Anda di halaman 1dari 19

PENDEKATAN STRATEGI METODE MODEL DAN TEKNIK

PEMBELAJARAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran di SD
Dosen Pengampu:
Yoesrina Novia Vini Syafitri, M.Pd.

Disusun Oleh:
Dini Ziada Turrahmah (60403070122013)
Muhammad Fikri (60403070122020 )
Regina Adeliani (6040307012035)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH


TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji syukur kehadiran Illahi
Rabbi yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah mata kuliah Perencanaan Pembelajaran di SD dengan judul
“Pendekatan strategi metode model dan teknik pembelajaran” ini dapat terselesaikan
Penulisan makalah ini merupakan suatu usaha yang maksimal dari penulis,
walaupun demikian penulis menyadari bahwa materi dan pembuatan makalah ini,
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik ke arah penyempurnaan di
masa mendatang dari pembaca akan penulis terima dengan terbuka.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan .

Sukabumi, 08 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
C. Tujuan Makalah ............................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................5
A. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Model dan Teknik Pembelajaran .. 5
B. Strategi penentuan Pendekatan dalam pembelajaran .....................................7
C. Jenis-jenis Strategi dalam pembelajaran ........................................................8
D. Macam-macam metode dalam pembelajaran.................................................9
E. Macam-macam Model dalam pembelajaran ................................................11
F. Macam-macam Teknik pembelajaran ..........................................................12
BAB III PENUTUP .................................................................................................15
A. Kesimpulan ...................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang memiliki peran
penting dalam menentukan keberhasilansuatu proses pembelajaran. Karena tugas utama
pendidik tidak hanyamengajar, tapi juga mendidik, membimbing, melatih, dan
mengevaluasiproses dan hasil belajar dan pembelajaran. dalam (Pristiwanti et al., 2022)
dijelaskan bahwa pendidikan itu ialah sebuah cara perubahan etika serta prilaku oleh individu
atau sosial dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam rangka mematangkan atau
mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan, pembelajaran, bimbingan serta pembinaan.
Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang
mengalami belajar dalam hidupnya. Setiap manusia perlu proses pendewasaan, baik
pendewasaan secara fisik maupun secara psikis atau kejiwaan. Perubahan sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, pengetahuan atau apresiasi. Belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif
permanen pada pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan tingkah laku, yang terjadi sebagai
hasil dari usaha yang disengaja dan pengalaman yang terkontrol dan tidak terkontrol.
Pembelajaran hanya bisa dilakukan oleh lebih dari satu orang. Dalam pembelajaran tidak
hanya ada guru dan siswa tetapi juga ada kepala sekolah, staf sekolah hingga teman sejawat
yang saling membantu demi terwujudnya pembelajaran. Studi tentang Proses belajar Mengajar,
sangat penting bahkan merupakan suatu keharusan bagi setiap tenaga pengajar baik di tingkat
dasar, menengah pertama, menengah atas maupun di perguruan tinggi. Hal tersebut karena
amat pentingnya sebuah pembelajaran bagi manusia.
Menurut (Wiliandani et al., 2016). Istilah pembelajaran sekarang ini lebih popular
dibandingkan dengan belajar mengajar. Pembelajaran merujuk kepada interaksi aktif peserta
didik dan pendidik dalam proses belajar di dalam kelas. Sedangkan istilah belajar mengajar
masih berkonotasi kepad teacher centre dimana istilah ini sudah tidak relevan dengan konsep
belajar yang menghendaki students centre. Pendidik dituntut peran yang lebih inovatif dalam
proses pembelajaran. Hal ini bertujuan supaya kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara
efektif dan efesien, sehingga tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua peserta
didik. kedudukan guru menjadi titik sentral dan awal dari semua pembangunan pendidikan,
karena itu tanpa guru, maka dunia pendidikan tidak memiliki arti yang signifikan.

1
Dalam menjalankan tugasnya, pendidik juga dituntut untuk dapatmengembangkan strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien, dan dapatmemfasilitasi peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran secaraoptimal. Oleh karena itu, dalam standar nasional pendidikan
disebutkanbahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik adalah
kompetensipedagogik, yaitu kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaransecara efektif
dan efisien.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut
adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4)
teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan
dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang
penggunaan istilah tersebut. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian pendekatan, metode, model, strategi, dan teknik dalam


pembelajaran?
b. Bagaimana strategi penentuan pendekatan pembelajaran?
c. Apa saja jenis-jenis strategi dalam pembelajaran?
d. Apa saja macam-macam metode dalam pembelajaran?
e. Apa saja model-model dalam pembelajaran?
f. Apa saja teknik dalam pembelajaran?
C. Tujuan Makalah
a. Untuk mengetahui pendekatan, metode, model, strategi, dan teknik dalam
pembelajaran.
b. Untuk mengetahui strategi penentuan pendekatan dalam pembelajaran
c. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi dalam pembelajaran.
d. Untuk mengetahui macam-macam metode dalam pembelajaran.
e. Untuk mengetahui model-model dalam pembelajaran
f. Untuk mengetahui teknik yang dipakai dalam pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Model dan Teknik Pembelajaran


a. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Ahmad Sudradjat (dalam (Djalal, 2017). Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu titik tolak ataupun sebuah sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang mengarah pada suatu pandangan mengenai terjadinya suatu proses
yang bersifat masih sangat umum, namun di dalamnya dapat mewadahi, menginspirasi,
menguatkan dan melatari adanya metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendekatan adalah proses,
perbuatan dan cara mendekati, suatu sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya
berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan. Pendekatan (approach)
ialah petunjuk atau cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian,
sehingga berdampak. Pendekatan diibaratkan seseorang yang memakai kacamata dengan
warna tertentu dalam memandang alam sekitar. Kacamata berwarna hijau akan
menyebabkan lingkungan kelihatan kehijau-hijauan dan seterusnya (Sri Anita W, 2015).
Roy Killen (dalam wina Sanjaya, 2016) menyebutkan bahwa ada dua pendekatan
dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centred approaches).
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki ciri bahwa manajemen dan
pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru. Peran siswa pada pendekatan
ini hanya melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru. Siswa hampir
tidak memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan
keinginannya. Sebaliknya, pendekatan pembelajaran yang berorientasi siswa, manajemen
dan pengelolaan pembelajaran ditentukan oleh siswa. Siswa pada pendekatan ini memiliki
kesempatan yang terbuka untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan
keinginannya.
Selanjutnya, pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Pada
strategi ini peran guru sangat menentukan baik dalam pemilihan isi atau materi Pelajaran
maupun penentuan proses pembelajaran. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa menurunkan pembelajaran discoveri dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif, yakni pembelajaran yang berpusat pada siswa.

3
b. Strategi pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos”, yang berarti suatu usaha untuk
mencapai kemenangan pada suatu pertempuran. Strategi mulanya digunakan pada
lingkungan militer. Akan tetapi, istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang
memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang
dikenal dalam istilah strategi pembelajaran. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus. (Nursya, 2023).
Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatandalam
penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran. Strategipembelajaran juga dapat
diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaranyang dipilih dan digunakan guru secara
kontekstual, sesuai dengan karakteristikpeserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar
dan tujuan pembelajaranyang telah dirumuskan.
Menurut (Noviati & Belajar, 2022) ada beberapa ahli pendidikan yang
memberikan pengertian strategi pembelajaran dengan beragam, yaitu:
1 Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh
perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan
media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
2 Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
3 Made Wena : kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan peserta didik.
Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan
semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan peserta didik
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
secara aktif dan efisien.
c. Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Latin “methodos”, yang berarti jalan yang
harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang digunakan dalam proses
pendidikan yang bertujuan mempermudah tercapainya tujuan pendidikan yang

4
diinginkan (Suprihatiningrum, 2013). Metode pembelajaran adalah suatu ilmu
pengetahuan yang membahas tentang bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu
ditempuh atau dipergunakan dalam upaya menyampaikan materi atau bahan ajar
kepada obyeknya yaitu peserta didik.
Jadi, yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang
membicarakan bagaimana cara atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa
agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien.
Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan
metode sebagai: (1) cara melakukan sesuatu, yang dapat diikuti tahap demi tahap dan
digunakan oleh setiap guru, (2) organisasi dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu
sehubungan dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan strategi-strategi yang
telah ditentukan serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3) sejumlah
kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja. Lebih lanjut, Hudoyo
(dalam Suprihatiningrum, 2013) mengatakan bahwa di dalam metode mengajar
terkandung interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan
materi pelajaran. Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat
dibuat suatu generalisasi tentangnya.
d. Model Pembelajaran
Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
pembelajaran yang sistematis dalam pengorganisasian pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perangcang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses
belajar mengajar. Karena dalam model pembelajaran menggambarkan proses belajar
mengajar, tentu di dalam setiap model pembelajaran mempunyai langkah/sintaks
tertentu yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan suatu model pembelajaran.
Menurut (Arens dalam Trianto, 2014:51) model pembelajaran mengacu pada pendekatan
yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengolahan kelas. Kemudian,
menurut (Sulaeman & Ariyana, 2018) model pembelajaran merupakan strategi atau
langkah-langkah pembelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi
belajar, sikap belajar di kalangan peserta didik, mampu berpikir kritis, memiliki
keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang optimal.
Menurut (Fadhlina Harisnur & Suriana, 2022). Dalam pemilihan model
pembelajaran hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

5
1 Sifat dan materi yang diajarkan
2 Tujuan yang ingin dicapai
3 Tingkat kemampuan peserta didik

Berkenaan dengan model pembelajaran, ada 4 (empat) kelompok model


pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3)
model personal- humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian,
seringkali penggunaa
istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat
divisualisasikan sebagai berikut:

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara


profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang
memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
e. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan
oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik
penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau massage lisan

6
kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam
menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk
memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan
suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda
dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan
mengemukakan pendapatnya sendiri dalam menghadapi segala persoalan. (Siregar,
2021).
B. Strategi penentuan pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan yang berorientasi kepada guru dapat dinamakan pembelajaran
konvensional di mana hampir semua kegiatan to face yang dijadwalkan oleh
sekolah, pembelajaran dikendalikan oleh guru dan staf Lembaga pendidikan. Strategi
dari pendekatan ini proses belajar mengajar atau proses komunikasi berlangsung di
dalam kelas dengan metode ceramah secara tatap muka. Pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada peserta didik merupakan sistem pembelajaran yang menunjukkan
dominasi peserta didik selama kegiatan pembelajaran dan guru hanya sebagai
fasilitator, mediator, pembimbing dan pemimpin. Strateginya berorientasi pada peserta
didik dimana pembelajaran beragam dengan menggunakan berbagai sumber belajara,
metode, media dan strategi secara bergantian sehingga selama proses pembelajaran
peserta didik berpartisipasi aktif baik secara individu maupun kelompok.
a. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi Yang
disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini
sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan
Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat
informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami
warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah
warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak. Pendekatan expository
dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber belajar, dengan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber belajar dalam
pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi
yang baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi, 4)
terbatasnya sarana pembelajaran.

7
b. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti
Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama
dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada
warga belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai
permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat
pada keaktifan warga belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Inquiry, sumber belajar menyajikan bahan tidak
sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar untuk mencari dan
menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai cara pendekatan
masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang
mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih
mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan
kecakapan warga belajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif
intrinsik karena warga belajar merasa puas atas penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara
penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis,
sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar
dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis
terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan
dari hasil informasi yang diperolehnya. Peran sumber belajar dalam
penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah sebagai pembimbing/fasilitator
yang dapat mengarahkan warga belajar dalam kegiatan pembelajarannya
secara efektif dan efisien. (Badar & Bakri, 2022)

C. Jenis-jenis strategi dalam pembelajaran


strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara
aktif dan efisien. Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1 Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) : Strategi pembelajaran langsung
merupakan bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru
(teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru
memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur.
8
2 Strategi Pembelajaran Cooperative Learning : Cooperative Learning adalah strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang
biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik
yang spesifik sampai tuntas. Strategi. Melalui Cooperative Learning, peserta didik
didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.
3 Strategi Pembelajaran Problem Solving : Mengajar memecahkan masalah berbeda
dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran.
Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu
persoalan. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk
membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan
menggunakan strategi pemecahan masalah. Ada beberapa ciri strategi pembelajaran
dengan pemecahan masalah, yaitu:
a. Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil.
b. Ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung persoalan-persoalan
untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang banyak kemungkinan cara
pemecahanya.
c. Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar.
d. Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat di antara semua siswa

D. macam-macam metode dalam pembelajaran


Metode belajar dapat diartikan sebagai alat yang merupakan bagian dari syuti
strategi pembelajaran. Strategi pengajaran juga merukan suatu pendekatan yang
digunakan untuk mencapai tujuan (Kamsinah, 2008). Metode pembelajaran dapat
dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang
telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan Ada beberapa jenis metode
pembelajaran :
1 Metode Ceramah : Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan
pengajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah
dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu
merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode
ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat
dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting yang diberikan
oleh guru.

9
2 Metode Tanya Jawab : Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan
tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan
keruntunan dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat terdeteksi
ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa
untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut pada berbagai sumber belajar.
Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses
pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3 Metode Demonstrasi : Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran
dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-
benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan
tetapi, alat demostrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board,
mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru
dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan
matematika, dll peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan. Sehingga
dapat merangsang siswa untuk aktif mengamati menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan dan mencoba untuk melakukannya sendiri.
4 Metode Penugasan : Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan
kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin
dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah
informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi mengenai
kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.
5 Metode Eksperimen : Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran
dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa
menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan
buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan hasil
belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat
apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri atau pendekatan penemuan.
6 Metode Diskusi : Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan
memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau
pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi

10
keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan akan
terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan
menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui diskusi mereka akan
belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran.

E. Macam-macam Model dalam pembelajaran


Model pembelajaran yang digunakan oleh guru bahasa Indonesia beraneka ragam.
Penggunaanya disesuaikan dengan langkah-langkah yang tepat dalam meningkatkan
kompetensi dasar. Berikut beberapa jenis model pembelajaran yang bisa digunakan oleh
guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi.
a. Model Pembelajaran Kontekstua
Menurut Nurhadi (dalam Rusman 2016:189), pembelajaran kontesktual
(contextual teaching learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu
guru mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
b. Model Pembelajaran Koorperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menggunakan
sistem berkelompok, pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja
sama dalam kelompok, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan
akademik dalam penegertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adnya unsur
kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. (Hasanah & Himami, 2021)
c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Creative Problem Solving)
Menurut Tan ( dalam Rusman 2016:229) pembelajaran berbasis masalah
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir
siswa betul-betul dioptimalkan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, meguji, dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara kesinambungan. Creative
Problem Solving (CPS) merupakan suatu model pembelajaran yang berorientasi
pada pemecahan masalah (Hayati, 2018 & Huda 2017:1). Menurut Pepkin
(2000:3), “Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah
suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan
keterampilan memecahkan masalah, yang diikuti dengan penguatan
keterampilan”. Sedangkan Menurut Pepkin (dalam Muslich, 2007:221),
“creative problem solving adalah ketika dihadapkan dengan suatu
11
pertanyaan atau permasalahan, siswa dapat melakukan keterampilan
memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya’’.
Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, keterampilan
memecahkan masalah memperluas proses berpikir.

Dari pengertian model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) di atas


dapat disimpulkan bahwa model Creative Problem Solving (CPS) adalah model
pembelajaran yang menekankan kepada keterampilan berpikir siswa untuk
menyelesaikan masalah serta mengembangkan ide- ide yang diperoleh untuk
diungkapkan serta tidak menghafal. Banyak sekali bentuk atau jenis dari model
pemebelajaran, dimana dalam setiap model pembelajaran memiliki konsep dan tujuan
yang berbeda-beda. Selain itu, dalam penerapannya sesorang guru harus cerdas dalam
melihat situasi dan kondisi lingkungan tempatnya mengajar.
F. Macam-macam Teknik dalam pembelajaran
Dijelaskan dalam (Hayati, 2020) Istilah Teknik dalam Pembelajaran didefinisikan
dengan caracara dan alat yang digunakan oleh guru dalam rangka mencapai suatu tujuan,
langsung dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Azhar
Arsyad, bahwa teknik yaitu apa yang sesungguhnya terjadi didalam kelas dan merupakan
pelaksanaan dari metode yang sifatnya impelemtatif.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari teknik pembelajaran 4 ialah sebuah
cara atau taktik yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada para
murid agar memeperoleh hasil yang maksimal. Teknik yang digunakan haruslah sesuai
dengan bahan ajar serta seirama dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Idealnya teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode pembelajaran yang telah
digunakan, sementara metode pembelajran disusun berdasarkan pendekatan pembelajaran
yang diterapkan. Sehingga pendekatan menjadi dasar dalam menentukan teknik
pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa teknik pembelajaran.
1. Metode ceramah, Teknik ceramah adalah memberikan uraian atau penjelasan kepada
sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain teknik ini adalah
sebuah teknik mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Teknik ini
disebut juga dengan tehnik kuliah atau teknik pidato.
2. Teknik diskusi, Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar
12
pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada
yang pasif sebagai pendengar. Teknik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan
cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Tujuan dari
teknik diskusi yaitu Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir
kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiranpikirannya.
3. Teknik Tanya jawab, Teknik tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran
dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Teknik tanya jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi
topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan
yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya
hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak
kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
4. Teknik Pemberian Tugas (Individu/Kelompok), Teknik pemberian tugas adalah
cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu
pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas
untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda. Teknik kerja
kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang
sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja
bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
5. Teknik inquiry, Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru
membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus
dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya
didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian
didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Tehnik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia
atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan sertawaktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif
dan efisien. Ada beberapa jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran langsung,
strategi pembelajaran cooperative learning, strategi pembelajaran problem solving, Metode
pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan
strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan.
Ada beberapa jenis metode pemblajaran yaitu metode ceramah, metode tanya jawab,
metode demonstrasi, metode penugasan, metode eksperimen, dan metode diskusi. Pendekatan
pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan
proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan tercapai.
Dalam pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran tidak bisa dipisahkan
karena ketiga unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran
pendidikan. Pendekatan, lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan sedangkan
metode, lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Teknik pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Terdapat dua macam dari teknik pembelajaran yaitu teknik umum berlaku (untuk
semua mata pelajaran) dan teknik khusus (untuk mata pelajaran tertentu).
B. Saran
Pada pembuatan makalah ini, penulis sangat sadar bahwa masih memiliki banyak
kekurangan dan kedepannya akan lebih jelas dan detail dalam memaparkan sebuah topik.
Kami juga akan mencari serta membaca sumbersumber lain yang berkaitan dengan materi
untuk mendukung pembahasan. Untuk itu, saran dan kritik sangat diperlukan penulis agar
kedepannya bisa lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA
Badar, N., & Bakri, A. (2022). Strategi Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Pada
Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Agar Tercapainya Tujuan Pendidikan.
Jurnal JBES:Journal Of Biology Education And Sciencee, 2(2), 1–15.
https://jurnal.stkipkieraha.ac.id/index.php/jbes
Djalal, F. (2017). Optimalisasi Pembelajaran Melalui Pendekatan, Strategi, dan Model
Pembelajaran. Jurnal Dharmawangsa, 2(1), 31–52.
Fadhlina Harisnur, & Suriana. (2022). Pendekatan, Strategi, Metode dan teknik Dalam
Pembelajaran PAI Di Sekolah Dasar. Genderang Asa: Journal of Primary
Education, 3(1), 20–31. https://doi.org/10.47766/ga.v3i1.440
Hayati, M. (2018). Penggunaan Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Think Pair and
Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Siswa Kelas Iv
Sdn 014 Simpang Tetap Darul Ihsan Dumai Tahun Ajaran 2016/2017. El-
Ibtidaiy: Journal of Primary Education, 1(1),36. doi:10.24014/ejpe.v1i1.5025
Huda, F. A. (2017). Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem
Solving.fatkan.web.id, 1.
Hasanah, Z., & Himami, A. S. (2021). Model Pembelajaran Kooperatif Dalam
Menumbuhkan Keaktifan Belajar Siswa. Irsyaduna: Jurnal Studi
Kemahasiswaaan, 1(1), 1–13. https://doi.org/10.54437/irsyaduna.v1i1.236
Hayati, N. M. (2020). TEKNIK PEMBELAJARAN Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah. 1801060021.
Kamsinah, K. (2008). Metode Dalam Proses Pembelajaran: Studi Tentang Ragam Dan
Implementasinya. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan,
11(1), 101–114. https://doi.org/10.24252/lp.2008v11n1a8
Muslich, M. (2007). Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta:
Bumi Akasara.
Nasution, S. 2013. Teknik-teknik Dasar Pembelajaran. PT. Bumi Aksara.
Noviati, W., & Belajar, H. (2022). Jurnal Kependidikan Jurnal Kependidikan. Jurnal
Kependidikan, 7(2), 19–27.
Nursya, E. (2023). Strategi Dan Metode Belajar Dalam Pebelajaran Bahasa Jepang.
Prosiding MINASAN, 1–8.
Pepkin, K. L. (2000). Creative Problem Solving in Math. Tersedia
:http://hti.math.uh.edu/curriculum/units/2000/02/00.02.04.pdf.
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan.

15
Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 1707–1715.
Rusman. (2016). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sri Anita W (2015) Modul Strategi Pembelajaran, Lihat
epository.ut.ac.id/4401/2/pef14201-M1.pdf.
Suprihatiningrum. (2013). Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bandung: Alfabet.
Siregar, R. L. (2021). Memahami Tentang Model, Strategi, Metode,Pendekatan, Teknik,
Dan Taktik. Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 63–75.
Sulaeman, A., & Ariyana, A. (2018). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Examples Non- Examples terhadap Hasil Belajar Menulis Teks Berita pada Siswa
Kelas VIII SMPN 14 Kota Tangerang. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian
Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing, 1(2), 17–27.
doi:10.31540/silamparibisa.v1i2.201
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta. Bumi Aksara.
Wiliandani, A. M., Wiyono, B. B., & Sobri, A. Y. (2016). Faktor penghambat
implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan Humaniora, 4(3), 132–142.

16

Anda mungkin juga menyukai