Anda di halaman 1dari 16

IPLEMENTASI TEKNOLOGI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.

0 PADA
PPDB PONDOK PESANTREN AL FATTAH BUDURAN

Disusun oleh :
Abdul Mun’im Marzuqi (198610800026)

PASCA SARJANA MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS PONDOK PESANTREN AL FATTAH BUDURAN
SIDOARJO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat, hidayah serta
taufiq-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Implementasi Teknologi Era
Revolusi Industri 4.0 Pada PPDB Pondok Pesantren Al Fattah” dengan baik.
Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW, beliaulah suri tauladan ummat dan guru bagi semua kalangan. Penyusunan makalah ini
saya upauakan agar maksimal dan Alhamdulillah saya mendapatkan banyak sekali bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya, utamanya
kepada Allah SWT, kemudian kedua orang tua saya yang meskipun jauh tetapi saya seantiasa
berada dalam doa mereka, kepada Bapak Dr. As’ad Rizal, MM selaku dosen pengampu sekaligus
yang memberikan tugas, dan teman-teman seperjuangan dikampus UMSIDA yang senantiasa
saling mengingatkan dalam kebaikan, dan pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan lapang dada saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.
Akhir kata saya berharap semoga makalah “Implementasi Teknologi Era Revolusi
Industri 4.0 Pada PPDB Pondok Pesantren Al Fattah” dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap penulis dan para pembaca.

Sidoarjo, 05 November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industry dunia keempat, atau yang lebih dikenal
dengan revolusi industry 4.0. Dimana teknologi telah menjadi pokok dalam kehidupan manusia. Segala
hal menjadi tanpa bats dan tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital. Era ini telah
memepengaruhi banyak aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni, dan bahkan
merambah ke dunia pendidikan.
Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, maka pembukaan UUD 1945 alinea 4 patut kita
perhatikan, karena salah satu cara mencerdaskan bangsa adalah melalui pendidikan. Ibu Sri Mulyani
pernah mengatakan bahwa kemajuan suatu Negara untuk mengejar ketrtinggalan sangat bergantung
pada tiga factor yakni: pendidikan, kualitas institusi dan kesediaan infrastruktur 1.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan menjadi tiang utama dalam
meningkatkan SDM yang berkualitas, maka dibutuhkan pula pendidikan yang berkualitas. Dalam UU
No.20 tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirnya
untuk memiliki kekuatan spiritual kagamaan, pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan, akhlaq mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Adapun hubungan dunia pendidikan dengan revolusi industry 4.0 adalah dunia yang dituntut harus
mengikuti perkembangan teknologi baru yang sedang berkembang saat serta memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses
pembelajaran.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian revolusi industry 4.0?
2. Apa saja manfaat dan tantangan platform digital di era revolusi industri 4.0?
3. Bagaimana hasil implementasinya pada PPDB di lembaga pendidikan?
3. TUJUAN
a. Untuk mengenal lebih mendalam apa yang dimaksud dengan Era Revolusi industry 4.0

b. Untuk menelaah manfaat-manfaat dari implementasi teknologi serta adanya keingintahuan akan
tantangan dalamrangka menghadapi era revolusi industri 4.0

c. Untuk mengetahui perolehan siswa masuk pada pondok pesantrenAl Fattah

4. METODE PENULISAN
Penulisan makalah ini menggunakan dua model kajian yang pertama yaitu kajian teoritis
dalam hal ini penulis menggunakan Library Research. Penulis mengumpulkan informasi baik
yang berupa artikel ataupun jurnal dalam format PDF atau word. Dan yang kedua yaitu kajian
analis, dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada ketua tim PPDB baik secara langsung
atau via whatsapp, pada empat tahun terakhir yaitu PPDB tahun akademik 2017-2018, PPDB

1
Ristekdikti 2018
tahun akademik 2018-2019, PPDB tahun akademik 2019-2020, dan yang paling baru yaitu PPDB
tahun akademik 2020-2021 untuk bahan perbandingan.

Hal ini dikarenakan tiap kepanitiaan menggunakan penerapan teknologi yang berbeda-beda
dengan hasil yang berbeda-beda pula dengan teknologi era revolusi industry yang hampir sama
yaitu 4.0.

BAB II
PEMBAHASAN
2.a. Pengertian Revolusi Industri.
Menurut Wikipedia, industri 4.0 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data
terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala,
komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Revolusi industry 4.0 Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi
otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam
teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan
dan komputasi kognitif.
Revolusi Industri 4.0 berciri kreativitas, leadership (kepemimpinan) dan entrepreneurship
(kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara bekerja revolusi industri sebelumnya. Dengan
berciri efisiensi dalam komunikasi dan transportasi serta mengarahkan masyarakat untuk
memecahkan masalah dengan sistem "one stop shopping"atau "one stop solution" diperlukan
atmosfir dunia usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan birokrasi dan itu tidak hanya soal cara
bekerja tapi juga mentalitas pegawai dan tenaga kerjanya. Dan pada gilirannya output revolusi ini
banyak mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan seperti harga barang murah serta kesehatan
terjamin bukan malah menambah beban ekonomi masyarakat dan memperbanyak pengangguran.
Namun secara garis besar, revolusi industri 4.0 merupakan integrasi antara dunia internet
atau online dengan dunia usaha atau produksi di sebuah industri. Artinya, semua proses
produksi ditopang dengan internet.
2.b. Manfaat dan tantangan era revolusi industry 4.0
Seperti yang kita tahu bahwa saat ini kita tengah berada di era Revolusi Industri Ke-4
(Industry 4.0). Dimana era ini diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), era
super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan
yang terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap
ekonomi, industri, pemerintahan dan politik, berikut saya akan membeberkan manfaat dari
Era Revolusi Industri 4.0 :
 Inovasi
Munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk
merancang strategi lewat platform digital. Di Indonesia sendiri, inovasi digital yang terjadi tidak
hanya di dunia ritel, tapi juga di bidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di dunia
hukum.Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul persaingan sehat yang
berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

2. Inklusivitas
Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan mudah menjangkau banyak
orang di berbagai daerah. Hasilnya, terjadi inklusivitas yang menguntungkan orang-orang
yang bertempat tinggal jauh dari daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati
layanan digital.2

 Efisiensi

Tentu dengan berkembangnya inovasi platform digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari
segi manufaktur maupun pemasaran. Hal ini tentunya memerlukan kecerdasan dari pebisnis
untuk mengoptimalkan strategi mereka di dunia digital.
 Berikut ini tantangan platform digital di Era Revolusi Industri 4.0 :

1. Masalah Kendali

Ekonomi digital yang mengendalikan masyarakat pastinya mempengaruhi perilaku publik


yang tadinya masyarakat belanja ke toko ritel, saat ini mulai beralih ke belanja online. Aspek
sosial dan kultural seperti ini juga perlu mendapatkan perhatian dari pihak seperti pemerintah
maupun masyarakat agar toko ritel tidak banyak yang berguguran satu persatu.

2. Ketidaksetaraan

Di antara semua hal positif, kehilangan pekerjaan karena digantikan robot atau semua pekerjaan
saat ini bisa dikerjakan oleh sebuah sistem adalah momok yang paling mengerikan.Otomatisasi
yang disebabkan Revolusi Digital 4.0 perlu disikapi dengan serius agar masyarakat dapat
menyiapkan skill untuk ke depannya sehingga angka pengangguran di Indonesia bisa ditekan.

3. Kompetisi

Kompetisi yang tidak sehat patut diwaspadai. Contoh, bila ada satu platform yang melakukan
monopoli, dikhawatirkan akan tidak adanya check and balance. Bila satu platform terlalu
mendominasi, maka pengguna tidak dapat melakukan pilihan layanan yang paling cocok untuk
mereka.Sebagai tambahan, guna menghadapi revolusi industry 4.0, sektor industri nasional perlu
banyak pembenahan terutama dalam aspek teknologi. Sebab penguasaan teknologi menjadi kunci
utama untuk menentukan daya saing Indonesia di era industry 4.0.
Dan dalam menghadapi industry 4.0 ini, Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) nya. Sebab jika tidak ditingkatkan, maka industri Indonesia akan semakin
tertinggal dari negara-negara lainya. Jika tidak melakukan peningkatan kemampuan dan daya
saing di sektor (industri) prioritas, bukan saja tidak akan mampu mencapai aspirasi, namun akan
digilas oleh negara negara lain yang lebih siap di pasar global maupun domestik.

2
http://fakhirahumar.blogspot.com/2018/07/makalah-tentang-revolusi-industri-40.html, diunduh pada 7-
11-2019, pukul :20.00 WIB
3. Langkah Indonesia menghadapi Industri 4.0

Pemerintah telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional dalam upaya mengimplementasikan


peta jalan Making Indonesia 4.0. Dari strategi tersebut, diyakini dapat mempercepat
pengembangan industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global di tengah era digital
saat ini. “Revolusi industri keempat tidak bisa kita hindari. Untuk menghadapinya, sudah ada
roadmap yang terintegrasi sehingga dalam mengembangkan industri manufaktur kita ke depannya
punya arah yang jelas.

Ada sepuluh langkah Indonesia menghadapi Industri 4.0 yaitu;

v pertama adalah perbaikan alur aliran barang dan material. Upaya ini akan memperkuat produksi
lokal pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi
teknologi.
v Langkah kedua, mendesain ulang zona industri. Dari beberapa zona industri yang telah dibangun di
penjuru negeri, Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan zona-zona industri tersebut dengan
menyelaraskan peta jalan sektor-sektor industri yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0.
v Ketiga, mengakomodasi standar-standar keberlanjutan. Indonesia melihat tantangan keberlanjutan
sebagai peluang untuk membangun kemampuan industri nasional, seperti yang berbasis teknologi
bersih, tenaga listrik, biokimia, dan energi terbarukan.
v Keempat, memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hampir 70 persen, pelaku
usaha Indonesia berada di sektor UMKM.
v kelima, yaitu membangun infrastruktur digital nasional. Indonesia akan melakukan percepatan
pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan meningkatkan
kemampuan digital melalui kerja sama antara pemerintah dengan publik dan swasta untuk dapat
berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur
broadband.
v Keenam, menarik minat investasi asing. Hal ini dapat mendorong transfer teknologi ke perusahaan
lokal.
v Ketujuh, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Menperin, SDM adalah hal
yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0.
v Kedelapan, pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah akan mengembangkan cetak biru pusat
inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan mengoptimalkan regulasi terkait,
termasuk di antaranya yaitu perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan insentif fiskal untuk
mempercepat kolaborasi lintas sektor diantara pelaku usaha swasta atau BUMN dengan
universitas.
v kesepuluh adalah harmonisasi aturan dan kebijakan. Indonesia berkomitmen melakukan
harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan memastikan
koordinasi pembuat kebijakan yang erat antara kementerian dan lembaga terkait dengan
pemerintah daerah.
4. Penerapan teknologi era revolusi industry 4.0 pada PPDB Pondok Pesantren Al
Fattah Buduran
Pada sesi ini, penulis akan menyampaikan rangkuman atau kesimpulan hasil wawancara
dengan ketua panitia PPDB di Pondok Pesantren Al Fattah. Inti dari wawancara tersebut adalah
bahwa penerapan teknologi era revolusi industry 4.0 sangat bermanfaat bagi perkembangan
akses informasi terutama media online baik website ataupun media social. Dalam penerapannya
dilingkungan pendidikan, teknologi 4.0 dapat digunakan untuk menjaring santri baru secara
online menggunakan aplikasi website jagoan hosting berbayar ataupun mengunakan
dreamweaver. Adapun untuk ajang prormosi menggunakan aplikasi after effect dan power point
untuk membuat video yang menarik. Untuk pengisian sound, menggunakan aplikasi Mp3
Cutter dan Media converter Pro.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan zaman di abad ke 21 memasuki era dimana persaingan antar lembaga
pendidikan semakin kompetitif dan menuntut lembaga pendidikan menyesuaikan dengan
perkembangan di masyarakat. Namun daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di
SMA Pondok Pesantren Al Fattah Buduran tidak menurun. Melihat fenomena yang terjadi,
penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan strategi marketing lembaga pendidikan swasta
di SMA Pondok Pesantren Al Fattah Buduran. Tujuan penulisan ini untuk mendiskripsikan
penerapan strategi marketing lembaga pendidikan swasta di era 4.0. Jenis penulisan ini adalah
penulisan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil
penulisan ini menunjukkan bahwa dari beberapa strategi marketing lembaga sekolah di era
industri 4.0 lebih dominan dalam berpromosi melalui internet dan media sosial (website,
instagram, whatsapp, telegram) dan ini ditunjukkan pula pada hasil wawancara orang tua bahwa
informasi sekolah diperoleh melalui website dan medsos.

B. Referensi :

Library Research :

Pengaruh PerkembanganRevolusi Industri 4.0 Dalam Dunia Teknologi Di Indonesia, Murti


Ningsih (PDF) Diunduh pada 5-11-2019, pukul 10.00 WIB

Makalah Dampak Industri 4.0, Muhammad rafli Fadillah, Artikel Mei 2019, Institut Teknologi
Bandung (PDF) Diunduh pada 5-11-2019, pukul 10.00 WIB

Penerapan Strategi Marketing Lembaga Pendidikan Swasta Di Era Industri 4.0, Yuliati dan Tri
Nur Wahyudi. (PDF) Diunduh pada 5-11-2019, pukul 10.00 WIB

Analisis Pendidikan Indonesia Di Era Revolusi 4.0, Eko Risdianto, M.Cs, 2019 (PDF) Diunduh
pada 5-11-2019, pukul 11.00 WIB

Wawancara :
Bapak Saifuddin S.Pd, Ketua Panitia PPDB tahun 2017-2018

Bapak Ade Sujatmikanto S.Pd, Ketua Panitia PPDB 2018-2019

Ibu Uni Erawanti, S.Pd, Ketua Panitia PPDB 2019-2020

Bapak Danny Ramadhan S. Pd, Ketua Panitia PPDB 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai