Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Profesi Keguruan Hairullah, M. Pd

“MOTIVASI KERJA GURU DAN SIKAP/SIFAT GURU”

Disusun Oleh:

Kelompok VI

Munawarah : 20.12.5047
Aliya Rahmasyifa Diani : 20.12.5310
Muhammad Salman : 20.12.5044
Mahmud Lutfi : 20.12.5036

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA


PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“MOTIVASI KERJA GURU DAN SIKAP/SIFAT GURU” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah demi untuk memenuhi
tugas dari Bapak Hairullah, M. Pd. pada mata kuliah Profesi Keguruan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Apa itu Motivasi
kerja guru dan sikap/sifat guru, bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hairullah, M. Pd. selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah Profesi Keguruan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
kesempurnaan makalah ini.

Martapura, 26 Oktober 2021

Kelompok VI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Sikap Utama Guru Kepada Peserta didik......................................................3
B. Sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru................................................4
C. Sikap yang harus dihindari oleh seorang guru..............................................6
D. Karakter Guru Yang Diminati Peserta Didik................................................8
E. Karakter Guru Yang Tidak Diminati Peserta Didik....................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Era globalisasi memberikan dampak positif sekaligus negatif bagi dunia
pendidikan. Salah satu dampak negatif dari arus globalisasi adalah terkikisnya
nilai-nilai moral bangsa karena pengaruh budaya asing yang kadang kurang sesuai
dengan budaya bangsa Indonesia. Bangsa yang menginginkan warga negara yang
cerdas, beriman, dan bertaqwa, perlu memperhatikan pendidikan anak.
Kenyataan yang terjadi saat ini, perhatian pada pendidikan ini belum seperti
yang diharapkan terutama dari segi penyiapan calon-calon guru. Bagi anak usia
Sekolah Dasar, guru merupakan sosok teladan. Anak belajar melalui peniruan,
melalui kegiatan meniru atau menyamakan dirinya dengan orang tua dan orang
dewasa yang ada disekitarnya. Termasuk didalamnya adalah meniru apa yang
dilakukan oleh guru. Namun demikian, pengaruh perkembangan zaman
menjadikan sikap dan kepribadian guru kadang kurang dapat dijadikan contoh dan
teladan bagi peserta didik.
Kompetensi kepribadian kurang dikembangkan melalui pendidikan di dalam
kelas. Abdurrahman (2007) dalam tulisannya mengatakan: kompetensi
kepribadian guru di Indonesia nyaris berkembang secara autodidak dalam bingkai
“nilai-nilai religius” dan “nilai-nilai ketimuran” bangsa kita yang terkadang tidak
bertahan diterpa arus modernisasi dan globalisasi. Padahal selain menguasai ilmu,
teknologi, dan keterampilan pendukung yang lain, seorang guru wajib memiliki
sikap dan kepribadian yang dapat dijadikan teladan bagi anak didik dan dan
anggota masyarakat yang lain.
B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana sikap utama guru kepada peserta didik?
2. Apa sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru?
3. Apa sikap yang harus di hindari oleh seorang guru?
4. Apa ciri-ciri guru yang diminati peserta didik?
5. Apa ciri-ciri guru yang tidak diminati Peserta didik?

1
C.    Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui sikap utama guru kepada peserta didik
2. Untuk Mengetahui sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru
3. Untuk Mengetahui sikap yang harus di hindari oleh seorang guru
4. Untuk Mengetahui ciri-ciri guru yang diminati peserta didik
5. Untuk Mengetahui ciri-ciri guru yang tidak diminati Peserta didik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sikap Utama Guru Kepada Peserta didik


Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan
bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari
individu dalam kehidupannya. Sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen
kognitif, komponen afektif dan tingkah laku.1
Guru merupakan seorang yang menjalankan tugas utamanya yakni
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi muridnya dalam pendidikan. Guru adalah pendidik profesional
karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian
amanah pendidikan yang terpikul dipundak orangtua. Ini berarti bahwa orang tua
telah memberikan amanah atau Sebagian tanggung jawabnya kepada guru, maka
oleh sebab itu guru harus mempunyai perilaku yang baik karena orang tua tidak
mungkin menyerahkan anaknya kesembarangan guru yang tidak profesional.2
Guru merupakan figur pengganti orang tua bagi anak-anak di sekolah,
yang memberikan andil yang besar dalam tumbuh kembang mereka. Guru akan
memberikan perlindungan, pengajaran yang baik dan kebiasaan-kebiasaan baru
yang mendukung pengetahuan siswa dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Sikap guru dalam menghadapi persoalan baik dalam menghadapi anak
didik, teman-teman sesama guru, dan sekolah itu sendiri akan dilihat, diamati dan
dinilai oleh peserta didik.
cara guru berpakaian, berbicara, berjalan dan bergaul juga merupakan
penampilan kepribadian yang lain, yang mempunyai pengaruh terhadap peserta
didik. Termasuk pula dalam masalah kepribadian guru itu, sikap dan pandangan
terhadap fungsinya bagi peserta didik. Apakah ia sebagai pemimpin, menyuruh,
memerintah dan mengendalikan? Sedangkan peserta didik adalah yang dipimpin
harus patuh menurut dan menerima. Ataukah ia sebagai pembimbing yang

1 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.
188
2 Ramayulis, Profesi Dan Etika Keguuan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), hlm. 4-5

3
mengerti dan menyiapkan suasana bagi peserta didik, ia hidup dan ikut aktif
dalam kegiatannya.3
Menurut Gourneau ada lima sikap guru terhadap siswa dalam proses
pembelajaran yaitu:
1. Menunjukan kepedulian dan kebaikan
2. Tanggung jawab
3. Sensitif menerima keragaman
4. Meningkatkan intruksi individu
5. Mendorong kreativitas.4

B. Sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru


Berikut adalah beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru:5
1. Tegas Berwibawa
Sikap tegas dan berwibawa sangat dibutuhkan seorang guru. Guru adalah
seorang pendidik, tidak hanya sebagai penyampai materi saja. Guru juga
menjadikan peserta didik pintar dan harus berkepribadian baik. Dalam bersikap
pun guru harus tegas karena jika tidak, akan disepelekan oleh peserta didiknya.
Sikap berwibawapun juga penting, meski jangan menjadikan hubungan
yang kaku antara guru dan peserta didik. Ketegasan diperlukan ketika
membutuhkan suatu kedisiplinan. Wibawa dibutuhkan agar disegani peserta didik.
Wibawa bukan untuk menjaga jarak antara peserta didik dan guru melainkan apa
yang disampaikan guru itu lebih bernilai. Seperti seorang pemimpin juga
dibutuhkan kharismatik untuk menjadikannya nilai lebih. Wibawa itu penting agar
guru dihormati siswa, sehingga apa yang disampaikan tidak disepelekan.
2. Memberi Contoh dengan Tindakan
Seorang guru mengajar dengan metode ceramah saja tidaklah cukup. Baik
itu dalam menyampaikan materi atau mendidik perilaku peserta didik. Kalau
ceramah saja akan sulit diingat, ada yang mengatakan "masuk telinga kanan,

3 Dzakiah Drajat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm. 20-21
4 Gourneau, B. 2012. Five Attitudes of Effective Teacers: Implication For Teacher Training.
Journal of Human Behavior in the Social Enviroment, 19(4), hlm. 113-123
5 http://5_Sikap_yang_Harus_Dimiliki_Guru_Warung_Les.htm

4
keluar telinga kiri". materinya sekedar melewati telinga saja. Bagaimana mungkin
sesuatu yang hendak ditanamkan akan membekas dan mempengaruhi
kehidupannya nanti.
3. Percaya diri
Kewibawaan seorang guru akan runtuh ketika peserta didik mendapati
gurunya tidak memiliki kepercayaan diri yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
bagaimana ia mengkomunikasikan pelajarannya. Guru seperti ini akan
menyampaikan materi dengan penuh kebimbangan dan kurang meyakinkan.
Padahal dalam menyampaikan ilmu, seorang guru harus dapat meyakinkan anak
didiknya. Jika seorang guru menyampaikan materi dengan penuh percaya diri,
maka peserta didik akan percaya diri pula, mengikuti gurunya. Energi positif yang
dibawa guru akan mempengaruhi peserta didik, karena emosi akan mempengaruhi
satu sama lain.
4. Konsisten
Konsisten adalah sikap yang dituntut untuk tidak berubah-ubah atau plin
plan. Guru yang selalu berubah-ubah dalam membuat aturan akan mengurangi
rasa hormat para peserta didiknya. Apabila seorang guru akan menerapkan
disiplin positif, guru hendaknya menerapkan aturan yang sudah dibuat dan
memberlakukan konsekuensi negatif bagi yang melanggarnya.
5. Memahami Kejiwaan Peserta Didik
Seorang guru ibarat seorang dokter. Untuk mengobati yang sakit, maka
deperlukan dokter yang mengerti jenis penyakit yang diderita serta cara-cara
mengobatinya. Begitu pula dengan seorang guru, dalam mengobati jiwa anak
didiknya, membentuk akhlak yang baik. Untuk itu dibutuhkan pendidik yang
mengerti akan sifat dasar jiwa manusia, kelemahan dan cara mengobatinya. Ibarat
sakit, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi sebelum diobati hendaknya
mencegah terjadinya penyakit. Dalam hal ini adalah akhlak anak didik. Sebelum
mereka tumbuh dewasa dengan akhlak yang buruk maka sedini mungkin
membentuk akhlak yang baik.
Ki Hajar Dewantara merumuskan seorang pendidik itu hendak
mempunyai kepribadian: di depan menjadi teladan, di tengah membangun karsa,

5
dan di belakang memberi dorongan. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
C. Sikap yang harus dihindari oleh seorang guru
Sikap yang harus dihindari oleh seorang guru, antara lain:
1. TIPUS: Tidak punya selera.
Ketika lonceng tanda masuk telah berbunyi, guru yang mempunyai gejala
tipus, masih berpura-pura mempersiapkan diri mencari buku-buku persiapan
mengajar. Setelah itu mencari teman sejawat yang juga masuk kelas
bersamaan pada jam tersebut untuk diajak ngobrol terlebih dahulu. hal
tersebut terjadi karena guru tidak mempunyai persiapan yang matang sebelum
masuk kelas.
2. MUAL: mutu amat lemah.
Tanda-tanda mual ini dapat dari kepemilikan sumber bacaan dan sumber
informasi yang dimiliki guru, bahan refrensi pembelajaran sudah ketinggalan
zaman, dan banyak guru yang alergi dengan bahasa inggris. Bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional tidak bisa dielakkan.
3. KUDIS: Kurang disiplin.
Pemanfaatan waktu yang kurang efektif saat berinteraksi dengan peserta
didik, tak jarang KUDIS ini menyebabkan kegiatan pembelajaran selesai
sebelum lonceng keluar dibunyikan.
4. ASMA: Asal masuk kelas.
Banyak yang beranggapan bahwa kalau guru masuk kelas tidak membawa
buku adalah guru yang hebat, padahal setiap kegiatan pembelajaran siswa
selalu mengalami perkembangan sesuai kemajuan informasi dan teknologi,
dan guru tidak menyadari bahwa informasi yang diperoleh peserta didik sudah
melebihi pengetahunan dan keterampilan yang dimiliki guru.
5. TBC: Tak bisa computer.

6
Penyakit ini dapat dilihat pada pelaksanaan Uji Kompetensi Guru, dari
kemampuan menjinakkan mouse di depan komputer, membuka internet, dan
mengaskes materi pembelajaran.
6. KUSTA: Kurang strategi
Strategi pembelajaran merupakan hasil yang sangat penting dalam belajar.
Secara umum guru kurang menguasai strategi belajar sehingga banyak siswa
yang keluar-masuk saat dia mengajar adalah salah satu ciri penderita KUSTA.
7. KRAM: Kurang terampil
Keterampilan seorang guru dalam mengelola kelas, belumlah cukup untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal. Kemampuan individual guru dalam
penguasaan materi, penggunaan alat-alat laboratorium dan evaluasi yang tepat
adalah faktor utama dalam pembelajaran.
8. ASAM URAT: Asal Sampai materi kurang akurat
Penyakit asam urat terjadi bila saluran pembuluh darah mengalami
gangguan, demikian juga guru yang merupakan yang saluran informasi kepada
siswa mengalami gangguan, apa yang terjadi? Guru tidak memiliki motivasi,
tanggungjawab moral atau sosial sehingga pembelajaran hanya berupa
informasi sekilas untuk mencapai target kurikulum.6
Sementara sikap dan sifat guru yang baik terhadap anak didiknya adalah:
1) Bersikap adil.
2) Percaya dan suka terhadap murid-muridnya.
3) Sabar dan rela berkorban.
4) Memiliki wibawa dihadapan anak didiknya.
5) Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya dan bersikap baik terhadap
masyarakat.
6) Benar-benar menguasai mata pelajarannya dan berpengetahuan luas.
Guru profesional adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau
materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar,
serta senantiasa mengembangkan kemampuannya secara

6 http://Sikap_dan_Perilaku_Guru_yang_Profesional_KOMPASIANA.com.htm

7
berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun
pengalamannya.7
Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan
minimal, antara lain:
a) Memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai.
b) Memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang
ditekuninya.
c) Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya.
d) Memiliki jiwa yang kreatif dan produktif.
e) Memiliki etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya.
f) Selalu melakukan pengembangan diri secara terus-menerus.8
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, perkembangan baru terhadap
pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk
meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar-mengajar dan
hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.
Guru yang berkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa
berada pada tingkat optimal. Karena guru sebagai pengajar, pemimpin dikelas,
pembimbing, pengatur lingkungan, perencana, dan motivator bagi para siswanya.9
D. Karakter atau ciri-ciri Guru Yang Diminati Peserta Didik
1. Guru yang cakap dengan materi pelajaran. Hal ini sangat penting dalam proses
pembelajaran, sehingga jika muncul pertanyaan dari siswa, guru dapat
menjawabnya dengan sangat mudah. Jika pun guru belum dapat menjawab
pertanyaan siswa, guru seperti ini dapat memberikan beberapa alternatif
sebagai jawaban yang memuaskan atau setidaknya cukup untuk menjawab
pertanyaan dari siswanya.
2. Guru yang memahami dan cakap menggunakan Metode Pembelajaran.
Dengan memahami dan cakap dengan metode pembelajaran yang

7 Yunus Abu Bakar, Nurjan, Syarifan. Dkk, 9Surabaya: Aprinta profesi keguruan, 2009), hlm. 36
8 Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.51.
9 Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,1995),
hlm. 10

8
digunakannya saat mengajar, guru seperti ini dapat menyampaikan materi
pembelajaran disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dari tujuan
pembelajaran, sehingga siswa pun dapat memahami semua yang diajarkan
oleh guru tersebut.
3. Guru yang memahami gaya belajar siswa. Seperti yang kita tahu bahwa kita
mengenal tiga jenis gaya belajar siswa, diantaranya yaitu Audio, Visual dan
kinestetik. Guru seperti ini dapat menentukan gaya belajar yang dikuasai oleh
siswa tertentu, sehingga setiap siswa dapat memahami setiap yang diajarkan
oleh guru berdasarkan gaya belajar siswa tersebut.
4. Guru memahami psikologi perkembangan siswa. Guru seperti ini dapat
mengetahui sebab mengapa seorang siswa berbuat sesuatu, sehingga jikapun
siswa melakukan suatu kesalahan maka guru tersebut dengan cepat, tanggap
dan tepat dapat mengubah siswa tersebut supaya beralih kepada perbuatan
yang baik yang hendak dicapai dari tujuan pendidikan.
5. Guru yang berpenampilan menarik. Guru seperti ini tidak berarti harus selalu
ganteng atau cantik, tetapi guru yang mampu menarik perhatian siswa kepada
dirinya sehingga akan lebih mudah mengantarkan siswa kepada tujuan
pembelajaran yang diajarkannya.
6. Guru yang humoris. Guru seperti ini dapat mencairkan suasana belajar yang
serius menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Guru yang humoris dapat
merebut hati sang siswa, sehingga pada akhirnya juga dapat merebut perhatian
siswa untuk belajar dengan sebaik-baiknya.
7. Guru yang menjadi contoh atau teladan. Guru seperti ini lebih suka mengajak
dari pada menyuruh. Guru juga akan melakukan apapun yang guru ajak ke
siswa jadi siswa tidak merasa melakukan apa yang diajak sendirian.
8. Guru yang adil dan penyabar. Guru seperti ini sangat memahami bahwa
kenakalan siswa sesungguhnya merupakan bagian dari sistem pembelajaran.
Yang biasa diterapkan oleh guru ini adalah reward, atau memberikan
penghargaan yang wajar kepada siswa yang bersalah maupun siswa yang
berprestasi.

9
9. Guru yang up to date. Guru seperti ini dapat berkembang lebih cepat dari dari
pada perkembangan zamannya, sehingga dapat cepat menanggapi setiap
permasalahan yang timbul dari para siswa. Siswa berpikir bahwa guru tersebut
dapat diajak diskusi atau menjadi tempat bertanya tentang berita terkinian.
10. Guru yang tidak gaptek (gagap teknologi). Guru seperti ini sudah pasti akan
sangat disenangi siswa, karena dapat menangkap dan memantau setiap
perkembangan yang terjadi pada diri siswa melalui berbagai perangkat yang
juga digunakan oleh para siswa tersebut.10
E. Karakter atau ciri-ciri Guru Yang Tidak Diminati Peserta Didik
1. Guru tidak mengusai materi.
Materi pembelajaran merupakan inti pokok sistem pembelajaran, jadi kita
harus menguasai materi yang mau diajarkan ke siswa secara detail. Jangan sampai
kita mengajarkan hal yang kita juga belum menguasainya. Memang tidak ada
manusia yang dapat memahami segala hal dengan sempurna, makanya kita harus
terus belajar untuk mengajar. Sehingga konsep yang kita ajarkan terasa mantap,
siswapun akan suka dengan anda sebagai guru.
2. Jarang Masuk
tidak sedikit guru yang sibuk di luar kegiatan sekolah, mungkin itu kegiatan
keluarga maupun kegiatan bisnis. Kepentingan Bisnis dan keluarga boleh
dilakukan asal tidak mengganggu kegiatan belajar di kelas, apalagi sampai tidak
masuk dan mengabaikan tugasnya mengajar. Guru seperti ini sangat tidak disukai
oleh siswanya. Jadi hindarilah!
3. Berpakaian tidak rapi (Norak)
Bagi murid-murid, guru itu merupakan cermin yang bisa mereka contohkan.
Tapi bagaimana kalau guru berpakaian tidak rapi apalagi sampai berpakaian
norak. Siswa akan menjadi tidak respect terhadap guru yang guru yang berpakaian
tidak rapi. Ketika siswa tidak resfect biasanya siswa tidak bisa menerima materi
pembelajaran dengan baik.
4. Berkata kasar

10 http://www.infopgr.tk

10
perkataan terhadap siswa harus halus, memikat, dan penuh perhatian. setiap
bimbingan, nasehat, dan perkataan harus disampaikan dengan lemah lembut.
Hindari mengeluarkan perkataan kasar, bernada tinggi dan ancaman. Jika itu
terjadi, tidak ada efektivitas dalam pembelajaran yang dilakukan. siswa akan
mencemooh dan mengolok-olok guru yang sering berkata kasar.
5. Memberikan tugas rumah atau PR tanpa diperiksa
Pekerjaan rumah (PR) memang dapat menjadikan siswa rajin belajar di rumah.
Mereka akan mengatur waktu untuk belajar ekstra demi menyelesaikan tugas dari
gurunya. Namun ketika kesungguhan mereka di sia-siakan oleh gurunya, mereka
akan kecewa dan semangat untuk mengerjakan PR selanjutnya akan kendor. Guru
yang tidak memeriksa PR yang dikerjakan oleh siswa, secara otomatis tidak akan
disukai oleh siswanya.
6. Menghukum semena-mena
Siswa harus didasari dengan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kearifan.
Jangan memberikan hukuman kepada siswa berdasarkan kebencian, permusuhan,
dan emosi yang tidak terkendali. Guru adalah pembimbing spiritual murid,
sehingga sikap perilakunya harus konsisten dengan statusnya sebagai pembimbing
moral dan spiritual. Kalau hukuman didasari sifat kasih sayang, maka guru akan
didasari sifat kasih sayang, maka guru akan menghindari cara-cara yang di luar
batas kewajaran, bahkan akan menghukum murid dengan hal-hal yang positif
untuk meningkatkan kemampuan dan integritas moralnya. Kalau guru
menghukum semena-mena dengan tindakan semena-mena. seperti menyuruh
berdiri dihalaman sekolah selama jam pelajaran, bertindak keras, menampar, dan
sejenisnya maka ini akan menimbulkan kemarahan siswa. Bahkan ini
dikhwatirkan siswa akan membalasnya di luar sekolah. oleh karena itu hindari
menghukum semena-mena.
7. Pilih Kasih (tidak adil)
Sikap pilih kasih atau tidak adil akan membuat kebijasanaan guru tidak
dihormati siswanya. Mereka akan bertindak menjauh, seperti tidak mengindahkan
perintah gurunya. Oleh sebab itu, sikap pilih kasih jangan sampai ditunjukan guru
ke siswanya. Jadi bersikaplah dengan adil!

11
8. Cuek di dalam kelas maupun diluar kelas
Jika guru cuek dengan siswanya, baik dalam maupun di luar kelas. Maka
siswa tidak dapat merasakan hubungan emosional yang positif antara guru dan
muridnya. Mereka hanya akan belajar dalam arti formal, tetapi tidak memiliki
hubungan psikologi yang akrab yang penuh manfaat.
9. Tidak memberikan contoh yang baik
Siswa adalah peniru yang sangat baik. Sebaiknya guru selain memberikan
pelajaran materi kepada siswa juga memberikan contoh prilaku yang baik pula.
Sehingga kelak siswa dapat bermasyarakat dengan baik.
10. Kaku (tidak humoris)
Tidak humoris merupakan sifat guru yang kurang disukai oleh siswa, karena
guru yang kaku, tidak humoris biasanya menimbulkan pembelajaran yang terasa
tegang sehingga siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
11. Membanding-bandingkan
Guru yang suka membanding-bandingkan siswa satu dengan yang lain atau
membandingkan antar kelas dapat menimbulkan perasaan ketidaksukaan siswa
yang merasa diremehkan. Jadi hindarkan membandingkan siswa di depan mereka.
12. Tidak hafal nama siswa
Tidak hafal nama siswa satu per satu sudah menjadi rahasia antara guru
(penulis juga tidak hafal). Maklum ini merupakan hal yang cukup sulit bagi guru
yang mengajar siswa lebih dari 300 orang. tapi cobalah untuk semaksimal
mungkin untuk hafal nama mereka, minimal nama panggilannya.11

11 http://www.inankito.org/2015/05/sifat-guru-yang-tidak-disukai-siswa.html

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sikap utama guru kepada peserta didik
1. Menunjukan kepedulian dan kebaikan
2. Tanggung jawab
3. Sensitif menerima keragaman
4. Meningkatkan intruksi individu
5. Mendorong kreatifitas
Sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru
1. Tegas Berwibawa 4. Konsisten
2. Memberi Contoh dengan Tindakan 5. Memahami Kejiwaan Peserta Didik
3. Percaya diri
Sikap yang harus dihindari oleh seorang guru, antara lain
1. TIPUS: Tidak Punya Selera
2. MUAL: Mutu Amat Lemah
3. KUDIS: Kurang Disiplin
4. ASMA: Asal Masuk Kelas
5. TBC: Tidak Bisa Computer
6. KUSTA: Kurang Strategi
7. KRAM: Kurang Terampil
8. ASAM URAT: Asal Sampai Materi Kurang Akurat
Karakter atau ciri-ciri Guru Yang Diminati Peserta Didik
1. Guru yang cakap dengan materi pelajaran
2. Guru yang memahami dan cakap menggunakan Metode Pembelajaran
3. Guru yang memahami gaya belajar siswa

13
4. Guru memahami psikologi perkembangan siswa
5. Guru yang berpenampilan menarik
6. Guru yang humoris
7. Guru yang menjadi contoh atau teladan
8. Guru yang adil dan penyabar
9. Guru yang up to date
10. Guru yang tidak gaptek (gagap teknologi)
Karakter atau ciri-ciri Guru Yang Tidak Diminati Peserta Didik
1. Guru tidak mengusai materi
2. Jarang Masuk
3. Berkata kasar
4. Memberikan tugas rumah atau PR tanpa diperiksa
5. Menghukum semena-mena
6. Pilih Kasih (tidak adil)
7. Tidak memberikan contoh yang baik
8. Kaku (tidak humoris)
9. Membanding-bandingkan
10. Tidak hafal nama siswa
11. Cuek di dalam kelas maupun di luar kelas
12. Berpakaian tidak rapi (Norak)

14
DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Yunus, Nurjan, Syarifan. Dkk, 2009. profesi keguruan. Surabaya:
Aprinta.
Drajat, Dzakiah, 1984. Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang.
Kunandar, 2007. Guru Profesional, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Usman Moh Uzer, 1995. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.

Slameto, 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka


Cipta.

Ramayulis, 2013. Profesi Dan Etika Keguruan, Jakarta: Kalam Mulia

Gourneau, B. 2012. Five Attitudes of Effective Teacers: Implication For Teacher


Training. Journal of Human Behavior in the Social Enviroment, 19(4), 113-123

http://5_Sikap_yang_Harus_Dimiliki_Guru_Warung_Les.htm
http://Sikap_dan_Perilaku_Guru_yang_Profesional_KOMPASIANA.com.htm
http://www.infopgr.tk
http://www.inankito.org/2015/05/sifat-guru-yang-tidak-disukai-siswa.html

15

Anda mungkin juga menyukai