Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENTINGNYA HORMAT DAN PATUH


KEPADA GURU

DIBUAT OLEH :
Ardiansyah Bagaskara (04/XI MIPA 7)
Arya Rangga Putra Pratama (06/XI MIPA 7)
Bintang Pratama Putra (07/XI MIPA 7)
Pandu Satria Wardana (25/XI MIPA 7)
Pradithya Putra G.I (26/XI MIPA 7)
Rachel Meta Agustina (27/ XI MIPA 7)
Zahra Putri Nur E. (36/XI MIPA 7)

SMAN 1 GEDANGAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam. Secara garis besar, makalah ini
meliputi pembahasan mengenai Hormat Kepada Guru yang meliputi materi mengenai
pembahasan ini. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Agama Islam.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan moral, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan
saran dan kritik demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya ucapkan terima kasih tiada terhindar kepada Allah SWT juga mengucapkan doa
dan syukur kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya
makalah ini. Semoga kita semua selalu diberikan dan senantiasa dalam lindungannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin Ya rabbal Alamin

Sidoarjo, 12 Februari 2023

.
..
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Hormat dan patuh kepada guru sangatlah ditekankan dalam agama Islam. Guru adalah
orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita
sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Tanpa harus kita ketahui , tentunya guru
sangat berjasa dalam hidup kita, merekalah yang mengubah hidup kita menjadi lebih terarah.
Mereka juga mencukupi kebutuhan jasmani maupun rohani. Walaupun bagaimanapun
tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap
berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Sejak zaman Rasulullah bahkan nabi-nabi sebelumnya guru Merupakan orang yang sangat
dimuliakan posisinya. Bahkan di dalam Al Qur’an dan beberapa hadist juga dijelaskan betapa
berharganya seorang guru dan wajib kita patuhi. Namun saat ini banyak para pemuda
milenial yang mulai lupa dengan jasa-jasa guru sehingga dengan mudahnya mereka untuk
tidak menghargai gurunya. Banyak murid yang kini tidak menghormati guru layaknya seperti
orang tua mereka. Dan kini seperti trend dalam sekolah untuk tidak menghormati guru.
Disintergrasi moral yang terjadi pada murid ini sungguh memprihatinkan. Banyak murid
yang kini tidak mengindahkan perintah guru.
Terkait dengan hal tersebut, untuk meningkatkan rasa patuh dan hormat kepada guru, kami
merasa tertarik dengan pembahasan tersebut sehingga kami akan menjelaskan lebih lanjut
dalam makalah ini mengenai apa itu guru, pentingnya seorang guru, bentuk-bentuk akhlak
kepada guru, bagaimana cara kita sebagai siswa untuk hormat dan patuh kepada guru, dan
keuntungan sikap hormat dan patuh kepada guru. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab
berikut ini.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rundingan yang kami tentukan maka dihasilkan pembahasan yang akan dibahas
dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1) Siapa itu guru dan mengapa wajib menghormatinya ?
2) Apa saja faktor penyebab terjadinya penurunan rasa hormat (respect) siswa terhadap guru?
3) Bagaimana cara mengembalikan rasa hormat (respect ) siswa terhadap guru?
4) Apa saja perilaku Hormat kepada guru
5) Hikmah dan dampak dari hormat kepada guru

3. TUJUAN & MANFAAT


Sebagai bentuk penalaran dan pemahaman kita sebagai penulis. Maka tentunya tujuan dari
penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran PAI juga sebagai
perantara kita untuk memahami dan merangkum apa yang selama ini kita dapat dalam
melaksanakan sikap patuh terhadap guru. Di samping itu pembuatan makalah bertujuan untuk
menjelaskan dan menganalisis betapa pentingnya melakukan sikap patuh dan taat kepada
guru serta bagaimana cara melaksanakannya yang menimbulkan dampak tertentu. Manfaat
dari dibuatnya makalah ini sendiri yakni sebagai perantara bagi kami untuk menjelaskan dan
memberikan wawasan dalam arti pentingnya menghormati dan patuh kepada guru.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi dan perintah wajib hormat & patuh kepada guru


Sikap hormat merupakan nilai dan norma dalam masyarakat. Karena nilai adalah suatu
perangkat keyakinan/ perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak
khusus pada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku. Sedangkan norma
adalah pelaksanaan dari nilai ( Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi, 201:2008). Oleh
sebab itu, budaya hormat merupakan bagian dari nilai dan norma. Sehingga hormat adalah
Suatu perilaku bersifat halus dan baik kepada orang lain sesuai dengan adat yang ada dalam
suatu masyarakat
Guru adalah orang yang mendidik dan mengajarkan beberapa hal yang belum dimengerti dan
diketahui. Hormat dan patuh kepada guru adalah menghargai (takzim, khidmat, sopan) dan
menaati segala perintahnya selama masih dalam ketaatan kepada Allah swt.. Guru
berkedudukan sebagai pengganti orang tua ketika di sekolah atau dapat dipahami bahwa guru
merupakan orang tua ketika di sekolah. Umat Islam diperintahkan bersikap hormat dan patuh
kepada guru ketika berada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Allah
swt berfirman:
َ ِ‫ف َأ ْل َوانُهُ َك َذل‬
‫ك ِإنَّ َما ت َْخ َشى هَّللا َ ِم ْن ِعبَا ِد‬ ٌ ِ‫ت َواَأْل ْن َع ِم ُمختَل‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
ِ ‫اس َوال َّد َوا‬

ِ ‫ْال ُعلَ َمنوا ِإ َّن هللاَ ع‬


‫َزي ٌز َغفُور‬
Artinya: "Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-
binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang
takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun." (Q.S. Fätir: 28)
Menghormati guru merupakan wujud terimakasih kita atas jasa-jasa yang telah
diberikannya. Perbuatan ini pula juga telah dilakukan oleh para ulama terdahulu kepada guru-
guru mereka. Salah satu contohnya adalah Imam Syafi’i. Imam Syafi’i yang terkenal sebagai
ulama tersohor di zamannya dan menjadi salah satu imam mazhab masih menunjukan sikap
tawadhu atau kerendah hatiannya terhadap gurunya.
2. Hal yang menyebabkan penurunan rasa hormat kepada guru
Akhlak antara guru dan murid sangat penting apalagi ketika masih dalam proses pendidikan
berlangsung. Dan persoalan guru dengan murid lebih baik dicontohkan pada ulama-ulama
besar terdahulu. Beberapa contoh sifat yang harus dimiliki guru agar dapat menanamkan
sifat-sifat mulia di hadapan muridnya agar dapat diikuti, disegani serta dimuliakan oleh
muridnya. Seperti harus ikhlas, memiliki sifat tabiat, dan Zuhud serta mampu memahami
karakter muridnya. Adapun beberapa contoh hal yang dapat menurunkan rasa hormat ke guru
yakni.
1. Penampilan guru, sangat penting karena siswa akan menilai rapi atau kucel cara
berpakaian guru, harum atau bau aroma tubuh guru tersebut, panjang atau pendek
rambut guru (khusus guru laki-laki).
2. Telat atau jarang masuk Dengan beban 24 jam pelajaran dan banyaknya adminitrasi
yang harus dibuat oleh Seorang guru ditambah lagi ada side job untuk menambah
penghasilan.
3. Pilih kasih, Sifat ini yang sering tidak disadari oleh guru dan sering membanding-
bandingkan siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hendaknya seorang guru tidak
boleh pilih kasih
4. Kasar, meremehkan murid dan sering semena-mena dalam mengajar

3. Cara mengembalikan rasa hormat ke guru


Pembudayaan sopan santun di rumah dapat dilakukan melalui peran orang tua dalam
mendidik anaknya. Sehingga nantinya dapat berpengaruh terhadap aktivitas murid disekolah.
Orang tua dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Orang tua memberikan contoh-contoh penerapan perilaku sopan santun di depan anak.
Contoh merupakan alat pendidikan yang sekaligus dapat memberikan pengetahuan pada anak
Tentang makna dan implementasi dari sikap sopan santun itu sendiri.
b) Menanamkan sikap sopan santun melalui pembiasaan. Anak dibiasakan bersikap sopan
dalam kehidupan sehari hari baik dalam bergaul dalam satu keluarga maupun dengan
lingkungan. Sehingga nantinya dapat membiasakan menghargai guru. Dan selalu
mengajarkan tentang etika dalam menghargai guru.
e) Menanamkan sikap sopan santun sejak anak masih kecil, anak yang sejak kecil dibiasakan
bersikap sopan akan berkembang menjadi anak yang berperilaku sopan santun dalam bergaul
dengan siapa saja dan selalu dapat menempatkan dirinya dalam suasana apapun. Sehingga
sikap ini dapat diajadikan bekal awal dalam membina karakter anak.

4. Perilaku Hormat kepada guru


Guru yang memberikan ilmu pengetahuan kepada muridnya dan agar berhasil dalam
mencari (menuntut) ilmu serta menjadikan ilmu itu bermanfaat di dunia dan akhirat, maka
seorang murid haruslah memiliki etika-etika dalam mewujudkannya. Beberapa etika-etika
yang wajib dipenuhi oleh seorang murid terhadap gurunya adalah sebagai berikut:
1. Apabila menghadap guru atau kebetulan berjumpa dengannya, berilah salam lebih
dahulu kepadanya.
2. Jangan banyak bicara di hadapannya maupun membicarakan hal-hal yang tidak
berguna, apalagi jika pembicaraan itu tidak berkenan di hati guru.
3. Apabila hendak bertanya tentang suatu perkara, mohonlah izin terlebih dahulu.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT
“Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu
apa pun, sampai aku sendiri yang akan menerangkannya kepadamu.” (QS. Al Kahfi : 70)

4. Janganlah bertanya dengan tujuan untuk mengujinya serta jangan menentangnya


dengan cara menampakkan kepandaian kita sehingga ada perasaan dalam hati bahwa
kita lebih pandai daripada guru kita.
5. Bersikap tawadhu’ atau tidak meninggikan diri di hadapan guru. Sebagaimana
Rosulullah SAW pernah bersabda,
‫ب ْال ِع ْل ِم‬ ُ ُّ‫ق ْال ُمْؤ ِم ِن الَتَّ َمل‬
ِ َ‫ق ِإالَّ فِ ْي طَل‬ ِ ‫ْس ِم ْن َأ ْخاَل‬
َ ‫لَي‬
“Bukan merupakan kebiasaan (adap) seorang Mukmin dengan merendahkan diri di hadapan
orang lain, kecuali pada saat sedang menuntut ilmu (belajar).”
6. Rendah hati terhadap guru, meski telah memiliki ilmu yang lebih banyak.
7. Menaati arahan dan bimbingan guru selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
8. Berkhidmat untuk guru dan hanya mengharap balasan dari Allah swt.
9. Memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan takzim serta memercayai
kesempurnaan Ilmunya.
10. Mengucapkan salam saat bertemu.

5 . Hikmah hormat kepada guru


Dengan menghormati seorang guru, kita akan mendapatkan hikmah yang barokah, antara lain
sebagai berikut.

1. Ilmu yang diperoleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.


2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi bermanfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, serta dianugerahi nikmat yang lebih dari
Allah Swt.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kedudukan seorang guru dengan muridnya sama halnya seperti kedudukan orang tua dengan
anaknya di rumah. Guru ibarat orang tua kedua bagi seorang anak atau murid. Bahkan
kedudukan seorang guru lebih mulia daripada orang tua. Karena guru mengajarkan muridnya
ilmu pengetahuan dari segi rohani yang bersifat spiritual dan universal sebagai bekal
kehidupan di akhirat kelak. Sedangkan orang tua hanya mendidik dan mengajarkan anaknya
dari segi jasmani yang bersifat material. Tentunya sebagai Manusia yang berbakti kita
mungkin tidak bisa membalas jasa mereka namun kita mampu menghormati mereka. Sebab
kunci kesuksesan akhirat dan dunia adalah ilmu. Dan ilmu tak mungkin digapai jika tanpa
bantuan seorang guru. Hal itu yang membuktikan betapa pentingnya menghormati dan
mematuhi seorang guru.

B. SARAN
Seorang murid seharusnya bersikap baik kepada gurunya yaitu dengan menghormati dan
mematuhinya. Demikian juga seorang guru dalam mengajarkan ilmu kepada muridnya
sebaiknya tidak boleh sembarangan karena guru akan menjadi panutan bagi murid-muridnya
baik dari perkataan, sikap, maupun perbuatannya. Jadikan sebuah pembalasan dengan
pembalasan yang baik pula. Guru adalah jendela dan pedoman dunia

Anda mungkin juga menyukai