Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan menulis teks drama dengan
menggunakan model quantum learning di SMP Swasta Erlangga Pematangsiantar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah berbentuk pre-test menulis teks drama tidak menggunakan model pembelajaran Quantum Learning (X) dan Post- test
menulis teks drama menggunakan model pembelajaran Quantum Learning (Y). Teknik pengolahan data pada penelitian ini
menggunakan metode kolerasi product moment. Hasil menunjukan bahwa terdapat peningkatan antara nilai rata-rata pre-test
dan post-test. pada pre-test nilai rata-rata siswa mencapai 63,02 dan pada post-test nilai rata-rata siswa mencapai 78,13.
Perhitungan koefisien korelasi dari hasil pre-test (X) dan post-test (Y) yaitu 0,74 yang digolongkan pada tingkat korelasi tinggi.
Nilai determinasi adalah 54,76%. Hasil uji hipotesis dengan uji t, yaitu thitung =10,90. Diketahui dk = n-2=44. Untuk penelitian ,
taraf yang dipakai adalah α = 0,05. Dengan table distribusinilai ttabel = 1, 683. Maka thitung ≥ ttabel yaitu 10,90 ≥ 1, 683. Maka
hipotesis alternatif (Ha) diterima keberadaanya. Jadi , ada peningkatan kemampuan menulis teks drama dengan menggunakan
model quantum learning.
28
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 7 Nomor 1 Maret 2022. Page 28-33
p-ISSN: 2477-5932 e-ISSN: 2477-846X
karena kompetensi dan kualifikasi guru sangat menentukan. Pembelajaran menulis drama sebagai satu di antara
Pembelajaran yang berkualitas, bermakna dan keterampilan berbahasa yang diajarkan di sekolah
menyenangkan bagi siswa sangat bergantung pada guru seharusnya dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
sehingga hasil belajar yang diharapkan menjadi efektif. keterampilan, bukan hanya sebagai pembelajaran teori yang
Guru diharapkan mampu mengaplikasikan metode harus diingat ataupun dihafalkan oleh siswa. Hal ini sejalan
Quantum Learning, agar pembelajaran yang memadukan dengan pendapat dan hasil penelitian sebelumnya yi
unsur yang terdapat pada diri siswa dan lingkungan belajar Wahyuni (2021) yang menyatakan bahwa pembelajaran
siswa agar dapat mempercepat pemahaman siswa dengan menulis drama harus diajarkan sebagai sebuah keterampilan
cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang harus dikuasai siswa sehingga keterampilan ini dapat
dengan memperhatikan keasliaan ide dan kekreatifan dari bertahan dalam waktu yang lama bahkan terpatri dalam
siswa tersebut ingatan. Belajar keterampilan memerlukan latihan dan
Drama adalah kegiatan mengespresikan karangan cerita pemahaman
atau rangkaian peristiwa. Endraswara (2011:265) Pembelajaran Quantum Learning merupakan salah satu
menyatakan bahwa drama adalah karya sastra yang disusun pembelajaran yang memadukan aktivitas dan interaksi antara
untuk melukiskan hidup dan aktivitas menggunakan aneka siswa dan guru untuk mencapai tujuan belajar yang efektif.
tindakan, dialog, dan permainan karakter yang memukau Ngalimun (2016:84) menyatakan pembelajaran yang
penonton. Drama merupakan karya yang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara
pementasan teater. Oleh karena itu membicarakan drama tak menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan
lepas dari aspek komposisi yang kreatif. belajarnya melalui interaksi yang terjadi dalam kelas.
Sejalan dengan pendapat di atas Hasanuddin (2008:2) Pembelajaran Quantum Learning menggunakan kurikulum
menyatakan drama adalah hidup yang dilukiskan dengan yang secara harmonis dan kombinasi dari keterampilan
gerak. Drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang akademik, prestasi fisik, dan keterampilan hidup.
diekspresikan secara langsung. Sejalan dengan pendapat di atas, Deporter dan Hemacki
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa (2011: 14) menyatakan “Pembelajaran Quantum Learning
drama merupakan karya sastra yang memaparkan kehidupan merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai unsur
yang dialami manusia melalui perbuatan bahasa tubuh, yang terdapat dalam diri siswa dan lingkungan pembelajaran
tingkah laku, dan bahasa atau tutur kata guna mempercepat pemahaman siswa dengan cara
Ada beberapa unsur yang membangun penulisan naskah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan “.
drama Endraswara (2012:135-137) mengatakan unsur-unsur Langkah-langkah pembelajaran Quantum Learning
drama yaitu merupakan penerapan dari aspek yang ada dalam Quantum
1. Plot learning .Bobbi (2011:45) menyatakan ada langkah-langkah
2. Penokohan yang dilakukan selama proses pelaksanaan pembelajaran
3. Latar Quantum Learning adalah:
4. Dialog 1. Kekuatan ambak
4. Konflik 2. Penataan lingkungan belajar
5. Tema 3. Memupuk sikap juara
6. Amanat 4. Bebas gaya belajarnya
5. Membiasakan mencatat
Menulis drama merupakan proses penyampaian pikiran 6. Membiasakan membaca
yang bertujuan untuk memberikan informasi dan 7. Jadikan anak lebih kreatif
meningkatkan kecerdasan penulis. Menulis drama harus 8. Melatih kekuatan memori anak
mengetahui langkah-langkah menulis drama. Nurhadi
(2006:37) mengatakan bahwa langkah-langkah menulis Model pembelajaran Quantum Learning memiliki
naskah drama adalah: kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar.
1. Menyusun naskah drama dengan cara melihat gambar Agus (2011:12) menyatakan bahwa kelebihan dan
atau peristiwa yang menyentuh perasaan perasaan atau kekurangan pembelajaran Quantum Learning adalah
menggali sesuatu dalam diri yang menyentuh perasaan sebagai berikut:
atau lingkungan sekitar. 1. Membiasakan siswa untuk melatih aktivitas
2. Membayangkan peristiwa yang akan digambarkan dalam kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan suatu
naskah drama . produk kreatif yang dapat memanfaatkan bagi diri
3. Membuat rangkaian cerita. dan lingkungannya.
4. Memilih peristiwa yang akan digambarkan dalam 2. Emosi sangat diperlukan untuk menciptakan motivasi
naskah. belajar yang tinggi. Motivasi yang tinggi dapat
5. Dialog yang mempunyai rangkaian cerita menambahkan kepercayaan diri siswa sehingga
6. Menulis dialog sehingga membentuk naskah drama siswa tidak ragu dan malu serta mau mengembangkan
7. Memberi nama pelaku setiap dialog potensi-potensi yang ada.
8. Menambahkan narasi berupa latar suasana 3. Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu
dan bermakna.
29
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 7 Nomor 1 Maret 2022. Page 28-33
p-ISSN: 2477-5932 e-ISSN: 2477-846X
Metode penelitian deskriptif ini menggunakan beberapa 3. Tahap ketiga adalah melaksanakan post-test
jenis metode deskriptif yaitu korelasional dengan maksud dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil
untuk menyelidiki ada atau tidak adanya pengaruh model belajar siswa setelah diberikan pengajaran dengan
pembelajaran Quantum Learning terhadap kemampuan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning
menulis teks drama.
30
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 7 Nomor 1 Maret 2022. Page 28-33
p-ISSN: 2477-5932 e-ISSN: 2477-846X
31
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 7 Nomor 1 Maret 2022. Page 28-33
p-ISSN: 2477-5932 e-ISSN: 2477-846X
32
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 7 Nomor 1 Maret 2022. Page 28-33
p-ISSN: 2477-5932 e-ISSN: 2477-846X
33