Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL JURNAL

REVIEW

MK FILSAFAT PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA

DAN KEWARGANEGARAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI


PERGURUAN TAMAN SISWA KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG
(SITA ACETYLENA, TAHUN 2013)

Nama mahasiswa: Wahyu Sabtiya Darma

Nim: 3191111001

Jurusan/prodi: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen pengampu: Dra.Dorlince Simatupang M.Pd

Mata kuliah: Filsafat Pendidikan

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

AGUSTUS 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya, critical jurnal Review ini dapat saya selesaikan. Tujuan saya yang adalah salah
satunya adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah guna untuk lebih memahami materi yang
akan di ulas dalam makalah ini mengenai ILMU KEWARGANEGARAAN. Saya juga berterima
kasih kepada ibu Sri Yunita S.Pd, M.Pd selaku dosen pengumpu mata kuliah ILMU
KEWARGANEGARAAN yang senantiasa selalu membimbing saya dalam menyelesaikan tugas
mata kuliah ini. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
kekurangannya. Namun saya berharap suapaya para pembaca dan ibu memberikan saran atau
kritik yang dapat membangun dan mendampingi saya untuk mencapai kebaikan dalam tugas
makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih atas waktu dan perhatiannya.

Medan, 29 agustus 2019

Wahyu Sabtiya Darma


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................
A. RASIONALISASI ..................................................................................................
B. TUJUAN CRITICAL JURNAL REVIEW .............................................................
C. MANFAAT CRITICAL JURNAL REVIEW ........................................................
D. IDENTITAS JURNAL ...........................................................................................
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ....................................................................................
A. RINGKASAN BUKU UTAMA .............................................................................
B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING .................................................................
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................
A. PEMBAHASAN ISI BUKU ..................................................................................
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU .......................................................
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................
A. KESIMPULAN .......................................................................................................
B. REKOMENDASI....................................................................................................
DAFTAR PUSAKA .........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI
Mata kuliah ilmu kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah yang sangat
penting bagi para akademis. Dalam proses penguasaan mata kuliah ini, sebagai mahsiswa, selain
mendengar panduan dan arahan dari dosen yang bersangkutan , kita juga harus mencari
informasi yang seluas luasnya. Buku adalah salah satu kebutuhan yang terbilang saat ini adalah
mutlak dan sangat penting sebagai pegangan seorang mahasiswa dalam memeperoleh ilmu
pengetahuan.

B. TUJUAN PENULISAN CBR


Adapun tujuan penulisan adalah guna untuk menyelesaikan tugas mata kuliah serta
menambah, meningkatkan dan menguatkan materi pembelajaran mata kuliah ilmu
kewarganegaraan

C. MANFAT PENULISAN
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu kewarganegaraan , manfaat yang dapat di
ambil dari Critical Book Report ini adalah diperolehnya informasi – informasi yang tersedia
serta memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pembuatan Critical
Book Report.

D. IDENTITAS BUKU UTAMA

1. Judul Buku : Ilmu Kewarganegaraan

2. Penulis/Editor : Dr. Deny Setiawan, M. Si

3. Penerbit : Larispa Indonesia

4. Tahun Terbit : 2019

5. Kota Terbit : Medan

6. Tebal Buku : 148 hlm

7. Isbn : 978-602-72820-4-9
E. IDENTITAS BUKU PENDAMPING

1. Judul Buku : Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan

2. Penulis/Editor : Prof. Dr. Tukiran Taniredja, M.M,dkk

3. Penerbit : Ombak

4. Tahun Terbit : 2013

5. Kota Terbit : Yogyakarta

6. Tebal Buku : xiv + 244 hlm ; 14,5 x 21 cm

7. Isbn : 978-602-258-094-2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB I HAKIKAT ILMU KEWARGANEGARAAN


A. CIVICS DAN ILMU KEWARGANEGARAAN
Civics adalah salah satu mata kuliah bidang studi yang diterapkan dilingkungan perguruan
tinggi, khususnya dijurusan/prodi pendidikan ci-vics hukum. Secara etimologis, civics berasal
dari kata civicus yang searti dengan cetizens yang dapat diartikan yaitu:
1. Warga negara
2. Petunjuk dari sebuah kota
3. Sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah air.
B. PENGERTIAN ILMU KEWARGANEGARAAN
Ilmu kewarganegaraan dapat diartikan sebagi ilmu yang mempelajari tentang warga
negara sustu negara tertentu ditinjau dari segi hukum tata negara.
Dari definisi tersebut kiranya dapat disimpulkan bahwa civics atau ilmu kewarganegaraan
menyangkut hal hal sebagai beriku :
1. Kedudukan dan peranan warga negara
2. Hak dan kewajiban warga negara
3. Pemerintah
4. Negara
5. Sebagian bagian dari ilmu politik, mengambil bagian demokrasi politik
C. RUANG LINGKUP ILMU KEWARGANEGARAAN
Materi – Materi yang dimaksud, antara lain :
1. Pengertian Ilmu Kewarganegaraan
2. Sejarah Perkembangan Civics Di Amerika Serikat
3. Sejarah Perkembangan Civics Di Indonesia
4. Objek Studi, Metode, Sistematika Dan Tujuan Ilmu Kewarganegaraan
5. Ruang Lingkup Ilmu Kewarganegaraan
6. Pengertian Negara, Umsur Unsur Negara, Cara Timbul Dan Lenyap Negara
7. Pengertian Negara, Orang Asing, Penduduk, Rakyat Dan Bangsa
8. Azas Azas Kewarganegaraan, Bipatride-Apatride, Hak Opsi, Hak Repudiasi
9. Kewarganegaraan Republik Indonesia
10. Hak Hak Azasi Dan Hak Hak Serta Kewajiban Warga Negara Berdasar Pancasila Dan
UUD 1945
11. Peranan Rakyat Dalam Pemerintahan Dan Pembangunan Suatu Bangsa
12. Kepentingan Pribadi Dan Kepentingan Umum
13. Wilayah Negara Indonesia Dan Zona Ekonomi Ekslusif
D. TUJUAN ILMU KEWARGANEGARAAN
1. Mengalihkan pengetahuan tentang hak dan kewajiban warga negara sesuai dengan
kriteria, ukuran dan ketentuan konstitusi negara
2. Menumbuhkan kesadaran dan sikap sebagai warga negara yang baik
3. Menumbuhkan perilaku warga negra yang baik dalam menjalankan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kriteria, ukuran ketentuan konstitusi negara

E. HUBUNGAN PKN DENGAN IKN


PKn dan IKn adalah sat rangkain disiplin ilmu yang saling berkaitan maka diperlukan
sebuah konsep dimana antara PKn dan IKn saling mengisi satu sama lain. Sehingga terjalin
hubungan konsep yang berkesinambungan.
F. CIVICS ( ILMU KEWARGANEGARAAN ) DAN DEMOKRASI POLITIK
Menurut Gross dan Zeleny, yang menjadi fokus pelajaran Civics meliputi :
1. Teori teori tentang demokrasi politik
2. Sistem politik
3. Pemilihan umum
4. Lembaga lembaga decision makers
5. Output dari sistem demokrasi politik
6. Kemakmuran umum dan pertahanan negara
7. Perubahan sosial
BAB II CIVICS DAN PERKEMBANGANNYA
A. PENDAHULUAN
Dalam tatanan kurikulum pendidikan nasional terdapat mata pelajaran yang secara
khusus mengembanisasi demokrasi di indonesia, yakni :
1. Penidikan kemasnyarakaan yang merupakan integrasi negara, ilmu bumi, dan
kewarganegaraan
2. Civics
3. Ditingkat perguruan tinggi pernah ada mata kuliah manipol dan USDEK , pancasila dan
UUD 1945
4. Filsafat pancasila
5. Pendidikan kewarganegaraan civics dan hukum
6. Pendidikan moral atau PMP
7. Pendidikan kewiraan
8. Pendidikan kewarganegaraan
B. KOMPETENSI DASAR DAN TUJUAN CIVICS EDUCATION
Dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan, kompetensi dasar atau yang sering disebut
kompetensi minimal terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1. Kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan
2. Kecakapan dan kemampuan sikap kewarganegaraan
3. Kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan kewarganegaraan
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi dan misi dalam kompetensi
sebagai berikut :
1. Vsisi pendidikan kewarganegaraan diperguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai
dan pedoman dalam pengembanan dan penyelenggaraan program studi, guna
menghantarkan mahasiswa menetapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya
2. Misi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu
mahasiswa menetapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai
nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cita tanah air dalam menguasai, menerapkan,
dan mengembankan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tan ggung jawab
dan bermoral
C. MANFAAT CIVIC EDUCATION
1. Civic education tidak hanya sekedar melayani kebutuhan kebutuhan warga dalam
memahami masalah masalah sosial politik yang terjadi, tetapi lebih dari itu.
2. Civic edication dirasakan sebagai sebuah kebutuhan mendesak karena merupakan sebuah
proses yang mempersiapkan partisipasi rakyat untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara secara demokratis
D. PERKEMBANGAN CIVICS
1. Perkembangan Civics di Amerika Serikat
Perkembangan ilmu kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan di negara Amerika
Serikat sangat berpengaruh pada perkembangan IKn dan PKn debeberapa negara karena
Amerika Serikat merupakan negara pelopor dalam pengajaran demokrasi
2. Civics
Di Amerika Serikat civics digunakan sebagai istilah pengajaran demokrasi politik disekolah
sekolah. Dan penggunaan istilah civics inipun untuk membedakan dengan pengajaran ilmu
politik di berbagai unversitas
3. Community Civics
Community civcs disamping mempelajari konstitusi dan pemerintahan juga mempelajari tentang
community civics, economic civics, dan vocational civics
4. Civic education
E. PERKEMBANGAN CIVICS DI INDONESIA
1. perkembangan civics sebelum kemerdekaan RI
2. perkembangan civics setelah kemerdekaan indonesia
Perkembangan civics di indonesia setelah kemerdekaan mengalami perubahn dalam kurikulum
pendidikan nasional
BAB III WARGA, NEGARA, DAN KEWARGANEGARAAN
A. PENGERTIAN WARGA NEGARA
Pengertian warga negara menurut kamus besar bahasa indonesia adalah penduduk sebuah
negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negar itu.
B. PENENTUAN WARGA NEGARA INDONESIA
1. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Kelahiran
 Asas Ius Sanguinis
 Asas Ius Soli
 Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan
Di dalam sistem perkawinan, terdapat dua buah asas, yaitu asas kesatuan hukum dan asas
persamaan derajat.
1) Asas Kesatuan Hukum
2) Asas Persamaan Derajat
 Asas kewarganegaraan berdasarkan naturalisasi
Dalam penjelasan umum UU No. 62/1958 bahwa terdapat tujuh cara memperoleh
kewarganegaraan indonesia, yaitu :
1. Karena kelahiran
2. Karena pengangkatan
3. Karena dikabulkannya permohonan
4. Karena pewarganegaraan
5. Karena perkawinan
6. Karena turut ayah dan atau ibu
7. Karena pernyataan
C. PENGERTIAN NEGARA
Negara merupakan organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanay suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia tadi
D. TEORI TERJADINYA NEGARA
1. Teori kontak sosial
Teori kontak sosial sering juga disebut teori perjanjian. Menurut teori ini, negara terbentuk atas
dasar sebuah perjanjian yang dilakukan oleh masnyarakat.
2. Teori ketuhanan
Teori ini menganggap bahwa negara ada karena kehendak tuhan
3. Teori kekuasaan
Negara terbentuk karena adanya kekuasaan
4. Teori hukum alam
Negara ada karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang bermacam
macam.
E. BENTUK NEGARA DAN TUGAS TUGAS PEMERINTAHAN
1. Bentuk negara
Secara umum, bentuk negara hanya memiliki dua bentuk yaitu negara kesatuan dan negara
serikat. Negara dapat dibagi kedalam tiga kelompok yaitu : monarki, oligarki, dan demokrasi.
2. Tugas tugas pemerintahan
Pakar ilmu pemerintahan Ryaas Rasyid , membagi tugas tugas pokok pemerintahan kedalam
tujuh bagian, yaitu:
a) Pemerintah bertugas menjamin terciptanya kondisi keamanan negara dari segala
kemungkinan terjadinya ancaman dari luar berupa penghancuran keamanan dari dalam
berupa bentrokan antar warga yang menyebabkan tergulingnya pemerintahan yang sah
b) Memelihara ketertiban dengan mencegah terjadinya bentrokan antar warga
c) Menegakkan keadilan kepada setiap warga negara tanpa membeda bedakan statusnyta
d) Melakukan pekerjaan umum dengan car membngun fasilitas jalan, pendidikan dan
sebagainya
e) Meningkatkan kesejahteraan sosial
f) Menerapkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan rakyat banyak
g) Membuat dan menerapkan kebijakan pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup
F. PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Dilihat dari perspektif ide kewarganegaraan, maka dapat dipilih setidaknya menjadi enam
pengertian yakni :
1. Kewarganegaraan sebagai konstruksi legal
2. Kewarganegaraan diartikan sebagai posisi netralitas
3. Kewarganegaraan sebagai keterlibatan dalam kehidupan komunal
4. Kewarganegaraan dikaitkan dengan upaya pencegahan terhadap konflik konflik
perbedaan kelas
5. Kewarganegaraan sebagai upaya pemenuhan diri
6. Kewarganegaraan sebagai proses “ hermenutik” yang berupa dialog dengan tradisi,
hukum dan institusi
G. WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan prinsip “ ius soli”, seorang yang dilahirkan didalam wilayah hukum suatu
negara. Secara hukum dianggap memiliki status kewarganegaraan dari negara tempat
kelahirannya itu. Berbeda dengan prinsip kelahiran itu, di beberapa negara, dianut prinsip ‘ius
sanguinin’ yang mendasarkan diri pada faktor pertalian seseorang denganb status orang tua yang
berhubungan darah dengannya.
Oleh karena itulah diadakan pengaturan bahwa status kewarganegaraan itu ditentukam
atas dasar kelahiran atau melalui proses naturalisasi atau pewarganegaraan.
H. CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN INDONESIA
UU Nomor 12 Tahun 2006 pasal 9 menjelaskan bahwa permohonan pewarganegara dapat
diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Telah berumur 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10
(sepuluh) tahun tidak berturut-turut
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-undang
Negara Republik Indonesia tahun 1945
5. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda
7. Mempunyai pekerjaan dan / atau berpenghasilan tetap, dan
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara
I. KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA
Kehilangan kewarganegaraan sebagaimana diatur dalam Pasal 23,24,25,26,27,28,29, dan
30 UU No.12 tahun 2006 dapat disebabkan sebagai berikut :
(1) Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
(2) Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan
mendapat kesempatan untuk itu.
(3) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan
dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan
(4) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden
(5) Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di
Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundangundangan hanya dapat dijabat oleh Warga
Negara Indonesia
(6) Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau
bagian dari negara asing tersebut
(7) Tidak diwajibkan tetapi tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing
(8) Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya
(9) Bertempat tinggal di luar wilayah negara RI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam
rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya
untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan
setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi
Warga Negara RI kepada Perwakilan RI
(10) Perempuan Warga Negara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga negara asing
kehilangan Kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan
istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut
(11) Laki-laki Warga Negara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga negara asing
kehilangan Kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal istrinya, kewarganegaraan
suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut.
12. kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri yang terikat perkawinan yang sa tidak
menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan dari istri atau suami.
(13) Setiap orang yang memperoleh Kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan yang
kemudian hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar, atau terjadi kekeliruan mengenai
orangnya oleh instansi yang berwenang, dinyatakan batal kewarganegaraannya.
Asas-asas yang dipakai dalam UU No.12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI
meliputi :
a. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan bukan negara tempat kelahiran
b. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan negara
berdasarkan tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur undang-undang
c. Asas kewarganegaraan tunggal, yang asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap
orang
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini
J. KEWARGANEGARAAN ORANG ‘CINA’ PERANAKAN
Orang orang cina peranakan yang tinggal menertap turun temurun di Indonesia, sejak
masa reformasi sekarang ini, telah berhasil memperjuangkan agar tidak lagi disebut sebagai
orang cina, melainkan disebut orang Tionghoa.
K. PEMBARUAN UNDANG UNDANG KEWAREGANEGARAAN
Adapun asas asas yang dianut dalam undang undang ini sebagai berikut:
a. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan bukan negara tempat kelahiran
b. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan negara
berdasarkan tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur undang-undang
c. Asas kewarganegaraan tunggal, yang asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap
orang
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN
A. PENDAHULUAN
Persoalan yang paling mendasar hubungan antara negara dan warga negara adalah
masalah hak dan kewajiban. Negara demikian pula warga negara sama sama memiliki hak dan
kewajiban masing-masing. Sesungguhnya dua hal ini saling terkait, karena berbicara hak negara
itu berarti berbicara tentang kewajiban warga negara, demikian pula sebaliknya berbicara
kewajiban negara adalah berbicara tentang hak warga negara. Kesadaran akan hak dan kewajiban
sangatlah penting, seseorang yang semestinya memiliki hak namun ia tidak menyadarinya, maka
akan membuka peluang bagi pihak lain untuk menyimpangkannya

B. PENGERTIAN HAK
Istilah hak memiliki banyak arti. Hak dapat diartikan sesuatu yang benar, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu atau kekuasaan yang bakar atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu.
Menurut CCE hak hak individu yang perlu dilindungi oleh negara yakni :
1. Hak pribadi
2. Hak politik
3. Hak ekonomi
Pokok pokok hak itu dapat dibedakan antara hak mutlak atau hak absolut dan hak nisbi
atau hak relatif. Adapun hak mutlak dan absolut sebagai berikut :
1. Hak pribadi
2. Hak politik
3. Hak ekonomi
C. PENGERTIAN KEWAJIBAN
Kewajiban sering melekat dengan sanksi, sanksi itu ada yang tidak langsung dan ada
sanksi yang langsung. Pengembangan tanggung jawab warga negara tidak hanya akan
mengurangi perbuatan melanggar hukum, akan tetapi juga akan menumbuhkan kembangkan
demokrasi dan kepentingan nasional yang lain.
Menurut Margareth C. Branson, bahwa melihat tanggung jawab warga negara
sesungguhnya tercermin dalam karakter privat dan karakter publik warga negara dalam
masyarakat demokratis yang mencakup hal hal sebagai berikut :
1. Menjadi anggota masyarakat yang independen
2. Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan politik
3. Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu
4. Berpastisi dalam urusan urusan kemanusiaan tiap individu
5. Mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitusi secara sehat.
D. KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN
Adil merupakan konsep yang tidak dapat dipisahkan dengan hak dan kewajiban. Jadi
kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan sebagai konsekwensi seseorang dengan
statusnya, sedangkan hak adalah sesuatu yang harus diterima sebagai konsekwensi pemenuhan
kewajiban. Hak dan kewajiban merupakan dua konsep yang berbeda tetapi tidak dapat
dipisahkan.
E. KONSEP WARGA NEGARA
Warga negara adalah anggota negara. Demikian secara singkat pengertian umum tentang
warga negara. Dalam undang undang nomor 12 tahun 2006 pasal 1 ayat 1 tersirat, bahwa warga
negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan
undangan.
Konsep kewarganegaraan masuk ke Indonesia dikarenakan :
1. Penjajahan
2. Kerja sama dengan negara lain
3. Diterima secara sukarela
Ada dua cara untuk memperoleh status kewarganegaraan pada sebuah negara, yaitu :
1. Aktif, artinya untuk mendapatkan status kewarganegaraan dengan cara pengajuan
2. Pasif, artinya untuk mendapatkan kewarganegaraan tidak perlu adanya usaha atau
permohonan dari dirinya tetapi negara telah memberikannya
Hak hak yang diberikan kepada seseorang, yaitu :
1. Hak opsi adalah hak seseorang untuk memilih atau menerima tawaran
kewarganegaraan suatu negara
2. Hak repudiasi adalah hak seseorang untuk menolak tawaran kewarganegaraan
suatu negara
Sebuah negara dalam memiliki asas yang dapat dijadikan pedoman, yaitu :
1. Segi kelahiran
a) Asas ius Soli
b) Asas ius sanguinis
2. Segi perkawinan
a) Kesatuan hukum
b) Persamaan derajat
F. ASAS HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
1. Pasal 27
2. Pasal 28 ( pasal 28 A, pasal 28 B, pasal 28 C, pasal 28 D, pasal 28 E, pasal 28 F, pasal
28 G, pasal 28 H, pasal 28 I, pasal 28 J )
3. Pasal 29, 30,31,32,33,34

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT


DAN PEMERINTAH
a) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu
b) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial
berhak memperoleh pendidikan khusus
c) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil
berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
d) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus
e) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang
hayat
Pasal 6
a) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar
b) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pendidikan
(Bagian ke dua Hak dan kewajiban orang tua)
Pasal 7
(Bagian ke tiga Hak dan kewajiban masyarakat)
Pasal 8 dan pasal 9
(Bagian ke empat Hak dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah)
Pasal 10 dan pasal 11

BAB V IDENTITAS NASIONAL


A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
Menurut Chamim, dkk identitas nasional dapat diartikan sebagai “jati diri nasional ” atau
“ kepribadian nasional ” sedangkan menurut Kaelan, istilah “ identitas nasional ” secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Identitas bangsa yang satu dengan yang lainnya tentu saja berbeda. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan latar belakang sejarah, kebudayaan, maupun geografi. Identitas nasional
Indonesia terbentuk karena rakyat Indonesia memiliki pengalaman sejarah dan penderitaan yang
sama.
B. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN IDENTITAS NASIONAL
Menurut Surbakti faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu
bangsa, meliputi primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal Ika,sejarah, perkembangan ekonomi
dan kelembagaan. Pendapat lain dikemukakan oleh Kaelan bahwa identitas nasional terbentuk
karena dua faktor, yaitu : faktor objektif dan subjektif.

C. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN DAN IDENTITAS NASIONAL


Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Konsekuensinya, Pancasila harus terus hidup dalam kehidupan masyarakat, lebih optimal sebagai
kekuatan pemersatu bangsa. Pancasila harus menjadi perekat perbedaan kultur yang terbangun
dalam masyarakat plural.
Nilai nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, serta keadilan.
B. UNSUR UNSUR IDENTITAS NASIONAL
Menurut Ubaedillah, dkk secara umum terdapat beberapa unsur yang menjadi komponen
identitas nasional, di antaranya :
1. Pola perilaku
2. Lambang-lambang
3. Alat alat perlengkapan
4. Tujuan yang ingin dicapai
C. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL
1. Suku bangsa
2. Agama
3. Kebudayaan
4. Bahasa

BAB VI HAKIKAT KONSTITUSI


A.KONSTITUSI
1. Arti Konstitusi
Konstitusi berarti menetapkan sesuatu secara bersama-sama. Dalam KBBI, Konstitusi berarti :
(1) segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan. (2) UUD suatu negara. .
2.Definisi Konstitusi Menurut Para Ahli
a. Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi tiga, yaitu :
1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis
2. Konstitusi dalam pengertian yuridis
3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang undang dasar
b. K.C. Wheare, mengartikan konstitusi sebagai “ keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu
negara, berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam
pemerintahan suatu negara”
c. C.F.Strong, mengartikan konstitusi sebagai suatu kumpulan asas asas yang menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan, hak hak dari pemerintah dan hubungan antara pemerintah dan yang
diperintah.
d. Prof. Prestasi Atmosudirdjo, merumuskan konstitusi sebagai berikut “
1. Konstitusi suatu negara adalah hasil atau produk sejarah dan proses perjuangan bangsa
yang bersangkutan
2. Konstitusi suatu negara adalah rumusal dari filsafat, cita cita, kehendak,dan perjuangan
bangsa Indonesia
3. Konstitusi adalah cermin dari jiwa
Konstitusi dapat diartikan secara luas dan sempit :
A.konstitusi dalam arti luas meliputi hukum dasar tertulis dan tidak tertulis
B.konstitusi dalam arti sempit hukum dasar tertulis yaitu undang-undang
3. Kedudukan Konstitusi
Pada umumnya, konstitusi dalam setiap negara di dunia kedudukan formal yang sama, yaitu
sebagai :
1. Konstitusi sebagai hukum dasar
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi
Menurut Budiardjo konstitusi atau undang-undang dasar itu memuat ketentuan ketentuan sebagai
berikut :
1. Organisasi negara
2. Hak hak asasi manusia
3. Prosedur mengubah undang undang dasar
4. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat sifat tertentu dari undang undang
dasar
4.sifat konstitusi
Menurut Asshiddiqie, “sifat konstitusi biasanya dikaitkan dengan pembahasan tentang sifat
sifatnya yang lentur, atau kaku, tertulis atau tidak tertulis, dan sifatnya yang formal atau materil”
5.tujuan Konstitusi
a. Memberi pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik
b. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa diri
c. Memberi batasan batasan ketetapan bagi para penguasa negara dalam menjalankan
kekuasaannya.
6.fungsi Konstitusi
A. Sebagai penentu atau pembatas kekuasaan negara
B. Sebagai pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
C. Sebagai pengatur hubungan kekuasaan antara organ negara dengan warga negara
D. Sebagai pemberi atau Sember legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara
E. Sebagai penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli kepada organ
negara
F. Sebagai sarana pemersatu
G. Sebagai sarana pengendalian masyarakat
H. Sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat
7.Nilai Konstitusi
A. Nilai normatif
B. Nilai nominal
C. Nilai semantik
B. KONSTITUSI INDONESIA
1. Undang undang dasar
Adapun pengertian konstitusi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a.E S.C Wade
Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
suatu negara dan menentukan pokok cara kerja badan tersebut
b.F. Lassale
Konstitusi adalah suatu naskah yang memuat semua bangunan negara dan sendi-sendi
pemerintahan.
c.Sri Soemantri Martosoewignjo
konstitusi berarti suatu naskah yang memuat bangunan negara dan sendi-sendi pemerintahan
negara
d.Usep Ranawidjaya
Membagi konstitusi menjadi dua yaitu dalam arti luas dan konstitusi dalam arti sempit
2.UUD 1945 sebagai konstitusi negara republik Indonesia
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dalam pengertian ini konstitusi adalah undang-undang
dasar negara yang merdeka dan berdaulat harus memiliki konstitusi sebagai syarat berdirinya
negara secara deklaratif
3.konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
a. UUD 1945 : periode18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949
b. UUD RIS : periode 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950
c. UUDS 1950: periode 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959
d. UUD 1945 Tahun 1966 sampai dengan 21 Mei 1998
e. Periode21 Mei 1998 sampai dengan 19 Oktober 1999
f. Periode UUD 1945 Amandemen sampai dengan sekarang
4.perubahan UUD 1945
Dalam UUD 1945 pasal yang berkenaan dengan cara perubahan adalah pasal 37 yang
mengandung 3 norma yaitu :
A wewenang untuk mengubah UUD pada MPR
B. mengubah undang-undang worum yang harus dipenuhi sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota MPR hadir
C. putusan perubahan disetujui 2/3 dari jumlah yang hadir
5.kelembagaan negara
Berdasarkan perubahan UUD 1945 tidak mengenal lembaga tertinggi dan tinggi negara
melainkan lembaga kekuasaan negara yang terdiri atas :
1. Lembaga legislatif,
2. Lembaga yudikatif
3. Lembaga eksekutif
4. Badan pemeriksa keuangan
C. sifat, tujuan dan fungsi Konstitusi
1. Sifat konstitusi :
1. Fleksibel, artinya UUD/Konstitusi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman
2. Rofiq atau kaku, artinya UUD/konstitusi tersebut sukar mengikuti perkembangan zaman
2. Tujuan undang undang dasar/konstitusi
a) Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap
kekuasaan politik
b) Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri
c) Konstitusi bertujuan untuk memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa
dalam menjalankan kekuasaannya
3.fungsi undang undang dasar/Konstitusi
A. Membagi kekuasaan dalam
B. Membatasi Kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam negara
D. KEDUDUKAN UNDANG UNDANG
Undang-undang dasar dianggap sebagai hukum tertinggi dibandingkan dengan aturan-
aturan lainnya. Karena kedudukannya sebagai hukum tertinggi itulah, undang-undang dasar
dapat dibedakan dengan aturan-aturan lain yang sering disebut dengan istilah undang-undang.
E.CIRI UTAMA DAN PERBEDAAN DENGAN KONSTITUSI
1. Pernyataan mengenai cita cita dan asas ideologi negara
Cita-cita dan asas ideologi pada umumnya dituangkan dalam pembukaan undang-undang dasar
yang sangat menjiwai batang tubuh undang-undang dasar tersebut. Dengan demikian bahwa
setiap undang-undang Dasar atau Konstitusi itu harus memuat pernyataan mengenai cita-cita dan
asas ideologi suatu negara.
2. Perganisasi negara
Pada prinsipnya undang-undang dasar selalu menjelaskan kekuasaan kekuasaan apa saja yang
dimiliki oleh lembaga lembaga pemerintah. Di negara demokratis undang-undang dasar secara
lebih tegas menetapkan batas-batas kekuasaan dengan tujuan agar lembaga-lembaga pemerintah
tertentu Tidak memaksakan kehendaknya melebihi kekuasaan yang sebenarnya ia miliki.
3.Hak hak asasi manusia (jika berbentuk naskah tersendiri, disebut Bill of Rights)
Terdapat dua cara yang biasanya digunakan untuk memberikan jaminan atas hak hak itu yakni
melimpahkan kewajiban-kewajiban kepada pemerintah tetapi dengan memberikan pembatasan
pembatasan atas kekuasaan yang diberikan kepada pemerintah.
F.UNDANG UNDANG DASAR DI INDONESIA
1. Sejarah lahirnya UUD 1945 di Indonesia
a. Periode 1945-1949
b.periode 1959-1966
c.periode 1966-1998
2. Kedudukan pembukaan UUD 1945
3.perubahan (Amandemen) konstitusi di Indonesia
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan dalam
sidang umum dan sidang tahunan MPR:
1. Sidang Umum MPR 1999
2. Sidang tahunan MPR 2000
3. Sidang tahunan MPR 2001
4. sidang tahunan MPR 2002
4.Tujuan Amandemen UUD1945
1. Untuk mengembalikan UUD 1945 berderajat tinggi dan menjiwai konstitusionalisme serta
negara berdasarkan atas hukum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Menyempurnakan UUD 1945
3. Menciptakan era baru dalam kehidupan masyarakat
4 .Alasan perlunya amandemen UUD 1945
Berikut ini adalah beberapa alasan perlunya amandemen UUD 1945, antara lain:
1) alasan historis
2)alasan filosofis
3) alasan teoritis
4) alasan yuridis
5) alasan praktis dan politis

BAB VII DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI


A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Menurut Abraham Lincoln, Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat oleh rakyat
dan untuk rakyat. Menurut konsep demokrasi kekuasaan menyiratkan arti politik dan
pemerintahan sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara
pernyataannya baik dari segi konsep maupun praktek demos menyiratkan makna deskriminatif
dan ambigu demos bukan rakyat keseluruhan Tetapi hanya populer tertentu yaitu mereka yang
Berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber-sumber kekuasaan dan
bisa mengklaim kepemilikan atas hak hak prerogratif dalam proses pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.
B. BENTUK BENTUK DEMOKRASI
Dilihat dari sistem pemerintahannya demokrasi ada dua macam yakni sistem presidensial
dan sistem parlementer.
C. PRINSIP PRINSIP DEMOKRASI
Adapun prinsip-prinsip dari sistem politik demokrasi sebagai berikut :
1. Pembagian kekuasaan
2. Pemerintahan konstitusional
3. Pemerintahan berdasarkan hukum
4. Pemerintahan mayoritas
5. Pemerintahan dengan diskusi
6. Pemilihan umum yang bebas
7. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
8. Manajemen yang terbuka
9. Pers yang bebas
10. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
11. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
12. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
13. Pengawasan terhadap administrasi negara
14. Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dengan kehidupan
politik pemerintah
15. Kebijaksanaan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari lembaga
manapun
16. Penempatan pejabat pemerintahan dengan merit system bukan poll system
17. Penyelesaian secara damai bukan dengan kompromi
18. Jaminan terhadap kebebasan individu Dalam batas-batas tertentu
19. Konstitusi atau UUD yang demokratis
20. Prinsip persetujuan
D. DEMOKRASI DI INDONESIA
1. Demokrasi terpimpin (periode 1959-1965)
2. Demokrasi Pancasila (1965-1998)
a)
E. SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
Presiden merupakan pemegang kekuasaan eksekutif DPR yang para anggotanya juga
merupakan anggota MPR adalah pemegang kekuasaan legislatif sedangkan kekuasaan yudikatif
dipegang oleh tiga lembaga tinggi negara yaitu MK KY dan Ma serta lembaga Pemeriksa
Keuangan yaitu BPK
F. PENDIDIKAN DEMOKRASI
Upaya melakukan pendidikan demokrasi di Indonesia relevan dengan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional menurut pasal 3 undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING
BAB V : Bagaimana Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan warga Negara dalam
demokrasi yang bersumbu pada kedaulatan rakyat dan musyawarah untuk mufakat

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu
yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain
mana pun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Hak dan
kewajiban warga negara merupakan wujud dari hubungan warga negara dengan negara. Hak dan
kewajiban bersifat timbal balik, bahwa warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
negara, sebaliknya pula negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negara. Sekalipun
aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan aspek hak
asasi manusia sebagaimana tertuang dalam UUD NRI 1945, namun secara filosofis tetap
mengindikasikan adanya pandangan bangsa Indonesia bahwa hak asasi tidak dapat berjalan tanpa
dibarengi kewajiban asasi. Dalam konteks ini Indonesia menganut paham harmoni antara
kewajiban dan hak ataupun sebaliknya harmoni antara hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban
warga negara dan negara mengalami dinamika terbukti dari adanya perubahan-perubahan dalam
rumusan pasal-pasal UUD NRI 1945 melalui proses amandemen dan juga perubahan
undangundang yang menyertainya. Jaminan akan hak dan kewajiban warga Negara dengan
segala dinamikanya diupayakan berdampak pada terpenuhinya keseimbangan yang harmonis
antara hak dan kewajiban Negara dan warga Negara.
BAB III

PEMBAHASAN

A.) Kelemahan isi Buku Utama

Berdasarkan materi yang saya kaji pada ulasan buku utama terdapat beberapa kelemahan
yang menurut pendapat saya kekurangan tersebut akan menjadikan dasar yang baik untuk
berikutnya diantaranya ialah :

1) Tulisan yang digunakan terlalu kecil sehingga, jika terdapat seseorang yang sudah
ada masalah dalam penglihatan nya maka dirinya akan kesulitan untuk membaca
buku tersebut.
2) Didalam pengkajian materi yang di sampaikan dalam buku tidak disertakan
adanya gambar, yang menurut pendapat saya gambar adalah simbol untuk
menceritakan sutau peristiwa sehingga membuat kita lebih terfokus dan tertarik
jika membaca nya.
3) Lebih condong pada materi seutuhnya dari pada pembuktian, dalam arti jika
sudah berbicara tentang hukum pastilah terdapat banyak sebuah program yang
dapat dijadikan sebuah pembuktian yang misalkan contohnya ialah menceritakan
kembali sebuah peristiwa terjadinya suatu permasalahan yang terjadi. Dalam buku
tersebut tidak ada dicantumkan.

A.) Kelemahan isi Buku Pembanding

Berdasarkan materi yang saya kaji pada ulasan buku pembanding terdapat beberapa
kelemahan yang menurut saya kekurangan tersebut akan menjadikan dasar yang baik untuk
berikutnya diantaranya ialah :

1) Terdapat banyak kekurangan dalam penulisan yang digunakan diantaranya, tidak


teraturnya pemakaian penebalan huruf yang digunakan hampir di setiap tulisan.
Sehingga membuat pembaca bingung manakah yang terpenting diantara yang
penting.
2) Tidak adanya gambar yang diseratakan pada setiap bab yang digunakan sehingga
kurang bervariasi dalam membacanya.
3) Kurang menarik dalam pembuatan buku yang diterbitkan, karna alasan
menariknya suatu buku dapat menarik minat para pembaca.
4) Sampul yang digunakan sangatlah sederhana dalam arti jika sampul yang
digunakan lebih bervariasai dan berwarna pastilah akan membuat pembaca lebih
penasaran dan memiliki minat yang lenih semangat karna melihat sampul yang
menarik.
A.) Kelebihan Buku Utama

Berdasarkan pengkajian teori yang saya lakukan, saya menemukan beberapa kelebihan yang
patut untuk diapresiasikan diantaranya ialah :

A.) Memiliki ketertarikan dalam pembuatan sampul yang sempurnal, karna disertai
dengan adanya gambar dan warna yang indah.
B.) Kondisi kertas yang digunakan sanagatlah efesien dalam arti keras yang tipis dan
pada akhirnya berat buku tidak terlalu menjadi beban karna berubah menjadi rinagan.
C.) Memiliki materi yang sempurna dalam penjelasannya denagan arti, banyak
memaparkan beberapa keterangan-keterangan yang belum tentu ada di buku lainya.

B.) Kelebihan Buku Pembanding

Berdasarkan pengkajian teori yang saya lakukan, saya menemukan beberapa kelebihan yang
menurut pendapat saya kelebihan tersebut patut untu diapresiasiakan diantaranya ialah :

A.) Penulisan hurufnya yang memenuhi standart dalam arti tidak terlalu kecil dan tidak
terlalu besar, jadi mudah dilihat nya.
B.) Kajian materi yang baik,.
C.) Materi padat dan dapat dipahami oleh pembaca

.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam hubunga Pendidikan kewarganegaraan dengan ilmu kewarganegaraan


merupakan ilmu yg berkaitan ,ilmu kewarganegaraan merupakan suatu diskripsi teori yg
menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan good citizen secara nyata dalam
memberikan kehidupan national-state(bangsa dan Negara) yg lebih baik.

SARAN

Dengan adanya ilmu kewarganegaraan diharapkan ada implikasi penciptaan demokrasi


dalam masyarakat secara nyata dan adanya pembelajaran bagaimana harus bertindak,bersikap
dan mengambil keputusan dalam masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Deni.2019,Ilmu Kewarganegaraan.Medan.Universitas Negeri Medan

Taniredja,Tukiran,dkk,2011.Paradigma Baru Pendidikan Pancasila untuk mahasiswa.Bandung


:Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai