Oleh :
Mustika Rizkina
1902090142
TAHUN
2021/2022
PEDOMAN CRITICAL BOOK REPORT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga kita dapat bersama-sama menuntut ilmu dan menyelesaikan tugas
Critical Book Review ini. Kemudian shalawat beserta salam marilah kita haturkan kepada
Nabi muhammad SAW selaku pemimpin umat Islam yang membawa kita dari alam
kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Terimakasih kami ucapkan kepada Pak Irfan Dahnial S.Pd,M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah “Pengembangan PKn di Kelas Tinggi” yang telah sudi kiranya
membagi ilmunya kepada kami sehingga kami dapat sedikit demi sedikit memahami ilmu
yang di ajarkan. Dengan adanya bimbingan Bapak kami juga dapat menyelesaikan tugas-
tugas kuliah termasuk kedalamnya tugas Critical Journal Review ini.
Adapun tulisan ini adalah bentuk dari hasil tugas critical Book review yang
diselesaikan demi memenuhi tugas mata kuliah prodi “Pendidikan Guru Sekolah Dasar”
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Untuk lebih lengkapnya langsung saja
pemaparan hasil penulisan Critical Book Review ini adalah sebagai berikut
Mustika Rizkina
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
o BAB 1 Pendahuluan.......................................................................................................1
o BAB 2 Indetitas Nasional Sebagai Bingkai Negara ………………………………….5
o BAB 3 Sejarah Pancasila..............................................................................................7
o BAB 4 Demokrasi........................................................................................................12
o BAB 5 Negara..............................................................................................................16
o BAB 6 Konstitusi……………………………………………………………………19
o BAB 7 Good Governance...........................................................................................27
o BAB 8 Hak Asasi Manusia…………………………………………………………..31
o BAB 9 Norma Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara………………………..34
o BAB 10 Esensi Empat Pilar Kebangsaan ..................................................................37
o BAB 11 Urgensi Simbol Simbol Negara ...................................................................40
o BAB 12 Mengenal Sang Pejuang ..............................................................................42
o BAB 13 Masyarakat Madani.......................................................................................43
BAB III PENUTUP
o A.Kesimpulan………………………………………………………………………..45
o B.Saran ………………..……………………………………………………………..45
iii
BAB I PENDAHULUAN
Informasi Bibiliografi
BAB II
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Ringkasan Buku
1
Menurut pandangan Soemantri (1967), Pendidikan Kewargaan Negara (PKN)
identik dengan istilh civic, yaitu mata pelajaran yang bertujuan membentuk atau
membina warganegara yang baik, sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
merupakan pendidikan yang menyangkut status formal warganegara yang diatur
dalam UU NO tahun 1949, Jo UU NO 62 tahun 1958, Jo UU NO 12 tahun 2006
tentang status warganegara yang telah berlaku mulai tanggal1 Agustus 2006.
Menurut Depdiknas dalam Hardini, 2015 dijelaskan bahwa mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan atau ditujukan untuk peserta didik
yang diharapkan mampu untuk memiliki jiwa kaum intelektual yang bisa berpikir
secara kritis serta rasional dan juga kreatif dalam menanggapi sebuah isu
kewarganegaraan.
2
o Pembelajaran PKN di kelas tinggi
3
normanorma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan
peradilan nasional, dan hukum peradilan nternasional.
3) Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan penghormatan
dan perlindungan HAM
4) Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri persamaan kedudukan warga negara.
5) Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama,
konstitusi-konstitusi yang pernah di gunakan di Indonesia, hubungan dasar negara
dengan konstitusi.
6) Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan
daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya
politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers
dalam masyarakat demokrasi.
7) Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
8) Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negri Indonesia di
era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisai
internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
o Berdasarkan hasil Workshop Lapis PGMI tahun 2008, ruang lingkup matakuliah
pembelajaran Pkn MI yang di sampaikan di PGMI seluruh Indonesia meliputi
materi pembahasan sebagai berikut
1) Karakter pembelajaran Pkn di MI
2) Langkah-langkah pengembangan indikator dan penentuan materi untuk
pembelajaran Pkn MI
3) Strategi, metode, metode / alat dan sumber pembelajaran Pkn MI
4) Model-model pembelajaran Pkn MI
5) Rancangan penilaian pembelajaran Pkn MI
6) Silabus d an RPP pembelajaran Pkn MI
7) Praktik
4
B. Kelebihan Buku
- Pembahasan dibahas secara rapi dan terstruktur
- Terdapat ringkasan pembahasan di akhir yang memudahkan pembaca dalam
membaca
- Penulis menngunakan banyak refrensi dan mencantumkanya di akhir pembahasan
C. Kekurangan Buku
- Terdapat beberapa penggunaan huruf yang kurang tepat
BAB 2
A.Ringkasan Buku
o Hakikat Identitas Nasional
Kajian mengenai identitas dianggap penting karena melalui kajian tersebut dapat
diperoleh gambaran mengenai bagaimana individu atau kelompok mempraktikkan
dirinya dalam kehidupan politik, sosial, maupun dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Salah satu yang mejadi fokus adalah identitas pada siswa.
Anak-anak usia Sekolah Dasar dibiasakan untuk mulai mencari dan membentuk
identitasnya (Sarasati, 2021).Unsur-unsur dalam pembentukan identitas nasional
sendiri adalah suku bangsa, komposisi etnis agama, kebudayaan daerah dan bahasa
pemersatu atau bangsa nasional.
Pada era revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini, berdampak pada semakin
berkembangnya berbagai aspek kehidupan dalam lingkungan masyarakat, mulai dari
bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik. Hal tersebut dipengaruhi
oleh semakin majunya ilmu dan teknologi yang digunakan manusia. Untuk mengatasi
6
berbagai tantangan dan permasalahan pendidikan di Indonesia era revolusi industri
4.0 pengintegrasian pendidikan multikultural dengan identitas nasional dapat
dilakukan dengan cara berikut ini:
1) Integrasi pendidikan multikultural dengan berbasis lokal wisdom dalam desain
kurikulum.
2) Optimalisasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam upayanya memperkuat
identitas nasional dengan berlandaskan multikultural dan Local Wisdom yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia.
3) Penempatan pendidikan multikultural sebagai Filosofi pendidikan, pendekatan
pendidikan bidang kajian dan bidang studi (Setiarsih, 2016).
B. Kelebihan Buku
C. Kekurangan Buku
- Terdapat beberapa penggunaan huruf yang kurang tepat
BAB 3
SEJARAH PANCASILA
7
A. Ringkasan Buku
Pancasila yang terdiri atas 5 sila pada hakekatnya merupakan suatu sistem
sila pada hakekatnya merupakan suatu azas sendiri fungsi sendiri-sendiri namun
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap sila adalah sebagai berikut:
9
5) Rumusan hubungan kesatuan sila-sila pancasila yang saling mengisi dan saling
mengkualifikasi
6) Pancasila sebagai ilmu
7) Fungsi utama filsafat pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia.
Tidak semua orang tahu tentang makna isi Pancasila, sehingga tidak semua orang
menerapkan nilai-nilai Pancasila. Padahal Pancasila sering diucapkan tetapi, ada beberapa
orang yang masih belum mengetahui betapa pentingnya makna Pancasila yang dapat kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kekurangan
- Terdapat beberapa uraian yang terkesan bertele-tele
BAB 4
DEMOKRASI
A. Ringkasan Buku
o Hakikat Demokrasi
11
ditandai oleh fakta bahwa pembuatan undang-undang dilaksanakan oleh rakyat dalam
rapat umum atau pertemuan Akbar. Perbedaan kondisi-kondisi serta perkembangan
peradaban manusia menciptakan kondisi ketika konsensus bersama tidak mungkin
lagi dilakukan dalam kehidupan bernegara titik fungsi pembentukan undang-undang
dipindahkan dari warga negara melalui majelis rakyat menuju
kesimpulan yang sangat penting sekaligus menjadi Akbar dari negara
berkonstitusi adalah, pertama, negara berkonstitusi harus menerapkan sistem
demokrasi karena, dalam sistem demokrasi, warga negara dapat berpartisipasi
langsung dalam setiap penyelenggaraan dan pembangunan negara.
Pada akhir abad ke-19 gagasan mengenai demokrasi mendapat wujud yang
konkret sebagai program dan sistem politik Penelitian yang dilakukan UNESCO pada
tahun 1949, menarik kesimpulan bahwa ide demokrasi dianggap ambiguous atau
mempunyai berbagai pengertian, sekurang-kurangnya ada ambiguity mengenai
lembaga-lembaga atau cara-cara yang dipakai untuk melaksanakan ide atau mengenai
keadaan kultural secara historis yang mempengaruhi istilah, ide, dan praktek
demokrasi. Sebelum abad ke-18 demokrasi bukanlah sistem yang dipilih umat
manusia titik sistem ini ditolak di era Yunani dan Romawi dan hampir semua filosof
politik menolaknya. Sejak abad ke-18 beberapa aspek dari demokrasi politik mulai
diterapkan di barat titik akan tetapi masih juga mendapat kritik yang keras. Leislie
Lipson melihat tiga keberatan dalam sistem demokrasi.
12
o Sejarah Demokrasi di Indonesia
Ada beberapa definisi lain tentang demokrasi menurut para ahli, diantaranya:
1) Joseph A. Schmeter, Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk
mencapai keputusan politik di mana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
2) Sidney Hook, berpendapat bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
keputusan-keputusan pemerintah yang penting yang secara langsung atau tidak
langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
rakyat dewasa.
3) Philippe C Schmitter dan Terry Lynn Karl, menyatakan demokrasi sebagai suatu
sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-
tindakan mereka di wilayah Republik oleh warga negara yang bertindak secara tidak
langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah
terpilih.
4) Affan Gaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara
normatif demokrasi normatif dan empirik (demokrasi empirik). Demokrasi Normatif
adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara titik
sedangkan (demokrasi empirik) adalah demokrasi yang dalam perwujudannya pada
dunia politik praktis.
o Kegagalan Demokrasi
13
1) problem jumlah partai yang banyak selama dua kali pemilu cukup mengganggu
Jalan program dan roda pemerintahan.
2) problem sistem pemilu kecenderungan pengaturannya ke arah pemuatan partai
politik bukan calon wakil sehingga mendorong peran partai politik yang masih
dominan dibandingkan calon-calon anggota legislatifnya ke.
3) Program Presiden bukan dari partai politik mayoritas di lembaga legislatif.
4) Problem masih banyaknya partai politik yang dikelola secara tradisional
dibandingkan secara modern.
5) Problem fungsi DPD yang semu atau lemah dalam lembaga legislatif sehingga
kurang mendorong pertumbuhan demokrasi di Lembaga Legislatif itu sendiri
dan tidak terperhatikannya masalah pada Aras lokal.
6) Program pendidikan politik rakyat yang masih belum tersebar luas.
14
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi siswa intra sekolah maupun
kehidupan demokrasi lainnya yang terjadi di lingkungan sekolah.
B. Kelebihan :
- Pembahasan disajikan secara terperinci
- Terdapat ringkasan pembahasan di akhir yang memudahkan pembaca dalam
membaca
C. Kekurangan
- Terdapat Beberapa kata yang sulit untuk dipahami oleh pembaca
BAB 5
NEGARA
A. Ringkasan Buku
o Hakikat Negara
Menurut Hans Kelsen dalam bukunya general teori of law and State,
mengungkapkan, bahwa istilah negara kadang-kadang digunakan dalam pengertian
yang sangat luas untuk menyebut masyarakat atau bentuk khusus dari masyarakat.
Sedangkan pengertian negara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia: negara
adalah:
1) Organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyat,
2) Kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif mempunyai
kesatuan politik berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
15
Max Weber, Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
16
o Negara dan Agama
James M. Luth dan Brenda J. Luth mengemukakan ketegangan yang berkaitan
dengan keagamaan dalam buku berjudul Global terorisme buku itu mengupas
Bagaimana seluruh nilai-nilai agama dari Yahudi, Kristen sehingga Islam, dapat
disimpangkan menjadi kekuatan teror yang menghancurkan tatanan bernegara titik
kasus komunitas Yahudi di provinsi yudea pada masa kerajaan Roma yang terjadi pada
tahun 66 sampai 71 sebelum Masehi. Bahkan ketegangan antar negara dapat
ditimbulkan oleh agama yang menjadi krisis yang sulit dihentikan sebagaimana terjadi
antara Palestina dan Israel. Friedrich Schleiermacer, menegaskan bahwa agama tidak
dapat dilacak dari pengetahuan rasional juga tidak dari tindakan moral, akan tetapi
agama berasal dari perasaan ketergantungan mutlak kepada yang tak terhingga (Feeling
of absolute dependance) (Rosyada, 2000).
B. Kelebihan Buku
- Pembahasan disusun secara terstruktur dan saling berkaitan antara satu dan yang lainya
- Terdapat ringkasan di akhir bab yang mempermudah pembaca menemukan poin-poin
penting pembahasan
C. Kelemahan Buku
- Pembahasan menurut para ahli terlalu singkat
BAB 6
KONSTITUSI
A. Ringkasan Buku
o Hakikat Konstitusi
Konstitusi tentunya bukan istilah yang asing bagi anda terutama yang terkait
dengan proses amandemen undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 yang
beberapa waktu terakhir menjadi isu sentral dalam ketatanegaraan Indonesia titik
17
perkataan "Konstitusi" berarti membentuk "Pembentukan" berasal dari kata kerja
"coustituer" (prancis) yang berarti membentuk titik ini yang dibentuk adalah suatu
negara maka "Konstitusi" mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu
negara.
Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum yang
merupakan hasil pembentukan pemerintah pada suatu negara yang biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Konstitusi umumnya merujuk pada
penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada
seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Hal ini menimbulkan
gagasan-gagasan mengenai living konstitusi dalam arti bahwa suatu konstitusi yang
benar-benar hidup dalam masyarakat tidak hanya terdiri dari naskah yang tertulis saja,
akan tetapi juga meliputi Konvensi konvensi.
1) Keadilan
2) kepastian
3) kebergunaan
Oleh karena itu konstitusi itu sendiri adalah hukum yang dianggap paling tinggi
tingkatnya, maka tujuan konstitusi sebagai hukum tertinggi itu juga untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan yang tertinggi titik tujuan yang diangkat tertinggi adalah keadilan,
ketertiban dan perwujudan nilai-nilai ideal seperti kemerdekaan atau kebebasan dan
kesejahteraan atau kemakmuran bersama.
o Tujuan Konstitusi
Menurut C.F Strong (Thaib, 2003 : 51) bahwa cara perubahan konstitusi ada empat
macam yaitu :
1) Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif menurut
pembatasan-pembatasan tertentu,
2) Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendum,
3) Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh sejumlah negara-negara bagian yang
terdapat pada negara berbentuk Serikat,
4) Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu Konvensi atau dilakukan oleh suatu
lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.
o Penyimpangan Konstitusi
a. Periode 1945-1949
1) Komite nasional pusat berubah fungsi dari pembantu presiden menjadi badan yang
diserahi kekuasaan legislatif yang ikut menentukan garis-garis besar haluan negara
atau dasar maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945.
19
2) Adanya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer setelah
dikeluarkannya Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945.
1) Negara Republik Indonesia hanya berstatus sebagai salah satu negara bagian
dengan wilayah kekuasaan daerah sebagaimana dalam persetujuan Renville dan
sesuai dengan bunyi pasal 2 Konstitusi RIS.
2) Undang-undang Dasar 1945 sejak tanggal 27 Desember 1949 hanya berstatus
sebagai undang-undang dasar negara di bagian Republik Indonesia.
3) Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi.
4) Berlakunya sistem parlementer yaitu pemerintahan bertanggung jawab kepada
parlemen DPR.
5) Sebagai akibat sistem parlementer kabinet tidak mampu melaksanakan
programnya dengan baik dan dinilai negatif oleh DPR.
6) Terjadinya pertentangan politik di antara partai-partai politik saat itu.
a. Periode UUDS 1950 (17Agustus 1950-5 Juli 1959)
1) Berlaku sistem kabinet parlementer yang menimbulkan tujuh kali ke pergantian
kabinet (1950-1959).
2) Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat (pasal 83 ayat 1 UUDS
1950).
3) Menteri-menteri bertanggung jawab atas keseluruh kebijaksanaan pemerintah baik
bersama-sama untuk keseluruhan maupun masing-masing untuk bagiannya
sendiri-sendiri. (pasal 83 ayat 2 UUDS 1950).
4) Presiden berhak membubarkan DPR dengan ketentuan harus mengadakan
Pemilihan DPR baru dalam 30 hari.
2. Berbagai penyimpangan pada masa orde lama (1959-1965)
a) Presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif bersama DPR telah
mengeluarkan ketentuan perundangan yang tidak ada dalam undang-undang Dasar
1945 dalam bentuk Penetapan Presiden tanpa persetujuan DPR.
b) Melalui ketetapan nomor 1/MPRS/1960 MPR menetapkan pidato Presiden 17
Agustus 1959 berjudul "penemuan kembali revolusi kita" (Manifesto politik
Republik Indonesia) sebagai GBHN bersifat tetap hal ini tidak sesuai dengan UUD
1945.
20
c) MPRS mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup hal ini
bertentangan dengan undang-undang Dasar 1945 karena DPR menolak APBN
yang diajukan oleh Presiden kemudian presiden membentuk DPR gotong royong
yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
d) Presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955 karena DPR menolak APBN
yang diajukan oleh Presiden titik kemudian presiden membentuk DPR gotong
royong yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
e) Pimpinan lembaga-lembaga negara dijadikan menteri-menteri negara termasuk
pimpinan MPR kedudukannya sederajat dengan materi sedangkan presiden
menjadi anggota DPA.
f) Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi terpimpin.
g) Berubahnya arah politik luar negeri dari bebas dan aktif menjadi politik yang
memihak salah satu blok.
21
4. Ada anggota yang diangkat dan yang dipilih.
5. Setiap Kabupaten dijamin satu wakil.
6. Persyaratan tempat tinggal calon harus dihapuskan.
7. Yang diangkat adalah wakil dari ABRI dan sebagian sipil.
8. Jumlah anggota MPR yang diangkat sepertiga dari seluruh anggota MPR.
9. Jumlah anggota DPR adalah 460 terdiri dari 360 yang dipilih dan 100 yang
diangkat.
10. Sistem pemilu adalah perwakilan berimbang sederhana.
11. Sistem pencalonan nan adalah stelsel daftar.
12. Daerah pemilihan adalah daerah tingkat 1.
22
3. Golkar secara terbuka melakukan kegiatan politik sampai ke desa-desa, sedangkan
parpol hanya sampai Kabupaten.
4. Ormas hanya diperbolehkan berafiliasi kepada Golkar.
5. Berlakunya demokrasi terpimpin konstitusional.
c. Di bidang hukum, antara lain:
1. Belum mama adanya perundang-undangan tentang batasan kekuasaan presiden dan
adanya banyak penafsiran terhadap pasal-pasal UUD 1945.
2. Tidak tegaknya supremasi hukum karena penegak hukum tidak konsisten adanya
mafia peradilan, dan banyaknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Adanya penyimpangan sekurang-kurangnya 79 Keppres yang dijadikan alat
kekuasaan sehingga penyelewengan terlindungi secara legal dan berlangsung lama.
d. Di bidang ekonomi antara lain:
1. Perekonomian nasional sebagaimana diamanatkan pasal 33 UUD 1945 tidak
terpenuhi Karena munculnya pola monopoli terpuruk dan tidak bersaing.
2. Keberhasilan pembangunan yang tidak merata menimbulkan kesanjangan antara
yang kaya dan miskin serta merebaknya KKN.
3. Bercampurnya institusi negara dan swasta, misalnya bercampurnya jabatan
publik perusahaan serta Yayasan sehingga pemegang kekuasaan dan keuntungan
menjadi pemenang serta mengambil keuntungan secara tidak adil.
4. Adanya korporatisme yang bersifat sentralis ditandai oleh urbanisasi besar-
besaran dari desa ke kota atau dari daerah ke pusat.
5. Perkembangan utang luar negeri dari tahun ke tahun cenderung meningkat
Secara umum terdapat dua macam konstitusi yaitu konstitusi tertulis dan
konstitusi tak tertulis. Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar
tertinggi yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi
harus memiliki sifat yang lebih stabil daripada produk hukum lainnya. Oleh karena itu,
konstitusi biasanya juga mengandung ketentuan mengenai perubahan konstitusi itu sendiri,
yang kemudian prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi adalah
benar-benar aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan keinginan semina-mena dan
bersifat sementara ataupun keinginan Dari sekelompok orang belaka.
B. Kelebihan Buku
- Pembahasan saling berkesinambungan d
- Mencantumkan daftar pustaka di akhir bab
- Terdapat ringkasan pembahasan di akhir yang memudahkan pembaca dalam
menemukan poin-poin penting
24
C. Kekurangan Buku
- Terdapat beberapa penjelasan yang terlalu panjang
BAB 7
GOOD GOVERNANCE
A. Ringkasan Buku
25
keinginan dan kehendak takyat dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan
rakyat dalam pencapaian tujuan kemandirian. pembangunan berkelanjutan dan. Kedua
aspek-aspek fungsional dan pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
rcapaitujua tersebut dang government proses pengambilan keputusan dan proses
keputusan diimplementasikan.
Dalam perspektif islam kajian good governance dapat diintegrasikan dengan ushul
figh, yaitu dengan menggali nilai-nilai filosofis (the theory values) norma dalam hukum
Islam sangat penting untuk dikaji. pertingkatan norma sebagai pendekatan ushul fiqih
membahas tentang pengertian dan konsep good governance dengan mengintegrasikan
dengan pendekatan ushul figh dan pada bagian akhir akan dibahas tentang good
governance perspektif Islam. Hukum Islam (ushul figh) selalu berkembang dan mampu
menjawab tantangan modernitas yang berkarakter continyuty and change. Artinya, ushul
figh tetap memperhatikan realitas masyarakat (living law), sehingga melahirkan
rumusan hukum Islam yang humanis dan otoritatif (bukan otoritarianisme hukum
Islam).
27
untuk diberikan kepada petugas, prosedur pelayanan panjang, tidak transparan serta
ketidakjelasan waktu pelayanan yang diperlukan untuk mengurus pelayanan publik.
Kenyataan yang ada bahwa pegawai pemerintahan yang mempunyai tugas melayani
lebih cenderung minta dilayani.
C. Kekurangan Buku
28
- Terdapat beberapa kata yang kurang tepat dalam penulisanya
seperti,Islama,tersebut6, continyuty.
-
BAB 8
A. Ringkasan Buku
Hak manusia yang asasi adalah hak yang melekat secara kodrati pada setiap makhluk
yang dilahirkan dengan sosok biologis manusia, yang memberikan jaminan moral dan
menikmati kebebasan dari segala bentuk perlakuan yang menyebabkan manusia itu
tidak dapat hidup secara layak sebagai manusia yang dimuliakan Allah, oleh sebab itu
tidak mungkin dialihkan apalagi dirampas oleh siapapun, kecuali untuk dikurangkan
atas dasar persetujuan para penyandang hak itu lewat proses-proses legislative yang
benar-benar representrative demi ketegakkannya hak-hak asasi manusia sebagaimana
disebut diatas, maka berarti bahwa semua manusia, siapapun darimanapun, apapun
statusnya pada hakikatnya mempunyai harkat dan martabat yang sama.
Dalam pancasila HAM dijelaskan secara filosofis dan kejiwaan yang mengandung
makna yang sangat dalam. Misalnya, pada butir pertama sila 1 percaya dan taqwa
kepada Tuhan YME dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutya, butir 1 sila II mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Pengadilan
HAM adalah upaya memberikan jaminan HAM di Indonesia, maka dibentuklah:
Komnas HAM dan Pengadilan HAM. HAM di indonesia didasarkan pada konstitusi
NKRI. Sejarah perkembangan hak asasi manusia sama tuanya dengan sejarah umat
manusia. Hingga sudah sejak lama orang memperjuangkan pengakuan akan adanya
hak-hak asasi manusia.
29
o Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Masalah pelanggaran HAM di sekolah telah menjadi atensi bersama untuk segera
diselesaikan. Kekhawaturan orang tua atas hilangnya rasa nyaman dan suasana
kondusif di sekolah. Berbagai varian upaya tentu telah dilakukan oleh kementerian dan
/ atau lembaga pemerintahan terkait serta masyarakat untuk menekan, dan
menghapuskan pelanggaran di sekolah.
Usaha dan upaya tersebut tampaknya belum optimal karena tren
meningkatnya kasus pelanggaran HAM. Sehingga minimnya pengawasan dari
masyarakat. Saat ini kondisi dunia pendidikan di indonesia dari jenjang pendidikan
anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) sangat memprihatinkan
30
(Matompo, 2014). Kasus pelanggaran HAM di sekolah yang umum terjadi adalah
tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal. Di indonesia, kasus kekerasan
terhadap anak relatif tinggi. Pada 2006, telah terjadi 2,29 juta kasus kekerasan terhadap
anak dari total 2,81 juta kasus kekerasan.
B. Kelebihan Buku
C. Kekurangan Buku
31
BAB 9
A. Ringkasan Buku
o Pengertian Norma
Istilah norma dari bahasa yunani nomos atau norma dalam bahasa inggris yang
berarti model, peraturan atau standar perilaku. Dalam bahasa arab berarti kaidah,
sedangkan dalam bahasa indonesia seting disebut pedoman, patokan atau aturan.
Norma atau kaidah itu memberi ancangan atau arahan pada manusia untuk
bertindak dan sebagai pegangan dalam bertingkah laku.
32
o Pelanggaran Norma Pada Aspek Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
33
(empat) kategori yaitu norma keagaman, norma kesusilaan, norma kesopanan dan
norma hukum. Memasukan suatu perbuatan atau tingkah laku dalam sautu norma
tersebut tidak harus diartikan secara mutlak, karena suatu tingkah laku tertentu ada
kemungkinan dapat dimasukan dalam beberapa kelompok norma lainnya.
B. Kelebihan Buku
C. Kekurangan Buku
35
BAB 10
A. Ringkasan Buku
Penggunaan istilah 4 pilar MPR RI yang terdiri atas pancasila, UUD 1945 NKRI,
dan Bhinneka Tunggal Ika oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia menarik untuk dikaji dan diteliti karena istilah 4 pilar MPR RI
menimbulkan polemik di masyarakat.
Istilah 4 pilar MPR RI pada awalnya merupakan kategori ragam bahasa politik
yang dirumuskan oleh para politisi. Dalam ragam bahasa politik, bahasa memiliki
tata aturan permainan tersendiri sebagaimana oleh Wittgenstein permainan bahasa
tidak dapat dicampur adukan dalam konteks yang lain. Berdasarkan dari data di
atas menunjukkan bahwa istilah 4 pilar MPR RI yang bermula dari bahasa politik
kemudian menjadi bahasa hukum melalui dasar UU No. 2 TAHUN 2011
Perubahan atas Undang-undang nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik.
Penggunaan istilah ini tidak hanya menyimpang secara hukum tetapi juga
menyimpang secara historis, filosofis, dan sosiologis. Pada aspek historis, istilah
pancasila tidak pernah dikenal dalam sejarah bangsa indonesia sebagai pilar. Begitu
juga dalam penjelasan dewan perwakilan rakyat dalam keterangan tertulis pada
sidang uji materi undang- undang nomor 2 tahun 2011 pada tanggal 17 februari
2014 di mahkamah konstitusi memberikan pengertian dan penjelasan terkait
konsep pilar sebagai berikut (salinan putusn mahkamah konstitusi RI Nomor
100/PUU-XI/2013).
36
sikap toleransi tersebut dibutuhkan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan
yaitu pancasila,
37
Undang-undang dasar 1945, negara kesatuan republik Indonesia dan Bhineka
Tunggal Ika. Dalam memperkokoh empat pilar kebangsaan tersebut perlu adanya
suatu pemahaman didalam jiwa dan pikiran masyarakat tentang arti pentingnya
menjaga persatuan dan kesatuan didalam negara kesatuan republik indonesia.
Pemahaman tersebut tidak terbatas untuk golongan tertentu saja tetapi semua
golongan masyarakat indonesia baik itu orang tua, anak muda dan seluruh kaum
intelektual sekalipun.
B. Kelebihan Buku
C. Kekurangan Buku
39
BAB 11
A. Ringkasan Buku
Era globalisasi ini membuat kehidupan sosial masyarakat tidak bisa dan tidak
pernah lepas dari yang namanya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecenderungan
ini disebabkan oleh keinginan dan ketergantungan masyarakat untuk mendapatkan
penghidupan dan pemenuhan kebutuhan secara instan, cepat dan mudah. Untuk
itulah terdapat keinginan untuk menggali dan mengungkapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam naskah lontar, khususnya lontar Gaguritan Sang Garuda Nebus
Biyang yang nantinya bisa digunakan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan
dimasyarakat sehingga bisa meningkatkan moral, sraddha dan bhakti generasi
muda.
Makna Simbolik yang Terkandung dalam Lambang Negara yaitu terdapat pada
Burung Garuda mempunyai makna simbol yang sangat luas. Simbol Burung
Garuda mempunyai jumlah bulu pada setiap sayap berjumlah 17, kemudian bulu
40
ekor berjumlah 8, bulu pada pangkal ekor atau dibawah perisai 19, dan bulu leher
berjumlah 45. Jumlah-jumlah bulu tersebut jika digabungkan menjadi 17-8-1945,
merupakan tanggal dimana kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Perisai yang
dikalungkan pada Garuda Pancasila melambangkan pertahanan Indonesia.
Lagu kebangsaan merupakan lagu yang diakui untuk menjadi suatu lagu resmi serta
simbol suatu negara atau daerah. Lagu kebangsaan dapat membentuk identitas
nasional suatu negara dan dapat digunakan sebagai ekspresi dalam menunjukkan
nasionalisme dan priotisme. Lagu kebangsaan diakui oleh konstitusi, undang-
undang, ataupun tanpa hukum resmi dari pemerintah yang mengatur dan hanya
berdasar pada konsesi masyarakat saja.
B. Kelebihan Buku
C. Kekurangan Buku
41
BAB 12
A. Ringkasan Buku
Kehormatan Bangsa dan Negara adalah menyangkut martabat, harga diri, nilai-nilai
luhur yang hidup di dalam masyarakat, dan cita-cita bangsa. Dengan demikian,
pengertian menjunjung tinggi kehormatan Bangsa dan Negara ialah menjunjung
tinggi norma-norma yang hidup serta cita-cita Bangsa dan Negara Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
42
Agustus 1945 bertekad untuk mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan
serta berkedaulatan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sejak abad ke-16, bangsa Eropa banyak yang datang dan singgah dinusantara. Pada
awalnya, kedatangan bangsa asing tersebut hanya untuk berdagang rempah-
rempah, tetapi lambat laun banngsa asing semakin serakah. Mereka menerapkan
kolonialisme dan imperialisme untuk mendapatkan kekayaan alam dinusantara.
Memperjuangkan kemerdekaan bukanlah suatu hal yang mudah , dibutujkan
keberanian yang besar dan kegigihan yang tinggi untuk dapat melakukannya. Para
pejuang kemerdekaan rela mengorbankan nyawanya bagi kemerdekaan bangsa
Indonesia.
B. Kelebihan Buku
- Buku ini sudah memaparkan materi yang sangat lengkap dan terstruktur
- Penjelasan mudah dipahami
- Terdapat rangkuman yang memudahkan pembaca untuk membaca poin-point yang
penting dalam pembahasan materi
C. Kekurangan Buku
BAB 13
MASYARAKAT MADANI
A. Ringkasan Buku
o Pengertian Madani
Istilah madani sebenarnya berasal dari bahasa Arab, madany. Kata madany berasal
dari kata kerja madani yang berarti mendiami, tinggal atau membangun. Kemudia
berubah istilah menjadi madany yang artinya beradab, orang kota, orang sipil, dan
43
yang bersifat sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata.
Masyarakat madani dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam
membangun, menjalani dan memaknai kehidupannya. Masyarakat madani
merupakan konstruksi bahasa yang “Isslami” yang mengacu pada kata al-din, yang
umumnya diterjemahkan sebagai agama, berkaitan dengan makna al-tamaddun atau
peradaban.
B. Kelebihan Buku
44
C. Kekurangan Buku
Pada era abad 21 ini dimana arus teknologi berkembang sangat pesat kita harus
mengenalkan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan sedini mungkin kepada peserta didik
hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka menjadi generasi bangsa yang paham akan
identitas bangsa , bermoral tinggi , serta dapat memecahkan dan memberi solusi terhadap
permasalahan dan tantangan di tengan masyarakat yang berada di era modern ini.
Buku ini telah mengkaji hal tersebut dan memberikan berbagai macam bahasan yang
dapat kita gunakan untuk pengembangkan Pendidikan kewarganegaraan yang dijabarkan
secara terperinci dan mendetail.
Buku ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya materi di jelaskan secara terperinci
baik disetiap bab maupun persub bab. Pembahasan dilengkapi dengan ringkasan yang akan
memudahkan pembaca dalam menemukan poin-poin penting pembahasan. Selain itu buku ini
juga memaparkan beberapa teori dan pendapat para ahli yang dapat memperluas wawasan kita
dengan melihat pembahasan dari beberapa sudut pandang.Kelebihan lainya kualitas kertas baik
dan terdapat pembatas buku yang memudahkan pembaca menandai bacaan yang sedang dibaca.
Buku ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya, terdapat beberapa kesalahan
dalam penulisan kata , huruf , dan tanda baca. Terdapat beberapa pembahasan yang dijabarkan
terlalu panjang sehingga terkesan bertele-tele.Cover pada buku ini terlalu umum sehingga
terkesan sedikit kurang menarik
B. Saran
Ditinjau dari beberapa kekurangan, adapun saran saya untuk buku ini agar lebih
memperhatikan penggunaan tanda baca dan huruf dalam penulisan. Dan juga pembahasan yang
45
dibahas bisa lebih dipersingkat lagi agar tidak terkesan bertele-tele sehingga pembaca tidak
mudah bosan saat membaca.
46