REPORT MK.
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
PRODI S1 PGSD-FIP
WAWASAN NUSANTARA
MEDAN
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan critical
Book Report ini dengan judul “ Wawasan Nusantara “ . Critical Book Report ini saya buat guna
memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan , semoga Critical
Book Report ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical Book Report ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:
1) Kedua orangtua saya yang selalu mendoakan
2). Kepada ibu dosen pengampuh, Prof. Dr. Ida Duma Riris, M.Si
Saya menyadari bahwa critical Book report ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada di dalam critical
Book Report ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca
BAB I .......................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
B. Tujuan ........................................................................................................
C. Manfaat.......................................................................................................
2. Buku Pembanding.......................................................................................
BAB II .....................................................................................................................
Bab 1 .......................................................................................................................
Bab 2 .......................................................................................................................
Bab 3 ......................................................................................................................
Bab 4 ......................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................
BAB IV.................................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
PENDAHULUAN
C. MANFAAT CBR
Manfaat fari critical Book adalah :
1. Menambah wawasan penulis
2. Mempermudah pembaca dalam memahami isi dari buku
3. Menambah pengetahuan pembaca
D. IDENTITAS BUKU
1.Buku Utama
3. Penerbit : ALPRIN
7. ISBN : - 978-979-070-162-5
- 978-263-637-8 (PDF)
2. Buku Pembanding
7. ISBN : (PDF)
BAB II
Wawasan nusantara secara etimologi berasal dari bahasa Jawa wawas yang berarti
pandangan, nusa yang berarti kesatuan kepulauan dan antara yang bermakna dua
samudera. Jadi pengertian secara umum dari Wawasan nusantara adalah cara pandang
atau cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak diantara (Asia dan Australia) juga dua
Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang jati diri dan lingkungan yang
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya
tujuan nasional.
tahun 1999 menyatakan: Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional.” Wawasan
dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Kemudian
turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan
di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Bangsa
B. Hakikat Nusantara
Indonesia. Hal tersebut secara luas dapat diartikan sebagai cara pandang yang selalu utuh
wawasan nusantara, tiap warga negara tanpa kecuali harus berpikir, bersikap, dan
bertindak secara utuh dan menyeluruh, semata-mata demi kepentingan nasional. Oleh
sebab itu, hakikat wawasan nusantara juga dapat diartikan sebagai keutuhan serta
Sementara itu, secara Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menjelaskan jika
sebagai satu kesatuan ekonomi, politik, sosial budaya, serta ketahanan keamanan.
Dalam hakikat wawasan nusantara, terdapat landasan hukum yang tercantum
Indonesia
golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal ini bukan berarti menghilangkan
banyak.
bangsa Indonesia.
Fungsi adanya wawasan nusantara bagi masyarakat Indonesia adalah sebagai pedoman,
keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan
daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
B. Aspek Trigatra
problem atau masalah kehidupan berbangsa melalui pendekatan delapan aspek kehidupan
nasional yang disebut Astagatra. Astagatra terdiri atas Trigatra dan Pancagatra. Dan
berikut ini aspek Trigatra yang menjadi bagian dalam aspek Ketahanan Nasional dalam
wawasan nusantara.
Dalam wawasan nusantara, terdapat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta
kepulauan yang menurut wujud terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau di
dalamnya. Dalam bahasa asing, hal tersebut disebut sebagai suatu archipelago
kelvar. Kepulauan disebut archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah
utara dan Benua Australia di sebelah selatan. Ada pula Samudera Indonesia di
Letak geografisnya terletak pada 6 LU-11 LS, 95 BT-141 BT dan dilalui garis
moralitas, fertilitas, dan migrasi. Sejauh ini, fertilitas jadi unsur yang
nasional.
karena Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber alam,
meliputi pelican atau mineral, flora, dan fauna, serta sumber lainnya. Sifat
lain.
A. Keberagaman di Indonesia
1. Keberagaman Suku
Suku bangsa atau yang sering disebut etnik dapat diartikan sebagai
hingga perilaku. Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari suku
bangsa yang beragam. Setiap suku bangsa memiliki karakter tersendiri, baik
dalam aspek sosial maupun budaya. Tercatat, Indonesia memiliki lebih dari 300
2. Keberagaman Agama
Sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa", merupakan salah satu tanda
bahwa Indonesia adalah negara yang religius. Setiap warga negara berhak dan
dalam UUD 1945 Pasal 29. Terdapat 6 agama yang diakui oleh Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Antara lain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha,
dan Konghucu. Dilansir dari Portal Informasi Indonesia, agama Islam memiliki
6,9%.
3. Keberagaman Ras
Ras adalah klasifikasi manusia berdasarkan ciri-ciri fisik (fenotipe) dan asal usul
seperti kedatangan bangsa asing, sejarah penyebaran ras dunia, dan kondisi
geografis Indonesia. Indonesia sendiri memiliki beberapa jenis ras. Antara lain
wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain kedua ras di atas,
Seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea, serta Ras Kaukasoid, yaitu orang-
akibat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam serta anggota
golongan setara dan tidak ada hierarki. Golongan hierarki atau golongan yang
terbentuk secara vertikal meliputi status sosial, pendidikan, jabatan, dan lain
dan sebagainya. Keberagaman golongan jenis kedua ini dapat memicu timbulnya
etnosentrisme, yakni merasa anggota golongannya paling benar sehingga
1. Rumah Adat
Rumah Adat Sumba (Foto: Dok. Dian Purnomo) Rumah adat menjadi salah satu
wujud keragaman budaya Indonesia Rumah adat dibangun dengan wujud dan cara
yang sama dari generasi ke generasi tanpa atau sedikit mengalami perubahan.
Rumah adat tradisional sampai saat ini masih ada yang ditinggali, tapi juga ada
yang digunakan untuk upacara adat. Rumah adat merupakan cerminan budaya
yang terbentuk dari tradisi dalam masyarakat, seperti adaptasi atau cara hidup,
Sumatera Barat, gapura candi bentar yang merupakan rumah adat Bali, rumah
joglo khas Jawa Tengah, rumah panjang khas masyarakat Kalimantan Barat, dan
sebagainya.
2. Upacara Adat
Upacara adat menjadi salah satu wujud keragaman budaya Indonesia Upacara
adat adalah salah satu tradisi yang dianggap memiliki nilai-nilai bagi masyarakat
sekitar. Selain sebagai cara manusia untuk berhubungan dengan para leluhur dan
menyesuaikan diri terhadap alam dan lingkungannya dalam arti luas. Contohnya,
upacara ruwatan dalam tradisi Jawa untuk menyucikan seseorang dari kesialan.
melakukan kremasi jenazah, dan upacara bakar batu di Papua yang bertujuan
3. Pakaian Tradisional
Baju atau pakaian tradisional menjadi salah satu wujud keragaman budaya
adat atau tradisional berfungsi untuk mengekspresikan identitas. Pakaian adat ada
Misalnya, baju bodo khas suku Bugis dan Makassar, ulos dari Sumatera Utara,
pakaian adat betawi khas DKI Jakarta, kebaya Jawa dengan jarik batik khas Jawa
Tengah, pakaian adat king baba dan king bibinge dari Kalimatan Barat.
4. Tarian Adat
berbeda. Ada tarian untuk menyambut tamu agung, menyambut panen, upacara
kematian, upacara keagamaan, dan sebagainya. Sebut saja, tari Saman dari daerah
Aceh, tari kecak dan pendet dari Bali, tari jaipong dari Jawa Barat, tari reog
Ponorogo dari Jawa Timur, tari topeng Betawi dari Jakarta, tari piring dari
Alat musik tradisional menjadi salah satu wujud keragaman budaya Indonesia
Lagu tradisional adalah lagu yang berasal dari daerah tertentu. Lagu daerah mirip
dengan lagu kebangsaan namun statusnya hanya bersifat kedaerahan dengan lirik
tradisional yang terkenal di Indonesia adalah Rasa Sayange asal Maluku, Gundul-
gundul Pacul dan Bapak Pucung dari Jawa Tengah, Bungong Jeumpa dari Aceh,
Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat, Anging Mammiri dari Sulawesi Selatan.
6. Senjata Tradisional
Senjata tradisional yang menjadi salah satu wujud keragaman budaya Indonesia.
Senjata tradisional tak hanya digunakan sebagai alat berlindung dari serangan
musuh, tapi juga digunakan dalam kegiatan berladang dan berburu. Pada saat ini,
Betawi, kujang khas Jawa Barat, keris khas Jawa Tengah, celurit asli Madura, dan
7. Makanan Khas
Papeda atau bubur sagu khas Maluku (Foto: Gunawan Kartapranata via
Indonesia Kuliner atau makanan juga merupakan produk budaya berwujud nyata
Sumatera Selatan terkenal dengan makanan pempek. Kemudian kerak telor dari
Jakarta, nasi lengko khas Cirebon, nasi gudeg khas Yogyakarta, rujak cingur dari
Jawa Timur, ayam betutu dari Bali, ayam taliwang dari NTB, papeda dari Maluku
dan Papua.
1. Wadah (contour)
Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk
Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yaitu:
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan. Persatuan dan kesatuan dalam
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari: Tata laku
batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia. Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku
Keadilan
Kejujuran
Solidaritas
Kerja Sama
Kesetiaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perbedaan Buku Utama dan Buku Pembanding
1. Buku Utama
Pada buku utama memiliki judul sesuai dengan isi buku
2. Buku Pembanding
Pada buku pembanding memiliki cover yang sesuai dengan judul
Buku pembanding ini sangat bermamfaat bagi pelajar dan sebagai wawasan juga
Buku pembanding ini cocok dijadikan sebagai pembanding pada buku utama
B. Saran
Adapun saran dari cbr dalam pembahasan wawasan nusantara adalah mari meningkatkan
kesadaran agar mau berperilaku dan berpandangan wawasan nusantara sebagai cermin akan
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa indonesia ini.
Sekecil apapun kebaikan untuk bangsa dan negara lebih baik dibanding dari segudang ilmu yang
ada didunia ini.Pembahasan cbr wawasan nusantara ini masih di jelaskan secara sederhana dalam
rangka untuk meningkatkan kesadaran kita akan bangsa indonesia.Dalam cbr ini memang tidak
membahas wawasan nusantara secara mendalam namun cukup untuk menambah khasanah
tentang wawasan nusantara.
Cbr wawasan nusantara ini dapat dijadikan dasar pemikiran dalam menentukan sikap kita
sebagai warga negara. Belajar untuk memandang positif bukan kearah negatif. Bangsa ini sangat
membutuhkan sikap dengan tegas dan berpendirian bukan sekedar berpengetahuan namun minim
akal dan kesadaran.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Widayati. (2019). Wawasan nusantara. Semarang: Alpirin
Moh. Ega Elman Miska,SP,MSi. Wawasan nusantara. Jakarta: Univ Gunadarma