Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PKN DAN KARAKTER BANGSA

“KONSEP DASAR IKN”

DOSEN PENGAMPUH :

LARISMAN,M.Pd

DISUSUN OLEH :

“KELOMPOK 1”

KARIN MARESKA [2210007721007]

MUHAMMAD GILANG HANAFI [2210007721011]

STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya lah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “PKN Dan Karakter Bangsa” yang membahas
tentang “Konsep Dasar IKN” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas pada mata kuliah PKN Dan Karakter
Bangsa di kampus STKIP ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Konsep Dasar
IKN”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Larisman,M.Pd
Selaku dosen pembimbing mata kuliah ini serta kepada pihak-pihak yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.

Payakumbuh, 02 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian IKN dan PKN..............................................................................................2

B. Tujuan IKN dan PKN....................................................................................................5

C .Hubungan IKN dan PKN..............................................................................................6

D. Perbedaan IKN dan PKN..............................................................................................6

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan....................................................................................................................8

B.Saran...............................................................................................................................8

DAFTAR PUSAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyiapkan program pendidikan bagi warga negara bertujuan agar setiap warga negara
menjadi warga negara sebagaimana yang diharapkan oleh negara. Pemerintahan pada setiap
negara mempunyai cita-cita tentang warga negaranya ke depan yang diantaranya dilakukan
melalui PKN. Untuk itu perlu disusun isi, cara-cara serta pendekatan-pendekatan tertentu
dalam mendidik warga negara tersebut.
Hal itulah yang membedakan antara PKn antara negara yang satu dengan yang lainya di
samping faktor pembeda lainnya seperti sejarah perkembangan bangsa itu serta perkembangan
dalam filsafat pendidikan serta psikologi pendidikan dalam mewujudkan upaya itu.
Perkembangan ilmu kewarganegaraan (civics) dan PKn di indonesia banyak di pengaruhi
oleh perkembangan civics dan civics education di dunia baik dalam aspek content maupun
metode pembelajaran. Dalam konteks sistem penyampaian pembelajaran pun tidak dipungkiri
muncul kesan bahan sebagai doktrin. Hal seperti itu adalah wajar karena bahan pelajaran
sudah dianggap baik dan benar oleh sebagian besar penduduk.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian IKN dan PKN?
2. Apa Tujuan dari IKN dan PKN?
3. Bagaimana Hubunga IKN dan PKN ?
4. Apa Perbedaan IKN dan PKN?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian IKN dan PKN
2. Untuk mengetahui tujuan IKN dan PKN
3. Untuk mengatahui bagaimana hubungan IKN dan PKN
4. Untuk mengetahui perbedaan IKN dan PKN

BAB II

iv
PEMBAHASAN

A. Pengertian IKN dan PKN


1. Pengertian IKN
Istilah IKN merupakan terjemahan dari Civics. Secara etimologis Civics berasal
dari kata Civicus (Bahasa Latin) yang searti dengan citizens (Bahasa Inggris) yang dapat
diartikan: warga negara, peunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara, sesama
penduduk, orang setanah air, bawahan atau kaula.
Pada zaman imperium Romawi, Civics diartikan sebagai kehormatan, yaitu
sebagaimana yang terdapat dalam istilah Civics Ramanus Sum yang artinya aku warga
negara Romawi. Kehormatan terletak dimilikinya hak-hak istimewa seperti ikut serta
dalam pemerintah yang tidak dimiliki orang lain yang bukan warga negara Romawi.
Secara terminologis, Civics diartikan sebagai berikut. Menurut Stanley E. Dimond
dan Elmer F. Peliger (1970:v) Civics didefinisikan sebagai studi yang berhubungan
dengan tugas-tugas pemerintah dan hak kewajiban warga negara. Dalam Dictionary or
Education (Nu’man Somantri, 1976:45) dinyatakan bahwa Civics: merupakan unsur ilmu
politik atau cabang ilmu politik yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara.
Salah satu artikel tertua yang merumuskan definisi Civics adalah majalah
“Education” pada tahun 1886 yang memberikan batasan Civics sebagai berikut: suatu ilmu
tentang kewarganegaraan yang berhubungan dengan manusia sebagai individu dalam suatu
perkumpulan yang terorganisir dalam hubungannya dengan negara (Soemantri, 1976:45).
Dalam Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila (1988:49)
dinyatakan: “Pengertian ilmu kewarganegaraan ialah ilmu yang mempelajari mengenai
warga negara sesuatu negara tertentu ditinjau dari segi hukum tata negara. Yang dipelajari
ialah antara lain siapakah yang disebut warga negera, apa yang menjadi hak dan
kewajibannya, cara memperoleh dan hilangnya kewarganegaraan, wilayah tempat tinggal
warga negara”.
2. Pengertian PKN
Seperti telah dikemukakan, bahwa dalam hal ini PPKn (Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan) disamakan dengan PKN (Pendidikan Kewarganegaraan). Karena
hakikat PPKn merupakan civic education atau citizenship education (Pendidikan

v
Kewarganegaraan) versi Indonesia. Pengertian PKN sangat beragam. Berikut ini
dikemukakan beberapa pengertian, yaitu:
a. Menurut National Council of Social Studies (NCSS) Amerika Serikat
PKN adalah proses yang meliputi semua pengaruh positif yang dimaksud untuk
membentuk pandangan seorang warga negara dalam peranannya di masyarakat. PKN
adalah lebih dari sekedar bidang studi. PKN mengambil bagian dari pengaruh positif
dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Melalui PKN generasi muda dibantu untuk memahami cita-cita nasional, hal-hal
yang baik diakui oleh umum, proses pemerintahan sendiri, dan dibantu untuk
memahami arti kemerdekaan untuk mereka dan untuk semua manusia dan untuk
individu dan kelompok, dalam bidang kepercayaan, perdagangan, pemilu atau dalam
tingkah laku sehari-hari. Mereka juga dibantu untuk memahami bermacam-macam hak
kemerdekaan warga negara yang dijamin dalam konstitusi dan peraturan-peraturan
lainnya dan tanggung jawab atas apa yang telah dicapainya).
Dari pengertian PKN menurut NCSS, dapat dinyatakan bahwa ciri yang penting
dari PKN (Civics Education) adalah:
1) merupakan program pendidikan (proses yang meliputi pengaruh positif)
2) fokus materinya adalah ideologi nasional, proses pemerintahan sendiri, hak dan
kewajiban asasi dan warga negara sebagaimana yang dijamin dalam konstitusi
ditambah dengan pengaruh positif dari keluarga, sekolah dan masyarakat
3) tujuannya adalah membentuk orientasi warga negara tentang peranannya dalam
masyarakat.

b. Seminar Nasional Pengajaran dan Pendidikan Civics (Civics Education) di


Tawangmangu, Surakarta, 1972.
Seminar Nasional Pengajaran dan Pendidikan Civics di Tawangmangu Surakarta
Tahun 1972 memberikan pengertian PKN sebagai suatu program pendidikan yang
tujuan utamanya membina warga negara yang lebih baik menurut syarat-syarat, kriteria
dan ukuran, ketentuan- ketentuan Pembukaan UUD 1945. Bahannya diambil dari IKN
termasuk kewiraan nasional, filsafat Pancasila dan filsafat pendidikan nasional, serta
menuju kedudukan para warga negara yang diharapkan di masa depan.

vi
Dari pengertian PKN menurut Seminar Tawangmangu, dapat dinyatakan bahwa
ciri-ciri PKN adalah
1) merupakan program pendidikan
2) merupakan pengembangan dari IKN (Ilmu Kewarga Negaraan)
3) materi pokoknya adalah materi IKN ditambah dengan kewiraan nasional, filsafat
Pancasila, mental Pancasila dan filsafat pendidikan nasional
4) berisfat interdisipliner
5) tujuannya adalah membina warga negara yang lebih baik dan untuk masa depan
sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945.

c. Menurut Nu’man Somantri


Nu’man Somantri (1976:54), memberikan pengertian PKN adalah program
pendidikan yang berintikan demokrasi politik, yang diperluas dengan sumber-sumber
pengetahuan lainnya, positive influence pendidikan sekolah, masyarakat, orang tua,
yang kesemuanya itu diproses untuk melatih pelajar-pelajar berpikir kritis, analitis, dan
bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis dengan berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
Dari definisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa PKN memiliki ciri-ciri
1) merupakan program studi
2) meteri pokoknya adalah demokrasi politik yang diperluas dengan pengaruh positif
dari pendidikan sekolah, keluarga dan masyarakat
3) bersifat interdisipliner
4) tujuannya melatih berpikir kritis dan analitis (intelektual skill), bersikap dan
bertindak demokratis sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

d. Menurut UU No. 2 Tahun 1989


Dalam Pasal 39 ayat 2 UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan
warga negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

vii
Pengertian PKN menurut UU tersebut, memiliki ciri-ciri
1) materinya berupa pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara
dengan PPBN (Pendidikan Pendahuluan Bela Negara)
2) bersifat interdisipliner
3) bertujuan bagaimana membentuk warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa
dan negara.
Dari berbagai pengertian PKN di atas, dapat dinyatakan bahwa ciri-ciri PKN adalah
1) merupakan program pendidikan
2) materi pokoknya adalah demokrasi politik atau peranan warga negara dalam berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara ditambah unsur lain yang mempunyai
unsur positif terhadap pengembangan peranan tersebut, baik yang berasal dari
keluarga, sekolah dan masyarakat
3) tujuannya membina warga negara agar menjadi warga negara yang lebih baik sesuai
dengan ketentuan konstitusi

B. Tujuan IKN dan PKN


1. Tujuan IKN
IKN sebagai disiplin ilmu, maka tujuannya lebih bersifat teoretis daripada
praktis. Tujuan yang hendak dicapai IKN adalah mengembangkan konsep-konsep dan
teori-teori mengenai peranan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dengan kata lain, demokrasi politik, hak dan kewajiban warga negara, dan
kegiatan dasar manusia (seperti: ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain)
diorganisir secara ilmiah untuk memperkaya disiplin IKN.
Dalam mengorganisir secara ilmiah, misalnya dapat dilakukan dengan bertanya,
mengajukan hipotesis, pengumpulan data lewat observasi, eksperimen dan dianalisis, untuk
menemukan atau melahirkan konsep, dan teori yang mantap. Konsep dan teori tersebut,
dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan warga negara yang baik
(good citizen).
Dengan demikian, hasil kegiatan ilmiah atau penelitian dalam IKN, dapat
diseleksi untuk kepentingan PPKn dalam mengidentifikasi atau melengkapi mengenai
indikator warga negara yang baik yang perlu dibina dan dikembangkan lewat PPKn.

viii
Dalam hal ini, dapat dicontohkan ada temuan teori yang menyatakan bahwa
perkembangan demokrasi akan ditentukan oleh kuatnya masyarakat madani (civil society)
dan berfungsinya secara efektif lembaga-lembaga politik seperti partai politik dan
perwakilan politik (DPR).
Berdasarkan temuan ini, maka PPKn dalam berupaya membina warga negara
yang baik perlu mengarahkan pada upaya membentuk pribadi warga negara yang dapat
mendukung masyarakat madani. Kepribadian itu, misalnya: sikap otonom dalam
berhadapan dengan pemerintah, berswadaya dalam politik dan ekonomi, memiliki
kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajibannya sebagai manusia dan warga negara,
dan memiliki penghargaan yang tinggi terhadap hak dan martabat orang lain.

2. Tujuan PKN
Secara sederhana tujuan PKN/PPKn adalah membentuk warga negara yang lebih
baik (a good citizen) dan mempersiapkannya untuk masa depan. Rumusan itu, bersifat
abstrak. Untuk menjabarkannya secara konkret, banyak cara yang dapat dilakukan, antara
lain dengan cara mengidentifikasi kualitas individu yang diharapkan dapat berprestasi, atau
pokoknya mengidentifikasi tentang manusia yang baik.

C. Hubungan IKN dan PKN


Persamaan antara ilmu kewarganegaraan dan Pendidikan kewarganegaraan terletak pada
objek materinya, yakni warga negara, khususnya demokrasi politik atau peranan warga
negara, hubungan warga negara denga negara.
PKN cakupannya ialah luas dari pada IKN, terkait dengan tujuan PKN yang merupakan
disiplin ilmu sebagai bentuk pembelajaran dari proses dan cara pembinaan terhadap warga
negara menjadi warga negara yang baik dengan acuan disiplin IKN. Ilmu yang saling
berkaitan maka diperlukan sebuah konsep hubungan konsep yang berkesinambungan.

D. Perbedaan IKN dan PKN


1. Pendidikan kewarganegaraan
a. Secara garis besar Pkn menfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi
agama, sosio-kultural Bahasa, usia, dan suku bangsa untuk mennjadi warga negara

ix
Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dari
UUD 1945.
b. Pkn yang dimaksud untuk membangun warga negara yang baik (good citizenship) yaitu
bukan hanya warga negara yang patuh terhadap aturan-aturan hukum yang berlaku,
tetapi juga warga negara yang bersifat demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
c. Pkn dalam paradigma baru berorientasi pada terbentuknya Masyarakat yang
demokratis/Masyarakat madani dan berupaya memberdayakan warga negara melalui
proses Pendidikan agar mampu berperan serta aktif dalam system pemerntahan yang
demokratis.
d. Pkn materinya bersumber dari ilmu politik yaitu pada bagian demokrasi politik.
2. Ilmu Kewarganegaraan
a. Pada prinsipnya IKN merupakan ilmu yang didalamnya terdapat metodologi atau
pendekatan IKN, dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari ilmu politik. Sehingga ilmu
kewarganegaraan jika kajian nya bidang politik, maka fokusnya adalah peran dan
kedudukan warga negara sesuai konstusi.
b. Yang menjadi objek IKN adalah warga negara antara lain:
1) Objek material IKN meliputi: Demokrasi politik, demokarsi ekonomi, dan
demokorasi sosial.
2) Objek formal IKN meliputi: mikro warga negara, dan peran serta wargaa negara.
c. Pusat kajian IKN yaitu peran warga negara yang meliputi: sebagai ilmu harus memiliki
metodologi yang jelas.

BAB III

x
PENUTUP

A. Kesimpulan
PKN cakupannya lebih luas dari pada IKN, terkait dengan tujuan PKN yang merupakan
disiplin ilmu sebagai bentuk pembelajaran dari proses dan cara pembinaan terhadap warga
negara menjadi warga negara yang baik dengan acuan disiplin IKN. Ilmu yang saling
berkaitan maka diperlukan sebuah konsep dimana PKN dan IKN saling mengisi atu sama lain.
Sehingga terjalin hubungan konsep yang berkesinambungan. Sehingga pada akhirnya tujuan
dari pelaksanaan nya pun berjalan dengan semestinnya dan sesuai dengan harapan.

B. Saran
Oleh karenanya, pendidikan kewarganegaraan yang diberikan untuk generasi muda di
segala jenjang pendidikan masih sangat relevan, karena pendidikan kewarganegaraan ini
digunakan untuk menjadi benteng bagi para penerus Indonesia ini untuk ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

xi
Azra, Aumardi, 2000. Pendidikan Kewarganegaraan, edisi kedua, Jakarta:Prenanda Media.
Hidayat, Komaruddin, 2008. Pendidikan Kewarganegaraan, edisi ketiga, Jakarta: Prenanda
Media.
Syamsudin, dkk, 2011. Pendidikan Pancasila, Menempatkan pancasila dalam konteks keislaman
dan ke indonesiaan, Jakarta: Total Media
Cipta Loka Caraka, 1988. Ensiklopedia popular politik pembangunan pancasila. Jakarta: PT.
Kencana Dwi Sarana Sejati

xii

Anda mungkin juga menyukai