Anda di halaman 1dari 91

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PT.

TOBA PULP
LESTARI ATAS LIMBAH YANG MENYEBABKAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP
MASYARAKAT SEKITAR SOSOR LADANG,
KECAMATAN PARMAKSIAN,
KABUPATEN TOBASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

OLEH:
ADELINA RIZKY SIAGIAN

NIM : 130200268

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA DAGANG

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NAMA : ADELINA RIZKY SIAGIAN

NIM : 130200268

DEPARTEMEN : HUKUM KEPERDATAAN/DAGANG

JUDUL SKRIPSI : Tanggung Jawab Perusahaan PT Toba Pulp Lestari atas


Limbah yang Menyebabkan Pencemaran Lingkungan
Terhadap Masyarakat Sekitar Sosor Ladang, Kecamatan
Parmaksian, Kabupaten Tobasa.

Dengan ini menyatakan:

1. Skripsi yang saya tulis adalah benar tidak merupakan ciplakan dan skripsi

atau karya ilmiah orang lain.

2. Apabila terbukti di kemudian hari skripsi tersebut adalah ciplakan, maka

segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab saya.

3. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada

paksaan atau tekanan dari pihak manapun

Medan, September

2017

Adelina Rizky Siagian

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kehadiran Tuhan


Yang Maha Esa dan kepada ibu dan bapak kandung saya, yang paling berjasa
dalam segala hal sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis yakin dan percaya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan
dan juga masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan
hati penulis mengharapkan dan menerima kritikan-kritikan sehat demi
kesempurnaan dari pada skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi dengan judul Tanggung Jawab Perusahaan


PT. Toba Pulp Lestari Atas Limbah Yang Menyebabkan Pencemaran Lingkungan
Terhadap Masyarakat Sekitar Sosor Ladang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten
Tobasa ini mulai dari awal sampai akhir, penulis telah banyak menerima
bimbingan dari para dosen dan dukungan dari teman-teman. Dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. OK. Saidin, SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Puspa Melati SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
Universutas Sumatera Utara.

4. Dr. Jelly Leviza SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.

5. Dr.Rosnidar Sembiring, SH., M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum


Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Prof Dr.Hasim Purba, SH., M.Hum, sebagai Dosen Pembimbing I, yang


banyak memberikan bimbingan yang berguna selama penyusunan skripsi.

Universitas Sumatera Utara


7. Ibu Aflah, SH., M.Hum, sebagai Dosen Pembimbing II, yang banyak
memberikan bimbingan yang berguna selama penyusunan skripsi.

8. Bapak Hotlan Sitorus selaku Staff Perpustakaan Riset dan PKL PT.Toba
Pulp Lestari, yang telah memberikan izin dalam penyediaan data yang
diperlukan selama penyusunan skripsi.

9. Ayahanda Otto Albert Siagian dan Ibunda Tiurlan Manurung tersayang


yang telah banyak memberikan dukungan, doa dan bantuan baik berupa
moril maupun materil, sehingga skripsi ini terselesaikan.

10. Abangda Arbenson Siagian S.kom, Try Prasetya Samosir Amd, Adik
Andreas Siagian, dan Adik Asier Siagian yang selalu memberikan
dukungan agar skripsi ini cepat terselesaikan

11. Sahabat-sahabat Tersayang Khairani Ulfa, Fitri Aritonang, Fina Triana,


Dara Puspita, Dede Khairunnisa, Ayu Atikah, dan Willy Tanjung yang
selalu ada sejak awal perkuliahan hingga saat ini yang telah mendukung
saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat Tersayang Intan Sinaga, Putri Ambarita, Ayu Samosir,


Yusniar Siagian dan Yose Siagian yang telah menyemangati dan selalu
mendukung agar skripsi cepat terselesaikan.

13. Seluruh teman seperjuangan Stambuk 2013 khususnya teman-teman Grup


C yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah mendorong saya
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Medan, September 2017

Penulis,

Adelina Rizky Siagian

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
ABSTRAK .................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 10
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11
E. Metode Penelitian .............................................................................. 11
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 13

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG TANGGUNG JAWAB


SECARA PERDATA
A. Pengertian Tanggung Jawab .............................................................. 15
B. Macam-Macam Tanggung Jawab ...................................................... 18
C. Tanggung Jawab menurut KUH Perdata ........................................... 21
D. Tanggung Jawab menurut UU Nomor 40 Tahun 2007 Tentang PT .. 24

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN PT TOBA PULP LESTARI TERHADAP


LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT
A. Sejarah Pendirian PT Toba Pulp Lestari ............................................ 44

B. Hak dan Kewajiban PT Toba Pulp Lestari terhadap Masyarakat


Sosor Ladang...................................................................................... 47

C. Proses Produksi Bubur Kertas oleh PT Toba Pulp Lestari dan


Dampaknya Terhadap Lingkungan dan Masyarakat.......................... 50

D. AMDAL oleh PT Toba Pulp Lestari .................................................. 57

Universitas Sumatera Utara


BAB IV PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB OLEH PT TOBA PULP
LESTARI ATAS LIMBAH YANG MENYEBABKAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. Tanggung Jawab PT Toba Pulp Lestari terhadap Pencemaran


Lingkungan Sosor Ladang ................................................................. 62

B. Upaya-upaya yang di lakukan oleh PT Toba Pulp Lestari dalam


Menanggulangi Pencemaran Air Sungai akibat Limbah Pabrik ........ 66

C. Upaya Hukum yang ditempuh Masyarakat Sosor Ladang terhadap


Pemenuhan Tanggung Jawab PT Toba Pulp Lestari ......................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN .................................................................................... ......... 76

B. SARAN .......................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 78


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Hasim Purba*

Aflah**

Adelina Rizky Siagian***

Pada dasarnya aktifitas perusahaan industri berpotensi membawa dampak


yang berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan sekitarnya. Sehingga
diperlukan tanggung jawab perusahaan guna bertujuan sebagai bentuk kepedulian
terhadap masyarakat dalam mengatasi dampak yang timbul dari kegiatan yang
dilakukan. Melalui tanggung jawab masalah yang ditimbulkan dari kegiatan
industri tersebut sehingga adanya penanggulangan yang dilakukan pihak
perusahaan dengan baik kepada masyarakat yang berada disekitar agar tidak
merasa dirugikan serta para pihak dapat bekerja sama dalam melestarikan
lingkungan. Dari skripsi ini terdapat berbagai permasalahan yang muncul yaitu
bagaimana tanggung jawab dan kepedulian perusahaan serta upaya-upaya apa
yang dilakukan dalam menanggulangi pencemaran lingkungan.

Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis normatif
yang didukung dengan studi lapangan. Penelitian yuridis normatif adalah
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
skunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum skunder dan bahan
hukum tersier. Bahan-bahan hukum tersebut disusun secara sistematis, dikaji
kemudian ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang
diteliti.

Tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dilakukan guna


membangun masyarakat yang sejahtera. Dalam pelaksanaan tanggung jawab
tersebut, PT Toba Pulp Lestari dan masyarakat sekitar harus mampu bekerja sama
dalam menghargai hak dan kewajiban antara kedua pihak agar semua kegiatan
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Upaya-upaya yang
dilakukan agar terhindar dari keluhan dan protes masyarakat pihak perusahaan
diharapkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan waktu yang
tepat tanpa adanya penundaan dan dilakukan secara terperinci.

* Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara


** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
*** Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan pertama kalinya terdapat di dalam Pasal 6 KUH Dagang yang

mengatur mengenai penyelenggaraan pencatatan yang wajib dilakukan oleh setiap

orang yang menjalankan perusahaan. 1 Menurut ketentuan Undang-Undang No. 3

Tahun 1982 pasal 1 huruf (b) disebutkan, bahwa perusahaan adalah bentuk usaha

yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan yang

didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia untuk

tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Pada prinsipnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan

keuntungan yang sebesar-besarnya. Usaha pokok dari sebuah perusahaan adalah

suatu kegiatan produksi yang menghasilkan produk berupa barang dan kegiatan

penawaran berupa produk jasa. Secara garis besar sebuah perusahaan bertujuan

untuk mendapat keuntungan ekonomi secara maksimal dan sedapat mungkin

mencegah kerugian atau menekan kerugian seminimal mungkin, akan tetapi

keuntungan tersebut juga harus diperoleh tanpa mengorbankan masyarakat dan

nilai-nilai etis.

Pada dasarnya aktifitas suatu perusahaan industri setidaknya berpotensi

membawa dampak yang berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan

1
Chidir Ali, Badan Hukum, cet ke 3, Alumni, Bandung, 2005, hlm.79

Universitas Sumatera Utara


sekitarnya. Menurut Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984

tentang perindustrian, industri adalah:

“kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang

setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih

tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri”.

Pada satu sisi harus diakui perusahaan merupakan salah satu penopang dan

penggerak perekonomian nasional. Peranan perusahaan dalam meningkatkan

pertumbuhan perekonomian nasional merupakan bagian dari kontribusi positifnya.

Penciptaan lapangan kerja, produk barang serta jasa yang dihasilkan dari usaha

perusahaan, dan pembayaran pajak yang memberikan pendapatan bagi Negara

merupakan kontribusi yang dirasakan besar manfaatnya.Namun di sisi lain

aktivitas perusahaan khususnya di bidang industri telah menyebabkan terjadinya

masalah pada lingkungan sekitar masyarakat yang berjarak dalam suatu wilayah.

Keadaan ini diperparah karena kurang ditanggapinya berbagai tuntutan

masyarakat dalam permasalahan lingkungan, kesejahteraan masyarakat sekitar,

dan lain-lain oleh perusahaan. 2

Perusahaan yang didirikan disuatu wilayah dan berada di tengah-tengah

masyarakat yang memperoleh keuntungan dari hasil usaha yang dijalankan

seharusnya saat ini merubah cara berfikir untuk dapat lebih memperhatikan akibat

yang timbul terhadap masyarakat yang berada disekitaran perusahaan.Setiap

2
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern; Edisi 3, Liberty,
Yogyakarta, 2002, hlm.29

Universitas Sumatera Utara


perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan. 3

Oleh sebab itu untuk merealisasikan bentuk dari tanggung jawab tersebut, setiap

perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda. Berikut adalah berbagai bentuk

realisasi dari tanggung jawab suatu perusahaan :

1. Melakukan kegiatan sosial dilingkungan masyarakat. Dapat berupa

pemberian pengobatan gratis, memberikan pelatihan kepada

masyarakat sekitar, mengadakan kegiatan donor darah dan bantuan

lainnya yang berguna bagi masyarakat;

2. Mendaur ulang limbah sebelum dibuang, sehingga pencemaran

lingkungan bisa dihindari;

3. Tidak melakukan eksploitasi sumber daya secara berlebihan;

4. Memanfaatkan sumber daya manusia yang berasal dari masyarakat

sekitar;

5. Membantu dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana

yang berguna bagi masyarakat sekitar;

6. Membantu dalam pelaksanaan penanaman pohon kembali;

7. Memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumen.

Menurut Busyra Azheri, perusahaan bukan lagi sebagai wujud yang hanya

mementingkan diri sendiri dan/atau eksklusivitas dari lingkungan masyarakat,

tetapi sebagai sebuah wujud badan hukum yang wajib melakukan adaptasi sosio

3
Busyar Azheri, Corporate Social Responsibility : dari voluntary menjadi mandatory.
rajawali pers, Jakarta, 2012, hlm.3

Universitas Sumatera Utara


kultural dengan lingkungan dimana perusahaan tersebut berada, serta dapat

dimintai pertanggung jawaban layaknya subjek hukum pada umumnya. 4

Tanggung jawab suatu perusahaan berkaitan dengan hubungan antara

perusahaan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, investor, komunitas

masyarakat, pemerintah dan juga kompetitornya. Kepeduliaan perusahaan sebagai

bagian dari tanggung jawab terwujud dalam komitmen perusahaan untuk

mempertanggungjawabkan dampak-dampak dari kegiatan usaha yang

dijalankannya dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya ini menjadi sebuah keharusan karena

keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat telah menimbulkan masalah

sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, serta hak dan status tenaga

kerja. Akibat dari timbulnya masalah tersebut maka banyak tekanan dari berbagai

pihak dalam memaksa perusahaan untuk menerima tanggung jawab atas dampak

aktivitas produk industrinya terhadap masyarakat.

Di dalam Pasal 28 H ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dinyatakan, “bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera

lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik

dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.Hal tersebut diatur

juga dalam Pasal 65 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, yang menyatakan bahwa “setiap

4
Ibid, hal. 5

Universitas Sumatera Utara


orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak

asasi manusia”. 5

Dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

yaitu pada Pasal 74 ayat (1) menyebutkan bahwa perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tujuan tanggung jawab

perusahaan yang diatur dalam Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Nomor 40 tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan

dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat

dan masyarakat pada umumnya. Tanggung jawab suatu perusahaan sangat

bertujuan sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat untuk

mengatasi dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan perusahaan tersebut.

Kemajuan pembangunan industrisangatlah berperan penting guna

mewujudkan demokrasi ekonomi, kepercayaan pada kemampuan dan kekuatan

diri sendiri, manfaat dan kelestarian lingkungan hidup. Kegiatan pembangunan

industri ini dimana pun dan kapan pun dapat menimbulkan dampak karena

dipakainya bahan kimia tertentu atau zat-zat yang dapat merusak atau merugikan

lingkungan. Selain dampak positif yang timbul dari berdirinya sebuah perusahaan,

terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha kegiatan yang

dijalankan sebuah perusahaan. Perusahaan yang berbasis sumber daya alam dalam

5
Tim Penyusun, UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Karya Anda, Surabaya, 2010, hlm. 4

Universitas Sumatera Utara


menjalankan kegiatan industrinya secara tidak langsung memberikan dampak

pada fungsi kemampuan sumber daya alam. 6

Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi terus-menerus terjadi

dan tidak adanya tindakan yang dilakukan maka apabila tidak segera dicegah dan

titanggulangi oleh pihak yang berwenang akan dapat menimbulkan beberapa

kekacauan, yaitu:

1. Dapat menyebabkan terjadinya banjir;

2. Kekurangan sumber air yang bersih;

3. Menimbulkan berbagai sumber penyakit;

4. Merusak ekosistem air sungai.

Semakin meningkat dan meluasnya kegiatan industri, maka akan semakin

dituntut pula untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menghadapi dampak

negatif yang timbul terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan karena dalam

kegiatan industri selain menghasilkan produk sesuai dengan yang direncanakan

juga menghasilkan produk lain yang tidak di kehendaki yaitu berupa limbah

industri, limbah inilah yang selalu menjadi masalah karena dampaknya

menyangkut berbagai aspek kehidupan, baik manusia maupun hewan dan tumbuh-

tumbuhan yang ada disekitarnya.

Limbah pabrik merupakan pencemaran yang dimasukkannya sesuatu yang

dapat menyebabkan materi awalnya menjadi berkeadaan tidak baik dan

menyimpang dari fungsi yang sebenarnya. Limbah pabrik tersebut juga


6
Kuncoro Mudrajad, Ekonomi Pembangunan; Teori, Masalah dan Kebijakan,
Yogyakarta, 2005, hlm.27

Universitas Sumatera Utara


merupakan segala barang usang yang dikeluarkan dari pabrik, yang mana barang

tersebut sudah tidak dipakai lagi yang dapat berbentuk padat, cair maupun gas.

Tentu saja limbah-limbah tersebut dihasilkan dari proses industrialisasi yang

dilakukan oleh pabrik.

Kehadiran limbah banyak berdampak negatif terhadap lingkungan yg

berada di sekitar pabrik berdiri yang terutama bagi kesehatan manusia, sehingga

perlu dilakukan penanganan yang lebih serius terhadap limbah. Tingkat bahaya

yang dapat ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik

limbah.

Limbah terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah limbah

rumah tangga dan juga limbah industri atau limbah pabrik. Seperti halnya limbah

rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga

manusia dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas manusia yang menghasilkan

limbah rumah tangga yaitu berupa cucian baik piring maupun pakaian serta masak

memasak. Sementara yang dimaksud limbah pabrik yaitu segala barang usang dari

pabrik yang sudah tidak dipakai lagi yang berbentuk padat, cair ataupun gas.

Limbah industri lebih berbahaya dikarenakan secara kuantitas memang

besar dan terus menerus dihasilkan dengan kandungan zat yang sama. Seperti

halnya sebuah pabrik yang menghasilkan suatu produk bubur kertas secara terus-

menerus, maka selamanya kandungan limbahnya akan sama. Jika tidak dikelola

dengan baik, maka lingkungan akan menanggungnya secara terus-menerus dan

dampak berdampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungannya.

Universitas Sumatera Utara


Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam pencemaran

lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik adalah melakukan pengelolahan

limbah sebaik mungkin, tidak membuang limbah cair langsung ke saluran air dan

mendaur ulang limbah yang masih dapat digunakan serta melakukan penanaman

pohon. 7

Dalam kegiatannya maka suatu industri yang menghasilkan limbah yang

akan dibuang ke sungai diharapkan untuk tidak secara langsung membuangnya ke

sungai supaya tidak dapat menyebabkan pencemaran pada air sungai. Limbah

tersebut harus diolah terlebih dahulu dan harus mengalami proses daur ulang

sehingga pada saat limbah dibuang ke sungai air sungai dapat digunakan kembali

tanpa menyebabkan pencemaran air lingkungan. Proses daur ulang limbah industri

adalah salah satu syarat yang harus dimiliki oleh perusahaan industri yang

berwawasan lingkungan.

Termasuk dalam hal ini salah satu jenis perusahaan yang memiliki

tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat adalah perusahaan industri Bubur

Kertas (Pulp). Perusahaan industri bubur kertas merupakan salah satu jenis

perusahaan yang mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Perusahaan

industri bubur kertas mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam berupa

tanaman industri jenis eukaliptus sebagai bahan baku produksinya.

Industri pulp dan kertas dalam produksinya juga mengalami dampak

eksternalitas baik negatif dan positif, adapun kasus eksternalitas dari industri pulp

7
Supardi, Imam, Lingkungan Hidup, 2003, hlm.42

Universitas Sumatera Utara


dan kertas oleh perusahaan PT.Toba Pulp Lestari dimana kegiatan utama

perusahaan tersebut adalah mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas

(pulp) dan serat rayon (viscose rayon), dan mengadakan pembangunan hutan

tanaman industri dan industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri

tersebut.

Dalam kegiatan produksinya Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari

memberikan dampak positif dan dampak negatif pada makhluk hidup maupun

lingkungan sekitar dimana muncul dampak produktifitasnya yaitu dampak negatif

lebih dominan dibandingkan dampak positif yaitu pencemaran lingkungan,

kerusakan hutan serta munculnya bau tidak sedap dan penyakit-penyakit kulit

akibat limbah yang dibuang disungai dan udara. Sedangkan dampak positifnya

adalah pembukaan lapangan pekerjaan yang besar bagi penduduk di sekitar daerah

tapanuli.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik

untuk meneliti dan membahas lebih lanjut dalam skripsi ini yang berjudul :

Tanggung Jawab Perusahaan PT Toba Pulp Lestari atas Limbah

yang Menyebabkan Pencemaran Lingkungan Terhadap Masyarakat Sekitar

Sosor Ladang Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Tobasa.

Universitas Sumatera Utara


B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul yang penulis kemukakan, maka penulis mencoba

merumuskan beberapa masalah terhadap judul tersebut yang selanjutnya akan

menjadi pembahasan pokok didalam penulisan skripsi, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggung jawab PT Toba Pulp Lestari terhadap pencemaran

lingkungan sosor ladang ?

2. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh PT Toba Pulp Lestari dalam

menanggulangi pencemaran air sungai akibat limbah pabrik ?

3. Bagaimana upaya hukum yang ditempuh masyarakat sosor ladang

terhadap pemenuhan tanggung jawab PT Toba Pulp Lestari ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab PT Toba Pulp Lestari

terhadap pencemaran lingkungan sosor ladang.

2. Untuk mengetahui bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh PT Toba

Pulp Lestari dalam menanggulangi pencemaran air sungai akibat limbah

pabrik.

3. Untuk mengetahui bagaimana upaya hukum yang ditempuh masyarakat

sosor ladang terhadap pemenuhan tanggung jawab PT Toba Pulp Lestari.

Universitas Sumatera Utara


D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Berdasarkan hasil ini, akan memberikan sumbangan pemikiran dalam

pengembangan ilmu hukum pada umumnya dan hukum perdata pada

khususnya. Bagi penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh

semasa perkuliahan, serta memperluas wawasan dan analisis peneliti

khususnya mengenai tanggung jawab perusahaan PT Toba Pulp Lestari

atas limbah yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

2. Manfaat Praktis

Berguna bagi siapa saja tentang tanggung jawab terhadap limbah yang

menyebabkan pencemaran lingkungan, untuk mengetahui sejauh mana

peranan pemerintah dalam menanggulangi pencemaran lingkungan

terhadap masyarakat sosor ladang.

E. Metode Penelitian

Untuk membantu penulis memperoleh data menyelesaikan skripsi ini,

maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Sifat dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis artinya dari data penelitian yang

dianalisis dapat menggambarkan fakta dari pelaksanaan tanggung jawab

perusahaan terhadap pencemaran lingkungan masyarakat desa sosor ladang.

Universitas Sumatera Utara


Dalam penulisan skripsi ini, jenis penelitian yang diterapkan adalah

memakai pendekatan gabungan antara penelitian Hukum Normatif, dilakukan

melalui kajian terhadap peraturan perundang-undangan dan buku-buku hukum

yang berhubungan dengan skripsi ini. Sedangkan penelitian Hukum Empiris

adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mendapat data primer, yang

diperoleh dari lapangan melalui wawancara dengan pihak tertentu yang berkaitan

dengan tanggung jawab perusahaan PT Toba Pulp Lestariatas limbah yang

menyebabkan pencemaran lingkungan terhadap desa sosor ladang.

2. Data

Data yang dikumpulkan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini

diperoleh melalui pengumpulan bahan hukum yaitu bahan hukum primer dan

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan

menggunakan metode penelitian hukum empiris, dimana data yang diperoleh

berupa data primer dan data sekunder.

a. Bahan hukum primer yaitu Peraturan Perundang-undangan

b. Bahan hukum sekunder yaitu buku-buku yang memberikan penjelasan

tentang bahan hukum primer seperti buku tentang tanggung jawab dan

penelitian lapangan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan(Library Research)

Universitas Sumatera Utara


Penelitian lapangan yaitu jenis penelitian yang dilakukan melalui

kepustakaan dengan membaca literature, buku-buku ilmiah. Undang-

undang, buku hukum dan tulisa lain yang ada kaitannya dengan topik

yang dibahas dalam skripsi ini yang bersifat teoritis.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan observasi

ke lapangan dengan mengambil beberapa laporan penelitian dari PT

Toba Pulp Lestari yang menjadi objek penelitian dan menganalisa

laporan penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian

di PT Toba Pulp Lestari di sosor ladang, kecamatan Parmaksian,

Kabupaten Toba Samosir.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam suatu tahap

yang disebut Bab. Dimana masing-masing bab diuraikan masalahnya sendiri.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, identifikasi

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta

urutan sistematika penulisan. Bab I merupakan dasar penelitian yang mengantar

pada pembahasan bab-bab berikutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB II : LANDASAN TEORITIS TANGGUNG JAWAB

Pada Bab ini berisi tentang apa itu Tanggung jawab, Tanggung jawab secara

Perdata, Tanggung jawab menurut UUD 1945 dan Tanggung jawab menurut UU

No.40 tahun 2007 tentang PT.

BAB III : HAK DAN KEWAJIBAN PT TOBA PULP LESTARI

Pada Bab ini berisi tentang apa itu“Hak dan Kewajiban PT Toba Pulp Lestari” dan

membahas mengenai penjelasan proses bubur kertas dan dampaknya terhadap

lingkungan masyarakat serta bagaimana peran pihak perusahaan dalam

menjalankan kewajiban terhadap lingkungan.

BAB IV : PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB

Pada Bab ini menjelaskan mengenai Pelaksanaan Tanggung jawab PT Toba Pulp

Lestari terhadap pencemaran lingkungan dengan masyarakat desa sosor ladang,

serta membahas tentang bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh Perusahaan

dalam menanggulangi pencemaran air sungai yang diakibatkan oleh limbah

pabrik.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup dari hasil penelitian yang dituangkan di dalam skripsi.

Berupa berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa inti sari dari pembahasan

yang telah dilakukan oleh penulis dan saran sebagai bahan kritik dari pemikiran

penulis.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

LANDASAN TEORITIS TENTANG TANGGUNG JAWAB SECARA

PERDATA

A. Pengertian Tanggung Jawab

Pengertian tanggung jawab dalam bahasa Inggris diterjemahkan dari kata

responsibility atau liability, sedangkan dalam bahasa Belanda, yaitu

vereentwoodelijk atau aansparrkelijkeid. Kata “pertanggung jawaban” berasal dari

kata “tanggung jawab” yang berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatu

berupa penuntutan, diperkarakan atau dipersalahkan sebagai sikap sendiri atau

dari pihak lain.

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia Tanggung Jawab adalah keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya. Berkewajiban menanggung, memikul

tanggung jawab, menanggung segala sesuatunya dan menanggung akibatnya. 8

Tanggung jawab adalah “keadaan wajib menanggung segala sesuatu jika ada

sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan lain sebagainya.

Menanggung segala akibatnya”.

Tanggung jawab hukum adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti

berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu

8
Andi Hamza, Kamus Hukum, Ghalia Indonesia, 2005

Universitas Sumatera Utara


yang dibebankan terhadap seseorang. Tanggung jawab bersifat kodrati, yang

artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa

setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu

tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung

jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab

tersebut.

Timbulnya tanggung jawab tersebut karena manusia itu hidup

bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat

semaunya terhadap manusia lain serta terhadap alam lingkungannya. Manusia

menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan

antara manusia terhadap lingkungannya.

Pengertian tanggung jawab hukum menurut para ahli sarjana. Menurut

Ridwan Halim, tanggung jawab hukum adalah sebagai sesuatu akibat lebih lanjut

dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu merupakan hak dan kewajiban ataupun

kekuasaan. Secara umum tanggung jawab hukum diartikan sebagai kewajiban

untuk melakukan sesuatu atau berprilaku menurut cara tertentu tidak menyimpang

dari peraturan yang telah ada. 9Selain Ridwan Halim, Purbacaraka juga

berpendapat bahwa, tanggung jawab hukum bersumber atau lahir atas penggunaan

fasilitas dalam penerapan kemampuan tiap orang untuk menggunakan hak

dan/atau melaksanakan kewajibannya. Lebih lanjut ditegaskan, setiap pelaksanaan

kewajiban dan setiap penggunaan hak baik yang dilakukan secara tidak memadai

9
Ridwan Halim, Hukum Administrasi Negara dalam Tanya jawab, Edisi Kedua,Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2005, hlm. 23

Universitas Sumatera Utara


maupun yang dilakukan secara memadai pada dasarnya tetap harus disertai

dengan pertanggung jawaban, demikian pula dengan pelaksanaan kekuasaan. 10

Sedangkan Tanggung jawab sosial perusahaan atau disebut dengan

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,

khususnya (namun bukan hanya) perusahaan yaitu memiliki berbagai bentuk

tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang diantaranya

adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam

segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan. 11 Tanggung jawab sosial tersebut dibebankan kepada organisasi atau

perusahaan yang berdiri di suatu daerah yang sedikit banyak tentu sudah

mengambil manfaat dari lingkungan sekitarnya, terlebih perusahaan yang

mengolah kekayaan alam suatu daerah, ada dampak yang ditimbulkan terhadap

lingkungan.

Sebagai bentuk suatu kepedulian setiap perusahaan memiliki tanggung

jawab sosial untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar. Seperti turut

melakukan pembangunan-pembangunan fasilitas umum yang dibutuhkan

masyarakat, bantuan untuk kegiatan soaial masyarakat, pemberian beasiswa bagi

siswa yang berprestasi, dan lain sebagainya.

Beberapa pengaturan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di dalam

Pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007, diatur sebagai berikut:

10
Purbacara, Perihal Kaedah Hukum, Citra Aditya, Bandung, 2010, hlm.37
11
Afwan Hariri, Pengantar Bisnis, 2009, hlm.34

Universitas Sumatera Utara


1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan;

2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran;

3. Perseroan yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

B. Macam-macam Tanggung Jawab

Menjurut Zimmerer ada beberapa macam pertanggung jawaban yang

wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan, yaitu sebagai berikut :

1. Tanggung jawab kepada konsumen

Dalam dunia perdagangan dan industri, kepuasan konsumen merupakan

tanggung jawab yang paling utama. Kepuasan konsumen ini dapat tercapai dengan

cara :

a. Memberikan harga sesuai dengan kualitas barang yang dijual, atau dengan

kata lain, perusahaan berlaku jujur dan tidak melakukan penipuan dalam

pemasaran produk;

Universitas Sumatera Utara


b. Produk yang dijual merupakan yang sehat dan tidak mengancam kesehatan

konsumen;

c. Memberikan garansi dan diskon yang sesuai pada produk yang dijual.

2. Tanggung jawab kepada karyawan

Karyawan merupakan salah satu factor penunjang terpenting dalam

perusahaan. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, keharmonisan antara

pihak perusahaan dengan karyawan haruslah terjaga. Oleh karena itu pihak

perusahaan haruslah memperlakukan kaeyawan dengan baik sesuai dengan hak

mereka. Berikut adalah tanggung jawab yang dapat dilakukan pihak perusahaan

kepada karyawan :

a. Memberikan gaji sesuai dengan jam kerja yang dihabiskan karyawan;

b. Memberikan asuransi kesehatan beserta tunjangan kepada karyawan;

c. Memberikan kenaikan gaji apabila terjadi laju inflasi di Negara tempat

perusahaan tersebut berdiri;

3. Tanggung jawab kepada pemegang saham

Pemegang saham juga merupakan factor penunjang yang penting dalam

berdiri dan berjalannya suatu perusahaan karena merekalah yang memberikan

modal agar perusahaan tersebut dapat terus beroperasi. Pemegang saham

mendapat keuntungan melalui deviden yang diterima pada saat pelaporan

Universitas Sumatera Utara


keuangan perusahaan disetiap tahunnya. Berikut ini bentuk tanggung jawab yang

dilakukan perusahaan kepada para pemegang saham :

a. Memberikan laporan keuangan secara jujur dan transparan;

b. Tidak menggelapkan laba perusahaan dan tidak mengurangi keuntungan

para pemegang saham;

4. Tanggung jawab kepada lingkungan

Selain kepada manusia yang terlibat dalam berdiri dan berjalannya sebuah

perusahaan, perusahaan juga mempunyai tanggung jawab kepada lingkungan yang

ada di sekitar perusahaan tersebut. Tindakan perusahaan terhadap lingkungan

dapat dijadikan sebuah parameter baik atau tidaknya sebuah perusahaan.

Tanggung jawab yang dapat dilakukan perusahaan terhadap lingkungan adalah

sebagai berikut :

a. Membuang limbah perusahaan dengan metode yang baik dan benar serta

tidak mencemari lingkungan sekitar;

b. Melakukan rehabilitasi yang secara tidak sengaja rusak akibat kegiatan

perusahaan. Seperti perusahaan kertas yang dalam produksinya terus-

menerus menebang pohon, mereka harus menanam ulang pohon tersebut.

Semua bentuk tanggung jawab tersebut harus dilakukan oleh sebuah

perusahaan apabila mereka ingin dikenal sebagai perusahaan yang tidak hanya

mengejar keuntungan pribadi, akan tetapi dikenal sebagai perusahaan yang dapat

Universitas Sumatera Utara


bekerjasama kepada masyarakat dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan

lingkungan disekitarnya. 12

C. Tanggung Jawab Menurut KUH Perdata

Menurut hukum tanggung jawab adalah suatu akibat atas konsekuensi

kebebasan seseorang tentang perbuatannya yang berkaitan dengan etika atau

moral dalam melakukan suatu perbuatan. Menurut Titik Triwulan pertanggung

jawaban harus mempunyai dasar, yaitu hal yang menyebabkan timbulnya hak

hukum bagi seseorang untuk menuntut orang lain sekaligus berupa hal yang

melahirkan kewajiban hukum orang lain untuk memberi pertanggung jawabannya.

Menurut hukum perdata dasar pertanggung jawaban dibagi menjadi dua

macam, yaitu kesalahan dan risiko. Dengan demikian dikenal dengan pertanggung

jawaban atas dasar kesalahan (lilability without based on fault) dan pertanggung

jawaban tanpa kesalahan yang dikenal (lilability without fault) yang dikenal

dengan tanggung jawab risiko atau tanggung jawab mutlak (strick liability).

Prinsip dasar pertanggung jawaban atas dasar kesalahan mengandung arti bahwa

seseorang harus bertanggung jawab karena ia melakukan kesalahan merugikan

orang lain. Sebaliknya prinsip tanggung jawab risiko adalah bahwa konsumen

penggugat tidak diwajibkan lagi melainkan produsen tergugat langsung

bertanggung jawab sebagai risiko usahanya.

12
Muhamad Erwin, Hukum Lingkungan dalam sistem Kebijaksanaan Pembangunan
Lingkungan Hidup, Refika Aditama, Bandung , 2011

Universitas Sumatera Utara


Tanggung jawab hukum menurut hukum perdata berupa tanggung jawab

seseorang terhadap perbuatan yang melawan hukum. Perbuatan melawan hukum

memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan perbuatan pidana.

Perbuatan melawan hukum tidak hanya mencakup perbuatan yang bertentangan

dengan undang-undang pidana saja, akan tetapi jika perbuatan tersebut

bertentangan dengan undang-undang lainnya dan bahkan dengan ketentuan-

ketentuan hukum yang tidak tertulis. Ketentuan perundang-undangan dari

perbuatan melawan hukum bertujuan untuk melindungi dan memberikan ganti

rugi kepada pihak yang dirugikan.

Istilah perbuata melawan hukum berasal dari bahasa Belanda disebut

dengan istilah (onrechmatige daad) atau dalam bahasa inggris disebut tort. Kata

(tort) berkembang sedemikian rupa sehingga berarti kesalahan perdata yang bukan

dari wanprestasi kontrak. Kata (tort) berasal dari bahasa latin (orquer) atau

(tortus) dalam bahasa Prancis, seperti kata (wrong) berasal dari bahasa Prancis

(wrung) yang berarti kesalahan atau kerugian (injury).

Sebelum tahun1919 yang dimaksud perbuatan melawan hukum adalah

perbuatan yang melanggar peraturan tertulis. Namun sejak tahun 1919 berdasar

Arrest HR 31 Januari 1919 dalam perkara Cohen melawan Lindenbaum, maka

yang dimaksud perbuatan melawan hukum adalah perbuatan yang melanggar hak

orang lain, hukum tertulis dan hukum tidak tertulis, kewajiban hukum serta

kepatutan dan kesusilaan yang diterima di masyarakat. 13 Perbuatan melawan

13
Abdulkadir Muhammad, Op.cit, hlm. 211

Universitas Sumatera Utara


hukum(onrechmatige daad) diatur dalam buku III KUHPerdata. Rumusan

perbuatan melawan hukum terdapat dalam pasal 1365 KUHPerdata yaitu :

“tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada

seseorang lain mewajibkan orang yang karena kesalahannya menerbitkan

kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”.

Dalam Pasal 1365 KUHPerdata, yang dimaksud dengan perbuatan

melanggar hukum adalah perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh

seseorang yang karena salahnya telah menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Dalam ilmu hukum dikenal 3 (tiga) kategori dari perbuatan melawan hukum,

yaitu:

1. Perbuatan melawan hukum karena kesengajaan;

2. Perbuatan melawan hukum tanpa kesalahan (tanpa unsur kesengajaan

maupun kelalaian);

3. Perbuatan melawan hukum karena kelalaian. 14

Sedangkan dalam jenis tanggung jawab hukum adalah sebagai berikut :

1. Tanggung jawab dengan unsur kesalahan (kesengajaan dan kelalaian)

sebagaimana terdapat dalam pasal 1365 KUHPerdata.

2. Tanggung jawab dengan unsur kesalahan khususnya kelalaian

sebagaimana terdapat dalam pasal 1366 KUHPerdata.

14
Munir Faudy, Perbuatan Melawan Hukum, Penerbit Citra aditya Bakti, Bandung, 2002,
hlm. 3

Universitas Sumatera Utara


3. Tanggung jawab mutlak (tanpa kesalahan) sebagaimana terdapat dalam

Pasal 1367 KUHPerdata. 15

D. Tanggung Jawab Menurut UU No 40 Tahun 2007 Tentang PT

Untuk lebih meningkatkan pembangunan perekonomian nasional dan

sekaligus memberikan landasan yang kokoh bagi dunia usaha dalam menghadapi

perkembangan perekonomian dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi pada era globalisasi pada masa mendatang, perlu dukungan suatu

undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang dapat menjamin

terselenggaranya iklim dunia usaha yang kondusif. Perseroan terbatas sebagai

salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional perlu diberikan landasan

hukum yang mutakhir dan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, dibentuklah Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Pasal 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

mendefenisikan perseroan terbatas sebagai badan hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi

persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini, serta peraturan

pelaksanaannya.Organ perseroan terdiri dari rapat umum pemegang saham

(RUPS), direksi dan dewan komisaris.

15
Ibid., hal.6

Universitas Sumatera Utara


Perseroan terbatas memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang

merupakan komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan

ekonomi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan

yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun

masyarakat pada umumnya. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung

trtjadinya hubungan perseroan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan

lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat maka ditentukan bahwa

perseroan yang kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber

daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha yang

tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketertiban

umum dan/atau kesusilaan. Dalam hal perusahaan tidak melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lingkungan maka perseroan yang bersangkutan dikenai sanksi

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Tanggung jawab sosial dan lingkungan terdapat dalam Pasal 77 ayat (1)

sampai dengan ayat (4), menyebutkan sebagai berikut :

Ayat 1 : perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan.

Ayat 2 : tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dalam ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

Universitas Sumatera Utara


sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Ayat 3 : perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Ayat 4 : ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan

diatur dengan peraturan pemerintah.

Perseroan mempunyai alamat lengkap sesuai dengan tempat

kedudukannya. Dalam surat-menyurat, pengumuman yang diterbitkan oleh

perseroan, barang cetakan dan akta dalam hal perseroan menjadi pihak, harus

menyebutkan nama dan alamat lengkap perseroan. Perseroan dapat didirikan

untuk jangka waktu terbatas atau tidak terbatas yang ditetapkan dalam anggaran

dasar

1. Pendirian Perseroan Terbatas

Pasal 7 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 menyebutkan bahwa perseroan

didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa

Indonesia. Setiap pendirian perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat

perseroan didirikan. Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal

diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan.

Setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi

kurang dari dua orang, dalam jangka waktu paling lama enam bulan terhitung

sejak keadaan tersebut, pemegang saham yang bersangkutan wajib mengahlikan

Universitas Sumatera Utara


sebagian sahamnya kepada orang lain atau perseroan mengeluarkan saham baru

kepada orang lain.

Jika jangka waktu di atas telah terlampaui, pemegang saham tetap kurang

dari dua orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala

perikatan dan kerugian perseroan, dan atas permohonan pihak yang

berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan perseroan tersebut.

Ketentuan yang mewajibkan perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih

sebagaimana dimaksud di atas tidak berlaku bagi perseroan yang seluruh

sahamnya dimiliki oleh Negara atau perseroan yang mengelola bursa efek,

lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, serta

lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang pasar modal.

Akta pendirian perseroan memuat anggaran dasar dan keterangan lain

berkaitan dengan pendirian perseroan yang memuat sekurang-kurangnya:

a. Nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan

kewarganegaraan pendirian perseroan, atau nama, tempat kedudukan dan

alamat lengkap serta nomor dan tanggal keputusan menteri mengenai

pengesahan badan hukum dari pendirian perseroan;

b. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal,

kewarganegaraan anggota direksi dan dewan komisaris yang pertama kali

diangkat;

c. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah

saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor.

Universitas Sumatera Utara


Pendirian dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa dalam

membuat akta pendirian. Untuk memperoleh keputusan menteri mengenai

pengesahan badan hukum perseroan, pendiri bersama-sama mengajukan

permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum

secara elektronik kepada menteri dengan mengisi format isian tentang:

a. Nama dan tempat kedudukan perseroan;

b. Jangka waktu berdirinya perseroan;

c. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan;

d. Jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor; dan

e. Alamat lengkap perseroan.

Pengisian format isian harus didahului dengan pengajuan nama perseroan.

Jika pendiri tidak dapat mengajukan sendiri permohonan pengesahan badan

hukum perseroan, pendiri hanya dapat memberi kuasa kepada notaris.

Permohonan untuk memperoleh keputusan menteri tentang pengesahan badan

hukum harus diajukan kepada menteri paling lambat 60 hari terhitung sejak

tanggal akta pendirian ditandatangani dan dilengkapi keterangan mengenai

dokumen pendukung.

Perbuatan hukum yang berkaitan dengan kepemilikan saham dan

penyetorannya yang dilakukan oleh calon pendiri sebelum perseroan didirikan,

harus dicantumkan dalam akta pendirian. Jika perbuatan tersebut dibuat dalam

akta yang bukan akta otentik, akta tersebut diletakkan pada akta pendirian.

Namun, jika dinyatakan dengan akta otentik, nomor, tanggal, nama dan tempat

kedudukan notaris yang membuat akta otentik tersebut disebutkan dalam akta

Universitas Sumatera Utara


pendirian perseroan. Jika syarat di atas tidak terpenuhi, perbuatan hukum dari

calon pendiri perseroan tersebut tidak menimbulkan hak dan kewajiban, serta

tidak mengikat perseroan.

Perbuatan hukum yang dilakukan calon pendiri untuk kepentingan

perseroan yang belum didirikan, mengikat perseroan setelah perseroan menjadi

badan hukum, jika RUPS pertama perseroan secara tegas menyatakan menerima

atau mengambil alih semua hak dan kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum

yang dilakukan oleh calon pendiri atau kuasanya. RUPS pertama harus

diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 60 hari setelah perseroan

memperoleh status badan hukum. Keputusan RUPS tersebut sah jika dihadiri oleh

pemegang saham yang mewakili semua saham dengan hak suara dan keputusan

disetujui dengan suara bulat.

Perbuatan hukum atas nama perseroan yang belum memperoleh status

badan huku, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota direksi bersama semua

pendiri, anggota dewan komisaris perseroan dan mereka semua bertanggung

jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut. Jika perbuatan

hukum tersebut dilakukan oleh pendiri atas nama perseroan yang belum

memperoleh status badan hukum, perbuatan badan hukum tersebut menjadi

tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat perseroan.

Perbuatan hukum yang dilakukan oleh semua anggota direksi bersama semua

pendiri dan anggota Dewan komisaris perseroan, demi hukum menjadi tanggung

jawab perseroan setelah perseroan menjadi badan hukum.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 16 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 menyebutkan bahwa

perseroan tidak boleh memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh perseroan

lain atau sama pada pokoknya dengan nama perseroan lain; bertentangan dengan

ketertiban umum dan/atau kesusilaan; sama atau mirip dengan nama lembaga

Negara, lembaga pemerintah, atau lembaga internasional kecuali mendapat izin

dari yang bersangkutan; tidak sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan

usaha, atau menunjukkan maksud dan tujuan perseroan saja tanpa nama diri

perseroan; terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf

yang tidak membentuk kata, atau mempunyai arti sebagai perseroan, badan

hukum atau persekutuan perdata. Nama perseroan harus didahului dengan frase

“Perseroan Terbatas” atau disingkat “PT” dan untuk perseroan terbuka, pada akhir

nama perseroan ditambah kata singkatan “Tbk”.

2. Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan anggaran dasar ditetapkan oleh RUPS. Agenda mengenai

perubahan anggaran dasar harus dicantumkan dengan jelas dalam panggilan

RUPS. Perubahan anggaran dasar perseroan yang telah dinyatakan pailit tidak

dapat dilakukan kecuali dengan persetujuan curator. Persetujuan curator atas

perubahan anggaran dasar harus dilampirkan dalam permohonan persetujuan atau

pemberitahuan perubahan anggaran dasar kepada menteri. Perubahan anggaran

dasar yang harus mendapatkan persetujuan menteri adalah perubahan yang

meliputi:

Universitas Sumatera Utara


a. Nama perseroan dan/atau tempat perseroan;

b. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan;

c. Jangka waktu berdirinya perseroan;

d. Besarnya modal dasar;

e. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan/atau

f. Status perseroan yang tertutup menjadi perseroan terbuka atau

sebaliknya.

Perubahan-perubahan anggaran dasar tersebut diatas dimuat atau

dinyatakan dalam akta notaris berbahasa Indonesia. Perubahan anggaran dasar

yang tidak dimuat dalam akta berita acara rapat yang dibuat notaris harus

dinyatakan dalam akta notaris paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal

keputusan RUPS. ;perubahan anggaran dasar tidak boleh dinyatakan dalam akta

notaris setelah lewat batas waktu 30 hari. Lewat dari batas waktu 30 hari

permohonan persetujuan atau pemberitahuan perubahan anggaran dasar tidak

dapat diajukan atau disampaikan kepada menteri.

Perubahan anggaran dasar yang dilakukan untuk rencana penggabungan

atau pengambil alihan berlaku sejak tanggal:

a. Persetujuan menteri;

b. Kemudian yang ditetapkan dalam persetujuan menteri; atau

c. Pemberitahuan perubahan anggaran dasar diterima menteri, atau tanggal

kemudian yang ditetapkan dalam akta penggabungan atau akta pengambil

alihan.

Universitas Sumatera Utara


Permohonan persetujuan atas perubahan anggaran dasar ditolak jika:

a. Bertentangan dengan ketentuan mengenai tata cara perubahan anggaran

dasar;

b. Isi perubahan bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan; atau

c. Terdapat keberatan dari kreditor atas keputusan RUPS mengenai

pengurangan modal.

Ketentuan mengenai tata cara pengajuan permohonan untuk memperoleh

keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan dan

keberatannya berlaku juga untuk pengajuan permohonan persetujuan perubahan

anggaran dasar dan keberatannya.

3. Daftar Perseroan

Daftar perseroan diselenggarakan oleh menteri yang memuat data tentang

perseroan yang meliputi:

a. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, jangka

waktu pendirian, serta permodalan;

b. Alamat lengkap perseroan;

c. Nomor dan tanggal akta pendirian dan keputusan menteri mengenai

pengesahan badan hukum perseroan;

d. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan

menteri;

Universitas Sumatera Utara


e. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan tanggal

penerimaan pemberitahuan oleh menteri;

f. Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta pendirian dan

akta perubahan anggaran dasar;

g. Nama lengkap dan alamat pemegang saham, anggota direksi dan anggota

dewan komisaris perseroan;

h. Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal penetapan

pengadilan tentang pembubaran perseroan yang telah diberitahukan

kepada menteri;

i. Berakhirnya status badan hukum perseroan; dan

j. Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi

perseroan yang wajib diaudit.

Ketentuan daftar perseroan mengenai nama lengkap dan alamat pemegang

saham perseroan terbuka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang pasar modal dan bersifat terbuka untuk umum.

4. Pengumuman

Menteri mengumumkan akta pendirian perseroan beserta keputusan

menteri, akta perubahan anggaran dasar perseroan beserta keputusan menteri, dan

akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh

menteri dalam tambahan berita Negara Republik Indonesia. Pengumuman tersebut

dilakukan oleh menteri dalam waktu paling lambat 14 hari sejak tanggal

diterbitkannya keputusan menteri atau sejak diterimanya pemberitahuan.

Universitas Sumatera Utara


5. Modal Perseroan

Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham. Modal

dasar perseroan minimum sebesar RP 50.000.000,- Undang-Undang yang

mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal

perseroan yang lebih besar dari Rp 50.000.000. Dari modal ini, sedikitnya 25%

dari total modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh, dibuktikan dengan

bukti penyetoran yang sah. Untuk penyetoran saham dalam bentuk benda tidak

bergerak harus diumumkan minimum dalam satu surat kabar, dalam jangka waktu

14 hari setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan

penyetoran saham tersebut.

Hak tagih terhadap perseroan yang dapat dikompensasi dengan setoran

saham adalah hak tagih atas tagihan terhadap perseroan yang timbul karena:

a. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau

benda tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang;

b. Pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang perseroan telah

membayar lunas utang perseroan sebesar yang ditanggung atau dijamin;

atau

c. Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga dan

perseroan telah menerima manfaat berupa uang atau barang yang dapat

dinilai dengan uang yang langsung atau tidak langsung secara nyata telah

diterima perseroan.

Universitas Sumatera Utara


6. Perlindungan Modal dan Kekayaan Perseroan

Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah dikeluarkan dengan

ketentuan bahwa pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan

bersih perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan

ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan, dan jumlah nilai nominal seluruh

saham yang dibeli kembali oleh perseroan dan gadai saham atau jaminan fidusia

atas saham yang dipegang oleh perseroan sendiri dan/atau perseroan lain yang

sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh perseroan.

Pembelian kembali saham atau pengalihannya lebih lanjut hanya boleh

dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS, kecuali ditentukan lain dalam peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal. Keputusan RUPS yang memuat

persetujuan pembelian kembali saham-saham adalah sah jika dilakukan sesuai

dengan ketentuan mengenai panggilan rapat, kuorum dan persetujuan jumlah

suara untuk perubahan anggaran dasar.

7. Penambahan Modal

Penambahan modal dalam perseroan dapat dilakukan berdasarkan

persetujuan RUPS. RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada dewan

komisaris untuk menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS tentang penambahan

modal tersebut untuk jangka waktu paling lama satu tahun. Namun, penyerahan

kewenangan ini sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS.

Dalam pasal 43 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 disebutkan bahwa

seluruh saham yang dikeluarkan untuk penambahan modal harus terlebih dahulu

Universitas Sumatera Utara


ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilihan saham

untuk klasifikasi saham yang sama. Jika saham yang akan dikeluarkan untuk

penambahan modal merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah

dikeluarkan, yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh pemegang

saham, sesuai dengan perimbangan jumlah saham yang dimilikinya. Jika

penawaran kepada pemegang saham diatas tidak diambil dan saham tersebut tidak

dibayar lunas dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal penawaran, perseroan

dapat menawarkan sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut kepada pihak

ketiga.

8. Pengurangan Modal

Keputusan RUPS untuk mengurangi modal perseroan adalah sah jika

dilakukan dengan memerhatikan persyaratan ketentuan kuorum dan jumlah suara

setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai ketentuan dalam undang-undang

perseroan dan/atau anggaran dasar. Direksi wajib memberitahukan keputusan

mengenai pengurangan modal tersebut kepada semua kreditor dengan

mengumumkan dalam minimal satu surat kabar dalam jangka waktu selambat-

lambatnya tujuh hari sejak tanggal keputusan RUPS.

Pengurangan modal perseroan merupakan perubahan anggaran dasar yang

harus mendapat persetujuan menteri. Persetujuan menteri atas pengurangan modal

tersebut akan diberikan jika:

a. Tidak dapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1);

Universitas Sumatera Utara


b. Telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor;

c. Gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan berdasarkan putusan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap.

9. Saham Perseroan

Saham perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Persyaratan

kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan

memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Direksi perseroan wajib

mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham, yang memuat:

a. Nama dan alamat pemegang saham;

b. Jumlah, nomor, tanggal perolehan saham yang dimiliki pemegang saham,

dan klasifikasinya dalam hal dikeluarkan lebih dari satu klasifikasisaham;

c. Jumlah yang disetor atas setiap dsaham;

d. Nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang

mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia

saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan

fidusia tersebut;

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain.

Selain membuat daftar pemegang saham sebagaimana dijelaskan diatas,

direksi perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar khusus yang memuat

keterangan mengenai saham anggota direksi dan dewan komisaris beserta

keluarganya dalam perseroan dan/atau pada perseroan lain, serta tanggal saham

Universitas Sumatera Utara


tersebut diperoleh. Pemegang saham diberikan bukti kepemilikan saham, yang

saham tersebut memberikan hak kepada pemiliknya untuk menghadiri dan

mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima pembayaran dividen, dan sisa

kekayaan hasil likuidasi.

Anggaran dasar menetapkan satu klasifikasi saham atau lebih, yang setiap

saham dalam klasifikasi yang sama memberikan kepada pemegangnya hak yang

juga sama. Anggaran dasar dapat menentukan pecahan nilai nominal saham.

Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara perseorangan,

kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri maupun bersama

pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama

memiliki nilai nominal sebesar satu nominal saham dari klasifikasi tersebut.

Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak (Pasal

56 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007). Akta pemindahan hak atau salinanya

disampaikan secara tertulis kepada perseroan. Direksi wajib mencatat pemindahan

ha katas saham, tanggal dan hari pemindahan hak tersebut dalam daftar pemegang

saham atau daftar khusus dan memberitahukan perubahan susunan pemegang

saham kepada menteri untuk dicatat dalam daftar perseroan, paling lambat 30 hari

terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak. Dalam anggaran dasar dapat

diatur persyaratan mengenai pemindahan ha katas saham, yaitu:

a. Keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan

klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya;

b. Keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu darin organ perseroan;

dan/atau

Universitas Sumatera Utara


c. Keharusan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang

berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Gugatan pemegang Saham

Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap perseroan

ke pengadilan negeri jika dirugikan karena tindakan perseroan yang dianggap

tridak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, direksi

dan/atau dewan komisaris. Setiap pemegang saham berhak meminta kepada

perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar jika yang bersangkutan

tidak menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau

perseroan, yang berupa perubahan anggaran dasar, pengalihan atau penjaminan

kekayaan perseroan yang mempunyai nilai lebih dari 50% kekayaan bersih

perseroan, atau penggabungan, peleburan, pengambil alihan atau pemisahan.

11. Rencana Kerja Perseroan

Pasal 63 ayat (1) menyebutkan bahwa direksi berkewajiban untuk

menyusun rencana kerja tahunan sebelum dimulainya tahun buku yang akan

dating. Rencana kerja yang dibuat oleh direksi harus disampaikan kepada dewan

komisaris atau RUPS sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar. Jika

anggaran dasar menentukan rencana kerja harus mendapat persetujuan RUPS,

rencana kerja tersebut terlebih dahulu harus diserahkan dan ditelaah oleh dewan

komisaris.

Universitas Sumatera Utara


12. Laporan Tahunan Perseroan

Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah ditelaah

oleh dewan komisaris dalam waktu maksimal enam bulan sejak tahun buku

perseroan berakhir. Laporan tahunan tersebut harus memuat:

a. Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir

tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku

sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan

arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta catatan atas laporan

keuangan tersebut;

b. Laporan mengenai kegiatan perseroan;

c. Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan;

d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi

kegiatan usaha perseroan;

e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh dewan

komisaris selama tahun buku yang baru lampau;

f. Nama anggota direksi dan anggota dewan komisaris; dan

g. Gaji dan tunjangan bagi anggota direksi dan gaji atau honorarium dan

tunjangan bagi anggota dewan komisaris perseroan untuk tahun yang baru

lampau.

Persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan, serta

laporan tugas pengawasan dewan komisaris dilakukan oleh RUPS. Keputusan atas

pengesahan laporan keuangan dan persetujuan laporan tahunan ditetapkan

berdasarkan ketentuan dalam undang-undang perseroan dan/atau anggaran dasar.

Universitas Sumatera Utara


Jika ternyata laporan keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/atau

menyesatkan, anggota direksi dan anggota dewan komisaris secara tanggung

renteng bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan. Anggota direksi dan

anggota dewan komisaris dibebaskan dari tanggung jawab jika terbukti bahwa

keadaan tersebut bukan karena kesalahannya.

13. Penggunaan Laba Perseroan

Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun

buku untuk cadangan. Penyisihan laba bersih dilakukan sampai cadangan

mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

Jika cadangan belum mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang

ditempatkan dan disetor, hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang

tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain.

Pasal 72 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 menyebutkan bahwa

perseroan dapat membagikan deviden interim sebelum tahun buku perseroan

berakhir, selama di atur dalam anggaran dasar perseroan. Namun pembagian

deviden interim tidak boleh mengganggu dan menyebabkan perseroan tidak dapat

memenuhi kewajibannya kepada kreditor atau mengganggu kegiatan perseroan.

Pembagian deviden interim ditetapkan berdasarkan keputusan direksi setelah

memperoleh persetujuan dewan komisaris. Dividen yang tidak diambil setelah

lima tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen,

akan dimasukkan ke dalam cadangan khusus. RUPS mengatur tata cara

pengambilan dividen yang telah dimasukkan ke dalam cadangan khusus. Dividen

Universitas Sumatera Utara


yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak diambil dalam jangka

waktu 10 tahun akan menjadi hak perseroan.

14. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengatur tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial

dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut merupakan

kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya

perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan

kewajaran. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban tanggung jawab sosial

dan lingkungan akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Perseroan yang memiliki anggaran untuk pemenuhan tanggung jawab

sosial dan lingkungan akan memiliki dampak positif bagi pembangunan nasional.

Perseroan sebagai pilar ekonimo membantu pemerintah menciptakan

kesejahteraan masyarakat sekitar perseroan.

15. Rapat Umum Pemegang Saham

RUPS memiliki wewenang yang diberikan kepada direksi atau dewan

komisaris. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan

yang berkaitan dengan perseroan dari direksi dan/atau dewan komisaris,

sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan

kepentingan perseroan. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil

Universitas Sumatera Utara


keputusan, kecuali pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan

menyetujui penambahan mata acara rapat. 16

16
Undang-Undang Dasar Nomor 40 Tahun 2007

Universitas Sumatera Utara


BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN PT TOBA PULP LESTARI TERHADAP

LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT

A. Sejarah Pendirian PT Toba Pulp Lestari

PT. Toba Pulp Lestari adalah sebuah perusahaan yang berlokasi didaerah

Sosor Ladang Kecamatan Parmaksian Kabupaten Tobasa (Toba Samosir) yang

berjarak ± 200 km dari Kota Medan Sumatera Utara dan Kantor perusahaan

beralamat di Uni Plaza, East Tower Jalan Ledjend Hariano MT A-1, Medan yang

merupakan salah satu industri pulp swasta yang turut ambil bagian program

pemerintah untuk meningkatkan exsport non migas. Latar belakang berdirinya PT.

Toba Pulp Lestari Tbk yang dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama Tbk

adalah untuk memenuhi peningkatan akan kebutuhan kertas dan rayon dalam

negeri yang diexsport ke berbagai Negara.

Permintaan akan kebutuhan kertas semakin meningkat, sehingga perlu

didirikan suatu perusahaan atau pabrik yang bergerak di bidang produksi pulp.

Dengan melihat sumber daya alam Indonesia yang kaya akan bahan baku pulp

maupun kertas mendorong didirikannya suatu pabrik dan rayon yang bernama PT.

Inti Indorayon Utama. Pada mulanya PT. Inti Indorayon utama direncanakan

didirikan di Sumatera Selatan, tetapi atas saran pemerintah untuk membangun

Tapanuli, maka akhirnya diadakan study kelayakan pulp dan rayon yang

Universitas Sumatera Utara


dilakukan oleh Sand Well (Canada) dan Joko Potry (Finland) untuk

mendirikannya di Tapanuli Utara. Ternyata daerah Desa Sosor Ladang Porsea

yang terletak di tepi sungai Asahan, layak untuk didirikan pabrik rayon dan pulp.

Setelah bernegoisasi, pada Februari 1986 diadakan peletakan batu pertama

oleh Sudomo selaku Menteri Tenaga Kerja, Ir. Hartono selaku Menteri

Perindustrian, Emil Salim selaku Menteri Lingkungan Hidup, Hasrul Harahap

selaku Menteri Kehutanan dan B.J Habibie selaku Menteri Riset dan Teknologi.

Konstruksi dan pembangunan dilakukan pada bulan oktober 1987 dan selesai pada

bulan Mei 1988. Setelah itu dilakukan uji coba pabrik sampai bulan September

1988, dan pada tanggal 12 September 1988 saat itulah pabrik mulai beroperasi

secara komersial.

PT. Inti Indorayon Utama terbesar di Asia Tenggara, berdiri atas Akta

Notaris Mirsahardi/Wilamarta, SH Nomor 329 pada tanggal 26 April 1983 di

Jakarta serta berdasarkan surat keputusan Menteri kehakiman No. 2-5130-HT 01

tahun 1983. Polusi dan pencemaran yang dihasilkan memenuhi surat keputusan

bersama Menteri Riset dan Teknologi dan Menteri Kependudukan dan Menteri

Lingkungan Hidup (KLH) Nomor 43/MNKLH/II/1986, sedangkan usaha dari

badan koordinasi Penanaman Modal Nomor 269/I/PMDN/1983 pada tanggal 22

Desember 1983 dan Nomor 573/III/PMDN/1983. Keseluruhan fasilitas badan

usahanya yang pertama adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan

pemilik usaha Raja Garuda Mas yang mengeluarkan investasi sebesar 600 milyar

rupiah, namun sejak tanggal 11 Maret 1980 status berubah menjadi Penanaman

Universitas Sumatera Utara


Modal Asing (PMA) sesuai dengan persetujuan BKPN No. 170/PIHAK-

PIHAK/1990.

Pada tahun 1998 PT. Inti Indorayon Utama berhenti beroperasi dan tidak

beroperasi selama kurang lebih 4 tahun. Hal ini disebabkan karena ketidak puasan

dari beberapa saingan bisnis perusahaan dengan memanfaatkan era reformasi yang

sedang bergejolak. Suhu politik dalam negeri yang meningkat akibat adanya

transisi kepemimpinan turut mempengaruhi situasi di dalam maupun di sekitar

perusahaan. Masalah limbah yang penanganannya belum layak dan memadai

dimanfaatkan sebagai pihak (competitor maupun orang-orang yang

berkepentingan) untuk menjadi isu yang disebarkan dalam masyarakat sekitar.

Pada tanggal 23 September 2001 PT. Inti Indorayon Utama berganti nama

menjadi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mendapat ijin dibuka oleh pemerintah.

Tindak lanjut dari ijin ini, maka pada tanggal 6 Februari 2003 PT. Toba Pulp

Lestari, Tbk mulai beroperasi dengan hanya memproduksi pulp saja dengan bahan

baku eucalyptus.

Pada bulan Mei 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemerintah,

perusahaan mengumumkan pengoperasian pabrik pulp di kecamatan parmaksian

Toba Samosir. Perusahaan juga menyampaikan konsep baru yang telah disepakati

oleh para pakar dan menteri, yakni paradigm baru sebagai jawaban atas peristiwa

pelik yang pernah terjadi. Paradigm baru PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ini berisikan

tentang perubahan gaya managemen yang akrab dengan lingkungan dan tidak

arogan, yakni:

Universitas Sumatera Utara


1. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, maka perusahaan

melakukan pengolahan limbah agar proses produksi tidak mencemari

lingkungan;

2. Pengolahan sumber daya hutan yang berkelanjutan, maka perusahaan

menanam pohon eucalyptus sendiri yang digunakan untuk bahan baku

pembuatan bubur kertas (pulp);

3. Memiliki tanggung jawab kemasyarakatan, yakni:

a. Mengutamakan putra daerah setempat untuk dapat bekerja

diperusahaan;

b. Melakukan kerjasama kemitraan bisnis dengan masyarakat local;

c. Menyisikan dana kontribusi sosial untuk pengembangan

masyarakat sebesar 1% net sales (hasil penjualan bersih) pertahun;

4. Menerima lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan

paradigma baru perseroan.

B. Hak dan Kewajiban PT Toba Pulp Lestari Terhadap Masyarakat Sosor

Ladang

Dengan kehadiran PT. Toba Pulp Lestari, Tbk sebagai salah satu

perusahaan yang beroperasi di kabupaten Toba Samosir diharapkan dapat

menyumbangkan kontribusi sosialnya bagi kehidupan ekonomi dan sosial

masyarakat, dan ini sudah dilakukan dengan penerapan community Development

yang diberikan pada masyarakat sekitar perusahaan melalui Yayasan Toba Mas

Universitas Sumatera Utara


dan keikutsertaan pemerintah kabupaten dengan perhitungan 1% dari nilai

keuntungan perusahaan setiap tahunnya. Hal ini tidak berlebihan karena sangat

minimnya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah ini.

Dalam pelaksanaan peningkatan mutu sosial masyarakat, PT. Toba Pulp

Lestari, Tbk telah melaksanakan realisasi kontribusi sosial antara lain:

1. Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi;

2. Pemberian bantuan alat-alat olah raga kepada sekolah dan desa sekitar

pabrik;

3. Pembangunan Gapura Kota Porsea dan pembangunan halte-halte bus di

tempat-tempat strategis;

4. Partisipasi bantuan dana untuk pembangunan tempat-tempat ibadah yang

diusulkan oleh masyarakat;

5. Pemberian beasiswa untuk siswa SLTA berprestasi di Kecamatan Porsea

dan pemberian beasiswa untuk tingkat SD, SLTP, SLTA untuk masyarakat

di sekitar wilayah sector forestry;

6. Bantuan lainnya yang merupakan kontribusi sosial kepada masyarakat

sekitar pabrik.

Dalam pelaksanaannya perusahaan industri mempunyai kewajiban dalam

upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan terhadap

masyarakat setempat khususnya masyarakat desa sosor ladang, adapun kewajiban

yang harus dilaksanakan oleh pihak perusahaan, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Melakukan rehabilitasi terhadap lingkungan yang mungkin secara tidak

sengaja rusak akibat kegiatan produksi perusahaan

2. Pembangunan infrastruktur jalan yang rusak akibat truck pengangkut kayu

yang melintasi jalanan desa sosor ladang

3. Menyediakan fasilitas yang dapat membantu mengurangi pencemaran

lingkungan seperti penyediaan tong sampah bagi masyarakat

4. Memberi bantuan dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana

yang berguna bagi masyarakat.

Dalam setiap perusahaan sudah pasti mempunyai sengketa dalam

menjalankan industrinya, seperti di perusahaan Toba Pulp Lestari yang sering

terjadi kerusuhan akibat limbah yang dikeluarkan oleh pabrik tersebut membuat

banyak masyarakat yang berada di sekitar wilayah industrimenjadi resah dan tidak

nyaman. Seperti yg sudah dijelaskan diatas apabila perusahaan mendirikan suatu

industri di sekitar wilayah masyarakat maka pihak perusahaan PT Toba Pulp

Lestari memiliki kewajiban yang harus dijalankan oleh pihak perusahaan tersebut.

Dengan terlaksananya kewajiban tersebut dan berjalan sesuai dengan yang

diharapkan oleh masyarakat maka, pihak perusahaan wajib menerima hak nya

dalam menjalankan industri tersebut.

Hak merupakan kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang

semestinya diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu. Oleh sebab itu

adapun hak yang diterima oleh perusahaan dari masyarakat sekitar industri yaitu,

pihak perusahaan industri berhak dengan nyaman menjalankan kegiatan

industrinya tanpa adanya kerusuhan/demo dari pihat-pihak tertentu maupun

Universitas Sumatera Utara


masyarakat serta dapat membangun kerja sama yang baik antara perusahaan dan

masyarakat yang bertujuan untuk mendapatkan kenyamanan dan ketentraman

dalam lingkungan masyarakat. Selain itu agar masyarakat dapat menjaga,

menggunakan dengan sebaik-baiknya dan tanpa merusak fasilitas maupun sarana

dan prasarana yang telah disediakan pihak perusahaan untuk kepentingan

masyarakat.

C. Proses Produksi Bubur Kertas oleh PT Toba Pulp Lestari dan

Dampaknya Terhadap Lingkungan dan Masyarakat

Pada awalnya sumber serat pertama berasal dari Pinus Merkussi dan kayu

alam tropis dan untuk masa yang akan dating akan menggunakan kayu

Eucalyptus. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah dataran tinggi. Perusahaan

memiliki departemen kehutanan dimana tanamannya ditanami dengan tanaman

Eucalyptus pada area yang begitu luas. Banyak kegunaan dari tumbuhan

Eukalyptus ini, selain batangnya yang digunakan untuk bahan dasar pulp, inti

daunnya juga dapat digunakan sebagai minyak kayu putih.

Secara umum proses pembuatan kertas (pulping) yang terbaik terjadi pada

saat kebanyakan lignin lepas dari serat-serat tersebut sementara menahan sejumlah

hemicellulose. Proses tersebut yakni peroses delignifikasi ditentukan sebagai

pulping. Cellulose tersebut terdapat dalam serat-serat tanaman, yakni cellulose

yang mempunyai ciri-ciri serat tertentu dan dapat digunakan dalam pembuatan

kertas.

Universitas Sumatera Utara


Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara

mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk

pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan

Log. Kemudian log dikupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum barker.

Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk

membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci. Log yang sudah

bersih kemudian diiris menjadi potongan-potongan kecil yang disebut dengan

chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang

bias dipakai dengan yang tidak bias dipakai. Chip yang dihasilkan untuk

memproduksi pulp yang bermutu tinggi dengan variasi minimum mutunya.

Ketebalan chip adalah lebih penting daripada ukurannya. Biasanya ukuran

panjang chip yang ideal adalah 10 mm sampai 30 mm dan tebalnya 2 mm sampai

5 mm.

Chip yang standar disimpan di tempat penampungan, dari tempat

penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam

dimasak dengan beberapa tahap, pertama di kukus (presteamed), kemudian baru

dipanaskan dengan steam di steaming vessel. Chip dimasak dengan cairan

pemasak yang disebut dengan cooking liquor. Tahap selanjutnya setelah bubur

kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil

pemasak dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Proses pemasakan yang

digunakan oleh PT Toba Pulp Lestari adalah proses sulfat, proses ini

menggunakan bahan kimia sebagai cairan pemasak yaitu; Natrium Sulphida

(Na2S) dan Natrium Hydroksida (NaOH).

Universitas Sumatera Utara


Fines, pin chip, over size chips dapat mengurangi kualitas pulp dan dapat

merepotkan operasi pada digester. Lain hal dengan adanya kontaminasi seperti

kulit kayu, lumpur, logam, plastik, batu keras dan pasir akan mengakibatkan

peralatan dan mutu pulp kurang bagus. Plastik adalah kontaminasi yang sangat

sulit untuk dihilangkan dan dapat mengurai mutu pulp. Maka proses selanjutnya

pulp disaring agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi

kualitas pulp, penyaringan dilakukan dua tahap yaitu penyaringan kasar dan

penyaringan halus. Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal

cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp.

Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium

hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di cuci didalam

washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-

bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin,

serta memulihkan pulp. Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleacing) dengan

bahan kimia di dalam proses bleacing untuk mencapai derajat keputihan sesuai

standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke paper machine untuk diolah

menjadi kertas.

Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pulp dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu; cair, padat dan emisi udara yang tergolong limbah B3 (Bahan

Berbahaya dan Beracun). Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi diolah

dengan menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Limbah dari

hasil pengolahan pabrik yang tidak diolah kemudian langsung dibuang ke sungai

akan menyebabkan pencemaran air. Pencemaran air ini dapat menimbulkan

Universitas Sumatera Utara


banyak masalah khususnya yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satunya

kemungkinan besar warga yang tinggal di daerah sekitaran sungai akan

memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Pencemaran sungai terjadi

karena perubahan kualitas air sungai akibat masuknya limbah pabrik secara

berlebihan sehingga mengganggu kehidupan air. Pencemaran yang disebabkan

oleh limbah industri akan tampak pada kondisi fisik pada air tersebut, misalnya

perubahan warna pada air serta keluarnya aroma bau yang kurang sedap.

Limbah cair industri bersumber dari proses produksi, utilitas serta kegiatan

domestic. Sumber proses produksi limbah cair, misalnya terdapat pada proses

pemutihan pulp, pencampuran bahan kimia maupun pencucian bahan baku.

Sumber utilitas, misalnya terdapat dari ketel uap (boiler), demin plant (BFW), air

buangan laboratorium, sealing water, condensate water, air pendingin dan

sebagainya. Terakhir sumber dari adanya kegiatan domestic, yaitu kantin industri,

pembersihan lantai serta sampah pembuangan rumah tangga.

Limbah berbahan berbahaya dan beracun merupakan limbah yang

mengandung bahan berbahaya dan beracun baik secara langsung maupun tidak

langsung dapat merusak dan/atau mencemarkan lingkungan hidup serta

membahayakan kesehatan manusia. Suatu limbsah dapat diidentifikasikan sebagai

limbah B3 dengan kategori: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,

bersifat beracun dan bersifat korosif.

Universitas Sumatera Utara


Perusahaan PT Toba Pulp Lestari sendiri limbah B3 (Bahan Berbahaya

dan Beracun) yang dikelola antara lain: limbah golongan B3 sisa dari hasil

produksi pulp dan limbah dari hasil maintenance pabrik berupa: besi, pipa, kawat

yang berupa lempengan besi, kawat drum bekas oli, lampu mercury bekas, baterai

bekas, saringan oli, toner bekas mesin printer, majun/kainlap terkontaminasi

lainnya, COD Vial, pestisida, bahan-bahan kimia kadaluarsa dari klinik seperti

jarum suntik, obat-obatan serta bahan lainnya.

Akibat dari banyaknya masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan

dari pembuangan limbah hasil produksi yang membuat masyarakat marah dan

memprotes pihak perusahaan PT Toba Pulp Lestari maka, perusahaan PT Toba

Pulp Lestari melakukan berbagai proses mendaur ulang limbah sebelum di buang

ke Sungai Asahan yang berada di sekitar kawasan lingkungan masyarakat dan

berada tepat di samping lokasi PT Toba Pulp Lestari, setelah melakukan berbagai

proses terlebih dahulu diuji coba disebuah kolam kecil yang dipenuhi ikan mas.

Dengan diuji cobanya ternyata ikan mas yang dipelihara dengan menggunakan

hasil daur ulang air limbah tersebut dikolam tersebut tidak ada ikan yang mati.

Sekitar kolam ikan tersebut juga ditanami berbagai macam sayuran untuk

menunjukkan bahwa tidak ada pencemaran udara atau hujan asam disekitar

kawasan tersebut, yang dapat membuat tanaman rusak atau mati seperti sebelum

dilakukannya proses mendaur ulang limbah. Maka dari itu proses uji coba tersebut

membuktikan bahwa limbah pabrik dari PT Toba Pulp Lestari adalah limbah yang

ramah lingkungan.

Universitas Sumatera Utara


Banyak dampak pencemaran lingkungan dan kerugian manusia yang

ditimbulkan dari pembuatan bubur kertas serta limbah yang dihasilkan dari PT

Toba Pulp Lestari tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung bagi

masyarakat kawasan industri. Kerugian secara langsung apabila pencemaran

lingkungan tersebut secara cepat dan langsung dapat dirasakan akibatnya oleh

manusia, sedangkan kerugian secara tidak langsung yaitu, apabila akibat

pencemaran lingkungan tersebut lingkungan menjadi rusak sehingga daya dukung

alam terhadap kelangsungan hidup manusia menjadi berkurang. Keadaan akan

menjadi lebih parah lagi jika daya dukung alam sudah tidak ada lagi bagi

kelangsungan hidup manusia.

Limbah yang dihasilkan dari produksi tersebut mengakibatkan kesehatan

masyarakat menurun juga berpengaruh pada menurunnya hasil panen penduduk.

Hal ini disebabkan banyaknya bulir padi yang tidak berisi atau kosong. Selain itu

masyarakat setempat mengaku limbsah uap dari operasional pabrik tersebut cukup

mengganggu udara yang mereka hirup sehari-hari karena menimbulkan rasa

sesak. Masyarakat sekitar tempat pembuangan limbah PT Toba Pulp Lestari juga

diserang gatal-gatal dan aneka penyakit kulit.Berdasarkan data di puskesmas,

jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada bulan Januari 2001

tercata 92 orang, sedangkan pada Januari 2002 tercatat 103 orang dan meningkat

menjadi 128 pada Januari 2003. Masyarakat menduga ISPA tersebut merupakan

dampak pencemaran udara yang ditimbulkan dari limbah hasil produksi PT Toba

Pulp Lestari.

Universitas Sumatera Utara


Hal ini diperkuat dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti

terhadap salah seorang warga masyarakat yang bernama Bapak Parluasan. Bapak

tersebut mengatakan bahwa sebelum ditutup dan mulai kembali beroperasi dalam

kegiatan produksi industrinya PT Toba Pulp Lestari membuang hasil limbah

pabriknya ke sungai asahan. Pengolahan limbah yang kurang tepat dan tidak

diproses dengan baik serta tidak memadai sesuai baku mutu lingkungan yang telah

ditetapkan, akibatnya banyak menimbulkan permasalahan dan membuat sungai

asahan tercemar oleh limbah tersebut. Sehingga Bapak Parluasan dan masyarakat

sekitar melakukan protes kepada perusahaan PT Toba Pulp Lestari atas kegiatan

pabriknya yang mencemarkan lingkungan desa. Bapak Parluasan mengatakan

bahwa keadaan sungai asahan sangat memprihatinkan karena airnya yang berubah

warna menjadi kuning dan keruh serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bapak

Parluasan juga menegaskan bahwa pencemaran sungai asahan yang diakibatkan

oleh limbah itu telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat

yang berada sekitar sungai asahan. Dampak yang ditimbulkan baik dalam materi

maupun kesehatan. Seperti misalnya, Bapak Parluasan mengatakan kerugian

materi yang mereka alami yaitu berupa ikan-ikan yang berada ditambak maupun

kolam yang berada dekat dengan sungai asahan banyak yang mati, dan juga

banyak masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya diakibatkan banyaknya

ikan yang mati. Sedangkan kerugian bagi kesehatan juga banyak yaitu seperti

penyakit gatal-gatal yang dialami oleh masyarakat setelah mandi di sungai asahan

tersebut. Sehingga masyarakat tidak lagi menggunakan air sungai tersebut untuk

kebutuhan sehari-hari. Setelah Bapak Parluasan dan masyarakat lainnya berunjuk

Universitas Sumatera Utara


rasa didepan perusahaan akhirnya mereka menerima dan menanggapi apa yang

diinginkan masyarakat serta apa yang menjadi keluhan masyarakat. Bapak

Parluasan mengatakan mereka menuntut perusahaan PT Toba Pulp Lestari untuk

memperbaiki apa yang mereka perbuat dengan cara melestarikan kembali sungai

asahan, dan mengganti kerugian-kerugian materil masyarakat. Bapak Parluasan

dan masyarakat berharap agar perusahaan menerima tuntutan-tuntutan mereka dan

tidak mengulangi perbuatannya serta untuk mengolah terlebih dahulu hasil limbah

produksi yang dikeluarkan supaya bahan-bahan berbahaya bisa hilang, sehingga

sungai tidak tercemar. 17

D. AMDAL oleh PT Toba Pulp Lestari

Adanya pembangunan suatu kegiatan industri ialah karena adanya

kebutuhan yang gunanya untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan suatu industry dijabarkan kedalam program dalam berbagai bidang

yang selanjutnya dirinci ke dalam berbagai proyek. AMDAL digunakan

menganalisis dampak yang diperkirakan akan ditimbulkan oleh suatu program

pembangunan kegiatan industry. AMDAL bagi program pembangunan kawasan

industry lebih sulit pelaksanaannya daripada untuk proyek, kesulitan untuk

program pembangunan tersebut ialah uraian program yang belum terperincinya,

bidangnya yang begitu luas dan daerah yang dijangkau pun begitu luas. 18

17
Wawancara dengan Narasumber pada Senin, 26 juni, pukul 15.00
18
Soemarno Otto, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta, Gadjah Mada,
2007

Universitas Sumatera Utara


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu studi

tentang beberapa masalah yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang

diusulkan. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) merupakan kajian

mengenai dampak yang sangat penting dalam suatu usaha atau kegiatan yang

direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan usaha tersebut. Dalam hal ini studi yang

dilakukan meliputi kemungkinan terjadinya berbagai macam perubahan, baik

perubahan sosial ekonomi maupun perubahan biofisik lingkungan sebagai akibat

adanya kegiatan yang diusulkan. Selain daripada itu, AMDAL diartikan sebagai

suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap

lingkungan hidup yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan pengambilan

suatu keputusan. Oleh karena itu AMDAL bertujuan untuk menduga atau

memperkirakan dampak yang mungkin timbul sebagai akibat suatu kegiatan

industri. 19

Hal penting yang harus diketahui sebelum melakukan AMDAL adalah

rencana kegiatan yang ada serta keadaan lingkungan sebelum melakukan

kegiatan. Keadaan sebelum adanya kegiatan harus diketahui terlebih dahulu

sebagai patokan atau sebagai garis dasar untuk mengukur pencemaran yang

terjadi. Berdasarkan AMDAL yang dibuat untuk suatu kegiatan industri dapat

dibandingkan dengan keadaan sebelum ada kegiatan dan sesudah adanya kegiatan.

Dalam pembangunan suatu pabrik seperti PT Toba Pulp Lestari, masalah

AMDAL sangat penting karena menyangkut nasib kelangsungan pabrik,


19
Fandeli, Chapid, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Liberty Offset. Yogyakarta
2007

Universitas Sumatera Utara


kelangsungan hidup karyawan, kelestarian alam lingkungan masyarakat sekitar

serta kesehatan dan keselamatan masyarakat disekitar pabrik. Melalui AMDAL

akan diketahui apa yang menjadi penyebab pencemaran, siapa yang bertanggung

jawab atas terjadinya pencemaran lingkungan dan bagaimana cara

penanggulangan yang dilakukan dalam mengatasi pencemaran lingkungan

tersebut.

Dalam melaksanakan dan menjalankan suatu analisis mengenai dampak

lingkungan (AMDAL), ada beberapa yang harus diperhatikan, seperti:

1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini Indonesia

menggunakan/menerapkan penapisan 1 angka dengan menggunakan daftar

kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by prerequest list). Daftar

kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006;

2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib

menyusun UKL-UPL, sesuai dengan keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002;

3. Penyusunan Amdal menggunakan pedoman sesuai dengan Permen LH No.

08/2006;

4. Kewenangan penilaian didasarkan oleh Permen LH No. 05/2008

Universitas Sumatera Utara


Dengam adanya pelaksanaa analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL) perusahaan-perusahaan yang melakukan suatu kegiatan industri dapat

terlebih dahulu mengambil keputusan dengan melihat:

1. Apakah ada dampak pada kualitas lingkungan hidup yang melampaui

batas toleransi yang sudah ditetapkan;

2. Apakah akan menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat ditoleransi

serta membahayakan keselamatan masyarakat;

3. Sejauh mana pengaruh kegiatan produksi pada pengelolaan lingkungan

yang lebih luas.

Dalam pelaksanaannya PT Toba Pulp Lestari saat ini telah merencanakan

melaksanakan visi dan misi yang baru berlandaskan paradigm baru seperti

pelaksanaan program Community Development peningkatan program kemitraan

usaha dengan pengusaha lokal. Dilandasi paradigma tersebut, PT Toba Pulp

Lestari melaksanakan :

a. Mengadakan perubahan manajemen;

b. Bertumpu pada penguasaan penyelenggaraan agribisnis pulp dengan

teknologi pengelolaan bahan baku secara lestari, teknologi proses produksi

yang inovatif dan pengembangan kesejahteraan bersama yang cerdas, adil

dan makmur;

c. Memastikan keberlanjutan bahan baku dengan mempersiapkan penyediaan

bahan bakunya secara mandiri baik dalam bentuk yang dikelola oleh

perusahaan dari masyarakat;

Universitas Sumatera Utara


d. Menggunakan teknologi produksi yang aman dan ramah lingkungan.

Dengan adanya analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sangat

membantu kegiatan usaha produktifitas perusahaan PT Toba Pulp Lestari,Tbk

dalam suatu usaha atau kegiatan produksi yang dapat meminimalkan

kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan hidup masyarakat dan untuk

lebih mengembangkan dampak positif bagi lingkungan hidup sehingga sumber

daya alam dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB OLEH PT TOBA PULP LESTARI

ATAS LIMBAH YANG MENYEBABKAN PENCEMARAN

LINGKUNGAN

A. Tanggung Jawab PT Toba Pulp Lestari Terhadap Pencemaran

Lingkungan Sosor Ladang

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis

dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan

mencegah serta mengurangi terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,

pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum. Perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dilakukan secara terpadu yang mencakup seluruh bidang

lingkungan hidup yang bertujuan berkelanjutannya fungsi lingkungan hidup.

Dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, tidak terlepas

untuk dilakukannya pembangunan yang sifatnya berkelanjutan untuk mencapai

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang sudah

sering dihadapi oleh para perusahaan dalam menjalankan suatu usaha kegiatannya

dan manusia dimana, hingga sampai saat ini masalah tersebut masih susah dan

jarang dapat terselesaikan dengan baik. Perusahaan yang peduli terhadap masalah-

masalah sosial dan lingkungan apalagi menyangkut dengan hasil kegiatan

Universitas Sumatera Utara


produksinya harus tetap menjaga dan memprioritaskan pemeliharaan dan

pembaharuan bagi lingkungan yang berada dikawasan industri.

Pencemaran air yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energy dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga

kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi

lagi sesuai dengan peruntukannya (PP LH No. 20/1920). Air yang telah tercemar

dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia juga ekosistem yang ada didalam

air tersebut. Kerugian yang disebabkan oleh tercemarnya air dapat berupa:

1. Air yang tercemar tidak dapat digunakan lagi untuk kepentingan dan

keperluan rumah tangga, hal ini disebabkan oleh tercemarnya air sehingga

dalam kegunaannya air sudah tidak dapat digunakan lagi untuk mandi,

masak, nyuci dan sebagainya;

2. Air yang terceman juga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan

industri seperti, air yang telah bercampur dengan minyak tidak dapat

digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam proses industri

kimia;

3. Air yang sudah tercemar oleh senyawa an organik dapat mengakibatkan

perubahan drastis padaPH air, sehingga air tidak dapat digunakan untuk

keperluan pertanian misalnya, untuk irigasi, pengairan sawah dan kolam

perikanan. Air yang sifatnya terlalu asam akan mematikan tanaman dan

binatang yang hidup di air.

Universitas Sumatera Utara


Pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran lingkungan

adalah salah satu terpadu dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan sehingga tercapai tujuan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,

pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan pada

kegiatan usaha. Program tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh PT Toba

Pulp Lestari, yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, tujuannya supaya dalam

melakukan kegiatan industri menciptakan produk yang berkualitas,

meminimalkan tumbuhnya limbah buruk yang merusak lingkungan serta

meminimalkan potensi kontaminasi bahan yang beracun atau berbahaya

bagi produk.

2. Mengganti kerugian akibat pencemaran atau kerusakan yang terjadi,

tujuannya supaya dalam menjalankan kegiata industri yang menimbulkan

masalah dan kerugian kepada masyarakat agar perusahaan memberi ganti

rugi berupa biaya kepada masing-masing masyarakat agar tidak merasa

dirugikan karena adanya proses kegiatan industri tersebut.

3. Pengguliran ternak kepada masyarakat, tujuannya untuk mengembangkan

peternakan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pengguliran ternak

dilakukan dengan memberikan satu ekor ternak yang hamil 2 bulan kepada

satu kelompok penerima yang terdiri dari 5 oarang (1 orang penerima

induk ternak dan 4 orang calon penerima anakan ternak). Setelah beranak

dan lepas sapih, masyarakat tidak mengembalikan anakan ternak kepada

perusahaan, tetapi menggulirkannya kepada 4 orang anggota kelompok

Universitas Sumatera Utara


lainnya yang masing-masing mendapat 1 ekor ternak. Kemudian induk

ternak menjadi hak milik kelompok dan dapat digulirkan ke anggota

kelompok lainnya sesuai dengan kesepakatan kelompok untuk dikembang

biakkan sehingga pengguliran menjadi berkelanjutan.

4. Pendirian Pondok Bina Tani, yang bertujuan untuk menjadi pusat kegiatan

pengembangan masyarakat terkait budidaya kopi, kakao dan tumbuhan

lainnya. Selain itu Pondok Bina Tani juga menjadi tempat pelatihan bagi

masyarakat terkait cara perawatan ternak, pembuatan kompos dari kotoran

ternak dan pencampuran pakan bagi ternak.

5. Pemeliharaan jalan, bertujuan untuk mengembalikan kualitasnya keposisi

yang mantap maka diperlukan pembersihan bagian-bagian permukaan

jalan yang mengalami kerusakan, kemudian pemadatan base dengan batu

belah (agregat), serta penetrasi aspal memakai teknik macadam (aspal cair

disiram diatas batu yang disusun padat). Perbaikan jalan mulai dari Desa

Sirai-urukhingga gerbang masuk logistic PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di

sosor ladang kecamatan parmaksian, kabupaten Tobasa. Jalan tersebut

merupakan akses ke industri pulp perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

dan juga ke beberapa PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di sepanjang

aliran Sungai Asahan.

Universitas Sumatera Utara


B. Upaya-Upaya yang di lakukan oleh PT Toba Pulp Lestari dalam

Menanggulangi Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik

Telah disadari bahwa kemajuan industri dan teknologi yang mampu

meningkatkan kesejahteraan manusia itu ternyata juga menimbulkan pencemaran

terhadap lingkungan yang pada akhirnya juga berdampak terhadap manusia. Oleh

karena itu penerapan kemajuan industri dan teknologi tersebut harus ditinjau

kembali, harus dipikirkan kembali agar penerapan kemajuan industri dapat

memberikan hasil dan manfaat yang lebih baik bagi kelangsungan hidup manusia.

Pencemaran air sungai berdampak besar terhadap penurunan kualitas air,

jadi semakin bsanyak limbah disungai maka akan semakin berkurangnya kualitas

air sungai dan berdampak buruk terhadap masyarakat karena ketidak seimbangan

ekosistem air sungai. Sehingga air sungai perlu dijaga, dilindungi dan dilestarikan

karena sangat pentingnya bagi seluruh kehidupan manusia.

Pada bagian ini upaya-upaya yang dilakukan oleh PT Toba Pulp Lestari

dalam menanggulangi pencemaran air sungai akibat limbah, yaitu :

1. Pengelolaan dan pengurangan jenis limbah melalui ketepatan pemakaian

kadar bahan kimia penyebab bau dan perusak lingkungan;

2. Pengurangan volume limbah melalui daur ulang, pemekatan lindi hitam

yang aman dan penetralisasian limbah cair;

3. Menambahkan alat bantu guna mengontrol pembuangan limbah;

Universitas Sumatera Utara


4. Malakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida,

insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab

pencemaran.

Tidak hanya pihak perusahaan yang sepenuhnya disalahkan dalam

pencemaran lingkungan tersebut, sebenarnya penanggulangan pencemaran air

dimulai dari diri sendiri dan masyarakat. Dalam halnya dimulai dari kesadaran

manusia dalam memperhatikan lingkungan sekitar dan menjaga agar tidak

membuang sampah dan limbah pembuangan yang dihasilkan oleh rumah tangga

ke dalam sungai supaya Sungai tidak semakin tercemar.

Tingkat proses pengelolahan limbah yang dilakukan PT Toba Pulp Lestari

mengalami 3 proses, yaitu :

1. Pengolahan Awal (Primary Waste Treatment)

Semua bahan buangan pengelolaan industri ditampung pada suatu tempat

dan proses penampungan ini sekaligus untuk memisahkan antara bahan

buangan organic dan bahan buangan anorganik. Pada tahap ini dilakukan

proses pemisahan bahan buangan industri yang masih bisa didaur ulang

dan bahan buangan yang sudah tidak bisa didaur ulang lagi.

Bahan buangan limbah cair tersebut ditampung terlebih dahulu pada suatu

wadah yang besar dan dibiarkan untuk beberapa waktu yang lama

sehingga sebagian kotoran limbah itu akan mengendap atau menampung

dan akan lebih mudah dipisahkan. Bila pada tahap ini sudah diperoleh

cairan yang bersih maka cairan tersebut sudah dapat dibuang ke

Universitas Sumatera Utara


lingkungan atau ke suangai asahan sesuai dengan persyaratan baku mutu

limbah cair yang telah ditentukan. Apabila bahan buangan limbah belum

bersih maka selanjutnya proses pengolahannya perlu ditingkatkan lagi dan

dilanjutkan ketingkat berikutnya.

2. Pengolahan Lanjutan (Secondary Waste Treatment)

Limbah buangan industri dari proses pertama yang belum bersih dan

belum bisa dibuang ke lingkungan atau ke sungai asahan selanjutnya akan

dimasukkan ke proses pengolahan lanjutan dimana dilakukan penambahan

mikroorganisme untuk mendegradasi bahan buangan.

Pada proses kedua ini diperlukan pemisahan antara cairan limbah dan

padatan yang larut atau melayang (sebagai koloidal) di dalamnya, maka

perlu juga dilakukan proses pengendapan. Penambahan zat kimia perlu

dilakukan untuk membantu proses pengendapan. Oleh karena itu dalam

penambahan zat kimia harus sesuai dengan proses pengolahan limbah agar

tidak mengakibatkan masalah pada akhir pembuangan limbah tersebut.

3. Pengolahan Akhir (Advanced Waste Treatment)

Pada proses pengolahan ketiga diharapkan bahwa setelah melalui tahapan

terakhir, limbah sudah menjadi bersih dan aman sehingga dapat dibuang

ke lingkungan dan sungai asahan. Apabila pada proses akhir masih adanya

bahan-bahan kimia yang terlarut dalam limbah tersebut dan apabila

dibuang ke lingkungan atau sungai asahan akan dapat membahayakannya.

Oleh sebab itu bahan-bahan kimia yang terlarut dalam proses pengolahan

limbah harus dikurangi , pengurangan bahan-bahan kimia yang terlarut

Universitas Sumatera Utara


dapat dilakukan dengan menambahkan karbon aktif untuk mengadsorpsi

bahan-bahan kimia berbahaya sehingga pembuangan yang dilakukan pun

akan aman dan ramah lingkungan.

Pengolahan limbah yang dilakukan PT Toba Pulp Lestari sebagai bentuk

tanggung jawab dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran

lingkungan yang terjadi sebelumnya serta untuk membuktikan kepada masyarakat

bahwa pihak perusahannya ingin memajukan dan mensejahterakat masyarakat.

Dalam pengolahan limbah tersebut PT Toba Pulp Lestari memberi pengaturan dan

pengawasan yang ketat supaya proses pengolahan limbah berjalan sesuai yang

direncanakan dan diharapkan serta mendapat hasil yang memuaskan.

Dari waktu kewaktu perusahaan PT Toba Pulp Lestari lebih teliti dan lebih

memperhatikan kelestarian dan kesejahteraan lingkungan masyarakatnyaserta

lebih memperhatikan pengelolaan pembuangan limbah ke sungai asahan sehingga

limbah tersebut tidak mengganggu dan dapat digunakan dalam kehidupan

masyarakat sekitar. Sehingga operasional PT Toba Pulp Lestari dalam mengelolah

limbah tersebut telah memilih legalitas sesuai aturan baik dari Kementerian

Lingkungan Hidup maupun Badan Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten.

Kegiatan yang beroperasi oleh PT Toba Pulp Lestari memiliki ketentuan-

ketentuan yang harus dipatuhi mengenai limbah yang harus diatasi, dalam

produksinya volume limbah cair yang diizinkan untuk dibuang dari pabrik sebesar

600 liter per detik. Untuk menampung limbah tersebut perusahaan PT Toba Pulp

Lestari harus membangun aerated lagoon (laguna) dan hanya boleh menggunakan

Universitas Sumatera Utara


air sungai asahan sebanyak 600 liter per detik. Parameter penting limbah cair yang

tidak boleh mengganggu perubahan ion dalam limbah yang menyimpang dari ion

Air Sungai Asahan, juga tidak boleh mengandung zat-zat beracun yang

membahayakan masyarakat dari komponen biotik. Jika perusahaan PT Toba Pulp

Lestari membuang limbah cair ke sungai asahan, maka air sungai asahan dengan

campuran limbah cair tersebut harus dapat diolah menjadi air minum dengan

proses dan alat-alat yang biasa digunakan untuk pengolahan air sungai menjadi air

minum berdasarkan kriteria kualitas air sesuai ketentuan.

Masyarakat yang berada di sekitar sungai harus dapat memanfaatkan air

sungai asahan seperti pada waktu sebelum terjadinya proses produksi yang

menyebabkan percampuran air sungai asahan dengan limbah cair buangan pabrik.

Selain itu agar masyarakat juga dapat menggunakan air sungai sesuai kebutuhan

masing-masing seperti : masyarakat menggunakan air sungai untuk mandi,

mencuci pakaian serta memanfaatkan air sungai untuk kelangsungan hidup

masyarakat yang berada di sekitaran sungai asahan.

C. Upaya Hukum yang di tempuh Masyarakat Sosor LadangTerhadap

Pemenuhan Tanggung Jawab PT Toba Pulp Lestari

Dalam upaya hukum mengenai pencemaran yang dilakukan oleh PT. Toba

Pulp Lestari, pada tahun 1999 perusahaan tersebut ditutup atas rekomendasi

Menteri Negara Lingkungan Hidup karena terbukti mencemari dan

membahayakan lingkungan. Namun PT Toba Pulp Lestari dibuka kembali dengan

Universitas Sumatera Utara


harapan agar tidak terjadinya kesalahan seperti sebelumnya serta dapat lebih

menjaga dan memajukan kelestarian masyarakat kecamatan parmaksian.

Apabila pihak perusahaan tidak melaksanakan tanggung jawabnya dalam

menjaga dan melindungi lingkungan hidup masyarakat, maka masyarakat sosor

ladang melalui organisasi lingkungan dapat melakukan upaya hukum berupa

gugatan berdasarkan pasal 1365 KUHPerdata, dengan alasan perbuatan yang

bersangkutan melanggar kepentingan masyarakat, dalam kasus ini pihak yang

mewakili masyarakat korban pencemaran PT Toba Pulp Lestarimenyampaikan

apa yang menjadi keluhan masyarakat dan tindakan yang akan dilakukan

masyarakat dalam tercapainya lingkungan yang sehat dan nyaman. Pihak yang

mewakili juga harus membuktikan adanya kesalahan yang dilakukan PT Toba

Pulp Lestari dan membuktikan bahwa pelanggar telah melanggar syarat-syarat

yang tercantum dalam izin yang dikeluarkan.

Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup jika tidak adanya titik

terang dan tidak ada upaya yang dapat ditempuh maka penyelesaian dilakukan

melalui pengadilan. Ganti kerugian dan pemulihan lingkungan terdapat dalam

pasal 87 UUPPLH, dijelaskan bahwa :

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan

perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau

lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan

tertentu.

Universitas Sumatera Utara


2. Setiap orang yang melakukan pemindah tanganan, pengubahan sifat dan

bentuk usaha dan/atau kegiatan dari suatu badan usaha yang melanggar

hukum tidak melepaskan tanggung jawab hukum dan/atau kewajiban

badan hukum tersebut

3. Pengadilan dapat menetapkan pembayaran uang paksa terhadap setiap hari

keterlambatan atas pelaksanaan putusan pengadilan.

4. Besarnya uang paksa diputuskan berdasarkan peraturan perundang-

undangan. 20

Selain diharuskan membayar ganti kerugian akibat pencemaran dan

perusak lingkungan hidup dapat pula dibebani melakukan tindakan hukum

tertentu, seperti memasang atau memperbaiki unit pengolahan limbah sehingga

limbah sesuai dengan baku mutu lingkungan hidup yang telah ditentukan dan

untuk memulihkan fungsi lingkungan hidup serta memusnahkan penyebab

timbulnya kerusakan atau pencemaran lingkungan, demi plestarian lingkungan

hidup manusia. 21

Namun dalam kegiatan produksinya perusahaan PT Toba Pulp Lestari

telah berusaha untuk memenuhi tanggung jawab dan kewajibannya dalam

menjaga dan melestarikan lingkungan masyarakat yang berada disekitar

perusahaan khususnya pada masyarakat sosor ladang. Sehingga masyarakat yang

berada dikawasan sungai asahan tidak perlu lagi merasa resah dan tidak nyaman,

20
Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 87
21
Siswanto Sunarso, Op.cit, hal.129

Universitas Sumatera Utara


masyarakat juga sudah dapat menggunakan air sungai asahan seperti sebelumnya

untuk kepentingan sehari-hari.

Setelah kembali beroperasinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbkmereka telah

melakukan banyak perubahan sistem. Perusahaan juga membangun kerjasama

yang baik kepada masyarakat khususnya masyarakat yang berada dikawasan

industri. Oleh karena itu masyarakat lama-kelamaan menerima dan merasa

nyaman dan tidak khawatir terhadap pencemaran air sungai dan lingkungan

karena, pihak perusahaan telah menunjukkan dan mengupayakan segala tanggung

jawab atas kepentingan masyarakat serta saling bekerja sama dalam membangun

masyarakat yang sejahtera. Sehingga tidak terjadinya aksi yang tidak diinginkan

lagi seperti aksi unjuk rasa dan protes terhadap PT Toba Pulp Lestari.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti

terhadap salah satu masyarakat, yaitu: Bapak Saut. Bapak tersebut mengatakan

bahwa setelah masyarakat melakukan unjuk rasa/demo serta protes berulang-

ulang kepada perusahaan PT Toba Pulp Lestari dan apabila keluhan-keluhan

mereka tidak juga segera diterima dan ditanggapi masyarakat sepakat membawa

permasalahan tersebut ke jalur hukum. Akan tetapi dengan terjadinya peringatan

yang diberikan masyarakat dan kesalahan yang terjadi sebelumnya sehingga

mengakibatkan berhentinya beroperasi kegiatan industri maka perusahaan PT

Toba Pulp Lestari lebih meningkatkan cara kerja terhadap masalah pencemaran

lingkungan yang terjadi akibat limbah yang dihasilkan. Bapak Saut mengatakan

bahwa banyak perubahan-perubahan yang terjadi yang dilakukan PT Toba Pulp

Lestari untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan mensejahterakan

Universitas Sumatera Utara


masyarakat. Bapak Saut memberitahukan sebagian upaya tanggung jawab yang

dilakukan PT Toba Pulp Lestari terhadap lingkungan dan masyarakat, yaitu

berupa kegiatan gotong royong yang dilakukan dilingkungan masyarakat yang

berguna untuk membuang sampah-sampah dan membersihkan lingkungan sekitar

agar berkurangnya pencemaran. Penyiraman jalan raya yang dilakukan dua kali

dalam seminggu yang berguna untuk mengurangi polusi akibat banyaknya debu

dijalanan serta banyaknya truck yang melintasi jalanan tersebut. Melakukan

pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada masyarakat yang berguna untuk

mengurangi gejala dan penyakit yang dialami oleh masyarakat. Sudah sangat

banyak peranan yang diberikan PT Toba Pulp Lestari kepada kami masyarakat

guna memenuhi janji-janji yang telah dijanjikan kepada masyarakat. Kami

masyarakat yang berada disekitar kegiatan produksi sangat senang akan

kepedulian dan pertanggung jawaban yang diberikan PT Toba Pulp Lestari

sehingga banyak mengurangi ketakutan-ketakutan yang dialami masyarakat dan

sangat mengurangi pencemaran lingkungan serta melindungi dan mensejahterakan

seluruh masyarakat. Kami juga berharap supaya pihak perusahaan PT Toba Pulp

Lestari dalam melakukan tanggung jawabnya tidak setengah-setengah dan tidak

hanya sementara melainkan harus tetap berlangsung selama beroperasinya

kegiatan industri maka, pihak perusahaan agar tetap menjaga dan membangun

kerjasama yang baik kepada masyarakat. 22

Tidak sampai disitu, pada tahun 20016 perusahaan PT Toba Pulp Lestari,

Tbk juga membangun fasilitas umum, seperti:

22
Wawancara dengan narasumber pada Senin, 26 juni, pukul 16.00

Universitas Sumatera Utara


1. Pembangunan saluran drainase jalan Bulu Silape Desa Pardomuan

Kecamatan Silaen;

2. Pengaspalan dan pembuatan paret-paret di jalan desa Parbulu Kecamatan

Parmaksian;

3. Pembangunan rabat beton di Desa Dolok Nauli Kecamatan Parmaksian;

4. Pemasangan dan penyambungan lampu jalan Kecamatan Parmaksian;

5. Perbaikan jembatan di Desa Narumonda Kecamatan Siantar Narumonda;

6. Pengadaan pupuk kepada masyarakat Desa Siruar, Kecamatan Parmaksian.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tanggung jawab PT Toba Pulp Lestari terhadap pencemaran

lingkungan dapat dilakukan dengan pengawasan, pencegahan, dan

penanggulangan yang merupakan pelaksanaan terpadu dalam

pengelolaan dan pemantauan lingkungan masyarakat sehingga

tercapainya tujuan pengembangan lingkungan pada kegiatan usaha.

2. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menanggulangi pencemaran air

sungai akibat limbah pabrik adalah pengelolaan, pengawasan,

pengurangan jenis limbah, serta penambahan alat bantu guna

mengontrol pembuangan limbah. Bentuk upaya dan usaha yang

dilakukan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat.

3. Upaya hukum yang ditempuh masyarakat terhadap pemenuhan

tanggung jawab adalah apabila tidak adanya pelaksanaan tanggung

jawab oleh PT Toba Pulp Lestari masyarakat mengancam akan

membawa kasus tersebut ketingkat yang lebih tinggi. Akan tetapi

setelah terjadinya demo pihak perusahaan lebih terdorong untuk

meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab dalam menjaga dan

melindungi lingkungan hidup serta memenuhi segala fasilitas

kebutuhan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


B. Saran

Dalam pembuatan skripsi ini, peneliti memiliki beberapa saran sebagai

acuan peneliti yang sehubungan dengan judul skripsi:

1. Perusahaan PT Toba Pulp Lestari wajib untuk melaksanakan kewajiban-

kewajiban tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat Desa Sosor

Ladang sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan oleh perusahaan tersebut.

2. Perusahaan PT Toba Pulp Lestari wajib menjalankan

pelaksanaanpenanggulangan pencemaran air sungai dengan baik sesuai

dengan apa yang telah dijanjikan supaya tidak timbul permasalahan bagi

kedua belah pihak.

3. Apabila terjadi suatu permasalahan saat berlangsungnya pelaksanaan

kegiatan produksi tersebut maka pihak perusahaan PT Toba Pulp Lestari

wajib untuk melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahan

dengan baik dan mengajak masyarakat bekerjasama supaya tidak timbul

permasalahan yang akan terjadi dikemudian hari.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Ridwan Halim, 2005, Hukum Administrasi Negara dalam Tanya jawab, Ghalia
Indonesia, Jakarta.

Subagyo, Joko, 2003,Hukum Lingkungan Masalah dan Penanggulangannya,


Rineka Cipta, Jakarta.

Busyar Azheri, 2012,Corporate Social Responsibility: dari voluntary menjadi


mandatory, Rajawali Pers, Jakarta.

Binoto Nadapdap, 2012, Hukum Perseroan Terbatas, Permata Aksara, Jakarta.

Suryana, 2006, Kewirausahaan Pedoman Praktis, Edisi ke tiga, Penerbit Salemba,


Jakarta.

Tim Penyusun, UU Nomor 32 Tahun 2009Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup, Karya Anda, Surabaya, 2010.

Purbacara, 2010, Perihal Kaedah Hukum, Citra Aditya, Bandung.

Wisnu Arya Wardhana, 2004,Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi),


Yogyakarta.

Muhamad Erwin, 2011,Hukum Lingkungan dalam sistem Kebijaksanaan


Pembangunan Lingkungan Hidup, Refika Aditama, Bandung.

Prof. Dr. Sri Redjeki Hartono SH, 2000, Kapita Selekta Hukum Perusahaan,
Mandar Maju, Bandung.

Munir Faudy, 2002, Perbuatan Melawan Hukum, Citra aditya Bakti, Bandung.

Soemarno, Otto. 2007, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada,


Yogyakarta.

Fandeli, Chapid, 2007,Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Liberty Offset,


Yogyakarta.

Shalahuddin Djalal Tanjung, 2002, Toksikologi Lingkiungan, Pusat Studi


Lingkungan Hidup, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara


B. UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

C. WEBSITE

Sentra Edukasi dit com, :Macam-macam Pencemaran lingkungan & Upaya


Pencegahan Pencemaran Lingkungan”, http://www.sentra –edukasi.com, diakses
14 oktober 2012.
www.google.co.id/pengaruh-industri-terhadap-lingkungan -hidup. Diakses
Februari 2008.
http://ml.scribd.com.doc/49530355/Tujuan-Analisis Dampak Lingkungan, diakses
14 September 2012.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai