Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Informatika (Karyawan)
INFORMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Laporan critical book ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tohap Pandapotan
Simaremare, M.Pd yang telah membimbing dan mendukung dalam penyelesaian tugas saya
ini. Dan saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman saya yang memberikan dukungan
dan semangat kepada saya untuk dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan critical
book yang selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Critical book adalah hasil kritik atau bandingan tentang suatu topik materi yang
umumnya ada pada perkuliahan, terhadap buku yang berbeda. Critical book tidak hanya
bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi, dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari
buku tersebut dan bagaimana isi buku tersebut dapat mempengaruhi cara berpikir dan
pemahaman pembaca.
Setiap buku yang ditulis oleh penulis tertentu pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kelayakan suatu buku dapat diketahui dengan
melakukan resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu
buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan buku lainnya menandakan
buku tersebut sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi oleh khalayak ramai.
Diharapkan dengan adanya laporan critical book ini dapat menambah pemahaman
tentang materi ini dan mampu berpikir lebih kritis dan sistematis, sehingga mahasiswa
sebagai calon guru dapat mengaplikasikan materi ini di lapangan atau setelah menjadi guru.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi materi yang akan dikritik,
antara lain :
Adapun tujuan critical book ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
isi buku, dan untuk mengetahui kelayakan buku tersebut untuk dibaca oleh khalayak ramai.
1
BAB II
INTISARI BUKU
Buku Utama
Pengarang : Dr.
Iriyanto
Widisuseno,
M, Hum, Dr.
Ana
Penerbit : BP Undip
ISBN : 978-979-704-519-7
Jumlah Halaman : 96
Buku Pambanding
Pengarang : Achmad
Muchji, Drs.,
H.MM., Gatot
2
Subiyakto, SH., Herru Mugimin, SH., Mei Raharja,
Drs., MM., Sangsang Sangabakti, Ssos, Spd, M Psi.
ISBN :-
Pendidikan Pancasila sangat urgent untuk diajarkan kepada anak didik, terutama
kalangan mahasiswa. Pelakasanaan Pendidikan Pancasila mempunyai landasan yang
berkaitan dengan aspek kesejahteraan, landasan kultural (budaya), landasan filosofis dan
landasan yuridis. Diberikannya Pendidikan Pancasila merupakan upaya untuk memenuhi
tujuan Pendidikan Nasional yang sekaligus upaya mewujudkan pambangunan nasional.
Lahirnya Pancasila merupakan suatu kebutuhan social, historis, dan politik yang
mendasari terbentuknya identitas bangsa Indonesia secara final. Pancasila sangat menjadi
dasar negara Republik Indonesia karena mengandung nilai-nilai yang melekat pada
kepribadian rakyat Indonesia dan mampu menjawab tantangan historis-politik selama proses
perumusan identitas negara, khususnya memperdamaikan dan menjembatani kubu-kubu
ideologis yang dominan dalam pergerakan politik Indonesia. Itu sebabnya Pancasila disebut
memiliki dimensi imperatif bagi bangsa Indonesia.
Etika adalah filsafat moral yang membahas tentang baik dan buruk. Etika merupakan
cabang filsafat praktis yang berhubungan dengan nilai, yaitu nilai baik dan buruk. Pancasila
sebagai system etika menunjukan bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila Pancasila
merupakan tatanan moral yang harus kita sepakat dan laksanakan dalam kehidupan sehari-
hari.
Pancasila sebagai dasar negara dimanifestasikan dalam UUD 1945. Pembukaan UUD
1945 yang memuat Pancasila menjadi pokok kaidah dasar atau staats fundamental norm yang
menjiwai isi seluruh batang tubuh UUD 1945. Oleh karena sifatnya yang singkat dan supel,
implementasi UUD 1945 dalam praktek kenegaraan Republik Indonesia mengalami dinamika
sesuai penfsiran masing-masing pemerintahan. Dorongan untuk menyempurnakan rumusan
batang tubuh UUD 1945 menguat setelah Gerakan Reformasi tahun 1998. Setelah empat kali
amandemen, UUD 1945 mengalami beberapa perubahan mendasar.
Bab I Pendahuluan
4
Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk selalu
mengkaji dan mengembangkan Pancasila setingkat dengan ideologi/paham yang ada seperti
Liberalisme, Komunisme, Sosialisme. Melalui Pendidikan Pancasila warga negara Indonesia
diharapkan mampu memahami, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan
tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945.
Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri sendiri namun bilamana
dikelompokan maka akan Kembali pada dua kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai
dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Filsafat Pancasila adalah
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya
bangsa dangan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan
menyeluruh.
Etika adalah kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok, Etika
merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu
nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik, norma hukum, norma moral
maupun norma kenegaraan lainnya.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan jaman, IPTEK serta dinamika perkambangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya, namun mengeksplitsitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang selalu
berkembang.
5
Lahirnya Pancasila merupakan suatu kebutuhan social, historis, dan politik yang
mendasari terbentuknya identitas bangsa Indonesia secara final. Pancasila sangat menjadi
dasar negara Republik Indonesia karena mengandung nilai-nilai yang melekat pada
kepribadian rakyat Indonesia dan mampu menjawab tantangan historis-politik selama proses
perumusan identitas negara, khususnya memperdamaikan dan menjembatani kubu-kubu
ideologis yang dominan dalam pergerakan politik Indonesia. Itu sebabnya Pancasila disebut
memiliki dimensi imperatif bagi bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dimanifestasikan dalam UUD 1945. Pembukaan UUD
1945 yang memuat Pancasila menjadi pokok kaidah dasar atau staats fundamental norm yang
menjiwai isi seluruh batang tubuh UUD 1945. Oleh karena sifatnya yang singkat dan supel,
implementasi UUD 1945 dalam praktek kenegaraan Republik Indonesia mengalami dinamika
sesuai penfsiran masing-masing pemerintahan. Dorongan untuk menyempurnakan rumusan
batang tubuh UUD 1945 menguat setelah Gerakan Reformasi tahun 1998. Setelah empat kali
amandemen, UUD 1945 mengalami beberapa perubahan mendasar.
Bab VII Pancasila sebagai Paradigma dalam Pembangunan Nasional dan Aktualisasi
Diri
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Buku Utama
a. Kelebihan
b. Kelemahan
Penulis menemukan ada beberapa ejaan Bahasa Indonesia yang ditulis tidak sesuai
dengan Ejaan Bahasan Indonesia. Hal itu menyebabkan beberapa pembahasan kurang dapat
dimengerti.
Buku Pembanding
a. Kelebihan
Pembahasan dari Buku Pembanding ini lebih mendetail daripada pembahasan yang
ada di Buku Utama, membuat seseorang yang memelajarinya dapat lebih mengerti secara
lebih dalam mengenai inti materi. Pemilihan kata yang dipakai juga membuat pembaca lebih
mudah dalam memahaminya.
b. Kelemahan
Pembahasan yang lebih mendetail terkadang membuat materi menjadi agak bertele-
tele, sehingga terkadang membuat pembaca menjadi sedikit kebingungan.
7
penulis lebih merekomendasikan buku terbitan “Penerbit Gunadarma”. Semua materi yang
ada dalam kedua buku tersusun dengan baik. Sehingga pembaca merasa sangat mudah
memahami kajiannya yang menggunakan bahasa yang ringan.
3.2 Saran
Dari kedua buku yang telah diulas di atas, saran penulis yaitu untuk menggunakan
kedua buku ini sebagai bahan ajar agar memperoleh informasi yang lebih lengkap dan
spesifik.
8
LAMPIRAN
https://drive.google.com/file/d/1amSVKmHF1of1b91fmrm-QdBku7XN8OG9/view?
usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1tl1FneJQS5Z4rjXOC3Nt5XlUeBwjKTpx/view?usp=sharing