PEMBELAJARAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran di SD
Dosen Pengampu:
Yoesrina Novia Vini Syafitri, M.Pd.
Disusun Oleh:
Dini Ziada Turrahmah (60403070122013)
Muhammad Fikri (60403070122020 )
Regina Adeliani (6040307012035)
Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji syukur kehadiran Illahi
Rabbi yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah mata kuliah Perencanaan Pembelajaran di SD dengan judul
“Pendekatan strategi metode model dan teknik pembelajaran” ini dapat terselesaikan
Penulisan makalah ini merupakan suatu usaha yang maksimal dari penulis,
walaupun demikian penulis menyadari bahwa materi dan pembuatan makalah ini,
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik ke arah penyempurnaan di
masa mendatang dari pembaca akan penulis terima dengan terbuka.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan .
Penulis
DAFTAR ISI
1
Dalam menjalankan tugasnya, pendidik juga dituntut untuk dapatmengembangkan strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien, dan dapatmemfasilitasi peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran secaraoptimal. Oleh karena itu, dalam standar nasional pendidikan
disebutkanbahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik adalah
kompetensipedagogik, yaitu kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaransecara efektif
dan efisien.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut
adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4)
teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan
dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang
penggunaan istilah tersebut. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Strategi pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos”, yang berarti suatu usaha untuk
mencapai kemenangan pada suatu pertempuran. Strategi mulanya digunakan pada
lingkungan militer. Akan tetapi, istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang
memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang
dikenal dalam istilah strategi pembelajaran. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus. (Nursya, 2023).
Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatandalam
penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran. Strategipembelajaran juga dapat
diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaranyang dipilih dan digunakan guru secara
kontekstual, sesuai dengan karakteristikpeserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar
dan tujuan pembelajaranyang telah dirumuskan.
Menurut (Noviati & Belajar, 2022) ada beberapa ahli pendidikan yang
memberikan pengertian strategi pembelajaran dengan beragam, yaitu:
1 Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh
perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan
media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
2 Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
3 Made Wena : kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan peserta didik.
Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan
semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan peserta didik
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
secara aktif dan efisien.
c. Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Latin “methodos”, yang berarti jalan yang
harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang digunakan dalam proses
pendidikan yang bertujuan mempermudah tercapainya tujuan pendidikan yang
4
diinginkan (Suprihatiningrum, 2013). Metode pembelajaran adalah suatu ilmu
pengetahuan yang membahas tentang bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu
ditempuh atau dipergunakan dalam upaya menyampaikan materi atau bahan ajar
kepada obyeknya yaitu peserta didik.
Jadi, yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang
membicarakan bagaimana cara atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa
agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien.
Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan
metode sebagai: (1) cara melakukan sesuatu, yang dapat diikuti tahap demi tahap dan
digunakan oleh setiap guru, (2) organisasi dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu
sehubungan dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan strategi-strategi yang
telah ditentukan serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3) sejumlah
kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja. Lebih lanjut, Hudoyo
(dalam Suprihatiningrum, 2013) mengatakan bahwa di dalam metode mengajar
terkandung interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan
materi pelajaran. Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat
dibuat suatu generalisasi tentangnya.
d. Model Pembelajaran
Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
pembelajaran yang sistematis dalam pengorganisasian pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perangcang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses
belajar mengajar. Karena dalam model pembelajaran menggambarkan proses belajar
mengajar, tentu di dalam setiap model pembelajaran mempunyai langkah/sintaks
tertentu yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan suatu model pembelajaran.
Menurut (Arens dalam Trianto, 2014:51) model pembelajaran mengacu pada pendekatan
yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengolahan kelas. Kemudian,
menurut (Sulaeman & Ariyana, 2018) model pembelajaran merupakan strategi atau
langkah-langkah pembelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi
belajar, sikap belajar di kalangan peserta didik, mampu berpikir kritis, memiliki
keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang optimal.
Menurut (Fadhlina Harisnur & Suriana, 2022). Dalam pemilihan model
pembelajaran hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
5
1 Sifat dan materi yang diajarkan
2 Tujuan yang ingin dicapai
3 Tingkat kemampuan peserta didik
6
kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam
menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk
memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan
suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda
dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan
mengemukakan pendapatnya sendiri dalam menghadapi segala persoalan. (Siregar,
2021).
B. Strategi penentuan pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan yang berorientasi kepada guru dapat dinamakan pembelajaran
konvensional di mana hampir semua kegiatan to face yang dijadwalkan oleh
sekolah, pembelajaran dikendalikan oleh guru dan staf Lembaga pendidikan. Strategi
dari pendekatan ini proses belajar mengajar atau proses komunikasi berlangsung di
dalam kelas dengan metode ceramah secara tatap muka. Pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada peserta didik merupakan sistem pembelajaran yang menunjukkan
dominasi peserta didik selama kegiatan pembelajaran dan guru hanya sebagai
fasilitator, mediator, pembimbing dan pemimpin. Strateginya berorientasi pada peserta
didik dimana pembelajaran beragam dengan menggunakan berbagai sumber belajara,
metode, media dan strategi secara bergantian sehingga selama proses pembelajaran
peserta didik berpartisipasi aktif baik secara individu maupun kelompok.
a. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi Yang
disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini
sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan
Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat
informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami
warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah
warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak. Pendekatan expository
dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber belajar, dengan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber belajar dalam
pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi
yang baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi, 4)
terbatasnya sarana pembelajaran.
7
b. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti
Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama
dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada
warga belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai
permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat
pada keaktifan warga belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Inquiry, sumber belajar menyajikan bahan tidak
sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar untuk mencari dan
menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai cara pendekatan
masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang
mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih
mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan
kecakapan warga belajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif
intrinsik karena warga belajar merasa puas atas penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara
penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis,
sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar
dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis
terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan
dari hasil informasi yang diperolehnya. Peran sumber belajar dalam
penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah sebagai pembimbing/fasilitator
yang dapat mengarahkan warga belajar dalam kegiatan pembelajarannya
secara efektif dan efisien. (Badar & Bakri, 2022)
9
2 Metode Tanya Jawab : Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan
tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan
keruntunan dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat terdeteksi
ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa
untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut pada berbagai sumber belajar.
Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses
pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3 Metode Demonstrasi : Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran
dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-
benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan
tetapi, alat demostrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board,
mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru
dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan
matematika, dll peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan. Sehingga
dapat merangsang siswa untuk aktif mengamati menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan dan mencoba untuk melakukannya sendiri.
4 Metode Penugasan : Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan
kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin
dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah
informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi mengenai
kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.
5 Metode Eksperimen : Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran
dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa
menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan
buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan hasil
belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat
apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri atau pendekatan penemuan.
6 Metode Diskusi : Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan
memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau
pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi
10
keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan akan
terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan
menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui diskusi mereka akan
belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan
mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan sertawaktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif
dan efisien. Ada beberapa jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran langsung,
strategi pembelajaran cooperative learning, strategi pembelajaran problem solving, Metode
pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan
strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan.
Ada beberapa jenis metode pemblajaran yaitu metode ceramah, metode tanya jawab,
metode demonstrasi, metode penugasan, metode eksperimen, dan metode diskusi. Pendekatan
pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan
proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan tercapai.
Dalam pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran tidak bisa dipisahkan
karena ketiga unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran
pendidikan. Pendekatan, lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan sedangkan
metode, lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Teknik pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Terdapat dua macam dari teknik pembelajaran yaitu teknik umum berlaku (untuk
semua mata pelajaran) dan teknik khusus (untuk mata pelajaran tertentu).
B. Saran
Pada pembuatan makalah ini, penulis sangat sadar bahwa masih memiliki banyak
kekurangan dan kedepannya akan lebih jelas dan detail dalam memaparkan sebuah topik.
Kami juga akan mencari serta membaca sumbersumber lain yang berkaitan dengan materi
untuk mendukung pembahasan. Untuk itu, saran dan kritik sangat diperlukan penulis agar
kedepannya bisa lebih baik lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Badar, N., & Bakri, A. (2022). Strategi Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Pada
Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Agar Tercapainya Tujuan Pendidikan.
Jurnal JBES:Journal Of Biology Education And Sciencee, 2(2), 1–15.
https://jurnal.stkipkieraha.ac.id/index.php/jbes
Djalal, F. (2017). Optimalisasi Pembelajaran Melalui Pendekatan, Strategi, dan Model
Pembelajaran. Jurnal Dharmawangsa, 2(1), 31–52.
Fadhlina Harisnur, & Suriana. (2022). Pendekatan, Strategi, Metode dan teknik Dalam
Pembelajaran PAI Di Sekolah Dasar. Genderang Asa: Journal of Primary
Education, 3(1), 20–31. https://doi.org/10.47766/ga.v3i1.440
Hayati, M. (2018). Penggunaan Model Pembelajaran Koorperatif Tipe Think Pair and
Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Siswa Kelas Iv
Sdn 014 Simpang Tetap Darul Ihsan Dumai Tahun Ajaran 2016/2017. El-
Ibtidaiy: Journal of Primary Education, 1(1),36. doi:10.24014/ejpe.v1i1.5025
Huda, F. A. (2017). Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem
Solving.fatkan.web.id, 1.
Hasanah, Z., & Himami, A. S. (2021). Model Pembelajaran Kooperatif Dalam
Menumbuhkan Keaktifan Belajar Siswa. Irsyaduna: Jurnal Studi
Kemahasiswaaan, 1(1), 1–13. https://doi.org/10.54437/irsyaduna.v1i1.236
Hayati, N. M. (2020). TEKNIK PEMBELAJARAN Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah. 1801060021.
Kamsinah, K. (2008). Metode Dalam Proses Pembelajaran: Studi Tentang Ragam Dan
Implementasinya. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan,
11(1), 101–114. https://doi.org/10.24252/lp.2008v11n1a8
Muslich, M. (2007). Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta:
Bumi Akasara.
Nasution, S. 2013. Teknik-teknik Dasar Pembelajaran. PT. Bumi Aksara.
Noviati, W., & Belajar, H. (2022). Jurnal Kependidikan Jurnal Kependidikan. Jurnal
Kependidikan, 7(2), 19–27.
Nursya, E. (2023). Strategi Dan Metode Belajar Dalam Pebelajaran Bahasa Jepang.
Prosiding MINASAN, 1–8.
Pepkin, K. L. (2000). Creative Problem Solving in Math. Tersedia
:http://hti.math.uh.edu/curriculum/units/2000/02/00.02.04.pdf.
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan.
15
Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 1707–1715.
Rusman. (2016). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sri Anita W (2015) Modul Strategi Pembelajaran, Lihat
epository.ut.ac.id/4401/2/pef14201-M1.pdf.
Suprihatiningrum. (2013). Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bandung: Alfabet.
Siregar, R. L. (2021). Memahami Tentang Model, Strategi, Metode,Pendekatan, Teknik,
Dan Taktik. Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 63–75.
Sulaeman, A., & Ariyana, A. (2018). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Examples Non- Examples terhadap Hasil Belajar Menulis Teks Berita pada Siswa
Kelas VIII SMPN 14 Kota Tangerang. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian
Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing, 1(2), 17–27.
doi:10.31540/silamparibisa.v1i2.201
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta. Bumi Aksara.
Wiliandani, A. M., Wiyono, B. B., & Sobri, A. Y. (2016). Faktor penghambat
implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan Humaniora, 4(3), 132–142.
16