Rochmat Rohadi *)
rochmatrohadi@gmail.com
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran menulis cerpen diketahui dari hasil tes peserta didik kelas
ternyata ditemui beberapa permasalahan X 2 SMA Negeri 1 Karangkobar Kabupaten
baik dari faktor peserta didik maupun guru. Banjarnegara pada semester 2 tahun
Berdasarkan pengamatan terhadap proses pelajaran 2014/2015 sebelum dilakukan
pembelajaran, ditemui fakta bahwa (1) penelitian. Dari 27 peserta didik tidak ada
hanya sebagian kecil peserta didik yang satu pun yang nilainya mencapai KKM, yaitu
berminat mengikuti pembelajaran; (2) 75. Nilai terendah yang diperoleh adalah 35
kurang intensifnya peserta didik berlatih dan nilai tertinggi hanya 71. Adapun nilai
menulis cerpen, (3) kurang kondusifnya rata-rata kelas sebesar 55.
peserta didik ketika memaparkan cerpen di
depan kelas, dan (4) kurang terbangunnya Permasalahan pembelajaran cerpen
suasana reflektif dalam kegiatan refleksi. yang berkaitan dengan faktor guru adalah
Dalam pembelajaran sebagain besar kecenderungan guru masih bersifat kon-
peserta didik menunjukkan perilaku negatif vensional dalam pembelajaran yaitu hanya
misalnya bersikap pasif dan kurang serius dengan metode ceramah. Peserta didik
memperhatikan penjelasan guru. Bahkan diberi penjelasan secara teori tentang
ada yang hanya bermain-main, berbicara cerpen. Padahal dalam kegiatan pembelaja-
sendiri, bersenda gurau, dan berjalan ran perlu digunakan metode dan media
mondar-mandir. yang lebih menarik perhatian peserta
didik. Kaitannya dengan metode, Hamruni
Perilaku negatif tersebut berpengaruh (2011:7) menyatakan bahwa “makin tepat
terhadap rendahnya kompetensi menulis metode yang digunakan oleh guru dalam
cerpen. Rendahnya kompetensi itu mengajar akan semakin efektif kegiatan
duduk” (Sugiarto 2014:11). Ukuran selesai dengan begitu saja. Namun, perlu adanya
dibaca dalam “sekali duduk” adalah kurang latihan dengan bimbingan secara terus-
lebih setengah jam sampai dengan dua jam, menerus dari guru yang berkompeten dalam
waktu yang tidak mungkin digunakan oleh bidang menulis cerpen.
seseorang untuk membaca novel. Pendapat
Dengan demikian, pembelajaran
yang sama tentang pengertian cerpen juga
menulis cerpen dengan metode latihan
dikemukakan oleh Kosasih (2014:111)
terbimbing adalah kegiatan belajar mengajar
bahwa “cerpen yaitu cerita yang menurut
yang menerapkan proses bimbingan dan
wujudnya berbentuk pendek.” Selain itu,
latihan dalam menulis cerpen yang dilakukan
cerpen juga terbatas dalam hal jumlah tokoh,
secara terus-menerus sehingga peserta
cukup satu, dua, atau tiga tokoh. Tema dan
didik memiliki kompetensi yang baik dalam
alur cerpen juga sederhana. Berdasarkan
menulis cerpen.
kedua pendapat tersebut dapat dikatakan
bahwa cerpen adalah karya sastra fiktif Dalam penelitian ini digunakan metode
berupa prosa pendek yang dapat dibaca latihan terbimbing karena metode ini
dalam sekali duduk, memiliki tema dan alur memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat
yang sederhana, jumlah tokoh dan ruang memupuk daya nalar kritis, meningkatkan
lingkup latar yang terbatas. aktivitas peserta didik, menciptakan KBM
yang menarik, dan memberi kesempatan
Adapun yang dimaksud kompetensi
peserta didik mengungkapkan gagasannya.
dalam penelitian ini adalah kemampuan.
Dengan demikian, kompetensi menulis Media Musik Lagu
cerpen adalah kemampuan seseorang Media adalah segala sesuatu yang
dalam menuangkan gagasan, pikiran, dan dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
perasaan dalam bentuk tulisan yang berupa dan merangsang terjadinya proses belajar
prosa pendek yang dapat dibaca dalam (Aqib 2013:50). Dalam pembelajaran, media
sekali duduk, memiliki tema dan alur yang mempunyai peran yang penting. Karena
sederhana, jumlah tokoh dan ruang lingkup dalam kegiatan belajar mengajar, tidak
latar yang terbatas. jelasnya materi dapat dibantu dengan adanya
Metode Latihan Terbimbing media. Kehadiran media dapat memudahkan
peserta didik dalam memahami materi.
Dalam penelitian ini digunakan metode
latihan terbimbing. Mulyono (2013:19) Dalam penelitian ini digunakan media
memberikan penjelasan tentang metode musik lagu. Ada dua jenis musik lagu, yaitu
latihan terbimbing sebagai berikut. musik lagu yang hanya dapat didengar (audio
Metode latihan terbimbing adalah suatu cara
musik lagu) dan musik lagu yang dapat
mengajar yang digunakan untuk menanamkan dilihat dan didengar (audio visual musik
kebiasaan-kebiasaan tertentu, sebagai sarana lagu). Pada siklus I digunakan audio musik
untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang lagu, sedangkan pada siklus II digunakan
baik, dan juga digunakan untuk memperoleh audio visual musik lagu. Penggunaan
suatu ketangkasan, kesempatan, dan media musik lagu dalam pembelajaran
keterampilan dengan proses pemberian
bantuan yang terus-menerus dan sistematis dapat membangkitkan rasa ingin tahu,
kepada individu dalam memecahkan masalah membangkitkan motivasi, dan rangsangan
yang dihadapinya. belajar pada peserta didik.
Kegiatan bimbingan bukan merupakan Musik lagu merupakan media yang
suatu kegiatan yang dilakukan secara berisi syair lagu yang dinyanyikan dengan
kebetulan, insidental, sewaktu-waktu, tidak suara berirama. Lagu merupakan karya
sengaja, atau asal saja, melainkan suatu estetis yang bermakna dan mempunyai arti,
kegiatan yang dilakukan dengan sistematis, bukan hanya syair kosong tanpa makna.
sengaja, berencana, terus-menerus, dan Digunakannya musik lagu sebagai media
terarah pada tujuan. Kompetensi menulis dalam penelitian ini karena media musik
cerpen tidak dapat dimiliki oleh peserta didik lagu mengandung nilai pendidikan. Suharto
74 Rochmat Rohadi, Metode Latihan Terbimbing melalui Media Musik Lagu
dengan menggunakan metode dan media yaitu bulan Maret dan April 2015.
pembelajaran yang tepat serta menarik.
Subjek penelitian tindakan kelas ini
Metode latihan terbimbing melalui media adalah kompetensi menulis cerpen peserta
musik lagu merupakan metode pembelajaran didik kelas X 2 SMA Negeri 1 Karangkobar
yang menempatkan peserta didik pada posisi Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran
aktif belajar. Peserta didik diberi kesempatan 2014/2015. Jumlah peserta didik kelas X 2
seluas-luasnya untuk belajar dengan praktik adalah 27 orang, terdiri atas 6 laki-laki dan 21
berlatih menulis cerpen secara nyata. perempuan. Peneliti memilih kelas ini karena
Peserta didik dilatih menuangkan gagasan, kompetensi menulis cerpen belum dikuasai
perasaan, dan imajinansinya tentang suatu dengan baik. Alasan lain adalah karena
tema dengan menggunakan rambu-rambu rendahnya kualitas proses pembelajaran
penulisan yang berlaku pada cerpen. Tentu dan rendahnya perilaku peserta didik dalam
terlebih dahulu peserta didik dibekali dengan mengikuti pembelajaran.
pemahaman dan pengetahuan tentang
Sumber data diambil dari data primer
karakteristik tulisan cerpen dan unsur-unsur
dan data sekunder. Data primer berupa
intrinsik cerpen yang terdiri atas tema, alur,
hasil tes unjuk kerja tentang menulis cerpen.
latar, perwatakan tokoh, sudut pandang, dan
Data sekunder berupa data hasil observasi
amanat.
mengenai aktivitas peserta didik, jurnal, hasil
Dengan metode latihan terbimbing wawancara, dokumentasi foto.
dalam menulis cerpen, kompetensi menulis
Teknik yang digunakan pada penelitian
cerpen peserta didik dapat ditingkatkan
ini adalah teknik tes dan nontes. Teknik
secara optimal. Agar proses pembelajaran
tes digunakan untuk mendapatkan data
menulis cerpen dapat tepat guna dan
kompetensi peserta didik dalam menulis
peserta didik mudah menangkap materi
cerpen. Teknik nontes digunakan untuk
yang disampaikan maka guru menggunakan
mendapatkan data respon peserta didik
media musik lagu. Dengan musik lagu,
dalam pembelajaran menulis cerpen.
aktivitas dan kompetensi serta perilaku
positif peserta didik dalam menulis cerpen Instrumen yang digunakan dalam
dapat meningkat. penelitian ini adalah instrumen tes dan
nontes. Instrumen tes berupa tes menulis
Hipotesis Tindakan cerpen. Kriteria penilaian menulis cerpen
Hipotesis tindakan penelitian ini adalah meliputi lima aspek, yaitu: (1) tema dan
adanya peningkatan kompetensi menulis amanat yang disampaikan; (2) tokoh dan
cerpen pada peserta didik kelas X 2 SMA perwatakannya; (3) penyusunan alur
Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara tahun peristiwa dan konflik; (4) penyusunan
pelajaran 2014/2015 setelah dilakukan latar tempat, waktu, dan suasana; dan (5)
pembelajaran dengan menggunakan metode ketepatan diksi dan ejaan. Tabel skor tes
latihan terbimbing melalui media musik lagu menulis cerpen adalah sebagai berikut.
dan adanya peningkatkan aktivitas atau Tabel 1. Skor Penilaian Menulis Cerpen
perilaku positif peserta didik kelas X 2 SMA
Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara tahun No Aspek Penilaian Skor Maksimal
pelajaran 2014/2015 terhadap pembelajaran 1. Tema dan amanat yang disampaikan 20
menulis cerpen dengan metode latihan 2. Tokoh dan perwatakan tokoh 20
terbimbing melalui media musik lagu. 3. Penyusunan alur peristiwa dan konflik 20
Penyusunan latar tempat,
4. 20
METODE PENELITIAN waktu, dan suasana
5. Ketepatan diksi dan ejaan 20
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Jumlah 100
Negeri 1 Karangkobar dengan alamat
Hasil tes tersebut dianalisis dan
Jalan Leksana 25 Karangkobar, Kabupaten
dikategorikan dengan kriteria seperti tabel 2
Banjarnegara. Tindakan penelitian dilakukan
berikut.
pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015
76 Rochmat Rohadi, Metode Latihan Terbimbing melalui Media Musik Lagu
kesalahan siklus I, kemudian diberi arahan dalam kelas oleh guru sebagai peneliti dan
dan bimbingan agar dalam pelaksanaan teman sejawat untuk berkolaborasi.
kegiatan menulis cerpen pada siklus II
Hasil pengamatan proses pembelajaran
menjadi lebih baik. Penggunaan media
dipaparkan dalam tabel 3 berikut ini.
musik lagu pada siklus II bukan hanya berupa
Tabel 3. Proses Pembelajaran dengan
audio musik yang hanya dapat didengar, Media Musik Lagu
melainkan ditambah dengan media visual
musik yang dapat dilihat. Jadi, media yang No Aspek Proses Pembelajaran F Persentase ( % )
dipakai adalah audio visual musik lagu
Meningkatnya minat
berupa video klip. Kegiatan pembelajarannya 1.
peserta didik
22 81,48
adalah guru menayangkan video musik lagu Proses pembelajaran
2. 22 81,48
berjudul “Andai Dia Tahu” melalui layar LCD. yang kondusif.
Peserta didik mengamati tayangan musik, Intensifnya proses berlatih
3. menulis cerpen dengan 22 81.48
mendengar lantunan lagu, sambil mencatat bimbingan guru.
teks lagu. Kondusifnya kondisi peserta
4. didik ketika presentasi 21 77,78
Tahap berikutnya peserta didik membuat cerpen di depan kelas.
cerpen berdasarkan pengalaman orang lain. Terbangunnya suasana
Peserta didik memilih tema yang diambil 5. reflektif dalam kegiatan 22 81,48
dari tema teks lagu. Alur yang disusun refleksi cerpen.
diambil dari urutan peritiwa yang ada pada
teks lagu. Kemudian dengan imajinasinya Rata-Rata 109
cerpen dengan metode latihan terbimbing Tabel 5. Skor Rata-Rata Kompetensi Menulis
melalui media musik lagu sudah berlangsung Cerpen Tiap Aspek Siklus I
dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari Skor
No. Aspek yang Dinilai Kategori
pencapaian indikator proses pembelajaran Rata-rata
yang meliputi lima aspek, yaitu: (1) Tema dan amanat yang
1. 76,11 Baik
disampaikan.
meningkatnya minat menulis cerpen, (2)
2. Tokoh dan perwatakan tokoh. 67,78 Cukup
proses pembelajaran yang kondusif, (3)
Penyusunan alur
intensifnya peserta didik berlatih menulis 3.
peristiwa dan konflik.
78,15 Baik
cerpen, (4) kondusifnya peserta didik Latar tempat, waktu,
4. 78,70 Baik
memaparkan cerpen di depan kelas, dan dan suasana.
(5) terbangunnya suasana reflektif sehingga 5. Diksi dan ejaan. 66,85 Cukup
peserta didik menyadari kekurangan saat
proses pembelajaran dan mau memperbaiki Tabel 6. Perilaku Peserta Didik Ketika
Mengikuti Pembelajaran Siklus I
kesalahan atau kekurangan dalam menulis
cerpen No Aspek yang diamati Frekuensi Persentase (%)
Keseriusan memperhatikan
1 21 77,78
penjelasan guru.
Peningkatan Kompetensi Menulis Keantusiasan mengikuti
Cerpen 2 22 81,48
pembelajaran.
Hasil penilaian menulis cerpen Perilaku kerja keras
3 20 74,07
menulis cerpen.
didasarkan pada lima aspek, yaitu: (1) Keberanian
tema dan amanat, (2) pemilihan tokoh dan 4 19 70,37
mempresentasikan cerpen.
penentuan perwatakan tokoh (3 penyusunan Rata-rata 75,93
alur peristiwa dan konflik. (4) pemilihan
latar tempat, waktu, dan suasana, dan Berdasarkan tabel 6 diketahui sebagian
(5) pemilihan diksi dan ejaan. Hasil tes besar peserta didik menunjukkan sikap
kompetensi menulis cerpen dipaparkan positif dalam pembelajaran menulis cerpen.
pada tabel 4. Tercatat 21 peserta didik menunjukkan sikap
serius memperhatikan penjelasan guru.
Tabel 4 tersebut menunjukkan nilai rata- Sebanyak 22 peserta didik antusias dalam
rata tes kompetensi menulis cerpen adalah mengikuti pembelajaran, 20 peserta didik
73,52 termasuk kategori cukup. Dari 27 menunjukkan kerja keras menulis cerpen, dan
peserta didik, tidak ada yang memperoleh 19 peserta didik berani mempresentasikan
nilai ≤ 50 dan tidak ada yang memperoleh cerpen di depan kelas. Pencapaian rata-
nilai 90. Sebanyak 10 peserta didik rata perilaku adalah 75,95% dan termasuk
memperoleh nilai antara 75-89, 15 peserta kategori baik.
didik memperoleh nilai 60-74, dan 2 peserta
didik memperoleh nilai kurang. Kemudian Refleksi yang dilakukan guru menyim-
skor rata-rata tiap aspek penilaian dapat pulkan bahwa pembelajaran dengan media
dilihat pada tabel 5. Sementara itu, audio musik lagu pada siklus I sudah
perubahan perilaku peserta didik siklus mengalami peningkatan tetapi belum
I yang diamati meliputi empat karakter mencapai hasil optimal. Media audio musik
sebagaimana dijelaskan pada tabel 6. lagu yang hanya berupa musik yang dapat
didengar ternyata kurang dapat menciptakan
No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persentase (%) Nilai Rata-rata
1. Sangat Baik 90-100 0 0 0
1985
2. Baik 75-89 10 819 41,26
27
3. Cukup 60-74 15 1054 53,10
= 73,52
4. Kurang 50-59 2 112 5,64 (Cukup)
5. Sangat kurang ˂ 50 0 0 0
Jumlah 27 1.985 100
Jurnal DIDAKTIKA, Tahun 7 Nomor 28, Desember 2015 79
kondisi peserta didik yang mampu didik, kondusif dalam proses pembelajaran.
menumbuhkan dan mengembangkan daya Sebanyak 25 peserta didik intensif berlatih
imajinasi yang maksimal. Hal itu berakibat menulis cerpen dengan bimbingan guru.
kurang optimalnya kualitas cerpen yang Sebanyak 23 peserta didik kondusif saat
ditulis peserta didik. Oleh karena itu, pada memaparkan cerpen. Sebagian besar
siklus berikutnya perlu digunakan media peserta didik memperhatikan guru ketika
pembelajaran yang lebih dapat membantu guru memberikan refleksi pembelajaran
peserta didik dan mengoptimalkan kualitas siklus II. Rata-rata pencapaian aspek proses
proses pembelajaran. pembelajaran adalah 24,2 atau 89,63%.
Tabel 7. Proses Pembelajaran Siklus II
Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam tiga kali No Aspek F Persentase ( % )
tatap muka pada tanggal 11, 14, dan 25
Meningkatnya minat
April 2015. Aktivitas peserta didik ketika 1
peserta didik.
25 92,59
mengikuti pembelajaran dapat dilihat pada
Proses pembelajaran
dokumentasi foto di bawah ini. 2 menulis cerpen yang 24 88,89
terlaksana secara kondusif
No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persentase (%) Rata-rata Nilai
1. Sangat Baik 90-100 6 550 24,24 2269
2. Baik 75-89 19 1574 69,37 27
3. Cukup 60-74 2 145 6,39 = 84,04
4. Kurang 50-59 0 0 0 ( Baik )
5. Sangat kurang ˂ 50 0 0 0
Jumlah 27 2162 100
80 Rochmat Rohadi, Metode Latihan Terbimbing melalui Media Musik Lagu
Tabel 9. Nilai Rata-Rata Kompetensi Peserta Refleksi yang dilakukan guru pada siklus
Didik pada Tiap Aspek dalam II menyimpulkan bahwa setelah dilakukan
Tes Menulis Cerpen Siklus II
tindakan perbaikan pada pembelajaran
No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Kategori siklus kedua ternyata diperoleh hasil yang
Tema dan amanat yang memuaskan dalam tiga hal. Ketiga hal
1. 87,41 Baik
disampaikan. tersebut adalah (1) proses pembelajaran
2. Tokoh dan perwatakan tokoh. 83,33 Baik menulis cerpen yang kondusif; (2) adanya
3.
Penyusunan alur
84,26 Baik
peningkatan kompetensi peserta didik dalam
peristiwa dan konflik. menulis cerpen; dan (3) adanya peningkatan
4. Latar tempat, waktu, dan suasana. 85,19 Baik perilaku positif peserta didik dalam mengikuti
5. Diksi dan ejaan. 80 Baik
proses pembelajaran. Indikator kinerja yang
ditetapkan dalam penelitian ini telah tercapai.
peristiwa dan konflik mencapai skor rata- Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian
rata 84,26. Aspek latar tempat, waktu, dan tindakan kelas ini dihentikan pada siklus
suasana mencapai skor rata-rata 85,19. II dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus
Aspek pemilihan diksi dan ejaan mencapai berikutnya.
skor rata-rata 80. Kelima aspek penilaian
tersebut termasuk dalam kategori baik. Pembahasan
Perubahan perilaku siklus II adalah Pembahasan hasil penelitian dilakukan
sebagian besar peserta didik menunjukkan dengan membandingkan data siklus per-
sikap positif dalam pembelajaran. Tercatat tama dan data siklus kedua yang meli-
85,19% peserta didik menunjukkan sikap puti proses pembelajaran, peningkatan
serius memperhatikan penjelasan guru. kompetensi menulis cerpen, dan perubahan
Sebanyak 88,89% antusias dalam mengikuti perilaku peserta didik. Peningkatan kualitas
pembelajaran; 85,19% bekerja keras proses pem-belajaran dari siklus I ke siklus
mengerjakan tugas membuat cerpen; dan II dapat dilihat pada tabel 11. Berdasarkan
81,48% berani mempresentasikan cerpen tabel 11 diketahui adanya peningkatan
di depan kelas. Adapun pemaparan secara proses pembelajaran menulis cerpen
rinci dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini. dengan metode latihan terbimbing melalui
media musik lagu dari siklus I ke siklus II
Tabel 10. Perilaku Peserta Didik dalam
Mengikuti Pembelajaran Siklus II
pada setiap aspek. Pada siklus I tercatat
22 peserta didik berminat untuk menulis
No Aspek yang diamati F (%) cerpen, dan pada siklus II mengalami
1
Keseriusan memperhatikan
23 85,19 peningkatan 11,11% menjadi 25 peserta
penjelasan guru.
didik. Pada siklus I tercatat 22 peserta didik
2 Keantusiasan mengikuti pembelajaran. 24 88,89
mengikuti proses pembelajaran dengan
3 Perilaku kerja keras membuat cerpen. 23 85,19 baik sehingga suasana pembelajaran
4 Keberanian mempresentasikan cerpen. 22 81,48 berlangsung kondusif dan pada siklus II
Rata-rata 85,19 mengalami peningkatan sebesar 7,41%
Rata-Rata Skor
No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II Peningkatan (%)
F (%) F (%)
1. Meningkatnya minat peserta didik 22 81,48 25 92,59 11,11
2. Proses pembelajaran yang kondusif. 22 81,48 24 88,89 7,41
3. Intensifnya proses berlatih menulis cerpen. 22 81,48 25 92,59 11,11
Kondusifnya peserta didik mempre-
4. 21 77,78 23 85,18 7,41
sentasikan cerpen.
5. Terbangunnya suasana reflektif dalam kegiatan refleksi. 22 81,48 25 92,59 11,11
Rata-rata 80,74 90,37 9,63
Jurnal DIDAKTIKA, Tahun 7 Nomor 28, Desember 2015 81
Tabel 12. Hasil Tes Kompetensi Menulis Cerpen dengan Metode Latihan
Terbimbing melalui Media Musik Lagu Siklus I dan Siklus II
Tabel 13. Perilaku Peserta Didik saat Mengikuti Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
Rata-rata Skor
No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II Peningkatan (%)
F (%) F (%)
1 Keseriusan memperhatikan penjelasan guru, 21 77,78 23 85,19 7,41
2 Keantusiasan mengikuti pembelajaran menulis cerpen. 22 81,48 24 88,89 7,41
3 Sikap kerja keras menyelesaikan tugas membuat cerpen. 20 74,07 23 85,19 11,12
4 Keberanian mempresentasikan cerpen di depan kelas. 19 70,37 22 81,48 11,11
Rata-rata 75,93 85,19 9,26
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media,
dan Strategi Pembelajaran Konstektual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Dasar-
Dasar Keterampilan Menulis.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Fitryana, Dewi Ika. 2012. “Peningkatan
Keterampilan Menulis Cerpen melalui
Media Berita dengan Metode Latihan
Terbimbing pada Siswa Kelas X 3
SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga.”
Laporan PTK di SMA Negeri 1
Rembang Purbalingga.
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran.
Yogyakarta: Insan Madani.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama
Widya.
Mulyono. 2013. “Peningkatan Keterampilan
Menulis Proposal Kegiatan dengan
Teknik Latihan Terbimbing Berdasarkan
Ilustrasi Tokoh Idola pada Siswa Kelas
XI IPA 2 SMA Negeri 2 Pati Tahun
Pelajaran 2013/2014.” Laporan PTK di
SMA Negeri 2 Pati.
Nurudin. 2007. Dasar-Dasar Penulisan.
Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Pranoto, Naning. 2015. Seni Menulis Cerita
Pendek. Jakarta: Opus Agrapana
Mandiri.
Sugiarto, Eko. 2014. Mahir Menulis Cerpen.
Yogyakarta: Suaka Media.
Wardah, Hilma. 2005. “Wacana Lirik Lagu
Aksi Pergerakan Mahasiswa Kajian
Diksi, Makna, dan Fungsi”. Skripsi:
UNNES.
84 Rochmat Rohadi, Metode Latihan Terbimbing melalui Media Musik Lagu