Anda di halaman 1dari 6

Rencana Pengembangan

Pondok Pesantren Tahfidz Al Quran


Al Fattah Muhammadiyah 2
Ngantang - Malang
The Global Rahma Boarding School
(GRABS)

Penyusun :

Abdul Mun’im Marzuqi


Pendahuluan

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT adalah tindakan yang layak untuk dilakukan
lantaran berkat hidayah, inayah, serta taufiq-Nya draft rencana pengembangan pondok pesantren
tahfidz al quran Al Fattah – Muhammadiyah 2 Ngantang Malang. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tersampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah menginspirasi
konsep pendidikan yang fenomenal dan tercatat dalam sejarah.

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran dan bertujuan, Allah telah
menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam. Konsep
pendidikan dalam Islam adalah, Pertama, Pendidikan merupakan kegiatan yang harus memiliki
tujuan, sasaran dan target yang jelas. Kedua, Pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWt,
Dialah Pencipta fitrah, Pemberi bakat, Pembuat berbagai sunnah perkembangan, peningkatan, dan
interaksi fitrah sebagaimana Dia pun mensyariatkan aturan guna mewujudkan kesempurnaan,
kemaslahatan dan kebahagiaan fitrah tersebut. Ketiga, pendidikan menuntut terwujudnya program
berjenjang melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan
perkembangan anak. Keempat, peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah SWT
menciptakannya. Kelima, Peran kepemimpinan yang mampu meyakinkan publikya yang meliputi
guru, staf, termasuk juga walimurid dan warga sekitar Pondok pesantren tentang visi dan misinya,
tentang agenda-agendanya serta ide-ide cemerlang yang akan mengembangkan pondok pesantren
tersebut.

Berdasarkan pada lima komponen diatas, maka dibuatkan konsep atau draft
pengembangan pondok pesntren yang ideal. Pondok pesantren yang kontennya tidak hanya
mentransfer pengetahuan saja, namun juga menumbuhkembangkan karakter (akhlaq), skill, dan
pengetahuan lainnya meliputi beberapa point;yaitu :

A. Visi dan Misi


B. Tujuan dan kebijakan strategis
C. Motto
D. Kepemimpinan
E. Teknologi dan Informasi
F. Komunikasi

A. Visi dan Misi

Melalui draft rencana pengembangan pondok pesantren tahfidz ini, dharapkan segala hal
yang menjadi cita-cita segenap pengurus dan walisantri bisa terealisasi. Adapun Visi dari Pondok
pesantren ini adalah (bertauhid shahih, berakhlaqul karimah, berprestasi, dan berwawasan
global).

Deskripsi visi dan misi

a. Bertauhid Shahih :
- Memiliki pendalaman terhadap ajaran islam dalam hal ini bidang keimanan.
- Dikarenakan lokasi pondok pesantren masih didominasi oleh masyarakat yang butuh
pembenahan dibidang aqidah.
b. Berakhlaqul karimah :
- Berwatak dan berkepribadian, berpikir dan berprerilaku, mampu mengambil
keputusan terbaik dan betanggung jawab berlandaskan pada nilai-nilai islam
c. Berperestasi, unggul dalam penguasaan pemahaman agama islam dan unggul dalam
penguasaaan iptek
d. Berwawasan luas, semua proses yang berlangsung diPondok pesantren didasarkan pada
perintah pertama dalam alquran yaitu Iqra’yang berarti bacalah. Oleh karena itu kegiatan
literasi digalakkan.

Dari Visi tersebut, dapat dibreakdown menjadi beberapa misi penting; yaitu :

Visi Misi Tujuan Sasaran


Bertauhid - Menyelenggarakan Menghasilkan Peningkatan
shahih pendidikan dan lulusan yang kemampuan
pembelajaran yang menguasai iptek siswa dalam
berfokus pada berlandaskan nilai penguasaan
pemahaman aqidah islam nilai-nilai
- Dan pemahaman tentang Dan memiliki aqidah islam
amalan-amalan yang pondasi aqidah
dirasa merusak aqidah yang kuat

Berakhlaqul - Menyelenggarakan -Mewujudkan Peningkatan


karimah pendidikan dan kemandirian etos belajar
pembelajaran akhlaq Pondok pesantren dan etos kerja
penuntut ilmu terhadap dengan tata kelola Pondok
dirinya,orang tuanya, yang professional pesantren
gurunya, dan juga dan islami sesuai dengan
masyarakat sekitarnya -Meningkatkan nilai-niai islam
- Meningkatkan budaya budaya islami
islami pada masyarakat
- Memasyarakatkan -Menguatkan
karakter rahmah (kasih karakter warga
sayang) terhadap sesama Pondok pesantren
berdasar pada
nilai-nilai
keislaman
Berprestasi - Memberikan pendidikan Meningkatkan Penguatan tata
yang proporsional prestasi akademik kelola
- Meningkatkan pembinaan dan non akademik kelembagaan
prestasi akademik dan guru, tendik, dan secara
non akademik siswa professional
Menyelenggaraka berlandaskan
n pendidikan dan nilai-nilai
pembelajaran iptek islam
Berwawasan - Membiasakan siswa Penguatan prestasi Penguatan
global dengan kegiatan literasi akademik dan non kemampuan
- Mendorong guru untuk akademik guru, siswa dalam
mendapatkan gelar tendik, dan siswa pencapaian
akademik lanjutan Meningkatkan prestasi
jaringan kerjasama Peningkatan
dan perluasan
kerjasama

B. TUJUAN DAN KEBIJAKAN STRATEGIS

Tujuan diadakannya Pondok Pesantren ini adalah agar warga desa tempat dirintisnya pondok
pesantren tahfidz dapat menggapai asa dan cita-cita, dan merasakan pendidikan optimal dengan
biaya terjangkau sesuai dengan latar belakang finansial masyarakat pedesaan. Dan ada beberapa
kebijakan yang mungkin bertolak belakang dengan sisitem pendidikan masa sekarang ini.
Kebijakan strategis ini mengacu pada paradigma baru pendidikan islam. Dalam kaitannya dengan
Pondok Pesantren islam ini, maka kebijakan strategis yang diambil adalah :

a. Menerapkan system hafalan bagi semua siswa, karena dengan hafalanlah system
pendidikan islam ini bisa berlangsung hingga sekarang.
b. Menerapkan system reward bagi santri yang berkelakuan baik dan sebaliknya
menerapkan punishment bagi santri yang melakukan pelanggaran berdasarkan tata tertib
yang berlaku.
c. Menggunakan metode pengajaran ulama terdahulu.
d. Memberikan reward berupa besisiwa pendidikan bagi siswa dengan kriteria sebagai
berikut :
- Siswa memiliki hafalan Al quran minimal 1 juz, bagi siswa madrasah ibtida’iyah (MI)/
setara SD
- Siswa memiliki hafalan Alquran minimal 3 juz, bagi siswa madrasah tsanawiyah (MTs)/
setara SMP
- Siswa memiliki hafalan minimal 4 juz, bagi siswa madrasah Aliyah (MA)/ setara SMA
- Jika ada prestasi akademik, masuk dalam peringkat 5 besar
- Jika ada prestasi non akademik, seperti menjuarai kegiatan olimpiade atau perlombaan
non akademik sejenisnya
e. Membebaskan biaya pendidikan secara penuh bagi siswa yatim
f. Memberikan keringanan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu (dhuafa)
g. Membebaskan siswa dari kegiatan pekerjaan rumah (PR), dan menggantikan dengan
kegiatan social dengan keluarga dan masyarakat sekitar.
h. Mengadakan kegiatan Ta’lim Ma’al Abawain (TMA) atau belajar bersama orang tua,
minimal sebulan dua kali
i. Mendorong guru, staf dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi
j. Dalam satu rombel, berisikan maksimal 15-20 orang siswa saja
C. Motto

Motto dari Pondok Pesantren Tahfidz al Quran adalah The Global Rahma Boarding
School (GRABS), yang menurut google terjemahan diartikan dengan “meraih”,tidak jauh
dari tujuan Pondok Pesantren yaitu agar anak-anak warga kampung saya dapat menggapai
cita-cita mereka.
D. Rencana Strategis (RenStra) Pengembangan Pondok Pesantren Tahfidz (RPPPT)

Pengembangan Pondok Pesantren adalah suatu proses tindakan masa depan pendidikan
pesantren secara tepat, melalui tahapan yang terukur dengan mempertimbangkan ketersediaan
sumber daya. Renstra Pengembangan Pondok Pesantren Tahfidz (RPPPT) adalah dokumen
gambaran Pondok Pesantren di masa depan dalam 16 tahun (4 periode kepemimpinan) dalam
rangka mencapai visi dan tujuan sekolah. Renstra Pengembangan Pondok Pesantren Tahfidz
(RPPPT) dibuat untuk meminimalisir ketidakpastian masa depan Pondok Pesantren.

Tujuan dari Renstra Pengembangan Pondok Pesantren Tahfidz (RPPPT) adalah untuk :

a. Menjamin pencapaian Visi dan Tujuan Pondok Pesantren dengan tingkat kepastian yang
tinggi dan resiko yang kecil.
b. Mendukung koordinasi Pimpinan dan Pengelola serta Pelaksana Pondok Pesantren.
c. Menjamin terciptanya integrasi dan interkoneksi antara Pengelola di Pondok Pesantren,
Majelis Dikdasmen, Persyarikatan, dan Dinas Pendidikan, serta Instansi lain yang terkait.
d. Menjamin keberlanjutan proses pengembangan sekolah antar periode kepemimpinan
Pondok Pesantren.

BAGAIMANA MERENCANAKAN PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN?

Perencanaan pengembangan pondok pesantren dapat dimulai dengan beberapa langkah,


secara umum dapat dilihat pa

E. Kepeminpinan

Pada rencana pengembangan Pondok Pesantren ini, dibutuhkan pemimpin yang memiliki
karakter kepemimpinan yang STAF (Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathanah). Dalam konteks
manajemen, di butuhkan pimpinan yang memiliki keahlian di bidiang POAC (Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling).

- Kepemimpinan Shiddiq : Shiddiq adalah jujur, meliputi segala aspek, tingkah laku
sendiri, kepada orang lain dan bahkan transparansi pemberian vakashi atau gaji harus
jujur.
- Kepemimpinan Tabligh, Tabligh berarti menyampaikan, termasuk diantaranya
menyamakan persepesi antar anggota, guru, dan karyawan dan meyakinkan publiknya
tentang visi dan misi Pondok pesantren, agenda-agendanya dan ide-ide pengembangan
Pondok pesantren.
- Kepemimpinan Amanah, Amanah disini adalah melaksanakan tugas sesuai tupoksi dan
dilakukan semaksimal mungkin, hingga minim kesalahan atau zero defect, jika sudah
demikian maka aka timbul yang biasa disebut dengan customer satisfaction atau
kepuasan konsumen.
- Kepemimpinan Fathanah, adalah cerdas. Cerdas disini meliputi empat keahlian
kepemimpinan yang dalam teori Terry disebut POAC. Kenapa kecerdasan dibutuhkan?
Karena gagal dalam merencanakan, sama halnya dengan merencanakan kegagaglan.
F. Penggunaan teknologi dan informasi

Penggunaan teknologi dan informasi wajib dilakukan di Pondok Pesantren ini karena dalam
rangka menghadapi era revolusi industry 4.0, maka Pondok Pesantren Tahfidz pun harus
mengikuti perkembangan, utamanya dalam penyelengaraan pembelajaran, input pencapaian
targetharian siswa, presensi siwa dan guru semua based on internet, serta penggunaa media social
dan electronic book (e book) sebagai bahan ajar tambahan.

G. Komunikasi

Sebagai lanjutan dari model kepemimpinan diatas, maka system komunikasi yang digunakan
adalah leader member exchange, atau komunikasi perpaduan antara member dan leader, dengan
system kepemimpinan kharismatik, karena model kepemimpinan ini masih dibutuhkan untuk
Pondok Pesantren yang masih tergolong Pondok Pesantren baru merintis. Jika sudah berkembang
menjadi institusi besar mungkin akan beralih menjadi model kepemimpinan legal formal dengan
sisitem komunikasi yang berbeda bisa komunikasi atas – bawah.

Anda mungkin juga menyukai