembaga pendidikan
Islam/pondok pesantren kurang terbentuk iklim tanya jawab (as’ilah
wa ajwibah). Santri (siswa) tidak punya keberanian berhadapan apalagi
bertanya kepada ustadz. Padaha tidak demikian. Hubungan guru dan
4
murid terjalin atas dasar tawadhu’. Sehingga proses tanya-jawab tidak
bisa seenaknya.
6. Metode musyawarah
Berdiskusi dilakukan untuk memecahkan masalah. Dalam
pembelajaran, diskusi berarti menemukan solusi atas suatu
permasalahan yang diberikan guru berkenaan dengan topik yang
sedang dibahas. Ada banyak manfaat berdiskusi. Selain merangsang
daya kreativitas siswa, berdiskusi juga membantu siswa yang punya
kelemahan belajar di saat ia bekerjasama dengan teman yang lebih
mampu.
5
9. Metode Muhasabah an-nafs
Muhasabah an-nafs atau introspeksi diri dilakukan sebagai bentuk
rasa cinta terhadap diri sendiri sekaligus ungkapan syukur kepada
Tuhan atas ilmu yang telah diberikan. Jika dicermati, inilah metode
yang jarang dilakukan guru sehingga berdampak pada kurangnya
pengenalan siswa terhadap potensinya masing-masing. Muhasabah
bisa dilakukan tiap akhir pekan atau akhir semester, untuk mengukur
keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
10.Metode Qishah
Anak usia dini biasanya sangat suka jika guru bercerita. Metode
bercerita sangat tepat untuk menjelaskan kisah para tokoh muslim
atau peristiwa sejarah lainnya. Namun, perhatikan target yang ingin
dicapai. Metode qishah disebut berhasil manakala siswa mampu
mengambil ibrah (pelajaran) yang baik yang bisa dijadikan contoh
untuk diikuti.
11.Metode tathbiq
Di ahasakan umum lebih dikenal dengan metode demontrasi.
Tujuan menggunakan metode ini agar teori yang dipelajari bisa
dialami langsung dan diaplikasikan sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam memahami suatu materi ajar.
12.Metode Tadabbur Alam
Karyawisata atau studi wisata sangat penting untuk menghadirkan
suasana menyenangkan dalam belajar. Dengan metode ini, kesan
jenuh dan monoton dalam belajar di kelas akan menghilang karena
siswa belajar di tempat yang tidak biasanya.
13.Metode Mumarasat
Latihan secara berkelanjutan (drill) sering dipakai untuk siswa
ketika hendak mengikuti tes/ujian akhir. Selain itu, metode ini sangat
6
efektif untuk melatih keterampilan bahasa asing (Arab, Inggris, dan
lain-lain). Saat ini banyak lembaga pendidikan Islam yang berhasil
menciptakan lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah), dimana bahasa
asing dijadikan sebagai bahasa ibu dan alat komunikasi sehari-hari.
7
ciptaan amat bergantung pada pencipta yang tak terhingga dan
mutlak
D. Risalah Islam
8
Risalah Islam adalah pesan-pesan Allah SWT yang terangkum dalam
ajaran agama Islam sebagai panduan jalan hidup (way of life) bagi umat
manusia.
Sumber utama risalah Islam adalah wahyu Allah Swt yang kini
terangkum dalam Al-Qur'an, plus hadits dan ijma' ulama.
Secara harfiyah (etimologis), risalah berasal dari bahasa Arab yang
artinya pesan atau message (Inggris). Pembawa risalah disebut rasul
(messenger), utusan, atau pembawa risalah.
Dalam konteks agama (Islam), istilah risalah dimaknai
sebagai kerasulan, yakni para pembawa pesan dari Allah SWT (wahyu).
Kata risalah dan rasul berakar dari kata yang sama, yaitu Ra-Sin-
Lam.
Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, kata yang
berakar Ra-Sin-Lam terdapat 513 kali di dalam Al-Quran dengan berbagai
bentuk, 442 kali lainnya berkaitan dengan kerasulan pernyataan pokok-
pokok dari sejumlah ayat tersebut, misalnya dalam Surat Yunus: 47, An-
Nahl: 36, Al-Isra: 15, yang berbunyi:
“Dan sesungguhnya telah kami utus kepada setiap umat seorang Rasul
dengan seruan: sembahlah Allah dan jauhilah taghut” (Q.S.An-Nahl: 36)
"Dan tiadalah kami menyiksa suatu kaum sampai kami mengutus seoarang
Rasul’’ (Q.S.Al-Isra: 15).
9
Dengan demikian, secara maknawiyah (istilah, terminologis), risalah adalah
pesan yang diturunkan Allah SWT kepada para utusan-Nya (rasul). Dalam
konteks Islam, pesan yang dimaksud adalah Kalamullah berupa ayat-ayat
Al-Quran yang menjadi sumber utama ajaran agama Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka dapat disimpulkan
bahwa ketika para nabi dan syariat-syariatnya berakhir melalui Nabi Saw dan
“agama Islam”, maka agama ini merupakan agama global dan abadi. Apabila
ada seseorang memandang dirinya sebagai orang yang beragama, patuh dan
berserah diri secara totalitas kepada Tuhan, apakah ia Yahudi atau Kristen
atau orang musyrik, ia harus menerima “agama Muhammad Saw,” sehingga
agamanya mendapatkan keridhaan Tuhan dan diterima di sisi-Nya. Dan
dihadapan segala pemikiran, kondisi, perbuatan baiknya akan dihitung dan
mendapatkan kedudukan di surga!. Karena itu setelah pengutusan (bi’tsat)
Rasulullah Saw dan sempurnanya agama Islam, maka tiada agama lagi yang
diterima di sisi Allah dan mendapatkan ganjaran dari-Nya.
Dengan enam prinsip Al Islam yaitu Islam adalah ketundukan, Islam
adalah wahyu Allah, Islam adalah agama para Nabi dan Rasul, Islam adalah
hukum-hukum Allah di dalam Alquran dan Sunnah, Islam adalah jalan Allah
yang lurus, dan Islam pembawa keselamatan dunia dan akhirat, maka kita
dapat memahami kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini. Nabi
Muhammad saw. bersabda, “Islam itu tinggi dan tidak ada kerendahan di
dalamnya.” Sebagai ajaran agama, Islam tidak terkalahkan oleh agama lain.
B. Saran
10
Setiap muslim harus dan wajib meyakini kelebihan Islam dari agama
lain atau ajaran hidup yang lain. Islam adalah agama yang benar tidak sama
dengan agama yang lain, maka jangan pernah mengatakan semua agama sama
karena Islam adalah agama yang sempurna. Allah SWT sendiri telah memberi
jaminan. “Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu”. (Al-Maa-idah: 3). Oleh karena itu, kita sebagai seorang
muslim harus lebih lagi memperdalam agama Islam sebagai pedoman hidup
agar kita dapat selamat baik di dunia maupun di akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
11