Anda di halaman 1dari 14

“STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH ”

(RUKUN DAN SYARAT HIBAH)

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Metode
dan Strategi Pembelajaran Fiqh di MTs/MA

Dosen Pengampu

Sahrahman, M.Pd.I

Disusun Oleh

KELOMPOK : 11

NAMA NPM

Firda Ainur Hakima : 20.12.5095

Masniah : 20.12.5120

Nadiaturahma : 20.12.5155

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan

rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Rukun

dan Syarat Hibah Strategi Pembelajaran Index Card Match ”. Tak lupa kami

berterima kasih kepada bapa Sahrahman,M.Pd.I selaku dosen pembimbing kami

dalam mata kuliah Metode dan Strategi Pembelajaran Fiqh di MTs/MA.

Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi

pembaca, dan pembuatan makalah ini tentunya tak luput dari kesalahan, semoga

pembaca dapat memberikan kritik dan saran bagi kami agar makalah kami

kedepannya bisa lebih baik lagi.

Mohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini.

Martapura, 11 Desember 2022

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

A. Strategi Pembelajaran Index Card Match ..................................... 3


B. Pengertian Hibah ......................................................................... 5
C. Rukun dan Syarat Hibah ............................................................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah
dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Belajar mengajar pada
dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam mengajar
dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan
dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.
Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam
kondisi dan situasi yang kondusif, hangat, menyengkan, menarik dan
nyaman. Oleh karena itu, guru harus memahami berbagai strategi mengajar
dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih strategi
mengajar yang tepat dan mampu menggunakan metode belajar yang
bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.
Salah satu metode yang diterapkan yaitu pembelajaran dengan strategi
pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan).
Dengan adanya strategi pembelajaran tipe Index Card Match
(Mencari Pasangan) proses belajar yang ada di kelas akan mengarah kepada
student center, jadi dalam proses pembelajaran tersebut siswa yang lebih
aktif dan guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Strategi Pembelajaran Index Card Match?
2. Apa Pengertian Hibah?
3. Apa Rukun dan Syarat Hibah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Strategi Pembelajaran Index Card Match.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Hibah.

1
3. Untuk Mengetahui Rukun dan Syarat Hibah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran Index Card Match


1. Pengertian Pembelajaran Index Card Match
Model pembelajaran aktif tipe index card match (ICM) adalah
metode atau cara belajar siswa yang dikembangkan untuk menjadikan siswa
aktif mempertanyakan gagasan diri sendiri atau gagasan orang lain dengan
cara mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya
melalui teknik mencari pasangan kartu yang merupakan soal atau jawaban.
Strategi pembelajaran tipe index card match dikembangkan oleh
Lorna Curran pada tahun 1994. Strategi pembelajaran ini merupakan model
pembelajaran berkelompok (Learning Community) dengan tujuan untuk
membangkitkan semangat siswa dengan mengikutsertakan peserta didik
ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran
kooperatif tipe index card match berhubungan dengan cara–cara untuk
mengingat kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya, menguji
pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari
pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan.
Beberapa aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran aktif tipe
index card match seperti, bertanya, menjawab pertanyaan, memperhatikan,
mendengarkan uraian, bergerak mencari pasangan kartu, memecahkan soal
dan bersemangat yang akan dilakukan oleh siswa. Konsep bermain sambil
belajar yang terdapat dalam metode ini membuat pembelajaran tidak
membosankan.
2. Langkah-langkah Index Card Match
Langkah-langkah Index Card Match Menurut Suprijono (2013),
langkah-langkah strategi belajar menggunakan model pembelajaran aktif
tipe index card match adalah sebagai berikut:

3
1. Buatlah potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam
kelas dan bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang
sama.
2. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan
dibelajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
3. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat. Kemudian kocoklah semua kertas
sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
4. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas
yang dilakukan yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan
mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan
jawaban.
5. Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika
ada yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka
untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberi
tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
6. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-
temannya yang lain. Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh
pasangannya.
7. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Index Card Match

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan


kekurangan, begitu juga dengan model pembelajaran aktif tipe index
card match. Menurut Suprijono (2013), kelebihan dan kekurangan
index card match adalah sebagai berikut:

 Kelebihan index card match

4
Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran aktif
tipe index card match adalah:
1. Menumbuhkan rasa gembira pada saat kegiatan
belajar mengajar.
2. Penyampaian materi menjadi lebih menarik
perhatian siswa.
3. Dapat menciptakan suasana yang aktif
menyenangkan.
4. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai
taraf ketuntasan belajar.
5. Penilaian siswa dapat dilakukan langsung antara
guru dan siswa.

 Kekurangan index card match


Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran aktif
tipe index card match adalah:
1. Siswa membutuhkan waktu yang tidak sebentar
untuk menyelesaikan tugas dan prestasinya.
2. Membutuhkan waktu yang lama bagi guru untuk
mempersiapkan.
3. Keterampilan yang memadai dan jiwa yang
demokratis dalam diri guru harus dikuasai dalam
pengelolaan kelas.
4. Siswa dituntut agar dapat bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah.
5. Kelas menjadi gaduh dan ricuh sehingga dapat
mengganggu kelas yang lain.

B. Pengertian, Hibah
1. Pengertian Hibah

5
Kata Hibah berasal dari bahasa Arab ( ‫ ) هبة‬kata ini merupakan
mashdar dari kata (‫ ) وهب‬yang berarti pemberian. Apabila seseorang
memberikan harta miliknya kepada orang lain secara suka rela tanpa
pengharapan balasan apapun, hal ini dapat diartikan bahwa si pemberi telah
menghibahkan miliknya. Karena itu kata hibah sama artinya dengan
pemberian. Hibah dalam arti pemberian juga bermakna bahwa peihak
penghibah bersedia melepaskan haknya atas benda yang dihibahkan, hibah
merupakan salah satu bentuk pemindahan hak milik jika dikaitkan dengan
perbuatan hhukum
Jumhur ulama mendefinisikan hibah sebagai akad yang
mengakibatkan pemilikan harta tanpa ganti rugi yang dilakukan seseorang
dalam keadaan hidup kepada orang lain secara suka rela. Ulama mazhab
Hambali mendefinisikan hibah sebagai pemilik harta dari seseorang
kepada orang lain yang mengakibatkan orang yang diberi hibah boleh
melakukan sesuatu tindakan hukum terhadap harta tersebut, baik harta itu
tertentu maupun tidak, bedanya ada dan dapat diserahkan, penyerahannya
dilakukan ketika pemberi masih hidup tanpa mengharapkan imbalan.
Kedua definisi itu sama-sama mengandung makna pemberian harta kepada
seseorang secara langsung tanpa mengharapkan imbalan apapun, kecuali
untuk mendekat kan diri kepada Allah SWT. 1

C. Rukun dan Syarat Hibah

Oleh karena hibah adalah merupakan akad atau perjanjian berpindahnya


hak milik, maka dalam pelaksanaannya membutuhkan rukun dan syarat-syarat
sebagai ketentuan akad tersebut dapat dikatakan sah.

Rukun hibah ada tiga macam:

1. Aqid (wahid dan mauhud lahu) yaitu penghibahan dan penerima


hibah.

1
Abdul aziz dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, cet. 1. H. 540

6
2. Mauhud yaitu barang yang dihibahkan.
3. Sighat yaitu ijab dan qobul.

Ketiga rukun akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penghibahan dan Penerima Hibah


Penghibahan yaitu orang yang memberikan harta miliknya sebagai
hibah. Orang ini harus Memenuhi syarat-syarat:
 Barang yang dihibahkan adalah milik si penghibah, dengan
demikian tidaklah sah menghibahkan barang milik orang
lain.
 Penghibah bukan orang yang dibatasi haknya disebabkan
oleh sesuatu alasan.
 Penghibahan tidak dipaksa Untuk memberikan hibah,
dengan demikian haruslah didasarkan kepada kesukarelaan.

Penerima hibah adalah orang yang diberi hibah. Disyaratkan bagi penerima
hibah benar-benar ada pada waktu hibah dilakukan. Adapun yang dimaksudkan
dengan benar-benar ada ialah orang tersebut (penerima hibah) sudah lahir. Dengan
demikian memberi hibah kepada bayi yang masih ada dalam kandungan adalah
tidak sah.

Sedangkan seorang anak masih kecil diberisesuatu oleh orang lain (diberi
hibah), maka hibah itu tidak sempurna kecuali dengan adanya penerimaan oleh
wali. Walian yang bertindak Untuk dan atas nema penerimaan hibah dikala
penerima hibah itu belum ahlinya al-Ada’ al Kamilah. Selain orang, lembaga juga
bisa menerima hadiah, seperti lembaga pendidikan.

b. Barang yang Dihibahkan


Yaitu suatu harta benda atau barang yang diberikan dari seseorang
kepada orang lain. Pada dasarnya Segala benda dapat dijadikan hak
milik adalah dapat dihibahkan, baik benda itu bergerak atau tidak
bergerak, termasuk Segala macam piutang. Tentunya benda-benda

7
atau barang-barang tersebut harus Memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
 Benda tersebut benar-benar ada.
 Benda tersebut mempunyai nilai.
 Benda tersebut dapat dimiliki zatnya, diterima
peredarannyadan pemilikannya dapat dialihkan.
 Benda yang dihibahkan itu dapat dipisahkan dandiserahkan
kepada penerima hibah.2
 Menyendiri menurut ulama Hanafiyah, hibah tidak
dibolehkan terhadap barang-barang bercampur dengan milik
orang lain, sedangkan menurut ulama Malikiyah,
Hambaliyah, dan Syafi’iyah hal tersebut dibolehkan.
 Benda tersebut telah diterima atau dipegang oleh penerima.
 Penerima pemegang hibah atas seizing wahib. 3

c. Sigat (Ijab dan Qobul)


Sigat adalah kata-kata yang diucapkan oleh seseorang yang
melaksanakan hibah karena hibah adalah akad yang dilaksanakan
oleh dua pihak yaitu penghibah dan penerima hibah, maka sigat
hibah itu terdiri ijab dan qobul, yang menunjukkan pemindahan
hak milik dari seseorang (yang menghibahkan) kepada orang lain
(yang menerima hibah). Sedangkan pernyataan menerima (qobul )
dari orang yang menerima hibah. Karena qobul ini termasuk rukun.
Bagi segolongan ulama madzhab Hanafi, qobul bukan termasu
rukun hibah. 4
Dalam literatur fiqh tidak ada keterangan tentang ketentuan
bahwa dalam akad hibah terdapat suatu syarat agar dalam

2
Chairuman Pasaribu, dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, h.115-
115 Lihat pula Helmi karim, Fiqih Muamalah, h.76-78.
3
Rahmat syafi’i, Fiqih Muamalah, hal 247
4
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, Jilid 2, h.106

8
pelaksanaannya hibah harus disiapkan alat-alat bukti, saksi atau
surat-surat autentik yang menjadi syarat sahnya perjanjian.
Demikian ini dapat dimengerti sebab dalam Al-Qur’an sendiri
menganjurkan muamalah yang dilakukan secara tunai. Akan tetapi
walaupun demikian sebaiknya dalam hal pelaksanaan perjanjian
keperdataan yang termasuk hibah sebaiknya terdapat alat bukti,
sebab dengan adanya alat bukti itu akan menimulkan kemantapan
bagi yang menghibahkan maupun bagi yang memberikan hibah.
Jika dikemudian hari terjadi perkara dalam permasalahan hibah
maka dengan adanya alat-alat bukti perkara tersebut akan mudah
diselesaikan. Tentunya yang membutuhkan alat-alat bukti adalah
pemberian yang berhubungan dengan benda yang tidak bergerak
tetapi bernilai atau mempunyai nilai yang tinggi seperti: permata,
emas, tanah, dan lain-lain.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Pembelajaran Index card match merupakan salah satu model
pembelajaran yang menyenangkan karena mengajak peserta didik untuk
aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, selain
menekankan keaktifan peserta didik, juga dilihat kerjasama antar peserta
didik.
Kata Hibah berasal dari bahasa Arab ( ‫ ) هبة‬kata ini merupakan
mashdar dari kata (‫ ) وهب‬yang berarti pemberian. Apabila seseorang
memberikan harta miliknya kepada orang lain secara suka rela tanpa
pengharapan balasan apapun, hal ini dapat diartikan bahwa si pemberi telah
menghibahkan miliknya. Karena itu kata hibah sama artinya dengan
pemberian. Hibah dalam arti pemberian juga bermakna bahwa peihak
penghibah bersedia melepaskan haknya atas benda yang dihibahkan, hibah
merupakan salah satu bentuk pemindahan hak milik jika dikaitkan dengan
perbuatan hukum.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak
orang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Aziz, Abdul. 1997. Ensiklopedia Hukum Islam. Jakarta: PT. Ikhtiyar Baru
Von Hoeve. cet. 1.
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. Ensiklopedia Islam. Jilid 2.
Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang:
Rasail Media Group.
Pasaribu, Chairuman. Dan Lubis, K., Suhrawardi. 1994. Hukum Perjanjian Dalam
Islam. Jakarta: Sinar Grafika.
Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syafi’I, Rahmat. 2004. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia.

Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.

11

Anda mungkin juga menyukai