Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE MODEL DAN PENDEKATAN


DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Dosen pengampu Prof .Drs. YALVEMA MIAZ, MA, PH.D

Disusun Oleh

NABILA PUTRI
(2386206028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUANDAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TAHUN AJARAN 2023/2024
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas matakuliah
matakuliah Strategi dan Pengelolaan Pembelajaran yang berjudul Makalah
Metode Model dan Pendekatan dalam Pembelajaran IPS Sd dengan lancar dan
tepat pada waktu tanpa suatu kendala yang berarti.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof .Drs. YALVEMA MIAZ, MA,
PH.D.Selaku dosen pengampu dari matakuliah IPS dan atas bimbingannya dalam
proses penyusunan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh anggota tim yang telah bekerja sama dalam penyusunan makalah ini.
Penulis telah berusaha dengan maksimal dalam penyusunan makalah ini
dengan segala kekurangannya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih memiliki kekurangan, maka dari itu penulis berharap kritik, saran maupun
masukan yang bersifat membangun agar kedepannya penulis dapat membuat karya-
karya yang lebih baik lagi.

Bangkinang, 18 Maret 2024

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER .....................................................................................................................

PRAKATA ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2

1.3 Tujuan................................................................................................... 2

1.4 Manfaat................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Hakikat ................................................................................................. 3

2.2 Macam .................................................................................................. 5

2.3 Perbedaan ........................................................................................... 12

2.4 Keterkaitan ......................................................................................... 13

BAB III PENUTUP............................................................................................... 14

3.1 Simpulan............................................................................................. 14

3.2 Saran ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan
setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Setiap manusia perlu proses
pendewasaan, baik pendewasaan secara fisik maupun secara psikis atau
kejiwaan. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan
atau apresiasi. Belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif permanen
pada pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan tingkah laku, yang terjadi
sebagai hasil dari usaha yang disengaja dan pengalaman yang terkontrol dan
tidak terkontrol.
Pembelajaran hanya bisa dilakukan oleh lebih dari satu orang. Dalam
pembelajaran tidak hanya ada guru dan siswa tetapi juga ada kepala sekolah,
staf sekolah hingga teman sejawat yang saling membantu demi terwujudnya
pembelajaran. Studi tentang Proses belajar Mengajar, sangat penting bahkan
merupakan suatu keharusan bagi setiap tenaga pengajar baik di tingkat dasar,
menengah pertama, menengah atas maupun di perguruan tinggi. Hal tersebut
karena amat pentingnya sebuah pembelajaran bagi manusia.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran,
(2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran;
(5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Pada tulisan ini akan
dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan
kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik dalam
pembelajaran?
2. Apa saja macam model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik
dalam pembelajaran?
3. Apa perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan
taktik dalam pembelajaran?
4. Apa keterkaitan antara model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan
taktik dalam pembelajaran?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui hakikat model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan
taktik dalam pembelajaran.
2. Mengetahui macam model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan
taktik dalam pembelajaran.
3. Mengetahui perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode,
teknik, dan taktik dalam pembelajaran.
4. Mengetahui keterkaitan antara model, pendekatan, strategi, metode,
teknik, dan taktik dalam pembelajaran.
1.4 Manfaat
Manfaat utama bagi pembaca maupun penulis makalah ini ialah
mengetahui hal-hal mengenai model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan
taktik dalam pembelajaran baik secara umum maupun di lingkup sekolah dasar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Dan Taktik Dalam
Pembelajaran
A. Hakikat Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce et al., 2016). Menurut Adi
dalam (Suprihatiningrum, 2013) definisi model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar-mengajar (Winataputra, 1993). Dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka yang dipilih
pendidik untuk merancang sebuah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Ciri-ciri model pembelajaran menurut (Rusman, 2012) antara lain:
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert
Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk
melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.
2. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu, misalnya model
berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir
induktif.

3
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki
kreativitas dalam pembelajaran mengarang.
4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-
langkah pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3)
sistem sosial; (4) sistem pendukung.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang
dapat diukur; (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6. Membuat persiapan mengajar (desain instrusional) dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya.
B. Hakikat Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah mendeskrepsikan hakikat apa yang akan dilakukan
dalam memecahkan masalah dalam segala aspek kehidupan masyarakat
(Basir, 2017). Pendekatan pembelajaran menurut (Sanjaya, 2009) adalah
suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses
pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Secara
umum pendekatan pembelajaran adalah ide atau prinsip cara memandang
dalam menentukan kegiatan pembelajaran.
C. Hakikat Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan
pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang
berbeda, dalam konteks yang berbeda pula (Frelberg & Driscoll, 1992).
Menurut (Gerlach & Ely, 1980) strategi pembelajaran merupakan cara-cara
yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
D. Hakikat Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran (Hamzah, 2008). Metode pembelajaran adalah cara
pendidik memberikan pelajaran dan cara peserta didik menerima pelajaran

4
pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau
membangkitkan. Jadi peranan metode pembelajaran ialah sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif.
E. Hakikat Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran merupakan suatu rencana tentang cara-cara
pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi (dalam pengajaran). Dengan kata
lain, teknik pembelajaran merupakan suatu rencana bagaimana
melaksanakan tugas belajar mengajar yang telah diidentifikasikan (hasil
analisis) sehingga tugas tersebut dapat memberikan hasil belajar yang
optimal (Slameto, 1991).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa teknik
pembelajaran merupakan situasi proses pembelajaran seringkali digunakan
berbagai istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara,
tahapan, atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
F. Hakikat Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah,
tetapi mungkin akan sangat berbeda alam taktik yang digunakannya.
Nurmawati dalam (Sabila et al., 2019) menyatakan bahwa taktik
pembelajaran merupakan gaya atau juga pembawaan seseorang guru dalam
menyampaikan pembelajaran. Taktik tiap guruakan berbeda walaupun
metode yang digunakan sama.
2.2 Macam Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Dan Taktik Dalam
Pembelajaran
A. Macam Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung dapat didefinisikan sebagai model
pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasiatau

5
keterampilan secara langsung kepada peserta didik, pembelajaran
berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru. Karakteristik model
pembelajaran langsung ialah: 1) Transformasi dan keterampilan secara
langsung 2) Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu 3) Materi
pembelajaran yang telah terstruktur 4) Lingkungan belajar yang telah
terstruktur 5) Distruktur oleh guru.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang
efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia
sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan
pengetahuan dasar maupun kompleks.
3. Model Pembelajaran PMRI
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah suatu pendekatan
pembelajaran matematika yang mengungkapkan pengalaman dan
kejadian yang dekat dengan siswa sebagai sarana untuk memahamkan
persoalan matematika. Pendekatan PMRI adalah suatu pendekatan
pembelajaran matematika yang dekat dengan kehidupan nyata siswa
sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan daya nalar.
4. Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) atau
CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada
keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa
secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan
kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Model Pembelajaran Index Card Match
Model pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan) adalah
model pembelajaran yang cukup menyenangkan, digunakan untuk
mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Materi baru pun
tetap bisa diajarkan dengan catatan peserta didik diberi tugas

6
mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga peserta
didik ketika masuk ruangan kelas sudah memiliki bekal pengetahuan.
Dengan model pembelajaran Index Card Macth, peserta didik dapat
belajar aktif dan berjiwa mandiri.
6. Model Pembelajaran Kooperatif
Pada hakekatnya, metode pembelajaran kooperatif merupakan
metode atau strategi pembelajaran gotong-royong yang konsepnya
hampir tidak jauh berbeda dengan metode pembelajaran kelompok.
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode pembelajaran
kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan
dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan
prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan
memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih efektif.
B. Macam Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar di mana guru mengaitkan
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Guru akan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan tersebut
dengan kehidupan sehari-hari mereka.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan ini menekankan pengembangan diri siswa melalui proses
berpikir kritis. Jadi guru tidak akan mengajarkan kepada siswa
bagaimana menyelesaikan suatu persoalan atau mengatakan benar dan
salahnya suatu jawaban. Guru cenderung mendorong siswa untuk
menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan dan
kritis dalam menyikapi berbagai opsi jawaban yang ada.
3. Pendekatan Deduktif.
Pendekatan deduktif adalah pembelajaran yang bermula dari penjelasan
tentang hal yang bersifat umum, lalu diarahkan pada hal yang bersifat
khusus. Guru akan menerangkan teori, konsep dasar, dan istilah-istilah

7
pada bagian awal pembelajaran, kemudian diikuti penerapan atau
contoh-conthnya.
4. Pendekatan Induktif
Ini adalah kebalikan pendekatan deduktif. Pembelajaran bermula dengan
penyajian keadaan khusus yang kemudian digeneralisasikan.
Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan terlebih dahulu,
kemudian kesimpulan diambil dari fakta-fakta yang ditemukan. Filsuf
Inggris Francis Bacon menghendaki agar penarikan kesimpulan
didasarkan dari fakta konkrit sebanyak mungkin.
5. Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem-Solving)
Siswa didorong menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang
sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang jarang
ditemui atau masih belum dikuasai. Pembelajaran dengan problem
solving ini bertujuan agar siswa dapat menggunakan pemikiran seluas-
luasnya. Dalam berpikir rasional siswa dituntut menggunakan logika
untuk menentukan sebab-akibat, menganalisa, memprediksi, dan
menarik kesimpulan.
6. Pendekatan Open-Ended.
Dalam pendekatan ini tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan
jawaban, tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada
suatu jawaban. Terdapat berbagai alternatif jawaban, tidak hanya benar
dan salah saja. Pertanyaannya juga bersifat terbuka sehingga menuntut
para siswa untuk berpikir secara aktif.
7. Pendekatan Proses
Dalam pendekatan proses guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep.
Dalam pendekatan ini siswa harus bisa mengilustrasikan atau melakukan
percobaan, kemudian berhipotesis. Pendekatan ini penting untuk melatih
daya pikir dan psikomotor peserta didik.

8
8. Pendekatan Saintifik
Pendekatan ilmiah mendorong siswa untuk belajar melalui tahapan
saintifik. Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 menggunakan
lima langkah, yakni mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
C. Macam Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran
ekspositori merupakan salah satu dari macam-macam pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru.
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu
masalah yang ditanyakan. Proses berpikir ini biasa dilakukan melalui
tanya jawab antara guru dan siswa.
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah.
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat
sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).

9
5. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi
pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan
nilai (value) yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran seseorang
yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral.
6. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual/Contextual teaching and learning
(CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
7. Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta, tentang objek atau
mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu mendinamisir kelas yang jenuh dan bosan.
8. Strategi Pembelajaran Quantum
Strategi pembelajaran quantum merupakan sebuah program percepatan
pembelajaran yang ditawarkan learning forum, yaitu sebuah perusahaan
pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan
akademis dan keterampilan pribadi.
D. Macam Metode Pembelajaran
1. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus atau case study dapat digunakan dalam
pembelajaran aktif. Metode ini memanfaatkan situasi atau kasus tertentu
yang dapat memberikan siswa pembelajaran bermakna dan bermanfaat.
Guru dapat memberikan sebuah cerita tentang tema atau konsep yang
akan akan dipelajari. Setelah itu, siswa dapat berdiskusi untuk melakukan
analisa, sintesisa, dan evaluasi berdasarkan kasus atau masalah yang
sedang dipelajari.

10
2. Metode Demonstrasi
Dalam pembelajaran aktif, metode demonstrasi juga sangat dianjurkan.
Siswa diberikan kesempatakan untuk bersentuhan langsung dengan
materi yang dipelajari kemudian mereka memeperagakannya di depan
kelas. Metode pembelajaran ini dapat menunjukkan bagaimana siswa
melakukan sesuatu yang kemudian diamati dan dibahas di depan kelas.
3. Metode Discovery
Metode discovery mendorong siswa untuk menemukan sendiri
pengetahuan atau konsep baru. Guru harus memotivasi bagaimana siswa
menyimpulkan sendiri konsep atau formula yang sedang dipelajari.
Misalnya, Guru meminta siswa mengamati berbagai bentuk pertulangan
daun pada tumbuhan yang ada di sekitar rumah. Kemudian mereka dapat
menyimpulkan ada berbagai jenis pertulangan daun pada tumbuhan.
4. Metode Jigsaw
Metode jigsaw ini menghendaki siswa untuk belajar dengan
berkelompok. Guru dapat mendorong siswa untuk kerjasama dalam
kelompok. Setiap anggota kelompok mendapat tugas untuk memahami
dan mendalami bagian tertentu dari tema yang dipelajari. Kemudian
setiap anggota kelompok menggabungkannya hasil belajarnya sehingga
terbentuk satu pemahaman yang utuh. Jenis metode pembelajaran ini
membuat siswa belajar mendengar dan belajar satu sama lain.
5. Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok merupakan metode yang memungkinkan
terjadi interaksi dan saling tukar pendapat, pengalaman, dan informasi.
Metode pembelajaran ini menarik karena dapat mendorong siswa untuk
berinteraksi dan saling membantu memahami pendapat berbeda yang
mungkin muncul selama kegiatan berlangsung. Selain memahami
pelajaran.
6. Metode Bermain Peran
Metode ini adalah salah satu macam metode pembelajaran yang
dirancang untuk memecahkan masalah dengan meminta siswa

11
melakukan peran tertentu. Guru dapat memberikan topik atau kasus pada
siswa. Misalnya guru pintar memberikan kasus jembatan kampung
ambruk karena hujan deras. Kemudian siswa dibagikan perannya. Ada
yang menjadi pak RT, warga, dan lain sebaginya. Dari kegiatan bermain
peran, siswa yang sedang berperan dan juga yang mengamati dapat
membuat analisa apakah setiap peran sudah bekerja dengan baik atau
tidak.
7. Metode Tugas Proyek
Metode tugas proyek adalah metode pembelajaran yang sangat
menantang. Siswa harus melakukan riset, eksperimen, dan tak jarang
harus langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan.
Metode ini menghendaki siswa untuk menghasilkan sebuah produk
tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Siswa dapat melakukan
tugas proyek secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan ini
melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
8. Metode Kunjung Karya
Metode pembelajaran kunjung kerja atau kunjung karya ini biasanya
dilakukan setelah metode pembelajaran tugas proyek dilakukan. Jenis
metode pembelajaran ini membuat siswa untuk saling melihat hasil karya
teman-temannya. Mereka dapat mengamati dan juga belajar bertanya.
Selain itu, Guru pintar dapat mendorong siswa untuk memberikan
komentar dan saran yang membangun. Sementara siswa yang karyanya
dikunjungi atau dilihat dapat belajar menjawab pertanyaan, menanggapi
komentar dan saran secara produktif.
2.3 Perbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Dan Taktik
Dalam Pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model
pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar
yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode

12
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Metode pembelajaran adalah
prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran
merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke
dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode
adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Dari
metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di
kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang
dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti
teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat
diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran. Bungkus dari penerapan
pendekatan, metode, dan teknik pembelajarantersebut dinamakan model
pembelajaran. (Lestari & Mustofa, 2009)
2.4 Keterkaitan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Dan Taktik
Dalam Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran .

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik Dalam Pembelajaran
merupakan sesuatu yang penting dalam proses belajar mengajar. Keenam
elmen tersebut saling berhubungan. Apabila antara pendekatan, strategi,
metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu
kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model
pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
khas oleh guru.
3.2 Saran
Sebagai seorang calon pendidik, sudah menjadi kewajiban dan tanggung
jawab untuk mempelajari dan memahami mengenai konsep dari model,
pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dalam pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Basir, M. (2017). Pendekatan Pembelajaran. Sulawesi Selatan: Lampena


Intimedia.
Frelberg, & Driscoll. (1992). Universal Teaching Strategies. Boston: Allyn &
Bacon.
Gerlach, & Ely. (1980). Teaching and Media A Systematic Aproach. New Jersey:
Prentice Hall.
Hamzah. (2008). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif (2 ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
Joyce, B., Weill, M., & Calhoun, E. (2016). Models of Teaching : Model-model
Pengajaran (9th ed.). (R. K. Pancasari, Trans.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lestari, B., & Mustofa. (2009). Beda Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,
dan Taktik Pembelajaran. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nasution, W. N. (2017). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Sabila, E., Fikri, Alfarizi, & Sukma, T. (2019). Metode dan Taktik Pembelajaran.
Universitas Pendidikan Indonesia, 1-11.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada.
Slameto. (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Winataputra. (1993). Strategi Belajar dan Mengajar IPA. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.

15

Anda mungkin juga menyukai