PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh :
Adinda
7203520019
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan CBR ini dengan baik.
Kami selaku penulis berharap CBR ini dapat berguna, bermanfaat dan menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua mengenai materi yang akan dibahas nanti. Kami juga
menyadari bahwa CBR ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan karya tulis di masa yang akan
datang,
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya, CBR yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
a. Kesimpulan ............................................................................................................... 9
b. Saran ......................................................................................................................... 9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Melakukan Critical Book Report pada suatu buku dengan membandingkannya dengan buku
lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten
dengan cara merangkum bab yang terdapat pada keseluruhan buku.
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Identitas Buku
Buku Utama
1
Buku Pembanding
2
BAB 2
3
D. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Kosasih Djahiri tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut :
1. Secara Umum, untuk mendukung keberhasilan pencapaian pendidikan nasional
2. Secara Khusus, yaitu membina moral yang diharapkan diwujukan dalam kehidupan sehari –
hari
5
b) Strategi Akulturasi, adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru dimana ciri – ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
c) Strategi Pluralis, paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya
perbedaan dalam masyarakat.
E. Integrasi Nasional
Indonesia Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi
horizontal. Dimensi vertikal adalah dimensi yang berkaitan dengan upaya menyatukan
persepsi, keinginan dan harapan yang ada antara elit dengan massa, atau pemerintah dengan
rakyat. Sedangkan dimensi horisontal adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya
mewujudkan dengan persatuan di antara perbedaan – perbedaan yang ada dalam masyarakat
itu sendiri. Salah satu persoalan yang dialami oleh negara – negara berkembang seperti
Indonesia dengan mewujudkan integasi adalah masalah Primordialisme yang masih kuat.
Namun demikian harus tetap diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter suatu bangsa tetap
diperlukan di era Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga eksistensi sekaligus
mewujudkan taraf peradaban yang luhur, kekuatan yang tangguh dan mencapai negara bangsa
yang besar.
7
H. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Indonesia
UUD memegang peranan penting bagi kehidupan suatu negara. Dalam sejarahnya sejak
proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah berlaku tiga macam UUD
dalam 4 periode yaitu :
1) Periode 18 Agustus – 27 Desember 1949 berlaku UUD 1945
2) Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS
3) Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950
4) Periode 5 Juli 1959 – Sekarang berlaku kembali UUD 1945
I. Amandemen atau Perubahan UUD 1945
Artinya mengubah atau mengadakan pembuatan yang mana menjadi hak parlemen untuk
mengubah atau mengusulkan perubahan rancangan UUD. Inti peenrapan sistem pemerintahan
pasca amandemen Konstitusi UUD 1945 antara lain :
• Pelaksanaan pemilu langsung presiden dan wakil presiden
• Perubahan ideologi politik dari sosialis demokrat menjadi liberal
• Pelaksanaan kebebasan pers yang bertanggung jawab
8
Saat ini UU tentang kewarganegaraan RI yang berlaku adalah UU No. 12 Tahun 2006. Tentang
siapa warga negara Indonesia, dinyatakan pada pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006 yaitu :
a) Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang – undangan
b) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia
c) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara Indonesia
d) Anak yang lahir di wilayah negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan Ibunya.
e) Anak yang lahir dalam tenggat waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya WNI
D. Asas – Asas Kewarganegaraan
Dalam penentuan kewarganegaraan ada 2 asas, yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan. Tetapi dalam literatur hukum
dan dalam praktek dikenal adanya 3 asas kewarganegaraan masing – masing adalah Ius Soli,
Ius Sanguinis dan Asas Campuran.
• Asas Ius Soli, berasal dari bahasa Latin, “Ius” yang berarti pedoman atau hukum.
Sedangkan soli berasal dari kata “solum” yang berarti negeri, tanah atau daerah. Jadi
Ius Soli adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau darah atau
kelahiran seseorang.
• Asas Ius Sanguinis, asas ini menetapkan seseorang mendapatkan warga negara Jika
orangtuanya adalah warga negara suatu negara.
• Asas yang bersifat campuran, sehingga dapat menyebabkan terjadinya apatride (tanpa
kewarganegaraan) atau Bipatride (Kewarganegaraan Ganda).
• Asas kewarganegaraan khusus ialah asas yang terjadi atas beberapa macam asas atau
pedoman kewarganegaraan yaitu :
1. Asas kepentingan Nasional
2. Asas perlindungan Maksimum
3. Asas kebenaran Substantif
4. Asas Non – Diskriminatif
5. Asas keterbukaan
E. Cara Memperoleh dan Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia
Dalam literatur hukum Indonesia, cara memperoleh kewarganegaraan biasanya hanya
mencakup dua cara, yaitu memperoleh kewarganegaraan melalui kelahiran dalam bidang
9
hukum Indonesia dan melalui kewarganegaraan atau naturalisasi. Adapun 5 prosedur atau
metode perolehan status kewarganegaraan yang dikenal dalam praktek tersebut adalah :
1. Citizenship by birth, adalah cara meperoleh kewarganegaraan berdasarkan kelahiran
2. Citizenship by descent, adalah cara memperoleh kewarganegaraan berdasarkan
keturunan
3. Citizenship by naturalisation, adalah pewarganegaraan orang asing melalui
permohonan menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan – persyaratan yang
ditentukan
4. Citizenship by registration adalah peroleh kewarganegaraan bagi mereka yang telah
memenuhi syarat – syarat tertentu.
5. Citizenship by incorporation of territo, adalah proses kewarganegaraan karena
terjadinya perluasan wilayah negara.
Terdapat 3 kemungkinan cara kehilangan kewarganegaraan yaitu :
1) Renunciation, yaitu tindakan sukarela seseorang untuk meninggalkan salah satu dari
dua atau lebih status kewarganegaraan yang diperolehnya dari dua negara atau lebih
2) Termination, yaitu penghentian status kewarganegaraan sebagai tindakan hukum
3) Devrivation, yaitu penghentian secara paksa
F. Konsep Dasar HAM
Hak asasi manusia termasuk nilai-nilai dasar ideal, tanpa nilai-nilai ideal tersebut manusia tidak
dapat hidup sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Dikatakan bahwa HAM adalah
karena hak tersebut bersumber dari fitrah manusia yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa.
G. Sejarah HAM
Pada masa kenabian di kota Madinah disusun sebuah piagam Madinah. Piagam ini merupakan
dokumen kesepakatan masyarakt Madinah untk melindungi dan menjamin hak – hak sesama
warga msyarakat tanpa memandang latar belakang suku dan agama. Perkembangan yang lebih
konkrit tentang HAM terjadi setelah lahinya Bill OF Rights. Inti menyatakan bahwa “manusia
sama di muka hukum” piagam inilah yang menjadi embrio negara hukum Demokrasi dan
persamaan
H. Prinsip – Prinsip Pokok HAM
• Prinsip Universal
• Prinsip tidak dapat dilepaskan
• Prinsip tidak dapat dipisahkan
10
• Prinsip saling tergantung
• Prinsip keseimbangan
• Prinsip partikularisme
BAB VI Demokrasi
A. Pendahuluan
Demokrasi diakui sebagai nama terbaik dan paling tepat untuk semua sistem organisasi politik
dan sosial. Pemilihan demokrasi sebagai sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara karena dua alasan. Pertama, hampir semua warga dunia telah menjadikan demokrasi
sebagai asas fundamental, dan kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan pada hakikatnya
telah mengatur arah peran masyarakat dalam penyelenggaraan negara sebagai organisasi
tertinggi.
B. Pengertian Demokrasi
Secara istilah (Etimologi), kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang
berarti “Rule Of the People”. Dengan demikian demokrasi berarti kekuasaan atau pemerintah
ada di tangan rakyat. Dalam pembicaraan tentang demokrasi sering muncul istilah kebebasan.
Memang dalam Demokrasi terkandung kebebasan, tetapi kebebasan itu tidaklah absolut,
melainkan memiliki keterbatasan. Demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau
masyarakat dimana warga ngara turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya
yang dipilih.
C. Dari Demokrasi Langsung Ke Demokrasi Perwakilan
Istilah demokrasi, pertama kali dipakai di Yunani Kuno khususnya di Kota Athena sekitar abad
ke-6. Kota – kota di daerah Yunani pada waktu itu masih kecil – kecil. Penduduknya tidak
banyak sehingga mudah dikumpulkan oleh pemerintah dalam suatu rapat untuk
bermusyawarah. Karena rakyat iku serta secara langsung, pemerintah itu disebut pemerintah
langsung. Tetapi dalam perjalanan sejarah, kota – kota terus berkembang. Dalam kondisi
seperti itu, masyarakat modern dengan besar dan kerumitannyamenawarkan sedikit
kesempatan untuk deokrai langsung. Kini bentuk palng umum demokrasi beralih dari
demokrasi langsung ke demokrasi tidak langsung.
D. Karakteristik Sistem Politik Demokrasi
Mengintisarikan damokrasi sebagai sistem yang memiliki 11 pilar yaitu, :
1. Kedaulatan rakyat
11
2. Kekuasaan mayoritas
3. Hak – hak minoritas
4. Jaminan HAM
5. Pemilihan bebas dan jujur
6. Persamaan di depan hukum
7. Proses hukum yang wajar
8. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
9. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
10. Nilai – nilai toleransi pragmatisme kerjasama dan mufakat
11. Pemerintah berdasakan persetujuan dari yang diperintah
E. Demokrasi di Indonesia
Perlu dipahami bahwa demokrasi yang berlaku di Indonesia telah menghasilkan serangkaian
kemajuan baik prosedural, parlementer, presidensial, dan yang terpenting, pemilu yang damai.
Demokrasi Indonesia disebut demokrasi Pancasilla. Demokrasi Pancasilla dapat diartikan
secara luas atau sempit. Secara luas demokrasi pancasilla berarti kedaulatan rakyat yang
didasarkan pada nilai – nilai pancasilla. Sedangkan secara sempit demokrasi pancasilla berarti
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
13
atau peraturan – peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong
oleh aspirasi nasional geografik suatu negara.
Teori – Teori Geopolitik terdiri dari :
1. Teori geopolitik Frederich Ratzel
2. Teori geopolitik Rudolf Kjellen
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer
4. Teori Geopolitik Halford Mackinder
5. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mehan
6. Teori Geopolitik Guilio Douhet
7. Teori Geopoliik Nicholas J. Spijkman
D. Pengertian Wawasan Nusantara
Istilah wawasan berasal dari kata "wawas" yang berarti penglihatan, survei atau penglihatan.
Sedangkan kata "mawas" berarti cara pandang. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata
"Nusa" yang artinya antara dua hal. Wawasan nusantara merupakan cara pandang, cara
pandang, cara mengamati masyarakat Indonesia dalam hubungannya dengan dirinya dan
lingkungannya. Wawasan nusantara merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan berbangsa.
E. Sifat atau Ciri Wawasan Nusantara
Dijelaskan oleh Lembaga Pertahanan Nasional Wawasan Nusantara memiliki dua sifat atau
ciri, yaitu
1. Manunggal, artinya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan, baik aspek almiah maupun aspek sosial.
2. Utuh menyuluruh artinya utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah belah oleh
kekuatan apapun.
14
B. Pengertian Ketahanan Nasional
Secara Etimologis, istilah ketahanan nasional berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘tahan’ yang
berarti kuat, tangguh, dan ulet. Kata nasional berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘nation’ yang
berarti bangsa yang telah bernegara. Pada tahun 1973 konsepsi ketahanan nasional dimasukkan
ke dalam (GBHN). Adapun rumusan konsep ketahanan naional dalam GBHN tahun 1998
adalah sebagai berikut :
1. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap
aspek kehidupan bangsa dan negara
2. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan ekonomi, ketahanan
politik, ketahanan sosial budaya.
C. Sifat – Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
• Mandiri
• Dinamis
• Manunggal
• Wibawa
• Konsultasi dan Kerjasama
D. Unsur - Unsur Ketahanan Nasional
1. Ketahanan Individu, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh seseorang warga negara yang
sehat jasmani dan rohani.
2. Ketahanan keluarga, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh suami, istri dan anak dalam
keluarga yang dinamis.
E. Ketahanan Nasional Indonesia
1. Ketahanan Nasional dari aspek Tri Gantra
• Aspek Kedudukan Geografi
• Aspek Kekayaan Alam
• Aspek Keadaan dan Kemampuan Penduduk
2. Ketahanan Nasional dari aspek Panca Gantra
• Aspek Ideologi
• Aspek Politik
• Aspek Ekonomi
• Aspek sosial dan Budaya
15
BAB 3
PEMBAHASAN
a. Buku Utama
Kelebihan :
Buku ini menyajikan materi dengan kalimat yang mudah dipahami, cukup relevan bagi para
pembaca dan mahasiswa karena telah dilengkapi dengan rangkuman.
Kekurangan :
Terkadang apa yang dituliskan di bab pertama, muncul lagi di bab kedua, dan hal itu cukup
banyak ditemui sehingga pembahasan menjadi kurang fokus.
b. Buku Pembanding
Kelebihan :
Buku ini sangat cocok bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat karena dibuku ini lebih
condong ke arah praktik dalam menerapkan Pancasila di kehidupan sehari hari, dan juga buku
menyajikan materi dengan kalimat yang mudah dipahami
Kekurangan :
Menurut saya sampul buku ini kurang menarik ketimbang buku utama
16
BAB 4
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila, harus memahami apa arti dari
Pancasila itu sendiri, seperti kata Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia. Maka
dari itu Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara Republik Indoneesia.
Pancasila telah melekat dan men darah daging pada masyarakat Indonesia. Maka masyarakat
Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup ataupun menjadikan Pancasila sebagai
perjuangan utama oleh masyarakat bangsa Indonesia.
b. Saran
Antara buku utama dan buku pembanding ataranya sudah bagus dan mempunyai
keunggulannya maupun kelemahannya masing masing. Karena kedua buku ini sangat
berhubungan antara teori dan praktik diantara kedua buku.
17