Disusun :
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat iman, nikmat kesehatan serta limpahan rahmat dan hidayah. Shalawat serta
salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang-benderang seperti saat sekarang ini.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Critical Book Review ini yang merupakan
salah satu tugas dari mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas.
Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Lasenna Siallagan, M.Pd. Selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Harapan penulis, semoga
makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan bagi pembaca dan tidak hanya itu,
penulis juga berharap semoga Critical Book Review ini bisa menjadi referensi alternatif
bagi kita.
Penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam makalah ini baik dari kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan maupun dalam struktur penulisan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dalam
penyusunan Critical Book Review di kemudian hari.
Adinda Nabila
NIM. 2203311024
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... i
Daftar Isi....................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 4
C. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 5
BAB II. RINGKASAN BUKU
2.1 Identitas Buku .......................................................................................... 6
2.2 Ringkasan Buku........................................................................................ 7
BAB III. KEUNGGULAN BUKU
3.1 Keterkaitan antar Bab ............................................................................ 18
3.2 Kemutakhiran isi buku ........................................................................... 18
BAB IV. KELEMAHAN BUKU
4.1 Keterkaitan antar Bab ............................................................................ 19
4.2 Kemutakhiran isi buku ........................................................................... 19
BAB V. IMPLIKASI
5.1 Teori ...................................................................................................... 20
5.2 Perkembangan pendidikan ..................................................................... 20
5.3 Analisis mahasiswi ................................................................................ 20
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 21
B. Saran ....................................................................................................... 22
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu usaha agar mutu pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan adalah dengan
memperbaiki proses belajar di dalam maupun di luar kelas. Proses belajar mengajar ini dapat
diperbaiki salah satunya adalah dengan cara mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pada dasarnya sebagai seorang calon pendidik sebenarnya secara tidak sadar sudah sangat
sering menemukan berbagai macam masalah dan solusi pemecahannya salah satunya yaitu
lewat PPL maupun cerita dari pendidik-pendidik disekitar penulis, hanya saja masih belum
banyak laporan yang dibuat. Sekaranglah hendaknya para calon penerus mulai belajar
melaksanakan dan membuat laporan PTK dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran
dan dapat memberi pengetahuan kepada para pendidik terhadap pemecahan suatu masalah di
dalam kelas.
Perkembangan ilmu pengetahuan juga minim di karenakan rendahnya minat baca
masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical
book review) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik
berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang
melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku
kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku
tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok
pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.
Kritik buku (critical book review) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan
salah satu tugas individu mata kuliah Penelitien Tindakan Kelas.
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku
atau hasil karya lainnya secara ringkas.
Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.
Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.
BAB II
RINGKASAN BUKU
ISBN : 978-602-9377-60-6
Awiria, M.Pd.
A. HAKIKAT PENELITIAN
Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa
fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki
berkat adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan
manusia yaitu: (1) logika yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang
dapat membedakan antara baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara
indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh
pengetahuan tersebut.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses
berpikir ilmiah yang dituangka dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka
landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan
metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran
(reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin
diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji
kebenarannya secara empirik (berdasarkan fakta).
Terdapat empat langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah
penelitian yaitu:
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain
penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang
dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan
metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab
sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu
penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam
mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis
data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan
tersebut memberikan
1. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan obyektif.
2. Penelitian Deskriptif yang yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah
tertentu.
3. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan
pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4. Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek.
5. Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara
variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
6. Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
7. Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan
hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada
kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian.
8. Penelitian Kausal-komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan
pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai
pembanding.
9. Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau
pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.
Di dalam kelas yang dihuni beragam-ragam siswa yang memiliki kemauan dan
keinginan yang berbedabeda. Di kelas itu juga akan mengindikasikan bahwa setidaknya akan
bermunculan masalah yang harus segera diatasi. Untuk itulah, sangat diperlukan langkah-
langkah tepat dan jitu untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dimana ujung tombak
pelaksanaannya adalah guru. Langkah-langkah yang tepat dan jitu yang harus dilakukan guru
untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut adalah dengan cara melakukan PTK demi
untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa serta untuk meningkatkan
profesionalitas guru itu sendiri. Oleh karena itu, PTK memang begitu diperlukan oleh guru
yang selalu berkecimpung dengan dunia kelas. Guru merupakan orang yang paling tepat
untuk melakukan PTK.
Menurut Salakim (2007) PTK merupakan suatu kebutuhan guru untuk meningkatkan
profesionalitasnya sebagai guru. Alasannya (1) PTK sangat kondusif untuk membuat guru
menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Guru menjadi
reflektif dan kritis terhadap apa yang guru dan siswa lakukan, (2) PTK meningkatkan kinerja
guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi yang sudah
merasa puas terhadap apa yang dikerjakannya selama bertahun-tahun tanpa ada upaya
perbaikan dan inovasi, namun dia bisa menempatkan dirinya sebagai peneliti di bidangnya,
(3) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu pengkajian yang terdalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya, dan (4) PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang
guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya.
Salah satu kompetensi yang termasuk dalam kompetensi profesional guru adalah
kemampuan melakukan penelitian terutama PTK, dimana PTK langsung terkait dengan
kebutuhan guru untuk promosi kenaikan pangkat dan jabatan mulai dari golongan IV/a ke
atas (Arikunto, 2006).
Berdasarkan pengertian di atas, komponen yang terdapat dalam sebuah kelas yang
dapat dijadikan sasasaran PTK adalah sebagai berikut.
Secara umum karaktersitik suatu masalah yang layak diangkat untuk PTK adalah
sebagai berikut.
1. Masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta empirik yang
dirasakan dalam proses pembelajaran. Apabila hal ini terjadi, guru merasa prihatin
atas terjadinya kesenjangan, timbul kepedulian dan niat untuk mengurangi
tersebut dan berkolaborasi dengan dosen/widyaiswara/ pengawas untuk
melaksanakan PTK.
2. Masalah tersebut memungkinkan untuk dicari dan diidentifikasi faktor-faktor
penyebabnya. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar atau landasan untuk
menentukan alternatif solusi.
3. Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusi bagi masalah tersebut
melalui tindakan nyata yang dapat dilakukan guru/peneliti. Dianjurkan agar
masalah yang dipilih untuk diangkat sebagai masalah PTK adalah yang memiliki
nilai yang bukan sesaat, tetapi memiliki nilai strategis bagi keberhasilan
pembelajaran lebih lanjut dan memungkinkan diperolehnya model tindakan efektif
yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah serumpun.
Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus
dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal PTK dapat membantu memberi
arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama penelitian
berlangsung. Proposal PTK harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang mudah diikuti. Proposal PTK adalah gambaran terperinci tentang proses yang
akan dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas
(pembelajaran).
Proposal atau sering disebut juga sebagai usulan penelitian adalah suatu pernyataan
tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal
PTK penelitian berkaitan dengan pernyataan atas nilai penting dari suatu penelitian. Membuat
proposal PTK bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun menyenangkan di dalam
tahapan proses penelitian. Sebagai panduan, berikut dijelaskan sistematika usulan PTK.
(1) Meningkatkan hasil belajar melalui pembelajanan kooperatif pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (dapat dituliskan topik bahasan dan juga mata
pelajarannya) di SD Negeri XXX
(2) Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas VII di SMP XXX.
(3) Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Mata Pelajaran Matematika
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Himpunan.
Selanjutnya merupakan latar belakang masalah, seperti diketahui bahwa Tujuan utama
PTK adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Untuk itu, dalam uraian latar
belakang masalah yang harus dipaparkan hal-hal berikut.
(1) Masalah yang diteliti adalah benar-benar masalah pembelajaran yang terjadi di
sekolah. Umumnya didapat dari pengamatan dan diagnosis yang dilakukan guru
atau tenaga kependidikan lain di sekolah. Perlu dijelaskan pula proses atau kondisi
yang terjadi.
(2) Masalah yang akan diteliti merupakan suatu masalah penting dan mendesak untuk
dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya,
dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut.
(3) Identifikasi masalah di atas, jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab
dari masalah tersebut. Secara cermat dan sistematis berikan alasan (argumentasi)
bagaimana dapat menarik kesimpulan tentang akar masalah itu.
Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Pada bagian ini umumnya terdiri
atas jabaran tentang rumusan masalah, cara pemecahan masalah, tujuan serta manfaat atau
kontribusi hasil penelitian.
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tujuan PTK dirumuskan secara jelas, dipaparkan
sasaran antara dan sasaran akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten
dengan hakikat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya. Sebagai
contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa
dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran yang dianggap sesuai,
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan lain sebagainya. Pengujian
dan/atau pengembangan strategi pembelajaran bukan merupakan rumusan tujuan PTK.
Ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.
Kerangka Teoretik dan Perumusan Hipotesis tindakan, Pada bagian ini diuraikan
landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan peneliti dalam menentukan alternatif
pemecahan masalah. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman
peneliti PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku-pelaku PTK lain di samping terhadap
teori-teori yang lazim hasil kajian kepustakaan. Pada bagian ini diuraikan kajian teori dan
pustaka yang menumbuhkan gagasan mendasar usulan rancangan penelitian tindakan.
Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan
untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut.
Prosedur Penelitian, Pada bagian ini diuraikan secara jelas prosedur penelitian yang
akan dilakukan. Kemukakan obyek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian
secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Sistematika dalam ini meliputi:
a. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Pada bagian ini disebutkan
di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik
dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial
ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan
lain sebagainya.
b. Variabel yang diselidiki. Pada bagian ini ditentukan variabelvariabel penelitian
yang dijadikan fokus utama untuk menjawab permasalahan yang dihadapi.
Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru,
bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain
sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-
mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa,
implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) variabel
output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan
pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman
belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
c. Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk
meningkatkan pembelajaran, seperti: 1) Perencanaan, yaitu persiapan yang
dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan,
pelaksanaan tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario
pembelajaran, pengadaan alatalat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain
yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Disamping
itu juga diuraikan alternatifalternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka
perbaikan masalah 2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan
dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan
diterapkan. 3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman
dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan
perbaikan yang dirancang. 4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur
analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan
A. DRAFT LAPORAN
Untuk dapat pengakuan dan penghargaan terhadap apa yang telah dilakukan, bahkan
agar diakui sebagai bentuk karya tulis ilmiah yang kelak diakui sebagai sub unsur
pengembangan profesi sebagai salah satu syarat bagi kenaikan pangkat, maka buatlah
laporannya dan seminarkan dalam rangka penyebarluasan serta untuk mendapat nilai
kumulatif yang lebih tinggi.
Format laporan PTK yang telah diakui sebagai bentuk karya tulis di lingkungan
Depdiknas adalah sebagai berikut:
Bagian Pembuka - Halaman judul - Abstrak - Kata Pengantar - Daftar Isi - Daftar
Tabel, Gambar, Grafik, Bagan, dan Lampiran (bila ada)
KEUNGGULAN BUKU
Pada bab pertama buku ini membahas mengenai konsep dasar penelitian sebagai
kerangka acuan dasar dan alur berfikir pentingnya memahami penelitian, hakikat penelitian,
tujuan umum penelitian, dan penelitian berdasarkan fungsinya. Selanjutnya pada bab kedua
dijelaskan metode penelitian pendidikan berdasarkan metodenya, dijelaskan adanya
penelitian deskriptif, studi kasus, penelitian survei, dan lainnya sehingga pembaca mampu
membedakan penelitian yang satu dengan lainnya. Pada bab ketiga membahas penelitian
tindakan kelas, hal ini sangat diperlukan pada topik pembelajaran kita hendaknya kita
membahas tentang pentingnya PTK, pengertian PTK, tujuan dan manfaat PTK, karakteristik
PTK dan lain-lain.
Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini sangat terstruktur
sehingga dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti
langkah-langkah ataupun ilmu yang akan disampaikan. Pokok pembahasan dari bab satu (i)
sampai dengan bab sebelas (vii) merupakan suatu kesatuan dalam melakukan suatu
penelitian, yang tentunya saling berkaitan dan dengan urutan yang sudah sesuai.
Dilihat dari tahun terbit, buku ini terbit 2013 tepatnya sudah sepuluh tahun dan
ermasuk buku yang sudah lama. Tetapi penulis menggunakan sumber bacaan atau referensi
kebanyakan sudah lebih dari lima tahun terakhir, walaupun seperti itu penulis tetap
menggunakan referensi yang akurat dan terpercaya seperti buku panduan terjemahan, jurnal
terakreditasi dan dengan buku-buku yang memang penulisnya ahli dalam bidang penelitian
tindakan kelas. Penulis juga mencantumkan beberapa contoh proposal artikel jurnal ilmiah
hal tersebut menggambarkan bahwa penulis dapat langsung menerapkan teori dan mengambil
contoh terbaru sebagai sampelnya.
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
Buku sudah baik karena berukuran sedang dan dicetak menggunakan kertas yang
ringan dan tipis sehingga mudah untuk dibawa. Kulit buku ini menggunakan hardcover yang
seharusnya memberikan kesan elegan tetapi dikarenakan gambar latar belakang yang menarik
serta cover menggunakan kombinasi warna yang menarik juga tidak seperti buku
pembanding, sehingga menjadikan buku kedua terlihat tidak menarik untuk dibaca.
Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku pembanding tersebut masih kurang
baik karena masih susah untuk dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah
untuk dipahami sehingga pembaca harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya.
Dalam setiap bab sering di jumpai antara kalimat yang tidak berhubungan, maka sebab itu
dalam memahamipun menjadi susah. Sebaiknya penggunaan kalimat dalam dibuat dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar isi yang terkandung didalamnya dapat
tersampaikan dengan jelas.
BAB V
IMPLIKASI
5. 1. Teori
Teori-teori yang terdapat pada buku ini sangatlah berdampak untuk penemuan,
pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu
adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Apabila kita
mengaplikasikan teori tersebut secara benar dalam proses penelitian kita. Sedangkan
pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-
raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada. Teori-teori yang terdapat juga dapat
digunakan sebagai penguat data dalam pembuktian penelitian. Maka, dapat disimpulkan
bahwa penelitian dapat memberikan pengetahuan baru kepada kita dan juga dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
5. 2. Perkembangan Pendidikan
Hasil yang di dapatkan dari data-data yang dikumpulkan berdasarkan fakta-fakta akan
di telaah, dan dikembangkan maka data tersebut sebagai data baru atau informasi yang baru
bagi peneliti yang sangat penting yang akan menjadi bahan pertimbangan untuk
memperkirakan tindakan selanjutnya khususnya dalam pendidikan. Salah satu contohnya,
hasil penelitian dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu
pendidikan, terutama pada penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil
proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas dan sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk
memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien
sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Meningkatkan hasil
belajar dan solidaritas siswa untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan,
meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model
pembelajaran inovatif. Manfaat terbesar bagi peneliti yaitu sebagai sarana belajar untuk
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat
melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan
selama ini sudah efektif dan efisien.
5. 3. Analisis Mahasiswa
Hasil yang di dapatkan dari data-data yang dikumpulkan berdasarkan fakta-fakta akan
di telaah, sehingga mahasiswa dapat menyajikan berbagai gambar secara lengkap mengenai
implikasi teoritikal dari penelitian tersebut. Tujuannya untuk meyakinkan para penguji
terhadap kontribusi ilmu pengetahuan maupun teori yang dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah penelitian.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini sangat terstruktur
sehingga dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti
langkah-langkah ataupun ilmu yang akan disampaikan. Pokok pembahasan dari bab satu (i)
sampai dengan bab tujuh (vii) merupakan suatu kesatuan dalam melakukan suatu penelitian,
yang tentunya saling berkaitan dan dengan urutan yang sudah sesuai. Penulis juga
menggunakan sumber bacaan atau referensi yang akurat dan terpercaya seperti buku panduan
terjemahan, jurnal terakreditasi dan dengan buku-buku yang memang penulisnya ahli dalam
bidang metodologi penelitian. Penulis juga mencantumkan beberapa contoh proposal artikel
jurnal ilmiah hal tersebut menggambarkan bahwa penulis dapat langsung menerapkan teori
dan mengambil contoh terbaru sebagai sampelnya.
B. Saran
Sebaiknya penulis mengganti tampilan cover pada buku pembanding yang menarik
serta menggunakan kombinasi warna yang beragam, sehingga menjadikan buku pembanding
terlihat menarik untuk dibaca. Selain itu, sebaiknya penulis mencantumkan referensi yang
jelas dari setiap kutipan yang diambil dan jika diperlukan membuat daftar referensi dari
setiap babnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdoeh. 2007. Syarat- Syarat agar PTK Berhasil, http:// www.abdoeh.wordpress.com (10
Jan 2008).
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Peneilitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bina Aksara.