Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT

MK. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PRODI S1 PENDIDIKAN KIMIA

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA MAHASISWA : JENTI LUMBANTORUAN

NIM : 4183131030

DOSEN PENGAMPU : Dra.YUSNA MELIANTI, M.H.

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberi rahmat, serta hidayahnya kepada penulis sehingga penulisan
Makalah tentang Critical Book Report ini dapat berlangsung dengan lancar.
Penulis selesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Semoga makalah ini memenuhi syarat seperti yang
diharapkan.

Dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Dra.YUSNA MELIANTI, M.H.selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Orangtua tercinta yang telah memberikan dukungan doa maupun material.
3. Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi.

Penulis menyadari makalah ini belum sempurna karena memiliki banyak


kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh
sebab itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan hasil makalah ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 27 Oktober 2019

Jenti Lumbantoruan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 4
1.2 TUJUAN ................................................................................................................................. 4
1.3 MANFAAT ............................................................................................................................. 4
1.4 IDENTITAS BUKU ............................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
RINGKASAN ISI BUKU ....................................................................................................................... 6
2.1 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA ....................................................................................... 6
2.2 RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING ........................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 9
3.1 KELEBIHAN BUKU ............................................................................................................. 9
3.2 KEKURANGAN BUKU ........................................................................................................ 9
BAB IV ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 10
4.2 SARAN ................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Secara konseptual, pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dilaksanakan dalam rangka


mewujudkan amanat pendidikan nasional. Dalam UU no. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional (sisdiknas) dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk
“mengembangkan kemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Belajar tentang pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah belajar tentang ke


Indonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian indonesia, membangun rasa
kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Para mahasiswa merupakan kaum intelektual
atau biasa disebut agen perubah sangat perlu untuk memahami Indonesia, berkepribadian
Indonesia, dan memiliki kebanggan akan tanah airnya Indonesia. Dengan demikian, ia
menjadi warganegara yang diharapkan mempunyai sikap kritis, analitis, bersikap dan
bertindak demokratis dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NKRI 1945.

1.2 TUJUAN

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari ditulisnya kritikan buku ini adalah:

a. Untuk menyelesaikan salah satu tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Meningkatkan kedisiplinan mahasiswa untuk selalu melakukan tugasnya sebagai warga
negara yang baik.
d. Untuk menguatkan karakter mahasiswa agar bisa menjadi penerus bangsa yang baik.
1.3 MANFAAT

Berdasarkan latar belakang dan tujuan diatas, maka kritikan buku ini bermanfaat untuk
membantu mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk bisa mengaplikasikan hal-hal
yang dipelajari pada mata kuliah Pendidikan Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Serta
bisa melakukan tugasnya sebagai warga negara yang baik.

4
1.4 IDENTITAS BUKU
A. Identitas buku utama:

1. Judul : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi


2. Edisi : Baru ( cetakan I)
3. Pengarang : Apiek Gandamana
4. Penerbit : Harapan Cerdas
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2019
7. ISBN : 978-602-5799-42-6

B. Identitas buku pembanding:

1. Judul : Pendidikan Kewarganegaraan perjuangan menghidupi jati diri bangsa


2. Edisi : Baru (cetakan I)
3. Pengarang : Minto Rahayu
4. Penerbit : Grasindo
5. Kota terbit : Depok
6. Tahun terbit : 2007
7. ISBN : 978-979-7598-74-1

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


2.1 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

Pendidikan kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata, ialah kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat (1) definisi pendidikan sebagai berikut :
pendidikan adalah usaha sadar dan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarkat, bangsa, dan negara
(UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1).

Nu’man Somatri (Somatri, 2001) mendefinisikan pendidikan kewarganegaraan sebagai


seleksi dan adaptasi dari lintas ilmu-ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan
kegiatan-kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan
ilmiah untuk ikut mencapai tujuan pendidikan. Secara khomprehensif, Udin S. Winataputra
(Winataputra, 2012 :249) mendefinisikan pendidikan kewarganegaraan sebagai suatu bidang
kajian yang memusatkan telahaannya pada seluruh dimensi psikologis dan sosio kultural
kewarganegaraan individu, menggunakan ilmu politik dan ilmu pendidikan sebagai landasan
epistimologis intinya, diperkaya dengan disiplin ilmu lain yang relevan dan mempunyai
implikasi aksiologis terhadap instrumentasi dan praksis pendidikan setiap warga negara
dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Istilah Civis merupakan istilah yang paling tua sejak digunakan pertama kalinya oleh
Chereshore pada tahun 1886 untuk menunjukkan ilmu kewarganegaraan yang isinya antara
lain mempelajari hubungan antar warganegara dan hubungan antar warganegara dan negara.
Perihal kata civics, menurut Carter Van Good memberi argumen mengapa civics disebut ilmu
kewarganegaraan, hal ini dikarenakan belakang kata civics terdapat huruf s, ini menunjukan
sebuah ilmu.

Landasan/ dasar pembelajaranpendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah:

1. Landasan ideologi yaitu Pancasila


Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Ideologi adalah seperangkat nilai
yang mengarahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi disebut juga
dengan prinsip yang menuntun. Pancasila bertujuan untuk menciptakan individu yang
memiliki, keimanan dan ketaqwaan, rasa kemanusiaan, rasa nasionalisme yang
menciptakan integrasi bangsa, selalu mengutamakan bermusyawarah dalam
menyelesaikan permasalahan, dan menjungjung nilai keadilan.
2. Landasan ilmiah
Setiap warga negara diharapkan dapat berperan aktif dalam masyarakat agar berguna
bagi bangsa dan negaranya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan
perubahan jaman di masa yang akan datang. Untuk itu sangat diperlukan penguasaan
ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berdasarkan nilai-nilai keagamaan/ spiritual,

6
nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan, dan nilai kepribadian budaya bangsa Indonesia
yang tertuang dalam pancasila dan UUD NKRI 1945.
3. Landasan yuridis/ Hukum
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) 1945.
b. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas).
c. UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.

Sedangkan tujuan pendidikan kewarganegaraan menurut pusat kurikulum


memberikan kompetisi sebagai berikut:

1. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis membentuk diri berdasarkan pada
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa
lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa
Indonesia, program pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi harus
mampu mencapai tujuan:

1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-


nilai moral, etika dan religius.
2. Menjadi warga negara yang cerdas berkarakter, menjungjung tinggi nilai
kemanusiaan.
3. Menumbuhkan kebanggaan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada
tanah air.
4. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaan dan bertanggungjawab, serta
mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.
5. Menjungjung tinggi nilai-niali keadilan.

2.2 RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING

Pendidikan adalah proses perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak ke arah yang
dikehendaki. Konsep pendidikan di perguruan tinggi internasional cenderung bersifat
manusiawi, realistik, egaliter, demokratis, dan religius. Pendekatan pendidikan, seperti yang
dicetusakan dalam deklarasi UNESCO (1998) bahwa pendidikan diwujudkan dalam pilar
learning to know, learning to do, learning to be, learnig to life together. Hal ini sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mewujudkan pribadi anggota masyarakat madani
yang bercirikan demokratis, kepastian hukum, egaliter, penghargaan tinggi terhadap human
dignity, kemajuan budaya dan bangsa dalam suatu kesatuan, dan religius.

7
Pendidikan (UU Nomor 20/2003 tentang sisdiknas) adalah suatu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

MPK adalah mata kuliah yang menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan
program studi dalam mengantarkan mahasiswa membangun kepribadiannya. MPK terdiri atas
mata kuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas
pemahaman dan penghayatan MPK inti. Di perguruan tinggi, MPK merupakan mata kuliah
wajib, hal ini termasuk dalam pasal 37/UU Sisdiknas (2003), yaitu kurikulumpendidikan
tinggi wajib memuat pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa.

Hakikat Pendidikan kewarganegaraan bertujuan membekali dan memantapkan mahasiswa


dengan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara Indonesia yang pancasila
dengan negara dan sesama warga negara. Dengan kemampuan dasar, diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian
yang mantap, berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis; berpandangan luas ;
bersikap demokratis dan berkeadaan.

Adapun visi dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah menjadi sumber nilai dan
pedoman penyelenggaraan dan pengembangan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia yang seutuhnya.

Misi dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah membantu mahasiswa memantapkan


kepribadiannianya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa
kebangsaan, dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan rasa tanggung jawab.

Serta adapun tujuan dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah menguasai kemampuan
berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual, serta
mengantarkan manusia selaku WNI. Mendidik mahasiswa memiliki motivasi bahwa
pendidikan kewarganegaraan yang diberikan berkaitan erat dengan peranan dan kedudukan
serta kepentingan mereka sebagai individu, anggota keluarga anggota masyarakat, dan
sebagai WNI yang terdidik serta bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya. Memberikan
pemahaman akan hubungan antar warga negara dan negaranya, harus terus ditingkatkan agar
dapat menjawab tantangan masa depan sehingga memiliki etos bela negara dalam profesinya
masing-masing. PT sebagai institusi ilmiah juga harus dapat mengembangkan ilmu dan
teknologi (iptek) untuk mencetak kader pemimpin bangsa yang dapat diharapkan dapat
berperan dalam pembangunan.

8
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN BUKU
Adapun kelebihan dari buku ini adalah:
1. Bahasa yang digunakan buku ini sangatlah sederhana sehingga mudah dimengerti
dan dipahami oleh pembaca.
2. Buku ini memberikan defenisi tentang pendidikan kewarganegaraan dengan baik
dan jelas. Contohnya “Nu’man Somatri (Somatri, 2001) mendefinisikan
pendidikan kewarganegaraan sebagai seleksi dan adaptasi dari lintas ilmu-ilmu
sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan-kegiatan dasar manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk ikut
mencapai tujuan pendidikan.”
3. Buku ini memiliki materi yang lebih lengkap dibandingkan dengan buku
pembandingnya. Buku ini mambahas materi dari pendefenisian, lanjut ke landasan
dasar, kemudian membahas tentang tujuan dari pendidikan kewarganegaraan.
4. Tampilan luar dari buku ini atau covernya sangat menarik untuk dibaca.
3.2 KEKURANGAN BUKU
Adapun kekurangan dari buku ini adalah:
1. Buku ini tidak membahas materi tentang visi dan misi pendidikan
kewarganegaraan seperti yang dibahas oleh buku pembandingnya. Pada buku
pembanding dibahas tentang visi dan misi dari pendidikan kewarganegaraan.
Yakni dapat dilihat seperti berikut ” Adapun visi dari pendidikan
kewarganegaraan ini adalah menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan
dan pengembangan program studi dalam mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai manusia Indonesia yang seutuhnya. Misi dari pendidikan
kewarganegaraan ini adalah membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannianya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
pancasila, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai,
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan
rasa tanggung jawab”.
2. Selain dari kekurangan pada no.1, buku ini hampir tidak memiliki kekurangann
seacara susunan keterkaitan antar materinya.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Nu’man Somatri (Somatri, 2001) mendefinisikan pendidikan kewarganegaraan sebagai


seleksi dan adaptasi dari lintas ilmu-ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan
kegiatan-kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan
ilmiah untuk ikut mencapai tujuan pendidikan. Hakikat Pendidikan kewarganegaraan
bertujuan membekali dan memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar hubungan warga negara Indonesia yang pancasila dengan negara dan sesama warga
negara. Adapun visi dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah menjadi sumber nilai dan
pedoman penyelenggaraan dan pengembangan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia yang seutuhnya. Misi
dari pendidikan kewarganegaraan ini adalah membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannianya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa
kebangsaan, dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan rasa tanggung jawab.

4.2 SARAN

Menurut saya buku ini sudah sangat lengkap dan bagus, namun saran saya akan lebih
baik apabila buku ini memuat gambar-gambar pendukung sebagai pelengkap dari materi yang
dibahas pada buku ini mengenai hakekat pendidikan kewarganegaraan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Gandamana, A. 2019. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN

TINGGI. Medan : Harapan Cerdas.

Rahayu, M. 2007. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERJUANGAN MENGHIDUPI

JATI DIRI BANGSA. Depok : Grasindo.

11

Anda mungkin juga menyukai