Anda di halaman 1dari 26

PERBEDAAN STRATEGI, METODE, TEKNIK, PENDEKATAN

DAN MODEL PEMBELAJARAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Tamsik Udin, M.Pd

Disusun Oleh:

Sinta Rahmawati 2008107036


Risma Maria Ulpa 2008107041
Akhmad Rifa’i 2008107045

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu. Makalah ini berjudul “Perbedaan Strategi, Metode, Teknik, Pendekatan,
dan Model Pembelajaran”
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Tamsik Udin, M.Pd
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Strategi Pembelajaran yang telah memberikan
tugas ini dan membimbing kami dalam proses pengerjaannya. Kami ucapkan
terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat pembaca dan untuk kami sendiri
khususnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Cirebon, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbedaan Pendekatan, Model, Metode, Strategi, Teknik dan Taktik
Pembelajaran........................................................................................3
B. Pertimbangan Dalam Menentukan Metode, Strategi, Pendekatan Taktik
Teknik Pembelajaran ..........................................................................4
C. Metode-Metode Pembelajaran.............................................................7
D. Teknik dan Taktik Pembelajaran.........................................................9
E. Model-Model Pembelajaran...............................................................10
BAB III HASIL OBSERVASI
A. Hasil Wawancara................................................................................16
B. Dokumentasi.......................................................................................19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................20
B. Saran...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan
setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan,
kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan atau apresiasi. Belajar adalah suatu
proses perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan tingkah laku, yang terjadi sebagai hasil dari usaha yang
disengaja dan pengalaman yang terkontrol dan tidak terkontrol. Pembelajaran
hanya bisa dilakukan oleh lebih dari satu orang. Dalam pembelajaran tidak
hanya ada guru dan siswa tetapi juga ada kepala sekolah, staf sekolah hingga
teman sejawat yang saling membantu demi terwujudnya pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran,
(2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran;
(5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Pada tulisan ini akan
dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan
kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan, metode, teknik dan model
pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan metode-metode pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud dengan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan teknik dan taktik dalam pembelajaran?

1
5. Apa yang dimaksud dengan model-model pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang pendekatan, metode, teknik dan model
pembelajaran
2. Untuk mengetahui tentang metode-metode pembelajaran
3. Untuk mengetahui tentang pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran
4. Untuk mengetahui tentang teknik dan taktik dalam pembelajaran
5. Untuk mengetahui tentang model-model pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan Pendekatan, Model, Metode, Strategi, Teknik dan Taktik


Pembelajaran
Menurut (Djalal, 2017) pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dari pendekatan pembelajaran
yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something”. Jadi, metode
pembelajaran menekankan pada cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran itu masih dijabarkan lagi ke dalam teknik dan taktik
pembelajaran. Di sini, teknik pembelajaran lebih menekankan pada cara guru
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.

3
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya personal.
Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi
mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam
penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru,
sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang
bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus
juga seni (kiat).
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh, maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Model Pembelajaran
adalah sebagai suatu disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan
situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi
perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Jadi, model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi,
metode, teknik, dan taktik pembelajaran.
Dalam pembelajaran, guru dapat berkreasi dengan berbagai model
pembelajaran yang khas secara menarik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi
siswa. Model guru tersebut dapat pula berbeda dengan model guru di sekolah lain
meskipun dalam persepsi pendekatan dan metode yang sama.

B. Pertimbangan Menentukan Metode, Strategi, dan Teknik Pembelajaran

4
(Harisman, 2015) menyebutkan ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan oleh seorang guru pada saat menggunakan strategi, metode,
model, pendekatan, teknik dan taktik pembelajaran yaitu pertimbangan yang
berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai, pertimbangan yang berhubungan
dengan bahan atau materi pembelajaran, dan pertimbangan dari sudut siswa.
1. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
Setiap orang yang mengerjakan sesuatu haruslah mengetahui
dengan jelas tentang tujuan yang hendak dicapainya. Demikian juga
setiap pendidik atau guru yang pekerjaan pokoknya mendidik dan
mengajar harus mengerti dengan jelas tentang tujuan pendidikan.
Pengertian akan tujuan pendidikan ini mutlak perlu sebab tujuan itulah
yang menjadi sasaran dan menjadi pengarah pendidikan dan pengajaran
juga berfungsi sebagai pemilihan dan penentuan alat-alat (termasuk
metode) yang digunakan dalam mengajar.
Secara khusus tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang
hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu
metode, strategi, model, teknik dan pendekatan yang harus digunakan
seorang pendidik.
(Harisman, 2015) menjelaskan bahwa urgensi penyusunan
rumusan pembelajaran dalam RPP yaitu: (a) agar guru dapat melakukan
pemilihan strategi, materi, metode, media, dan urutan kegiatan; (b) agar
guru memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar
sehingga tujuan tercapai; (c) membantu guru dalam menjamin evaluasi
yang benar. Hal ini nampak bahwa pada poin pertama menjelaskan
bagaimana urgensi tujuan pembelajaran sebagai dasar dalam pemilihan
strategi dan meode pembelajaran.
2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran

5
Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh
pribadi peserta didik. Mengajar bukan hanya mengembangkan
kemampuan kognitif saja, tetapi mengembangkan seluruh aspek afektif
dan psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat
mengembangkan seluruh aspek keribadian secara terintegritas. Waktu
yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran adalah satu jam
pelajaran. Jadi metode yang akan digunakan harus dirancang
sebelumnya. Perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh
seorang pendidik.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi. Seperti pada ssat
pembelajaran Fiqih, metode yang akan digunakan adalah metode
diskusi atau ceramah bisa saja dilakukan. Hal ini bukan berarti metode
lain tidak dipergunakan, metode ceramah sangat perlu yang waktunya
dialokasi sekian menit untuk memberi petunjuk dan arahan. Kemudian
memungkinkan menggunak metode diskusi, karena dari hasil belajar
peserta didik memerlukan pemecahan masalah yang mereka hadapi.
Dengan demikian, metode yang kita gunakan tidak terlepas dari
bentuk dan muatan materi dalam pokok bahasan yang kita sampaikan.
3. Pertimbangan dari sudut siswa
Metode yang kita gunakan di dalam kelas idealnya perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, agar proses belajar
mengajar efektif. Ukuran kelas juga menetukan keberhasilan, terutama
pengelolaan kelas dan penyampaian materi. Para peserta didik
merupakan faktor yang tak kalah penting yang harus dipertimbangkan
oleh guru dalam memilih metode mengajar.
Oleh karena itu, metode dalam mengajar itu ada yang menuntut
pengetahuan dan kecekatan tertentu misalnya; metode diskusi menuntut
pengetahuan yang cukup banyak supaya peserta didik dapat mengetahui
serta menilai benar atau salahnya suatu pendapat yang dikemukakan

6
peserta didik yang lain dan penguasaan bahasa serta keterampilan
dalam mengemukakan pendapat (Harisman, 2015).

7
C. Metode-Metode Pembelajaran
1. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus atau case study dapat digunakan dalam pembelajaran
aktif. Metode ini memanfaatkan situasi atau kasus tertentu yang dapat
memberikan siswa pembelajaran bermakna dan bermanfaat. Guru dapat
memberikan sebuah cerita tentang tema atau konsep yang akan akan
dipelajari. Setelah itu, siswa dapat berdiskusi untuk melakukan analisa,
sintesisa, dan evaluasi berdasarkan kasus atau masalah yang sedang dipelajari.
2. Metode Demonstrasi
Dalam pembelajaran aktif, metode demonstrasi juga sangat dianjurkan. Siswa
diberikan kesempatakan untuk bersentuhan langsung dengan materi yang
dipelajari kemudian mereka memeperagakannya di depan kelas. Metode
pembelajaran ini dapat menunjukkan bagaimana siswa melakukan sesuatu
yang kemudian diamati dan dibahas di depan kelas.
3. Metode Discovery
Metode discovery mendorong siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan
atau konsep baru. Guru harus memotivasi bagaimana siswa menyimpulkan
sendiri konsep atau formula yang sedang dipelajari. Misalnya, Guru meminta
siswa mengamati berbagai bentuk pertulangan daun pada tumbuhan yang ada
di sekitar rumah. Kemudian mereka dapat menyimpulkan ada berbagai jenis
pertulangan daun pada tumbuhan.
4. Metode Jigsaw
Metode jigsaw ini menghendaki siswa untuk belajar dengan berkelompok.
Guru dapat mendorong siswa untuk kerjasama dalam kelompok. Setiap
anggota kelompok mendapat tugas untuk memahami dan mendalami bagian
tertentu dari tema yang dipelajari. Kemudian setiap anggota kelompok
menggabungkannya hasil belajarnya sehingga terbentuk satu pemahaman
yang utuh. Jenis metode pembelajaran ini membuat siswa belajar mendengar
dan belajar satu sama lain.

8
5. Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok merupakan metode yang memungkinkan terjadi
interaksi dan saling tukar pendapat, pengalaman, dan informasi. Metode
pembelajaran ini menarik karena dapat mendorong siswa untuk berinteraksi
dan saling membantu memahami pendapat berbeda yang mungkin muncul
selama kegiatan berlangsung. Selain memahami pelajaran.
6. Metode Bermain Peran
Metode ini adalah salah satu macam metode pembelajaran yang dirancang
untuk memecahkan masalah dengan meminta siswa 12 melakukan peran
tertentu. Guru dapat memberikan topik atau kasus pada siswa.
7. Metode Tugas Proyek
Metode tugas proyek adalah metode pembelajaran yang sangat menantang.
Siswa harus melakukan riset, eksperimen, dan tak jarang harus langsung
terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan. Metode ini menghendaki
siswa untuk menghasilkan sebuah produk tertentu dalam waktu yang telah
ditentukan. Siswa dapat melakukan tugas proyek secara individu maupun
secara kelompok. Kegiatan ini melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
8. Metode Kunjung Karya
Metode pembelajaran kunjung kerja atau kunjung karya ini biasanya
dilakukan setelah metode pembelajaran tugas proyek dilakukan. Jenis metode
pembelajaran ini membuat siswa untuk saling melihat hasil karya teman-
temannya. Mereka dapat mengamati dan juga belajar bertanya. Selain itu,
Guru pintar dapat mendorong siswa untuk memberikan komentar dan saran
yang membangun. Sementara siswa yang karyanya dikunjungi atau dilihat
dapat belajar menjawab pertanyaan, menanggapi komentar dan saran secara
produktif

9
D. Teknik dan Taktik dalam Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai
teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,
dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau
metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk
menyampaikan informasi atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara
yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan,
keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar
mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang
dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode
yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan
pendapatnya sendiri dalam menghadapi segala persoalan.
Teknik adalah cara yang dilakukan seorang guru dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus
dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efesien.
Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya
memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari dengan
jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan
pada pagi hari dengan jumlah siswa yang tebatas (Siregar, 2021).
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin
akan sangat berbeda alam taktik yang digunakannya. Nurmawati dalam (Sabila et
al., 2019) menyatakan bahwa taktik pembelajaran merupakan gaya atau juga
pembawaan seseorang guru dalam menyampaikan pembelajaran. Taktik tiap
guruakan berbeda walaupun metode yang digunakan sama (Maesaroh, Nur;
Mukaromah, 2021)

10
E. Model-Model Pembelajaran
1. Model Discovery Learning
Menurut (Barus, n.d.), dalam pembelajaran dengan penemuan siswa
dodorong untuk belajar sebagian besar melal ui keterlibatan aktif mereka
sendiri dengan konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk
memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka
menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Adapun Langkah-langkah model discovery learning, diantaranya:
a. Stimulation (Simulasi)
Menyajikan bahan kajian di awal. Pendidik atau guru
memberikan rangsangan kepada peserta didik dimana nantinya
peserta didik akan melakukan Tanya jawab terhadap topic yang
disampaikan diupayakan siswa untuk melakukan penyelidikan
sendiri untuk memecahkan permasalahan, disamping itu juga
dapat melakukan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah.
b. Problem Steatment (Identifikasi Masalah)
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang disajikan
sebanyak mungkin, kemudian dilanjutkan dengan menentukan
salah satu solusi yang dianggap paling relevan untuk
digunakan yang kita kenal dengan sebutan kategori hipotesis
(pemecahan masalah sementara).
c. Data Colecttion (Pengumpulan Data)
Disini diharapkan peserta didik dapat belajar secara aktif dalam
menemukan informasi untuk memecahkan masalahnya, dengan
melalui proses tahapan ini peserta didik secara tidak sengaja
telah melakukan proses menghubungkan masalah yang ada
dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh mereka.

11
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik akan mendapatkan pengetahuan atau pemahaman
baru tentang alternative dari jawaban untuk penyelesaian
sebagai dasar pembuktian yang logis.
e. Verification (Pembuktian)
Berdasarkan hasil dari pengolahan dan tafsiran, peserta didik
diarahkan untuk memeriksa kembali informasi yang ada, baik
pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu,
apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Generalization (Menarik kesimpulan /Generalisasi)
Dalam menarik kesimpulan peserta didik harus memperhatikan
proses generalisasi dimana proses ini sangat menekankan pada
pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau
prinsip-prinsip yang luas yang menjadi dasar pengalaman
seseorang, disamping menekankan pentingnya proses
pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
2. Model Inquiry Learning (IL)
Model pembelajaran Inquiry adalah model pembelajaran yang
mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen
sendiri secra luas agar melihat apa yang terjadi, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta
menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lainnya,
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan
siswa yang lain.
Tujuan Model pembelajaran Inquiry Learning beorientasi pada
siswa yang bertujuan mengembangkan kemampuan berfikir secara
sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Adapun langkah-langkah Model Inquiry Learning, diantaranya:

12
a. Orietasi
Guru mengkondisikan agar siswa siap untuk melaksanakan
proses pembelajaran. Guru mengajak siswa berpikir untuk
memecahkan masalah.Langkah ini sangat penting dan
bergantung kepada kemauan siswa untuk berkreativitas
dengan menggunakan kemampuannya.
b. Merumuskan Masalah
Membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berpikir dalam memecahkan
masalah teka-teki itu.
c. Merumuskan Hipotesis
Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat
dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta
keluasan pengalaman yang dimiliki siswa.
d. Mengumpulkan data
Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi dalam belajar, akan tetapi membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Karena itu tugas dan peran guru sangat
penting pada tahap ini dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir dan mencari informasi
yang dibutuhkan.
e. Menguji Hipotesis
Proses menentukan jawaban sesuai dengan data dan
informasi yang didapat dari pengumpulan data. Disini kita
mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara
rasional. Artinya kebenaran jawaban bukan hanya

13
berdasarkan argumentasi dan opini saja tetapi harus
didukung data yang ditemukan dan bias
dipertanggungjawabkan.
f. Menarik Kesimpulan
Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Guru sebaiknya
harus dapat menunjukkan pada siswa data mana yang
paling relevan.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Menurut Duch 1995 Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata
sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan
keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan.
Adapun langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBL), diantarnya:
a. Pengajuan permasalahan
Soal yang diajukan tidak terstruktur dengan baik dalam artu
untuk penyelesaiannya diperlukan informasi dan data lebih
lanjut.
b. Apa yang diketahui dari permasalahan.
Melihat permasalahan dari segi pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya. Kelompok mendisuksikan dan
menyepakati batasan-batasan mengenai permasalahan tersebut
c. Apa yang tidak diketahui dari permasalahan
Kelompok membuat daftar pertanyaan yang harus dijawab
untuk permasalahan. Kelompok perlu merumuskan tujuan
pembelajaran,menentukan informasi yang dibutuhkan,dan
bagaimana informasi itu diperoleh.
d. Alternatif Pemecahan

14
Anggota kelompok mendidkusikan , mengevaluasi, dan
mengorganisir hipotesis dan mengubah hipotesis. Menentukan
dan mengalokasikan tugas- tugas, mengembangkan rencana
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
e. Laporan dan Persentase hasil
Kelompok akan menulis laporan hasil kerja
kelompoknya.Setiap kelompok menjelaskan konsep yang
terkandung dalam permasalahan yang diajukan dan
penyelesaian yang mereka ajukan.
f. Pengembangan Materi.
Guru akan mengembangkan materi yang akan dipelajari lebih
lanjut dan mendalam dan memfasilitasi pembelajaran
berdasarkan konsep-konsep yang diajukan oleh setiap
kelompok dalam laporannya.
4. Model Projek Basic Learning (PjBL)
(Kemendikbud, 2013) PjBL adalah metode pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi,penilaian,interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis
Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan
baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Adapun langkah-langkah dalam Model Projek Basic Learning
(PjBL), diantaraya:
a. Penentuan Proyek
b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek yang meliputi,
(1) membuat timeline (2) membuat deadline (3) membawa
peserta didik agar merencanakan cara yang baru (4)

15
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak brrhubungan dengan proyek (5) meminta
peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
d. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring oleh
guru
e. Penyusunan laporan dan persentase/publikasi hasil proyek
f. Evaluasi proses dan hasil proyek.
5. Model Pembelajaran Production Based Training atau Production Based
Education and Training (PBT/PBET)
PBT/PBET adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara
sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis,
system social, prinsip reaksi dan system pendukung.
Model ini merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang
menyatu pada proses produksi, dimana peserta didik diberikan
pengalaman belajar pada situasi yang kontekstual mengikuti aliran
kerja industry mulai dari perencanaan berdasarkan pesanan,
pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu produk, hingga langkah
pelayanan pasca produksi.
Adapun langkah-langkahnya, yaitu:
a. Merencanakan produk
b. Melaksanakan proses produksi
c. Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu)
d. Mengembangkan rencana pemasaran
6. Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) atau
CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan

16
antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata,
sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi
dalam kehidupan sehari-hari.

17
BAB III
HASIL OBSERVASI

Observasi ini dilakukan dengan mewawancarai salah satu guru kelas 4 di MI


AL-HIDAYAH GUPPI. Dilakukan pada :
Hari, Tanggal : Senin, 10 Oktober 2022
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Ruang Guru (Kantor)
Alamat : Jl. Kalitanjung – Penyuken No. 165, Harjamukti,
Kec.
Harjamukti, Kab. Cirebon, Jawa Barat 45143
Narasumber : Didi Subani, S.Pd.

A. Hasil Wawancara dengan Guru Kelas 4

NO Pertanyaan Jawaban
1. Apa kurikulum yang digunakan? Kurikulum yang digunakan disekolah ini yaitu
kurikulum 2013, mungkin sekarang lagi masa
percobaan kurikulum merdeka tetapi hanya
sekolah tertentu dan untuk di sekolah ini tidak
melaksanakan percobaan kurikulum merdeka.
2. Pendekatan apa yang digunakan Untuk di kelas IV saat ini menggunakan
dalam pembelajaran? pendekatan saintifik dan juga menggunakan
pendekatan-pendekatan yang lain seperti
kontekstual.
3. Metode apa yang digunakan Metode yang digunakan menyesuaikan dengan
dalam pembelajaran? materi yang akan diajarkan. Namun, metode

18
yang sering digunakan di kelas IV ini
menggunakan metode ceramah, diskusi dan
tanya jawab
4. Dalam pembelajaran apakah Iyaa, dalam proses pembelajaran kita
menggunakan media? menggunaan media. Seperti pada saat
pembelajaran IPA praktek nah kita
menggunakan bahan atau media bengkuang,
Jeruk dan pada saat praktek listrik
membutuhkan kabel dan alat elektronik
lainnya.
5. Apakah strategi, pendekatan, Sangat penting, karena kalau tidak ada
model, metode, taktik dan teknik semuanya maka kita sebagai pendidik tidak
pembelajaran itu penting? akan tahu pembelajaran dengan cara apa yang
akan di sampaikan kepada peserta didik karena
dengan adanya strategi, metode dan yang
lainnya itu memudahkan guru dalam
menyampaikan pelajaran
6. Apakah sebelum menentukan Iya, karena seorang guru harus melihat materi
metode, pendekatan, strtaegi, yang akan diajarkan, melihat keadaan kelas dan
model, taktik dan teknik karakteristik peserta didik. Seorag guru tidak
pembelajaran perlu semata-mata menentukan semuanya tanpa
pertimbangan? melihat karakteristik peserta didik, keadaan
alam dan materi yang akan diajarkan jadi perlu
banyak pertimbangan kalau tidak melihat itu
semua maka proses pembelajaran tidak berjalan
dengan baik
7. Faktor pendukung untuk Faktor pendukungnya pertama guru karena
membuat metode pembelajaran? seorang guru itu harus paham metode apa yang

19
cocok untuk materi yang akan di ajarkan dan
kedua peserta didik. Jadi seorang guru juga
harus melihat peserta didik apakah
pembelajaran cocok menggunakan metode
diskusi atau tidak.
8. Apakah ada kesulitan dalam Iya untuk kesulitan pasti ada, karena
menerapkan semuanya pada saat karakteristik peserta didik itu beda-beda.
proses pembelajaran
berlangsung?
9. Upaya mengatasi kesulitan Seorang guru itu harus pintar-pintar dalam
tersebut? mengkondisikan kelas dengan baik agar peserta
didik tidak merasa jenuh dan bosan pada saat
pembelajaran.

B. Analisis Hasil Observasi


Dalam proses pembelajaran untuk menentukan metode, strategi, pendekatan,
model, teknik dan taktik pembelajaran harus melihat beberapa hal terlebih dahulu
seperti seorang guru harus melihat materi yang akan di sampaikan pada peserta
didik, melihat lingkungan/ keadaan dan melihat peserta didik agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan lebih efektif.
Setelah melakukan observasi di MI Al-Hidayah Guppi menggunakan
metode, model, strategi, pendekatan, teknik dan taktk pembelajaran sangat penting
dan guru harus memahami semuanya.

C. Dokumentasi

20
21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik Dalam
Pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam proses belajar
mengajar. Keenam elmen tersebut saling berhubungan. Apabila antara
pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang
disebut dengan model pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru.
B. Saran
Sebagai seorang calon pendidik, sudah menjadi kewajiban dan tanggung
jawab untuk mempelajari dan memahami mengenai konsep dari model,
pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dalam pembelajaran.

22
DAFTAR PUSTAKA

Barus, D. R. (n.d.). MODEL – MODEL PEMBELAJARAN YANG DISARANKAN

UNTUK TINGKAT SMK DALAM MENGHADAPI ABAD 21.

Djalal, F. (2017). Optimalisasi Pembelajaran Melalui Pendekatan, Strategi, dan

Model Pembelajaran. Jurnal Dharmawangsa, 2(1), 31–52.

https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/sabilarrasyad/article/view/115/110

Harisman, T. (2015). Dasar Pertimbangan Memilih Strategi, Metode, Teknik Dalam

Pembelajaran. Jurnal Pendidikan, 1–11.

Maesaroh, Nur; Mukaromah, M. L. dkk. (2021). Perbedaan dan Keterkaitan Model,

Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Teknik dalam Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Stategi Dan Pengelolahan Pembelajaran, (Februari), 15.

Siregar, R. L. (2021). Memahami Tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan,

Teknik, Dan Taktik. Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 63–75.

23

Anda mungkin juga menyukai