Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti ini. Secara garis
besar, makalah ini meliputi pembahasan mengenai hormat dan patuh kepada Guru yang meliputi
materi mengenai pembahasan ini. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun,
makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Perkerti.
Akhirnya ucapkan terima kasih tiada terhindar kepada Allah SWT juga mengucapkan doa
dan syukur kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya makalah
ini. Semoga kita semua selalu diberikan dan senantiasa dalam lindungannya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormat dan patuh kepada guru sangatlah ditekankan dalam agama Islam. Guru adalah
orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita
sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun tingginya pangkat atau
kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada
gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Terkait dengan hal tersebut, untuk meningkatkan rasa patuh dan hormat kepada guru,
kami merasa tertarik dengan pembahasan tersebut sehingga kami akan menjelaskan lebih lanjut
dalam makalah ini mengenai apa itu guru, pentingnya seorang guru, bentuk-bentuk akhlak
kepada guru, bagaimana cara kita sebagai siswa untuk hormat dan patuh kepada guru, dan
keuntungan sikap hormat dan patuh kepada guru. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab
berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Guru
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam juga
disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan
kepada umat manusia.
Imam Al-Gazali mengkhususkan seorang guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan,
dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa:
“Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan
besar di bawah kolong langit ini, dia ibarat matahari yang menyinari orang lain dan
mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan dia
sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya dia telah
memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya dia memelihara
adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.”
َأالَ َسَألُ ْوا ِإ ْذ لَ ْم يَ ْعلَ ُموا فَِإنَّ َما ِشفَا ُء ْال ِع ِّي ال ُّسَؤ ا ُل
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari ketidaktahuan adalah
bertanya ?” ( HSR. Abu Dawud )
6. Di antara akhlaq kepada guru adalah menegur guru bila melakukan kesalahan dengan
cara yang penuh hormat, sebagaimana sabda Rosulullah :
ولِ ِه َو َألِئ َّم ِةzz ِه َو لِ َر ُسzzِا َل هَّلِل ِ َو لِ ِكتَابzzَ لِ َم ْن ؟ ق: اzzَ قُ ْلن, ُ ْي َحةzzص
ِ َّ ِّدي ُْن النzzال
ين َو َعا َّمتِ ِه ْمَ ْال ُم ْسلِ ِم
“Agama adalah nasihat.” Kami ( Shahabat ) bertanya : “Untuk siapa ?” Beliau menjawab :
Untuk menta’ati Alloh, melaksanakan Kitab-Nya, mengikuti Rosul-Nya untuk para pemimpin
kaum muslimin dan untuk orang-orang umum.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi
dll )
BAB III
PENUTUPAN
3.3 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam juga
disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan
kepada umat manusia.
Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa.
Diantara bentuk-bentuk akhlak kepada guru adalah sebagai berikut.
1. Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki
guru
2. Di antara akhlaq kepada guru adalah mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan penuh
semangat, sebagaimana sabda Rosulullah saw :
3. Di antara akhlaq kepada guru adalah datang ke tempat belajar dengan penampilan yang
rapi,
4. Di antara akhlaq kepada guru yaitu diam memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan
5. Di antara akhlaq kepada guru adalah bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum
dia mengerti dengan cara baik.
6. Di antara akhlaq kepada guru adalah menegur guru bila melakukan kesalahan dengan
cara yang penuh hormat
Beberapa contoh etika murid terhadap guru , diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mereka selalu rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak
ketimbang gurunya.
2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru.
3. Mereka juga senantiasa berkhidmat kepada guru-guru mereka dengan mengharapkan
balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt.
4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’zim (memuliakan) serta
memercayai kesempurnaan ilmunya.
Dengan menghormati seorang guru, kita akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, antara
lain sebagai berikut.
1. Ilmu yang diperoleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi bermanfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, serta dianugerahi nikmat yang lebih dari
Allah Swt.
3.2 Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel.
Selain itu penulis hanya menggunakan sumber sekunder yaitu bersumber dari buku dan sumber
tersier yang bersumber dari internet untuk penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis
masih memerlukan kritikan dan saran yang bermanfaat bagi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet:
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/09/hormat-dan-patuh-kepada-guru.html
https://rizkiwirsa.wordpress.com/2015/03/08/makalah-agama-tentang-hormat-dan-patuh-
kepada-orang-tua-dan-guru/
https://id.wikipedia.org/wiki/Guru