Oleh
Kelompok 7
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Adinda Nabila (2203311024)
Chairun Nisa (2201111004)
Leni Purwanti (2203311006)
Sintiya Klolanta Br Ginting (2203111013)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengembangan
Bahan Ajar BIPA ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar BIPA yaitu tugas Critical Book Review.
Dan penulis berharap tugas ini dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Prof. Dr.
Khairil Ansari, M.Pd. / Ika Febriana, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Bahan
Ajar BIPA, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberi dorongan sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah yang di tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata penulis berharap makalah ini memberi manfaat untuk kita semua.
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Critical Book Report atau laporan kritis buku adalah sebuah bentuk tulisan yang
membahas dan menganalisis buku dengan kritis dan objektif. Hal ini sangat penting untuk
dilakukan karena dapat memberikan manfaat dan rasioanalisasi yang sangat penting bagi
pembaca. Pertama, dengan melakukan laporan kritis buku, pembaca dapat memahami isi buku
secara lebih mendalam. Analisis yang dilakukan pada laporan kritis buku dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik terhadap konteks dan konsep yang diungkapkan dalam buku
tersebut.
Selain itu, dengan melakukan laporan kritis buku, pembaca dapat mengembangkan
keterampilan kritis dan analitis yang penting. Dalam membuat laporan kritis buku, pembaca
harus melakukan evaluasi yang mendalam terhadap isi buku, mengevaluasi argumen yang
diungkapkan, dan memberikan pendapat yang rasional dan logis. Hal ini dapat membantu
pembaca untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, penulisan Critical Book Report juga dapat membantu peneliti untuk
memperluas wawasan dan pemahaman tentang teori dan konsep pendidikan yang
relevan dengan topik penelitian. Dengan memperluas wawasan dan pemahaman, peneliti
dapat mengembangkan penelitian yang lebih komprehensif dan inovatif. Terakhir,
penulisan Critical Book Report juga dapat membantu peneliti untuk meningkatkan
kemampuan menulis dan presentasi. Dengan kemampuan menulis dan presentasi yang
baik, peneliti dapat memperkenalkan hasil penelitiannya kepada masyarakat secara lebih
efektif dan inovatif.
D. Identitas Buku
Ada dua hal yang akan dijelaskan pada bagian ini. Hal pertama adalah prinsip dan strategi
pembelajaran keterampilan menyimak. Hal kedua adalah permainan (gim) dalam pembelajaran
keterampilan menyimak.
Kompetensi menyimak adalah suatu yang universal atau lebih besar daripada kompetensi berbicara
(Brown, 2007). Sebelumnya, Morley (2001) mengungkapkan bahwa perlahan tetapi pasti, lebih
banyak perhatian telah diberikan pada pemahaman mendengarkan. Bozorgian (2012) dalam
tulisannya mengungkapkan bahwa keterampilan mendengarkan adalah keterampilan yang paling
dominan untuk mode komunikasi manusia dan keterampilan ini menempati hampir 50% dari
komunikasi harian. Dengan demikian, pembelajaran menyimak tidak dapat diabaikan dalam
pembelajaran bahasa kedua (second language [L2/SL]) atau bahasa asing (foreign language [FL]).
a) Tujuan
mendengarkan sebuah kata, frasa, atau pola kalimat, mengulanginya (menirunya), dan
menghafalnyal
d) Nilai-nilai yang dapat diambil adalah pemelajar melakukan latihan pola; mengulang dialog;
menggunakan pola prefabrikas (potongan kata dalam kalimat) yang dihafal dalam percakapan
mereka meniru pola pengucapan.
a) Tujuan pembelajaran adalah memproses informasi titik diskrit serta untuk mendengarkan dan
menjawab pertanyaan pemahaman.
c) Prosedur pembelajarannya adalah meminta pemelajar untuk mendengarkan teks lisan dan
menjawab pertanyaan.
d) Nai nilaiyang dapat diambil adalah pemelajar dapat memanipulas potongan informasi yang terpisah
dan meningkatkan kecepatan dan akurasi mengingat
3) Tugas mendengarkan
a) Tujuan pembelajarannya adalah memproses wacana lisan untuk 1) tujuan fungsional dan 2)
mendengarkan dan melakukan sesuatu dengan informasi tersebut.
b) Materi pembelajarannya adalah menampilkan aktivitas yang membutuhkan pola respons
pemelajar berdasarkan model mendengarkan-dan-menggunakan. Pemelajar mendengarkan
kemudian segera melakukan sesuatu dengan informasi yang diterima; mengikuti arahan yang
diberikan, menyelesaikan tugas; menyelesaikan masalah; mengirimkan inti informasi secara lisan
atau tertulis; mendengarkan dan mencatatnya.
4) Mendengarkan secara interakti
a) Tujuan pembelajarannya adalah mengembangkan keterampilan aural/lisan dalam komunikasi
akademik interaktif semiformal serta mengembangkan kemampuan mendengarkan secara kritis,
berpikir kritis, dan berbicara efektif
b) Materi pembelajarannya adalah menampilkan komunikasi akademik yang diberikan dan
diambil dalam waktu nyata/ kehidupan nyata. Selain itu, pengajar dapat menyediakan berbagai
presentasi dan kegiatan diskusi pemelajar, baik laporan panel individu maupun kelompok kecil.
Hal ini juga mencakup tindak lanjut setelah adanya partisipasi pemelajar lain pada bagian tanya-
jawab.
Pembelajaran menyimak ini, menurut Goh (2010), menggunakan prinsip-prinsip
pembelajaran metakognitif Pembelajaran metakognit dalam mendengarkan ini, lanjutnya,
didasarkan pada premis bahwa belajar pengalaman terintegrasi, pembelajaran yang dapat
dilakukan 1) unv mendengarkan metakognitif, 2) mendengarkan mandiri, 3) teman
mendengarkan, 4) program mendengarkan yang dirancang oleh teman sebaya, dan 5) kegiatan
persepsi setelah mendengarkan. Sementara itu, untuk aktivitas pembelajaran refleksi terpandu
saat mendengarkan, pembelajaran yang dapat dilakukan adalah 1) buku harian mendengarkan, 2)
grafik kecemasan dan motivasi, 2) diskusi berbasis proses, dan 4) daftar periksa laporan diri.
Perspektif pembelajaran menyimak yang sudah diungkapkan oleh Morley (2001) dapat
digunakan berdasarkan tingkat kemampuan berbahasa pemelajar BIPA Materi untuk pemula
(beginner) berbeda dengan materi untuk tingkat mahir. Perspektif pertama yang diungkapkan
Morley (2001) sangat tepat digunakan untuk pemelajar BIPA tingkat dasar awal (BIPA 1).
Sebaliknya, prespektif ke-4 ini tidak dapat diterapkan untuk BIPA tingkat dasar awal, tetapi
dapat diterapkan untuk pemelajar BIPA tingkat menengah dan mahir (BIPA 3-BIPA 7).
Perspektif pertama dari Morley (2001) ini dapat dilanjutkan dengan konsep Brown
(2007) yang mengadaptasi Peterson (1991). Untuk pembelajaran menyimak tingkat dasar, ada 5
tujuan pembelajaran dari bawah ke atas (bottom-up), yakni
1) membedakan inasi dalam kalimat,
2) membedakan fonem,
3) memilih akhiran dalam morfologi,
4) memilih dengan detail kata yang tepat dari teks, dan
5) mendengar kalimat dan menulis kata-kata yang dihilangkan dalam transkrip
PEMBAHASAN
1. Dalam penjabaran materi yang akan 1. Pada Bab 7 ini tidak banyak
dijelaskan di bab 7 ini mengenai materi kekurangan. Hanya saja terdapat
prinsip dan strategi dalam keterampilan beberapa kalimat yang susah dipahami
menyimak dan juga menerapkan dan bahasa asing yang belum
permainan dalam pembelajaran dijelaskan secara rinci.
keterampilan menyimak. Dimana 2. Pada bab ini, teori yang dijelaskan
kebanyakan merupakan teori tahun
materi yang dijelaskan sesuai dengan
2000-an. Sehingga sulit untuk
judul bab yakni “Pengajaran menentukan kemutakhiran teori
Keterampilan Menyimak dam tersebut.
Penerapannya di BIPA IPB” 3. Tidak ada rangkuman di akhir bab,
2. Pada Bab 7 ini banyak penjelasan sehingga pembaca harus secara mandiri
menurut para ahli, sehingga menambah merangkum isi pembahasan pada tiap
bab.
banyak wawasan dari membaca.
3. Setiap Bab pada buku ini memiliki
teori pengantar sehingga pembaca bisa
mengasah pemikirannya sebelum
melanjutkan materi pada bab tersebut.
4. Contoh dari materi yang sedang
dibahas akan dipisahkan dengan kotak
sehingga pembaca dapat memahami
dengan jelas bahwa itu adalah contoh.
5. Setiap gambar yang dilampirkan
memiliki keterangan di bawahnya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada dua hal yang akan dijelaskan pada bab 7. Hal pertama adalah prinsip dan strategi
pembelajaran keterampilan menyimak. Hal kedua adalah permainan (gim) dalam
pembelajaran keterampilan menyimak. keterampilan mendengarkan adalah keterampilan
yang paling dominan untuk mode komunikasi manusia dan keterampilan ini menempati
hampir 50% dari komunikasi harian. Dengan demikian, pembelajaran menyimak tidak
dapat diabaikan dalam pembelajaran bahasa kedua Dalam pembelajaran menyimak,
pengajar dapat memberikan permainan agar pembelajaran menarik dan tidak
membosankan.
Buku ini layak untuk dibaca karena isinya cukup lengkap dan tidak terdapat
kesalahan penulisan di dalamnya. Buku ini juga dipenuhi dengan teori-teori ahli
sehingga keabsahan materinya terjaga. Buku ini cocok direkomendasikan pada para
mahasiswa yang sedang mempelajari tentang BIPA atau kalangan umum yang ingin
tahu soal BIPA.
B. SARAN
Sebaiknya buku ini dimiliki mahasiswa agar dapat menjadi buku pedoman yang baik
bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan yang lebih baik lagi. Karena cakupan
dari buku Pengembangan Bahan Ajar BIPA ini sangat luas. Semoga dengan penulisan
CBR ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam mempelajari
Pengembangan Bahan Ajar BIPA.
DAFTAR PUSTAKA
Defina. (2020). Teori BIPA dan Dinamika Penerapanya di IPB. Bogor: IPB Press.