Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN TEKNIK AKROSTIK

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI


SISWA KELAS VIII SMP

Nurul Khairani Abduh


Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Setiabudi 229, Kota Bandung, Jawa Barat
Surel: nrl.khairani@student.upi.edu

Informasi Artikel:
Dikirim: 17 Januari 2018; Direvisi: 1 Februari 2018; Diterima: 11 Februari 2018
DOI: 10.26858/retorika.v11i1.4979

RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya berada di bawah lisensi


Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
ISSN: 2614-2716 (cetak), ISSN: 2301-4768 (daring)
http://ojs.unm.ac.id/retorika

Abstract. The Utilization of Acrostic Technique to Increase Student Writing Poetry Skill of
Class VIII SMP. This study aims to describe the process and the results of learning to write
poetry students by using acrostic techniques. This type of research is a classroom action research
consisting of two cycles. Data analysis technique is done descriptively quantitative and qualitative.
The subjects of this study are teachers and students of class VIII SMP Negeri 22 Makassar. Based
on result of the study found that (1) the mastery of learning shows a quality improvement of 14.8
percent and (2) the result of student writing poetry showed an increase from the average value of
75 in cycle one to 80 in cycle two. Based on these results, acrostic technique is recomme nded for
learning to write poetry in JHS.

Abstrak. Pemanfaatan Teknik Akrostik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi


Siswa Kelas VIII SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan
hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Teknik analisis data dilakukan se cara
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII SMP
Negeri 22 Makassar. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa (1) ketuntasan pembelajaran
menunjukkan peningkatan kualitas sebesar 14,8% dan (2) hasil pembelajaran menulis puisi siswa
menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata 75,45 pada siklus I meningkat menjadi 80,05 pada
siklus kedua. Berdasarkan hasil tersebut, teknik akrostik direkomendasikan untuk pembelajaran
menulis puisi di SMP.

Kata kunci: menulis puisi, teknik akrostik, peningkatan

40
Abduh, Pemanfaatan Teknik Akrostik ... 41

Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa In- yaitu (1) keterbatasan siswa dalam mengembang-
donesia adalah membelajarkan peserta didik ten- kan ide menjadi sebuah puisi karena minim diksi
tang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan menganggap puisi itu harus dibuat dengan
dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Salah satu diksi kata berupa sajak-sajak yang sulit, (2) siswa
tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di seko- merasa kesulitan menemukan ide, dan (3) siswa
lah menurut Atzamaki (2013) adalah agar peserta cenderung terpaku dalam penentuan judul terle-
didik menikmati dan memanfaatkan karya sastra bih dahulu sebelum menulis puisi, sementara me-
untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta reka masih merasa kebingungan dalam menen-
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ber- tukan sebuah judul. Kendala-kendala tersebut
bahasa, dan menghargai dan membanggakan sas- merupakan kendala teknis yang dialami siswa.
tra Indonesia sebagai khazanah budaya dan in- Selain itu, persoalan konsep pemahaman mereka
telektual manusia Indonesia. Dengan demikian, terhadap puisi juga masih minim sehingga penu-
sastra merupakan salah satu bagian yang tidak lisan puisi cenderung dibuat dalam bentuk cerita
terpisahkan dari pengajaran bahasa Indonesia berparagraf. Temuan-temuan tersebut menunjuk-
yang tercantum dalam kurikulum. kan bahwa kemampuan siswa menulis puisi di
Sebagaimana tujuan pendidikan nasional sekolah ditemukan masih rendah. Untuk itulah,
yang menghendaki tercapainya keseimbangan an- kasus tersebut kemudian dijadikan fokus peneliti-
tara dimensi jasmaniah dan rohaniah dalam diri an ini.
siswa, maka proses pendidikan, pengenalan, dan Menghadapi kenyataan menulis puisi siswa
pemahaman terhadap sastra akan dapat memper- yang masih mengalami kendala tersebut, diperlu-
kaya manusia sebagai pribadi dalam dialog terus- kan sebuah pemecahan untuk mengatasinya. Gu-
menerus dengan dunia manusia dan kemanusia- ru dapat menggunakan berbagai metode, teknik,
an. Dalam konteks inilah sastra berpotensi seba- ataupun pemodelan untuk mengatasi permasalah-
gai pemancar berbagai nilai dan menjadi sumber an yang dialami oleh siswa tersebut. Dalam pene-
pengilhaman tentang kebajikan (virtue) dan ke- litian ini, penulis menggunakan teknik akrostik
bijakan (wisdom) (Hasan dalam Nurgiyantoro & sebagai alternatif pemecahan masalah berdasar-
Efendi, 2013:383). kan kasus yang ditemui di kelas berdasarkan ob-
Berdasarkan pernyataan tersebut, pengajar- servasi. Puisi akrostik ini cocok digunakan di ka-
an sastra, apabila dilakukan dengan teknik-teknik langan siswa karena puisi akrostik cenderung se-
dan strategi-strategi yang tepat akan sangat ber- derhana sehingga membantu siswa sebagai pemu-
manfaat dalam meningkatkan pengetahuan, me- la dalam menulis puisi. Teknik akrostik dapat
ngembangkan daya cipta dan rasa, serta menun- membantu siswa mengatasi persoalan teknis yang
jang pembentukan watak dan karakter diri siswa mereka hadapi.
dalam menghadapi berbagai permasalahan nyata Keefektifan penggunaan teknik akrostik
dalam masyarakat. Menulis puisi merupakan sa- dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi
lah satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam telah dibuktikan oleh peneliti terdahulu, yakni
pengajaran bahasa Indonesia SMP kelas VIII. Herawati (2010) yang melakukan penelitian eks-
Melalui kompetensi ini, siswa diharapkan dapat perimen dengan menggunakan teknik akrostik.
mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam pui- Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa teknik
si. Melalui puisi siswa diharapkan dapat me- akrostik efektif digunakan dalam pembelajaran
nyalurkan pikiran dan perasaan secara estetik, puisi. Hal ini dilihat dari temuan data mengenai
termasuk menyampaikan kritik sosial. kemampuan menulis puisi siswa yang lebih
Meskipun telah ditetapkan dalam kuriku- tinggi ketika menggunakan teknik akrostik diban-
lum tentang pengajaran sastra, seringkali masih dingkan siswa yang tidak menggunakan teknik
ditemui kasus di kelas terkait kesulitan siswa da- akrostik. Al-Hajj (2005) dalam penelitiannya ju-
lam mengeksplorasi ide. Pembelajaran yang dite- ga juga menemukan bahwa penggunaan strategi
rapkan oleh guru telah cukup inovatif dengan me- akrostik dalam pembelajaran menulis puisi dapat
nerapkan model pembelajaran kooperatif dalam menunjukkan hasil positif. Hasil-hasil penelitian
pengajaran. Namun demikian, kemampuan me- tersebut mengindikasikan bahwa teknik akrostik
nulis puisi siswa masih mengalami kendala. Ken- merupakan salah satu teknik yang andal dan da-
dala yang dihadapi siswa tersebut ditemui ketika pat digunakan untuk meningkatkan keterampilan
peneliti melakukan studi pendahuluan di SMP siswa menulis puisi. Hasil itu menjadi dasar pe-
Negeri 22 Makassar. Kendala-kendala tersebut, laksanaan penelitian tindakan ini.
42 Jurnal Retorika, Volume 11, Nomor 1, Februari 2018, hlm. 40–47

Berbeda dengan penelitian terdahulu, pe- kan persepsi terhadap langkah-langkah pelaksa-
nelitian ini didesain dengan penelitian tindakan naan tindakan yang akan dilakukan. Perencanaan
kelas. Fokus penelitian ini adalah proses pembel- tindakan pada setiap siklus dilakukan dua kali
ajaran yang dikembangkan guru dalam mening- pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksana-
katkan kemampuan siswa menulis puisi. Proses kan dalam waktu 2x40 menit.
pembelajaran yang dikembangkan dalam tahap- Subjek penelitian pada penelitian ini ada-
an-tahapan dan langkah teknis dapat membantu lah seorang guru bahasa Indonesia dan siswa ke-
guru mengembangkan pembelajaran puisi dengan las VIII SMP Negeri 22 Makassar dengan jumlah
teknik akrostik. siswa yang terdiri atas 40 orang siswa. Data pe-
Harley dan Noyes (2009) mengungkapkan nelitian berupa data proses dan hasil pembel-
bahwa akrostik menggunakan nama kunci atau ajaran. Data penelitian diperoleh melalui obser-
ungkapan yang ditulis secara vertikal dan setiap vasi, wawancara, dan evaluasi tes dari setiap tin-
baris puisi dimulai dengan huruf awal dari nama dakan pembelajaran menulis puisi dengan meng-
kunci atau ungkapan tersebut. Berdasarkan pe- gunakan teknik akrostik. Data proses pembel-
ngertian tersebut, dapat diketahui bahwa menulis ajaran ini berkaitan dengan penerapan teknik ak-
puisi dengan teknik akrostik yaitu menulis puisi rostik dalam pembelajaran menulis puisi. Data
dengan menggunakan huruf dalam sebuah kata tersebut diperoleh berdasarkan hasil observasi
untuk memulai tiap-tiap baris dalam puisi. Kata terhadap kegiatan guru dan siswa selama proses
tersebutlah yang menjadi judul dalam puisi ke- pembelajaran menulis puisi berlangsung. Selain
mudian ditulis vertikal, sehingga setiap hurufnya itu, data juga diperoleh dari hasil wawancara ter-
dikembangkan menjadi bait-bait puisi. hadap siswa untuk mengetahui tanggapan mereka
Menulis puisi dengan menggunakan teknik setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi
akrostik dapat memberikan pengalaman menulis dengan teknik akrostik. Selanjutnya, data hasil
yang menyenangkan dan tersistematis bagi siswa. pembelajaran meliputi hasil unjuk kerja dan eva-
Siswa dapat memainkan huruf-huruf yang mem- luasi tes yang diperoleh dari hasil menulis puisi
bentuk sebuah kata untuk dikembangkan menjadi dengan menggunakan teknik akrostik.
sebuah puisi yang menarik. Frye, Trathen, & Teknik yang digunakan untuk mengana-
Schahal (2010:592) mengemukakan bahwa sebu- lisis data penelitian ini adalah teknik analisis des-
ah puisi dengan teknik akrostik cenderung sing- kriptif. Teknik deskriptif digunakan untuk meng-
kat dan tidak memerlukan sajak dalam membuat- gambarkan perubahan sikap dan perilaku siswa
nya. Penulisan puisi akrostik awalnya berkem- dan guru dalam proses pembelajaran menulis pui-
bang di Yunani kuno. Puisi akrostik adalah ben- si melalui teknik akrostik dan mengacu pada data
tuk puisi yang unik dengan fokus pada huruf a- nontes yang berupa observasi dan wawancara.
wal yang memberikan inspirasi. Teknik ini juga digunakan untuk menganalisis
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian tin- hasil unjuk kerja menulis puisi dan evaluasi tes
dakan kelas (classroom action research) ini ber- siswa di setiap siklus.
tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pro-
ses dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan teknik akrostik.
Hasil dan pembahasan diuraikan dengan
METODE fokus pada pendeskripsian upaya meningkatkan
kemampuan menulis puisi dengan teknik akros-
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tik. Uraian hal tersebut dibagi dalam tiga bagian,
tindakan kelas (classrooom action research). Me- yaitu: (1) pelaksanaan tindakan, (2) peningkatan
kanisme pelaksanaannya dilakukan dalam dua proses pembelajaran menulis puisi melalui teknik
siklus yang setiap siklusnya dilakukan dengan akrostik, dan (3) hasil pembelajaran menulis puisi
empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksana- melalui teknik akrostik.
an, observasi, dan refleksi. Penelitian yang dila-
kukan merupakan penelitian tindakan kelas yang Pelaksanaan Tindakan
berpola terintegrasi. Pada pola ini, sebelum me-
laksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan
melakukan diskusi kepada guru untuk menyama- kelas terdiri dari empat fase dalam setiap siklus
Abduh, Pemanfaatan Teknik Akrostik ... 43

dan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang yang akan dilakukan, mencatat semua kelemah-
ingin dicapai. Berikut paparan prosedur pelaksa- an, baik ketidaksesuaian antara tindakan maupun
naan penelitian yang dilakukan. respons siswa yang berbeda dengan yang diha-
rapkan. Setelah itu, peneliti melakukan analisis
Perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang telah dilaksa-
nakan.
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiat-
an, meliputi (1) membuat rencana pelaksanaan Refleksi
pembelajaran (RPP) untuk setiap pertemuan; (2)
mempersiapkan sumber dan bahan yang akan di- Langkah terakhir yang dilakukan adalah
berikan; (3) mengembangkan bahan ajar sesuai mengadakan refleksi terhadap hasil yang telah di-
materi yang akan diajarkan dengan menggunakan capai pada pemberian tindakan. Kegiatan yang
teknik akrostik; (4) membuat lembar obsevasi un- dilakukan, yakni (1) melakukan evaluasi terhadap
tuk siswa dan guru selama proses pembelajaran tindakan yang telah dilakukan dan berdiskusi ber-
berlangsung; dan (5) membuat dan menyusun bu- sama guru mengenai tindakan yang telah diberi-
tir-butir soal atau format evaluasi untuk tes pada kan; (2) jika masih ditemukan masalah-masalah
siklus pertama. pada tindakan dan hasil yang dicapai pada siklus
I (pertama) belum sesuai indikator dan target
Pelaksanaan yang direncanakan maka akan dimusyawarahkan
bersama guru alternatif pemecahannya dan selan-
Pada tahap ini guru melakukan pelaksana- jutnya direncanakan tindakan berikutnya di siklus
an pembelajaran sesuai yang telah direncanakan II. Tahapan pelaksanaan di siklus II secara umum
dalam RPP, yakni (1) menyampaikan tujuan me- mengulang tahapan-tahapan yang sama dengan
nulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik. siklus I, namun dengan perbaikan-perbaikan yang
(2) siswa diajak untuk mengenali puisi; (3) siswa disesuaikan dengan hasil evaluasi pelaksanaan di
diarahkan untuk mendengarkan penjelasan ten- siklus I dan berdasarkan diskusi bersama guru.
tang materi teknik akrostik dan berbagai contoh
puisi yang menggunakan teknik akrostik; (4) sis- Peningkatan Proses Pembelajaran Menulis
wa diarahkan untuk menentukan satu judul puisi Puisi melalui Teknik Akrostik
dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek-objek yang ada di sekitar siswa. Berdasarkan studi pendahuluan yang dila-
Baik objek benda hidup maupun benda mati. Se- kukan sebelum melakukan penelitian, diketahui
lain itu, peristiwa atau kejadian yang terjadi di bahwa di dalam proses pembelajaran masih ter-
sekitar siswa juga dijadikan sebagai media pem- dapat hal-hal yang harus dibenahi untuk me-
belajaran yang diamati secara langsung; (5) se- ningkatkan kualitas pembelajaran. Rumusan tu-
telah menemukan judul yang tepat, siswa me- juan pembelajaran yang dicapai adalah melalui
ngembangkan judul puisi tersebut menjadi se- kegiatan pembelajaran siswa diharapkan dari
buah puisi yang utuh sesuai dengan teknik akros- aspek kognitif dapat (1) memahami pengertian
tik yang telah dijelaskan; dan (6) memantau ke- puisi dengan baik dan benar, (2) memahami un-
aktifan dan kesungguhan siswa dalam proses sur pembangun puisi dengan baik dan benar, dan
pembelajaran berdasarkan pedoman observasi. (3) menemukan sebuah ide untuk menulis puisi
melalui kegitan pembelajaran dengan baik. As-
Observasi pek psikomotorik diharapkan siswa dapat menu-
lis sebuah puisi dengan menggunakan pilihan ka-
Observasi dilakukan untuk mengamati ha- ta yang sesuai. Dari aspek afektif, (1) siswa ter-
sil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan libat aktif dalam pembelajaran dengan berperila-
atau dikenakan terhadap siswa. Pelaksanaan ob- ku aktif, kreatif, percaya diri, responsif, dan apre-
servasi ditujukan kepada aktivitas siswa dan guru siatif dan (2) siswa terlibat aktif dalam pembel-
dengan berpedoman kepada format observasi ajaran dengan berbicara dengan bahasa yang baik
yang sudah dipersiapkan. Peneliti melakukan pe- dan benar, menghargai sesama teman, dan menja-
ngamatan dan mencatat semua proses yang ter- di pendengar yang baik.
jadi dalam tindakan pembelajaran, diskusi antara Pada pelaksanaan tindakan siklus I, kegiat-
guru dan peneliti tentang pelaksanaan tindakan an pembelajaran dilakukan dengan mengikuti
44 Jurnal Retorika, Volume 11, Nomor 1, Februari 2018, hlm. 40–47

langkah-langkah penulisan puisi dengan menggu- Guru lebih maksimal mendampingi siswa pada
nakan teknik akrostik, yaitu penggalian ide, pe- pelaksanaan setiap langkah dalam skenario pem-
nentuan ide, penulisan ide, dan penyajian. Meto- belajaran. Oleh karena itu, aktivitas siswa lebih
de yang digunakan selama proses pembelajaran maksimal dan terarah. Pada siklus II ini siswa
adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan. juga sudah menunjukkan sikap yang lebih per-
Kegiatan pembelajaran dilakukan melalu tiga caya diri dan lebih menghargai temannya. Peru-
tahap, yakni pendahuluan, kegiatan inti, dan pe- bahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
nutup. ini.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I,
masih terdapat hal-hal yang menyebabakan pro- Peningkatan Hasil Pembelajaran Menulis
ses pembelajaran kurang efektif, di antaranya: (1) Puisi melalui Teknik Akrostik
guru kurang memberikan kesempatan kepada sis-
wa untuk menyampaikan tanggapannya dalam Data hasil dari siklus I ke siklus II menun-
proses pembelajaran, (2) guru kurang mendamp- jukkan bahwa hasil tes kemampuan menulis puisi
ingi dan mengarahkan siswa dalam aktivitas keempat puluh orang siswa setelah pembelajaran
penggalian ide, penentuan ide, dan penulisan mengalami perubahan. Hasil analisis kemampuan
puisi, (3) sebagian besar siswa masih tidak per- menulis puisi dilihat dari segi keterkaitan objek
caya diri menyampaikan pendapatnya dalam dengan isi puisi, diksi atau pilihan kata, tipografi
pembelajaran karena tidak terbiasa dari aktivitas atau bentuk puisi, amanat, dan pengimajian. Pe-
sebelumnya sehingga siswa perlu dimotivasi agar nerapan teknik akrostik mampu meningkatkan
berani mengemukakan pendapatnya dan tidak ta- hasil pembelajaran menulis puisi siswa. Hal ter-
kut salah, (4) masih ada siswa yang meniru puisi sebut dapat dilihat dari tabel berikut.
karya teman sebangkunya sehingga pengawasan
dan motivasi diperlukan agar siswa lebih percaya Tabel 2. Perubahan Persentase Kuantitatif
Perolehan Nilai Hasil Menulis Puisi
diri membuat hasil karyanya sendiri, dan (5) pada
kegiatan menulis puisi, siswa masih kelihatan Persentase Perolehan Nilai
bingung dalam melakukan langkah-langkah pem- Nilai 70 ke Nilai di Siklus
belajaran dengan teknik akrostik dan media objek atas bawah 70
langsung. Selain itu, masih ada langkah-langkah 67% 33% I
pembelajaran yang tidak dilaksanakan oleh guru. 93% 7% II
Adanya kendala-kendala tersebut menyebabkan
indikator keberhasilan belum tercapai pada siklus Tabel 2 menunjukkan peningkatan secara
I sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. signifikan nilai hasil belajar siswa. Jumlah siswa
Jika dipersentasekan, ketuntasan belajar siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 berkurang
pada siklus I sebesar 67,7%. 26 %. Pada hasil evaluasi tes kognitif siswa di
siklus I sudah menunjukkan hasil yang sesuai
Tabel 1. Perubahan Data Pelaksanaan Pembelajar- dengan indikator keberhasilan penelitian yang di-
an Siklus I Ke Siklus II tetapkan sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan
Siklus Ketuntasan Aktivitas Belajar pada siklus II karena dianggap telah berhasil
Siswa seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

67,7% Tabel 3. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Tes Siswa


I
Perolehan Nilai Persentase
80%
II
Nilai 70 ke atas 79%
Peningkatan 12,3%
Proses Nilai di bawah 70 21%

Setelah melakukan evaluasi dan melanjut- Jumlah 100%


kan penelitian pada siklus II, terjadi peningkatan
proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Hal
ini terlihat dari hasil observasi siswa dan guru. Berdasarkan Tabel 3, hasil perolehan nilai
Aktivitas guru yang tidak terlaksana di siklus I evaluasi tes siswa secara kuantitatif dapat dilihat
sudah dilakukan dan dibenahi pada siklus II ini. bahwa siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas
Abduh, Pemanfaatan Teknik Akrostik ... 45

sebanyak 79%. Lalu, siswa yang mendapatkan hasil penelitiannya disimpulkan bahwa penguasa-
nilai di bawah 70 sebanyak 21%. Hasil evaluasi an terhadap teori puisi mempunyai hubungan
tes siswa tersebut sudah mencapai indikator ke- yang signifikan dengan keterampilan menulis
berhasilan yang telah ditetapkan, yakni 75% atau puisi.
lebih siswa telah mencapai ketuntasan minimal Ketidakberhasilan mencapai kriteria ketun-
(KKM) 70. Berdasarkan perolehan tersebut, indi- tasan pada siklus I disebabkan oleh kurang efek-
kator keberhasilan siswa menjawab pertanyaan tifnya proses pelaksanaan pembelajaran yang di-
dalam soal evaluasi dianggap sudah tuntas me- lakukan sehingga berdampak pada aktivitas dan
menuhi kriteria yang ditetapkan dan tidak perlu hasil belajar siswa yang belum mencapai krtiteria
dilanjutkan pada siklus berikutnya. ketuntasan. Berdasarkan hal tersebut, dapat di-
simpulkan bahwa hasil belajar menulis puisi sis-
Pembahasan wa dipengaruhi oleh adanya relevansi antara pro-
ses pelaksanaan pembelajaran dengan hasil bel-
Paparan hasil penelitian menunjukkan pe- ajar siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan
ningkatan proses dan hasil pembelajaran dari sik- secara maksimal oleh guru dan penerapan teknik
lus II. Peningkatan yang dicapai merupakan hasil pembelajaran yang sesuai akan berdampak pada
perbaikan proses pembelajaran menulis puisi me- hasil menulis puisi siswa yang lebih baik. Seba-
lalui teknik akrostik. Guru telah mengoptimalkan gaimana penelitian yang dilakukan oleh Fitri
perbaikan proses pembelajaran terhadap segala (2017:53) yang menunjukkan hasil yang berbeda
kekurangan pada siklus satu dan juga lebih mak- pada siklus dua setelah memaksimalkan pembel-
simal dalam mendampingi siswa pada pelaksana- ajaran. Suasana pembelajaran mengalami peru-
an setiap langkah dalam skenario pembelajaran bahan positif yang signifikan. Terjadi suasana
sehingga proses pembelajaran pada siklus dua pembelajaran yang efektif dan menyenangkan ba-
berlangsung lebih terarah dan jelas. Aktivitas gu- gi siswa. Minat dan motivasi siswa dalam belajar
ru yang tidak terlaksana di siklus satu telah dila- sangat tinggi yang ditunjukkan oleh reaksi siswa
kukan dan dibenahi pada siklus dua. Penyajian dalam belajar.
materi pembelajaran oleh guru di siklus dua di- Hasil penelitian pada siklus dua menunjuk-
sampaikan lebih interaktif dan lebih banyak men- kan pencapaian hasil belajar siswa dengan mene-
stimulasi siswa untuk aktif memberikan tang- rapkan teknik akrostik yang dilakukan secara op-
gapan. Guru menciptakan situasi kelas yang tidak timal dapat meningkat dari siklus pertama. Hasil
menegangkan bagi siswa sehingga siswa dapat tersebut disimpulkan sebagai keunggulan pem-
lebih mudah mengerti dan pembelajaran lebih belajaran puisi dengan teknik akrostik. Berdasar-
efektif. Efek yang diberikan adalah pencapaian kan hasil penelitian, keunggulan teknik akrostik
hasil siswa dalam menulis puisi mengalami pe- adalah (1) memberikan kemudahan kepada siswa
ningkatan yang lebih baik dengan meningkatnya dalam menemukan ide tulisan karena bentuk
nilai rata-rata siswa dalam menulis puisi diban- puisi akrostik sederhana; (2) memberikan kemu-
dingkan dengan siklus pertama. dahan kepada siswa dalam mengembangkan ide
Dari aspek sikap siswa, di siklus dua ini dan menulis puisi karena terbantu oleh huruf-
peningkatan dapat terlihat pada sikap kurang per- huruf awal yang disusun secara vertikal; dan (3)
caya diri, kemampuan bekerja sama, dan saling memudahkan siswa dalam menyusun kosakata
menghargai yang tidak muncul di siklus pertama karena dapat mengambil ide tulisan dari hal-hal
sudah dimunculkan pada siklus dua. Dari aspek yang dekat dengan siswa; (4) judul yang seka-
kognitif, siswa yang mendapat pengulangan ma- ligus dapat disusun secara vertikal untuk dikem-
teri yang sama terkait puisi menjadi lebih mema- bangkan menjadi isi puisi membuat teknik akros-
hami terhadap teori. Tidak ditemukan kendala tik ini lebih efektif dan menolong siswa yang ke-
berarti dalam aspek ini. Sejak siklus pertama, sis- sulitan menentukan judul ataupun yang terpaku
wa sudah memenuhi standar kriteria penilaian pada judul, namun kesulitan mengembangkan isi
yang telah ditentukan. Nilai yang dihasilkan sis- puisi. Keunggulan tersebut diungkapkan juga
wa sudah memenuhi standar nilai di atas 70. oleh Frye (2010) dalam penelitannya yang me-
Meskipun demikian, penguasaan terhadap materi nyatakan bahwa teknik akrostik ini adalah teknik
ini tetap penting untuk meningkatkan hasil pem- yang sederhana dan memudahkan siswa dalam
belajaran. Pentingnya penguasaan terhadap teori menulis puisi. Kemudahan itu mencakup mencari
dikemukakan oleh Asri (2017:6). Berdasarkan dan mengembangkan ide.
46 Jurnal Retorika, Volume 11, Nomor 1, Februari 2018, hlm. 40–47

Selain keunggulan yang dimiliki teknik ak- mengajar atau strategi-strategi yang menarik ba-
rostik tersebut, dalam proses pembelajaran yang gi siswa dapat membantu mereka untuk belajar
telah dilakukan, ada tindakan-tindakan yang lebih efektif dan maksimal.
menjadi strategi bagi guru yang membuat hasil Selain keunggulannya, teknik akrostik da-
pembelajaran menulis puisi menjadi lebih baik. lam pembelajaran menulis puisi juga memiliki
Hal itu pula yang membuat penelitian ini berbeda kelemahan. Berdasarkan hasil penelitian ditemu-
dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh kan kelemahan-kelemahan, yaitu (1) puisi yang
Herawati (2010) dan Al-Hajj (2005) meski hasil dihasilkan terlalu sederhana dengan bahasa yang
penelitian ini sejalan dengan keduanya. Hasil kurang bersajak; (2) membutuhkan keahlian un-
penelitian Herawati yang dilakukan dengan me- tuk menghubungkan dan merangkai kata menjadi
tode eksperimen menunjukkan temuan data me- bermakna dalam menyusun tiap larik puisi karena
ngenai kemampuan menulis puisi yang lebih sudah diawali dengan huruf yang disusun secara
tinggi ketika menggunakan teknik akrostik diban- vertikal. Kelemahan itu dapat diatasi dengan bim-
dingkan kelas yang tidak menggunakan teknik bingan khusus untuk mengembangkan kata yang
akrostik. Begitu pula degan penelitian yang dila- memiliki ketidaklangsungan makna.
kukan oleh Al-Hajj yang juga menunjukkan hasil Kelemahan yang ditemukan dalam peneli-
yang positif dengan meningkatnya kemampuan tian ini relevan dengan temuan Frye (2010:595)
siswa. Dalam penelitian ini, selain teknik akrostik yang mengatakan bahwa penggunaan teknik ak-
yang digunakan sesuai langkah-langkah yang su- rostik ini masih memerlukan strategi yang bisa
dah ada, penelitian juga menekankan pada pen- membantu siswa untuk mengembangkan bahasa
tingnya memberikan bimbingan dan motivasi puisi menjadi lebih memperhatikan keindahan
yang terus-menerus dilaksanakan sehingga men- rasa atau lebih puitis. Oleh karena itu, untuk me-
jadi faktor pendukung yang mampu meningkat- maksimalkan pemanfaatannya dalam pembelajar-
kan hasil belajar siswa dalam proses pembelajar- an, teknik akrostik ini perlu diintegrasikan de-
an menulis puisi. Dengan memperhatikan kesiap- ngan teknik lainnya. Dengan demikian, kelemah-
an belajar siswa terlebih dahulu, salah satunya an dilengkapi melalui penggunaan teknik lainnya.
dengan menggiring mereka memasuki zona alfa,
akan membuat pembelajaran berlangsung efektif
SIMPULAN
dan suasana kelas menjadi lebih kondusif. Seba-
gaimana yang dikemukakan oleh Chatib (2011: Berdasarkan rumusan masalah, hasil peneliti-
91) bahwa zona alfa adalah kondisi terbaik untuk an, dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
belajar siswa. Zona alfa adalah kondisi rileks dan disimpulkan bahwa penerapan teknik akrostik pa-
menyenangkan sehingga dapat dibutuhkan oleh da pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkat-
siswa untuk mulai menerima pembelajaran pada kan kemampuan menulis puisi. Hal ini sesuai de-
kondisi ini. Hal ini akan memudahkan dan mem- ngan hasil penelitian yang dilaksanakan pada sik-
buat mereka lebih siap untuk memasuki pelajar- lus I dan siklus II yang menunjukkan bahwa per-
an. Penggunaan yel-yel dan permainan dalam olehan skor proses dan hasil pembelajaran me-
kelas juga membuat siswa lebih rileks dan ningkat. Teknik akrostik yang digunakan dalam
pembelajaran berlangsung lebih menyenangkan. penelitian ini akan lebih efektif diterapkan dalam
Selain itu, penggunaan mading di dalam peneliti- pembelajaran apabila dilakukan dengan mengin-
an ini sebagai salah satu alat untuk memberikan tegrasikan pengalaman belajar siswa di sekolah.
reward atau penghargaan terhadap hasil karya Mereka dapat menggunakan berbagai topik untuk
siswa juga sangat baik dalam meningkatkan mo- menulis puisi dengan mensintesis pengalaman
tivasi belajar siswa. dan informasi yang mereka ketahui.
Strategi-strategi yang yang digunakan ter- Untuk penelitian selanjutnya, disarankan
sebut menjadikan proses pembelajaran lebih kon- menggunakan teknik akrostik yang dikombinasi-
dusif bagi siswa. Frye (2010:591) sendiri menje- kan dengan model pembelajaran lain ataupun me-
laskan bahwa mempelajari puisi dengan meng- dia pembelajaran oleh guru agar memberikan ke-
gunakan teknik akrostik yang dikombinasikan mudahan kepada siswa. Hal ini berguna untuk
dengan model mengajar guru akan menciptakan mengembangkan gagasan dan menemukan
suatu jembatan pembantu untuk siswa. Dengan pilihan kata yang menarik dan makna lebih
demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan mendalam.
teknik akrostik yang dipadukan dengan model
Abduh, Pemanfaatan Teknik Akrostik ... 47

UCAPAN TERIMA KASIH gister di Program Studi Pendidikan Bahasa Indo-


nesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendi-
Penulis menyampaikan ucapan terima ka- dikan Indonesia. Ucapan terima kasih disampai-
sih kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan kan pula kepada mitra bestari (reviewers) yang
(LPDP) atas dukungan yang diberikan kepada pe- telah memberikan saran, kritik, dan rekomendasi
nulis sehingga dapat menempuh pendidikan ma- perbaikan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hajj, I. 2005. Strategi Menulis Puisi Akrostik se- Frye, E. M., W. Trathen, & B. Schlagal. 2010.
bagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Me- “Extending Acrostic Poetry Into Content
nulis Puisi Siswa Kelas VII SMPN 2 Kendari. Learning: A Scaffolding Framework”. The
Tesis. Makassar: UNM. Reading Teacher, 63 (7): 591–595.
Atmazaki. 2013. Mengungkap Masa Depan: Inovasi Harley, A., & Noyes, D. 2009. African Acrostics: A
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Konteks Word In Edgeways. Somerville, MA: Cand-
Pengembangan Karakter Cerdas. Makalah. lewick. Frye, Elizabeth M., Woodrow Trathen,
Padang: UNP. & Bob Schlagal. 2010. Extending Acrostic
Asri, A. 2017. Korelasi Penguasaan Teori Puisi Poetry Into Conten Learning: A Scaffolding
dengan Keterampilan Menulis Puisi Mahasiswa Framework. The Reading Teacher. 63 (7):
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra 591–595.
Indonesia Fakultas Bahasa san Sastra Univer- Herawati. 2010. Penerapan Penggunaan Strategi
sita Negeri Makassar Angkatan 2015. Retorika, Akrostik dalam Pembelajaran Menulis Puisi
10 (1): 1–7. Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bontomatene
Chatib, M. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa. Kabupaten Selayar. Skripsi. Makassar: FBS
Fitri, S. 2017. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi UNM.
dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Nurgiyantoro, B. & A. Efendi. 2013. Prioritas Penen-
Think Pair Share (Berpikir, Berpasangan, Dan tuan Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembel-
Berbagi) pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 ajaran Sastra Remaj. Cakrawala Pendidikan,
Bulukumba. Retorika, 10 (1): 49–55. 32 (3): 382–393.

Anda mungkin juga menyukai