Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN


METODE MENDENGARKAN DAN BERBICARA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Rinaldi Yusup, M.pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Elsa Noviani : 0503217502
Merdiana Nursyamsiah : 0501217925

PROGRAM STUDI BK & PGSD


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON
KELAS SUKABUMI
Jl. Liungtutut Gerbang Perum Bumi Babakan Damai Cisaat – Sukabumi 43152
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Metode Mendengarkan
Dan Berbicara”, yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Tak lupa
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat serta para umatnya yang semoga medapatkan syafa’atnya di akhirat nanti.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini,
yang telah membantu dengan memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan makalah ini. Tak ada yang bisa kami berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus kepada para
pendukung. Semoga segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada kami, mendapat balasan yang berlipat dari Allah
SWT, aamiin

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki banyak kesalahan serta kekurangan
didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang dapat membangun motivasi
penulis untuk menyusun makalah yang lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya untuk kita semua. Atas saran, kritik, maupun bantuannya kami ucapkan terima
kasih.

Sukabumi, Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................................................... 1

C. TUJUAN MASALAH.................................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................................................... 2

A. Pengertian Model Pembelajaran ................................................................................................................................... 2

B. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia ....................................................................................................................... 2

1. Model Pembelajaran Mendengarkan........................................................................................................................ 2

2. Model Pembelajaran Berbicara ................................................................................................................................. 4

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ....................................................................................................................................................................... 7

B. Saran .................................................................................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang menunjang atau mendukung
keberhasilan terlaksananya proses pembelajaran dikelas. Karena hal tersebut, penting untuk tepat dalam
memilih model pembelajaran yang akan diterapkan dikelas agar pembelajaran dikelas berhasil terlaksana dan
berdampak pada berhasilnya siswa dalam hal belajar. Suprijono (2012:46) mengemukakan bahwa model
pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
maupun tutorial. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu
desain, pola, atau rancangan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
dengan tujuan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan baik bagi siswa. Pemilihan model
pembelajaran juga disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki peserta didik dan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, tujuan pembelajaran difokuskan pada empat
keterampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Setiap keterampilan memiliki
hubungan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran yang dalam penerapannya
menerapkan salah satu aspek keterampilan bahasa tersebut akan mempengaruhi aspek keterampilan berbahasa
yang lainnya. Oleh karena itu, model pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, penting untuk
mengintegrasikan keempat aspek tersebut dalam perencanaan model pembelajaran dikelas agar siswa dapat
menguasai materi bahasa Indonesia secara menyeluruh dan mendalam.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran dengan
memfokuskan perencanaanya pada empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, menulis dan
berbicara dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menguasai materi bahasa Indonesia secara
menyeluruh dan mendalam. Karena hal tersebut, penulis akan membahas mengenai model-model
pembelajaran yang pada perencanaannya menerapkan keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar melalui makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Metode Mendengarkan Dan Berbicara ".

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan model pembelajaran?
2. Apa saja model-model pembelajaran bahasa indonesia dengan Metode Mendengarkan Dan Berbicara ?
3. Bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran bahasa indonesia dengan Metode
Mendengarkan Dan Berbicara dalam kegiatan pembelajaran disekolah ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui model-model pembelajaran bahasa indonesia di Sekolah Dasar.
2. Mengetahui model-model pembelajaran bahasa indonesia diantaranya metode mendengarkan dan berbicara,.
3. Mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran bahasa indonesia pada metode
mendengarkan dan berbicara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


Suprijono (2012:46) mengemukakan bahwa model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu desain, pola, atau rancangan yang digunakan guru
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajarannya dikelas dengan tujuan menciptakan suasana belajar
yang efektif, nyaman dan baik bagi siswa. Dapat diketahui juga bahwa model pembelajaran merupakan suatu
prosedur pembelajaran yang tersusun secara sistematis dimana dalam penerapannya terdapat cara/teknik yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting karena jika guru berhasil menyesuaikan
antara karakteristik yang dimiliki peserta didik dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada model pembelajarannya maka pada saat pelaksaan pembelajaran dikelas akan berlangsung
secara efektif dan efisien. Zaman yang semakin maju membuat model pembelajaran terpengaruhi. Saat ini, telah
banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai yang kompleks dan
rumit sehingga membutuhkan banyak alat bantu dalam penerapannya, hal tersebut juga terjadi pada model
pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang mana terus mengalami perkembangan.

B. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia


Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, tujuan pembelajaran difokuskan pada empat
keterampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Setiap keterampilan memiliki
hubungan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran yang dalam penerapannya
menerapkan salah satu aspek keterampilan bahasa tersebut akan mempengaruhi keterampilan berbahasa yang
lainnya. Oleh karena itu, model pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar memfokuskan pada keempat
aspek tersebut dalam perencanaan model pembelajarannya dikelas agar siswa dapat menguasai materi bahasa
Indonesia secara menyeluruh dan mendalam.
Berikut adalah beberapa contoh model pembelajaran bahasa Indonesia :

1. Model Pembelajaran Mendengarkan


Menurut Burhan (1971:81) “Mendengarkan adalah suatu proses menangkap, memahami, dan mengingat sebaik-
baiknya apa yang di dengar atau seseatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya”. Pada teknik ini guru
memperdengarkan sebuah hurup, kata, istilah, kalimat, pribahasa, kata- kata mutiara, semboyan, ungkapan,
dialog hingga puisi dan sampe yang lainnya yang bisa di dengarkan. Kemudiaan setelah siswa mendengarkan
siswa harus bisa mengucapkan kembali apa yang telah didengarkannya, di usahakan ucapan siswa harus sama
dengan apa yang di dengarnya.
Jenis-jenis mendengarkan
 Mendengarkan ekstensif adalah proses mendengarkan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
 Mendengarkan intensif adalah proses mendengarkan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
konsentrasi yang tinggi untuk menangkap, memahami, dan mengingat inpormasinya.
Berikut merupakan model pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang dalam kebutuhan
pembelajarannya menfokuskan penerapannya pada keterampilan berbahasa mendengarkan :

2
a. Retelling Story
Model retelling story merupakan model pembelajaran dimana kegiatan pembelajarannya
mengembangkan kemampuan berbicara anak dengan cara siswa menyusun kembali sebuah cerita, kejadian
atau informasi yang pernah mereka dengar sebelumnya menggunakan bahasa sendiri yang disusun baik
secara individu , berpasangan, maupun kelompok.
Langkah-Langkah Penerapan Model Retelling Story
- Guru menyiapkan bahan bacaan yang nantinya akan siswa dengarkan,
- Guru meminta salah satu siswa untuk membaca bahan bacaan tersebut dengan suara yang nyaring
atau lantang hingga jelas didengarkan oleh siswa yang lainnya,
- Sementara siswa tersebut membaca, siswa lainnya focus untuk menyimak dan mendengarkan bahan
bacaan tersebut dengan seksama,
- Setelah siswa mendengarkan bahan bacaan tersebut, siswa disuruh untuk menceritakan kembali isi bacaan
yang ia dengar dengan bahasanya sendiri.

b. Bisik Berantai
Model pembelajaran bisik berantai merupakan bentuk strategi pembelajaran pada aspek
menyimak. Model pembelajaran ini dilakukan dengan cara guru membisikan kalimat atau kata kepada siswa,
kemudian siswa itu menyampaikan kalimat atau kata tersebut keteman yang ada disebelahnya secara berantai dan
seterusnya sampai akhirnya guru memeriksa kembali dari siswa terakhir.

Langkah-Langkah Penerapan Model Bisik Berantai


- Guru membisikan suatu pesan atau sebuah kata kepada seorang siswa,
- Lalu siswa yang telah mendengarkan perkataan dari gurunya langsung menyampaikan pesan tersebut
kepada siswa yang kedua,
- Kemudian siswa kedua pun akan membisikannya kepada siswa yang ketiga begitu seterusnya sampai
akhirnya pesan tersebut sampai pada siswa terakhir,
- Siswa yang terakhir mendengarkan pesan itupun langsung menyampaikannya lagi di depan kelas dengan
suara yang jelas,
- Setelah siswa terahir menyampaikan pesan tersebut, guru akan memeriksa kembali apakah pesan yang
diterimanya benar atau salah. Jika salah, guru menanyakan satu-persatu siswa yang sebelumnya
menyampaikan pesan tersebut sehingga akan telihat dari siapa pesan tersebut salah.
-
c. Menyimak Directed Listening Thinking Activity (DLTA)
DLTA merupakan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa akan bahan yang disimakan. Strategi ini
dimaksudkan agar siswa mempunyai tujuan menyimak, memprediksi ucapan yang akan disimak dan membuktikan dengan
cara menyampaikan pesan yang telah siswa simak sehingga siswa memiliki kemampuan menyimak yang kritis dan reflektif.
Langkah-Langkah Penerapan model Directed Listening Thinking Activity (DLTA)
Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, membacakan judul teks simakan, bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan judul bahan simakan sebagai upaya untuk pembangkitan unsur siswa. Selanjutnya guru
mengernukakan hal-hal pokok yang perlu dipahami siswa dalam menyimak.

d. Identifikasi Kata Kunci


Model Identifikasi Kata Kunci yaitu mendengarkan suatu kalimat, paragraf atau wacana, kita tidak perlu menangkap
semua kata-kata tetapi cukup diingat kata-kata kunci yang merupakan inti dari pembicaraan.
Langkah-Langkah Penerapan
3
1) Setiap kalimat. paragraf, ataupun wacana selalu memiliki sejumlah kata yang dapat mengungkapkan isi keseluruhan
kalimat, paragraf atau wacana. Kata-kata yang dapat mewakili isi keseluruhan ini disebut kata kunci “key word’.
2) Menyirnak isi kalimat yang panjang atau paragraf dan wacana pendek-pendek tidak perlu menangkap sernua kata-katanya
Cukup diingat beberapa kata kunci yang merupakan inti pernbicaraan. Melalui perakitan kata kunci menjadi kalimat- kalimat
utuh sampai isi singkat bahan simakan.
3) Guru : Dengarkan baik-baik! Cari kata kunci kalimat berikut.
4) Manusia, baik yang primitif maupun yang modern. selalu cenderung hidup berkelompok.
5) Siswa: Menyimak. Menentukan kata kunci. Manusia hidup berkelompok.

e. Memperluas Kalimat
Memperluas kalimat adalah proses menambahkan satu atau lebih kata , frasa , atau klausa ke klausa utama (atau klausa
independen).
Langkah-Langkah Penerapan
1) Guru menyebutkan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut. Kembali guru mengulangi
mengucapkan kalimat tadi. Kemudian guru mengucapkan kata atau kelompok kata lain. Siswa melengkapi kalimat tadi
dengan kelompok kata yang disebutkan terakhir oleh guru. Hasilnya adalah kalimat yang diperluas.
2) Lanjutan

f. Menvelesaikan Cerita
Langkah-Langkah Penerapan
1) Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang. Guru mernanggil anggota kelompok
pertama. misalnya kelompok 1. maju ke depan kelas. Yang bersangkutan disuruh bercerita, judul bebas kadang kadang juga
diitentukan oleh guru. Setelah yang bersangkutan bercerita, misalnya baru seperempat bagian is dipersilahkan guru untuk
duduk.
2) Cerita tersebut dilanjutkan oleh anggota kedua. Anggota ketiga maju melanjutkan cerita itu. Bagian terakhir cerita
diselesaikan oleh anggota keempat. Kelas boleh juga tidak dikelompokkan. Semua siswa harus slap dipanggil untuk
bercerita.Sementara yang belum tampil ke depan harus menyimak benar-benarjalan cerita.Cara ini mernbuat kelas serius
menyimak cerita yang sedang dituturkan.
3) Guru: Sekarang bunda punya suatu cerita. Tapi judulnya belum ada? Masih dicari/belum diberi judul. Cerita ini akan
disusun oleh empat orang siswa. Bagian demi bagian akan ditampilkan di depan kelas. Anak-anak harus bersiap bercerita
dan menvinak cerita. Mari kita mulai, Udin silakan ke depan kelas!
4) Udin : Nilai mata pelaharan matematika saya 8. Saya belajar hampir setiap saat.Saya tak ingin nilai saya turun.
5) Guru: Bagus. Udin. silahkan duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Anggi.
6) Guru: Anggi lanjtkan cerita Udin tadi.
7) Anggi: Ya dari pada menyesal saat ujian karena tidak bisa nggarap, lebih baik sekarang meniru Udin yang rajin belajar.
8) Guru: Bagus. bagus! Anggi boleh duduk. Cerita akan dilanjutkan oleh Elma (dan seterusnya sampai guru menghentikan
cerita itu. dan siswa diminta menentukan judulnya

2. Model Pembelajaran Berbicara


Pembelajaran Berbicara merupakan pembelajaran keterampilan berbahasa yang yang memerlukan waktu yang lama,
apalagi jika tagihan keterampilan akan dinilai secara personal. Pembelajaran menjadi membosankan dan kadang guru
“menganggap pembelajaran keterampilan berbicara tidak perlu “. Oleh sebab itu guru harus mendesain pembelajaran ini
menjadi menarik.

4
Berikut merupakan model pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang dalam kebutuhan
pembelajarannya menfokuskan penerapannya pada keterampilan berbahasa berbicara :
a. Model In The News
Model in the news merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan media massa (surat kabar,
televisi, rekaman berita dan internet) sebagai media pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, peserta didik
mengidentifikasi teks berita (unsur-unsur berita) pada saat pembelajarannya.
Langkah-Langkah Penerapan Model In The News
 Guru langsung memulai pembelajaran tanpa memberitahukan langkah- langkah pembelajaran yang
akan peserta didik lakukan. Perserta didik langsung di ajak kedalam kegiatan pembelajaran,
 Guru membagi siswa dalam 4 atau 5 kelompok ,
 Siswa dalam tiap kelompok membaca 3 sampai 5 artikel atau koran yang berbeda-beda kemudian
ditukar dengan kelompok lain,
 Guru meminta siswa untuk menuliskan isi artikel dan Koran yang dibacanya,
 Setelah membaca, siswa diminta untuk menukar artikel yang dibaca dengan kelompok lain,
 Guru meminta agar tiap kelompok merangkai ulang pokok-pokok berita atau artikel yang dibaca dengan
bahasa sendiri yang hasilnya nantinya akan didiskusikan dikelas,
 Kelompok juga menyediakan sanggahan, jika uraian kelompok lain tidak sesuai dengan uraian nya,
 Pokok-pokok sanggahan dijadikan bahan diskusi dalam masing-masing kelompok,
 Semua kelompok harus menyajikan kesimpulan secara lisan.

b. Model Siapa dan Apa Saya


Model pembelajaran ini merupakan model yang menekankan pada pengolahan informasi dalam
otak sebagai aktivitas mental siswa. Model ini mendorong daya nalar dan daya pikir siswa melalui pemberian
masalah yang disajikan oleh guru. Hal tersebut membuat siswa dapat melatih keterampilan menyimak nya
karena ia akan mengolah suatu informasi dan berbicaranya ketika ia menggambarkan informasi tersebut disaat
yang bersamaan.
Langkah-Langkah Penerapan Model Siapa dan Apa Saya
 Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3 kelompok besar,
 Guru menyiapkan materi bebera hal terkait dengan tokoh, profesi, peristiwa dan menulis pada
selembar kertas yang kemudian digulung,
 Siswa diminta untuk mengambil gulungan kertas tersebut,
 Setelah mendapat gulungan keras, minta salah satu anggota tim untuk memerankan sesuai dengan isi
gulungan yang ia dapat dari guru,
 Kemudian, peserta yang mernerankan tokoh dalam dalam kertas yang digulung tersebut menjadi tamu
misteri bagi kelompok lain,
 Beri waktu 5 menit bagi anggota kelompok lain untuk mengantisipasi dan menjawab pertanyaan dari
kelompok yang memerankan tokoh misteri,
 Pilih I kelompok yang akan menjadi tamu bagi tokoh misteri (semua kelompok harus mendapatkan
giliran),
 Mintalah tamu misteri untuk menyebut salah satu identitasnya sesuai dengan gulungan kertas,
 Sebelum tamu misteri menyebutkan salah satu identitasnya 2 kelompok lain diminta untuk
menjadi kelompok panelis untuk mengajukan pertanyaan kepada tamu misteri secara bergiliran. Tamu misteri
hanya dapat menjawab dengan jawaban “Ya. tidak,” atau “ya, bukan” sampai salah satu dari kelompok panelis dapat

5
menemukan jawabannya,
 Setelah menemukan jawaban atas identitas tamu misteri. Kelompok penelis dapat menyimpulkan dan
memperjelas serta menebak identitas tamu misteri. Demikian seterusnya sampai kelompok lain mendapat
bagian untuk menjadi kelompok panelis.
c. Listening Team

Metode Listening Team merupakan model pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk
berpikir kritis, yang setiap kelompoknya memiliki tugas yang berbeda. Sehingga, siswa dapat berperan aktif
dalam mengemukakan pendapatnya. diawali dengan pemaparan materi pembelajaran oleh guru.
Langkah-Langkah Penerapan
1) Siswa dibagi dalam kelompok dengan anggota 4-5 orang
2) Jelaskan pada tiap kelompok bahwa mereka mempunyai kewajiban menjelaskan materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
3) Bagilah kelompok menjadi kelompok penyaji, penjawab, kelompok pro, kelompok kontra, penyimpul.
Jelaskan masingmasing tugas kelompok tersebut
4) Tugas penyaji, menyajikan kembali pelajaran yang disampaikan guru. Kelompok ini boleh membuat
cacatan ringkas tentang materi yang diberikan guru, meski demikian fokusnya adalah pada aspek
menyampaikan materi secara lisan.
5) Tugas kelompok penjawab adalah menjawab pertanyaan kelompok penanya
6) Tugas kelompok kontra adalah mencatat dan mengungkapkan hal-hal yang tidak disetujui
7) Uraian hal-hal yang tidak disetujui dapat dilakukan pada saat diminta menjelaskan
8) Kelompok penyimpul, menyimpulkan hasil yang dibicarakan dan menjelaskan secara lisan kepada semua
kelompok

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang mendukung keberhasilan untuk
terlaksananya proses pembelajaran dikelas. Karena hal tersebut, penting untuk tempat dalam memilih model
pembelajaran yang akan diterapkan dikelas agar pembelajaran dikelas berhasil terlaksana dan berdampak pada
berhasilnya siswa dalam hal belajar. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, tujuan
pembelajaran difokuskan pada dua keterampilan berbahasa yaitu menyimak/mendengarkan dan berbicara.
Oleh karena itu, model pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar memfokuskan pada kedua aspek
tersebut dalam perencanaan model pembelajarannya dikelas agar siswa dapat menguasai materi bahasa
Indonesia secara menyeluruh dan mendalam. Semisal model pembelajaran keterampilan aspek mendengarkan
seperti model retelling story dan model bisik berantai dan model pembelajaran keterampilan berbahasa aspek
berbicara seperti model in the news dan model siapa dan apa saya.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik saran yang membangun sebagai
bahan evaluasi untuk kedepannya. Diharapkan, makalah ini dapat digunakan sebagai alternative
pembelajaran bahasa indonesia di SD dan pendidikan. Setelah makalah ini dilaksanakan, penulis memberikan
saran sebagai berikut:
Pendidikan di Indonesia bisa dikatakan jauh tertinggal dengan negara lain, namun tidak menutup
kemungkinan untuk bangsa ini kembali bangkit dengan ikut berkerja secara maksimal dalam menerapkan
model-model pembelajaran dalam konteks mata pelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar. Khusus untuk
guru-guru dan calon guru yang sedang berprofesi di bangku perkuliahan di harapkan memperhatikan
kebutuhan dan karakteristik yang ada pada peserta didik agar perencanaan model pembelajaran mencapai
tujuan pembelajaran dan pendidikan nasional.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, Farida. 2009, Modul Suplemen KKG: Pembelajaran Mendengarkan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

A Suprijono. 2011, Mode Pembelajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.

Solihatin, Etin & Raharjo, (2007), Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara

Apri Damai Sagita Krissandi, B. Widharyanto, dan Rishe Purnama Dewi. 2017, Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SD,
Jakarta: Penerbit Media Maxima.

Arifin Muslim, 2011, Pembelajaran Mendengarkan di SD, internet :


https://arifinmuslim.wordpress.com/2011/12/16/pembelajaran-mendengarkan-di-sd/

8
9

Anda mungkin juga menyukai