Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu :

Pebri Hastuti, S.Pd.,M.Pd

Oleh :

Wahyudi Yhose Armando Simanjuntak ( 4183530012)

Michael Simanjuntak ( 4181230014)

Julius Sihole ( 4181230003)

Lewis Sitorus ( 4182230006)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya serta karunia-Nya, sehingga kami dapat membuat serta menyelesaikan tugas CBR
(Critical Book Report) Pendidikan Kewargnegaraan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari CBR Pendidikan


Kewargnegaraan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih
kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu,saya mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun agar nantinya kami dapat memperbaikinya.

Harapan kami paling besar dari penyusunan CBR ini adalah, mudah-mudahan apa yang
kami susun ini penuh manfaat baik untuk pribadi, teman-teman dan orang banyak.

Medan, 24 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................6

IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU....................................................................6

BAB III.......................................................................................................................................7

RINGKASAN BUKU................................................................................................................7

2.1. Buku Utama.....................................................................................................................7

2.2.Buku Pembanding..........................................................................................................10

BAB IV....................................................................................................................................13

REVIEW BUKU......................................................................................................................13

BAB V......................................................................................................................................15

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu pegangan teguh yang tetap dipertahankan oleh setiap bangsa.
Penddikanlah yang membawa perubahan pada suatu negara. Kemajuan suatu negara terletak
pada bagaimana negara tersebut mengaplikasikan pendidikan dalam dunia pendidikan.
Berbicara tentang dunia Pendidikan, di Indonesia saat ini salah satu masalah yangdihadapi
adalah lemahnya proses pembelajaran. Hal Ini tak lain dikarenakan kurangnyadorongan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir, akibatnya hasil dari pembelajaran tersebut
hanya bersifat teoritis (hanya memahami materi pembelajaran semata), miskin aplikasi.
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk membuka paradigma berpikir mengenai
pendidikan, salah satunya melalui pelajaran Pendikan Kewarganegaraan (PKn). Dimana
pembelajaran ini membuka paradigma kita tentang undang-undang dan peraturan yang
berlaku di Indonesia yang sesuai standar proses pendidikan. Mengulas tentang perlunya
standar proses pendidikan, baik dari segihukum perundang undangan, arah yang ingin
dicapai, komponen-komponen dalam sistem pembelajaran, tujuan, fungsi serta implementasi
dan keterkaitan dengan standar lainnya.Sebagaimana telah diketahui bahwa pendidikan
kewarganegaraan merupakan pendidikan yang wajib diberikan pada semua jenjang
pendidikan termasuk di jenjang pendidikan tinggi. Hal itu tertuang dalam undang- undang
lama, yaitu Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional dan
selanjutnya tetap dipertahankansebagai pendidikan wajib menurut undang- undang sistem
pendidikan nasional, yaitu dalamUndang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendikan Naional.Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi sekarang ini diwujudkan
dengan pendidikan kewarganegaraan berdasarkan surat keputusan Dirjen Sikti
No.267/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan kurikulum mata kuliah
pengembangankepribadian pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi.Tujuan umum
dari pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah bagaimanamenjadikan warga Negara
yang baik yang mampu mendukung bangsa dan negara.
Padaera reformasi dan demokrasi sekarang ini tentunya dibutukan pendidikan
kewarganegaraanyang bertujuan membentuk warga negara yang demokratis, yaitu warga
negara yang cerdas,manusia yang beradab dan bertanggung jawab bagi kelangsungan negara
Indonesia. Maka dari itulah laporan ini disusun, yaitu untuk menambah pengetahuan yang
masih bersifat ambigu mengenai mengapa dibuatnya mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
1.2 TUJUAN
 Untuk mengubah paradigma mahasiswa mengenai pembelajaran PKn yang tidak
hanya bersifat teoritis, tetapi juga kaya akan aplikasi.
 Untuk memahami secara mendalam mengapa penting PKn dibuat dalam mata kuliah
di perguruan tinggi.
 Untuk memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.

1.3 MANFAAT
 Berubahnya paradigma mahasiswa mengenai pembelajaran PKn yang harus
menyeimbangkan teori dengan aplikasi.
 Memahami pentingnya PKn menjadi salah satu mata kuliah di Perguruan Tinggi.
 Terpenuhinya salah satu syarat penilaian mata kuliah PKn.
BAB II
IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU

 Buku Utama

1. Judul : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi


2. Penulis : Apiek Gandamana. S.Pd,. M.Pd.
3. Penerbit : CV. Harapan Cerdas
4. ISBN : 978-602-5799-42-6
5. Tahun Terbit : 2019
6. Urutan Cetakan : Cetakan Pertama
7. Dimensi Buku : 26 cm x 16,5 cm
8. Tebal Buku : v, 180 halaman + RPS ( 20 Halaman )

 Buku Pembanding

1. Judul Buku : Pendidikan Kewarganegaraan Dalam


Rangka Pengembangan Kepribadian Bangsa
2. Pengarang : Dr.Mardenis, S.H., M.Si.
3. Penerbit : PT Raja Grapondo Persada
4. Tahun Terbit : 2017
5. Kota Terbit : Padang
6. ISBN : 978-602-425-004-7
7. Tebal Buku : 178 halaman
BAB III
RINGKASAN BUKU
2.1. Buku Utama
BAB I
HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata ialah kata “Pendidikan” dan
kata “Kewarganegaraan”. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Secara konseptual istilah kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dengan istilah warga negara.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan terjemahan dari istilah asing Civic Education.

Menurut Margaret Stimman Branson Civic Education adalah satu komponn pendidikan
penting yang mengajarkan warga negara untuk mengambil bagian dalam kehidupan
demokrasi publik.

BAB 2
IDENTITAS NASIONAL

Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar “identitas “ dan “nasional”.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, identitas berarti ciri – ciri atau keadaan khusus
seseorang atau jati diri. Kata nasional berasal dari kata “national” dalam KBBI “nasional”
berarti bersifat kebangsaan. Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional
lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri – ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan
tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

Identitas nasional yang berasal dari kata “national identity” dapat diartikan sebagai
“kepribadian nasional” atau “jati diri nasional”. Konsep identitas nasional dalam arti jati diri
bangsa menurut Kaelan adalah nilai – nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan
dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak, dan
ciri masyarakat Indonesia.
BAB III
INTEGRASI NASIONAL
Istilah Integrasi nasional dalam bahasa Inggris adalah “National Integration”.
“Integration” berarti kesempurnaan. “nation” artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari
orang – orang yang berbeda latar belakang. Integrasi nasional adalah upaya menyatukan
seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. “mengintegrasikan” berarti
membuat untuk atau menyempurnakan dengan tujuan menyatukan unsur – unsur yang semula
terpisah – pisah.Tentang Integrasi, Myron Weiner memberikan 5 definisi mengenai integritas

BAB IV
NEGARA DAN KONSTITUSI

Berikut ini konsep pengertian negara yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

1. Roger H. Soltau, negara adalah sebagai alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan – persoalan bersama atas nama masyarakat.

2. Harold J. Laskg y, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena


mempunyai wewenang yang bersifat memaksa.

3. Miriam Budiarjo, negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh
sejumlah pejabat.

BAB V
HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA
Warga negara dalam bahasa Inggris disebut Citizen, dalam bahasa Yunani Civics
yang berarti penduduk sipil. Menurut Aristoteles yang disebut warga negara adalah orang
yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara.

Selanjutnya, Sri Wuryan dan Syaifullah menjelaskan bahwa warga negara dibagi ke
dalam dua golongan yaitu (1) yang menguasai atau yang memerintah, (2) yang dikuasai atau
yang diperintah.
BAB VI
DEMOKRASI
Secara istilah (Etimologi), kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia”
yang berarti “Rule Of the People”. Dengan demikian demokrasi berarti kekuasaan atau
pemerintah ada di tangan rakyat. Dalam pembicaraan tentang demokrasi sering muncul istilah
kebebasan. Memang dalam Demokrasi terkandung kebebasan, tetapi kebebasan itu tidaklah
absolut, melainkan memiliki keterbatasan.Demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan
negara atau masyarakat dimana warga ngara turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui
wakilnya yang dipilih.

BAB VII
NEGARA HUKUM

Menurut Aristoteles negara Hukum adalah Negara hukum adalah negara yang berdiri
di atas hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh warga negara. Dari pendapat di atas
dapat dirumuskan pengertian negara hukum adalah negara dimana segala tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah maupun warga masyarakat diatur oleh ketentuan hukum, setiap
pelanggar hukum akan dikenakan sanksi sebagaimana mestinya.

BAB VIII
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dari kata Ego dan Politik. “Ego” berarti Bumi
dan “politik” politein berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri “tein” yang berarti
urusan. Berdasarkan pengertian di atas geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau
peraturan – peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik suatu negara.

BAB IX
KETAHANAN NASIONAL

Secara Etimologis, istilah ketahanan nasional berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘tahan’
yang berarti kuat, tangguh, dan ulet. Kata nasional berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘nation’
yang berarti bangsa yang telah bernegara.Pada tahun 1973 konsepsi ketahanan nasional
dimasukkan ke dalam (GBHN).
2.2.Buku Pembanding

MODUL 1.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH UMUM DI
PERGURUAN TINGGI

Pada dasarnya pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang
inovatif untuk membuka jalan ke arah penyiapan warga negara yang cerdas, kritis, kreatif dan
rasional. Pendidikan ini diberikan kepada peserta didik dalam wujud ilmu pengetahuan dan
kemampuan dasar yang berkenan dengan hubungan antara warga negara dengan negara,
warga negara dengan sesama warga negara. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan mendidik
peserta didik agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa da negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

MODUL 2. FILSAFAT PANCASILA

Pada dasarnya filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dam menyertai
kehidupan manusia. Menurut pengertian umum, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang hakekat yang menanyakan apa hakekat atau inti sari atau esensi segala
sesuatu (Soetriono & Hanafie, 2007:20). Dapat dikatakan bahwa setiap manusia dalam
kehidupannya tidak luput dari kegiatan berfilsafat.

MODUL 3. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIKIDENTITAS NASIONAL

Istilah identitas nasoional secara terminologi adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain ( kaelan dan
Zubaidi, 2007: 43). Merujuk pada pengertian ini, dapat dipastikan nahwa setiap bangsa
memiliki identitas yang menjadi keunikan tersendiri, yag tercermin dalam sifat, ciri-ciri serta
karakter dari bangsa bersangkutan. Pembentukan identitas nasional tentunya tidak terlepas
dari proses terbentuknya suatu bangsa secara historis. Karena itu pula maka identitas nasional
suatu bangsa tidak dapat di pisahkan dari bangsa bersangkutan yang lebih populer disebut
sebagai kepribadian suatu bangsa.
MODUL 4. NEGARA DAN KONSTITUSI

Untuk menunjukkan negara teritorial pertama kali di itali dikenal istilah “Lo Stato”.
Disini pengertian lo stato adalah sistem fungsi dan segenap organ umum yang tersusun rapi
yang mendiami suatu wilayah tertentu.Mariam Budiardjo menyatakan bahwa negara
merupakan interaksi dari kekuasaan politik. Negara merupakan organisasi pokok dari
kekuasaan politik. Negara adalah alat dari masyrakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyrakat dan menertibkan gejala-gejala
kekuasaan dalam masyarakat. Negara adalah organisasi yang dalam suatu wilayah dapat
memaksakan kekuasaan lainnya dan dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama
itu (Budiardjo, 1999: 38). Berdsarakan uraian dari Miriam Budiardjo, tampak ada hubungan
dialeksi antara manusia dengan masyrakat, sedangkan masyrakat mempunyai hubungan
dialeksi pula dengan negara.

MODUL 5 .DEMOKRASI INDONESIA

Dalam ilmu politik, dikenal dua macam pemahaman tentang demokrasi, yaitu
pemahaman normatif dan pemahaman empirik. Untuk pemahaman empirik disebut juga
sebagai procedural democracy. Dalam pemahaman normatif, demokrasi merupakan sesuatu
yang secara idiil hendak dilakukan atau diselenggarakan oleh sebuah negara, misalnya kita
mengenal ungkapan “Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”.

MODUL 6. RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA

Berdasarkan bentuknya Rule of Law adalah kekuasaan publik yang diatur secara
legal. Berdasarkan subtansi atau isinya Rule of Law sangat berkaitan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara. Rule of Law dapat dikatakan sebagai
bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionaisme. Menurut Mustafa Kamal Psha
(2003) negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya
didasarkan atas hukum. Salah satu ciri negara hukum adalah penyelenggaraan pemeritahan
yang demokratis sesuai dengan prinsip yang dibangun dalam rule of law, penegakan hukum
haruslah dilakukan secara demokratis.

MODUL 7 .GEOPOLITIK BANGSA INDONESIA

Geopolitik berkaitan dengan upaya mewujudkan manusia dengan wilayah menjadi


satu kesatuan negara yang kokoh serta mampu memenuhi dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Geopolitik Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Geopolitik bangsa Indonesia
didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas
tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Agar geopolitik Indonesia berakar pada nilai-nilai
dan aspirasi dasar bangsa Indonesia (Pancasila dan UUD 1945) perlu diberi landasan
konsepsi wawasan nusantara.

MODUL 8. GEOSTRATEGI INDONESIA

Geostrategi adalah metode atau aturan untuk mewujudkan cita-cita ataupun tujuan
melalui suatu proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur. Indonesia memandang bahwa geostrategi
adalah sebuah pembangunan nasional untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dengan
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan menjadi doktrin
pembangunan yang dikenal dengan katahanan nasional. Geostrategi di Indonesia
dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa Indonesia serta
sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia.
BAB IV
REVIEW BUKU

3.1 Buku Utama

 Kelebihan

Pada buku utama setiap bab yang telah disajikan dalam buku karangan Apiek
Gandamana ini menurut kami suduh rapi, bagus dan runtut. Awal sajian bab dimulai dari
yang dasar hingga ketingkat yang lebih tinggi, seperti diawal bab disajikan bab Pengantar
yakni Hakikat dari Pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan untuk mengingatkan
kembali pemahaman dan kesadaran akan pentingnya mencintai bangsa dan negara itu
sendiri.Setelah bab pertama disajikan mengenai Hakekat Pendidikan Kewarganegara ,lalu di
`bab ke-2 disajikan bab Identitas Nasional dalam kajian bab ini berbicara mengenai jati diri
dari bangsa Indonesia sendiri. Dalam bab ini pembaca/ mahasiswa diharapkan mengetahui
apa-apa saja yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri, begitu terus dengan
bab-bab bahasan selanjutnya, yang kesemuanya saling berkaitan.Penjabaran materi yang
dipaparkan dalam buku ini sangat factual yang banyak mengambil rujukan dari UUD I945,
Pasal-pasal UUD 1945 serta peraturan peraturan dan keputusan keputusan baik dari
pemerintah maupun dinas pendidikan yang dipaparkan secara detail dan rinci. Buku ini juga
banyak mengangkat pernyataan-pernyataan yang dikutip dari pernyataan ahli, buku-buku dan
sumber belajar lain.Kelebihan keterkaitan isi buku dengan bidang ilmu menurut kami sudah
bagus dan terkait sebab isi materi berfokus pada ruang lingkup bangsa Indonesia yang sudah
menjadi ketetapan dan informasi yang terbaru sehingga wawasan menjadi semakin bertambah
dan meningkat.tampilan buku :Ukuran ketebalan buku minimalis, sehingga mudah
dibawa,Penggunaan kertasnya bagus tidak mudah robek dan ringan,Lembaran lembarannya
tidak mudah terlepas,Penulisan hurufnya rapi dan jelas,Penggunaan cover yang simple, cocok
dan penggunaan warna yang tidak terlalu mencolok.

 Kelemahan
1. Seharusnya ada pemberian rangkuman disetiap bab pembahasan buku agar lebih
memudahkan pembaca mengambil inti dari bahasan perbabnya.
2. Kurang adanya tampilan gambar yang berwarna, sehingga gambar bisa dipahai lebih
detail dan jelas.
3. Kurang adanya pemberian contoh mengenai permasalahan yang sesuai dengan bab
bahasan, yang biasanya itu contoh-contoh permasalahan dalam kenegaraan yang
pernah terjadi atau terbaru.

3.2. Buku Pembanding

 Kelebihan

Buku pengarang Dr. Madesin, S.H, M.Si. membahas tentang pendidikan


kewarganegaraan yang hampir sama. Bahasa yng digunakan dalam kedua buku ini mudah
untuk dipahami, sehingga mahasiswa dengan mudah mengerti apa inti dari bahasan dari
kedua buku ini. Dan setiap ahkir dari pembahasan/bab kedua buku ini ada latihan yang di
muat untuk menjadi bahan tugas bagi mahasiswa. Dalam melatih kemmpuan belajar yang
sudah dibahas. Menurut saya yang menjadi kelebihan antara keterkaitan setiap bab dalam
buku pengarang Dr. Madesin, S.H, M.Si adalah yakni dalam buku Dr. Madesin, S.H, M.Si.
disini dalam bab ada membahas filsafat pancasila dan identitas nasional.

 Kelemahan

Menurut kami kelemahan kemutakhiran pembahasan dalam buku Dr. Madesin, S.H,
M.Si. disini dis tidak terlalu banyak mecantumkan UUD 1945
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Subtansi kajian dalam kedua buku ini menampung subtansi kajian terbaru
yang berdasarkan rumusan Tim Pengembangan Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU)
Direktorat Pembelajaran, Dirjen Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Buku ini dapat dijadikan buku pelengkap pada mata kuliah pendidikan
Kewarganegaraan untuk para mahasiswa sebab menyajikan berbagai model berkaitan
dengan identitas bangsa Indonesia sendiri serta menumbuhkan kembali rasa ingin
memiliki dan semangat juang terhadap bangsa Indonesia ini sendiri ditengah
masyarakat sehingga wawasan generasi tentang Kewarganegaraan akan semakin
kaya, beragam dan juga terus berkembang.

Hanya saja perlu dilakukannya perbaikan penambahan rangkuman pada setiap


akhir pembahasan bab agar dapat memudahkan mahasiswa mengambil inti pokok dari
pembahasan materi per bab dan juga diperlukannya pemberian gambar gambar yang
real (berwarna/jelas) guna lebih meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang telah di paparkan yang ada dikaitkan lewat media
gambardidalam buku tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Gandanama, A. 2019. Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi. Medan:


Publisher

Mardenis. 2017.Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Rangka Pengembangan Kepribadian


Bangsa. Padang: Pt Raja Grapondo Persada

Anda mungkin juga menyukai