Anda di halaman 1dari 10

“TELAAH BUKU FIKIH MTs KELAS IX BAB IV SEMESTER II MATERI

HUTANG PIUTANG (AL-QARD)”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Materi Fikih di MTs

Dosen Pengampu:
Mihrab Afnanda, M. Pd

Disusun Oleh:

Nor Khalisah 20.12.5052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA

2022
PEMBAHASAN
A. Telaah Keislaman Tentang Hutang Piutang (Al-Qard)

1. Pengertian Hutang Piutang


Dalam buku “Fikih MTs Kelas IX” Menjelaskan tentang Pengertian Hutang
Piutang secara istilah dan terminologi fikih adalah terlampir sebagai berikut :

Didalam buku “Fikih MTs Kelas IX” disebutkan bahwa pengertian Hutang
Piutang adalah memutus. Sedangkan didalam buku “Qardh Tijarah dalam
Muamalah” yang saya telaah juga disebutkan bahwa pengertian hutang piutang
adalah memutus atau memotong.
Setelah menelaah dan membandingkan antara buku “Fikih MTs Kelas IX”
dengan buku “Qardh Tijarah dalam Muamalah” tidak terdapat perbedaan antara
kedua buku tersebut. Yang artinya buku tersebut sudah sesuai untuk diajarkan
kepada siswa kelas IX

2. Dasar Hukum Hutang Piutang


Dalam buku “Fikih MTs Kelas IX” Dasar Hukum Hutang Piutang terlampir
sebagai berikut :
Setelah menelaah dan membandingkan buku “Fikih MTs Kelas IX” dengan
buku “Qardh Tijarah dalam Muamalah” Hadis yang digunakan sama saja, tetapi
ada perbedaan pada dalil Al-Qur’annya yaitu di dalam buku “Qardh Tijarah dalam
Muamalah” Ayat Al-Qur’an yang digunakan disana adalah Surah Al-Muzammil
ayat 20 sedangkan dalam buku “Fikih MTs Kelas IX” seperti terlampir yaitu
Surah Al-Baqarah ayat 245. Namun perbedaan ini tidak perlu diperdebatkan,
karena pada dasarnya makna yang terkandung didalam dalil Al-Qur’an tersebut
sama saja, yaitu tentang memberikan pinjaman kepada orang orang yang
memerlukan.

3. Hukum Hutang Piutang


Hukum Hutang Piutang dalam buku “Fikih MTs Kelas IX” terlampir sebagai
berikut :

Setelah menelaah buku “Fikih MTs Kelas IX” tentang hukum hutang piutang
disana penjelasannya cukup baik dan mudah dipahami oleh siswa kelas IX karena disebutkan
dalil Al-Qur’an dan Hadis-Hadis tentang Hutang piutang.
4. Rukun dan Syarat Hutang Piutang
Rukun dan Syarat Hutang Piutang dalam buku “Fikih MTs kelas IX” terlampir
sebagai berikut :

Setelah menelaah dan membandingkan antara buku “Fikih MTs Kelas IX”
dengan buku ” Qardh Tijarah dalam Muamalah” yang mana didalam buku “Qardh
Tijarah dalam Muamalah” pembahasannya dipisahkan antara Rukun dan Syarat
Hutang Piutang dan menjadi lebih rinci. Tetapi menurut saya pembahasan pada
buku “Fikih MTs kelas IX” ini isinya sudah bagus dan cocok diajarkan kepada
siswa kelas IX Mts.

5. Ketentuan Hutang Piutang


Ketentuan Hutang Piutang pada buku “Fikih MTs Kelas IX” terlampir sebagai
berikut :
Setelah menelaah dan membandingkan antara buku “Fikih MTs Kelas IX” dengan
ketentuan hukum Qardh menurut “Fatwa Dewan Syariah Nasional No:19/DSN-MUI/IV/2001
tentang Al-Qardh” ternyata didalam buku “Fikih MTs Kelas IX” lebih rinci penjelasannya
dan juga menyertakan dalil-dalilnya

6. Tambahan dalam Hutang Piutang


Tambahan dalam Hutang Piutang dalam buku “Fikih MTs Kelas IX terlampir
sebagai berikut :
Setelah menelaah dan membandingkan antara buku “Fikih MTs Kelas IX” dengan hukum-
hukum fikih seperti ijma’, qiyas dll yang menjelaskan tentang penambahan pada hutang
piutang, keduanya memiliki makna yang sama. Jadi buku “Fikih MTs Kelas IX” ini sudah
cocok diajarkan kepada siswa kelas IX MTs.
7. Adab Hutang Piutang

Setelah menelaah buku “Fiqih MTs Kelas IX” dengan dalil Al-Qur’an seperti
surah Al-Baqarah ayat 282 dan beberapa hadis tentang adab ketika berhutang,
keduanya sudah sesuai, tetapi didalam buku “Fikih MTs Kelas IX” tidak
disertakan dalil-dalil dan sumbernya sehingga akan membuat siswa kurang yakin
dengan bahasan tersebut. Jadi ada baiknya seorang guru yang mengajar nanti
menyertakan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits agar pengetahuan siswa lebih
banyak lagi.
8. Hikmah Hutang Piutang

Setelah menelaah buku “Fikih MTs Kelas IX” dengan buku “Fiqih Ekonomi
Syariah: Fiqih Muamalah” di dalam buku “Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih
Muamalah” disana hanya ada dua hikmah yang disebutkan, sedangkan dalam
buku “Fiqih MTs kelas IX” disebutkan ada beberapa hikmahnya. Jadi buku “Fikih
MTs Kelas IX” pada bahasan hikmah hutang piutang ini cukup bagus untuk
diajarkan kepada Siswa Kelas IX MTs.

B. Telaah Pedagogik Tentang Materi Hutang Piutang


1. Telaah Kesesuaian Materi Hutang Piutang dengan Psikologi
2. Telaah Kesesuaian Media Dalam Buku Dengan Materi Hutang Piutang
C. Pemanfaatan Media Dalam Materi Hutang Piutang
1. Alat dan Bahan Media Kartu Pasangan
Dalam pembuatan media pembelajaran kartu pasangan diperlukan alat dan bahan
sebagai berikut : Karton 2 warna, Kertas Hvs, Lem kertas, Gunting, Pulpen dan
yang terakhir daftar pertanyaan dan jawaban untuk dicocok kan.

Biaya
Barang Harga
Karton 2 lembar Rp. 5000
Kertas Hvs 5 lembar Rp. 2.500
Lem Kertas Rp. 5000
Jumlah 12.500

2. Langkah-Langkah Pembuatan Media Kartu Pasangan


1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Gunting kecil-kecil kedua karton membentuk persegi panjang hingga menjadi
40 buah
3. Gunting juga kertas Hvs menjadi 40 buah tetapi ukurannya lebih kecil dari
karton
4. Setelah itu lem kertas hvs dan tempelkan ke kertas karton
5. Bedakan antara warna 2 buah karton, satu untuk pertanyaan dan satunya
untuk jawaban
6. Setelah sudah ditempel semua kemudian tulis pertanyaan dan jawaban pada
kertas tersebut
7. Dan media kartu pasangan siap digunakan
3. Langkah-Langkah Menggunakan Media Kartu Pasangan
1. Guru menjelaskan tentang materi pada hari itu
2. Kemudian bagikan semua kartu kepada siswa
3. Setelah itu guru menyuruh siswa yang mendapat kartu pertanyaan untuk
maju ke depan membacakan soal
4. Kemudian guru menanyakan kepada siswa siapakah yang mendapat
jawaban yang cocok dengan pertanyaan tersebut.
5. Kalau sudah dapat siswa disuruh maju dan membacakan jawaban
6. Lalu diulangi sampai habis kartu tersebut

4. Kelebihan Media Kartu Pasangan


1. Menumbuhkan rasa gembira pada saat kegiatan belajar mengajar.
2. Penyampaian materi menjadi lebih menarik perhatian siswa.
3. Dapat menciptakan suasana yang aktif menyenangkan.
4. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai taraf ketuntasan belajar.
5. Penilaian siswa dapat dilakukan langsung antara guru dan siswa.

5. Kekurangan Media Kartu Pasangan


1. Siswa membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan tugas dan
prestasinya.
2. Membutuhkan waktu yang lama bagi guru untuk mempersiapkan.
3. Keterampilan yang memadai dan jiwa yang demokratis dalam diri guru harus
dikuasai dalam pengelolaan kelas.
4. Siswa dituntut agar dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
5. Kelas menjadi gaduh dan ricuh sehingga dapat mengganggu kelas yang lain.

Anda mungkin juga menyukai