Skor Nilai
OLEH: KELOMPOK 8
NAMA :
1. ALDI ALFIANSYAH SINAGA(2192141002)
2. FAHIRA PRATIWI(2193141002)
3. GOMU SRI RAHMA DEWI(2193141003)
4. RENATHA MARSAULINA BR
SITANGGANG(2192441010)
5. SHAELA PRAKASA( 2193141005)
6. JUITA ANGELICA ESTERIA
BR.TARIGAN(2193141015)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya
kesehatan dan kemudahan dalam mengerjakan salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan
yaitu critical book report sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat
waktu. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan
membantu saya dalam menyelesaikan tugas critical book report ini.
Secara khusus saya berharap semoga critical book report ini dapat menambah wawasan
pembaca mengenai kewarganegaraan.
Saya sadar sepenuhnya bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna ,
masih banyak kekurangan kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu saya masih
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat memotivasi saya dalam mengerjakan
tugas ini dengan lebih baik lagi kedepannya.Terima kasih.
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 1
DARTAR ISI……………………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 3
A. RASIONALISASI CBR…………………………………………………………… 3
B. TUJUAN CBR…………………………………………………………………… 3
C. MANFAAT CBR………………………………………………………………… 4
D. IDENTITAS BUKU………………………………………………………………. 4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU……………………………………………………… 5
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………… 22
A. PEMBAHASAN ISI BUKU………………………………………………………..22
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU……………………………………. 22
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………… 24
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..24
B. REKOMENDASI…………………………………………………………………. 24
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 25
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONALISASI CBR
Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat baca
masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk
menaikkan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan.
Mengkritik buku (critical book report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
sebuah hasil karya atau buku, baik berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat
diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah
buku.
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah
buku kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun
kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat
menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti
dengan pendapat terhadap isi buku.
Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas
pengarang, cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep
dan teori yang dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau
resensi sangat bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai
kekurangan dan kelebihan dari isi buku yang telah dibaca. Untuk itu, kami harapkan
kepada pembaca agar mengetahui dan memahami mengenai laporan buku atau
resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan baik dan bukan hanya sekedar
membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa yang ada dalam buku
tersebut secara mendalam.
B. TUJUAN CBR
1. Penyelesaian tugas pendidikan kewarganegaraan
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam mengkritik buku
3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam memilih buku yang efektif
4. Menguatkan kemampuan mahasiswa dalam membedah buku
C. MANFAAT CBR
3|Page
1. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritisi.
2. Membantu memberikan gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau
hasil karya lainnya.
3. Menguji kualitas buku dengan membandingkannya dengan buku yang lain.
4. Mengetahui identitas dari sebuah buku.
5. Melatih pemikiran kritis dalam proses pendapatan informasi dari berbagai sumber.
D. IDENTITAS BUKU
Buku utama
1. Judul : Pendidikan Kewarganegaraan
2. Jumlah halaman : 149 halaman
3. Pengarang : Dr. Deny Setiawan, M. Si
4. Penerbit : Madenatera
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2017
7. ISBN : 978-602-98133-7-1
Buku pembanding
Buku pembanding 1
1. Judul : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi
2. Jumlah halaman : 200 halaman
3. Pengarang : Winarno Narmoatmojo,dkk
4. Penerbit : Ombak
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2015
7. ISBN : 602-258-267-0
Buku pembanding 2
1. Judul : Pendidikan kewarganegaraan
2. Jumlah halaman : 194 halaman
3. Pengarang : Drs. Payerli Pasaribu,M.Si
4. Penerbit : Unimed Press
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2016
7. ISBN : 978-602-7938-04-5
4|Page
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
5|Page
1994 berubah lagi menjadi PPKn, dan pada kurikulum KTSP berubah menjadi
Pendidikan Kewarganegraan sampai sekarang.
Perubahan – perubahan isitlah mata pelajaran PKn atau Civics di kalangan sekolah
dasar dan menengah tersebut di atas, juga terjadi di kalangan Perguruan Tinggi di
Indonesia. Civic Education ( Pendidikan Kewarganegaraan ) sesungguhnya bukan sesuatu
yang baru, beberapa bentuk pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi telah lama
dilakukan seperti penataran P4 dan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn).
Perubahan ini juga nampak diikuti dengan perubahan isi PKn yang lebih memperjelas
akar keilmuan yakni politik, hukum dan moral. Penanaman nilai-nilai karakter dalam
kehidupan sehari-hari menjadi kurang terinternalisasi melalui pembelajaran PKn di kelas.
Sehingga menyebabkan semakin sulit mengembangkan Pendidikan Karakter dikarenakan
materi PKn lebih focus pada materi pendidikan politik dan hukum.
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan diatur dalam Permendiknas No 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu :
1. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta antikorupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia sea langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
11 | P a g e
d) Asas kewarganegaraan berdasarkan naturalisasi, walaupun tidak dapat memenuhi
status kewarganegaraan melalui sistem kelahiran maupun perkawinan seseorang
masih dapat mendapatkan status kewarganegaraan melalui proses pewarganegaraan
atau naturalisasi. Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada pula yang
pasif. Dalam pewarganegaraan aktif seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk
memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu negara titik
sedangkan dengan pewarganegaraan pasif seseorang yang tidak mau di
warganegara kan oleh suatu negara atau tidak mau diberi atau dijadikan warga
negara suatu negara maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak repudiasi
yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.
C. Pengertian Negara
Loegemann mendefinisikan negara sebagai suatu organisasi kemasyarakatan yang
bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat.
Negara merupakan organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia tadi. Negara merupakan organisasi dari sekumpulan orang yang
menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah yang sah dan mempunyai
kedaulatan. Para pakar kenegaraan memberikan titik terang pengertian negara sebagai
berikut :
a. Kranenburg, negara adalah organisasi yang didirikan atas dsar kehendak suatu
golongan atau bangsanya sendiri.
b. George jellinek, negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok orang manusia
yang telah mendiami wilayah tertentu.
Jika kita membahas negara, maka tidak akan terlepas dari bangsa. Menurut KBBI
bangsa merupakan orang orang yang bersamaan asal, keturunan, adat, bahasa, dan
sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Pada dasarnya bangsa terbentuk atas dasar
kesamaan, baik dari segi keturunan, tempat, sejarah, adat, bahasa, dan tujuan yang
dimiliki satu dengan yang lainnya. Mengenai pengertian bangsa dikemukakan juga oleh
para pakar kenegaraan, yaitu :
a. Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah buah hasil hidup manusia dalam sejarah.
b. Ernes Renan (Prancis), bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung.
12 | P a g e
D. Teori Terjadinya Negara
1. Teori kontrak Sosial, Menurut teori ini negara terbentuk atas dasar sebuah perjanjian
yang dilakukan oleh masyarakat.
2. Teori ketuhanan, Teori ini menganggap bahwa negara ada karena adanya kehendak
Tuhan
3. Teori kekuasaan, Menurut teori ini negara terbentuk karena adanya kekuasaan atau
kekuatan.
4. Teori hukum adat, Menurut teori ini negara terbentuk karena adanya keinginan untuk
Memenuhi kebutuhan manusia yang bermacam-macam.
16 | P a g e
BAB V : HAK DAN KEWAJIBAN
A. Pengertian Hak
Hak dapat diartikan sesuatu yang benar, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu atau kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Dengan
demikian hak warga negara pada dasarnya adalah dikembangkan dari natural right atau
mendapat jaminan hukum. Hak – hak warga negara yang substansial menurut Lyman
Tower Sargen, pada prinsipnya antara lain meliputi (1) hak untuk memilih, (2) hak
kebebasan berbicara, (3) hak kebebasan pers, (4) hak kebebasan beragama, (5) hak
kebebasan bergerak, (6) hak kebebasan berkumpul, (7) hak kebebasan dari perlakuan
sewenang – wenangnya oleh sistem politik dan hukum.
Menurut CCE (Center for Civic Educatio) hak – hak individu yang perlu dilindungi
oleh negara yakni:
1. Hak pribadi (personal right),
2. Hak politik (political right),
3. Hak ekonomi (economic right)
B. Pengertian Kewajiban
Menurut Rapar bahwa warga negara yang bertanggung jawab adalah warga negara
yang baik. Warga negara yang baik adalah warga negara yang memiliki keutamaan atau
kebajikan selaku warga negara. Kewajiban sering melekat dengan sanksim sanksi itu ada
yang tida langsung (sanksi moral) dan ada sanksi yang langsung (hukuman).
Pengembangan tanggung jawab warga negara tidak hanya akan mengurangi perbuatan
melanggar hukum, akan tetapi juga akan menumbuhkembangkan demokrasi dan
kepentingan nasional yang lain.
Secara umum, perwujudan tanggung jawab warga negara terhadap bangsa dan
negaranya terutama dalam pelaksanaan hak dan kewajiban dalam mewujudkan
kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi. Dalam usaha mewujudkan kepentingan
nasional, misalnya seorang warga negara berkewajiban: Menjunjung tinggi
hukum/peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis, menjunjung tinggi pemerintah,
memberikan suara dalam pemilu, menjaga dan membela kemerdekaan, menuntut
pelajaran/ilmu pengetahuan, mengembangkan iman dan taqwa.
17 | P a g e
C. Konsep Hak dan Kewajiban
Adil merupakan konsep yang tidak dapat dipisahkan dengan hak dan kewajiban. Jadi
kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan sebagai konsekuensi seorang dengan
statusnya, sedangkan hak adalah sesuatu yang harus diterima sebagai konsekuensi
pemenuhan kewajiban. Dari pengertian tersebut tergambar bahwa hak dan kewajiban
merupakan dua konsep yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan.
D. Konsep Warga
Negara Warga negara adalah anggota negara. Demikian secara singkat pengertian
umum tentang warga negara. Dalam Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2006 pasal 1
ayat 1 tersirat bahwa warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang – perundangan. Prinsip hukum internasional tentang
kewarganegaraan, setiap Negara berdaulat dipersilahkan untuk menentukan siapa yang
masuk warganegarannya, namun demikian tetap menghormati prinsip – prinsip umum
hukum internasional. Dalam menentukan statusnya sebagai warga negara, biasanya
terjadi pada seseorang yang mempunyai jasa yang berharga kepada sebuah negara,
sehingga ia diberi kesempatan untuk masuk negara tersebut dengan dipermudah atau tetap
memilih negara asalnya.
19 | P a g e
e. Miriam Budiarjo merumuskan konstitusi sebagai suatu piagam yang menyatakan cita-
cita bangsa dan merupakan dasar organisasi kenegaraan suatu bangsa . sedangkan
undang-undang dasar merupakan bagian tertulis dari konstitusi.
21 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI BUKU
Didalam ketiga buku tersebut sama sama dijelaskan bahwa pendidikan
kewarganegaraan adalah salah satu cara yang digunakan untuk mendidik peserta didik
memiliki rasa kewarganegaraan. Didalam buku utama dituliskan” Pendidikan
kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi
muda untuk mengambil peran dan tanggung jawab sebagai warganegara, dan secara
khusus peran pendidikan termasuk didalamnya persekolahan, pengajaran dan belajar,
dalam proses penyiapan warga negara tersebut”. Yang mana semua buku juga
menjelaskan bahwa untuk memiliki rasa kewarganegaraan maka harus bisa menerapkan
butir butir pancasila.
Pada buku utama dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan ditunjukkan untuk
umum sedangkan pada buku pembanding ada yang khusus untuk mahasiswa atau
perguruan tinggi dimana disebutkan bagaimana pentingnya pendidikan kewarganegaraan
di ranah perguruan tinggi.
Pada buku utama tidak dijelaskan makna dari setiap sila sila pancasila dengan jelas
sedangkan pada buku pembanding menjelaskan makna sila sila pancasila, sehingga
terlihat lebih lengkap.
Pada buku utama tidak menjelaskan bagaimana pancasila sebagai kepribadian dan
identitas nasional indonesia sedangkan pada buku pembanding ada dijelaskan mengenai
bagaimana pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional indonesia.
23 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membandingkan ketiga buku dapat disipulkan bahwa setiap buku mempunyai
kelebihan dan kekuranag ,ada materi yang tidak dijelaskan dibuku utama namun
dijelaskan dibuku pembanding sebaliknya ada yang dijelaskan dibuku utama namun
tidak dijelaskan dibuku pembanding. Namun untuk keseluruhan buku ini sanagat
bagus untuk dijadikan pedoman atau pegangan dalam belajar kewarganegaraan
B. SARAN
Setelah meriview ketiga buku ini maka saya menyarankan untuk pembaca memiliki
dua diantara tiga buku diatas dikarenakan jika hanya satu buku maka akan tertinggal
satu atau dua materi yang tidak dijelaskan pada satu buku tersebut.
24 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
25 | P a g e