Anda di halaman 1dari 3

Adab dulu baru kemudian Ilmu

“Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa


alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.”

yang saya hormati bapak kepala sekolah dan ibu wakil SMP N 1 Rengat Barat, yang saya
hormati Bapak ibu majlis guru dan staf Tata usaha, dan yang saya sayangi adek2 dan teman
teman seperjuangan.
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan berbagai macam nikmat, nikmat
iman, islam, dan nikmat sehat walafiat.

Tidak lupa pula kita kirimkan sholawat dan salam kepada junjungan alam nabi besar Muhammad
S.A.W dengan ucapan “ Allahumma sholli ala Sayyidana Muhammad wa al alihi sayyidina
Muhammad”

Alhamdulillah…saya akan menyampaikan Tausiyah yang berjudul “Adab dulu baru kemudian
Ilmu”

Bapak ibu guru, dan teman-teman yang dirahmati Allah

“Orang beradab sudah pasti berilmu,Orang berilmu belum tentu beradab.”

Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,


“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kenapa para ulama mendahulukan mempelajari adab?

Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata,


“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Sebegitu pentingkah mempelajari adab, baru ilmu kemudian???

Nah, misalnya di kehidupan nyata pun mungkin dari kita pernahkah menjumpai seorang yang
sangat pintar, tapi sombong. Cerdas, tapi tak berperilaku baik. Pandai, tapi adab terhadap
orangtua/gurunya kurang.

Pastinya kita pun memandang tidak baik orang seperti itu, karena budi pekertinya yang tidak
sinkron dengan kepandaiannya.

Terkait kondisi di indonesia, pejabat tinggi yang mapan ilmunya tetapi korupsi. Acap kali, kita
pun mendengar beberapa kasus murid yang tak sopan santun terhadap gurunya, atau karena
orangtuanya memiliki jabatan tinggi jadi seenaknya terhadap guru.

Itulah mengapa adab diutamakan untuk dipelajari terlebih dahulu.


Apasih adab itu? Mau tau ? mau tau apa mau tau….
Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun
perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinisikan, adab adalah menerapkan “akhlak-akhlak yang
mulia”

Urgensinya kita harus memiliki adab atau akhlaq yang baik sebelum berilmu. Yakni,

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫أكم ُل المؤمنين إيمانًا أحسنُهم ُخلقًا‬

“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR.
Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”).

Jelas dikatakan, sebaik-baik manusia yang paling baik akhlaqnya. Oleh karenanya, mau jadi
sebaik-baik manusia?
Yaitu dengan memperbaiki akhlaqnya.

Jamaah…oh jamaah…alhamdulillah

Apa saja adab sebelum menuntut ilmu?

1. Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu. Semata-mata hanya mengharap ridho Allah,
bukan tujuan duniawi.
2. Membersihkan diri dari akhlak-akhlak tercela,
3. Perhatian dan fokus utamanya adalah mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk akhirat.
Rajin berdo’a agar diberikan ilmu yang bermanfaat.
4. Selektif dalam memilih makanan. Yaitu makanan yang baik dan halal, karena
berpengaruh terhadap mudahnya memahami ilmu.
5. Hendaknya memiliki cita-cita yang tinggi untuk akhirat. Tidak mudah puas, dan tidak
menunda-nunda dalam belajar, bersemangat mencari faidah ilmu walaupun sedikit.
6. Memandang guru dengan penuh kemuliaan dan penghormatan.
7. Menghormati guru dengan penuh pengagungan, dan selalu berterima kasih kepada guru
atas ilmu dan arahan.

seorang muslim wajib untuk menuntut ilmu. Terlebih ilmu agama. Definisi dari ilmu adalah
kunci dari segala kebaikan. Dengan kita menjadi orang yang berilmu kita dapat memahami dan
mengetahui segala yang Allah SWT perintahkan kepada kita. Dengan ilmu pula kita dapat
memilih mana hal yang baik untuk kita dan mana hal yang buruk bagi kita sehingga kita
menjauhinya. Ilmu juga menyebabkan dimudahkan untuk masuk syurga. Sebagaimana dalam
sebuah hadist:

 )‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسه ََّل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّة (رواه مسلم‬
َ َ‫َو َم ْن َسل‬

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Hadirin yang berbahagia….

Oleh karena itu kita sebagai penuntut ilmu harus memiliki adab yang baik. Karena tak ada
manfaatnya seorang yang memiliki ilmu yang tinggi tetapi memiliki adab yang  buruk .

Demikianlah tausiyah dari saya, mohon maaf jika ada kekurangan.

Wabillahi taufiq wal hidayah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Anda mungkin juga menyukai