Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

TENTANG

PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH MODEL PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah:

MODEL PEMBELAJARAN

Disusun Oleh Kelompok 5:

Muhtya Tri Rahmah (2122421)

Rini Elsha Sari (2122428)

Khairul Akmal (2122423)

Dosen Pengampu:

Siska Yulia Rahmi, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SJECH M.DJAMIL DJAMBEK


BUKITTINGGI

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pertimbangan Dalam Pemilihan Model Pembelajaran ini tepat pada waktunya..

Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibuk Siska Yulia Rahmi. M.Pd. pada bidang studi Pertimbangan Pemilihan Model
Pembelajaran Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Model Pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Siska Yulia Rahmi M.Pd.
selaku dosen Model Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi,10 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................3

A. Pengertian Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Tujuan


Pembelajaran Yang Hendak Dicapai ............................................. 3
B. Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Materi Pembelajaran ........ 5
C. Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Kharateristik Siswa .......... 6
D. Pertimbangan Lainnya Yang Bersifat Non Teknis ........................ 8

BAB III PENUTUP .................................................................10

A. Kesimpulan .................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran
dalam proses belajar mengajar. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas
pengajaran yang tinggi setiap mata pelajaran khususnya matematika harus
diorganisasi dengan strategi pengorganisasian yang tepat dan selanjutnya
disampaikan kepada siswa dengan strategi yang tepat pula. Model pembelajaran
merupakan salah satu penyebab yang dapat mempengaruhi motivasi dan prestasi
belajar siswa di sekolah.
Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2015 di
kelas VIII SMP Negeri 5 Kepanjen yaitu guru mata pelajaran masih
mendominasi kegiatan belajar, selain itu guru juga masih menggunakan metode
ceramah sebagai konstruksi pemahaman siswa. Penggunaan metode ceramah
tersebut, guru mendominasi pada saat pembelajaran sedangkan siswa hanya
mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan. Pada awal pelajaran
siswa terlihat antusias terhadap materi yang sedang disampaikan guru. Tetapi
pada pertengahan pembelajaran banyak siswa yang tidak berkonsentrasi pada
pembelajaran, masih ada siswa yang melihat sekeliling dan mengobrol.
Sehingga ketika guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang sedang
diajarkan, banyak siswa yang tidak aktif dengan menjawab pertanyaan dari guru.
Pada proses diskusi, siswa yang malas lebih memilih mengandalkan siswa yang
lebih pandai dan waktu yang banyak terbuang saat membentuk dan diskusi
kelompok.
Siswa juga terlihat kurang percaya diri dan sedikit siswa yang berani
pada saat siswa ditunjuk untuk menginformasikan jawabannya di depan teman-
temanya. Kondisi tersebut masih memerlukan banyak perbaikan agar siswa yang
biasanya lebih banyak bergantung kepada temannya yang lebih pintar akan
menjadi lebih mandiri, berani aktif dalam pembelajaran. Takutnya penggunaan
metode pembelajaran seperti ini dapat mengakibatkan keterlibatan siswa selama
pembelajaran menurun atau keaktifan siswa rendah. Tanggung jawab siswa
dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan
mengungkapkan pengetahuannya menjadi berkurang.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Apa Itu Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Tujuan
Pembelajaran Yang Hendak Dicapai?
2. Jelaskan Apa Itu Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Materi
Pembelajaran?
3. Jelaskan Apa Itu Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Kharateristik Siswa?
4. Jelaskan Apa Itu Pertimbangan Lainnya Yang Bersifat Non Teknis?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui Apa Itu Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Tujuan
Pembelajaran Yang Hendak Dicapai
2. Agar mengetahui Apa Itu Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Materi
Pembelajaran
3. Agar mengetahui Apa Itu Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan
Kharateristik Siswa
4. Agar mengetahui Apa Itu Pertimbangan Lainnya Yang Bersifat Non Teknis

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Tujuan Pembelajaran


Yang Hendak Dicapai.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilahistilah tersebut adalah:
1. Model pembelajaran
2. Pendekatan pembelajaran
3. Metode pembelajaran
4. Strategi pembelajaran
5. Teknik pembelajaran
6. Taktik pembelajaran.
Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat
memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach).

3
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).1Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) misalnya adalah pendekatan tematik,
pendekatan kontekstual, pendekatan kolaboratif, pendekatan komunikatif, dst.
Metode pembelajaran adalah “a way in achieving something” cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.13
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
 Praktek
 Laboratorium
 Pengalaman lapangan dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam strategi/tehnik dan
taktik pembelajaran. Strategi atau tehnik pembelajaran adalah cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesif.
Taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat
dua orang samasama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan
sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu
cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of
humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of
humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia
memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,

1
Wina Senjaya, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ( Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008)

4
pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini,
pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).2
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. 3

B. Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Materi Pembelajaran


Materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan
untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran serta untuk
membantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga disusun secara
sistematis untuk menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Jadi, dapat di simpulkan bahwa
pengertian materi pembelajaran itu adalah sarana untuk dapat mencapai sebuah
tujuan pembelajaran.
Materi atau pengalaman belajar merupakan pertimbangan kedua yang
harus kita perhatikan. Materi pelajaran yang sederhana misalnya, materi
pelajaran berupa data yang harus dihafal, maka pengalaman belajarnyapun
cukup sederhana pula, barangkali siswa hanya dituntut mendengar, mencatat,
dan menghafal. Dengan demikian, strategi yang dirancang juga sederhana.
Berbeda jika materi pelajaran berupa generalisasi, teori, atau keterampilan, maka
pengalaman belajarpun harus dirancang sedemikian rupa sehingga materi
pelajaran dan pengalaman belajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

2
Melvin L. Silbermen, active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Yappendis, 2002)
dan Hisyam zaini dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi Revisi, (CTSD: Yogyakarta, 2004)
3
Hisyam Zaini, dkk., Desain Pembelajaran di Perturuan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD, 2002)

5
Selain prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi
pembelajaran di atas, dalam pengembangan materi pembelajaran guru harus
mampu mengidentifikasikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut 4:
1. Potensi peserta didik meliputi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial dan
potensi vokasional.
2. Relevansi dan karakteristik daerah.
3. Relevansi kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan.
4. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta
didik
5. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
6. Struktur keilmuan yang sesuai dengan materi pembelajaran suatu ilmu.
7. Aktulitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
8. Alokasi waktu yang dibutuhkan dan yang tersedia.

C. Pertimbangan Yang Berkaitan Dengan Kharateristik Siswa


Metode yang kita gunakan di dalam kelas idealnya perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, agar proses belajar mengajar
efektif. Ukuran kelas juga menetukan keberhasilan, terutama pengelolaan kelas
dan penyampaian materi. Para peserta didik merupakan faktor yang tak kalah
penting yang harus dipertimbangkan oleh guru dalam memilih metode mengajar.
Ini sebab metode mengajar itu ada yang menuntut pengetahuan dan kecekatan
tertentu misalnya; metode diskusi menuntut pengetahuan yang cukup banyak
supaya peserta diskusi dapat mengetahui serta menilai benar atau salahnya suatu
pendapat yang dikemukakan peserta lain dan penguasaan bahasa serta
keterampilan dalam mengemukakan pendapat.
Adapun beberapa pertimbangan dilihat dari sudut siswa adalah sebagai
berikut:
1. Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa

4
Drajat ,Zakiah. Pelaksanaan Pertimbangan Materi Pembelajaran :Jakarta,Bumi Aksara,2014

6
2. Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi siswa
3. Apakah strategi belajar sesuai dengan gaya belajar siswa 5
Selain itu, Yatim Riyanto juga memberikan pandangannya berkenaan
dengan dalam pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran ada beberapa hal
yang perlu dijadikan sebagai pertimbangan antara lain:
1. Kesusaian dengan tujuan intruksional yang hendak dicapai
2. Kesusaian dengan bahan bidang studi yang terdiri dari aspek-aspek pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai.
3. Strategi pembelajaran itu mengandung seperangkat kegiatan pembelajaran yang
mungkin mencakup penggunaan beberapa metode pengajaran yang relevan
dengan tujuan dan materi pelajaran.
4. Kesusaian dengan kemampuan profesional guru bersangkutan terutama dalam
rangka pelaksanaannya di kelas.
5. Cukup waktu yang tersedia, karena erat kaitannya dengan waktu belajar dan
banyaknya bahan yang harus disampaikan.
6. Kesediaan unsur penunjang, khususnya media instruksional yang relevan dan
peralatan yang memadai.
7. Suasana lingkungan dalam kelas dan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
8. Jenis-jenis kegiatan yang serasi dengan kebutuhan dan minat siswa, karena erat
kaitannya dengan tingkat motivasi belajar untuk mencapai tujuan intruksional. 6
Semua faktor tersebut mendasari pemilihan dan penggunaan strategi
pembelajaran yang dinilai lebih sesuai bagi pembelajaran. Strategi pembelajaran
banyak macamnya. Seorang guru dapat memilih satu atau beberapa strategi
sekaligus dan diterapkan secara bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai, materi yang disampaikan, siswa, lingkungan, serta kemampuan pengajar
itu sendiri untuk melaksanakannya.

5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 130.
6
Hatim Riyanto, Pradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi
Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta: Pranadamedia Group, 2009), h. 135-136.

7
Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi siswa
seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. Karakteristik siswa merujuk kepada
ciri khusus yang dimiliki oleh siswa, dimana ciri tersebut dapat mempengaruhi
tingkat keberhasilan pencapaian tujuan belajar. Karakteristik siswa merupakan
ciri khusus yang dimiliki oleh masing-masing siswa baik sebagai individu atau
kelompok sebagai pertimbangan dalam proses pengorganisasian pembelajaran.
Winkel mengaitkan karakteristik siswa dengan penyebutan keadaan awal,
dimana keadaan awal itu bukan hanya meliputi kenyataan pada masing-masing
siswa melainkan pula kenyataan pada masing-masing guru.7

D. Pertimbangan Lainnya Yang Bersifat Non Teknis


Berikut ini adalah pertimbangan yang bersifat Non Teknis :
 Kepedulian terhadap siswa
Guru perlu memperhatikan kebutuhan dan kondisi siswa secara individu,
sehingga dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan
minat mereka.
 Keterlibatan orang tua
Orang tua merupakan mitra penting dalam pembelajaran, oleh karena itu
guru perlu berkomunikasi dengan orang tua secara teratur untuk memperoleh
dukungan dan kerjasama dalam mendukung kemajuan belajar siswa.
 Pengembangan karakter
Pendidikan tidak hanya tentang penguasaan materi pelajaran, tetapi juga
pengembangan karakter siswa. Guru perlu memberikan perhatian pada aspek
moral, sosial, dan emosional siswa dalam pembelajaran.
 Keterlibatan masyarakat

7
Jauharoti Alfin. (2015) Analisis Karakteristik Siswa Pada Tingkat Sekolah Dasar.

8
Pembelajaran yang efektif juga memerlukan keterlibatan masyarakat
dalam mendukung kegiatan pembelajaran, seperti penyediaan sumber daya dan
dukungan moral. 8
 Penghargaan terhadap keberagaman
Siswa memiliki latar belakang dan kepercayaan yang berbeda-beda, oleh
karena itu guru perlu menghargai keberagaman siswa dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif bagi semua siswa.

8
Hisyam Zaini, dkk., Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, hlm. 136

9
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
2. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada
kekurangannya dari itu kami menyarankan kepada para pembaca agar
mengkritiknya. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Senjaya Wina, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan ( Jakarta:


Kencana Prenada Media Group, 2008),
Silbermen ,Melvin L. Sactive Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Yappendis, 2002) dan Hisyam zaini dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi Revisi,
(CTSD: Yogyakarta, 2004)
Zaini Hisyam, dkk., Desain Pembelajaran di Perturuan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD,
2002)
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 130.
Riyanto Hatim, Pradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta: Pranadamedia
Group, 2009), h. 135-136.
Alfin Jauharoti. (2015) Analisis Karakteristik Siswa Pada Tingkat Sekolah Dasar.
Zaini Hisyam, dkk., Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, hlm. 136

11

Anda mungkin juga menyukai