Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Hormat dan Patuh Kepada Guru

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


1. VERANOVITA SYNTA BELA
2. ZAHRA AMIRA OKMALA DEWI
KELAS : VIII E

SMP NEGERI 1 BENGKULU SELATAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti ini. Secara garis
besar, makalah ini meliputi pembahasan mengenai hormat dan patuh kepada Guru yang meliputi
materi mengenai pembahasan ini. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun,
makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Perkerti.
            Akhirnya ucapkan terima kasih tiada terhindar kepada Allah SWT juga mengucapkan doa
dan syukur kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya makalah
ini. Semoga kita semua selalu diberikan dan senantiasa dalam lindungannya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Hormat dan patuh kepada guru sangatlah ditekankan dalam agama Islam. Guru adalah
orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita
sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun tingginya pangkat atau
kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada
gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Terkait dengan hal tersebut, untuk meningkatkan rasa patuh dan hormat kepada guru,
kami merasa tertarik dengan pembahasan tersebut sehingga kami akan menjelaskan lebih lanjut
dalam makalah ini mengenai apa itu guru, pentingnya seorang guru, bentuk-bentuk akhlak
kepada guru, bagaimana cara kita sebagai siswa untuk hormat dan patuh kepada guru, dan
keuntungan sikap hormat dan patuh kepada guru. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab
berikutnya.

1.2       Rumusan Masalah


1. Apa itu Guru?
2. Mengapa seorang Guru sangat penting dalam kehidupan ini?
3. Apa saja bentuk-bentuk akhlak kepada Guru?
4. Bagaimana cara menghormati dan mematuhi Guru?
5. Apa saja dan keuntungan sikap hormat dan patuh kepada Guru?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Guru
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam juga
disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan
kepada umat manusia.
Imam Al-Gazali mengkhususkan seorang guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan,
dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa:
“Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan
besar di bawah kolong langit ini, dia ibarat matahari yang menyinari orang lain dan
mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan dia
sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya dia telah
memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya dia memelihara
adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.”

2.2       Pentingnya seorang Guru


Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun
tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap
berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Guru merupakan bapak rohani bagi seorang murid, guru lah yang memberikan santapan jiwa
dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbing para muridnya untuk mengarahkan murid ke
arah yang baik. Karena seorang guru, murid menjadi tahu dari yang tidak tahu, dan bisa dari
yang tidak bisa.
Peran seorang guru, sangatlah penting dalam kehidupan ini. oleh karena itu, sudah
kewajiban kita untuk hormat dan patuh kepada guru.

2.3       Bentuk-Bentuk Akhlak kepada Guru


Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi
lebih baik sebagaimana yang diridhoi Alloh ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya
mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama perintah
tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.
Diantara bentuk-bentuk akhlak kepada guru adalah sebagai berikut.
1. Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki
guru, sebagaimana sabda Rosulullah saw :

َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن لَ ْم يُ َوقِّرْ َكبِي َرنَا َو يَرْ َح ْم‬


‫ص ِغي َرنَا‬ َ ‫لَي‬
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak
menyayangi orang yang lebih muda.” ( HSR. Ahmad dan At-Tirmidzi )
2. Di antara akhlaq kepada guru adalah mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan penuh
semangat, sebagaimana sabda Rosulullah saw :
‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َم ْن َسل‬
“Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu padanya, Alloh mudahkan baginya
dengannya jalan menuju syurga.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah )
3. Di antara akhlaq kepada guru adalah datang ke tempat belajar dengan penampilan yang
rapi,
4. Di antara akhlaq kepada guru yaitu diam memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan, sebagaimana hadits berkata :
“Bila kamu melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang guru sedang
menyampaikan ilmu, maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa
malunya.”( AR. Al-Baihaqi dalam Al-Madkhol ilas-Sunan )
5. Di antara akhlaq kepada guru adalah bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum
dia mengerti dengan cara baik. Allah berfirman :

‫فَا ْسَألُ ْوا َأ ْه َل ال ِّذ ْك ِر ِإ ْن ُك ْنتُ ْم الَ تَ ْعلَ ُم ْو َن‬


“Bertanyalah kepada ahli dzikr ( yakni para ulama ) bila kamu tidak tahu.”( Qs. An-Nahl : 43
dan Al-Anbiya’ : 7 )
Dan Rosulullah saw bersabda :

‫َأالَ َسَألُ ْوا ِإ ْذ لَ ْم يَ ْعلَ ُموا فَِإنَّ َما ِشفَا ُء ْال ِع ِّي ال ُّسَؤ ا ُل‬
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari ketidaktahuan adalah
bertanya ?” ( HSR. Abu Dawud )
6. Di antara akhlaq kepada guru adalah menegur guru bila melakukan kesalahan dengan
cara yang penuh hormat, sebagaimana sabda Rosulullah :

‫ولِ ِه َو َألِئ َّم ِة‬zz‫ ِه َو لِ َر ُس‬zzِ‫ا َل هَّلِل ِ َو لِ ِكتَاب‬zzَ‫ لِ َم ْن ؟ ق‬: ‫ا‬zzَ‫ قُ ْلن‬, ُ‫ ْي َحة‬zz‫ص‬
ِ َّ‫ ِّدي ُْن الن‬zz‫ال‬
‫ين َو َعا َّمتِ ِه ْم‬َ ‫ْال ُم ْسلِ ِم‬
“Agama adalah nasihat.” Kami ( Shahabat ) bertanya : “Untuk siapa ?” Beliau menjawab :
Untuk menta’ati Alloh, melaksanakan Kitab-Nya, mengikuti Rosul-Nya untuk para pemimpin
kaum muslimin dan untuk orang-orang umum.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi
dll )

2.4       Cara Hormat dan Patuh kepada Guru


Murid adalah orang yang sedang belajar dan menuntut ilmu kepada seorang guru. Demi
untuk keberkahan dan kemudahan dalam meraih dan mengamalkan ilmu atau pengetahuan yang
telah diperoleh dari seorang guru, maka seorang murid haruslah memiliki akhlak atau etika yang
benar terhadap gurunya.
Beberapa contoh etika murid terhadap guru , diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Seorang murid hendaklah hormat kepada guru, mengikuti pendapat dan petunjuknya.
2. Seorang murid hendaklah memberi salam terlebih dahulu kepada guru apabila
menghadap atau berjumpa dengan beliau.
3. Seorang murid hendaklah memandang gurunya dengan keagungan dan meyakini bahwa
gurunya itu memiliki derajat kesempurnaan, sebab hal itu lebih memudahkan untuk
mengambil manfaat dari beliau.
4. Seorang murid hendaklah mengetahui dan memahami hak-hak yang harus diberikan
gurunya dan tidak melupakan jasanya.
5. Seorang murid hendaklah bersikap sabar jika menghadapi seorang guru yang memiliki
perangai kasar dan keras.
6. Seorang murid hendaklah duduk dengan sopan di hadapan gurunya, tenang, merendahkan
diri, hormat sambil mendengarkan, memperhatikan, dan menerima apa yang disampaikan
oleh gurunya.
7. Seorang murid hendaklah ketika mengadap gurunya dalam keadaan sempurna dengan
badan dan pakaian yang bersih.
8. Seorang murid hendaklah jangan banyak bicara di depan guru ataupun membicarakan
hal-hal yang tidak berguna.
9. Seorang murid hendaklah jangan bertanya dengan tujuan untuk mengujinya dan
menampakkan kepandaian kepada guru.
10. Seorang murid hendaklah jangan bersenda gurau di hadapan guru.
11. Seorang murid hendaklah jangan menanyakan masalah kepada orang lain ditengah majlis
guru.
12. Seorang murid hendaknya tidak banyak bertanya, apalagi jika pertanyaan itu tidak
berguna.
13. Jika guru berdiri, Seorang murid hendaklah ikut berdiri sebagai penghormatan kepada
beliau.
14. Seorang murid hendaklah tidak bertanya suatu persoalan kepada guru ketika sedang di
tengah jalan.
15. Seorang murid hendaklah tidak menghentikan langkah guru di tengah jalan untuk hal-hal
yang tidak berguna.
16. Seorang murid hendaklah tidak berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan oleh guru (
guru lebih mengetahui tentang apa yang dikerjakannya).
17. Seorang murid hendaklah tidak mendahului jalannya ketika sedang berjalan bersama.
18. Ketika guru sedang memberi penjelasan/ berbicara hendaklah murid tidak memotong
pembicaraannya. Kalaupun ingin menyanggah pendapat beliau maka sebaiknya
menunggu hingga beliau selesai berbicara dan hendaknya setiap memberikan sanggahan
atau tanggapan disampaikan dengan sopan dan dalam bahasa yang baik.
19. Murid haruslah berkata jujur apabila guru menanyakan suatu hal kepadanya.
20. Meskipun sudah tidak dibimbing lagi oleh beliau ( karena sudah lulus) murid hendaklah
tetap selalu mengingat jasanya dan tetap terus mendoakan kebaikan –kebaikan atas
mereka.
2.5       Keuntungan Sikap Hormat dan Patuh kepada Guru
Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya sikap hormat dan patuh kepada guru. Dengan
menghormati seorang guru, kita akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, antara lain
sebagai berikut.
1. Ilmu yang diperoleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi bermanfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, serta dianugerahi nikmat yang lebih dari
Allah Swt.

BAB III
PENUTUPAN
3.3       Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam juga
disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan
kepada umat manusia.
Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa.
Diantara bentuk-bentuk akhlak kepada guru adalah sebagai berikut.
1. Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki
guru
2. Di antara akhlaq kepada guru adalah mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan penuh
semangat, sebagaimana sabda Rosulullah saw :
3. Di antara akhlaq kepada guru adalah datang ke tempat belajar dengan penampilan yang
rapi,
4. Di antara akhlaq kepada guru yaitu diam memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan
5. Di antara akhlaq kepada guru adalah bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum
dia mengerti dengan cara baik.
6. Di antara akhlaq kepada guru adalah menegur guru bila melakukan kesalahan dengan
cara yang penuh hormat
Beberapa contoh etika murid terhadap guru , diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mereka selalu rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak
ketimbang gurunya.
2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru.
3. Mereka juga senantiasa berkhidmat kepada guru-guru mereka dengan mengharapkan
balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt.
4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’zim (memuliakan) serta
memercayai kesempurnaan ilmunya.
Dengan menghormati seorang guru, kita akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, antara
lain sebagai berikut.
1. Ilmu yang diperoleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi bermanfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, serta dianugerahi nikmat yang lebih dari
Allah Swt.

3.2              Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel.
Selain itu penulis hanya menggunakan sumber sekunder yaitu bersumber dari buku dan sumber
tersier yang bersumber dari internet untuk penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis
masih memerlukan kritikan dan saran yang bermanfaat bagi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

 Sumber Internet:
 http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/09/hormat-dan-patuh-kepada-guru.html
 https://rizkiwirsa.wordpress.com/2015/03/08/makalah-agama-tentang-hormat-dan-patuh-
kepada-orang-tua-dan-guru/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Guru

Anda mungkin juga menyukai