NIM : 4183131030
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberi rahmat, serta hidayahnya kepada penulis sehingga penulisan
Makalah tentang Critical Book Report ini dapat berlangsung dengan lancar.
Penulis selesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Semoga makalah ini memenuhi syarat seperti yang
diharapkan.
Jenti Lumbantoruan
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari ditulisnya kritikan buku ini adalah:
a. Untuk menyelesaikan salah satu tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Meningkatkan kedisiplinan mahasiswa untuk selalu melakukan tugasnya sebagai warga
negara yang baik.
d. Untuk menguatkan karakter mahasiswa agar bisa menjadi penerus bangsa yang baik.
1.3 MANFAAT
Berdasarkan latar belakang dan tujuan diatas, maka kritikan buku ini bermanfaat untuk
membantu mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk bisa mengaplikasikan hal-hal
yang dipelajari pada mata kuliah Pendidikan Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Serta
bisa melakukan tugasnya sebagai warga negara yang baik.
4
1.4 IDENTITAS BUKU
A. Identitas buku utama:
5
BAB II
Pendidikan kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata, ialah kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat (1) definisi pendidikan sebagai berikut :
pendidikan adalah usaha sadar dan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarkat, bangsa, dan negara
(UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1).
Istilah Civis merupakan istilah yang paling tua sejak digunakan pertama kalinya oleh
Chereshore pada tahun 1886 untuk menunjukkan ilmu kewarganegaraan yang isinya antara
lain mempelajari hubungan antar warganegara dan hubungan antar warganegara dan negara.
Perihal kata civics, menurut Carter Van Good memberi argumen mengapa civics disebut ilmu
kewarganegaraan, hal ini dikarenakan belakang kata civics terdapat huruf s, ini menunjukan
sebuah ilmu.
6
nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan, dan nilai kepribadian budaya bangsa Indonesia
yang tertuang dalam pancasila dan UUD NKRI 1945.
3. Landasan yuridis/ Hukum
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) 1945.
b. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas).
c. UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.
Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa
Indonesia, program pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi harus
mampu mencapai tujuan:
Pendidikan adalah proses perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak ke arah yang
dikehendaki. Konsep pendidikan di perguruan tinggi internasional cenderung bersifat
manusiawi, realistik, egaliter, demokratis, dan religius. Pendekatan pendidikan, seperti yang
dicetusakan dalam deklarasi UNESCO (1998) bahwa pendidikan diwujudkan dalam pilar
learning to know, learning to do, learning to be, learnig to life together. Hal ini sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mewujudkan pribadi anggota masyarakat madani
yang bercirikan demokratis, kepastian hukum, egaliter, penghargaan tinggi terhadap human
dignity, kemajuan budaya dan bangsa dalam suatu kesatuan, dan religius.
7
Pendidikan (UU Nomor 20/2003 tentang sisdiknas) adalah suatu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
MPK adalah mata kuliah yang menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan
program studi dalam mengantarkan mahasiswa membangun kepribadiannya. MPK terdiri atas
mata kuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas
pemahaman dan penghayatan MPK inti. Di perguruan tinggi, MPK merupakan mata kuliah
wajib, hal ini termasuk dalam pasal 37/UU Sisdiknas (2003), yaitu kurikulumpendidikan
tinggi wajib memuat pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa.
Adapun visi dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah menjadi sumber nilai dan
pedoman penyelenggaraan dan pengembangan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia yang seutuhnya.
Serta adapun tujuan dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah menguasai kemampuan
berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual, serta
mengantarkan manusia selaku WNI. Mendidik mahasiswa memiliki motivasi bahwa
pendidikan kewarganegaraan yang diberikan berkaitan erat dengan peranan dan kedudukan
serta kepentingan mereka sebagai individu, anggota keluarga anggota masyarakat, dan
sebagai WNI yang terdidik serta bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya. Memberikan
pemahaman akan hubungan antar warga negara dan negaranya, harus terus ditingkatkan agar
dapat menjawab tantangan masa depan sehingga memiliki etos bela negara dalam profesinya
masing-masing. PT sebagai institusi ilmiah juga harus dapat mengembangkan ilmu dan
teknologi (iptek) untuk mencetak kader pemimpin bangsa yang dapat diharapkan dapat
berperan dalam pembangunan.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN BUKU
Adapun kelebihan dari buku ini adalah:
1. Bahasa yang digunakan buku ini sangatlah sederhana sehingga mudah dimengerti
dan dipahami oleh pembaca.
2. Buku ini memberikan defenisi tentang pendidikan kewarganegaraan dengan baik
dan jelas. Contohnya “Nu’man Somatri (Somatri, 2001) mendefinisikan
pendidikan kewarganegaraan sebagai seleksi dan adaptasi dari lintas ilmu-ilmu
sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan-kegiatan dasar manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk ikut
mencapai tujuan pendidikan.”
3. Buku ini memiliki materi yang lebih lengkap dibandingkan dengan buku
pembandingnya. Buku ini mambahas materi dari pendefenisian, lanjut ke landasan
dasar, kemudian membahas tentang tujuan dari pendidikan kewarganegaraan.
4. Tampilan luar dari buku ini atau covernya sangat menarik untuk dibaca.
3.2 KEKURANGAN BUKU
Adapun kekurangan dari buku ini adalah:
1. Buku ini tidak membahas materi tentang visi dan misi pendidikan
kewarganegaraan seperti yang dibahas oleh buku pembandingnya. Pada buku
pembanding dibahas tentang visi dan misi dari pendidikan kewarganegaraan.
Yakni dapat dilihat seperti berikut ” Adapun visi dari pendidikan
kewarganegaraan ini adalah menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan
dan pengembangan program studi dalam mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai manusia Indonesia yang seutuhnya. Misi dari pendidikan
kewarganegaraan ini adalah membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannianya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
pancasila, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai,
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan
rasa tanggung jawab”.
2. Selain dari kekurangan pada no.1, buku ini hampir tidak memiliki kekurangann
seacara susunan keterkaitan antar materinya.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Menurut saya buku ini sudah sangat lengkap dan bagus, namun saran saya akan lebih
baik apabila buku ini memuat gambar-gambar pendukung sebagai pelengkap dari materi yang
dibahas pada buku ini mengenai hakekat pendidikan kewarganegaraan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Gandamana, A. 2019. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN
11