Disusun Oleh :
Riska Molinda
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
2.1 Model Pembelajaran.......................................................................................2
2.2 Pendekatan Pembelajaran...............................................................................3
2.3 Strategi Pembelajaran.....................................................................................4
2.4 Metode Pembelajaran......................................................................................7
2.5 Media Pembelajaran........................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
2.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II PEMBAHASAN
2
2.2 Pendekatan Pembelajaran
Menurut Akhmad Sudrajat pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi,menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan,
yaitu:
a. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan
b. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan
ke dalam strategi pembelajaran, metode pembelajaran, serta teknik dan taktik dalam
pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun dalam Akhmad
Sudrajat, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1. mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put)
dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi
dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang
paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement)
usaha.
Tipe-tipe pendekatan pembelajaran:
1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
2. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
3
3. Pendekatan Pembelajaran Deduktif
4. Pendekatan Pembelajaran Induktif
5. Pendekatan Pembelajaran Proses
6. Pendekatan Pembelajaran Konsep
7. Pendekatan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat
2.3 Strategi Pembelajaran
Setelah pendekatan pembelajaran ditentukan, maka pendekatan tersebut
selanjutnya dijabarkan ke dalam Strategi Pembelajaran.
Adapun beberapa pengertian strategi belajar mengajar menurut para ahli
adalah sebagai berikut :
a. Hamzah B. Uno ( 2008:45)
Strategi pembelajaran adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan guru
dalam proses pembelajaran.
b. Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk
aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan
prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
c. Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran adalah merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan,dan waktu
yang digunakan dalam proses pembelajran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan.
d. Gerlach dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
e. Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
f. Hilda Taba
4
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk
menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
g. Moedjiono (1993)
Strategi Pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan
mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk
sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu
h. J.R David (1976)
Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Untuk memahami strategi pembelajaran, pahami dahulu unsur-unsur umum
strategi berikut ini. Newman dan Logan (Makmun, 2003) mengemukakan empat
unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put)
dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi
dan selera masyarakat yang memerlukannya.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang
paling efektif untuk mencapai sasaran.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement)
usaha.
Jika diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan
profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode
dan teknik pembelajaran.
5
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa "strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien"
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Sanjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-
keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua
bagian yaitu:
(1) exposition-discovery learning dan
(2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Sanjaya, 2008).
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran
dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran
deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima, yaitu:
1. Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak
diarahkan oleh guru. Bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut
untuk menguasai bahan tersebut. pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
2. Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi ini sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan, dan penemuan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, guru hanya
sebagai fasilitator, dan pengelola lingkungan belajar, peserta didik diberi kesempatan
untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
6
3. Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik.
Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap
gagasan, pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru atau teman sebaya serta untuk
membangun cara berfikir dan merasakan.
4. Strategi pembelajaran empiric (experiential)
Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada
peserta didik, dan berbasis aktivitas.
5. Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
2.4 Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode dalam pembelajaran adalah
prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan memperoleh informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
a. ceramah; i. simposium, dan
b. demonstrasi; sebagainya
c. diskusi;
d. simulasi;
e. laboratorium;
f. pengalaman lapangan;
g. brainstorming;
h. debat,
7
2.5 Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Beberapa pengertian media menurut para ahli akan diberikan sebagai berikut:
1. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap.Dalam pengertian ini guru, teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media.Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar
cendrung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap,memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2. AECT memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
3. Menurut Fleming (1987) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan
dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama dalam proses belajar- siswa dan isi pelajaran.
Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau menghantarkan
pesan-pesan pengajaran.
4. Heinich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai
perantara yang mengantar inforamasi antara sumber dan penerima. Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pengajaran.
5. Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua
bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
8
meyebar ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
penerima yang dituju.
6. Gagne dan Brigs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk meyampaikan
isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku,tape-recorder, kaset, video
camera, viseo recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh guru.
Manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.Sedangkan
secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah penyampaian materi
pembelajaran dapat diseragamkan dengan media pembelajaran, penafsiran yang
berbeda antara guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
Kelebihan menggunakan media dalam pembelajaran matematika antara lain:
a. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih jelas dipahami
siswa sehingga memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
b. Metode mengajar akan lebih bervariasi
c. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar
d. Motivasi belajar dari para siswa dapat ditumbuhkan / dinaikkan
e. Dapat mengatasi sifat pasif dari para siswa.
9
BAB III PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
antara model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan media pembelajaran. Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas,
karena semua istilah merupakan satu kesatuan yang saling menunjang, untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model pembelajaran adalah pembungkus
proses pembelajaran yang didalamnya ada pendekatan, strategi, metode dan tehnik.
Contoh : model yang digunakan guru adalah PAKEM, Pendekatan pembelajaran
yang telah ditetapkan pemerintah adalah pendekatan pembelajaran yang terfokus pada
siswa, dimana strategi pembelajaran siswa aktif, bisa mengungkapan gagasan,
penemuan-penemuan.
3.2 Saran
Seorang guru harus memiliki pemahaman yang luas tentang model,
pendekatan, strategi, metode dan media pembelajaran khususnya pada pelajaran
matematika.
Seorang guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran, dan
memperdalam pengetahuan tentang media pembeljaran demi mendukung tercapainya
tujuan yang diinginkan, dan mendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Purwanto, Drs. Strategi Pembelajaran Matematika. Surakarta: Sebelas Maret
University Press. 2003.
Ragin, G., Refando, A., & Utami, D. C. (2020). Implementasi Strategi Pembelajaran
Ekspositori untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar.
Pandawa, 2(1), 54-60.
Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika. Makalah
diklat guru pengembang matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.
S. Nasution.Prof. Dr. M.A, 2003, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta.
Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Shulfan, S. Ag. 2009. Model dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika
Slavin (1994). Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice (Second
Edition).
Suci, D. W., & Taufina, T. (2020). Peningkatan Pembelajaran Matematika Melalui
Strategi Berbasis Masalah di Sekolah Dasar. Jurnal basicedu, 4(2), 505-512.
Susanti, Y. (2020). Penggunaan Strategi Murder Dalam Pembelajaran Matematika Di
Sekolah Dasar. BINTANG, 2(2), 180-191.
Syaiful Sagala,H. DR. M.Pd, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit
ALFABETA, Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Widya Wati. 2010. Model Pembelajaran. Padang: Universitas Negeri Padang
Widya Wati. 2010. Pendekatan Pembelajaran. Padang: Universitas Negeri Padang
Yandhari, I. A. V., Alamsyah, T. P., & Halimatusadiah, D. (2019). Penerapan Strategi
Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahahan Masalah Matematis Siswa Kelas IV. Kreano, Jurnal
Matematika Kreatif-Inovatif, 10(2), 146-152.
12
13