CCRRIITTIICCAALLBBO
OOOKKRREEPPOORRTT
MK. PENDIDIKAN
MMKK..TTEELLAAAAH
KEWARGANEGARAAN
CRITICAL BOOK REPORT H
PRODI PENDIDIKAN
TEKNIK BANGUNAN
SKOR NILAI :
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
PujidansyukursenantiasakitapanjatkankehadiratTuhanYangMahaEsa,yang
berkuasa atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya jugalah maka
Critical Book Report (CBR) mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan” ini dapat
diselesaikan tepat padawaktunya.
Saya berharap semoga tugas ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mencurahkan rahmatdan
karunia-Nya kepada kitasemua.
Obet Tarigan
i
DAFTARISI
KATAPENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTARISI............................................................................................................... ii
BABIPENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. RasionalisasiPentingnyaCBR...........................................................1
B. TujuanPenulisanCBR.......................................................................1
C......................................................................................................... ManfaatCBR 1
D. Identitas BukuyangDireview........................................................2
BAB II RINGKASANISIBUKU.....................................................................................................4
BABIIIPEMBAHASAN/ANALISIS........................................................................ 7
A.AnalisisIsiBuku............................................................................... 7
B. KelebihandanKekuranganIsiBuku...................................................8
BABIVPENUTUP................................................................................................... 9
A.Kesimpulan................................................................................. 9
B. Saran...........................................................................................9
DAFTARPUSTAKA.................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. RasionalisasiPentingnyaCBR
Melakukan Critical Book Report pada suatu buku dengan membandingkannya dengan
buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buk
4. Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada di setiap buku.
C. ManfaatCBR
2.UntukmenambahpengetahuanmengenaipembahasankontekstualPendidikan
Kewarganegaraan yang berkaitan dengan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, demokrasi, negaara hukum, wawasa
3. Untuk mengetahui dan membandingkan banyak hal tentang ringkasan isi buku yang
dianalisis serta mengambil kesimpulan atas ringkasan buku tersebut.
1
D. Identitas Buku yang
Edisi : Pertama
ISBN : -
2
Buku Pembanding (buku dua)
Edisi : Pertama
ISBN :978-602-258-094-2
3
BAB II
RINGKASANISIBUKU
Pendidikan Kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata, ialah kata "pendidikan" dan
kata "kewarganegaraan". Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal Ayat (I) definisi pendidikan sebagai berikut;
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keerdacan. akhlak mulia, serta
kelerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun
2003 Pasal1).
4
Bab II Identitas Nasional
BangsaIndonesiaadalahbangsaagrarissebagaibesarpendudukIndonesiabermata
pencaharian sebagai petani hal secara umum di sebagian suku-suku Indonesia adalahsistem
paguyuban.
Identitas nasional berasal dari kata National Identity dapat diartikan sebagai
kepribadian nasional atau jati diri nasional kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki oleh suatu bangsa. Jika ada yang orang yang mengatakan bahwa negara Indonesia
adalah bangsa yang besar adalah bangsa yang berbudaya maka itulah yang kita katakan
kepribadian atau jati diri nasional bangsa Indonesia.
Cultural unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam
arti sosiologis dan antropologis. Cultural unity disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku,
agama, adat budaya, keturunan, dan daerah asal. Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural
unity bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah, primer dan etnik. Setiap
anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya.
Politicalunitymerujukpadabangsadalampengertianpolitikyaitubangsaa-bangsa.
Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa
ininegarayangrelatifhomogenyanghanyaterdiridarisatubangsatidakbanyakterjadi.
Negara baru perlu menciptakan identitas yang baru untuk bangsanya yang disebut juga
sebagai identitas nasional. Kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di
dalamnya identitas bangsa yang bersifat buatan sekunder etis dan nasional (Budi Juliardi,
2016:36).
5
Bab III Integrasi Nasional
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Pada prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu negara
harus tunduk pada kekuasaan negara, karena organisasi negara sifatnya mencakupsemua
orang yang ada di wilayahnya dan kekuasaan negara berlaku bagi orang-orang tersebut.
Melaluikehidupanbernegaradenganpemerintahanyangadadidalamnya,masyarakatingin
mewujudkan tujuan-tujuan tertentu seperti terwujudnya ketenteraman, ketertiban, dan
kesejahteraan masyarakat.
6
Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara. Setiap negara pasti memiliki
konstitusi. Karena tanpa adanya konstitusi negara tidak mungkin terbentuk. Sebagai hukum
dasar negara, kostitusi berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam
kehidupan suatu negara. Jadi segala praktik-praktik dalam penyelenggaraan negara harus
didasarkan pada konstitusi dan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi tersebut.
Konstitusi menempati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu
negarakarenakonstitusimenjadibarometerkehidupanbernegaradanberbangsayangsarat
denganbuktisejarahperjuanganparapendahulu.Meskipunkonstitusiyangadadiduniaini
berbeda-beda baik dalam hal tujuan, bentuk dan isinya, tetapi umumnya mereka mempunyai
kedudukan formal yang sama.
Dewasa ini isu mengenai HAM telah menjadi perhatian dunia, bahkan tidak jarang
suatu negara dalam memberikan bantuan atau kebijakan lainnya dikaitkan dengan
pelaksanaan HAM. Sejumlah negara maju mencanangkan HAM sebagai bagian dari program
nasionalnya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menjadikan HAM sebagai salah satu
agenda yang perlu ditangani secara serius. Penghormatan terhadap HAM telah menjadi
ukuran bagi diakuinya suatu pemerintahan. Pemerintah suatu negara yang tidak menghargai
HAM mendapat kecaman bahkan bisa dikucilkan dari pergaulan internasional
(Winataputra,2010). Menurut Didik B. Arif (2014: 133-134) menjelaskan, ada beberapa
prinsip pokok yang terkait dengan penghormatan, pemenuhan, pemajuan, dan
perlindunganHAM.
semua orang, apapun jenis kelaminnya, statusnya, agamanya, suku bangsa atau
kebangsaannya.2.Prinsiptidakdapatdilepaskan(inalienable),yaitusiapapun,denganalasan
apapun, tidak dapat dan tidak boleh mengambil hak asasi seseorang. Seseorang tetap
mempunyai hak asasinya kendati hukum di negaranya tidak mengakui dan menghormati
hakasasiorangituataubahkanmelanggarhakasasitersebut.3.Prinsipkeseimbangan,artinya
bahwa perlu ada keseimbangan dan keselarasan di antara HAM perorangan dan kolektif di
satupihakdengantanggungjawabperoranganterhadapindividuyanglain,masyarakatdan
bangsa di pihak lainnya. Hal ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial.
7
Bab VIDemokrasi
Kata demokrasi sudah terbiasa terdengar di kalangan masyarakat umum dalam
berbagai peristiwa dan konteks, kita sering menyebutkan. Kata demokrasi dan demikian pula
dalam bentuk sifatnya yaitu demokratis kita gunakan untuk berbagai tingkatan mulai individu
masyarakat bangsa maupun negara. Walaupun demikian kata demokrasi, ataupun sifat
demokratis tidak jarang dipakai dalam konteks yang justru bertentangan dengan makna
demokrasiitusendiri.Secaraetimologikatademokrasiberasaldariistilah“Demokrasi” yang
berarti RuleofSurvival merupakanpaduandari2kata“Demos” berarti“Ra kyat” dan
“Kratos” berarti“Ke kuasaan ( power) atau pemerintahan”. MenurutRanney adaempatprinsip
yang terkait dengan pemerintahan demokrasi, yaitu :
1. Kedaulatan rakyat
2. Persamaan politik
3. Konsultasi kepada rakyat
4. Mayoritas
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjaminkeadilan
bagi seluruh warga negara, dengan adanya keadilan dalam masyarakat maka, akan tercapai
kebahagiaan dalam masyarakat itu untuk mendasari keadilan tersebut pada setiap warga
negaraperludiajarkannormaSusilaagarmerekamenjadiwarganegarayangbaik,demikian
pula peraturan hukum yang sesungguhnya itu hanya ada apabila peraturan dimaksudkan
mencerminkankeadilandalampergaulanhidupantarwarganegara(ArumandidanSunarto,
1990).
Ketentuanpasal1ayat3berasaldaripenjelasanUUDNRI1945yangdiangkatke
dalam UUD NRI 1945 negara hukum adalah negara yang menegakkan supremasi hukum
untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dan tidak ada kekuasaan tidak bertanggung
jawabankan. Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan negara hukum,
kedudukanIndonesia sebagai bidang lain, realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang tidak
bisa dilepaskan dari keberadaan hukum yang melekat pada masyarakat yang multi etnis dan
multikultur istilah negara hukum tidak asing lagi dalam pengetahuan ketatanegaraan sejak
zaman dulu hingga sekarang ini.
8
Bab VIII Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel 1844 sebagai ilmu bumi
politik atau political geografi, istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjana
ilmupolitikSwediaRudolfKjellen1864danKarlHaushoferdariJermanmenjadigeografi
politik dan disingkat geopolitik. Berdasarkan pengertian tersebut, geopolitik dapat diartikan
sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi
nasional yang didorong oleh aspirasi National Geographic atau kepentingan yang titik
beratnya terletak pada pertimbangan geografi wilayah atau teritorial dalam arti luas
lautannegara yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kepadasistempolitiksuatunegara.PandangangeopolitikbangsaIndonesiayangdidasarkan
pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam
Pembukaan UUD NRI 1945, bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai tetapi lebih
cintakemerdekaan.BangsaIndonesiamenolaksegalabentukpenjajahankarenatidaksesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu wawasan nusantara adalah
geopolitik Indonesia.
meningkat dan menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi
lingkunganstartegisnya.3)Manunggal,artinyaketahanannasionalmemilikisifatintegrative
yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi danselaras
diantara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4) Wibawa,
artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat
diwujudkan kewibaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat
menjadi daya tangkal suatu negara. 5) Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan
nasionaltidak menutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan
dan kekuatan fisik semata, tetapi lebh pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling
PEMBAHASAN / ANALISIS
A. Analisis IsiBuku
a. Keterkaitan antarBuku
Dalam buku “Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi” karya Apiek
Gandamana, S.Pd., M.Pd., serta pada buku “Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan” karya
Prof. Dr. Tukiran Taniredja, M.M., dkk., sama-sama membahas tentang konsep-konsep
yang berkaitan dengan prinsip-prinsip kewarganegaraan Republik Indonesia, negara
hukumdankonstitusi,hakdankewajibanwarganegara,demokrasiberdasarkanPancasiladanUUD
NRI 1945, wawasan nusantara, dan upaya bela negara untuk mewujudkan ketahanan
nasional. Kedua buku ini memiliki kelebihan dan kekuranganmasing-masing.
10
B. KelebihandanKekuranganIsiBuku
1. Buku ini menyajikan materi yang mendalam dan bisa digunakan oleh mahasiswa dengan
materi yang tidak sulit untukdipahami.
2. Darisegikebahasaansangattepatdanmudahdimengertimengenaiapayangdijelaskan
pada isi buku ini.
3. Desain penyusunan buku cocok untuk menjadi pembelajaran bagi mahasiswa ataupun bagi
calon guru karena buku ini sangat membantu dengan adanya soal-soal dan pengembangan
sikap.
1. Terkadang apa yang dituliskan di bab pertama, muncul lagi di bab kedua, dan hal itu cukup
1. Dari segi pembahasan sangat lengkap dan detail, terdapat pernyataan para ahli disertai
2. Terdapat glosarium yang berisi kata kunci dan kata-kata sulit dalam buku
sehinggamemudahkan pembaca lebih memahami isibuku.
3. Tercantum pasal-pasal dalam Undang-Undang yang sangat terperinci mengenai Hak Asasi
Manusia dalam Konstitusi.
KekuranganBukuPembanding:
11
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan:
Pancasila sebagai karya besar bangsa Indonesia yang setingkat dengan ideologi besar
dunia lainnya. Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk
menumbuhkan sikap demokratis bagi warga negara dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Buku ini berisi tentang materi kewarganegaraan yang sangat
tepat bagi mahasiswa dalam mengembangkan sikap berkewarganegaraan yang baik dan
jugamembentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air. Disusun dengan berdasarkan pada 4 konsensus kebangsaan yakni Pancasila, Undang-
UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945,NegaraKesatuanRepublikIndonesia
(NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan substansi kajian untuk Pendidikan
Kewarganegaraan.
Saran:
sebagainya.Jadi,apayangmenjadikeunggulaninimakahendaknyaditingkatkanlagiagar
kualitas buku ini semakin meningkat dan para pembaca semakin semangat untuk membacanya. Dan apa yang menjadi
kesempurnaan buku ini tercapai.
12
DAFTAR PUSTAKA
13